I. TUJUAN
1. Mahasiswa mengerti dan memahami tentang IP Subnetting.
2. Mahasiswa mampu menghitung secara efisien kebutuhan IP dalam suatu
rancanganjaringan.
3. Mahasiswa mampu menggambar diagram jaringan beserta kebutuhan subnettingnya.
4. Mahasiwa mampu mengimplementasikan diagram jaringan yang dirancang ke
dalampraktikum.
II. PERALATAN
1. Beberapa PC sebagai client
2. Hub/Switch
3. NIC yang tertancap pada setiap PC
4. Kabel jaringan secukupnya
III. DASAR TEORI
Nomor IP terdiri dari 32 bit yang didalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID
(NetID)dan HOST ID (HostID). Secara garis besar berikut inilah pembagian kelas IP.
Gambar 2. Pembentukan
subnet
Cara Pembentukan Subnet
Misal jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalm kelas B (kelas B memberikan range
192.168.0.0 – 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang
dalamsatu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya sebagai
Host ID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap komputer
mempunyai no unik mulai dari 0.0 – 255.255). Jadi netmasknya/subnetmasknya adalah
255.255.0.0.
Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang kebih kecil dengan
cara mengubah subnet yang ada. Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet
yaitu :
1. Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk
2. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
Kedua-duanya akan dipakai untuk menentukan efisiensi penomoran IP dalam suatu
lingkungan jaringan.
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan.
1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner.
Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah
ditentukan. 255 11111111
2. Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai
subnetID (lihat gambar 3.2)
Dari 255 11111111 jumlah bitnya adalah 8
3. Jumlah bit hostID baru adalah HosiID lama dikurangi jumlah bit
nomor 2.Misal dari contoh diatas hostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit.
4. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan
NetIDLama.Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama +
SubNetID :
11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx,192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx
dengan netmask 255.255.255.0.
xxx menunjukkan hostID antara 0-255
Biasa ditulis dengan 192.168.0/24 ; 192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan
subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask). Dengan cara ini kita bisa
mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran sama.
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah host adalah sebagai berikut :
1. Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP : 192.168.0.0 11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.0.0
11111111.11111111.00000000.0000000
0
Panjang hostID kita adalah yang netmasknya semua 0 16 bit.
2. Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi
biner.Misal dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi
11001.
3. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner pada nomor 1. Dan angka inilah
nantisebagai jumlah host dalam jaringan kita.
Jumlah host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah bitnya adalah 5.
4. Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak
jumlahperhitungan nomor 3.
Jadi netmasknya baru adalah
11111111.11111111.11111111.11100000Identik dengan
255.255.255.224 jika didesimalkan.
Contoh Implementasi
Misalkan ada diagram jaringan seperti pada gambar 3.3 dengan alokasi IP
132.92.xxx.xxx.
Gambar 3. Diagram jaringan
Catatan lingkaran dengan tanda silang adalah router sebagai penghubung antara jaringan
yangsatu dengan yang lain. Langkah-langkah pemberian nomor IP
1. Menentukan jumlah jaringan yang ada Ada 7 jaringan
yaitu :A, B, C, D, E, F, R3-R5
2. Menentukan jumlah host yang dibutuhkan setiap jaringan
a. A butuh 3, yang tersambung adalah R1, R2 dan R3
b. B butuh 4, yang tersambung adalah R4, R6, R5 dan R7
c. C butuh 26, Jumlah Host C ditambahn R1 yang juga tersambung di jaringan C
d. D butuh 11, Jumlah Host D ditambahn R2 yang juga tersambung di jaringan D
e. E butuh 13, Jumlah Host E ditambahn R4 yang juga tersambung di jaringan E
f. F butuh 10, Jumlah Host F ditambahn R6 yang juga tersambung di jaringan C
g. R3-R5 butuh 2, untuk menyambungkan R3 dan R5
3. Buat satu subnetmask untuk seluruh jaringan (diambil dari jumlah host
terbanyak)Jumlah yang terbanyak adalah 26. Binarinya adalah 11010 5 bit.
Jadi subnetmask yang digunakan adalah
11111111.11111111.11111111.11100000(disisakan 0 5 bit untuk host sesuai
kebutuhan jaringan) identik dengan 255.255.225.224.
4. Memberikan nomor IP untuk tiap jaringan yang ada.
Dari nomor IP dan subnetmask yang ada bisa dihasilkan jaringan sebagai berikut :
NOTE: Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai untuk broadcast
5. Memberi nomor IP setiap komputer sesuai range yang telah terbentuk pada nomor 4.
Agregasi Routing
Secara konsep, subnet yang telah ada memungkinkan dibagi lagi menjadi
subnetsubnetyang lebih kecil untuk efisiensi. Misalkan pada R3-R5 diberi alokasi 30 host
padahal yangdipakai hanya 2 nomor IP. Maka 132.92.0.224/24 bisa dipecah lagi dengan
menyisakan 2 hostyang berarti jika dibinarikan menjadi 10 yang artinya membutuhkan
jumlah bit 2. Ini berartinetmasknya disisakan 2 buah angka nolnya menjadi :
11111111.11111111.11111111.11111100 (/30).
IV. TUGAS PENDAHULUAN
1. Lengkapilah tabel netmask berikut ini :
No Netmask ( dalam decimal ) Netmask (Dalam Binari)
0 0.0.0.0 /0 00000000. 00000000. 00000000. 00000000
1 128.0.0.0 /1 10000000. 00000000. 00000000. 00000000
2 192.0.0.0 /2 11000000. 00000000. 00000000. 00000000
3 224.0.0.0 /3 11100000. 00000000. 00000000. 00000000
4 240.0.0.0 /4 11110000. 00000000. 00000000. 00000000
5 248.0.0.0 /5 11111000. 00000000. 00000000. 00000000
6 252.0.0.0 /6 11111100. 00000000. 00000000. 00000000
7 254.0.0.0 /7 11111110. 00000000. 00000000. 00000000
8 255.0.0.0 /8 11111111. 00000000. 00000000. 00000000
9 255.128.0.0 /9 11111111. 10000000. 00000000. 00000000
10 255.192.0.0 /10 11111111. 11000000. 00000000. 00000000
11 255.224.0.0 /11 11111111. 11100000. 00000000. 00000000
12 255.240.0.0 /12 11111111. 11110000. 00000000. 00000000
13 255.248.0.0 /13 11111111. 11111000. 00000000. 00000000
14 255.252.0.0 /14 11111111. 11111100. 00000000. 00000000
15 255.254.0.0 /15 11111111. 11111110. 00000000. 00000000
16 255.255.0.0 /16 11111111. 11111111. 00000000. 00000000
17 255.255.128.0 /17 11111111. 11111111. 10000000. 00000000
18 255.255.192.0 /18 11111111. 11111111. 11000000. 00000000
19 255.255.224.0 /19 11111111. 11111111. 11100000. 00000000
20 255.255.240.0 /20 11111111. 11111111. 11110000. 00000000
21 255.255.248.0 /21 11111111. 11111111. 11111000. 00000000
22 255.255.252.0 /22 11111111. 11111111. 11111100. 00000000
23 255.255.254.0 /23 11111111. 11111111. 11111110. 00000000
24 255.255.255.0 /24 11111111. 11111111. 11111111. 00000000
25 255.255.255.128 /25 11111111. 11111111. 11111111. 10000000
26 255.255.255.192 /26 11111111. 11111111. 11111111. 11000000
27 255.255.255.224. /27 11111111. 11111111. 11111111. 11100000
28 255.255.255.240 /28 11111111. 11111111. 11111111. 11110000
29 255.255.255.248 /29 11111111. 11111111. 11111111. 11111000
30 255.255.255.252 /30 11111111. 11111111. 11111111. 11111100
31 255.255.255.254 /31 11111111. 11111111. 11111111. 11111110
32 255.255.255.255 /32 11111111. 11111111. 11111111. 11111111
Ip host : 192.57.0.2-
192.57.0.26Bc id :
192.57.0.31
• Jaringan E & R4 = 12 + 1
Subnet mask nya :
255.255.255.224/27Net id :
192.57.0.32
Gateway (R2) : 192.57.0.33
Ip host : 192.57.0.34-
192.57.0.45Bc id :
192.57.0.63
• Jaringan D & R2 = 10
+ 1 Subnet mask :
255.255.255.240/28Net id :
192.57.0.64
Gateway : 192.57.0.65
Ip host : 192.57.0.65-
192.57.0.75Bc id :
192.57.0.79
• Jaringan F & R6 = 9 +
1 Subnet mask :
255.255.255.240/28Net id :
192.57.0.80
Gateway (R6): 192.57.0.81
Ip host : 192.57.0.82-
192.57.0.90Bc id :192.57.96
• Jaringan A = 3
Subnet mask :
255.255.255.248/29Net id :
192.57.0.105
Ip host : 192.57.0.106 -
192.57.0.108Bc id : 192.57.0.112
• R3 – R5 = 2
Subnet mask :
255.255.255.252/30Net id :
192.57.0.113
Ip host : 192.57.0.114-
192.57.0.115Bc id :
192.57.0.116
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Berikan nomor IP yang paling efisien untuk design jaringan pada gambar 4 berikut IP
yang diberikan adalah 10.252.0.0 :
255.255.255.128
255.255.255.192
255.255.255.240
Netmask, atau subnet mask, adalah angka biner atau notasi desimal yang digunakan
untuk menentukan bagian mana dari alamat IP yang akan digunakan sebagai bagian jaringan
dan bagian yang akan digunakan sebagai bagian host. Netmask juga digunakan untuk
mengidentifikasi subnet mana yang dimaksud dalam sebuah jaringan.
Dalam subnetting, netmask ditentukan oleh jumlah bit yang diatur dalam bagian
jaringan dari alamat IP. Misalnya, jika 8 bit diatur untuk bagian jaringan, maka netmask akan
menjadi 255.0.0.0 dalam notasi desimal.
Kesimpulannya, subnetting adalah proses pembagian jaringan IP menjadi subnet-subnet
yang lebih kecil dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan alamat IP. Netmask digunakan
untuk menentukan bagian jaringan dan bagian host dalam alamat IP serta untuk
mengidentifikasi subnet dalam sebuah jaringan.