Anda di halaman 1dari 8

EDOMAN PROGRAM RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM UNDATA PALU

2015

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa bahwa
atas rahmat dan karuniahnya akhirnya buku pedoman program Rumah Sakit sayang ibu dan bayi RS
Umum Undata Palu dapat diterbitkan. Seperti yang kita ketahui program rumah sakit sayang ibu dan bayi
telah berjalan sejak tahun 2001 di harapkan dengan adanya program ini dapat mempercepat penurunan
Angka kematian ibu (AKI) dan Angka kematian bayi (AKB) yang masih tinggi di Indonesia. Pedoman ini
merupakan pedoman pelaksanaan dan penilaian perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna
menuju RS Sayang Ibu dan Bayi. pedoman ini di harapkan dapat dijadikan sebagai pegangan dan acuan
bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi
sehingga di dapatkan kesamaan pola pikir atau presepsi dalam melaksanakan perlindungan ibu dan bayi
secara terpadu paripurna menuju RSSIB RS Undata palu. Tidak lupa pula kami mengucapkan terimaksih
kepada seluruh tim penyusun yang telah membantu sehingga buku pedoman ini dapat di selesaikan.
Kami menyadari pula masih banyak keterbatasan-keterbatasan dan kendala serta permasalahan yang
perlu di antisipasi dalam upaya untuk mewujudkan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu paripurna,
di RSUD Undata Palu oleh karena itu kami mengharapkan saran perbaikan, sumbangan pemikiran,
masukan serta kritikan. Akhir kata kami mengharapkan mudah-mudahan pedoman ini dapat bermanfaat.
Palu, 2015 Tim Penyusun

3 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
yang menjadi indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara, ternyata masih tergolong tinggi di
Indonesia, yaitu AKI : 307/ KH (SDKI 2002/2003) dan AKB : 35/ KH (SDKI 2002/2003). Sedangkan target
RPJMN Depkes AKI : 226/ KH dan AKB : 26/ KH. Pemerintah telah bertekad untuk menurunkan AKI
pada tahun 2010 menjadi 125/ KH dan AKB menjadi 25/ KH. Untuk mencapai target tersebut diperlukan
suatu strategi yang handal dan peran serta seluruh lapisan masyarakat. Penyebab utama kematian ibu di
RSUD Undata Palu adalah perdarahan (30%), eklampsia (25%), infeksi (12%), dan abortus (5%).
Sedangkan penyebab utama kematian bayi adalah BBLR dan komplikasi 63,7%, kelainan tali
pusat/placenta 18,2%, kelainan congenital 13,6%, asfiksia 4,5%. Berbagai program telah dilakukan
pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia, seperti Safe Motherhood, Program Rumah
Sakit Sayang Ibu dan Bayi, Making Pregnancy Safer, dll. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi merupakan
pelayanan yang berkesinambungan dan saling terkait. Kesehatan bayi ditentukan sejak bayi dalam
kandungan. Di sisi lain kesehatan ibu dapat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang dikandungnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka upaya penurunan AKI dan AKB merupakan kegiatan yang saling
terkait. Oleh karena itu program Rumah Sakit Sayang Bayi tidak dapat dipisahkan dengan Program
Rumah Sakit Sayang Ibu, menjadi satu program yaitu Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap tingginya AKI dan AKB adalah proses rujukan yang masih belum
mantap, antara lain karena rujukan yang terlambat dan ketidaksiapan fasilitas kesehatan terutama di
tingkat rujukan primer (Puskesmas) untuk melakukan Pelayanan Obstetrik Neonatal Esensial Dasar
(PONED) dan ditingkat rujukan sekunder (RS kabupaten/kota) untuk melakukan Pelayanan Obstetrik
Neonatus Emergensi Komprehensif (PONEK). Keadaan ini antara lain disebabkan kurang jelasnya tugas
dan wewenang masing-masing pihak yang terkait di perbagai tingkat pelayanan, serta tidak meratanya
kemampuan teknis untuk melakukan fungsi kedaruratan obstetrik dan neonatal. Padahal kalau ditinjau
dari segi penyediaan fasilitas kesehatan, Indonesia

4 sebenarnya telah mengalami peningkatan, misalnya cakupan pelayanan kesehatan umum telah
mencakup rata-rata sekitar 70%. Akan tetapi cakupan pelayanan yang berkualitas bagi ibu hamil, begitu
juga cakupan pertolongan persalinan yang aman masih belum mencapai 50%. Data di atas didukung
oleh penemuan selama periode januari-september 2015 dimanasebagian besar (76%) kematian bayi
terjadi di RS rujukan Undata palu demikian pula Angka Kematian ibu. Diharapkan bahwa dengan
diterapkannya program RSSIB maka upaya penurunan AKI dan AKB khususnya Angka Kematian
Perinatal di Sulawesi Tengah dapat dipercepat melalui kesiapan RSUD Undata Palu. 1.2 Dasar Hukum 1.
Undang-Undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang RI nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-Undang RI nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
(Lembaran Negara nomor 4431 tahun 2004) 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 33 tahun
2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
1333/Menkes/Per/SK/II/1988 tentang Standar pelayanan rumah sakit 6. Keputusan Menteri Kesehatan RI
nomor 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di
Indonesia 7. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 237/MENKES/SK/IV/1997 tentang Pemasaran
Pengganti Air Susu Ibu 1.3 Tujuan Buku Pedoman Umum Sebagai acuan bagi pimpinan dan pengelola
program kesehatan ibu dan bayi untuk menerapkan 10 langkah perlindungan ibu dan bayi secara terpadu
dan paripurna sebagai upaya penurunan jumlah kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Khusus 1.
Didapatkan kesamaan pola pikir/persepsi dalam melaksanakan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu
paripurna RSUD Undata menuju RSSIB

5 2. Mendapatkan pedoman pelaksanaan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi yang sesuai dengan
perkembangan IPTEK saat ini. 1.4 Pengertian a. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu
akibat proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan per kelahiran hidup pada masa tertentu. b.
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi di bawah umur 1 tahun per 1000 kelahiran
hidup dalam satu tahun. c. Pelayanan antenatal (Antenatal care) adalah Pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga profesional kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan antenatal. d. Rumah sakit mampu PONEK adalah Rumah sakit sayang ibu dan bayi yang
menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi.
Hal ini harus dapat terukur melalui Penilaian Kinerja Manajemen. Standard kinerja harus terpenuhi. e.
ASI Eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa makanan atau minuman lain kepada bayi
sejak lahir sampai berusia 6 bulan. f. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah segera meletakkan bayi di dada
ibunya, kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) segera setelah lahir setidaknya satu jam atau lebih
sampai bayi menyusu sendiri. g. Angka Menyusui Eksklusif adalah proporsi bayi di bawah 6 bulan yang
menyusui secara eksklusif. h. Audit Maternal Perinatal (AMP) adalah suatu kegiatan untuk menelusuri
sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud menegah kematian dan kesakitan di
masa yang akan datang. i. Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah Perawatan untuk bayi baru lahir
yang menggunakan badan ibu (skin to skin contact) untuk menghangatkan bayinya terutama untuk Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR). j. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram, yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. k.
Kelompok pendukung ASI (KP ASI) adalah kelompok binaan RS untuk ibu hamil dan ibu baru melahirkan
dimana ibu bisa berkumpul bersama-sama untuk saling memberi informasi dan saling membantu seputar
masalah hamil dan menyusui.

6 BAB II RUMAH SAKIT SAYANG IBU & BAYI (RSSIB) 2.1 DEFINISI Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
(RSSIB) adalah rumah sakit pemerintah maupun swasta, umum maupun khusus yang telah
melaksanakan 10 Langkah Menuju Perlindungan Ibu dan Bayi secara terpadu dan paripurna. 2.2
TUJUAN UMUM: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu dalam upaya
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). KHUSUS : 1. Melaksanakan
dan mengembangkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna 2.
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi 3.
Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus
termasuk pelayanan kegawatdaruratan (RS mampu PONEK) 4. Meningkatkan fungsi rumah sakit
sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya 5.
Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam pelaksanaan Inisiasi
Menyusu Dini, Rawat Gabung dan pemberian ASI Eksklusif 6. Meningkatkan fungsi RS dalam perawatan
Metode Kanguru (PMK) pada BBL 7. Melaksanakan sistem monitoring & Evaluasi pelaksanaan program
RSSIB

7 2.4 SASARAN RSUD Undata Palu bagian Obstetri RSUD Undata Palu bagian anak RSUD Undata Palu
bagian Unit Gawat Darurat 2.5 TAHAPAN PELAKSANAAN LANGKAH 1 Ada kebijaksanaan tertulis
tentang manajemen yang mendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk Inisiasi Menyusui Dini
(IMD), Pemberian ASI eksklusif dan indikasi yang tepat untuk pemberian susu formula serta Perawatan
Metode Kanguru (PMK) untuk Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). PELAKSANAAN a. Direktur
rumah sakit membuat kebijakan tertulis tentang:
8 1. Pelaksanaan program RSSIB dengan penerapan 10 langkah perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu dan paripurna di RSUD Undata Palu. 2. Penetapan Pokja pendukung/pemasaran pemberian Air
Susu Ibu secara eksklusif pada bayi di RSUD Undata tahun Kebijakan mengenai kode pemasaran pasi di
rumah sakit umum daerah undata 4. Larangan pemberian DOT/compeng kepada bayi yang masih
menyusui di RSUD Undata. 5. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar dan mempertahankan laktasi
walaupun saat harus terpisah dari bayinya di RSUD Undata Palu 6. Pemberian bantuan kepada ibu
menyusui sedini mungkin dalam setengah jam pertama di RSUD Undata 7. Pemberian informasi kepada
ibu hamil mengenai manfaat dan keuntungan menyusui di RSUD Undata 8. Pelaksanaan rawat gabung
9. kegiatan tidak memberikan makanan/minuman selain ASI kepada bayi baru lahir kecuali dengan
indikasi medis di lingkungan RSUD Undata tahun Semua kebijakan di atas harus dikomunikasikan
kepada seluruh petugas RS. b. Direktur rumah sakit membuat SK tentang pemberian ASI dan penerapan
kode pemasaran PASI yang secara rutin dikomunikasikan kepada seluruh petugas RS dan
dipampangkan. Susunan keanggotaan tim POKJA pendukung/pemasaran pemberian ASI di RSUD
Undata Palu Pelindung/penasehat : Direktur RSUD Undata Palu Wadir Pelayanan RSUD Undata Palu
Koordinator Ketua Wakil ketua Sekertaris Anggota : Kabid Pelayanan Medik : dr. Suldiah, Sp. A : dr.
Kartin Akune, Sp. A : Bid. Jovita, S.ST : 1. dr. Juniaty C. Simanjuntak, M.Kes.,Sp.OG 2. dr. Esther Th. G
Walujan

9 3. dr. I Kadek Rupawan 4. Ni Wayan Ari Setyawati, Amd.Kep 5. Kaltim nur Amd.Keb 6. Iftitha Rohman
Amd.Keb 7. Siti Marwah, S.St 8. Lili Handayani Amd.Kep c. Format pelaporan/ protab-protab RSUD
Undata palu dalam pelaksanaan program RSSIB sebagai berikut: 1. Kegawatdarurat kebidanan 2.
Kegawatdaruratan neonatal 3. Pelayanan antenatal 4. Persalinan bersih dan aman (APN) termasuk
persalinan yang ditunggu oleh suami dan keluarga 5. Perawatan bayi baru lahir (perinatologi) termasuk
pemberian vitamin K1 injeksi (untuk bayi normal setelah IMD, bayi sakit setelah resusitasi) dan
salep/tetes mata 6. Perawatan nifas dan rawat gabung 7. Perawatan PMK untuk bayi BBLR dan prematur
8. Pencegahan infeksi nosokomial 9. Pelaksanaan 10 langkah keberhasilan menyusui (termasuk IMD,
membantu ibu dalam masalah pelekatan dan cara menyusui yang benar, on demand, ASI Eksklusif) 10.
Tindakan medis dan operasi sesar 11. Hygiene perineum 12. Pelayanan kebutuhan darah, obat dan
cairan untuk pasien 13. Pelayanan penunjang laboratorium dan radiologi 14. Keluarga berencana 15.
Imunisasi 16. Audit Maternal Perinatal

10 d. Adanya pertemuan berkala untuk melakukan evaluasi program RSSIB pada RSUD Undata Palu.
Langkah 2 Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk konseling kesehatan maternal dan
neonatal, serta konseling pemberian ASI. PELAKSANAAN a. Adanya pelayanan antenatal sesuai standar
di poliklinik kebidanan RSUD Undata Palu b. Melakukan penapisan dan pengenalan dini kehamilan risiko
tinggi dan komplikasi kehamilan c. Memberikan informasi kepada ibu hamil mengenai keuntungan
pemberian ASI, manajemen laktasi termasuk IMD dan rawat gabung, penyuluhan gizi dan penyuluhan
perubahan pada ibu dan janin serta kebutuhan setiap trimester kehamilan, persiapan persalinan, tanda-
tanda bahaya di poliklinik dan ruangan-ruangan perawatan RSUD Undata Palu dengan menggunakan
multimedia dan media cetak berupa leafleat. f. Diterapkannya upaya pencegahan infeksi dalam
pelayanan antenatal seperti pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) g. Melibatkan suami saat
pemeriksaan & penyuluhan konseling h. Memberikan konseling kepada ibu hamil yang terinfeksi HIV i.
Semua petugas di bagian kebidanan dan anak dapat memberikan informasi kepada ibuibu paska
persalinan mengenai cara menyusui yang benar dan pentingnya ASI. LANGKAH 3 Menyelenggarakan
persalinan bersih dan aman serta penanganan pada bayi baru lahir dengan Inisiasi Menyusu Dini dan
kontak kulit ibu-bayi PELAKSANAAN a. Melakukan penapisan risiko persalinan dan pemantauan
persalinan b. Diterapkannya standar pelayanan kebidanan pada persalinan c. Adanya fasilitas kamar
bersalin sesuai standar d. Adanya fasilitas pencegahan infeksi sesuai standar e. Adanya fasilitas
peralatan resusitasi dan perawatan bayi baru lahir f. Adanya fasilitas kamar operasi sesuai standar g.
Inisiasi Menyusu Dini : skin to skin contact, perhatikan tanda-tanda bayi siap menyusu, bayi mulai
menghisap.

11 h. Perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian vitamin K1 injeksi & tetes/salep mata
(tetrasiklin/eritromisin) setelah selesai IMD i. Adanya pelatihan berkala bagi dokter, bidan dan perawat (in
house training) dalam penanganan persalinan aman dan penanganan pada bayi baru lahir j. Adanya
pelatihan IMD neonatus k. Adanya pelatihan Manajemen laktasi l. Penanggung jawab program perinatal
risiko tinggi dan program RSSIB berkoordinasi melalui pertemuan lintas sektor maupun lintas program
secara rutin. LANGKAH 4 Menyelenggarakan Pelayanan mampu PONEK (Pelayanan Obstetrik dan
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) sesuai dengan standar minimal RSUD Undata Palu.
PELAKSANAAN a. Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasus emergensi baik secara
umum maupun emergency obstetrik-neonatal b. Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim
PONEK di rumah sakit meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus c.
Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawatdaruratan
obstetrik dan neonatal d. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan
neonatal e. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu f. Mempunyai standar respon time di
UGD selama 10 menit, di kamar bersalin kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam g.
Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus emergensi
obstetrik atau umum h. Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas
sewaktuwaktu, meskipun on call i. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara
lain dokter kebidanan, dokter anak, dokter/petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain
serta dokter umum, bidan dan perawat j. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam

12 k. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan
Radiologi selama 24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap tersedia l. Perlengkapan Semua
perlengkapan bersih (bebas debu, kotoran, bercak, cairan dll) Permukaan metal bebas karat atau bercak
Semua perlengkapan kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau tidak stabil) Permukaan yang dicat utuh
dan bebas dari goresan besar Roda perlengkapan lengkap dan berfungsi dengan baik Instrumen yang
sudah disterilisasi Semua perlengkapan listrik berfungsi baik (saklar, kabel dan steker menempel kokoh)
a. Bahan Semua bahan berkualitas baik dan jumlahnya cukup LANGKAH 5 Menyelenggarakan
pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung termasuk membantu ibu menyusui yang benar, termasuk
mengajarkan ibu cara memerah ASI bagi bayi yang tidak bisa menyusu langsung dari ibu dan tidak
memberikan ASI perah melalui botol serta pelayanan neonatus sakit. PELAKSANAAN a. Praktekkan
rawat gabung-ibu dan bayi bersama 24 jam sehari b. Adanya pemantauan infeksi nosokomial pada bayi
yang dirawat gabung c. Melakukan manajemen laktasi dan perawatan bayi d. Adanya tata tertib/jam
kunjungan ibu dan bayi e. Adanya larangan promosi susu formula di RS dan lingkungannya f.
Melaksanakan pemberian ASI sesuai kebutuhan bayi atau sesering semau bayi g. Tidak memberikan
minuman dan makanan kepada bayi baru lahir selain ASI kecuali ada indikasi medis

13 h. Melaksanakan Perawatan Metode Kanguru untuk bayi kurang bulan/bblr (Kangaroo Mother Care) i.
Memberitahu ibu bagaimana cara menyusui yang benar j. Tidak memberikan dot/kempeng pada bayi k.
Tetap mempertahankan laktasi walaupun harus terpisah dari bayinya dengan memerah ASI l. Adanya
fasilitas ruang nifas sesuai standar m. Melakukan Perawatan nifas n. Melakukan Hygiene perineum o.
Pencegahan infeksi nosokomial pada ibu yang dirawat LANGKAH 6 Menyelenggarakan pelayanan
rujukan dua arah dan membina jejaring rujukan pelayanan ibu dan bayi dengan sarana lain.
PELAKSANAAN a. RS sebagai pembina wilayah rujukan b. Menyediakan pelayanan ambulan 24 jam c.
Melaksanakan umpan balik rujukan d. Menyelenggarakan pelatihan PONEK atau pelatihan YanKes ibu
bayi lainnya bagi semua petugas yang terkait dan bagi petugas Puskesmas/Rumah Bersalin dan Bidan
praktek swasta di wilayah lingkup rujukan e. Membina jejaring rujukan ibu-bayi dengan sarana kesehatan
lain di wilayah binaannya. LANGKAH 7 Menyelenggarakan pelayanan Imunisasi bayi dan tumbuh
kembang PELAKSANAAN a. Menyelenggarakan konseling dan pelayanan imunisasi bayi di RS sesuai
dengan usia b. Memantau tumbuh kembang bayi sejak lahir (stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh
kembang) c. Memantau dan mengusahakan pemberian ASI eksklusif pada bayi d. Penanganan penyakit
bayi sesuai standar LANGKAH 8

14 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Keluarga Berencana termasuk pencegahan dan


penanganan kehamilan yang tidak diinginkan serta kesehatan reproduksi lainnya. PELAKSANAAN a.
Menyelenggarakan konseling mengenai KB dan kontrasepsi termasuk Metode Amenorhea Laktasi (LAM)
untuk pasien dan suami sebelum meninggalkan RS. b. Menyelenggarakan pelayanan KB paripurna
termasuk kontrasepsi baik untuk perempuan maupun pria. c. Menyelenggarakan konseling mengenai
kesehatan reproduksi termasuk konseling pranikah. LANGKAH 9 Melaksanakan Audit Maternal dan
Perinatal rumah sakit secara periodik dan tindak lanjut SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM AMP RSUD
UNDATA PALU Pelindung/penasehat : Direktur RSUD Undata Palu Wadir Pelayanan RSUD Undata Palu
Koordinator Ketua Wakil ketua Sekertaris Anggota : Kabid Pelayanan Medik : dr. Suldiah, Sp. A : dr.
Juniaty C. Simanjuntak, M.Kes.,Sp.OG : Nurwinarti, SKM : 1. dr Dewa Sp. OG 2. dr. Esther Th. G
Walujan 3. dr. Dian Wahyuni 4. dr. Jumiaty Malle, M.Kes 5. Misnawati, Amd.Keb 6. Sri wanda, Amd.Keb
7. Ervina Lisnawati Penyiapan Data : 1. Nursiah, SKM

15 2. Oktavia Purnamasari, SST 3. Sang Ayu Sidan Suryaningsig, Amd, Keb 4. Ima PELAKSANAAN a.
Menyelenggarakan pertemuan dilakukan teratur sesuai kebutuhan oleh RS dan direktur memimpin acara
dan moderator pembahasan klinisnya adalah dokter ahli. b. Semua kasus ibu/perinatal yang meninggal di
RS di audit dengan mengkaji riwayat penanganan kasus sejak: timbulnya gejala pertama dan
penanganan oleh keluarga/tenaga kesehatan di rumah, proses rujukan yang terjadi, siapa yang memberi
pertolongan dan apa saja yang telah dilakukan, sampai kemudian meninggal atau dapat dipertahankan
hidup. b. Masing-masing tim membuat rencana pertemuaan dan menyiapakan bahan/data sesuai bidang
tugasnya dan melaporkan hasil pertemuan pelaksanaan audit untuk menyelesaikan masalah dan
rencana tindak lanjut kepada direktur RSUD Undata Palu LANGKAH 10 Memberdayakan kelompok
pendukung ASI dalam menindaklanjuti pemberian ASI eksklusif dan PMK PELAKSANAAN 1. Adanya
kelompok binaan rumah sakit sebagai pendukung ASI dan PMK, dimana angota kelompok ini akan saling
membantu dan mendukung pemberian ASI eksklusif termasuk pelaksanaan PMK 2. Adanya fasilitas
tempat penitipan anak dan bayi bagi pegawai RS dan lingkungannya 3. Adanya ruang menyusui 4.
Mendokumentasikan kegiatan kelompok pendukung ASI

16 BAB III SISTEM DAN PROSEDUR PROGRAM RSSIB 3.1. UMUM RSSIB adalah program pelayanan
kesehatan Ibu dan Bayi yang merupakan koordinasi berbagai unit kerja(multi sektor) dan didukung
berbagai kegiatan profesi (multi disiplin dan multi profesi) untuk menyelenggarakan perlindungan Ibu dan
Bayi secara terpadu dan paripurna utamanya di RSUD Undata Palu 3.2. PELAKSANAAN RUMAH SAKIT
Pada pelayanan di rumah sakit diperlukan Sarana, Prasarana, UGD, Poliklinik Kamar Bersalin, Ruang
Nifas, Kamar operasi, Kamar rawat intensif (HCU/ICU/NICU/PICU), unit-unit penunjang : Radiologi,
Laboratorium, Farmasi, Gizi, Ruang Rawat Inap, dan lain-lain. Pelayanan di UGD adalah pelayanan
pertama bagi kasus bagi kasus gawat darurat obstetrik dan neonatal yang memerlukan organisasi yang
baik (Tim PONEK 24 jam), pembiayaan termasuk sumber pembiayaan termasuk sumber pembiayaan,
SDM yang baik dan terlatih, mengikuti perkembangan teknologi pada pelayanan medis. Poliklinik adalah
pelayanan rawat jalan bagi ibu hamil dan menyusui. Di sini tenaga kesehatan (Sp.OG, Bidan, perawat
dan lain-lain) dapat memberikan pelayanan dan konseling mengenai kesehatan kesehatan ibu dan bayi
termasuk KB, imunisasi, gizi dan tumbuh kembang. Tersedia juga pojok laktasi untuk menyusui. Tersedia
juga ruang senam hamil dan nifas Kamar bersalin adalah ruangan tempat ibu melakukan persalinan,
dimana selalu ada bidan jaga 24 jam, yang dilengkapi dengan peralatan (forseps, vakum dan peralatan
resusitasi bayi) dan depo obat-obatan gawat darurat kebidanan. Kamar operasi adalah ruangan tempat
dilakukan operasi sesar, yang dilengkapi dengan peralatan, obat-obatan dan unit transfusi darah. Ruang
nifas merupakan ruang perawatan paska persalinan yang meliputi pengelolaan tentang menyusui, infeksi,
perdarahan sisa plasenta dan episiotomi. Disini juga baiknya tersedia ruangan dan aktivitas senam nifas.
Penunjung diagnostik dan penunjang dalam pengobatan merupakan pendukung dalam pelaksanaan
program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.

17 ALUR PELAYANAN MATERNAL DAN PERINATAL DI RUMAH SAKIT 3.3. MEKANISME RUJUKAN
Sistem rujukan ialah sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya pelimpahan
tanggung jawab atas problem yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih
mampu. Pelimpahan tanggung jawab tersebut meliputi berbagai jenis rujukan yang dapat dibedakan
sebagai berikut: RUJUKAN MEDIS Rujukan Pasien : Adalah pengiriman pasien (dalam hal ini Maternal
dan Perinatal) dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan yang kurang mampu kepada unit kesehatan yang
lebih mampu. Sebaliknya unit kesehatan yang lebih mampu akan mengembalikan pasien ke unit yang
mengirim untuk pengawasan/melenjutkan yang diperlukan. Persiapan Rujukan Pasien : o Menyiapkan
petugas yang terampil dan terlatih dalam penanganan maternal dan perinatal. o Bila Sarana Prasarana
tidak memungkinkan dilakukan pertolongan segera buat surat rujukan dan kartu sehat ke rumah sakit.
18 o Penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien dirujuk ke rumah sakit. o Alur PONED, bila tidak
bisa ditangani dirujuk ke rumah sakit. o Mencatat hasil pemeriksaan dan tindakan yang dilaksanakan di
dalam penanganan Maternal dan Perinatal. o Pasien didampingi oleh petugas kesehatan berangkat ke
rumah sakit rujukan. Di Rumah Sakit Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa
segala tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya. o Persiapan pihak
keluarga untuk memberikan darah jika dibutuhkan o Ibu, suami dan keluarga diberi penjelasan mengenai
akhir perawatan/ persalinannya. o Buat persetujuan tindakan medis dan simpan dalam status Rujukan
Laboratorium : Adalah pengiriman bahan pemeriksaan laboratorium, dari laboratorium yang kurang
mampu ke laboratorium yang lebih mampu/lengkap RUJUKAN KESEHATAN Rujukan Iptek dan
Keterampilan: Yaitu pengalihan pengetahuan dan ketrampilan, misalnya: o Penugasan dokter terutama
Bedah, Penyakit Kebidanan dan Kandungan, Penyakit Dalam, Kesehatan Anak dari RS kelas A, B, ke
RS kelas C (terutama untuk melakukan tindakan) diatur dengan MOU antar RS dan memerlukan SIP
tersendiri. Kunjungan tersebut, digunakan untuk konsultasi, observasi, pengobatan, diskusi dan ceramah.
o Pengiriman asisten ahli senior (yang hampir lulus) ke RS kelas B, C yang belum ada dokter ahlinya
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka penyelesaian spesialisasinya. o Pengiriman tenaga kesehatan
(dokter, bidan, perawat, dll), dari RS kelas C dan kelas B ke RS kelas A untuk mengikuti latihan
keterampilan dan tambahan pengetahuan dalam satu bidang keahlian terutama bedah, kebidanan dan
penyakit kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak.

19 o Alih pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan dibidang klinik, managemen dan
pengoperasian peralatan RUJUKAN MANAJEMEN o Pengiriman Informasi; guna kepentingan monitoring
semua kegiatan pelayanan kesehatan diperlukan sistem informasi o Dapat berupa Biaya, Tenaga,
Peralatan dan Obat. Dapat berupa permintaan atau Bantuan kepada Unit yang kurang/lebih mampu
untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu, yang tidak dapat diatasi sendiri. SKEMA RUJUKAN DAN
JENJANG PELAYANAN

20 BAB IV PERAN PUSAT DAN DAERAH 4.1 KEMENTRIAN KESEHATAN - Menyusun buku Pedoman
Pelaksanaan Program RSSIB disahkan melalui permenkes - Menyusun instrumen Monev RSSIB -
Melakukan advokasi dan sosialisasi program kepada pemegang kebijakan di tingkat nasional -
Melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan program RSSIB secara berkala - Melakukan
kerja sama koordinasi lintas sektor dan lintas program dalam rangka optimalisasi program RSSIB -
Mengadakan pelatihan program RSSIB - Melakukan penilaian RSSIB tingkat nasional - Melakukan
pembinaan pelaksanaan program RSSIB di tingkat provinsi - Melakukan promosi RSSIB melalui berbagai
media 4.2 DINAS KESEHATAN PROVINSI - Melakukan advokasi dan sosialisasi program RSSIB kepada
pemegang kebijakan di tingkat provinsi - Menyusun perda provinsi tentang RSSIB - Membentuk Tim dan
penanggungjawab RS Sayang Ibu dan Bayi tingkat provinsi - Melakukan kerjasama/koordinasi lintas
sektor dan lintas program dalam rangka optimalisasi program RSSIB di tingkat provinsi - Melakukan
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program RSSIB se-provinsi secara berkala - Melakukan
pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program RSSIB se-provinsi - Melakukan penilaian RSSIB tingkat
propinsi 4.3 DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA - Melakukan advokasi dan sosialisasi program
RSSIB kepada pemegang kebijakan di tingkat kabupaten/kota - Menyusun PERDA kabupaten/kota
tentang RSSIB - Membentuk Tim dan penanggungjawab RS Sayang Ibu dan Bayi tingkat kabupaten/kota

21 - Melakukan kerjasama/koordinasi lintas sektor dan lintas program dalam rangka optimalisasi program
RSSIB di tingkat kabupaten/kota - Bersama dinkes provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program RSSIB se-wilayah kabupaten/kota secara berkala - Melakukan penilaian RSSIB
tingkat kabupaten/kota

22 BAB V PEMETAAN PELAKSANAAN PROGRAM RSSIB 5.1 Sumber Daya Manusia NO Keterangan
Jumlah yang ada 1 SPESIALIS ANAK PERAWAT/BIDAN PERITANOLOGI 16 3 DOKTER UMUM 2 4
SPESIALIS OBSTETRI dan GINEKOLOGI 3 5 BIDAN 86 6 DOKTER UMUM 3 Fasilitas dan sarana

23 BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN RSSIB 6.1 Pengertian dan Azaz Pencatatan dan
pelaporan RSSIB adalah keseluruhan proses pendataan pelaksanaan kegiatan perlindungan ibu secara
terpadu dan paripurna dimana petugas pencatatan dan pelaporan serta jalur dan terapan telah ditetapkan
secara jelas. Azasnya: 1. Jelas 2. Singkat 3. Bermanfaat 6.2 Mekanisme Pencatatan dan pelaporan
RSSIB menggunakan format laporan tersendiri yang diambil dari sistem pelaporan rumah sakit yang ada
yaitu RL 1-6. Rumah sakit diminta untuk mengisi format laporan RSSIB dari data RL rumah sakit. Data
kemudian dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk diteruskan ke dinas ksehatan provinsi.

24 6.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan
paripurna 2. Identifikasi masalah dalam pelaksanaan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan
paripurna 3. Sebagai dasar pembinaan RS tersebut menuju rumah sakit saying ibu dan bayi dan
mempertahankan serta mengembangkannya Keterangan: Format pencatatan dan pelaporan terlampir
PENUTUP Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) dengan 10
Langkah Menuju Perlindungan Ibu Bayi Secara Terpadu dan Paripurna merupakan acuan bagi RSUD
Undata Palu dalam melaksanakan program RSSIB dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi di Indonesia. Dua Indikator tersebut merupakan daya ungkit yang besar terhadap
derajat kesehatan secara menyeluruh. Sesuai dengan konsep dasar RSSIB yang bersifat dinamis maka
diharapkan setiap rumah sakit dapat melaksanakan terobosan baru sehingga tidak hanya terbatas
keberhasilan pelaksanaan 10 Langkah Menuju Perlindungan Ibu Bayi Secara Terpadu dan Paripurna
khususnya RSUD Undata Palu Diharapkan dengan diterapkannya buku Pedoman Pelaksanaan RSSIB
ini dapat memacu rumah sakit-rumah sakit di Indonesia agar semakin meningkatkan mutu pelayanannya
terutama pelayanan kesehatan ibu dan bayi.

25 DATA DASAR RUMAH SAKIT Keadaan 31 Desember Nomor kode RS : 2. Nama Rumah Sakit : 3.
Jenis Rumah Sakit : 4. Kelas Rumah Sakit : 5. Nama Direktur RS : 6. Alamat/lokasi RS : Kab/Kota :
Telepon/Fax/ 7. Surat ijin/penetapan: a. Nomor : b. Tanggal : c. Oleh : d. Sifat :

26 e. Masa berlaku : 8. Kepemilikan RS : a. Nama : b. Status : 9. Akreditasi RS : Pentahapan : I II III 5


Pelayanan 12 Pelayanan 16 Pelayanan Status: Penuh Bersyarat Gagal Belum 10. Fasilitas tempat tidur
rawat inap N Jenis pelayanan/ ruang rawat inap O 1 Kesehatan Anak 2 Obstetrik / Rawat Gabung 3
Genekologi 4 Pelayanan gawat darurat 5 PICU/NICU 6 Perinatologi/bayi Jumlah TT 11. Fasilitas unit
rawat jalan Isi dengan hari buka klinik dalam seminggu Kesehatan anak : Obsgyn : Keluarga Berencana:
Unit Darurat : Gizi :

27

28 Data Kegiatan Rumah Sakit Undata Palu Triwulan Pelayanan Rawat Inap No Jenis pelayanan Pasien
awal triwulan 1 Kesehatan Anak 2 Obstetrik / Rawat Gabung 3 Genekologi 4 Pelayanan gawat darurat 5
PICU/NICU 6 Perinatologi/bayi TOTAL Pasien masuk Pasien keluar hidup Pasien keluar mati Jumlah
lama dirawat Pasien akhir triwulan Jumlah hari perawatan 2. Pengunjung Rumah Sakit 1 Pengunjung
lama Org 2 Pengunjung baru Org 3. Kunjungan Rawat Jalan No Jenis pelayanan rawat jalan Kunjungan
baru Kunjungan ulang 1 Kesehatan Anak a. Neonatal b. Lainnya 2 Obstetrik / Rawat Gabung

29 a. Ibu hamil b. lainnya 3 Keluarga berencana 4 Konsultasi gizi TOTAL 4. Kegiatan kebidanan dan
perinatologi No Jenis kegiatan Berat Bayi Rujukan Non Rujukan Dirujuk ke atas.> 2500 < 2500 Jumlah
Mati Jumlah Mati 1. Persalinan (a+) a. Persalinan normal b. Pers. dg komplikasi - Perd sbl persalinan -
Perd sdh persalinan - Preeklampsi - Infeksi

30 - Lain-lain 2 Operasi sesar 3 Abortus 4 Kematian perinatal - Kelahiran mati - Mati neonatal < 7 hari 5
Sebab Kematian - Asfiksia - BBLR - Tetanus neonatorum - Kelainan Kongenital - ISPA - Diare

31 - Lain-lain 6 Imunisasi - TT1 - TT2 5. Kegiatan Pembedahan N O Spesialisasi Total Khusus Besar
Sedang Kecil Kamar Unit Kamar Unit Kamar Unit Kamar 1. Obstetri Ginekologi Total Bedah Darurat
Bedah Darurat Bedah Darurat Bedah Unit Darurat 6. Pelayanan Rawat Jalan
32 No 1. Kebidanan 2. Anak Total Jenis pelayanan Total Pasien Tindak Lanjut Pelayanan Mati Sebelum
Dirawat Rujukan Non rujukan Dirawat Dirujuk Pulang 7. Kunjungan Rumah No Jenis pelayanan rawat
jalan Kunjungan 1 Kesehatan Anak a. Neonatal (mampu memberikan ASI dan PMK) b. Lainnya 2
Obstetrik dan Ginekologi TOTAL 8. Kegiatan Keluarga Berencana N o Metoda 1 IUD 2 Pill 3 Kondom 4
Obat Vaginal 5 Mo Pria 6 Mo wanita 7 Suntikan hormon 1/3 bulan 8 Suntikan Implant Total Bukan
rujukan Peserta KB Baru Rujukan Rujukan rawat inap rawat jalan Keluhan Efek Samping Total
Kunjungan ulang Jumlah Di rujuk ke atas

33 9. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan N Topik penyuluhan O 1 KB 2 KIA 3 Gizi 4 Imunisasi 5 Laktasi


Pasang poster Ya/tidak Putar kaset kali Ceramah kali Demonstrasi kali Pameran kali Pelatihan kali Lain-
lain kali 10. Latihan/kursus/penataran yang terakhir dalam triwulan ini No Kategori Pelatihan 1 Teknis 2
Teknis Fungisional RS Sendiri RS Lainnya Dokter Nakes lainnya Non-kes Dokter Nakes lainnya Non-kes
11. Cara pembayaran N Cara pembayaran O 1 Membayar 2 Asuransi - Asuransi - Asuransi lainnya -
JPKM - Kontrak 3 Keringanan Pasien Rawat Inap Jumlah pasien keluar Jumlah lama di rawat Jumlah
Pasien rawat jalan

34 4 Gratis - Kartu sehat - Keterangan tidak mampu Total 12. Kegiatan Rujukan No Jenis spesialisasi 1
Kesehatan anak 2 Obstetri dan Kunjungan dokter ahli yang diterima Total kali Kunjungan Total pasien
dokter ahli yang dilayani diterim a Rujukan pasien dikembalika Psn rujukan n Psn datang sendiri Diterima
kembali ginekologi 3 Keluarga berencana Total

Anda mungkin juga menyukai