Mengingat : a.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
e. Peraturan Pemerintah RI Nomor 95 Tahun 2015 tentang
Rumah Sakit Pendidikan;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1173 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012
Tahun 2012 Tentang Akreditasi Rumah Sakit;
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
i. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Cibinong
Pada Tanggal : 29 Desember 2018
Pjs. Direktur RS Bina Husada
Yuniy
Tembusan
1. Arsip
Lampiran SK Direktur RS Bina Husada
No : 021/SK-DIR/RSBH/XII/2018 Tanggal :
29 Desember 2018
A. Kebijakan Umum:
Setiap unit kerja di RS Bina Husada memilih dan menetapkan indikator mutu yang
dipergunakan untuk mengukur mutu unit kerja.
B. Kebijakan Khusus:
1. Rumah sakit menetapkan kriteria pemilihan indikator mutu di unit kerja yaitu:
a. Prioritas pengukuran indikator mutu pelayanan klinis di rumah sakit. Indikator
mutu yang dipergunakan untuk mengukur mutu di prioritas pengukuran mutu
rumah sakit,
b. Sumber data pasti dari unit, dan menjadi indikator mutu unit;
c. Fokus mengukur hal-hal yang ingin diperbaiki;
d. melakukan koordinasi dengan komite medis bila evaluasi penerapan panduan
praktik klinis dan evaluasi kinerja dokter digunakan sebagai indikator mutu.
2. Indikator mutu di unit pelayanan dapat meliputi indikator mutu area klinis, indikator mutu
area manajemen, indikator mutu penerapan sasaran keselamatan pasien, dan indikator
mutu unit kerja (non pelayanan), minimal meliputi indikator area manajemen.
3. Setiap unit kerja dan pelayanan memilih dan menetapkan indikator mutu unit.
4. Setiap unit kerja melaksanakan proses pengumpulan data dan pelaporan.
5. Pimpinan unit kerja melakukan supervisi terhadap proses pengumpulan data dan
pelaporan serta melakukan perbaikan mutu berdasar atas hasil capaian indikator mutu.