Anda di halaman 1dari 20

PRESENTASI

MATERI
SUBNETTING
Muhammad Walid Azis (24)
Arjun Firmansyah (06)
X SIJA B
Subnetting merupakan proses memecah

Apa itu satu network dalam satu kelas IP Address menjadi


beberapa subnet. Dengan subnetting jumlah host

Subnetting?
yang semula banyak dalam satu network akan
dipecah menjadi lebih sedikit, dan dengan
subnetting dapat dilakukan pemisahan network
agar tidak saling terkoneksi satu sama lain.

Subnetting juga dapat digunakan untuk


menentukan batas network ID dalam suatu subnet,
serta menentukan jumlah host maksimal dalam
satu jaringan, teknik yang dipakai menggunakan
subnet mask yang spesifik. Dengan menggunakan
teknik subnetting, sebuah LAN dapat dipecah jadi
dua LAN. Dua LAN menjadi empat, empat LAN jadi
delapan dan seterusnya.
Untuk mengefisienkan pengalamatan

Apa tujuan dari


Membagi satu kelas network atas sejumlah
subnetwork dengan arti membagi suatu
kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang
subnetting? lebih kecil.

Menempatkan suatu host, apakah berada


dalam satu jaringan atau tidak.

Untuk mengatasi masalah perbedaan


hardware dengan topologi fisik jaringan.

Untuk mengefisienkan alokasi IP Address


dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP Address.
Jenis Subnetting
Terdapat 2 jenis subnetting yaitu

Classless Inter Variable Length


Domain Routing Subnet Mask
(CIDR) (VLSM)
Apa itu CIDR?
CIDR diperkenalkan oleh lembaga IETF pada tahun 1992,
merupakan konsep baru untuk mengembangkan Supernetting
dengan Classless Inter-Domain Routing. CIDR menghindari cara
pemberian IP Address tradisional menggunakan klas A, B dan C. CIDR
menggunakan “network prefix” dengan panjang tertentu.

Prefix-length menentukan jumlah “bit sebelah kiri” yang akan


dipergunakan sebagai network ID.1Jika suatu IP Address memiliki 16 bit
sebagai network ID, maka IP address tersebut akan diberikan
prefix-length 16 bit yang umumnya ditulis sebagai /16 dibelakang IP
Address, contoh: 202.152.0.1/18. Oleh karena tidak mengenal kelas,
CIDR dapat mengalokasikan kelompok IP address dengan lebih efektif.
Notasi CIDR
Langkah – langkah untuk mengubah notasi sub network desimal
menjadi biner adalah sebagai berikut :

Misal pada sub network Classfull IP Address kelas C adalah :


255.255.255.0
maka apabila nilai 255 diubah menjadi bilangan biner (8 oktet)
adalah :
11111111
Maka untuk sub network kelas C apabila di tuliskan dalam bentuk
binernya adalah :
11111111. 11111111. 11111111.00000000

Dengan demikian, dengan jumlah angka 1 sebanyak 24.


Berikut Notasi
CIDR Dalam
Bentuk Tabel
Apa itu VLSM?
VLSM adalah teknik yang memungkinkan administrator
jaringan untuk membagi ruang alamat IP ke subnet yang berbeda
ukuran, tidak seperti ukuran Subnetting. Untuk
menyederhanakan VLSM adalah dengan memecah alamat IP ke
subnet (beberapa tingkat) dan mengalokasikan sesuai dengan
kebutuhan individu pada jaringan.

Hal ini juga dapat disebut IP tanpa kelas pengalamatan.


Sebuah classful menangani mengikuti aturan umum yang telah
terbukti berjumlah pemborosan alamat IP.
Sebelum Anda dapat memahami VLSM, Anda harus sangat akrab
dengan alamat IP struktur.
Jika pada pengalokasian IP address model
subnet, semua network hanya memiliki satu
subnetmask, maka VLSM
menggunakan metode yang berbeda, yakni dengan
memberikan subnet-subnet dengan network ID yang
berbeda lebih
dari satu subnetmask.
Perhatikan contoh berikut:

Satu blok IP address (172.16.0 /24) dibagi menjadi 7.


Subnet 1 = 60 host – Net address = 172.16.0.0/26 å
Subnet Mask = 255.255.255.192
Subnet 2 = 50 host – Net address = 172.16.0.64/26 å
Subnet Mask = 255.255.255.192
Subnet 3 = 30 host – Net address = 172.16.0.128/27 å
Subnet Mask = 255.255.255.224
Subnet 4 = 25 host – Net address = 172.16.0.160/27 å
Subnet Mask = 255.255.255.224
Subnet 5 = 13 host – Net address = 172.16.0.192/28 å
Subnet Mask = 255.255.255.240
Subnet 6 = 6 host – Net address = 172.16.0.208/29 å
Subnet Mask = 255.255.255.248
Subnet 7 = 2 host – Net address = 172.16.0.216/30 å
Subnet Mask = 255.255.255.252
Contoh Soal
DCIR
Kasus Subnetting CIDR Class A

Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A.


Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET
mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4
(terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau
Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet
mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah
semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16
berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28
= 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya:
0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Kasus Subnetting CIDR Class B

1. Jumlah Subnet = 2x
, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet
terakhir. Jadi
Jumlah Subnet adalah 22
= 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y
- 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi
jumlah host per subnet adalah 214 - 2 =
16.382 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64,
128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Kasus Subnetting CIDR Class C

1. Jumlah Subnet = 2x
, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet
mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk
kelas A). Jadi Jumlah
Subnet adalah 22
= 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y
- 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per
subnet adalah 26
-
2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64.
Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya
adalah 0, 64, 128,
192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita
langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah
subnet, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Contoh Soal
VLSM
A. Kasus Pertama
Misalnya akan membangun
sebuah jaringan internet dalam
sebuah perusahaan besar.
Dengan ketentuan host yang
dibutuhkan antara lain :

1) Ruang utama 1000 host


2) Ruang kedua 500 host
3) Ruang ketiga 100 host
4) Ruang server 2 host
Dengan alamat jaringan
172.16.0.0/16
Kasus Pertama
1) Ruang utama 1000 host
2) Ruang kedua 500 host
Dibutuhkan 1000 host yang akan terhubung
Dari tabel, yang menghasilkan 500 host >
dengan internet. Karena yang dibutuhkan
adalah 2^9 = 512 dan subnetmask
1000 host, maka cari hasil pemangkatan. Dari
255.255.254.0
tabel didapat 2^10 = 1024 dan subnetmask
Untuk mencari nilai IP range
255.255.252.0
:255.255.255.255255.255.254. 0 -0 . 0
Untuk mencari nilai IP range
. 1 . 255
:255.255.255.255255.255.252.0-0 . 0 . 3 .
Untuk IP broadcastnya :172. 16. 4. 00 . 0
255
. 1. 255 +172. 16. 5. 255
Untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil
Network : 172.16.4.0 /23
dari pengurangan diatas ditambah dengan IP
IP pertama : 172.16.4.1
network172. 16. 0. 00 . 0 . 3 . 255 +172. 16. 3.
IP terakhir : 172.16.5.254
255
IP broadcast : 172.16.5.255
Network : 172.16.0.0 /22
Subnetmask : 255.255.254.0
IP pertama : 172.16.0.1
IP terakhir : 172.16.3.254
IP broadcast : 172.16.3.255
Subnetmask : 255.255.252.0
Kasus Pertama
3) Ruang ketiga 100 host
4) Ruang server 2 host
Gunakan konsep kelas c atau bermain pada
oktet ke 4.Peningkatan yang menghasilkan Network : 172. 16. 6. 128 /30
100 host > adalah 2^7 = 128 dan subnetmask IP pertama : 172. 16. 6. 129
255.255.255.127 IP terakhir : 172. 16. 6. 130I
Mencari nilai IP range P broadcast : 172. 16. 6. 131
:255.255.255.255255.255.255.128 -0 . 0 . 0 Subnetmask : 255.255.255.252
.127
Mencari nilai IP broadcast :172. 16. 6. 0 0 . 0 .
0. 127+ 172. 16 . 6. 127
Network : 172. 16. 6. 0 /25
IP pertama : 172. 16. 6. 1
IP terakhir : 172. 16. 6. 126
IP broadcast : 172. 16. 6. 127
Subnetmask : 255.255.255.128
Kasus Kedua
B. Kasus kedua
Diketahui PC dengan IP 192.168.32.41 /26.
Tentukan network,first IP, last IP, broadcast, dan subnetmask !
Jawab
IP : 192.168.32.41
Network : 192.168.32.0 /26
First IP : 192.168.32.1
Last IP : 192.168.32.62 hasil dari (64-2)+0= 62
Broadcast : 192.168.32.63
Subnetmask : 255.255.255.192 hasil dari 128+42 =192
Kasus Ketiga
Sebuah kantor membutuhkan :
Catatan :
1. 1500 host (kantor 1)
a. Urutkan dari kebutuhan host yang
2. 200 host (kantor 2)
terbesar ke terkecil
3. 40 host (kantor 3)
b. Tentukan 2^n (n sesuai kebutuhan host)
Koneksi kantor 1 dan 2 (point to point)
c. Blok ke 3 hanya berubah (ditambah)
membutuhkan 2 IP
ketika kebutuhan host melebihi 256
Koneksi ke kantor 3 (point to point)
d. Prefix merupakan hasil pengurangan
membutuhkan 2 IP
32-(n) = prefix baru
Alamat IP yang disediakan e. VLSM digunakan perhitungan
berdasarkan jumlah host yang dibutuhkan
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai