Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRODUKTIF 1.

a) 202 168 1 6 11001010 10101000 000000001 00000110 11111111 11111111 11111111 10000000 255 255 255 128 32-25 = 7 ip Valid = 2x - 2 = 27-2 = 128-2 = 126 ip network = 0 ip broadcast = 127 Tentukan ip Network,Ip Broadcast dan ip Valid dari : /25 202.168.1.6/25

b) /26 202.168.1.6/26 202 168 1 6 11001010 10101000 000000001

00000110 11111111 11111111 11111111 11000000 255 255 255 192 32-26 =6 ip Valid = 2x - 2 = 26-2 = 64 -2 =62

ip network = 0 ip broadcast =63 c) /27 202.168.1.6/27 202 168 1 6 11001010 10101000 000000001 00000110 11111111 11111111 11111111 11100000 255 255 255 224 32-27 = 5 ip Valid = 2x - 2

= 25-2 = 32-2 = 30 ip network = 0 ip broadcast = 31 d) /28 202.168.1.6/28 202 168 1 6 11001010 10101000 000000001 00000110 11111111 11111111 11111111 11110000 255 255 255 240 32-28 = 4 ip Valid

= 2x - 2 = 24-2 = 16-2 = 14 = 0 ip broadcast = 15

ip network

e) /29 202.168.1.6/29 202 168 1 6 11001010 10101000

000000001 00000110 11111111 11111111 11111111 11111000 255 255 255 248 32-29 =3 ip Valid

= 2x - 2 = 23-2 = 8-2 = 6

ip network = 0 ip broadcast = 7 f) /30 202.168.1.6/30 11001010 10101000 00000001 00000110 11111111 11111111 11111111 11111100 AND 11001010 10101000 00000001 00000100 IP NETWORK 11001010 10101000 00000001 00000100 11111111 11111111 11111111 11111100 OR 11001010 10101000 00000001 00000111 IP BROADCAST 32 -30 = 2 IP Valid = 2X 2 = 22 2 = 4-2 = 2 IP Network = 4 IP Broadcast = 7 2. Carilah pengertian ip Network dan Ip broadcast! Jawab: Beberapa pengertian ip network antara lain sebagai berikut: Ip Network adalah IP yang paling pertama pada sebuah IP contohnya IP kelas C 19 2.168.1.1 IP networknya 192.168.1.0 Ip Network adalah segmen jaringan dengan kata lain biasa di sebut juga sebagai pengelompokkan suatu jaringan dengan batasan yang di buat, dan di definisikan ol eh router. Dalam suatu jaringan LAN maka Ip Network tentu akan sama. IP Broadcast adalah IP yang paling terakhir pada sebuah IP contohnya IP kelas C 192.168.1.1 broadcastnya itu 192.168.1.25 Ip Broadcast adalah Alamat ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan. Seperti diketah ui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host ya ng akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tu juan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya . Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pa da jaringannya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jum lah host tujuan. Pemakaian bandwidth/jalur akan meningkat dan beban kerja host p engirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibua

t konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluru h host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, selur uh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan a lamat tersebut tidak boleh digunakan sebagai nomor IP untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 alamat untuk meneerima paket : pertama a dalah nomor IP yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada jaring an tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat selur uh bit host pada nomor IP menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205. 9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen t erakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga sec ara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah i nformasi routing. 3. Tuliskan pengertian IP Subnetting ? Ip subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak Network ID dari suatu Netw ork ID yang telah anda miliki, contoh, kasus di perlukannya subnetting sebuah pe rusahaan memperoleh IP Address Network kelas C 192.168.0.0. dengan IP Network er sebut maka akan di dapatkan sebanyak 254 (28-2) alamat IP Address yang dapat kit a pasang pad komputer yang terkoneksi jaringan. Adapun rumus yang di gunakan untuk menghitung jumlah subnet adalah 2n-2n adalah jumlah BIT yang di selubungi. Ada beberapa macam Subnetting adalah : subnetting kelas A Subnetting kelas B Subnetting kelas C Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagaiman dari sebuah 32 Bit ip address yang mewili Network ID dan bagaimana yang mewakili Hos t ID. Dua alasan menggunakan subnetting : Mengalokasikan ip Address yang terbatas supaya lebih efesien. Jika terbatas ole h alamat di kelas A,B,C, tiap Network akan memiliki 254.65.000 atau 16 juta ip A ddress untuk Host Devicenya. Walaupun terdapat banyak Network dengan jumlah Host lebih dari 254, namun hanya sedikit Network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan lokasi kelas B, da n mungkin akan menghamburkan sekitar 10 Rib uan Ip Address. Alasan kedua adalah walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan Host Device meng oprasikan semua device tersebut di dalam Network ID. Adapun aturan dalam membuat subnet mask adalah: Angka minimal untuk Network Id adalah 8 bit, sehingga, octet pertama dari subne t pasti 255. Angka maximal untuk Network ID adalah 30 bit, anda harus menyisakan sedikitny a 2 bit untuk host ID,maka tidak akan tersisa untuk Host ID. Karena Network ID selalu di susun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saj a yang mungkin di gunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Anda bisa membuat multiple logical networks dalam suatu jaringan Class A, B, ata u C. Jika anda tidak melakukan subnet, anda hanya bisa menggunakan satu jaringan /network Class A, B, atau C network, hal ini sangatlah tidak lazim. Tiap-tiap data link di jaringan harus memiliki Network ID yang unik, dengan node /host pada link tersebut yang menjadi anggota dari Network tersebut (jaringan ya ng sama). Jika anda membagi network utama (Class A, B, atau C) menjadi subnetwor k yang lebih kecil, maka anda bisa membuat interconnecting subnetworks (hubungan antar subnetwork dengan IP routing protocol). Maka masing-masing data link pada jaringan ini memiliki network/subnetwork ID yang unik untuk melakukan subnettin g alias men-subnet suatu jaringan, perpanjang natural/default mask dengan bit-bi t yang bernilai 1 pada porsi host ID untuk membuat sebuah subnetwork ID. Contoh sebuah Class C network: 204.17.5.0 dengan natural/default mask: 255.255.255.0, A nda bisa membuat subnet dengan cara sebagai berikut :4.17.5.0 11001100.00 010001.00000101.00000000 255.255.255.224 - 11111111.11111111.11111111.11100000 -------------------------- sub ---Dengan memperpanjang MASK menjadi 255.255.255.224, and telah menambahkan 3 bit b

ernilai 1 (ditandai dengan sub ) pada porsi host yang digunakan untuk membentuk sub net. Dengan 3 bit tersebut, memungkinkan anda membuat 8 subnet. Dengan sisa 5 bi t bernilai 0 untuk host ID, masing-masing subnet memiliki 32 alamat host, dan h anya 30 saja yang bisa diterapkan/diconfigurasi pada perangkat/device, karena ho st ID dengan seluruh bit nya bernilai 1 atau seluruhnya bernilai 0 tidak bisa di terapkan pada perangkat/device. (Ini sangat penting sekali untuk diingat). Berik ut subnet-subnet yang telah kita buat: 204.17.5.0 255.255.255.224 host address range 1 to 30 204.17.5.32 255.255.255.224 host address range 33 to 62 204.17.5.64 255.255.255.224 host address range 65 to 94 204.17.5.96 255.255.255.224 host address range 97 to 126 204.17.5.128 255.255.255.224 host address range 129 to 158 204.17.5.160 255.255.255.224 host address range 161 to 190 204.17.5.192 255.255.255.224 host address range 193 to 222 204.17.5.224 255.255.255.224 host address range 225 to 254 Note: Ada 2 cara untuk penulisan MASK. Pertama, seperti diatas, anda menggunakan 3 bit bernilai 1 lebih daripada natural/default MASK Class C, anda bisa menyataka n alamat-alamat ini memiliki 3-bit subnet MASK. Kedua, MASK : 255.255.255.224 da pat ditulis seperti: /27 karena terdapat 27 bit (bernilai 1) yang telah di set p ada MASK. Cara kedua tersebut, dikenal dengan nama Classless Interdomain Routing (CIDR)-pembahasan berikutnya . Dengan CIDR, satu network dapat ditulis dengan n otasi prefix/length. Contoh, 204.17.5.32/27 sama dengan network 204.17.5.32 255. 255.255.224. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tenta ng subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Sub net, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 de ngan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari p enghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kat a lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255. 0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang di perkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk m elakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah: Subnet Mask Nilai CIDR 255.128.0.0 /9 255.192.0.0 /10 255.224.0.0 /11 255.240.0.0 /12 255.248.0.0 /13 255.252.0.0 /14 255.254.0.0 /15 255.255.0.0 /16 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 Subnet Mask 255.255.240.0 255.255.248.0 255.255.252.0 255.255.254.0 255.255.255.0 255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248 Nilai CIDR /20 /21 /22 /23 /24 /25 /26 /27 /28 /29

255.255.255.252 /30 SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi den gan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ? Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.111 11111.11111111.11000000 (255.255.255.192). Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang su bnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok sub net, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan se perti itu: Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir s ubnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adal ah 26 2 = 62 host Blok Subnet = 256 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet beriku tnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat ta belnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadca st adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya. Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192 Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193 Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254 Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanju tkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subne t mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Sil akan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya. Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30 SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pert ama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dib awah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masingmasing berbeda teknik terutama untuk oktet yang dimainkan berdasarkan blok subnetn ya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blo k subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang di mainkan di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet k ita mainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coe unter) dari 0, 1, 2, 3, dst. Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 255.255.240.0 /20 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 255.255.255.0 /24 Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30 Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai d ari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network addre ss 172.16.0.0/18. Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.111 11111.11000000.00000000 (255.255.192.0). Penghitungan: Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir . Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 21 4 2 = 16.382 host Blok Subnet = 256 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+ 64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. Alamat host dan broadcast yang valid? Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0

172.16.192.0 Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1 Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254 Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255 Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan su bnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25. Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.111 11111.11111111.10000000 (255.255.255.128). Penghitungan: Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet 2 = 126 host Jumlah Host per Subnet = 27 Blok Subnet = 256 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128) Alamat host dan broadcast yang valid? Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128 Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.2 55.129 Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.2 55.254 Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.2 55.255 Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan ;) SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di ok tet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30. Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16. Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111 111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan: Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet Jumlah Host per Subnet = 216 2 = 65534 host Blok Subnet = 256 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc. Alamat host dan broadcast yang valid? Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0 Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0 .1 Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.2 55.254 Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.2 55.255 Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memah ami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang le bih cepat, tunggu di artikel berikutnya ;) Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (d an IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan ju ga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet -Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyat aan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemuka n rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x 2 Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. J angan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk me mperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.

Anda mungkin juga menyukai