Tujuan
Peserta didik dapat mengkategorikan IP Address sesuai dengan kelasnya. Peserta didik dapat menerapkan konsep dari subnetting sesuai dengan kebutuhan. Peserta didik dapat menghitung rentang host dari subnetting yang diberikan dengan membuat tabel subnetting Peserta didik dapat melakukan konfigurasi IP Addres dalam server pada jaringan. Peserta didik dapat mengkoneksikan antara sever dengan client tanpa error.
IP Address
Internet Protocol Address merupakan singkatan dari IP address. Pengertian IP address adalah suatu identitas numerik yang dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi
Fungsi IP Address
Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. dalam jaringan komputer berlaku hal yang sama. Sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.
Kelas IP Address
Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHH HHHH NetworkID : 8 bit HostID : 24 bit Oktat pertama : 0 127 Rentang IP : 1.x.x.x 126.x.x.x Jumlah network : 126 Jumlah IP address : 16.777.214
Misal IP address 125.12.3.5, maka NetworkID = 125, HostID = 12.3.5
Kelas B
Format : 10NNNNNN.NNNNNNN.HHHHHHHH.HHH HHHHH NetworkID : 16 bit HostID : 16 bit Oktat pertama : 128 191 Rentang IP : 128.1.x.x 191.225.x.x Jumlah network : 16.384 Jumlah IP address : 65.534
Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HH HHHHHH NetworkID : 24 bit HostID : 8 bit Oktat pertama : 192 223 Rentang IP : 192.0.0.x 223.225.255.x Jumlah network : 2.097.152 Jumlah IP address : 254 Misal IP address 192.168.1.10, maka NetworkID = 192.168.1, HostID = 10
Subnetting
Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Penghitungan Subnetting
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus (metode CIDR) yang lebih cepat. Dengan CIDR (Classless inter domain routing) atau SuperNetting ini menggunakan notasi prefix dalam penghitungan alamat IP nya.
Jumlah Subnet, 2. Jumlah Host per Subnet, 3. Blok Subnet, 4. dan Alamat Host- Broadcast.
1.
255.248.0.0
255.252.0.0 255.254.0.0 255.255.0.0 255.255.128.0 255.255.192.0 255.255.224.0
/13
/14 /15 /16 /17 /18 /19
255.255.255.0
255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248 255.255.255.252
/24
/25 /26 /27 /28 /29 /30
Subnetting kelas C
Misal IP 192.168.1.0/25. Berarti IP kelas C dengan subnet mask /25 yaitu 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Maka didapatkan Jumlah subnet = 2x = 2 1 = 2 Jumlah host per Subnet 2y - 2 = 27 - 2 = 126 Blok Subnet = 256 - 128 = 128 sehingga blok subnetnya yaitu 0, 128
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.129
Host Terakhir
192.168.1.126
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.127
192.168.1.255
Subnetting Kelas B
Perhitungan pada subnetting kelas B dibagi menjadi dua untuk memudahkan dalam menghitungnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama dengan subnetting kelas C, namun perhitungan blok subnettingnya mulai dari oktet ketiga. CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) perhitungan blok subnetnya pada oktet ke empat.
Misalnya untuk CIDR /17 sampai /24, IP address 173.23.0.0/18. IP tersebut termasuk dalam IP kelas B dengan subnetmask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Sehingga perhitungannya, jumlah subnet = 2x = 22 = 4 Jumlah host per Subnet = 2y - 2 = 214 - 2 = 16.382 Blok Subnet = 256 - 192 = 64 sehingga blok subnetnya yaitu 0, 64, 128, 192
Subnet
173.23.0.0
173.23.64.0
173.23.128.0
173.23.192.0
Host Pertama
173.23.0.1
173.23.64.1
173.23.128.1
173.23.192.1
Host Terakhir
173.23.63.254
173.23.127.254
173.23.191.254
173.23.255.254
Broadcast
173.23.63.255
173.23.127.255
173.23.191.255
173.23.255.255
Misal untuk CIDR /25 sampai /30, IP address173.23.0.0/25. IP address tersebut termasuk dalam IP kelas B dengan subnetmask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Maka perhitungannya jumlah subnet = 29 = 512 subnet jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host Blok Subnet = 256 - 128 = 128 sehingga blok subnet lengkapnya 0, 128
Subnet
173.23.0.0
173.23.0.128
173.23.1.0
173.23.255.128
Host Pertama
173.23.0.1
173.23.0.129
173.23.1.1
173.23.255.129
Host Terakhir
173.23.0.126
173.23.0.254
173.23.1.126
173.23.255.254
Broadcast
173.23.0.127
173.23.0.255
173.23. 1.127
173.23.255.255
Subnetting Kelas A
Oktet yang menjadi perhitungan subnet pada IP addrees kelas a yaitu semua octet (2, 3 dan 4). Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting kelas A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Misalnya IP address 10.0.0.0/16, IP tersebut IP kelas A dengan subnet mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.0000000 (255.255.0.0)
Perhitungannya Jumlah subnet = 28 = 256 Julah Host per Subnet = 216 2 = 65534 host Blok Subnet = 256 255 = 1 sehingga lengkapnya 0,1,2,3,4, dst
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.16
10.1.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.255.255.255
TERIMAKASIH