MODUL 7: IP ADDRESS
Di Buat Oleh:
15
XI RPL 3
LANDASAN TEORI
1. Pengertian IP Address
IP address merupakan sebuah identitas yang bersifat unik yang diberikan pada
suatu perangkat jaringan agar dapat terhubung pada suatu jaringan. IP Address
sendiri ditentukan oleh Subnet Mask. Subnet Mask berfungsi untuk membedakan
bagian mana dari IP Address tersebut yang disebut Network ID dan bagian mana
yang disebut Host ID. Network ID berfungsi untuk mengidentifikasi suatu
network dari network yang lain, sedangkan Host ID berfungsi sebagai identifikasi
sebuah host/client dalam suatu network. Jadi seluruh host/client yang terhubung
ke jaringan yang sama memilikiNetwork ID yang sama pula. IP Address terdiri
dari bilangan biner sebanyak 32 bit/4 byte yang terbagi menjadi 4 bagian/oktet.
Dimana tiap-tiap oktet terdiri dari 8 bit/1 byte yang memiliki nilai decimal dari 0
sampai 255. Rentang alamat IP yang biasa digunakan adalah
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan
11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi terdapat 232 kombinasi address
yang bisa digunakan dengan jumlah tersebut IP address dapat menampung
sebanyak 232 atau kurang lebih 4 milyar host. Untuk memudahkan pembacaan
dan penulisan IP Address dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan desima. Jadi
rentang alamat IP tersebut dapat diubah menjadi 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255.
Bentuk decimal dari IP address yang dikenal digunakan pada perangkat jaringan.
Angka biner yang bernilai 0 pasti memiliki nilai decimal 0 juga. Dengan
menjumlahkan nilai-nilai decimal akan ditemukan 1 kelompok angka biner
tertentu. Misalnya, sebuah alamat IP dalam bentuk decimal 192.168.1.1, maka
dapat dikonversi ke biner dalam bentuk 11000000.10101000.00000001.00000001.
Seperti gambar di bawah ini.
2. Kelas IP Address
a. Kelas A
Pada kelas A, oktet pertama / 8 biat awal digunakan sebagai Network ID, dan
sisanya sebagai Host ID. Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, alamat
tersebut merupakan network kelas A. Bit ini dan bit 7 berikutnya (dalam 8 bit
pertama) merupakan Network ID, sedangkan 24 bit terkahir merupakan Host ID.
Dengan demikian hanya ada 128 (27) Network ID pada kelas A, setiap Network
ID dapat menampung lebih dari 16 juta (224) Host ID.
b. Kelas B
Pada kelas B, 2 oktet pertama / 16 bit awal digunakan sebagai Network ID, dan
sisanya sebagai Host ID. Jika 2 bit pertama dari IP Address yang sudah dikonversi
menjadi biner adalah 1 dan 0, maka alamat tersebut merupakan IP Address kelas
B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (dalam 16 bit pertama) merupakan Network
ID, sedangkan 16 bit terakhir merupakan Host ID. Dengan demikian pada kelas B
terdapat lebih dari 16 ribu (214) Network ID, dan disetiap network terdapat 65
ribu (216) Host ID.
c. Kelas C
Pada kelas C, 3 oktet pertama / 24 bit pertama digunakan sebagai Network ID dan
1 oktet terakhir / 8 bit terakhir digunakan sebagai Host ID. Jika 3 bit pertama dari
IP Address yang sudah dikonversi menjadi biner adalah 110, maka alamat tersebut
merupakan IP Address kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (dalam 24 bit
pertama) merupakan Network ID, sedangkan 8 bit terakhir merupakan Host ID.
Dengan demikian pada kelas B terdapat lebih dari 2 juta (221) Network ID, dan
pada setiap network terdapat 256 (28) Host ID.
Kesimpulannya:
Selain ketiga kelas IP di atas, terdapat 2 kelas IP lagi yang ditujukan untuk
pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110,
maka IP address tersebut merupakan kelas D yang digunakan sebagai multicast
address, yaitu sejumlah komputer yang bersama-sama memakai suatu aplikasi
protocol. Salah satu penggunaannya untuk aplikasi real-time video conference
yang melibatkan lebih dari dua host. Kelas D dengan rentang alamat IP 224.0.0.0
– 239.255.255.255.
Sedangkan jika 4 bit pertama adalah 1111, maka IP address tersebut merupakan
kelas E yang digunakan untuk kegiatan eksperimental. Kelas E memiliki rentang
alamat IP 240.0.0.0 – 255.255.255.255.
3. Network & Broadcast Address
Dalam pengalamatan IP, terdapat dua bagian penting yaitu Network ID dan Host
ID. Untuk mengetahui alamat network pada sebuah alamat IP diperlukan sebuah
diperlukan sebuah network address. Sebagai contoh alamat 192.168.17.6
berdasarkan angka pada oktet pertama dapat diketahui bahwa alamat tersebut
merupakan IP kelas C, maka network address dari IP tersebut adalah
192.168.17.0. Komputer memerlukan perhitungan untuk mendapatkan nilai
tersebut, caranya adalah dengan melakukan proses AND antara alamat Idengan
subnet mask-nya.
AND = 11000000.10101000.00010001.00000000
Contoh perhitungan tersebut juga berlaku untuk setiap kelas IP, hanya saja setiap
kelas menggunakan subnet mask yang berbeda-beda. Gambar berikut
menunjukkan subnet mask untuk setiap kelas alamat IP.
LATIHAN
A. Latihan kelas C
TUGAS PRAKTIKUM (Kelas A)
ANALISIS
KESIMPULAN
IP memiliki beberapa kelas. Pada tugas kali ini saya menguji 2 kelas yaitu
pada latihan menggunakan IP kelas C dan pada praktikum menggunakan
IP kelas B.
Dengan IP Address tersebut Proses ping berhasil dan tidak terjadi error
DAFTAR RUJUKAN
Modul7-KJD: Modul 7.pdf - Google Drive