Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komunikasi data dalam suatu jaringan membutuhkan suatu aturan tertentu
sehingga komputer-komputer yang terhubung dapat saling terjadi proses
komunikasi data. Dalam istilah jaringan komputer, aturan tersebut disebut
sebagai protokol. Biasanya protokol yang didesain diperuntukkan untuk jenis
sistem operasi tertentu. Misalnya Ms.Windows membuat protokol NetBUI,
Novel Netware membuat protokol IPX/SPX dan sebagainya.
Untuk dapat saling berkomunikasi data salam suatu jaringan dibutuhkan
protkol yang dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis sistem operasi di
atas. Protokol yang dapat diimplementasikan pada berbagai macam sistem
operasi adalah protokol IP. Dengan adanya protokol IP komunikasi antaea
Ms.Windows dan Novel Nerware dapat dilakukan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep IP Address?
2. Bagaimana pengalokasian IP Address?
3. Apa yang dimaksud dengan Aljabar Boolean?
4. Apa yang dimaksud dengan IPv6?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Membahas bagaimana konsep IP address
2. Membahas bagaimana pengalokasian IP address
3. Membahas apa yang dimaksud dengan aljabar boolean
4. Membahas apa yang dimaksud dengan IPv6.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Konsep IP Address

Pengertian ip address

IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di


internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena
merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia.
Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang
universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih
dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita harus
memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap
interfacenya.

Format IP Address

IP address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat


pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan
32 bit yang tiap 8 bit-nya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format IP
address dapat berupa bentuk biner (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
dengan x merupakan bilangan biner 0 atau 1) atau dengan bentuk empat
bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik, bentuk ini
dikenal dengan dotted decimal (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai
dari 1 oktet yang berasal dari 8 bit).

Adapun dua cara pembagian IP address, yaitu :


1. Classfull
Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan
kelas, dimana IP address dibagi menjadi kedalam lima kelas, seperti
berikut :

2
 Kelas A : digunakan untuk jaringan WAN, IP address nya pada
bagian pertama antara 0-127, dan yang merupakan Net ID nya
yaitu 1 bagian yang pertama. Subnet masknya 255.0.0.0
 Kelas B : biasanya digunakan untuk jaringan MAN, IP address
nya pada bagian pertama antara 128-191, dan yang merupakan
network ID nya yaitu 2 bagian pertama. Subnet masknya
255.255.0.0
 Kelas C : biasanya digunakan untuk jaringan LAN, IP
Addressnya pada bagian pertama antara 192-223, dan yang
merupakan network ID nya yaitu 3 bagian pertama. Subnet
masknya 255.255.255.0
 Kelas D : biasanya digunakan untuk keperluan multicasting. IP
address nya pada bagian pertama antara 224-247. Dalam
multicasting tidak dikenal network ID dan host ID.
 Kelas E : biasanya digunakan untuk keperluan umum. IP
address nya pada bagian pertama antara 248-255. Kelas ini
dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
 IP tambahan : Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network
Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian
jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/”
yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix
ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B
xxx.xxx digunakan penulisan /16. Angka 16 ini merupakan
panjang bit untuk network prefix kelas B

2. Class Addressing
Class Addressing merupakan cara pengalokasian IP address
dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang
digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu
jaringan secara lebih spesifik yakni : Network Prefix. Biasanya dalam
menuliskan network prefix suatu kelas IP address digunakan tanda garis

3
miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang
network prefix ini dalam bit.
Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP
12.xxx.xxx.xxx, network prefix-nya dituliskan sebagai 12/8. Angka 8
menunjukan notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yang digunakan
oleh network prefix, yang berarti netmask nya 255.0.0.0 dengan jumlah
maksimum host pada jaringan sebanyak 16.777.214 node.

1.2. Pengalokasian IP Address


IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID.
Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID
mengidentifikasikan host dalam satu network. Pengalokasian IP address
pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat
untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantuk dari
tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien
mungkin.
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan
host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :
 Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara
default digunakan dalam keperluan loop-back. (Loop-back adalah
IP address yang digunakan komputer untuk menunjukkan dirinya
sendiri).
 Host ID tidak boleh semua bit-nya diset 1 (contoh kelas A :
126.255.255.255) karena akan diartikan sebagai alamat broadcast.
ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota
jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan
paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
 Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit
diset 0 seperti 0.0.0.0) karena IP address dengan host ID 0
diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat
yang digunakan untuk menunjukkan suatu host.

4
 Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network,
tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama)

Aturan lain yang menjadi panduan network engineering dalam menetapkan


IP address yang digunakan dalam jaringan lokal sebagai berikut :

0.0.0.0/8  ---> 0.0.0.1  s.d    0.255.255.254


Hosts/Net: 16.777.214

10.0.0.0/8 ---> 10.0.0.1 s.d   10.255.255.254


Hosts/Net: 16.777.214

127.0.0.0/8 ---> 127.0.0.1 s.d  127.255.255.254


Hosts/Net: 16.777.214

172.16.0.0/12 ---> 172.16.0.1 s.d.172.31.255.254


Hosts/Net: 1.048.574  (Private Internet)

192.0.2.0/24  ---> 192.0.2.1   s.d 192.0.2.254


Hosts/Net: 254   

192.168.0.0/16 ---> 192.168.0.1 s.d.192.168.255.254


Hosts/Net: 65.534     (Private Internet)

169.254.0.0/16 ---> 169.254.0.1 s.d.169.254.255.254


Hosts/Net: 65.534

IP address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari


teknik routing di internet. Untuk memahami ini semua kemampuan
matematika khususnya matematika boolean, atau matematika binary akan
sangat membantu memahami konsep routing intenet.

1.2.1. Alokasi IP Address di Jaringan


Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk
mengalokasikan sejumlah alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN).
Teknik subnet menjadi penting bila kita mempunyai alokasi IP yang terbatas
misalnya hanya ada 200 IP yang akan di distribusikan ke beberapa LAN.

5
Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi
alamat IP dari 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter
yang digunakan untuk alokasi tersebut adalah:

 192.168.1.255 – broadcast address LAN

 255.255.255.0 – subnet mask LAN

 192.168.1.0 – netwok address LAN.

 192.168.1.25 – contoh IP salah satu workstation di LAN.

Perhatikan bahwa :

 Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation,


tapi untuk menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan
alamat 192.168.1.0. Istilah keren-nya alamat IP 192.168.1.0 di sebut
network address.

 Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk


workstation, karena digunakan untuk alamat broadcast. Alamat
broadcast digunakan untuk memberikan informasi ke seluruh
workstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut. Contoh
informasi broadcast adalah informasi routing menggunakan Routing
Information Protocol (RIP).

 Subnet mask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana


dapat diterjemahkan bahwa setiap bit “1” menunjukan posisi
network address, sedang setiap bit “0” menunjukkan posisi host
address.

1.2.2. Hierarki Pendistribusian IP Address v4


IP address IPv4 didistribusikan sesuai dengan struktur hierarki yang
dijabarkan secara sederhana, seperti berikut :

6
Keterangan :
1. ICANN       : Internet Corporation For Assigned Names and Numbers
2. ASO           : The Address Supporting Organization
3. IANA          : Internet Assigned Numbers Authority
4. APNIC       : Asia Pasific Network Information Center
5. ARIN          : American Registry for Internet Numbers
6. LACNIC    : Latin American and Caribbean Internet Addresses Registry
NIC
7. RIPENCC : RIPE Network Coordination Centre (RIPE: Réseaux IP
Européens)
8. AfriNIC      : African Network Information Center
9. NIR             : National Internet Registry
10. LIR : Local Internet Registry
11. ISP             : Internet Sevice Provider
12. EU             : End user
ICANN mendelegasikan pendistribusian resource yang terkait dengan
Address Space kepada ASO, IANA, dan DNSO. IANA
mengalokasikan address space pada APNIC, untuk didistribusikan kembali
ke seluruh kawasan Asia Pasifik.
APNIC mengalokasikan  address space  kepada Internet
Registries (IRs) dan juga mendelegasikan wewenang kepada mereka untuk
melakukan pendelegasian dan pengalokasian. Dalam beberapa kasus APNIC
mendelegasikan address space kepada end-user/pengguna akhir. IR nasional

7
dan lokal mengalokasikan dan mendelegasikan address space kepada
anggota mereka dan para konsumen dibawah pengawasan APNIC sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Bila ingin menggunakan IP Address Public yang dapat dikenali di
internet, maka kita harus berhubungan dengan ISP tempat kita berlangganan
koneksi internet, ISP nantinya yang akan mengalokasikan IP yang mereka
punya ke anda.

1.3. Mengenal Aljabar Boolean


Aljabar Boolean adalah teknik menghitung dalam bilangan binary
seperti 101010111. Proses konversi dari desimal ke binary sudah tidak
perlu kita pikirkan lagi karena sudah dibantu menggunakan kalkulator
yang ada di SO Windows.
Dari sekian banyak fungsi yang ada di aljabar boolean, seperti and, or,
xor, not dan lain-lain, untuk keperluan teknik routing di Internet, kita
hanya memerlukan fungsi “dan” atau “and”. 
Contoh :

1 and 1 = 1
1 and 0 = 0
0 and 1 = 0
0 and 0 = 0
atau yang lebih kompleks :
11001010.10011111.00010111.00101101
di AND dengan
11111111.11111111.11111111.00000000
menjadi
11001010.10011111.00010111.00000000

1.4. IPv6
Ketersediaan IPv4 saat ini sudah tidak cukup banyak maka untuk
mengatasinya dikembangkan IPv6. Namun, sangat disadari bahwa IPv4
yang ada sekarang tidak mungkin dipindahkan secara langsung menjadi
IPv6. Oleh karena itu, IPv6 memiliki mekanisme transisi yang dirancang
untuk memudahkan pengguna IPv4 untuk menjalankan IPv6 di atas IPv4
untuk sementara waktu tanpa perubahan yang berarti.

8
1.4.1. Fitur yang dimiliki IPv6
IPv6 memiliki beberapa fitur yang mampu mengantisipasi
perkembangan aplikasi masa depan dan mengatasi kekurangan yang
dimiliki pendahulunya, yaitu IPv4. Fitur-fitur tersebut adalah :
1. Jumlah IP address yang sangat banyak
IPv6 terdiri dari 128 bit, dengan jumlah IP address yang
dapat mencapai 3.4 x 1038 IP Address.
2. Autoconfiguration
IPv6 dirancang agar penggunanya tidak dipusingkan dengan
konfigurasi IP address. Komputer pengguna yang terhubung
dengan jaringan IPv6 akan mendapatkan IP address langsung dari
router sehingga nantinya DHCP server tidak diperlukan lagi.
Autoconfiguration nantinya sangat berguna bagi peralatan
mobile internet karena pengguna tidak direpotkan dengan
konfigurasi sewaktu ia berpindah tempat dan jaringan.
3. Security
IPv6 telah dilengkapi dengan protokol IPSec sehingga semua
aplikasi telah memiliki sekuriti yang optimal bagi berbagai aplikasi
yang membutuhkan keamanan, misalnya transaksi e-commerce.
4. Quality of Service
IPv6 memiliki protokol QoS yang terintegrasi dengan baik,
sehingga semua aplikasi yang berjalan diatas IPv6 memiliki
jaminan QoS, terutama bagi aplikasi yang sensitif terhadap delay
seperti VoIP dan streaming video.
1.4.2. Hierarki IPv6 dari APNIC
1 digit Hexa dalam IPv6 = 4 digit Biner.
Terdiri dari 128 bit (Binary Digit).
Prefix terkecil (dikenal dengan istilah Treshold) yang akan
dialokasikan APNIC
kepada Customer-Network adalah /48.
Sebagai perbandingan,pada IPv4 yang disebut sebagai Classful
terkecil (sama dengan Treshold pada IPv6) adalah /24.

9
IPv6 = /48 sama dengan IPv4 = /24
Penulisan bilangan IPv6 sesuai RFC2373 & RFC3177 adalah
menggunakan bilangan Hexadecimal dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
A, B, C, D, E, F.
Penulisan bilangan IPv6 sesuai RFC2373 & RFC3177 adalah
menggunakan bilangan Hexadecimal dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
A, B, C, D, E, F.
Penulisan prefix IPv6 dalam biner (sama dengan IPv4).
/32
|————|————————–|
2001:2002:zzzz:zzzz:zzzz:zzzz:zzzz:zzzz
2001:2002:ssss:ssss:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx
|————| — | — |——————–—–|
| <32 bit> | 16 | 16 | <—64 bit——> |
xxxx = Alokasi IPv6 dari APNIC kepada Customer-Network (di
IPv4 dikenal dengan ISP Infrastructure).
ssss = Assignment dari Customer-Network ke End-site (di IPv4
dikenal dengan istilah end-user).
zzzz = Alokasi yang akan diberikan APNIC ke Customer-Site
(Customer-Network & End-site).
# BERAPA TOTAL ADDRESS DALAM /48 IPv6 ?
Cara menghitungnya sama dengan pada IPv4 tetapi menggunakan
128 bit (bukan 32 bit). Untuk setiap /48 yang dialokasikan APNIC
misalnya, berarti cara menghitungnya adalah: 2^(128-48) = 2^80
Address.
Catatan: tanda “^” dibaca pangkat.
# TABEL THRESHOLD:
P 48-P Total /48s Threshold Util%
48 0 1 1 100.0%
47 1 2 2 87.1%
46 2 4 3 75.8%
45 3 8 5 66.0%

10
44 4 16 9 57.4%
43 5 32 16 50.0%
42 6 64 28 43.5%
41 7 128 49 37.9%
40 8 256 84 33.0%
39 9 512 147 28.7%
38 10 1024 256 25.0%
37 11 2048 446 21.8%
36 12 4096 776 18.9%
35 13 8192 1351 16.5%
34 14 16384 2353 14.4%
33 15 32768 4096 12.5%
32 16 65536 7132 10.9%
31 17 131072 12417 9.5%
30 18 262144 21619 8.2%
29 19 524288 37641 7.2%
28 20 1048576 65536 6.3%
27 21 2097152 114105 5.4%
26 22 4194304 198668 4.7%
25 23 8388608 345901 4.1%
24 24 16777216 602249 3.6%
23 25 33554432 1048576 3.1%
22 26 67108864 1825677 2.7%
21 27 134217728 3178688 2.4%
20 28 268435456 5534417 2.1%
19 29 536870912 9635980 1.8%
18 30 1073741824 16777216 1.6%
17 31 2147483648 29210830 1.4%
16 32 4294967296 50859008 1.2%
15 33 8589934592 88550677 1.0%
14 34 17179869184 154175683 0.9%
13 35 34359738368 268435456 0.8%

11
12 36 68719476736 467373275 0.7%
11 37 137438953472 813744135 0.6%
10 38 274877906944 1416810831 0.5%
39 549755813888 2466810934 0.2%
1.4.3. Jenis address yang disediakan
Yang disediakan IPv6

Dalam IPv6 Address dapat dibagi menjadi 3 Jenis yaitu :

 Unicast Address

Merupakan address yang ditetapkan untuk kelompok atau


area tertentu dan bersifat global seperti address untuk
provider dan address geografis, ditambah link-local address
dan site-local address. Unicast Address digunakan untuk
komunikasi satu lawan satu, dengan menunjuk satu host.

Link-local address dan Site-local address dimasukan dalam


ruang address IPv6 yang masing-masing address tersebut
menggunakan sekitar 1 / 1024 dari ruang address yang
tersedia.
Link-local address adalah address yang dipakai dalam satu
link saja. Maksudnya adalah jaringan lokal yang saling
tersambung pada satu level.

12
Address ini dibuat secara otomatis oleh host yang belum
mendapat address global, dan terdiri dari 10 + n bit prefix
yang dimulai dengan "FE80" dan field sepanjang 118-n bit
yang menunjukan nomor host. Link-local address digunakan
pada pemberian IP Address secara otomatis, sedangkan
Site-local address setara dengan private address, dan
dipakai terbatas didalam site saja. Address ini dapat
diberikan secara bebas, yang penting unik namun tidak bisa
mengirimkan paket dengan tujuan alamat ini diluar dari site
tersebut.

 Multicast Address

Digunakan untuk komunikasi satu lawan banyak, ini dapat


menujukan host dari group. Multicast Address pertama-tama
akan men-set address untuk sebuah goup host. Apabila ada
paket yang dikirim ke paket tersebut, maka paket itu akan
dikirim ke seluruh host pada group tersebut.

Pada IPv6 ruang yang 8 bit pertamanya dimulai dengan "FF"


disediakan untuk Multicast Address. Ruang ini kemudian
dibagi-bagi lagi untuk menentukan range berlakunya.

13
Broadcast pada IPv6 sudah termasuk didalam Multicast
Address. Broadcast address untuk komunikasi dalam
segment yang sama dipisahkan oleh gateway, sama halnya
dengan Multicast Address yang dipisah berdasarkan range
tujuan.

 Anycast Address

Pada IPv6, Anicast Address adalah fasilitas tambahan baru


yang tidak terdapat pada IPv4. Pada address jenis ini,
sebuah address diberikan kepada beberapa host  untuk
mendefinisikan kumpulan node. Jika ada paket yang dikirim
ke addres ini, maka router akan mengirim paket tersebut ke
host terdekat yang memiliki Anycast Address yang sama.

Anycast Address umumnya digunakan pada beberapa server


yang memberikan layanan seperti DNS (Domain Name
Server). Dengan memberikan Anycast Address yang sama
pada server-server tersebut, maka bila ada paket yang

14
dikirim oleh client ke address ini, maka router akan memilih
server terdekat dan mengiirim paket ke server yang
dimaksud sehingga beban terhadap server dapat
terdistribusi secara merata.

Pada Anycast ini tidak tersedia ruang khusus. Bila beberapa


host diberikan sebuah address yang sama, maka address
tersebut dianggap sebagai Anycast Address.
Sebuah host tidak hanya selalu diberikan satu alamat
(address) dari ketiga tipe address diatas, tapi bisa saja
diberikan beberapa addres. Misalnya memiliki sekaligus
Unicast Address, Link-local Address, dan Anycast Address.
1.4.4. Struktur Paket pada IPv6

Seiring dengan bejalannya perluasan address menjadi 128


bit, maka pada IPv6 struktur paket pun mengalami
perbaikan pula. Selain itu, field yang jarang dipakai pada
IPv4 pun dihapus, dan diganti dengan field yang mendukung
komunikasi real time.

Pada header IPv4, ketika paket dipecah-pecah menjadi 


beberapa bagian, ada field yang menyimpan urutan antar
paket dan field tersebut tidak terpakai ketika paket tidak
terpecah-pecah. Sedangkan pada IPv6, ketika merancang
header paket ini, diupayakan agar cost pemrosesan header
dapat menjadi lebih kecil dengan mencatat address awal dan
address akhir yang menjadi kebutuhan setiap paket.

Header pada IPv6 sendiri terdiri dari dua jenis, diantaranya :

1. Header dasar, yaitu field yang dibutuhkan setiap paket.


2. Header tambahan (ekstensi), yaitu field yang tidak selalu
diperlukan pada sebuah paket. Header ini didefinisikan
terpisah dari header dasar. 

Header dasar akan selalu ada pada setiap paket, sedangkan


header tambahan (ekstensi) hanya ada jika diperlukan, yang
diselipkan antara header dasar dengan data. Header
tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan
ketika paket dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi sekuriti
dan lain-lain. Header tambahan ini diletakan setelah header
dasar, jika dibutuhkan beberapa header maka header ini
akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan
berakhir pada data. Router hanya perlu memproses header
yang terkecil yang diperlukan saja, sehingga waktu

15
pemrosesan menjadi lebih cepat. Meskipun ukuran header
dasar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes, namun
jumlah field berkurang dari 12 menjadi 8 buah saja.

Header dari IPv6 memiliki field label air (flow-label). Label ini
digunakan untuk meminta agar paket tersebut diberi
perlakuan tertentu oleh router saat dalam pengiriman.
Dengan kata lain label ini dapat memberi tanda jenis dari
paket tersebut. Misal, pada suara atau gambar bergerak
(motion picture) sedapat mungkin ditransfer secepatnya
wlaupun kualitasnya sedikit berkurang. Sedangkan E-mail
ataupun WWW lebih memerlukan keakuratan daripada sifat
realtime.

Router mengelola skala prioritas maupun resource seperti


kapasitas komunikasi atau kemampuan memproses, dengan
berdasar pada label air ini. Jika pada IPv4 seluruh paket
diperlakukan sama, maka pada IPv6 ini dengan perlakuan
berbeda terhadap tiap paket, tergantung dari isi paket
tersebut, dapat diwujudkan komuniasi yang aplikatif.

16
1.4.5. Setting Address Secara Otomatis

Saat pertama kali pmenyambungkan host ke internet, perlu


men-setting ip address, netmask, dan lain-lain. Akan tetapi
saat ini jumlah pengguna internet semakin bertambah
hingga pengguna rumah tangga. Tidaklah praktis bila untuk
men-settingnya terlebih dahulu karena pasti diperlukan
pengetahuan tentang jaringan gateway, ip address, dan
lainnya (meski hal ini lebih baik dan direkomendasikan).

Sejak adanya DHCP, parameter yang diperlukan untuk men-


setting IPv4 telah dapat diotomatisasi. Koneksi dengan
menggunakan PPP atau LAN yang dibangun dengan
windows-95/NT ke atas sudah umum digunakan sehingga
membuat user lebih familiar dengan jaringan dan internet.
Akan tetapi DHCP adalah fungsi option/pilihan pada IPv4,
tidak semua sistem maupun OS mendukungnya. Pada
sistem tertentu tetap saja beberapa parameter harus di
setting secara manual.

Pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis


disediakan secara standar. Dengan kata lain, pada IPv6 ini
seluruh mesin tunggal menyambungkan pada kabel jaringan
dan segera dapat tersambung pada internet.Pada setting
otomatis ini disediakan dua cara tergantung pemakaian
address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull. Kedua
cara ini dipilih sesuai kecenderungan administrator.

 setting otomatis statefull yang merupakan teknik


seara ketat dalam hal range IP address yang
diberikan pada host dengan menyediakan server
untuk pengelolaan keadaan IP address.

Cara ini mirip dengan cara DHCP pada IPv4, walaupun


harus memelihara server dan address, namun karena

17
IP address dapat dipakai secara efektif, cara ini
memiliki karakteristik, administrator dapat menglola
secara detail, seperti dapat menstruktur adress
didalam organisasi dan lain-lain.

Pada saat melakukan setting secara otomatis,


informasi yang dibutuhkan antara router, server dan
host adalah ICMP (Internet Control Message
Protokol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6
ini, termsuk pula IGMP (Internet Group Management
Protokol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.

 Setting otomatis stateless adalah cara yang


menyajikan proses paling sedikit. Tidak perlu
menyediakan server untuk pengelolaan dan
pembagian IP Address, tetapi cukup men-setting
router saja. Host yang telah tersambung di jaringan
dari router yang ada pada jaringan
tersebutmemperoleh prefix dari address dari jaringan
tersebut. Kemudian host menambah patern bit yang
diperoleh dari informasi yang unik terhadap host,
kemdian membuat IP address sepanjang 128 bit dan
menjadikannya IP address dari host tersebut. Pada
informasi unik pada host ini digunakan antara lain
address MAC dari jaringan interace.

Malalui setting otomatis stateless ini kita memperoleh


kemudahan pengelolaan, terutama dengan ethernet
atau FDDI, karena langsung megalokasikan sedikitnya
48 bit (sebesar address MAC) untuk satu jaringan.
Namun demikian ia juga memiliki kelemahan, yaitu
efisiensi penggunaan address yang buruk.

18
1.4.6 Fungsi Sekuriti

Pada saat ini model transaksi dengan menggunakan internet telah


menjadi kenyataan dan banyak digunakan. Pada saat komunikasi,
security merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi, metode
pengiriman data dengan S-HTTP (Secure HTTP) menjadi semakin
luas dikenal user internet.

Pengiriman data nomor kartu kredit, ataupun data pribadi harus


dienkripsi terlebih dahulu agar tudak bisa diambil oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Mengenkripsi e-mail dengan PGP (Pretty
Good Privacy) telah dipakai secara umum.

Akan tetapi cara diatas adalah model keamanan yang ditawarkan


oleh aplikasi. Dengan kata lain, bila memakai fungsi tersebut maka
kita harus memakai aplikasi tersebut. Jika membutuhkan security
pada komunikasi tanpa tergantung pada aplikasi tertentu maka
diperlukan fungsi security pada layer TCP atau IP.

IPv6 mendukung komunikasi terenkripsi maupun authentication


pada layer IP. Dengan memiliki fungsi security pada IP itu sendiri
maka kemanan paket yang dikirim dari host seluruhnya telah
dienkripsi. Authentication dan komunikasi terenkripsi memakai
header yang diperluas yang disebut AH (Authentation Header) dan
payload yang dienkripsi disebut ESP (Encapsulating Security
Payload). Pada komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau
salah satu header tersebut ditambahkan.

Fungsi security yang dipakai pada layer aplikasi, misalnya pada S-

19
HTTP dipakai SSL sebagai metode enkripsi, sedangkan pada PGP
memakai IDEA sebagai metode enkripsinya. Manajemen kunci juga
memakai cara tertentu. Pada IPv6 tidak ditetapkan cara tertentu
dalam metode enkripsi, juga manajemen kunci, sehingga menjadi
lebih fleksibel karena dapat memakai metode manapun. Hal ini
dikenal sebagai SA (Security Association). Fungsi security pada
IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang
host, dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan
dengan cara menenkripsi paket oleh gateway dari dua jaringan
yang melakukan komunikasi tersebut

20
BAB III
PENUTUP

1.1. Kesimpulan

 IP Address (Internet Protocol Address) merupakan deretan angka biner


antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat
identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Angka 32 bit
digunakan untuk alamat IP Address versi Ipv6 untuk menunjukkan alamat
dari komputer pada jaringan internet berbasis TCP/IP. IP Address tersebut
memiliki identitas numerik yang akan dilabelkan kepada suatu device seperti
komputer, router, atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer
yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi.

1.2. Saran
Dalam makalah ini kami menyarankan jika pembaca dapat mengerti
mengenai IP Address. Kami menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih
belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritikan yang positif
agar dapat mengoreksi kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

Jumadi M. Parenreng, Mustari Lamada, Jaringan Komputer,2019

https://www.academia.edu/35696506/Pembagian_IP_Address_Berdasarkan_Kela
snya

https://slideplayer.info/slide/2314700/

http://blueline.co.id/id/service-solution/government/ip-address-alocation/

http://rainbow-brothers.blogspot.com/2013/11/fungsi-security-pada-ipv6.html

22

Anda mungkin juga menyukai