Anda di halaman 1dari 43

Soal Latihan IP address

1.   Sistem TCP/IP apakah yang mentranslasikan nama situs


ke IP addressnya ?

      Jawab: Domain Name System (DNS):

2.   Sebutkan network ID dari IP address 172.16.25.5 yang


menggunakan default subnet mask ?

      Jawbab : 172.16

3.   Sebutkan host ID pada soal No.3 ?

      Jawab : 25.5

4.   Kelas IP address yang manakah yang memiliki jumlah host


yang paling banyak ?

      Jawab : Kelas A

5.   Kelas IP address yang manakah yang menyediakan network


ID paling banyak ?

      Jawab : C

6.   Berikan default subnet mask untuk IP address kelas C ?

      Jawab : 255.255.255.0

7.   Berapa jumlah host per network yang disediakan IP address

      kelas A ?

      Jawab :16.777.214

8. Jika Anda memiliki IP address kelas A yang di subnetting


dengan 12 bit mask, tentukan jumlah subnet dan host yang
     tersedia ?

      Jawab : - Jumlah subnet = 16


- Host yang tersedia = 1048574

9. Berapa host IP address yang tersedia untuk subnet


172.16.21.7/30 ?

Jawab : 2 Host per subnet

10. Tentukan subnet mask yang perlu dipakai untuk kelas C yang
memerlukan 4 subnet dan 64 host ?

Jawab : 192.169.0.0/26

11. Anda membutuhkan 2 subnet dengan masing-masing


memiliki 40 host. Tentukan subnet mask yang memenuhi
persyaratan diminta ?

Jawab : 192.168.0.0/25

12. Berapakah network ID dan host ID yang disediakan oleh IP


address 172.16.0.0/24 ?

Jawab : - Network ID = 256


- Host ID = 254

13. Perusahaan Anda memiliki IP address 192.168.10.0/25.


Berapakah jumlah network ID dan Host ID yang tersedia?

Jawab : - Network ID = 2
- Host ID = 126

14. Anda memiliki kelas C, IP address 200.75.20.10. Tentukan


subnet mask yang diperlukan untuk mendapatkan sedikitnya
32 subnet dengan kelompok IP address tempat IP address
tersebut berada ?

Jawab : - 255.255.255.248 (/29)

15. Jika Anda mempunyai suatu IP Address 175.10.64.15/19

a. Tentukan kelas IP address ?

Jawab : Kelas B

b. Tentukan subnet address dari IP address yang diberikan ?

Jawab : 8
c. Tentukan broadcast address ?

Jawab : 175.10.95.255
http://felaniirfan17.blogspot.co.id/2015/09/soal-latihan-ip-address.html

Berikut soal latihan, tentukan :


a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3

dari alamat sebagai berikut:


1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22

1. 198.53.67.0/30 –> IP class C:

Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252


Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari perhitungan diperoleh:

 Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252


 Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
 Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
 Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
 Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
2.202.151.37.0/26 -> IP class C

Subnet Mask: /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192


Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 22 = 4 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 64, 128, 192
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari perhitungan diperoleh:

 Alamat Subnet Mask: 255.255.255.192


 Alamat Subnet: 202.151.37.0, 202.151.37.64, 202.151.37.128, 202.151.37.192
 Alamat Broadcast: 202.151.37.63, 202.151.37.127, 202.151.37.191, 202.151.37.255
 Jumlah host yang dapat digunakan: 4×62 = 248
 Alamat Subnet ke-3: 202.151.37.128
3.191.22.24.0/22 –> IP class B
Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…
Alamat host yang valid:

 Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0


 Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
 Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
 Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
 Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8

https://networkbooks.wordpress.com/2012/06/09/contoh-soal-subnetting/

contoh soal dan Perhitungan Subnetting


Posted by  dwi febrianto  on Thursday, 27 March 2014

Kali ini saya akan membahas mengenai subneting. Apasih itu subneting?. Sub-jaringan, atau
subnet, adalah pembagian secara yang terlihat secara fisik dari IP jaringan. Praktik membagi jaringan
menjadi dua atau lebih jaringan disebut subnetting. Semua komputer yang termasuk dalam sebuah
subnet dialamatkan dengan bit-group umum, identik, dan paling signifikan dalam alamat IP mereka.
Hal ini menyebabkan pembagian logis dari alamat IP ke dua bidang, jaringan atau routing prefix dan
sisa field atau pengenal host. Field sisanya adalah pengidentifikasi untuk host tertentu atau
antarmuka jaringan.

Contoh soal :

Sebuah kantor ingin membangun jaringan dengan 30 komputer dengan ip 192.168.1.20/27 .


Untuk saat ini kita gunakan ip kelas C yang masih kita sering gunakan daripada kelas-kelas lainnya.
Dan tentukan :

Subnet mask

Ip network

Ip broadcast

Ip start & ip end


JAWAB :

1.       /27 = 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224

Untuk menjelaskan darimana asalnya tersebut kita pelajari lebih lanjut.

Untuk mengetahui berapa ip network , broadcast , ip start – end kita harus paham dan
mengetahui jumlah blog per subnet. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

         Blok Subnet: 256 – 224 = 32, Jadi blok Alamat Subnet: 0,32,64,dst…

Akan tetapi kita hanya hanya akan menghitung di blok pertama karena dari soal hanya 30 komputer.
Maka :

Untuk Ip 192.168.1.32 sudah masuk IP network Blog selanjutnya  . terimakasih

http://dwifebriantoadmojo.blogspot.co.id/2014/03/contoh-soal-dan-perhitungan-
subnetting.html
Perhitungan Subnetting ini sebenarnya sudah dibahas secara panjang lebar oleh Bapak Romi Satria
Wahono dalam artikel beliau Perhitungan Subnetting, Siapa Takut?. Tetapi untuk melengkapi artikel
sebelumnya tentang Mengenal Teknik Subnetting, maka sayapun ikut-ikutan mencoba membahas
tentang Contoh Soal Perhitungan Subnetting.

Menurut saya (yang baru belajar networking), kunci utama kita melakukan subnetting adalah dengan
menentukan subnet mask suatu IP Address dengan menggunakan konsep CIDR (Classless Inter
Domain Routing) yaitu metoda pengalamatan IP Address tanpa kelas (classless addressing). Saya
sendiri baru mengenal konsep CIDR ini beberapa minggu yang lalu, karena selama ini yang saya
tau hanyalah pengkelasan IP Address (classfull addressing).

CIDR menghindari cara pemberian IP Address tradisional menggunakan kelas A, B dan C. CIDR


menggunakan "network prefix" dengan panjang tertentu. Prefix length menentukan jumlah bit
sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai Network ID (masih inget ya bahwa IP Address terdiri
dari Network ID dan Host ID. Network ID tidak sama dengan Network Address. Network ID
merupakan bagian dari IP Address sedangkan Network Address adalah IP Address dimana Host ID-
nya diset 0 semua ).

Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis
miring(Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.
Misalkan suatu IP Address ditulis 192.168.0.1/27hal ini mengandung arti IP Address tersebut
memiliki 27 bit sebagai Network ID.

Menentukan Subnet mask dengan CIDR:


Subnet Mask  atau Netmask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network
ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan
luar. Bit yang menunjukkan Network ID diset 1 dan bit yang menunjukkan Host ID diset 0.

Suatu IP Address 192.168.0.1/27 berarti memiliki 27 bit sebagai Network ID dan 5 bit sisanya
sebagai Host ID (masih ingatkan IP address terdiri dari 32 bit). Sehingga Subnet Mask dari IP
Address tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11100000 atau 255.255.255.224.

Contoh Soal Perhitungan Subnetting

Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu: Jumlah


Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Alamat Host-Broadcast.

Contoh Soal:
Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

Jawab:
Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau
255.255.255.224, maka:

1. Jumlah Subnet,
Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet 4, dalam
perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah
subnet
2. Jumlah Host,
Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet
4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30
host tiap subnet.
3. Blok Subnet,
Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama dengan 32.
Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192,
dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192,
dan 224.
4. Network Address, Host Address dan Broadcast Address yang valid
Untuk mencari alamat host, broadcast dan network (subnet)  kita langsung aja buat tabel lengkapnya
perhitungan subnetting ini sebagai berikut:

http://www.catatanteknisi.com/2011/02/contoh-soal-perhitungan-subnetting.html
Cara Perhitungan Subnetting Pada Jaringan
March 11, 2015 | Jaringan

Cara Perhitungan Subnetting Pada Jaringan ini, sangatlah penting untuk kita ketika belajarjaringan.
Dengan kita paham tentang cara perhitungan subnetting, maka kita akan mudah membangun
sebuah jaringan. Sebenarya, saya ingin sekali membuat tulisan ini sendiri, tetapi, saya melihat
sebuah artikel yang sangat bagus dari cara perhitungan subnetting ini dengan sangat jelas dan rinci.
saya ambil tulisan ini dari blog pribadinya om romi satria wahono. Semoga tulisan beliau bermanfaat
bagi kita semua. amin.
Pada tulisan pertama ini, beliau kasih judul “memahami konsep subnetting“. ini merupakan dasar
bagi kita yang belum begitu paham mengenai jaringan:
Konsep Subnetting, Siapa Takut?

Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di


ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang
sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program).
Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi
yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang
belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti
pelatihan CCNA 1.Setelah selesai membaca ini, silakan lanjutkan dengan artikel Penghitungan
Subnetting, Siapa Takut?.

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan
analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08,
dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi
apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan
kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang
masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri.
Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap
gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru
seperti di bawah:

Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah


pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing
divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan,
karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang.
Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan
adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah).
Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas
mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di
bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan
BROADCAST ADDRESS.

Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi
jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi
sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui
dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami
sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa
Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk
masing-masing Class IP Address adalah sbb:

CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MAS DEFAULT PRIVATE ADDRESS

A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255


B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255

C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255

Setelah anda selesai membaca artikel ini, silakan lanjutkan dengan membaca artikel Penghitungan
Subnetting, Siapa Takut?.

Lalu, beliau menambahkan tentang artikel yang lainnya yaitu “Memahami Perhitungan Subnetting
dengan Mudah”

Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?


Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, Siapa Takut?
dan memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya
anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan
subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang
relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya
semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat
masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
 

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet
mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR
(Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan
subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR

255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23


255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25

255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26

255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27

255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28

255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29

255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C


 

Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah
NETWORK ADDRESS192.168.1.0/26 ?
 

Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti


11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
 

Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting
akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan
broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir
subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi
Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 6 – 2 =
62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast
adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk
subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan
untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara
diatas untuk subnetmask lainnya.

Subnet Mask Nilai CIDR

255.255.255.128 /25

255.255.255.192 /26

255.255.255.224 /27

255.255.255.240 /28

255.255.255.248 /29

255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B


 

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet
mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan
jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet
yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan
subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti
Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok
subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter)
dari 0, 1, 2, 3, dst.

Subnet Mask Nilai CIDR

255.255.128.0 /17 Subnet Mask Nilai CIDR

255.255.192.0 /18 255.255.255.128 /25

255.255.224.0 /19 255.255.255.192 /26

255.255.240.0 /20 255.255.255.224 /27

255.255.248.0 /21 255.255.255.240 /28

255.255.252.0 /22 255.255.255.248 /29

255.255.254.0 /23 255.255.255.252 /30

255.255.255.0 /24

Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang
menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address172.16.0.0/18.
 

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti


11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
 

Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi
Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 14 – 2 =
16.382 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Subnet
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254

Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255

Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask
CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
 

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti


11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
 

Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Subnet
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129

Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254

Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-
pelan 

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A


 

Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja.
Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4
(terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet
terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua
subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
 
Kita coba latihan untuk network address10.0.0.0/16.
 

Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti


11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
 

Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Subnet
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1

Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254

Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami
penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini
pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel
berikutnya 

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP


Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005
sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak
memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan
command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-
soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2 x – 2
 

Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa
mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda
dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.

dan Pada tulisan terakhir, beliau menuliskan tentang “Pola Soal Subnetting dan Teknik
Mengerjakannya“
Pola Soal Subnetting dan Teknik Mengerjakannya
by Romi Satria Wahono

Pada saat mengajar dan memahamkan materi subnetting di kelas networking atau CCNA, saya
biasanya menggunakan metode seperti yang saya tulis di dua artikel sebelumnya:

1. Memahami Konsep Subnetting


2. Penghitungan Subnetting
Selama ini lancar-lancar saja dan tingkat pemahaman siswa cukup bagus. Kebetulan kemarin (6
Mei 2007) saya berkesempatan mencoba metode yang sama untuk ngajar adik-adik SMKN 1
Rangkasbitung. Pemahaman bisa masuk, hanya ada sedikit permasalahan pada saat mengerjakan
soal karena variasi soal yang beragam. Supaya lebih tajam lagi, saya perlu sajikan satu topik
khusus teknik mengerjakan soal-soal subnetting dengan berbagai pola yang ada. Anggap saja ini
adalah materi berikutnya dari dua materi sebelumnya. Contoh-contoh soal lengkap bisa download
dari sini.

1. SOAL MENANYAKAN SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH HOST ATAU


SUBNET
 

Soal yang menanyakan subnetmask apa yang sebaiknya digunakan dengan batasan jumlah host
atau subnet yang ditentukan dalam soal. Untuk menjawab soal seperti ini kita gunakan rumus
menghitung jumlah host per subnet, yaitu 2 y – 2, dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir subnetmask. Dan apabila yang ditentukan adalah jumlah subnet, kita menggunakan rumus
2x (cara setelah 2005) atau 2x – 2 (cara sebelum 2005), dimana x adalah banyaknya binari 1 pada
oktet terakhir subnetmask.
 Soal: A company is planning to subnet its network for a maximum of 27 hosts. Which
subnetmask would provide the needed hosts and leave the fewest unused addresses in each
subnet?

Jawab: Karena kebutuhan host adalah 27,  kita tinggal masukkan ke rumus 2y – 2, dimana
jawabannya tidak boleh kurang dari (atau sama dengan) 27. Jadi 2y – 2 >= 27, sehingga nilai y
yang tepat adalah 5 (30 host). Sekali lagi karena y adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir subnetmask, maka kalau kita susun subnetmasknya menjadi
11111111.11111111.11111111.11100000 atau kalau kita desimalkan
menjadi 255.255.255.224. Itulah jawabannya 
 Soal: You have a Class B network ID and need about 450 IP addresses per subnet. What is
the best mask for this network?

Jawab: 2y – 2 >= 450. Nilai y yang tepat adalah 9 (510 host). Jadi subnetmasknya adalah:
11111111.11111111.11111110.00000000 atau kalau didesimalkan
menjadi255.255.254.0 (itulah jawabannya!   ).
 Soal: Refer to the exhibit. The internetwork in the
exhibit has been assigned the IP address 172.20.0.0.
What would be the appropriate subnet mask to
maximize the number of networks available for future
growth?

Jawab: Cari jumlah host per subnet yang paling besar,


jadikan itu rujukan karena kalau kita ambil terkecil ada
kemungkinan kebutuhan host yang lebih besar tidak
tercukupi. Jadi untuk soal ini 2y– 2 >= 850. Nilai y yang
paling tepat adalah 10 (1022 host). Jadi subnetmasknya
adalah
11111111.11111111.11111100.00000000 atau 255.255.252.0
2. SOAL MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAMAT IP
 

Soal mengidentifikasi jenis alamat IP bisa kita jawab dengan menghitung blok subnet dan mencari
kelipatannya blok subnet yang paling dekat dengan alamat IP yang ditanyakan.

 Soal: Which type of address is 223.168.17.167/29?

Jawab: Subnetmask dengan CIDR /29 artinya 255.255.255. 248. Blok subnet= 256-248
= 8, alias urutan subnetnya adalah kelipatan 8 yaitu 0, 8, 16, 24, 32, …, 248. Tidak perlu
mencari semu subnet (kelipatan blok subnet), yang penting kita cek kelipatan 8 yang
paling dekat dengan 167 (sesuai soal), yaitu 160 dan 168. Kalau kita susun seperti yang
dulu kita lakukan di penghitungan subnetting adalah seperti di bawah. Dari situ ketahuan
bahwa 223.168.17.167 adalah alamat broadcast.
… 223.168.17.160 223.168.17.168 …
Subnet
Host Pertama … 223.168.17.161 223.168.17.169 …

Host Terakhir … 223.168.17.166 223.168.17.174 …


Broadcast … 223.168.17.167 223.168.17.175 …

3. SOAL MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN SETTING JARINGAN


 

Teknik mengerjakan soal yang berhubungan dengan kesalahan setting jaringan adalah kita harus
menganalisa alamat IP, gateway dan netmasknya apakah sudah bener. Sudah benar ini artinya:

1. Apakah subnetmask yang digunakan di host dan di router sudah sama


2. Apakah alamat IP tersebut masuk diantara host pertama dan terakhir. Perlu dicatat bahwa
alamat subnet dan broadcast tidak bisa digunakan untuk alamat IP host
3. Biasanya alamat host pertama digunakan untuk alamat IP di router untuk subnet tersebut
 Soal: Host A is connected to the LAN, but it cannot connect to the Internet. The host
configuration is shown in the exhibit. What are the two problems with this configuration?
 

Jawab: CIDR /27 artinya netmask yang digunakan adalah


255.255.255.224. Dari sini kita tahu bahwa isian netmask di host
adalah berbeda, jadi salah setting di netmask. Yang kedua blok
subnet = 256-224 = 32, jadi subnetnya adalah kelipatan 32 (0,
32, 64, 86, 128, …, 224). Artinya di bawah Router 1, masuk di
subnet 198.18.166.32. Alamat gateway sudah benar, karena
biasa digunakan alamat host pertama. Hanya alamat IP hostnya salah karena 198.18.166.65 masuk
di alamat subnet198.18.166.64 dan bukan 198.18.166.32.
 

4. SOAL MENGIDENTIFIKASI ALAMAT SUBNET DAN HOST YANG VALID


 

Termasuk jenis soal yang paling banyak keluar, baik di ujian CCNA akademi (CNAP) atau CCNA
604-801. Teknik mengerjakan soal yang menanyakan alamat subnet dan host yang valid dari suatu
subnetmask adalah dimulai dengan mencari blok subnetnya, menyusun alamat subnet, host
pertama, host terakhir dan broadcastnya, serta yang terakhir mencocokkan susunan alamat
tersebut dengan soal ataupun jawaban yang dipilih.

 Soal: What is the subnetwork number of a host with an IP address of


172.16.66.0/21?Jawab: CIDR /21 berarti 255.255.248.0. Blok subnet = 256- 248 = 8,
netmasknya adalah kelipatan 8 (0, 8, 16, 24, 32, 40, 48,  …, 248) dan karena ini adalah
alamat IP kelas B, blok subnet kita “goyang” di oktet ke 3. Tidak perlu kita list semuanya,
kita hanya perlu cari kelipatan 8 yang paling dekat dengan 66 (sesuai dengan soal),
yaitu 64 dan 72. Jadi susunan alamat IP khusus untuk subnet 172.16.64.0 dan 172.16.72.0
adalah seperti di bawah. Jadi pertanyaan bisa dijawab bahwa 172.16.66.0 itu masuk di
subnet 172.16.64.0
… 172.16.64.0 172.16.72.0 …
Subnet
Host Pertama … 172.16.64.1 172.16.72.1 …

Host Terakhir … 172.16.71.254 172.16.79.254 …

Broadcast … 172.16.71.255 172.16.79.255 …

 Soal: What is the subnetwork address for a host with the IP address 200.10.5.68/28?Jawab:
CIDR /28 berarti 255.255.255.240. Blok subnet = 256-240 = 16, netmasknya adalah kelipatan
16 (0, 16, 32, 48, 64, 80 …, 240). Kelipatan 16 yang paling dekat dengan 68 (sesuai soal)
adalah 64 dan 80. Jadi alamat IP 200.10.5.68 masuk di alamat subnet 200.10.5.64.
… 200.10.5.64 200.10.5.80 …
Subnet
Host Pertama … 200.10.5.65 200.10.5.81 …

Host Terakhir … 200.10.5.78 200.10.5.94 …

Broadcast … 200.10.5.79 200.10.5.95 …

5. SOAL-SOAL LAIN YANG UNIK


 

Selain 4 pola soal diatas, kadang muncul soal yang cukup unik, sepertinya sulit meskipun
sebenarnya mudah. Saya coba sajikan secara bertahap soal-soal tersebut di sini, sambil saya
analisa lagi soal-soal subnetting yang lain lagi 

 Soal: Which combination of network id and subnet mask correctly identifies all IP addresses
from 172.16.128.0 through 172.16.159.255?Jawab: Teknik paling mudah mengerjakan soal
diatas adalah dengan menganggap 172.16.128.0 dan 172.16.159.255 adalah satu blok
subnet. Jadi kalau kita gambarkan seperti di bawah:
… 172.16.128.0 …
Subnet
Host Pertama … …

Host Terakhir … …

Broadcast … 172.16.159.255 …

Dari sini berarti kita bisa lihat bahwa alamat subnet berikutnya pasti
172.16.160.0
, karena rumus alamat broadcast adalah satu alamat sebelum alamat subnet berikutnya.
Nah sekarang jadi ketahuan blok subnetnya adalah 160-128 =

32
(kelipatan 32), terus otomatis juga ketahuan subnetmasknya karena rumus blok subnet
adalah

256-oktet terakhir netmask


. Artinya subnetmasknya adalah

255.255.224.0
. Kok tahu kalau letak

224
di oktet ketiga? Ya karena yang kita kurangi (“goyang”) tadi adalah oktet ketiga.

… 172.16.128.0 172.16.160.0 …
Subnet
Host Pertama … …

Host Terakhir … …

Broadcast … 172.16.159.255 …

Masih bingung? Atau malah tambah pusing? Tarik nafas dulu, istirahat cukup, sholat yang khusuk
dan baca lagi artikel ini pelan-pelan    Insya Allah akan paham. Amiin

Sumber :

http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-mudah/

http://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting-dengan-mudah/

http://romisatriawahono.net/2007/05/07/pola-soal-subnetting-dan-teknik-mengerjakan/

Cara Perhitungan Subnetting Pada Jaringan


Cara Perhitungan Subnetting Pada Jaringan memang sangat cocok untuk anda pelajari ketika anda
ingin belajar jaringan dari tingkat dasar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda dan jangan
sampai lupa saya juga sudah menuliskan tentang Cara memasang kabel UTP ke Konektor RJ45,
terimakasih dan terus pelajari tentang Cara Perhitungan Subnetting Pada Jaringan ini.
http://luragung.com/jaringan/cara-perhitungan-subnetting-pada-jaringan.html
Pada saat mengajar dan memahamkan materi subnetting di kelas networking atau CCNA, saya biasanya
menggunakan metode seperti yang saya tulis di dua artikel sebelumnya:
1. Memahami Konsep Subnetting
2. Penghitungan Subnetting
Selama ini lancar-lancar saja dan tingkat pemahaman siswa cukup bagus. Kebetulan kemarin (6 Mei
2007) saya berkesempatan mencoba metode yang sama untuk ngajar adik-adik SMKN 1 Rangkasbitung.
Pemahaman bisa masuk, hanya ada sedikit permasalahan pada saat mengerjakan soal karena variasi
soal yang beragam. Supaya lebih tajam lagi, saya perlu sajikan satu topik khusus teknik mengerjakan
soal-soal subnetting dengan berbagai pola yang ada. Anggap saja ini adalah materi berikutnya dari dua
materi sebelumnya. Contoh-contoh soal lengkap bisadownload dari sini.
1. SOAL MENANYAKAN SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH HOST ATAU SUBNET
Soal yang menanyakan subnetmask apa yang sebaiknya digunakan dengan batasan jumlah host atau
subnet yang ditentukan dalam soal. Untuk menjawab soal seperti ini kita gunakan rumus menghitung
jumlah host per subnet, yaitu 2y – 2, dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask.
Dan apabila yang ditentukan adalah jumlah subnet, kita menggunakan rumus 2 x (cara setelah 2005) atau
2x – 2 (cara sebelum 2005), dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnetmask.
 Soal: A company is planning to subnet its network for a maximum of 27 hosts. Which
subnetmask would provide the needed hosts and leave the fewest unused addresses in each subnet?

Jawab: Karena kebutuhan host adalah 27,  kita tinggal masukkan ke rumus 2y – 2, dimana
jawabannya tidak boleh kurang dari (atau sama dengan) 27. Jadi  2y – 2 >= 27, sehingga nilai y yang
tepat adalah 5 (30 host). Sekali lagi karena y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir
subnetmask, maka kalau kita susun subnetmasknya menjadi
11111111.11111111.11111111.11100000 atau kalau kita desimalkan menjadi255.255.255.224. Itulah

jawabannya 
 Soal: You have a Class B network ID and need about 450 IP addresses per subnet. What is the
best mask for this network?

Jawab: 2y – 2 >= 450. Nilai y yang tepat adalah 9 (510 host). Jadi subnetmasknya adalah:
11111111.11111111.11111110.00000000 atau kalau didesimalkan menjadi 255.255.254.0 (itulah
jawabannya! ;)).
 Soal: Refer to the exhibit. The internetwork in the
exhibit has been assigned the IP address 172.20.0.0. What
would be the appropriate subnet mask to maximize the
number of networks available for future growth?

Jawab: Cari jumlah host per subnet yang paling besar,


jadikan itu rujukan karena kalau kita ambil terkecil ada
kemungkinan kebutuhan host yang lebih besar tidak
tercukupi. Jadi untuk soal ini 2y – 2 >= 850. Nilai y yang
paling tepat adalah 10 (1022 host). Jadi subnetmasknya
adalah
11111111.11111111.11111100.00000000 atau 255.255.25
2.0
2. SOAL MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAMAT IP
Soal mengidentifikasi jenis alamat IP bisa kita jawab dengan
menghitung blok subnet dan mencari kelipatannya blok subnet
yang paling dekat dengan alamat IP yang ditanyakan.
 Soal: Which type of address is 223.168.17.167/29?
Jawab: Subnetmask dengan CIDR /29 artinya 255.255.255. 248. Blok subnet= 256-248 =  8, alias
urutan subnetnya adalah kelipatan 8 yaitu 0, 8, 16, 24, 32, …, 248. Tidak perlu mencari semu
subnet (kelipatan blok subnet), yang penting kita cek kelipatan 8 yang paling dekat dengan 167
(sesuai soal), yaitu 160 dan 168. Kalau kita susun seperti yang dulu kita lakukan di penghitungan
subnetting adalah seperti di bawah. Dari situ ketahuan bahwa 223.168.17.167 adalah  alamat
broadcast.
… 223.168.17.160 223.168.17.168 …
Subnet

Host Pertama … 223.168.17.161 223.168.17.169 …

Host Terakhir … 223.168.17.166 223.168.17.174 …

Broadcast … 223.168.17.167 223.168.17.175 …

3. SOAL MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN SETTING JARINGAN


Teknik mengerjakan soal yang berhubungan dengan kesalahan setting jaringan adalah kita harus
menganalisa alamat IP, gateway dan netmasknya apakah sudah bener. Sudah benar ini artinya:
1. Apakah subnetmask yang digunakan di host dan di router sudah sama
2. Apakah alamat IP tersebut masuk diantara host pertama dan terakhir. Perlu dicatat bahwa alamat
subnet dan broadcast tidak bisa digunakan untuk alamat IP host
3. Biasanya alamat host pertama digunakan untuk alamat IP di router untuk subnet tersebut
 Soal: Host A is connected to the LAN, but it cannot
connect to the Internet. The host configuration is shown in the
exhibit. What are the two problems with this configuration?
Jawab: CIDR /27 artinya netmask yang digunakan adalah
255.255.255.224. Dari sini kita tahu bahwa isian netmask di host
adalah berbeda, jadi salah setting di netmask. Yang kedua blok
subnet = 256-224 = 32, jadi subnetnya adalah kelipatan  32 (0, 32,
64, 86, 128, …, 224). Artinya di bawah Router 1, masuk di subnet
198.18.166.32. Alamat gateway sudah benar, karena biasa
digunakan alamat host pertama. Hanya alamat IP hostnya salah karena 198.18.166.65 masuk di alamat
subnet198.18.166.64 dan bukan 198.18.166.32.
4. SOAL MENGIDENTIFIKASI ALAMAT SUBNET DAN HOST YANG VALID
Termasuk jenis soal yang paling banyak keluar, baik di ujian CCNA akademi (CNAP) atau CCNA 604-
801. Teknik mengerjakan soal yang menanyakan alamat subnet dan host yang valid dari suatu
subnetmask adalah dimulai dengan mencari blok subnetnya, menyusun alamat subnet, host pertama,
host terakhir dan broadcastnya, serta yang terakhir mencocokkan susunan alamat tersebut dengan soal
ataupun jawaban yang dipilih.
 Soal: What is the subnetwork number of a host with an IP address of 172.16.66.0/21?
Jawab: CIDR /21 berarti 255.255.248.0. Blok subnet = 256- 248 = 8, netmasknya adalah kelipatan
8 (0, 8, 16, 24, 32, 40, 48,  …, 248) dan karena ini adalah alamat IP kelas B, blok subnet kita
“goyang” di oktet ke 3. Tidak perlu kita list semuanya, kita hanya perlu cari  kelipatan 8 yang
paling dekat dengan 66 (sesuai dengan soal), yaitu 64dan 72. Jadi susunan alamat IP khusus
untuk subnet 172.16.64.0 dan 172.16.72.0 adalah seperti di bawah. Jadi pertanyaan bisa dijawab
bahwa 172.16.66.0 itu masuk di subnet 172.16.64.0
… 172.16.64.0 172.16.72.0 …
Subnet

Host Pertama … 172.16.64.1 172.16.72.1 …


Host Terakhir … 172.16.71.254 172.16.79.254 …

Broadcast … 172.16.71.255 172.16.79.255 …

 Soal: What is the subnetwork address for a host with the IP address 200.10.5.68/28?Jawab:
CIDR /28 berarti 255.255.255.240. Blok subnet = 256-240 =  16, netmasknya adalah kelipatan 16 (0,
16, 32, 48, 64, 80 …, 240). Kelipatan 16 yang paling dekat dengan 68 (sesuai soal) adalah  64 dan 80.
Jadi alamat IP 200.10.5.68 masuk di alamat subnet 200.10.5.64.
… 200.10.5.64 200.10.5.80 …
Subnet

Host Pertama … 200.10.5.65 200.10.5.81 …

Host Terakhir … 200.10.5.78 200.10.5.94 …

Broadcast … 200.10.5.79 200.10.5.95 …

5. SOAL-SOAL LAIN YANG UNIK


Selain 4 pola soal diatas, kadang muncul soal yang cukup unik, sepertinya sulit meskipun sebenarnya
mudah. Saya coba sajikan secara bertahap soal-soal tersebut di sini, sambil saya analisa lagi soal-soal

subnetting yang lain lagi 


 Soal: Which combination of network id and subnet mask correctly identifies all IP addresses from
172.16.128.0 through 172.16.159.255?Jawab: Teknik paling mudah mengerjakan soal diatas adalah
dengan menganggap 172.16.128.0 dan 172.16.159.255 adalah  satu blok subnet. Jadi kalau kita
gambarkan seperti di bawah:
… 172.16.128.0 …
Subnet
Host Pertama … …

Host Terakhir … …

Broadcast … 172.16.159.255 …

Dari sini berarti kita bisa lihat bahwa alamat subnet berikutnya pasti

172.16.160.0
, karena rumus alamat broadcast adalah satu alamat sebelum alamat subnet berikutnya. Nah
sekarang jadi ketahuan blok subnetnya adalah 160-128 =

32
(kelipatan 32), terus otomatis juga ketahuan subnetmasknya karena rumus blok subnet adalah

256-oktet terakhir netmask


. Artinya subnetmasknya adalah

255.255.224.0
. Kok tahu kalau letak

224
di oktet ketiga? Ya karena yang kita kurangi (“goyang”) tadi adalah oktet ketiga.

… 172.16.128.0 172.16.160.0 …
Subnet
Host Pertama … …

Host Terakhir … …

Broadcast … 172.16.159.255 …

Masih bingung? Atau malah tambah pusing? Tarik nafas dulu, istirahat cukup, sholat yang khusuk dan

baca lagi artikel ini pelan-pelan   Insya Allah akan paham. Amiin …
http://romisatriawahono.net/2007/05/07/pola-soal-subnetting-dan-teknik-mengerjakan/
PENGHITUNGAN SUBNETTING,
SIAPA TAKUT?
POSTED BY ROMI SATRIA WAHONO ON 11 FEB, 2006 IN NETWORK
SECURITY | 175 COMMENTS
Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, Siapa Takut? dan
memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda
mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan
subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif
lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua
pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat
masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet,
dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask
diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR
(Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan
subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Nilai Nilai
Subnet Mask Subnet Mask
CIDR CIDR

255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23

255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

255.252.0.0 /14 255.255.255.12


/25
8
255.254.0.0 /15
255.255.255.19
255.255.0.0 /16 /26
2

255.255.128. 255.255.255.22
/17 /27
0 4

255.255.192.
/18
0
255.255.255.24
/28
0

255.255.224. 255.255.255.24
/19 /29
0 8

255.255.255.25
/30
2

 
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan
berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang
valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2
oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2 2 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 6 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 +
64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya.
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum
subnet berikutnya.
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet
mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk
subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk
subnetmask lainnya.
Nilai
Subnet Mask
CIDR

255.255.255.12
/25
8

255.255.255.19
/26
2

255.255.255.22 /27
4

255.255.255.24
/28
0

255.255.255.24
/29
8

255.255.255.25
/30
2

 
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask
yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua,
blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan”
berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C,
hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di
oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat,
tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Nilai
Subnet Mask
CIDR

255.255.128. Nilai
/17 Subnet Mask
0 CIDR

255.255.192. 255.255.255.12
/18 /25
0 8

255.255.224. 255.255.255.19
/19 /26
0 2

255.255.240. 255.255.255.22
/20 /27
0 4

255.255.248. 255.255.255.24
/21 /28
0 0

255.255.252. 255.255.255.24
/22 /29
0 8

255.255.254. 255.255.255.25
/23 /30
0 2

255.255.255.
/24
0
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan
subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 14 – 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi
subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Subnet
Host
172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Pertama

Host 172.16.63.25 172.16.127.25 172.16.191.25


172.16.255.254
Terakhir 4 4 4

172.16.63.25 172.16.127.25 172.16.191.25 172.16..255.25


Broadcast
5 5 5 5

Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25
sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
172.16.0.12 172.16.255.12
172.16.0.0 172.16.1.0 …
Subnet 8 8

Host 172.16.0.12 172.16.255.12


172.16.0.1 172.16.1.1 …
Pertama 9 9

Host 172.16.0.12 172.16.0.25 172.16.1.12 172.16.255.25



Terakhir 6 4 6 4

172.16.0.12 172.16.0.25 172.16.1.12 172.16.255.25


Broadcast …
7 5 7 5

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-

pelan 
 
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya
adalah diOKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3
dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang
bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Subnet
Host
10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Pertama

Host 10.0.255.25 10.1.255.25 10.254.255.25 10.255.255.25



Terakhir 4 4 4 4

Broadcas 10.0.255.25 10.1.255.25 10.254.255.25 10.255.255.25



t 5 5 5 5

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami
penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-

pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya 
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-
Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah
mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak
memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip
subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda
masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti
artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan
meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
REFERENSI
1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
http://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting-dengan-
mudah/
PENGHITUNGAN SUBNETTING,
SIAPA TAKUT?
POSTED BY ROMI SATRIA WAHONO ON 11 FEB, 2006 IN NETWORK
SECURITY | 175 COMMENTS
Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, Siapa Takut? dan
memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda
mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan
subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif
lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua
pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat
masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet,
dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask
diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR
(Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan
subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Nilai Nilai
Subnet Mask Subnet Mask
CIDR CIDR

255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23

255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

255.252.0.0 /14 255.255.255.12


/25
8
255.254.0.0 /15
255.255.255.19
255.255.0.0 /16 /26
2

255.255.128. 255.255.255.22
/17 /27
0 4

255.255.192.
/18
0
255.255.255.24
/28
0

255.255.224. 255.255.255.24
/19 /29
0 8

255.255.255.25
/30
2

 
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan
berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang
valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2
oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2 2 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 6 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 +
64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya.
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum
subnet berikutnya.
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet
mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk
subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk
subnetmask lainnya.
Nilai
Subnet Mask
CIDR

255.255.255.12
/25
8

255.255.255.19
/26
2

255.255.255.22 /27
4

255.255.255.24
/28
0

255.255.255.24
/29
8

255.255.255.25
/30
2

 
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask
yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua,
blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan”
berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C,
hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di
oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat,
tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Nilai
Subnet Mask
CIDR

255.255.128. Nilai
/17 Subnet Mask
0 CIDR

255.255.192. 255.255.255.12
/18 /25
0 8

255.255.224. 255.255.255.19
/19 /26
0 2

255.255.240. 255.255.255.22
/20 /27
0 4

255.255.248. 255.255.255.24
/21 /28
0 0

255.255.252. 255.255.255.24
/22 /29
0 8

255.255.254. 255.255.255.25
/23 /30
0 2

255.255.255.
/24
0
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan
subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 14 – 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi
subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Subnet
Host
172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Pertama

Host 172.16.63.25 172.16.127.25 172.16.191.25


172.16.255.254
Terakhir 4 4 4

172.16.63.25 172.16.127.25 172.16.191.25 172.16..255.25


Broadcast
5 5 5 5

Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25
sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
172.16.0.12 172.16.255.12
172.16.0.0 172.16.1.0 …
Subnet 8 8

Host 172.16.0.12 172.16.255.12


172.16.0.1 172.16.1.1 …
Pertama 9 9

Host 172.16.0.12 172.16.0.25 172.16.1.12 172.16.255.25



Terakhir 6 4 6 4

172.16.0.12 172.16.0.25 172.16.1.12 172.16.255.25


Broadcast …
7 5 7 5

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-

pelan 
 
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya
adalah diOKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3
dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang
bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Subnet
Host
10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Pertama

Host 10.0.255.25 10.1.255.25 10.254.255.25 10.255.255.25



Terakhir 4 4 4 4

Broadcas 10.0.255.25 10.1.255.25 10.254.255.25 10.255.255.25



t 5 5 5 5

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami
penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-

pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya 
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-
Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah
mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak
memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip
subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda
masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti
artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan
meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
JAWABAN SOAL LATIHAN JARKOM (LPKIA)

1. Diket : Maksimal host 300

25 subnet

Ip kelas B = 10111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)

Ditanyakan : berapa subnet yang cocok untuk kasus ini??

Rumus untuk mencari banyak host 

2^n-2 ≥ jumlah host =2^n-2 ≥ 300

2^n≥302

n=9 ( jumlah bit 0)

jadi untuk maksimal 300 host pengurangan bit nol ke kanan (bit nol menjadi hanya 9 buah)

dari defaultnya Ip kelas B : 10111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)

menjadi : 10111111.11111111.11111110.00000000 (255.255.254.0)

jawaban : C. 255.255.254.0

2. Diket : 192.168.1.65/27 = 11111111.11111111.1111111.11100000 (255.255.255.224)

Ditanyakan : dua kombinasi skema pengalamatan konfigurasi yang mungkin yang dapat diterapkan ke host

untuk konektivitas

192.168.0.0/24 = defaul mask untuk IP kelas C yaitu 11111111.11111111.11111111.00000000

(255.255.255.0.0)

Sedangkan dalam kasus ini 192.168.1.65/27 jadi

11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)

Blok subnet yang terbentuk 256-224=32

Network ID Range IP Broadcast

192.168.1.0 192.168.1.1-192.168.30 192.168.1.31

192.168.1.32 192.168.1.33-192.168.1.62 192.168.1.63

192.168.1.64 192.168.1.65-192.168.1.94 192.168.1.95

Jawaban : D. Alamat - 192.168.1.82 dan F. Alamat - 192.168.1.70 

Gateway - 192.168.1.65 Gateway 192.168.1.65

3. Diket : Sebuah NIC komputer telah diberikan alamat IP 172.31.192.166 dengan subnet

255.255.255.248.

Ditanyakan : subnet alamat IP milik?

Network ID = (x div block subnet).8


= (166 div 8).8

= 20.8

= 160

Jawaban : E.172.31.192.160

4. subnet mask akan berlaku untuk alamat Kelas B

d. 255.255.0.0

e. 255.255.252.0

5. Diket : dari 172.16.128.0 sampai 172.16.159.255

Ditanyakan : kombinasi id jaringan dan subnet mask benar mengidentifikasi semua alamat IP

jika subnet ID setelah 172.16.128.0 adalah 172.16.160.0 maka block subnetnya adalah

=160-128

=32

Dan block subnet ke 3 =256-32

=224

Jawaban= d. 172.16.128.0 dan 255.255.224.0

6. Diket : alamat 223.168.17.167/29

Ditanyakan: Jenis alamat apa???

223.168.17.167/29 = 11111111.11111111.11111111.11111000(255.255.244.248)

Jadi max host/ subnet =6,max subnet=30

Block subnet = 256-248=8

Network ID Range IP Broadcast

223.168.17.8 223168.17.9-223168.17.14 223168.17.15 

dst dst dst

223.168.17.160 223.168.17.161-223.168.17.166 223.168.17.167

Dst dst dst

Jawaban : c. Alamat broadcast

7. Diket : 192.168.99.0 subnet dengan masker / 29

Ditanyakan: Berapa jumlah yang benar subnetwork dapat digunakan dan host untuk alamat jaringan

Kelas c default 192.168.99.0/24 = 11111111.11111111.11111111.00000000(255.255.255.0)


Sedangkan dalam kasus ini 192.168.99.0/29= 11111111.11111111.11111111.11111000(255.255.255.248)

Jadi banyak host/subnet =2^5-2=30

Dan banyak subnet yang terbentuk 2^3-2=6

Jawaban: c. 30 jaringan / 6 host

8. Diket : Perusahaan XYZ menggunakan alamat jaringan 192.168.4.0. denagn subnet 255.255.255.224

Ditanyakan: Berapa jumlah maksimum host yang dapat digunakan di masing-masing subnet?

128 64 32 16 8 4 2 1 =255

1 1 1 0 0 0 0 0 =255

Jadi

224=128+64+32(3bit 1)=>netmask

Untuk host/subnet=2^5-2=30 (5 diambil dari bit0)

Jawaban: c. 30

9. Diket : Sebuah perusahaan berencana untuk subnet jaringan untuk maksimal 27 host.

Ditanyakan: subnetmask yang akan menyediakan host yang diperlukan dan meninggalkan alamat yang

tidak digunakan paling sedikit adalah?

Rumus untuk mencari jumlah host =2^n-2 ≥ jumlah host

= 2^n-2 ≥ 27

= 2^n≥29

Jadi n= 5 => 32=>1111111.11111111.11111111.11100000(255.255.255.224)

Jawaban: c. 255.255.255.224

10. Diket : Alamat jaringan IP telah subnetted sehingga setiap subnetwork 14 host

Ditanyakan: subnet mask yang sesuai untuk subnetwork baru dibuat?

Rumus untuk mencari jumlah host =2^n-2 ≥ jumlah host

= 2^n-2 ≥ 14

= 2^n≥16

N = 4 => 11111111.11111111.11111111.11110000(255.255.255.240)

Jawaban: c. 255.255.255.240

11. Diket : Sebuah perusahaan menggunakan Kelas B skema pengalamatan IP dan mengharapkan

membutuhkan sebanyak 100 jaringan

Ditanyakan: Apakah subnet mask yang benar untuk digunakan dengan konfigurasi jaringan?

Rumus untuk mencari jumlah host =2^n-2 ≥ jumlah host


= 2^n-2 ≥ 100

= 2^n≥102

N = 7 => 11111111.11111111.11111111.10000000(255.255.255.128)

Jawaban: e. 255.255.255.128

12. 

13. Diket : sebuah host dengan alamat IP 172.16.210.0/22

Ditanyakan: . Berapa jumlah subnetworknya??

Network ID = (x div block subnet).8

= (210 div 4).4

= 52.4

= 208

Jawaban : c. 172.16.208.0

14. Diket : 115.64.4.0/22

Ditanyakan: Manakah dari jatuhnya alamat berikut IP ke blok CIDR

N=24-2

=2

Block subnet = 2^n

=4

Ip yang masuk kedalam CIDR block dari 115.64.0/22 yaitu IP yang berada pada range

115.64.4.0-115.64.8.0 Jawaban:b. 115.64.7.64

c. 115.64.6.255

e. 115.64.5.12 

15. Diket : IP address 200.10.5.68/28

Ditanyakan: Apa alamat subnetwork untuk hostnya??

N= 32-38 subnet address = 68div16.16

= 4 = 4.16

Block subnet =2^4 = 64

=16

16. Diket : Alamat jaringan 172.16.0.0/19

Ditanyakan: berapa banyak dan host yang terbentuk??

Subnet default untuk kelas B yaitu : 10111111.11111111.00000000.00000000.(255.255.0.0)

Sedangkan dalam kasus ini 172.16.0.0/19 = 10111111.11111111.11100000.00000000


N=19-6 N=32-19

= 3 = 13

Network =2^3=8

Host= 2^13-2=8192-2

= 8190

Jawaban: f. 8 subnet, 8190 masing-masing host

17. Diket : membutuhkan 500 subnet, masing-masing dengan sekitar 100 alamat host yang dapat

digunakan /subnet

Ditanyakan:berapa netmask yang cocok??

2^n-2 ≥ 100

2^n ≥ 102

n=7=>128

jawaban : b. 255.255.255.128

18. Diket : sebuah host dengan alamat IP 172.16.66.0/21

ditanyakan: Berapa jumlah subnetworknya?

N=24-21 block subnet = 2^n

=3 = 8

subnet = (66 div 8).8

= 8.8

= 64

Jawaban: c. 172.16.64.0

19. Diket : ID jaringan 172.16.0.0

ditanyakan: jika Anda membutuhkan sekitar 100 subnet dengan sekitar 500 host masing-masing??

2^n-2 ≥ 500

2^n ≥ 502

n=9

block subnet = 2^9-8

=2

Subnet mask =256-2^2

= 254

Jawaban: b. 255.255.254.0
20. Diket : Anda perlu mengkonfigurasi server yang ada di subnet 192.168.19.24/29. Router memiliki

pertama alamat host yang tersedia

ditanyakan: Manakah dari berikut ini harus Anda menetapkan ke server??

N= 32-29 block subnet =2^n

= 3 =8

Netmask =256-2^n

=248

Ip valid server harus pada range 192.168.19.26-192.168.19.30

Jawaban: c. 192.168.19.26 255.255.255.248

21. Diket : Anda memerlukan minimal 300 subnet dengan maksimal 50 host per subnet

Ditanyakan : Manakah dari mask yang sesuai???

2^n-2 ≥ 50 CIDR=/26

2^n ≥ 52

n=5 

jadi netmasknya= 255.255.255.192

jawaban= b. 255.255.255.128 dan e. 255.255.255.192

22. Diket : Jika sebuah port Ethernet pada router ditugaskan alamat IP 172.16.112.1/25

Ditanyakan :apa alamat subnet yang valid host ini?

N=32-25 block subnet = 2^n

=7 = 2^7

= 128

subnet = 1 div 128.128

=0

Jawaban: a. 172.16.112.0

23. Diket : ada 850 host, ip 172.20.0.0

Ditanyakan : berapa subnet yang cocok bila untuk jarinagn ini jika jarinagan ini kemungkinan akan

bertambah??

2^n-2 ≥ 850 CIDR=/22

2^n ≥ 852

n=10 

netmask yang terbentuk =255.255.252.0

jawaban= d. 255.255.252.0
24. Diket : Anda memiliki jaringan dengan subnet 172.16.17.0/22

Ditanyakan : alamat host yang valid?

172.16.17.0/22 => 255.255.252.0 block subnet = 256-252

=4

Jawaban= e. 172.16.18.255 255.255.252.0

25. Diket : router Anda memiliki alamat IP berikut pada Ethernet0: 172.16.112.1/20

Ditanyakan :berapa banayak host yang akan di tamping dalam segmen Ethernet??

N= 32-20

= 12

Host valid = 2^n-2

= 2^12-2

= 4096-2

= 4094

Jawaban= c. 4094

26. Diket : Anda memiliki / 27 subnet mask

Ditanyakan : Manakah dari berikut ini adalah host yang valid?

N= 32-27

=5

Blocksubnet= 2^5

= 32

Host yang valid tidak boleh kelipatan 32 atau0 atau selisih dari kelipatan 32

Jawaban= b. 90.10.170.9 dan c. 143.187.16.56 dan d. 192.168.15.87

27. Diket :Anda memiliki ID Kelas jaringan B dan membutuhkan sekitar 450 alamat IP untuk setiap subnet.

Ditanyakan= apa mask yang baik untuk jaringan ini??

2^n-2 ≥ 450 CIDR=/23

2^n ≥ 452

n=9 

netmask = 255.255.254.0

jawaban = c. 255.255.254.0

28. Diket :gateway 198.18.166.33/27 Host tersambung ke LAN, tetapi tidak dapat terhubung ke Internet

Ditanyakan : Apa adalah dua masalah dengan konfigurasi ini?

198.18.166.33/27=255.255.255.224

Jawaban = A. the host subnet mask is in correct


http://kurniawan30208032.blogspot.co.id/2010/09/1.html

Anda mungkin juga menyukai