Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang


Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan
ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan pengawas


penyelenggara tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. ASN berfungsi,
bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta, mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat
sepenuhnya kepada pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.

Berdasarkan keputusan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 139


tahun 2003 Dokter adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang

1
berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada
sarana pelayanan kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan, adalah tempat yang
digunakan untuk menyelengarakan upaya kesehatan, yaitu Rumah sakit, Puskesmas,
Poliklinik, dan atau Unit kesehatan lainnya. Salah satu yang menjadi problem
kesehatan yang ada di masyarakat adalah masih tingginya kejadian anemia pada ibu
hamil.

Anemia merupakan suatu kondisi jumlah eritrosit menurun dan kuantitas


hemoglobin di bawah kadar normal. Kadar normal untuk hemoglobin berbeda pada
setiap orang tergantung umur, jenis kelamin, kehamilan, hingga ketinggian tempat
tinggal. Centers for Disease Control and Prevention mendefiniskan anemia
dalam kehamilan menggunakan cut off 11 g/dL pada kehamilan trimester I dan
trimester III, sedangkan pada trimester II adalah 10,5 g/dL. WHO menyatakan derajat
keparahan anemia dibagi menjadi tiga yaitu anemia ringan, anemia sedang, dan
anemia berat. Nilai hemoglobin pada anemia ringan adalah 10 g/dL sampai cut off
point berdasarkan umur. Kadar hemoglobin yang termasuk ke dalam anemia sedang
adalah antara 7-10 g/dL. Sedangkan, nilai hemoglobin untuk anemia berat adalah <7
g/dl.

Zat besi dibutuhkan terutama dalam kehamilan untuk memenuhi asupan


mikronutrien, pertumbuhan dan perkembangan janin, dan membantu dalam proses
hematopoiesis. Secara global, sekitar 40% wanita hamil mengalami anemia dan 50%
dari kejadian anemia tersebut disebabkan oleh defisiensi zat besi. Angka kejadian
anemia diperkirakan mencapai 12,8% dari kematian ibu saat masa kehamilan dan
persalinan di Asia. Di Indonesia, prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil
adalah sebesar 50,5%

Pemberian suplementasi tablet besi (Fe) pada ibu hamil menjadi upaya
penanggulangan anemia yang disebabkan oleh defisisensi zat besi.

2
Tablet besi (Fe) didapatkan ibu hamil pada saat pemeriksaan kehamilan di fasilitas
kesehatan. Dosis yang diberikan yaitu sebanyak 0,25 g asam folat dan 60 mg
elemental iron dalam satu tablet berturut-turut sekurang- kurangnya selama 90 hari
masa kehamilan. Apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan dan dosisnya maka cara
pemberian suplementasi tablet besi (Fe) ini merupakan cara yang baik dan efisien
karena terdapat kandungan besi sekaligus asam folat yang dapat mencegah anemia
karena anemia memiliki dampak buruk dan menjadi faktor risiko terjadinya partus
prematur, partus lama, abortus, perdarahan post partum, infeksi, hingga terjadi syok.

1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah

A. Visi Daerah Kabupaten Dompu

Visi Kabupaten Dompu Tahun 2021-2026 yang diusung oleh Bapak


Mohamad Irwan, S.Sos., M.Si. dan Dr. Samuel Yansen Pongi, S.E., M.Si. Selaku
Pimpinan Tinggi Kabupaten Dompu. Adapun Visi Kabupaten Dompu yaitu “
Kabupaten Dompu yang berdaya saing berbasis Agribisnis”.

B. Misi Daerah Kabupaten Dompu

Dalam mewujudkan visi tersebut Kabupaten Dompu memiliki misi :

1. Memantapkan Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan


Infrastruktur;
2. Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan yang Berdaya Saing Berbasis
Agribisnis;
3. Melanjutkan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, Supremasi Hukum dan
HAM;

3
4. Menguatkan Kualitas Ketertiban, Keamanan dan Harmoni Sosial;
5. Melanjutkan Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Mitigasi Bencana.

C. Gambaran Singkat Puskesmas Baluase

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 menjelaskan bahwa


Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas
Baluase merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Dompu yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan Pembangunan dibidang
kesehatan di 12 desa yang berada di Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Dompu.
Secara geografis Kecmatan Dolo Selatan berada pada posisi 00 45’53’ – 10 00’57” LS
dan 119032’30” – 119046’36” BT. Secara administrasi Kecamatan Dolo Selatan
berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kecamatan Dolo Barat
Sebelah Selatan : Kecamatan Kulawi
Sebelah Timur : Kecamatan Tanambulava dan Kecamatan
Gumbasa
Sebelah Barat : Kecamatan Rio Pakava dan Kecamatan
Pinembani.
Luas wilayah Kecamatan Dolo Selatan adalah 592.54 km2, secara
administratif Kecamatan Dolo Selatan dibagi atas 12 desa. Akses semua desa yang di
Kecamatan Dolo Selatan dapat dilalui dengan kendaraan roda dua dan roda empat,
sehingga hal ini dapat mempermudah akses jalan antara satu desa dengan desa yang
lain dan begitupun ke ibu kota kecamatan.

4
Gambaran umum tempat aktualisasi adalah sebagai berikut :

Gambar C Puskesmas Baluase

PROFIL PUSKESMAS

Nama Puskesmas : Puskesmas Baluase


Alamat : Jl. Palu-Bangga Desa Baluase Kecamatan
Dolo Sealatan, Kabupaten Dompu.
Nama Kepala Puskesmas : Sri Intan Dewi, SKM
Pangkat/Golongan : Penata / III/C

D. Visi Puskesmas Baluase


Visi Puskesmas Baluase Kecamatan Dolo Selatan dalam pembangunan Kesehatan
adalah terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang bermutu menuju Kecamatan Dolo
Selatan Sehat, hal ini bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemanpuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja Puskesmas Baluase.

5
E. Misi Puskesmas Baluase

Misi yang diselenggarakan oleh Puskesmas Baluase adalah mendukung


tercapainya visi pembangunan kesehatan. Misi Puskesmas Baluase Antara lain :
Memberikan pelayanan kesehatan dengan profesional,
bertanggung jawab dan adil
Menciptakan komunikasi yang baik antara petugas kesehatan dan
masyarakat
Membina dan menciptakan hubungan kerja serta lingkungan kerja
yang baik
Memanfaatkan penggunaan sarana dan prasrana yang ada.

F. Motto Puskesmas Baluase

Motto Puskesmas Baluase antara lain :

“6 S : Senyum, Salam, Sapa, Sentuh, Sembuh, Sehat”

G. Tata Nilai Puskesmas Baluase

Tata Nilai : “KERJA”


1. Ketuhanan
Bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas baluase
berlandaskan Iman dan Takwa kepada ketuhanan yang Maha Esa.
2. Efektif dan Efisien
Bahwa setiap kegiatan atau program harus efektif dan efesien dalam
menangani setiap masalah kesehatan berdasarkan SPO yang ada.
3. Responsif

6
Program kesehatan dan pelayanan kesehatan harus berdasarkan kebutuhan
masyarakat, serta memiliki respon yang cepat dan tepat dalam menangani
setiap masalah kesehatan yang ditemukan di lapangan.
4. Jujur dan Malu
Bahwa dalam setiap kegiatan yang di lakukan di dasari dengan kejujuran serta
malu jika tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
5. Amanah
Bahwa dalam melaksanakan tugas harus dilandasi sikap amanah sehingga
dapat memupuk kepercayaan rekan kerja dan masyarakat.

1.3 Tugas dan fungsi jabatan peserta


Berdasar Peraturan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 139 tahun 2003. Peran dokter sebagai pelaksana dalam pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, tugas seorang dokter mengusahakan agar
pelayanan kesehatan umum dapat terlaksana dengan baik. Adapun tugas tersebut
sebagai berikut :
1) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama.

2) Melakukan pelayanan di Unit Gawat Darurat.

3) Melakukan tindakan khusus sederhana oleh dokter umum.

4) Melakukan tindakan khusus sedang oleh dokter umum.

5) Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada

kecelakaan.

6) Melakukan pemulihan mental sederhana.

7) Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I.

7
8) Melakukan pemulihan fisik sederhana.

9) Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I.

10) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu.

11) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi

12) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak.

13) Melakukan pelayanan imunisasi.

14) Melakukan penyuluhan medik.

15) Membuat catatan medik rawat jalan.

16) Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar.

17) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam.

18) Menguji kesehatan individu

19) Melakukan tugas jaga panggilan/ oncall.

20) Membantu dalam kegiatan kesehatan P3K.

1.4 Tujuan Aktualisasi

Untuk meningkatkan pengetahuan Ibu hamil di Desa Baluase yaitu tentang


pentingnya mengkonsusmsi tablet tambah darah selama kehamilan.

1.5 Manfaat Aktualisasi

Manfaat rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :


1. Bagi peserta
a. Membantu peserta agar terbiasa dengan nilai dasar profesi ASN.

8
b. Mendapatkan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
manfaat dari mengkonsumsi tablet tambah darah secara rutin.
c. Momen pengembangan diri agar dapat menjadi pelayan publik yang
baik.
2. Bagi Puskesmas Baluase
a. Mendukung visi dan misi Puskesmas Baluase.
b. Menurunkun faktor risiko yang bisa terjadi pada ibu hamil apabila
mengalami Anemia di wilayah kerja Puskesmas Baluase.
3. Bagi Pemerintah Daerah
a. Mendukung visi dan misi daerah Kabupaten Dompu Khususnya di
bidang kesehatan
b. Membantu menurunkan angka kematian Ibu yang merupakan salah
satu dampak akibat dari Anemia saat kehamilan yang disebabkan oleh
perdarahan akut dan kurangnya asupan zat besi.
c. Membantu meningkatkan derajat kesahatan Ibu selama hamil serta
mencegah resiko yang terjadi.
4. Bagi Masyarakat Khususnya Ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Baluase
a. Mendapatkan informasi tentang manfaat mengkonsumsi tablet
tambah darah selama kehamilan.
b. Mempermudah masyarakat mendapatkan informasi tentang kesehatan
Ibu selama hamil tanpa harus ke Puskesmas.
c. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga dapat menjadi
lebih produktif.

9
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)

Berdasarkan Surat Edaran (SE) menteri PANRB nomor 20 tahun 2021 tanggal
26 Agustus 2021 tentang implementasi Core Values dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara (ASN), disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya
kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan
berkelas dunia (World Class Governmet), Pemerintah telah meluncurkan Core
Values (Nilai-nilai dasr) ASN BerAkhlak yang merupakan akronim dari Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Adapun
Employer Branding yaitu Bangga Melayani Bangsa.

Tabel 2.1 Core Values BerAKHLAK

No Nilai Dasar Afirmasi Kata kunci Panduan Perilaku


1. Berorientasi Kami  Responsivitas 1. Memahami dan memenuhi
Pelayanan berkomitmen  Kualitas kebutuhan masyakat
memberikan  Kepuasan 2. Ramah, cekatan, solutif, dan
pelayanan prima dapat diandalkan
demi kepuasan 3. Melakukan perbaikan tiada
masyarakat henti.
2. Akuntabel Kami  Integritas 1. Melaksanakan tugas
bertanggung-  Konsisten dengan jujur,
jawab atas  Dapat bertanggungjawab, cermat,
kepercayaan yang dipercaya disiplin dan berintegritas
diberikan  Transparan tinggi
2. Menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif,
dan efisien
3. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
3. Kompeten Kami terus  Kinerja terbaik 1. Meningkatkan kompetensi
belajar dan  Sukses diri untuk menjawab

10
mengembangkan  Keberhasilan tantangan yang selalu
kapabilitas  Learning berubah
agility 2. Membantu orang lain
 Ahli belajar
dibidangnya 3. Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
4. Harmonis Kami saling  Peduli 1. Menghargai setiap orang
peduli dan  Perbedaan apapun latar belakangnya
menghargai  Selaras 2. Suka menolong orang lain
perbedaan 3. Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
5. Loyal Kami berdedikasi  Komitmen 1. Memegang teguh ideologi
dan  Dedikasi Pancasila, UUD 1945, setia
mengutamakan  Kontribusi pada NKRI serta
kepentingan  Nasionalisme pemerintahan yang sah
Bangsa dan  Pengabdian 2. Menjaga nama baik
Negara sesama ASN, Pimpinan,
Instansi, dan Negara
3. Menjaga rahasia jabatan
dan negara
6. Adaptif Kami terus  Inovasi 1. Cepat menyesuaikan diri
berinovasi dan  Antusias menghadapi perubahan
antusias dalam terhadap 2. Terus berinovasi dan
menggerakkan perubahan mengembangkan
ataupun  Proaktif kreativitas
menghadapi 3. Bertindak proaktif
perubahan
7. Kolaboratif Kami  Kesediaan 1. Memberi kesempatan
membangun bekerja sama kepada berbagai pihak
kerjasama yang  Sinergi untuk untuk berkontribusi
sinergis hasil yang 2. Terbuka dalam bekerja sama
lebih baik untuk menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk tujuan
Bersama.

11
2.2 Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Governance

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN


yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

a. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan


kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik
b. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Pegawai ASN memiliki fungsi :
Pelaksana kebijakan publik
Pelayan publik
Perekat dan pemersatu bangsa
d. Merit System ASN adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan
pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

12
2. Smart ASN

Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta


profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. Smart governance adalah
sebuah tata kelola pemerintahan yang cerdas. Yang bertujuan untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan daerah yang baik dan terus berupaya meningkatkan kualitas
kinerja birokrasi melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Di dalam Smart ASN ada 5 kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap ASN
untuk mewujudkan Smart Governance, yaitu:

a. Menguasai IT
ASN dituntut tidak gaptek (gagap teknologi) dan informasi, juga dapat
mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT, hal ini untuk
meningkatkan efektifitas dan efesiensi untuk meningkatkan kinerja, tugas, dan
fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Menguasai Bahasa Asing
Seorang ASN juga harus memiliki kemampuan menguasai Bahasa asing
seperti Bahasa inggris dan Bahasa asing lainnya. Hal ini agar ASN mampu
mengembangkan kompetensinya melalui informasi dan teknologi yang
berasal dari seluruh dunia yang biasanya menggunakan Bahasa asing.
c. Bersikap Ramah saat melayani publik
Keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi bahasanya, baik
tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktifitas melaksanakan
tugas dan pekerjaan khususnya dalam memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.

13
d. Mempunyai kemampuan Networking atau mampu bekerjasama Networking
yaitu membangundan menjalani hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh posistif pada kesuksesan professional maupun
personal. Salah satu manfaat memiliki koneksi yang luas adalah semakin
banyak ilmu dan informasi yang diperoleh untuk memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat.
e. Memiliki jiwa Enteprenuership
Jiwa Enteprenuerhsip yaitu memiliki jiwa kewirausahaan yang ditandai
dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah, dan
cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang. Enteprenuership juga
dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang
banyak, kesejahtraan masyarakat, dan bagaimana cara membantu mereka
yang membutuhkan.

Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber


daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak terbatas mengoprasikan gawai.
Literasi digital juga merupakan kemampuan untuk secara kreatif terlibat dalam
praktik social tertentu, untuk mengasumsikan identitas social yang tepat, dan untuk
membentuk atau mempertahankan berbagai hubungan diruang sosial. Terdapat 4
Kurikulum literasi digital, yaitu;

a. Kecakapan menggunakan media digital (digital skils)


b. Budaya menggunakan digital (digital culture)
c. Etika menggunakan media digital (digital ethics)
d. Keamanan menggunakan media digital (digital safety)

14
2.3. Analisis Isu

1. Identifikasi Isu

Isu di wilayah kerja Puskesmas Baluase Kec. Dolo Selatan

1. Tingginya angka kejadian Hipertensi


2. Masih tingginya Anemia pada Ibu hamil
3. Masih kurangnya kesadaran Ibu hamil untuk melakukan ANC

Teknis tapisan Isu Menggunakan APKL :

A : Aktual. Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan oleh
masyarakat

P : Problematik. Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga


perlu dicarikan segera solusi yang komprehensif

K : Khalayak. Isu menyangkut kepentingan orang banyak dan bukan hanya


kepentingan satu orang atau kelompok tertentu.

L : Layak. Isu Bersifat logis, pantas, realistis dan pembahasannya sesuai dengan
tugas, wewenang dan tanggung jawab.

Tabel 2.2 Analisis Isu APKL

No ISU Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan Total


A P K L
1. Tingginya 3 4 4 5 16
angka
kejadian
penyakit
Hipertensi
2. Masih 4 4 4 5 17
tingginya
Anemia pada

15
ibu hamil

3. Masih 3 3 4 5 15
kurangnya
kesadaran ibu
hamil
untuk
melakukan
ANC

Ket :

1. Sangat kecil 4. Besar


2. Kecil 5. Sangat Besar
3. Sedang

Berdasarkan analisis APKL, maka isu Utama yang perlu segera dicarikan
solusi adalah masih tingginya Anemia pada Ibu hamil.

2. Identifikasi Penyebab Masalah

Fishbone diagram sering disebut Cause and Effect diagram adalah sebuah
diagram yang mempunyai tulang ikan yang dapat menunjukkan sebab akibat dari
suatu permasalahan. Fish Bone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab
potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi
Brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan,
mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan dan sebagainya. Kategori
sebab utama mengorganisasikan sebab demikian rupa sehingga masuk akal dengan
situasi.

16
Kategori 5 S yang biasa digunakan dalam industri jasa, yaitu Surroundings
(lingkungan), Suppliers (pemasok), System (sistem), Skils (keterampilan) dan
Safety (Keselamatan).

Diagram Fish Bone

SKILL
SUPLIER

Kurangnya pengetahuan
ibu hamil tentang manfaat
Hasil pengukuran Hb Zat besi & Asam folat
yang kadang kala
berbeda dengan
keadaan klinis Belum maksimalnya
pemantau ibu hamil
untuk konsumsi Zat
besi & Asam folat

Tingginya
Anemia Pada
Ibu Hamil

Kurangya pemahaman ibu Belum maksimalnya pengetahuan


hamil untuk menjaga kesehatan ibu hamil tentang bahaya anemia
selama kehamilan yang terjadi selama kehamilan
yang bisa mengancam
keselamatan ibu & janin
Kurangnya pengetahuan ibu
tentang makanan yang
mengandung zat besi & asam

SURROUNDING
SAFETY

17
3. Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 2.3 Penyebab Masalah dan Pemecahan Masalah.


No Masalah Pemecahan Masalah
1. Kurangnya pengetahuan ibu Hamil Memberikan edukasi kepada ibu hamil di tiap
tentang manfaat mengkonsumsi kunjungan ANC tentang manfaat
Tablet FE & Asam Folat. mengkonsumsi Tablet FE & Asam Folat serta
memberitahukan jumlah yang harus diminum
slama kehamilan serta ketidak nyamanan
dalam mengkonsumsi tablet
tersebut.
2. Belum maksimalnya pemantauan Berkoordinasi dengan Bidan desa setempat
terhadap ibu hamil untuk untuk membantu pemantauan dalam
mengkonsumsi tablet FE & Asam mengkonsumsi tablet FE & Asam Folat.
Folat.
3. Hasil pengukuran HB yang kadang Mengecek kesesuain hasil dari alat pengukur Hb
kala berbeda dengan keadaan klinis. dengan keadaan klinis pasien.

4. Kurangnya pemahaman ibu hamil Ibu hamil harus mencari tahu bagaimana
untuk menjaga kesehatan ibu & janin selama kehamilan tetap menjaga kesehatanya
selama kehamilan selama hamil agar proses
persalinan berjalan lancar.
5. Kurangnya pengetahuan Ibu tentang Perlunya melakukan edukasi dan pemeberian
makanan yang mengandung Zata besi & informasi tentang makanan apa saja yang
Asam Folat. mengandung Zat Besi & Asam
Folat.
6. Belum maksimalnya pengetahuan ibu Memberikan Sosialisasi tentang gambaran
hamil tentang bahaya Anemia yang persalinan, tanda-tanda persalinan, serta
terjadi selama Kehamilan yang bisa bahayanya apabila mengalami keadaan
mengancam keselamatan ibu Anemia selama kehamilan.
Janin.

18
2.4. Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Baluase
Isu yang di angkat : Masih tingginya anemia pada ibu hamil

Tabel 2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi.


No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan
Kegiatan Mata pelatihan Kegiatan Nilai OPD
Terhadap Visi,
Misi Pemda
1 2 3 4 5 6 7
1. Pengenalan dan a). Melakukan Mengetahui rencana Manajemen ASN Berkontribusi terhadap Aktualisasi ini akan
Perencanaan konsultasi dengan aktualisasi yang (Bertanggung jawab, sikap pencapaian misi menguatkan nilai-nilai
hormat, sopan & Integritas)
pelaksanaan. mentor. akan dilaksanakan. Agenda II : organisasi yang ke-1 OPD yakni;
 Akuntabel yaitu Mementapkan Berorientasi
Integritas
 Loyal akses dan kualitas pelayanan,
Komitmen pelayanan pendidikan, Akuntabel,
 Adaptif
Inovasi kesehatan dan Kompeten,
 Kolaboratif infrastruktur Harmonis, Loyal,
Sinergi untuk hasil yang
lebih baik Adaptif, Kolaboratif
b). Mendiskusikan Mendapatkan Agenda II
 Akuntabel
rencana aktualisasi kesediaan dan
Integritas
bersama pemegang masukan dari  Kompeten
program kesehatan ibu pemegang program Ahli dibidangnya
 Harmonis
Selaras

19
hamil.  Adaptif
Inovasi
 Kolaboratif
Kesediaan bekerja
sama
c). Menyampaikan hasil Mendapatkan izin Agenda II
 Akuntabel
diskusi rencana melaksanakan
Integritas
aktualisasi dengan rancangan  Loyal
Komitmen
pemegang program aktualisasi
 Harmonis
kepada mentor Selaras
 Adaptif
Inovasi
 Kolaboratif
Sinergi untuk hasil yang
lebih baik
2. Persiapan penyuluhan a). Menyiapkan materi Tersedianya materi Manajemen ASN Berkontribusi terhadap Aktualisasi ini akan
(Disiplin, bertanggung jawab &
penyuluhan penyuluhan pencapaian misi organisasi menguatkan nilai-nilai
Integritas)
Agenda II yang ke-1 yaitu OPD yakni;
 Akuntabel
Mementapkan akses Berorientasi
Integritas
 Kompeten dan kualitas pelayanan,
Learning agility
pelayanan pendidikan, Akuntabel,
 Adaptif
Inovasi kesehatan dan Kompeten,
b). Membuat daftar Tersedianya Agenda II
infrastruktur Harmonis, Loyal,
 Akuntabel
keperluan yang akan keperluan tersebut
Integritas Adaptif, Kolaboratif
digunakan pada saat  Kompeten
Learning agility
penyuluhan
 Adaptif
Inovasi
c). Membuat daftar Tersedianya Agenda II
 Akuntabel
hadir, kertas saran kelengkapan Integritas
 Kompeten

20
serta membuat soal pre tersebut Learning agility
 Adaptif
dan post tes Inovasi
3. Penyuluhan a). Mengisi daftar hadir Daftar hadir dan soal Manajemen ASN Berkontribusi terhadap Aktualisasi ini akan
(Sikap hormat, sopan, bertanggung
dan melaksanakan pre pre tes terisi pencapaian misi organisasi menguatkan nilai-nilai
jawab & Integritas) Agenda II
tes  Kompeten yang ke-1 yaitu OPD yakni;
Learning agility
Mementapkan akses Berorientasi
 Harmonis
Peduli dan kualitas pelayanan,
 Kolaboratif
pelayanan pendidikan, Akuntabel,
Sinergi untuk hasil yang
lebih baik kesehatan dan Kompeten,
infrastruktur Harmonis, Loyal,
b). Menyampaikan Bertambahnya Agenda II
 Berorientasi Adaptif, Kolaboratif
materi penyuluhan pemahaman serta
Pelayanan
pengetahuan Ibu hamil Responsivitas
 Kompeten
tentang pentingnya
Learning agility
mengkonsomsi tablet  Loyal
tambah darah selama Pengabdian
 Kolaboratif
kehamilan Sinergi untuk hasil yang
lebih baik

c). Melakukan sesi tanya Terjalin diskusi Agenda II


 Berorientasi
jawab dan melaksanakan antara penulis
Pelayanan
post tes dengan ibu hamil Responsivitas
 Kompeten
serta soal post tes
Learning agility
terisi.  Kolaboratif
Sinergi untuk hasil yang
lebih baik
4. Pemantauan Ibu Hamil a). Berkoordinasi Berkolaboratif Manajemen ASN Berkontribusi terhadap Aktualisasi ini akan
(Sikap hormat, Sopan, dan

21
dengan Bidan dan dengan Bidan dan bertanggung jawab) pencapaian misi organisasi menguatkan nilai-nilai
Agenda II
Kader Desa Baluase kader Desa Baluase yang ke-1 yaitu OPD yakni;
 Kompeten
untuk memantau Ahli dibidangnya Mementapkan akses Berorientasi
 Harmonis
kepatuhan ibu hamil dan kualitas pelayanan,
Selaras
dalam mengkonsumsi  Kolaboratif pelayanan pendidikan, Akuntabel,
Kesediaan bekerja
tablet tambah darah. kesehatan dan Kompeten,
sama
infrastruktur Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif
b). Bertemu dengan Ibu Terdapat kepatuhan Agenda II
 Berorientasi
hamil untuk memantau Ibu hamil dalam
pelayanan
kepatuhan dalam mengkonsumsi Tablet Responsivitas
 Harmonis
mengkonsumsi tablet tambah darah
Selaras
tambah darah  Loyal
Pengabdian
 Kolaboratif
Sinergi untuk hasil yang
lebih baik
c). Memberi edukasi Terdapat Agenda II
 Harmonis
kepada Suami & pengawasan yang
Peduli
Keluarga pendamping berkesinambungan  Loyal
Pengabdian
Ibu hamil untuk turut antara Suami &
 Kolaboratif
serta mengawasi Keluarga Sinergi untuk hasil yang
kepatuhan Ibu dalam pendamping Ibu lebih baik

mengkonsumsi tablet hamil


tambah darah

22
5. Edukasi a). Membuat video Terdapat Informasi Smart ASN Berkontribusi terhadap Aktualisasi ini akan
edukasi tentang manfaat (Implementasi literasi digital dan
serta edukasi dengan pencapaian misi organisasi menguatkan nilai-nilai
mengkonsumsi tablet implikasinya)
tambah darah selama memanfaatkan Agenda II yang ke-1 yaitu OPD yakni;
kehamilan  Kompeten
media Sosial Mementapkan akses Berorientasi
Learning agility
 Loyal dan kualitas pelayanan,
Dedikasi pelayanan pendidikan, Akuntabel,
 Adaptif
Inovasi kesehatan dan Kompeten,
infrastruktur Harmonis, Loyal,
b). Membuat video Terdapat Informasi Agenda II
 Kompeten Adaptif, Kolaboratif
edukasi tentang serta edukasi dengan
Learning agility
makanan yang memanfaatkan  Loyal
Dedikasi
mengandung Zat Besi media Sosial
 Adaptif
dan Asam Folat Inovasi

c). Mengupload video Terdapat kemudahan Agenda II


 Kompeten
edukasi ke akun media dalam mengakses
Learning agility
sosial Facebook milik informasi edukasi  Loyal
Dedikasi
Puskesmas Baluase melalui media sosial
 Adaptif
Inovasi

6. Evaluasi a). Mencatat kendala Adanya notulensi Manajemen ASN Berkontribusi terhadap Aktualisasi ini akan
kegiatan (Bertanggung jawab dan
selama kegiatan pencapaian misi menguatkan nilai-nilai
integritas)
Agenda II organisasi yang ke-1 OPD yakni;
 Akuntabel
yaitu Mementapkan Berorientasi
Transparan

23
 Kompeten akses dan kualitas pelayanan,
Kinerja terbaik pelayanan pendidikan, Akuntabel,
 Adaptif
Inovasi kesehatan dan Kompeten,
infrastruktur Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif
b). Mengevaluasi pre Adanya hasil pre dan Agenda II
 Akuntabel
dan post tes post tes serta
Integritas
peningkatan  Kompeten
pengetahuan peserta Keberhasilan
 Adaptif
penyuluhan Inovasi

c). Mengevaluasi saran Adanya notulensi Agenda II


 Akuntabel
kegiatan kegiatan
Integritas
 Kompeten
Kinerja terbaik
 Adaptif
Inovasi

24
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi
Tabel 2.5 Jadwal tentatif Aktualisasi.
No. Kegiatan Juli Minggu Juli Minggu Agustus Agustus Agustus
ke-3 ke-4 Minggu Minggu Minggu
ke-1 ke-2 ke-3
1. Pengenalan dan perencanaan
pelaksanaan
2. Persiapan penyuluhan
3. Penyuluhan
4. Pemantauan Ibu Hamil
5. Edukasi
6. Evaluasi Kegiatan

25

Anda mungkin juga menyukai