Anda di halaman 1dari 11

A.

Kompetensi Dasar
3.12 Menerapkan pengalamatan IP pada jaringan komputer
4.12 Mengkonfigurasi pengalamatan IP pada jaringan computer

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan konsep pengalamatan IP
2. Mengklasifikasikan jenis pengalamatan IP
3. Menentukan cara pengalamatan IP pada jaringan komputer
4. Melakukan konfigurasi pengalamatan IP pada jaringan computer
5. Menguji hasil konfigurasi pengalamatan IP pada jaringan computer
6. Membuat laporan pengalamatan IP pada jaringan computer

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui praktek diharapkan peserta didik mampu memahami konsep
pengalamatan IP
2. Melalui praktek diharapkan peserta didik mampu membedakan jenis
pengalamatan IP
3. Melalui praktek diharapkan peserta didik mampu menentukan
pengalamatan IP jaringan komputer
4. Melalui praktek diharapkan peserta didik mampu melakukan
konfigurasi pengalamatan IP pada jaringan komputer
5. Melalui praktek diharapkan peserta didik mampu menguji hasil
konfigurasi pengalamatan IP pada jaringan komputer

D. Materi Pembelajaran
1. IP ADDRESS
a. Pengertian IP Address
IP address adalah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa
saling terhubung dengan komputer lain.
IP Address terdiri dari 4 Blok, setiap Blok di isi oleh angka 0
– 255. IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host
ID , contoh 192.168.100.1 , secara default Net ID nya adalah
192.168.100 dan Host ID nya adalah 1, agar komputer bisa saling
terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host
Idnya harus berbeda. Agar mudah dimengerti, Net ID adalah nama
jalan dan Host ID adalah nomor Rumah, jadi Jln. Diponegoro No 3

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


, jika nama jalan dari beberapa orang sama, maka nomor rumah
mereka tidak mungkin sama.
b. Pembagian Kelas IP Address
Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah
alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk
keperluan tertentu.IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu
kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.Perbedaan tiap
kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A
dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat
ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak
digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast
dan kelas E untuk keperluan eksperimental.
 Kelas A
Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang
net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama
IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada
kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat
menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address
kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar
berikut ini:

 Kelas B
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte
pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID
adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID
sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address
167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161.
Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari
128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah
65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255
host atau sekitar 65 ribu host.

 Kelas C
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan
berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address
kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit
dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256
host.
 Kelas D
IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting.
4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110
sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247,
sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan
multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam
multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
 Kelas E
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan
umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111
sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang
digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian
jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash "/"
yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini
dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B
167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini
merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
c. Address Khusus
Ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus
dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut
adalah :
 Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada
jaringan Internet.
Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B
167.205.9.35. Tanpa memakai subnet (akan diterangkan
kemudian), network
address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini
didapat dengan membuat seluruh bit hostpada 2 segmen
terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan
informasi routingpada Internet. Router cukup melihat
network address (167.205) untuk menentukan ke router mana
datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip
dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir
pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat
surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk
menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
 Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima
informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada
pada suatu network.

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


Seperti diketahui, setiap datagram IP
memiliki header alamat tujuan berupa IP Address
dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan
adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang
memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya.
Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram
kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak
efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak
jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat
dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi
datagram-datagram tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat
konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke
alamat broadcast, maka seluruh host yang ada
pada network akan menerima datagram tersebut.
Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus
memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut
tidak boleh digunakan sebagai IP Address
untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address
untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya
yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada
network tempat host tersebut berada.
Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-
bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi,
untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau
167.205.240.2, broadcast addressnya adalah
167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address
tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga
secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang di
broadcast biasanya adalah informasi routing.
 Multicast
Kelas address A, B dan C adalah address yang
digunakan untuk komunikasi antar host, yang menggunakan
datagram-datagram unicast. Artinya, datagram/paket
memiliki address tujuan berupa satu host tertentu.
Hanya host yang memiliki IP address sama
dengan destination address pada datagram yang akan
menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk
seluruh host pada suatu jaringan, maka fieldaddress tujuan
ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang
bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini
(unicast dan broadcast), muncul pula mode ke tiga.

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin
berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group),
dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun berbeda
dengan mode broadcast, hanya host-host yang tergabung
dalam suatu group saja yang akan menerima datagram ini,
sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena
itu, dikenalkan konsep multicast.
2. SUBNETTING
a. Pengertian Subnetting
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi
jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID
pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting
hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas
B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan
beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum
host yang ada dalam tiap network tersebut.
b. Tujuan Subnetting
 Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan
yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan
kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak
terpakai).
 Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan
arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil.
 Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan
atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam
satu jaringan atau tidak.
 Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan
topologi fisik jaringan.
 Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah
jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
 Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang
digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat
mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang
berbeda jika setiap network memiliki address network yang
unik
 Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti
akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
c. Fungsi Subnetting
 Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat
di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau
macet.
 Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
 Pengelolaan yang disederhanakan.

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


 Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis
yang menjauh
d. Proses Subnetting
 Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
 Menentukan jumlah host per subnet.
 Menentukan subnet yang valid.
 Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
 Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
e. Teknik Subnetting
Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi
jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana
saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang
BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl
Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa
dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan
kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak
memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini
untuk masing- masing Class IP Address adalah sbb:
CLASS OKTET SUBNET MAS PRIVATE ADDRESS
PERTAMA DEFAULT
A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255
B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255
C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan
berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok
Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2.
Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya?
Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari
penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari
1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini
yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang
diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang
bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan
tabel di bawah:

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


Contoh Subnetting pada IP Kelas C
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Jawab :
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask
/26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000
(255.255.255.192). x
1. Jumlah Subnet = 2 , dimana x adalah banyaknya binari 1
pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk
kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi
2
Jumlah Subnet adalah 2 =y 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2 – 2, dimana y adalah adalah
kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
6
2 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet
mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128,
dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64,
128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid?
Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host
pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


3. SUPERNETTING
a. Pengertian Supernetting
Supernetting merupakan kebalikan dari Subnetting, dimana dalam
hal ini penambahan jumlah Host dalam jaringan dilakukan dengan
meminjam beberapa bit network untuk dijadikan bit Host dalam membentuk
IP-Address pada Supernet, dengan memperhatikan jumlah
Nomor Host yang akan digabung.
b. Prosedur Supernetting
 Pada Supernet bit Host yang bernilai nol semua berfungsi
sebagai Supernet Address, bit Host yang bernilai satu
semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
 Pada proses netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask
ditentukan dengan mengganti semua bit Network dengan bit
1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host yang
dipinjam dari bit Network) dengan bit 0.Contohnya
pembentukan supernet dari gabungan 4 buah jaringan Kelas-
C dengan meminjam 2 bit Network, maka komposisi bit 1 dan
bit 0 pada proses netmasking :
Sebelum Subnetting :110nnnnn.nnnnnnnn. nnnnnnnn.hhhhhhhh

Proses netmasking :11111111 . 11111111.....11111111.


00000000

Subnet-mask Kls-C : 255 . 255 . 255...0

Setelah Supernetting : 110nnnnn.nnnnnnnn.


nnnnnnHH.hhhhhhhh

Proses netmasking : 11111111.11111111.11111100.00000000

Supernet-mask : 255 . 255 . 252...0


c. Manfaat Supernetting
Mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat
memori pada router tersebut.
Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu
kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang
diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan
dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih
besar dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting
berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi alamat yang
terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat
dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan
bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar.

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


d. Kegunaan Supernetting
adalah untuk menggabungkan jumlah IP yang tidak mencukupi dari
sebuah kelas IP dan menghindari router. Misalnya, untuk kelas
C, jumlah host dari networknya tidak bisa lebih dari 254 IP.
Padahal diinginkan 1 networknya 1000 komputer tanpa menggunakan
Router.
4. CIDR DAN VLSM
Ada 2 cara untuk menghitung subnetting yaitu dengan menggunakan
tabel CIDR dan VLSM.
a. CIDR
CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah sebuah cara
alternatif untukmengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda
dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,kelas B, kelas C,
kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR
merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan
dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan
ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting
pun berbeda-beda mengikuti kelas-kelasnya yaitu :
 Kelas C :/25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet ke
4).
 Kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke
3 dan 4).
 Kelas A : /8 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet
ke 2, 3, dan 4).
Konsep yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Tabelnya
digambarkan sebagai berikut :

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


b. VLSM (Variable Length Subnet Mask)
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah
metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address
lebih dari satu subnetmask, berbeda jika menggunakan CIDR dimana
suatu Network ID hanya memiliki satu subnetmask saja. VLSM
memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah alamat yang terbuang.
Pertama, kita cari host yang paling
banyak digunakan.yaitu pada LAN4 dengan 58 Host, LAN1 (26 Host),
LAN2 (10 Host), LAN3 (10 Host), dan masing-masing WAN 2 Host.
Disini diberikan IP 192.168.1.0/24, dan kita akan membaginya
dengan VLSM.
Format Jumlah
NetMaskDesimal NetMaskBiner
CIDR Host
255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000 /24 254
255.255.255.128 11111111.11111111.11111111.10000000 /25 126
255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.11000000 /26 62
255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.11100000 /27 30
255.255.255.240 11111111.11111111.11111111.11110000 /28 14
255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000 /29 6
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100 /30 2

Menghitung IP untuk LAN4 ( 58 Host )


Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang
tersisa (tidak digunakan), karena kita hanya butuh 58 Host. Kita
tentukan subnetmask yang memiliki host lebih dari 58, dilihat dari
table diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet
255.255.255.192.Berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari
/26:

Network IP Range Broadcast


.0 .1-.62 .63
.64 .65-.126 .127
.128 .129-.190 .191
.192 .193-.254 .255
untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26
Network 192.168.1.0
IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62
Broadcast 192.168.1.63

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI


5. IPv6
a. Pengertian
IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah protokol internet
generasi baru yang menggantikan protokol versi
sebelumnya (IPv4). IPv6 dikembangkan oleh Internet Engineering
Task Force (IETF). Tujuan utama diciptakan IPv6 karena
keterbatasan ruang alamat di IPv4 yang hanya terdiri dari 32
bit. Paket Link Layer pada IPv6 harus mendukung ukuran paket
1280 Byte dan harus bisa menyusun kembali paket yang berukuran
1500 Byte.
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah
sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam
protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet
versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis
128 38
dapat mengalamati hingga 2 =3,4 x 10 host komputer di seluruh
dunia.Contoh alamat IPv6
adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
b. Kelebihan IPv6 dibandingkan dengan IPv4 antara lain:
 Ruang alamat IPv6 yang lebih besar yaitu 128 bit
 Pengalamatan multicast, yaitu pengiriman pesan ke beberapa
alamat dalam satu group.
 Stateless address autoconfiguration (SLAAC), IPv6 dapat
membuat alamat sendiri tanpa bantuan DHCPv6.
 Keamanan lebih bagus dengan adanya default sekuriti IPSec.
 Pengiriman paket yang lebih sederhana dan efisien.
 Dukungan mobilitas dengan adanya Mobile IPv6.

E. SOAL
1. Jelaskan secara singkat apa yang anda ketahui tentang IP address
pada windows !
2. Jelaskan secara singkat apa yang anda ketahui tentang IP address
pada linux !
3. Jelaskan perbedaan IP address pada windows dan linux
4. Jelaskan secara singkat langkah – langkah setting IP address
pada windows !
5. Hitunglah subnetting dari IP address berikut :
a. 192.168.10.0/29
b. 192.168.1.0/27
c. 202.151.37.0/30
d. 172.16.0.0/18
e. 150.10.0.0/19

KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SULASTRI

Anda mungkin juga menyukai