Anda di halaman 1dari 10

1

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa,karena
berkat rahmatNyalah kita telah berhasil menyusun program PONEK Rumah Sakit Umum
Balimed Negara tahun 2018.
Diharapkan dengan tersusunnya program ini dapat dipergunakan sebagai acuan untuk
pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan bayi terutama kasus kegawat daruratan obstetri
neonatal, sehingga dapat memberikan kontribusi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Rumah Sakit Umum Balimed Negara.
Semoga program PONEK ini bermanfaat bagi kita semua dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Balimed Negara, khususnya pelayanan kesehatan ibu
dan bayi .

Om Shanti, Shanti,Shanti ,Om

Jembrana, 29 Januari 2018


Ketua Tim PONEK RSU Balimed Negara

dr.I Ketut Rai Wiwa Negara,Sp.OG

2
I. PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal
(AKN) di Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN dan penurunannya sangat
lambat.AKI dari 390/100.000 kelahiran hidup (SDKI tahun 1994), menjadi 307/100.000
kelahiran hidup pada tahun 2002-2003. Demikian pula AKN 28,2/1000 kelahiran hidup tahun
1987-1992 menjadi 21,8/1000 kelahiran hidup pada tahun 1992-1997.
Disamping itu Index Pembangunan Manusia di Indonesia berada pada urutan ke 107
dibandingkan dengan bangsa lain dan selama 5 tahun terakhir ini mengalami perbaikan namun
sangat lambat.Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa - Bangsa padatahun 2000
disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals)
pada tahun 2015.
Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan
ibu, bayi dan anak yaitu :1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dari
AKB pada tahun 1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup. 2. Mengurangi angka kematian
ibu sebesar tiga per empat dari AKI pada tahun 1990 dari 307 menjadi 125/100.000 kelahiran
hidup.
Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila
dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian tersebut
yang didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul
selama ini.
Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir
Rendah (40,4%), asfiksia (24,6%) dan infeksi (sekitar 10%). Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk danmengobati.Sedangkan
kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan (25%), infeksi (15%), pre-eklampsia / eklampsia
(15%), persalinan macet dan abortus.

3
II. LATAR BELAKANG

Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka
proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional
dan regional. Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan
bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar
(PONED) di tingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan
kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir.Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan
tenagakesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.
Mengingat pentingnya masalah maternal dan neonatal dalam meningkatkan derajat
kesehatan bangasa Indonesia, maka program PONEK di Rumah Sakit menjadi sangat sentral
peranannya, apalagi RSU Balimed Negara sebagai Rumah Sakit rujukan bagi fasilitas kesehatan
lain yang ada di Jembrana bahkan dari luar kabupaten Jembrana
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku
dalam pelayanan kepada pasien.
Evaluasi pelayanan PONEK yang dilakukan tahun 2017 dengan hasil sebagai berikut:
 SDM yang memiliki sertifikat PONEK serta pelatihan lain terkait
pelayanan PONEK masih terbatas, sedangkan pelatihan internal ( In House Training )
terkait penyelenggaraan PONEK belum di laksanakan
 Jumlah bidan terlatih NICU 1orang.
 Jumlah perawat, bidan terlatih manajemen BBLR belum ada

Dengan tersedianya ruang pelayanan ICU di RSU Balimed Negara maka pelayanan terhadap
kasus Obsgin yang sebelumnya harus dirujuk ke RSUP dapat dilakukan di RSU Balimed Negara
dengan jumlah tenaga perawat sebanyak 3 orang dan yang bersertifikat sebanyak 1 orang.
Jumlah kasus obstetri yang dirawat diruang ICU tahun 2017 sebanyak 1 orang,
sedangkan jumlah kasus PONEK yang dirujuk tidak ada.

4
Pelaksanaan IMD belum maksimal ( < 80 % ) disebabkan bayi lahir dengan risiko tinggi yang
harus dirawat di ruang NICU .
Tahun 2017 jumlah kematian ibu di RSU Balimed Negara tidak ada (Nihil),jumlah
kematian bayi tahun 2017 tidak ada (Nihil).
Kasus BBLR pada tahun 2017 1 kasus dan di rujuk di RSU Negara.Jumlah persalinan
tahun 2017 sebanyak 42 dengan rincian persalinan Normal 2 (4,7%), abnormal pervaginam
(Vakum) 1 kasus ( 2,5 %) dan tindakan SC 39 ( 92,8%) dengan SC Rate 2,5 % .Ketersediaan
darah di UTD PMI cukup dan tidak ada keterlambatan pengadaan darah untuk kasus emergensi
(> 60menit). Kesiapan ambulans 24 jam dengan sopir on call malam sehinga tidak ada
keterlambatan saat diperlukan merujuk kasus PONEK ke fasilitas kesehatan lain. Sarana
pendukung pelayanan PONEK sudah memadai ,alat dan tempat melakukan sterilisasi sudah di
CSSD. Tindakan operasi seksio saesaria emergensi belum bisa dilakukan dalam waktu 30 menit
dari penegakkan diagnosa, disebabkan karena tim tidak stanbay 24 jam di OK PONEK.

5
DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tabel Daftar standar Ketenagaan RS penyelengara PONEK

No Jenis tenaga Tugas Jumlah Jumlah tenaga di RSU


sesuai Balimed Negara
standar
1 Dokter Sp.OG Penanggung jawab pelayanan 1-2 2
kesehatan Maternal Neonatal
2 Dokter Sp.A Pelayanan Kesehatan perinatal dan 1-2 1
Anak
3 Dokter Sp.An Pelayanan Anestesi 1 2
4 Perawat Anestesi Pelayanan Anestesi 1-2 1
5 Dokter umum Penyelenggara peayanan medik 2-4 6
terlatih PONEK
6 Bidan Koordinator Koordinator asuhan pelayanan 1-2 2
kesehatan
7 Bidan penyelia Koordinasi tugas,sarana dan 2-4 8(VK, r.inap,Poli)
prasarana
8 Bidan Pelaksana Pelayanan asuhan kebidanan 6-8 27(IGD,Poli,VK,Rawat
Inap)
9 Perawat Koordinator asuhan keperawatan 1-2 1
Koordinator
10 Perawat pelaksana Pelayanan asuhan keperawatan 8-11 27

6
III. TUJUAN
UMUM :
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu dalam upaya
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

KHUSUS
1. Melaksanakan dan mengembangkan standar pelayanan perlindungan
ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna
2. Meningkatkan kesiapan RS dalam melaksanakan fungsi pelayanan
obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawatdaruratan (PONEK)
24 jam.
3. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi bagi sarana kesehatan lainnya.

IV. KEGIATAN POKOK


1. Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan definitif
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan
3. Penanganan operasi cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio saesaria
4. Perawatan intensif ibu dan bayi
5. Pelayanan Asuhan Ante Natal risiko tinggi

V. RINCIAN KEGIATAN
1. Stabilisasi kasus rujukan atau non rujukan yang akan dilakukan tindakan lebih
lanjut maupun yan akan dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya
2. Menyiapkan tim yang cukup dan terampil untuk menangani kasus kegawatdaruratan
baik di IGD maupun di unit terkait
3. Menyiapkan tim yang cukup dan bersertifikat PONEK untuk penanganan SC Emergensi
respon time yang cepat
4. Melakukan koordinasi dengan ICU dan NICU
5. Melakukan skrining ibu hamil risiko tinggi

7
VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Menyiapkan tim rujukan yang mampu menangani kasus kegawatdarutaran
2. Membina jejaring rujukan dengan koordinasi bidan pembina wilayah atau melalui
media sosial
3. Menambah SDM dan peralatan penunjang untuk penanganan kegawatdaruratan
4. Mengusulkan untuk dilakukan pelatihan atau in house training terkait PONEK
5. Melakukan audit kematian/near miss ibu dan bayi
6. Melakukan pelayanan ANC sesuai SPO
7. Membuat laporan berkala
8. Menyusun evaluasi hasil pelayanan PONEK

VII. SASARAN
1. Bertambahnya jumlah tim PONEK menjadi 5 tim
2. Bertambahnya tim bedah untuk tindakan SC
3. Tidak adanya keterlambatan penanganan kasus rujukan baik dari faskes primer maupun
kasus dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya 100 %
4. Pelaksanaan kegiatan in house training / pelatihan berkesinambungan100 %
5. Semua kasus kematian / near miss ibu dan bayi dilakukan audit 100 %
6. Semua ibu hamil risko tinggi terdeteksi dan ditangani sesuai SPO 100 %
7. Semua kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi terlaporkan dan dilakukan evaluasi.

VIII. JADWAL KEGIATAN


No Kegiatan BULAN Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
1 Rapat tim PONEK X X X X X X X X X X X X
2 Mengoptimalkan tim rujukan X X X X X X X X X X X X
2 Mengusulkan penambahan X
SDM dan sarana penunjang
3 Koordinasi dengan jejaring X X X X X X X X X X X X

8
rujukan dari fasilitas kesehatan
primer
4 Mengusulkan pelatihan PONEK X X X
/ IHT
5 Melakukan audit kematian / near Jika ada
miss ibu dan bayi kasus
6 Melakukan skrining ibu hamil X X X X X X X X X X X X
risiko tinggi
7 Melakukan evaluasi pelayanan X X X X X X X X X X X X
PONEK
8 Menyusun laporan tahunan dan X
presentasi hasil pelayanan

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Dalam melaksanakan kegiatan terkait pelayanan PONEK sebagai upaya penurunan angka
kematian ibu dan bayi dilakukan pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan form sebagai
berikut:
a. Form R.L3.4 tentang pelayanan kebidanan
b. Form pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
c. Form rujukan
d. Form kasus terbanyak maternal dan perinatal
e. Form keterangan kematian maternal (RMM)
f. Form keterangan kematian perinatal- Neonatal(RMP)
g. Form pelaporan rujukan

9
Pelaporan hasil kegiatan
No Jenis laporan Waktu pelaporan Tujuan pelaporan
1 Laporan insidentil Setiap ada kejadian Yanmed, PMKP
2 Laporan bulanan Setiap bulan Yanmed, PMKP
3 Laporan Triwulan Setiap triwulan Yanmed,PMKP
3 Laporan tahunan Setiap akhir tahun Yanmed,PMKP

X. SUMBER DANA
Sumber dana dari Unit Keuangan RSU Balimed Negara

Negara,29 Januari 2018


Ketua Tim PONEK

dr.I Ketut Rai Wiwa Negara,Sp.OG

10

Anda mungkin juga menyukai