Anda di halaman 1dari 115

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014
bahwa cita-cita bangsa dan tujuan negara terwujud apabila dibangun Aparatur Sipil
Negara (ASN) memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. ASN sebagai
bagian dari birokrasi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya, wajib
mempertanggungjawabkan kinerjanya serta menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan
manajemen aparatur sipil negara.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola
prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada sehingga dapat mempercepat
peningkatan daya saing bangsa menuju era revolusi Industri 4.0. Sejumlah keputusan-
keputusan strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam
berbagai sektor pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan peran tersebut,
ASN perlu mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kerjanya. Nilai-nilaidasar
ASN yang dimaksud meliputi 7 materi pokok yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif atau yang biasa dikenal dengan
istilah BerAKHLAK> sedangkan kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) diwujudkan dalam materi manajmen ASN dan SMART
ASN .Untuk dapat membentuk sosok tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan
melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Salah satu fungsi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan
publik. Fungsi-fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini harus dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Fungsi tersebut
meliputi banyak hal dalam berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan
administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap
ruang lingkup pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit
terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti Rumah Sakit milik
pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS). Salah satu cara

1
mewujudkan pelayanan yang prima adalah dengan melakukan kegiatan promotif,
preventif dan kuratif seperti pemberian edukasi kesehatan untuk mencegah terjadinya hal
yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di lingkungan rumah sakit. Seseorang
dikatakan mengalami infeksi nosokomial jika infeksinya didapat ketika berada atau menjalani
perawatan di rumah sakit. Infeksi nosokomial bisa terjadi pada pasien, perawat, dokter,
serta pekerja atau pengunjung rumah sakit.
Ratusan juta pasien di seluruh dunia terkena infeksi nosokomial setiap tahun,
menyebabkan kematian dan kerugian finansial yang signifikan pada sistem kesehatan.
Sebuah survei dilakukan di 183 rumah sakit di Amerika Serikat dengan 11.282 pasien
melaporkan bahwa 4% pasien terinfeksi dengan setidaknya satu jenis infeksi. Di negara
berpenghasilan tinggi, sekitar 30% pasien di ICU terinfeksi setidaknya satu jenis infeksi.
Sedangkan di negara berpenghasilan rendah dan menengah, frekuensi infeksi yang
didapat di ICU minimal 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan di negara berpenghasilan
tinggi. Di negara Asia, kejadian infeksi nosokomial terjadi sebanyak 10%. Sedangkan di
Amerika kejadian infeksi nosokomial terjadi pada ± 5% dari 40 juta pasien yang dirawat
setiap tahun dengan angka kematian mencapai 1% dan beban biaya penanganan mencapai
4,5 milyar rupiah pertahun. Prevalensi infeksi nosokomial pada pasien di negara maju
bervariasi antara 3,5% dan 12%, sedangkan di negara berkembang termasuk Indonesia
prevalensi infeksi nosokomial 9,1% dengan variasi 6,1% -16%. Menurut data
Kementerian Kesehatan, infeksi nosokomial di Indonesia mencapai 15,74%, jauh di atas
negara maju yang berkisar 4-8-15,5%.
Program Pencegahan dan Pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan salah
satu standar mutu pelayanan rumah sa
kit, selain itu penerapan pencegahan infeksi yang optimal juga akan meningkatkan
tingkat keselamatan pasien. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan,
serta proses pemantauan dan evaluasi. Upaya tersebut tidak hanya dilakukan oleh petugas
kesehatan di rumah sakit, tetapi diperlukan kerjasama antara rumah sakit, pasien, dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk mencegah pasien, tenaga kesehatan, dan
pengunjung dari infeksi yang tidak terduga.
Salah satu bentuk pencegahan penularan infeksi yang saat ini dilakukan adalah
memperketat anjuran protokol kesehatan. Dari yang semula hanya 3M yaitu mencuci
tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak, kini ditambah menjadi 5M
2
dengan tambahan menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas.
Penulis seorang perawat ahli pertama yang bekerja di ruang perawatan inap dewasa
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur, penulis masih mendapati masih
belum optimalnya penerapan protokol kesehatan yang diterapkan pada keluarga pasien
atau pengunjung di ruang rawat inap baik ketika mengantar, menjenguk atau menjaga
pasien, hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya keluarga pasien yang berkunjung tidak
menggunakan masker, tidak menjaga jarak, dan tidak mencuci tangan. Dan masih banyak
juga keluarga pasien yang dalam satu ruangan menjaga lebih daripada aturan yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit. Berdasarkan masalah tersebut, penulis mengangkat judul
yaitu “Pencegahan Infeksi Penyakit Nosokomial dengan Penerapan Sosialisasi 5M pada
Ruang Perawatan Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur”.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan nilai-nilai konsep dasar BerAKHLAK> yang meliputi
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adapif dan
Kolaboratif, serta peran dan kedudukan ASN dalam melaksanakan tugas sebagai
Perawat Ahli Pertama di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur.
2. Tujuan Khusus
Adapun Tujuan khusus dari kegiatan rancangan aktualisasi dan habitualisasi
ini adalah :
a. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan menerapkan sosialisasi 5M
pada Ruang Perawatan Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kolaka Timur;
b. Menciptakan suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas resiko
penularan infeksi melalui penerapan sosialisasi 5M pada Ruang Rawat Inap
Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur.

C. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN dan peran kedudukan
PNS dalam NKRI adalah sebagai berikut:
1. Manfaat untuk penulis
Kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis agar mampu
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK> (Berorientasi Pelayanan,
3
Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adapif dan Kolaboratif) dan peran
kedudukan PNS dalam NKRI, sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya secara berkesinambungan yang telah didapatkan selama mengikuti
Pelatihan Dasar ke dalam lingkup kerja sehari-hari sehingga diharapkan mampu
menjalankan perannya sebagai ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
2. Manfaat untuk Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur dapat meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit dengan adanya optimalisasi penerapan 5M pada Ruang
Perawatan Inap Dewasa Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Mendapatkan pelayanan informasi kesehatan dan bebas penularan resiko
infeksi melalui penerapan 5M pada Ruang Perawatan Inap Dewasa Di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Ruang lingkup laporan aktualisasi ini dilaksanakan pada Ruang Perawatan
Inap Dewasa Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur.

E. Waktu dan Tempat


Kegiatan aktualisasi ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kolaka Timur dimulai dari tanggal 13 Juni sampai tanggal 8 Juli 2022 (sebagaimana
jadwal terlampir).

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Kedudukan Organisasi
Kabupaten Kolaka Timur merupakan salah satu dari 17 kabupaten di Provinsi
Sulawesi Tenggara yang terbentuk melalui UU Nomor 8 tahun 2013 tentang
Pembentukan Kabupaten Kolaka Timur di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kabupaten
Kolaka Timur yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kolaka tersebut
terdiri dari 118 desa dan 14 kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan. Dengan luas
wilayah 3.634.74 km2 dengan jumlah penduduk 111.179 jiwa di tahun 2015.

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur terletak di Kabupaten


Kolaka Timur, tepatnya di Kelurahan Welala Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka
Timur dengan luas lahan 5750 M2 serta luas bangunan 907 M2.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur termasuk Rumah Sakit
kategori type D sejak 27 Desember 2017 yang ditetapkan melalui Surat Izin
Operasional Rumah Sakit Nomor: 503/DPM-PTSP/SIORS-001/XII/2018 oleh
Kepala DPM-PTSP Kabupaten Kolaka Timur setelah diadakan visitasi oleh Tim
Visitasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain Itu RSUD
Kabupaten Kolaka Timur Telah Lulus Akreditasi Dasar Pada Bulan Desember 2018.
Rumah Sakit ini memberikan pelayanan rawat jalan, Instalasi Gawat Darurat (IGD),
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) dan juga pelayanan rawat
inap. Pelayanan rawat jalan dilengkapi dengan 7 Poliklinik diantaranya Poliklinik
Umum, Poliklinik Gigi, 2 Poliklinik KIA, Polklinik Anak, Poliklinik Penyakit
Dalam, Poliklinik Bedah dan Poliklinik Jiwa. Selain itu, ditunjang dengan unit
penunjang Laboratorium, Farmasi, Instalasi Gizi, CSSD, Laundry dan IPSRS.

2. Visi Misi Organisasi


a. Visi Organisasi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur adalah
“Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur”.

5
Visi ini perlu ditanamkan pada setiap unsur Rumah Sakit sehingga
menjadi visi bersama yang pada hakekatnya mampu mengarahkan dan
menggerakkan segala komponen dalam Rumah Sakit.
b. Misi Organisasi
Dari visi tersebut diatas dijabarkan kedalam misi sebagai berikut:
1) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Dengan Menciptakan Pelayanan
yang Bermutu, Cepat, Tepat Serta Terjangkau;
2) Meningkatkan Kualitas SDM yang Profesional, Sarana Dan Prasarana
Medis dan Non Medis Serta Penunjang Medis;
3) Menciptakan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat.
Guna Mewujudkan Visi dan Misi tersebut Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur menerapkan Motto yaitu “5S + 1E” :
a. Senyum;
b. Salam;
c. Sapa;
d. Santun;
e. Sabar;
f. Empati Kepada Setiap Pengguna Jasa Rumah Sakit.

3. Nilai-nilai Organisasi
a. Empati terhadap Pasien
Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Untuk itu
setiap pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur dalam
menangani pasien harus bertekad bahwa: “keselamatan, kesembuhan dan
kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami”.
b. Keterbukaan dan Transparansi
Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara terbuka
serta membuka diri pula terhadap kritik. Kritik harus dilihat sebagai suatu
partisipasi untuk perbaikan. Selain itu perlu adanya transparansi yaitu
diketahuinya oleh banyak pihak (yang berkepentingan) mengenai perumusan
kebijaksanaan yang sudah ditetapkan.
c. Akuntabilitas
Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
6
seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berwenang meminta pertanggung jawaban.
d. Azas Kekeluargaan
Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-
sendiri apalagi dalam bekerjasama berdasarkan persahabatan yang saling
menghormati serta saling menghargai. Dengan azas kekeluargaan juga
diharapkan agar dalam berinteraksi senantiasa berprilaku santun, rendah hati,
serta memberikan kesejukan bagi orang lain.
e. Bermental Pemenang (Play To Win)
Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak ada hal
yang tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus lebih baik dari
kemarin dan hari besok harus lebih baik dari hari ini.

7
4. Struktur Organisasi
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur

DIREKTUR

KASUBAG TATA
USAHA
KOORD.UMUM DAN
KEPEGAWAIAN

KOORD REKAM MEDIS


DAN PKMRS

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


GAMBAR
KEPERAWATAN KEUANGAN & PELAYANAN
PROGRAM KESEHATAN

STAF Medis Fungsional


KOMITE MEDIK 1. DOKTER
KOMITE KEPERAWATAN
KOMITE TENAGA KESEHATAN 2. PERAWAT
LAINNYA 3. BIDAN
KOMITE PPI 4. LAINNYA

Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur


disusun berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Kolaka Timur Nomor 21 Tahun
2016 yang terdiri dari:
a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari:
c. Koordinator Administrasi Umum dan Kepegawaian;
d. Koordinator Rekam Medis dan PKMRS;
e. Seksi Keperawatan;
f. Seksi Keuangan dan Program;
g. Seksi Pelayanan Kesehatan;
h. Komite Medik;
i. Komite Keperawatan;
j. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya;

8
k. Komiter PPI;
l. Staf Medis Fungsional.

5. Data-Data dan Sumber Daya yang Dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur

Tabel 2.1. Data Sumber Daya Manusia RSUD Kabupaten Kolaka Timur

NO JENIS TENAGA PNS NON PNS JUMLAH


1 Tenaga Dokter :
a. Dokter Umum 4 3 7
b. Dokter Gigi - 1 1
c. Dokter Spesialis Anak - 1 1
d. Dokter Spesialis Penyakit
Dalam (WKDS) - 1 1
e. Dokter Spesialis Jiwa 1 - 1
f. Dokter Spesialis
Kandungan dan Kebidanan - 1 1
g. Dokter Spesialis Bedah - 1 1
2 Tenaga Paramedis:
a. Ners 4 15 19
b. S1 Keperawatan 4 4 8
c. D3 Perawat 7 36 43
d. D4 Kebidanan 2 5 7
e. D3 Kebidanan 9 32 41

Tenaga Paramedis Non


3
Perawatan:
a. Apoteker - 3 3
b. S2 Kesehatan Masyarakat 4 - 4
c. S1 Kesehatan Masyarakat 7 5 12
d. D3 Radiologi - 2 2

9
e. S1/D4 Farmasi 1 2 3
f. D3 Rekam Medis 1 1 2
g. D3 Analis Kesehatan 2 3 5
h. D3 Farmasi 2 5 7
i. D3 Kesehatan Lingkungan 1 - 1
j. D3 Perawat Gigi 3 2 5
k. D3 Gizi 3 5 8
l. S1/D4 Gizi 1 - 1
m. D1 Transfusi Darah 1 - 1

4 Tenaga Lainnya:
a. S1 Ekonomi - 1 1
b. D3 ATEM - 1 1
c. D3 Fisiotherapy - 1 1
d. SMA - 24 24

S JUMLAH 57 155 212


arana pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur
meliputi sarana rawat jalan dengan 7 buah poliklinik yaitu Umum, Gigi, Anak,
Interna, Kebidanan, bedah dan Jiwa. Sarana Penunjang Medis yang dimiliki
adalah sarana Gizi, Farmasi, Ambulance dan Laboratorium.
Sarana Rawat Inap yang dimiliki mempunyai kapasitas 31 tempat tidur
yang digunakan yang tersebar di ruang perawatan dan PONED.
RSUD juga memiliki ruang Unit Gawat Darurat dan ICU, namun ruang
ICU belum digunakan untuk saat ini. Peralatan-peralatan kedokteran dan
sarana penunjang lainnya banyak yang masih harus ditingkatkan jika
dibandingkan dengan Standar Rumah Sakit. Dibutuhkan biaya yang cukup
besar untuk pengadaan dan pemeliharaan peralatan medis tersebut.

10
6. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Undang-undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah
Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud diatas, rumah sakit memiliki
fungsi :
a. Penyelenggara pelayanan pengobatan dan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit;
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. Penyelenggara penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

7. Tugas Pokok Perawat


Berdasarkan Permen PAN-RB Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Perawat, rincian kegiatan Perawat kategori keahlian sesuai dengan
jenjang jabatan, sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;

2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;

3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;

4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;

5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;

6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko


infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;

7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada


pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;

8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak
pada pelayanan kesehatan;

11
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;

10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;

11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;

12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,


menetapkan tindakan);

13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,


menetapkan tindakan);

14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;

15. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;

16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan


pada tahap pre/intra/post operasi;

17. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi


kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;

18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;

19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;

20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;

21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;

22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;

23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;

24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;

25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;

26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu;

27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;

28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;

29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;

12
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;

31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;

32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;

33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi persepsi;

34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi sensorik;

35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;

36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;

37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;

38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;

39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas

40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;

41. Melakukan perawatan luka;

42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan


tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;

43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;

44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;

45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;

46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;

47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai


ketua tim/perawat primer;

48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;

49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas


kesehatan;

13
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan

51. Melakukan preseptorship dan mentorship

8. Konsepsi Nilai Dasar BerAKHLAK>, Kedudukan dan Peran ASN


a. Berorientasi Pelayanan
Berorentasi pelayanan merujuk pada 3 hal, yaitu memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah cekatan,solutif dan dapat diandalkan,
serta melakukan perbaikan tiada henti. Pelayanan publik adalah semua jenis
pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat
yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang atau jasa yang memiliki
eksternalitas tinggi dan sangat diperlukan masyarakat serta penyediaanya terkait
dengan upaya mewujudkan tujuan bersama yang tercantum dalam konstitusi
maupun dokumen perencanaan pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak
dan kebutuhan dasar warga, mencapai tujuan strategis pemerintah, dan
komitmen dunia internasional. Penyelenggaraan pelayanan publik memiliki
unsur penting yang harus ada, yaitu:
1) ASN sebagai penyelenggara;
2) Publik/masyarakat sebagai penerima layanan;
3) Kepuasaan masyarakat/pelanggan (costumer satisfaction).
Menurut UU no 25 tahun 2009 masyarakat adalah seluruh pihak, baik
warga negara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok,
maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayana
publik baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan penyelenggara
pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi,
lembaga independen yang semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Adapun hal fundamental dalam pelayanan publik, yaitu:
1) Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi;
2) Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
negara;
3) Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal
yang strategis bagi kemajuan bangsa dimasa yang akan datang;
4) Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi

14
untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).
Pelayanan prima penting dilakukan karena memberi kepuasan pelanggan
sebagai sarana untuk menghadapi kompetisi dimasa yang akan datang, kepuasan
pelanggan adalah promosi terbaik, kepuasan pelanggan merupakan aset
terpenting, kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan perkembangan
organisasi, pelanggan makin kritis dalam memilih produk atau jasa, pelanggan
puas akan kembali (costumer retention), dan pelanggan yang puas mudah
memberikan referensi. Adapun prinsip dalam pelayanan publik, yaitu:
1) Partisipatif: Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
2) Transparan: Penyelenggara pelayanan penyelenggara pelayanan public
harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal
yang terkait dengan pelayan public yang diselenggarakan tersebut, seperti
persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi
akses yang sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan
pengaduan;
3) Responsif; pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan
public yang mereka butuhkan, akan tetapi juga terkait dengan mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan;
4) Tidak diskriminatif: pelayanan publ;ik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara lainnya;
5) Mudah dan murah; mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan
tersebut masuk akanl dan mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau
oleh seluruh warga negara;
6) Efektif dan efisien;: penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan dilakukan dengan
prosedur yang sederhana , tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
7) Aksesibel: pelayanan public yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
non fisik:
15
8) Akuntabel: penyelenggaraan pelayanan public dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar;
9) Berkeadilan: salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga
negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain.
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 mengenai pelayanan
public, terdapat strategi peningkatan pelayanan prima, yaitu:
1) Menerapkan standar pelayanan dan maklumat pelayanan;
2) Melaksanakan survey kepuasan masyarakat, minimal 1 tahun sekali;
3) Pengelolaan pengaduan masyarakat;
4) Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan
5) Pengembangan inovasi;
6) Replikasi best practice;
7) Perbaikan berkelanjutan
Masyarakat memiliki keterlibatan dalam rangka peningkatan pelayanan
prima, meliputi: penyusunan kebijakan, penyusunan standar pelayanan dan
maklumat pelayanan, serta penyampaian dan pengelolaan pengaduan pelayanan
publik. Pelayanan public yang dbiberikan harus berinovasi yang bertujuan
memberikan pelayanan yang bermutu sehingga custumer merasa senang.

b. Akuntabel
Dalam banyak ha, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Responsibilitas adalah kewajibab untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza dan
zonke, 2017). Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik;
2) Kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
3) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;

16
4) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
5) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Adapun pedoman prilaku akuntabilitas, yaitu:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi;
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder. Adapun cara menciptakan
lingkungan akuntabel, yaitu:
1) Kepemimpinan : Adanya komitmen yang tinggi falam melakukan pekerjaan
sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen;
2) Transparansi : mendorong komunikasi, memberikan perlindungan, dan
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara
keseluruhan;
3) Integritas: suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua
hukum yan berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan
yang berlaku;
4) Tanggung jawab (responsibility): Kewajiban bagi setiap individu dan
lembag bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap Tindakan yang telah
dilakukan;
5) Keadilan: Landasan utama dari akuntabilitas. keadilan harus dipelihara Dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya;
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain,
lingkungan akuntabilitas tidak akan lahirdari hal-hal yang tidak dapat
dipercaya;
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas;
17
8) Kejelasan: Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan
dan mempertahankan akuntabilitas;
9) Konsistensi: Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel,
akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
c. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek penetahyan, keterampilan, dan
sikap yang terindikasikan dalam kemampuan dan prilaku seseorang sesuai
tuntutan pekerjaan. Adapun prinsip pengembangan kompetensi ASN, yaitu:
1) Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu
melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan pegawai;
2) Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi;
3) Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan;
4) Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan
jabatan dan pengembangan karir.
Menurut PP no 11 tahun 2017 pengembangan kompetensi dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu pendidikan dan pelatihan. Pada proses pendidikan dapat
dilakukan dengan pemberian tugas belajar yang bertujuan memenuhi standar
kompetensi jabatan dan pengembangan karir. Sedangkan pelatihan dilakukan
dengan dua metode, yaitu klasikal berupa pembelajaran tatap muka di dalam
kelas seperti pelatihan, seminar, kursus dan penataran. Metode kedua yaitu
dengan non klasikal melalui e-learning bimbingan di tempat kerja, pelatihan
jarak jauh, magang, dan pertukaran antara PNS sengan pegawai swasta paling
lama 1 tahun dengan koordinasi LAN dan BKN. Kompeten memiliki tiga aspek
penting, yaitu:
1) Meningkatkan kompetensi diri: Merubah mindset, menembangkan mandiri
secara heutagogik atau "net-centric", memanfaatkan sumber keahlian
pakar/konsultan, dan melakukan jejaring formal/informal;
2) Membantu orang lain belajar: Aktif dalam pasar pengetahuan,
memanfaatkan dokumen kerja, aktif mengakses dan mentransfer
pengetahuan, dan sosialisasi informal;
18
3) Melaksanakan tugas terbaik: pengetahuan menjadi karya, makna hidup dan
bekerja baik, serta tipikal individu semangat berkarya.
d. Harmonis
Menurut kamus besar bahasa Indonesia harmonis bersangkut paut dengan
harmoni; seia sekata. Harmoni adalah kerjasama antara berbagai factor dengan
sedemikian rupa hingga factor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan
membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang
memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerjasama, meningkatkan
produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Penegakkan etika ASN terjabarkan dalam
undang-undang non 5 tahun 2014. Upaya mewujudkan keharmonisan dapat
dilakukan dengan memahami tugas seorang ASN, yatu melaksanakan kebijakan
public, memeberikan pelayanan publik yang berkualitas dan professional, dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara kesatuan Republik Indonesia.
Adapun pedoman prilaku harmonis, yaitu:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
2) Suka menolong orang lain;
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
"Loial yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau
suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu.Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara. Adapun panduan prilaku dari loyal, yaitu:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta
pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, Instansi, dan Negara;
3) Menjaga rahasia jabatan da Negara.
f. Adaptif
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya
mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan
19
kondisi sosial yang berubah-ubah agar tetap bertahan (Robbins, 2003). Adaptif
merupakan proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan, penyesuaian
terhadap norma-norma untuk menyalurkan, serta proses perubahan untuk
menyesuaikan dengan situasi yang berubah. Adaptif sebagai nilai ASN dan
budaya ASN, terdiri atas:
1) Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat mahir
(personal mastery);
2) Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama
atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan
dicapai bersama (shared vision);
3) Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model);
4) Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
untuk mewujudkan visinya (team learning);
5) Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kacamata kuda, atau
bermental silo (systems thinking).
Penerapan budaya adaptif harus meampu mengantisipasi dan beradaptasi
dengan perubahan lingkungan, mendorong jiwa kewirausahaan, memanfaatkan
peluang-peluang yang berubah-ubah, terkait dengan kinerja instansi, serta
memperlihatkan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi mitra,
masyarakat, dan sebagainya. Adapun ciri-ciri individu adaptif, diantaranya:
eksperimen orang yang beradaptasi, melihat peluang di mana orang lain melihat
kegagalan, memiliki sumberdaya, selau berpikir ke depan, tidak mudah
mengeluh, tidak menyalahkan, tidak mencari popularitas, memiliki rasa ingin
tahu, memperhatikan sistem, membuka pikiran,dan memahami apa yang sedang
diperjuangkan.
Terdapat 3 komponen dalam pengembangan kapasitas pemerintah adaptif,
yaitu pengembangan SDM adaptif, penguatan organisasi adaptif, dan
pembaharuan institusional adaptif. Adapun pedoman prilaku, yaitu:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas;
3) Bertindak proaktif.

20
g. Kolaboratif
Secara umum kolaborasi adalah hubungan antar organisasi yang saling
berpartisipasi dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi
informasi, berbagi sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah. Emily
R. Lai menjelaskan, “Collaboration is the mutual engagement of participants in
a coordinated effort to solve a problem together. Collaborative interactions are
characterized by shared goals, symmetry of structure, and a high degree of
negotiation, interactivy, and interdependence.”. Definisi tersebut menjelaskan
bahwa kolaborasi adalah keterlibatan bersama dalam upaya terkoordinasi untuk
memecahkan masalah secara bersama-sama. Interaksi kolaboratif ditandai
dengan tujuan bersama, struktur yang simeteris dengan negosiasi tingkat tinggi
melalui intertivitas dan adanya saling ketergantungan. Irawan (2017)
mengungkapkan bahwa collaborative governance sebagai sebuah proses yang
melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor
governance. Hal ini mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan
publik.
Menurut Ansel dan Gash (2007:544), terdapat 6 kriteria penting untuk
kolaborasi, yaitu, forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga,
peserta dalam forum termasuk aktor nonstate, peserta terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan dan bukan hanya '‘dikonsultasikan’ oleh agensi public,
forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif, forum ini bertujuan untuk
membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika konsensus tidak tercapai
dalam praktik), dan fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.
Ada 3 tahapan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi,
yaitu:
1) Mengidentifikasi permasalahan dan peluang;
2) Merencanakan aksi kolaborasi; dan
3) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Model Collaborative Governance Ansan dan Gash (2012), Menurutnya
starting condition mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana proses
tersebut terdiri dari membangun kepercayaan, face to face dialogue, commitment
to process, pemahaman bersama, serta pengambangan outcome antara. Desain
kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta faktor kepemimpinan
21
juga mempengaruhi proses kolaborasi yang diharapkan menghasilkan outcome
yang diharapkan. Panduan perilaku kolaboratif organisasi yang memiliki
collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu
terjadi;
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan
mereka;
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba
dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka
(bahkan ketika terjadi kesalahan);
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi
(universitas) Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong;
7) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas
layanan yang diberikan.
Menurut Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018), aktivitas
kolaborasi antar organisasi, yaitu:
1) Kerjasama Informal;
2) Perjanjian Bantuan Bersama;
3) Memberikan Pelatihan;
4) Menerima Pelatihan;
5) Perencanaan Bersama;
6) Menyediakan Peralatan;
7) Menerima Peralatan;
8) Memberikan Bantuan Teknis;
9) Menerima Bantuan Teknis;
10) Memberikan Pengelolaan Hibah;
11) Menerima Pengelolaan Hibah.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga
pemerintah, yaitu kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan,
strategi manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien
efektif antara entitas public.Sedangkan faktor yang mempengaruhi keberhasilan
22
dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah menurut Custumato (2021), yaitu
ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam
kesepakatan kolaborasi, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas. Adapun
panduan prilakunya, yaitu :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
2) Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah;
3) Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

23
Tabel 2.2. Konsepsi Nilai Dasar BerAKHLAK>

No Nilai Dasar Definisi Kata Kunci Kalimat Afirmasi Panduan Prilaku

1. Memahami dan memenuhi


Komitmen memberikan 1. Responsivitas “Kami berkomitmen
kebutuhan masyarakat
Berorientasi pelayanan prima 2. Kualitas memberikan pelayanan
1 2. Ramah, cekatan, solutif, dan
Pelayanan demi kepuasan 3. Kepuasan prima demi kepuasan
dapat diandalkan
masyarakat masyarakat”
3. Melakukan perbaikan tiada henti
1. Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab, cermat,
1. Tanggung jawab
disiplin dan berintegritas tinggi
2. Integritas
Bertanggungjawab atas “Kami bertanggungjawab 2. Menggunakan kekayaan dan
3. Konsisten
2 Akuntabel kepercayaan yang atas kepercayaan yang barang milik Negara seacara
4. Dapat dipercaya
diberikan diberikan” bertanggungjawab efektif dan
5. Transparan
efesien
3. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
1. Kinerja terbaik 1. Meningkatkan kompetensi diri
Terus belajar dan 2. Sukses “Kami terus belajar dan untuk menjawab tantangan yang
3 Kompeten mengembangkan 3. Keberhasilan mengembangkan selalu berubah
kapabilitas 4. Learning agility kapabilitas” 2. Membantu orang lain belajar
5. Ahli dibidangnya 3. Melaksanakan tugas dengan

24
kualitas terbaik
1. Menghargai setiap orang apapun
1. Peduli
Saling peduli dan latar belakangnya
2. Menghargai perbedaan “Kami saling peduli dan
4 Harmonis menghargai 2. Suka menolong orang lain
3. Selaras menghargai perbedaan”
perbedaan 3. Membangun lingkungan kerja
yang kondusif
1. Memegang teguh ideologi
Pancasila, UUD, dan setipa pada
1. Komitmen
NKRI serta Pemerintahan yang
Berdedikasi dan 2. Dedikasi “Kami berdedikasi dan
sah
mengutamakan 3. Kontribusi mengutamakan
5 Loyal 2. Menjaga nama baik sesama
kepentingan Bangsa 4. Nasionalisme kepentingan Bangsa dan
ASN, Pimpinan, Instansi, dan
dan Negara 5. Pengabdian Negara”
Negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan
Negara
Terus berinovasi dan 1. Cepat menyesuaikan diri
1. Inovasi
antusias dalam “Kami terus berinovasi dan menghadapi perubahan
2. Antusias terhadap
menggerakkan antusias dalam 2. Terus berinovasi dan
6 Adaptif perubahan
ataupun menggerakkan ataupun mengembangkan kreativitas
3. Proaktif
menghadapi menghadapi perubahan” 3. Bertindak proaktif
perubahan

25
1. Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
1. Kesediaan untuk
berkontribusi
bekerja sama “Kami membangun
Membangun kerjasama 2. Terbuka dalam bekerjasama
7 Kolaboratif 2. Sinergi untuk hasil yang kerjasama yang
yang sinergis untuk menghasilkan nilai tambah
lebih baik sinergis”
3. Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama

26
9. MANAJEMEN ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan

10. SMART ASN

Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing
dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0
(Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang
disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class
Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas,
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

27
Adapun 8 (delapan) Profil SMART ASN sebagai berikut :
a. Integritas
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma
dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan
kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong
terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau
keputusan beserta risiko yang menyertainya. (Permenpan RB Nomor 60 tahun
2020)
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya
persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai
suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam
satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai,
memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau
kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan. Dalam implementasinya,
seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah air Indonesia.
c. Profesionalisme
Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para anggota
suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus (Nurita
Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu profesi
maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan kemampuannya secara terus
menerus agar dalam melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan
secara profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka, menunjukkan bahwa
Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari profesi agar dapat
melaksanakan pekerjaan secara professional harus diperhatikan
dan memperhatikan mengenai profesionalisme. (Mustaqiem : Jurnal
Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 4, No.2, November 2010)
d. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi
yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia
bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan
dan menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada baik dalam skala
nasional maupun internasional.

28
e. Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni
dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk
dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn
meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam
rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain menguasai
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai
bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya.
f. Hospitality
Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu,
pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan
memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.
g. Entrepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas,
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan
berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak,
kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini
maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
h. Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain
atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.
Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN
yang berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar
literasi digital, yaitu:
1) Etika bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari meliputi:
29
a) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma,
dan etika berinternet (netiquette);
b) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang
mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi,
perundungan, dll;
c) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang
digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang
berlaku;
d) Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di
ruang digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut
pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab,
integritas (kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata
kelola, berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi
elektronik.
2) Budaya bermedia digital
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa
Indonesia;
b) Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak
sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan,
radikalisme, dll;
c) Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar
dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika;
d) Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat,
menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif
lainnya.
3) Aman bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
30
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran
keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya
adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi,
fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata
sandi);
b) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari
sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam,
phishing.
c) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform
digital dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat
konten sosmed;
d) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam
transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode
otentikasi.
4) Cakap bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system
operasi digital dalma kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya
adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital
(Handphone/HP, Personal Computer/PC);
b) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam
mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah
berita benar;
c) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial
untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti
setting;
d) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-
commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara
digital.

31
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu


1. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas pada
Ruang Perawatan Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur.
Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut
terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan.
Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan
rancangan aktualisasi. Beberapa isu yang ditemukan oleh penulis pada Ruang
Perawatan Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur yaitu
sebagai berikut :
a. Rendahnya upaya pencegahan resiko jatuh pada pasien Ruang Perawatan Inap
Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur
Belum adanya gelang identifikasi pasien dengan resiko jatuh di Ruang Perawatan
Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur
b. Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya keluarga pasien tentang penerapan
5M pada Ruang Perawatan Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kolaka Timur
Banyaknya pembesuk dan penjaga pasien yang tidak menerapkan protokol
kesehatan 5M pada Ruang Perawatan Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur
c. Kurangnya kesadaran perawat melakukan komunikasi terapeutik dalam
pemberian asuhan keperawatan pada pasien Ruang Perawatan Inap Dewasa
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur
Masih adanya perawat yang belum menerapkan komunikasi terapeutik saat
melakukan pemberian asuhan keperawatan.

32
2. Deskripsi Isu
Tabel 3.1. Identifikasi Isu Berdasarkan Fungsi
Pelaksanaan Tugas
Isu Deskriptif Keterkaitan dengan
No dan Fungsi yang
Teridentifikasi Agenda III
Belum Optimal
1 2 3 4
1. Melakukan investigasi Rendahnya upaya Manajemen ASN :
dan deteksi dini pencegahan resiko ASN tetap professional dalam
kejadian luar biasa jatuh pada pasien melakukan investigasi dan
yang berdampak pada pada Ruang deteksi dini kejadian luar biasa
pelayanan kesehatan; Perawatan Inap
yang berdampak pada pelayanan
Dewasa Rumah
Sakit Umum kesehatan khususnya pada pasien
Daerah Kabupaten dengan resiko jatuh.
Kolaka Timur
SMART ASN :
ASN inovatif dalam pembuatan
gelang identifikasi pasien dengan
resiko jatuh
Melakukan upaya Kurangnya Manajemen ASN :
2. peningkatan kesadaran ASN tetap professional
kepatuhan masyarakat melakukan upaya peningkatan
kewaspadaan standar khususnya kepatuhan kewaspadaan standar
pada pasien/petugas/ keluarga pasien pada pasien/petugas/ pengunjung
pengunjung sebagai tentang penerapan sebagai upaya pencegahan
upaya pencegahan 5M pada Ruang infeksi khususnya penerapan
infeksi; Perawatan Inap protokol kesehatan 5M
Dewasa Rumah
Sakit Umum SMART ASN :
Daerah Kabupaten ASN memanfaatkankan IT
Kolaka Timur dalam menciptakan media
informasi
Kurangnya Manajemen ASN :
Melakukan
3 kesadaran perawat ASN tetap professional
komunikasi terapeutik melakukan melakukan komunikasi
dalam pemberian komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan; terapeutik dalam asuhan keperawatan
pemberian asuhan keperawatan.
keperawatan pada
pasien Ruang SMART ASN :
Perawatan Inap ASN menerapkan Hospitality
Dewasa Rumah dalam pelayanan sehingga pasien
Sakit Umum akan memiliki kesan baik dan
Daerah Kabupaten terpuaskan dengan pelayanan
Kolaka Timur yang diberikan.

33
3. Penetapan Isu
Adapun teknik analisis yang penulis lakukan sebagai pisau pemangkas yang
digunakan untuk menetapkan satu core isu yaitu dengan menggunakan metode analisa
APKL.Dimana metode analisis ini digunakan untuk menentukan tingkat Aktualitas,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya dan selanjutnya menentukan skala nilai 1-
5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan merupakan isu prioritas.
a. Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
b. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
c. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Layak: Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan

Tabel 3.2. Identifikasi Isu Melalui Matriks APKL


APKL
No Identifikasi Isu Total Rangking
A P K L
1 Rendahnya upaya pencegahan
resiko jatuh pada pasien Ruang
Perawatan Inap Dewasa Rumah 4 3 3 4 14 2
Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kolaka Timur
2 Kurangnya kesadaran masyarakat
khususnya keluarga pasien tentang
penerapan 5M pada Ruang
5 5 5 4 19 1
Perawatan Inap Dewasa Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kolaka Timur
3 Kurangnya kesadaran perawat
melakukan komunikasi terapeutik
dalam pemberian asuhan
keperawatan pada pasien Ruang 4 3 2 3 12 3
Perawatan Inap Dewasa Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kolaka Timur

Keterangan :
APKL :
1. A = Aktual yaitu isu tersebut benar-benar terjadi
2. P = Problematik yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. K = Kekhalayakan yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang
4. L = Layak yaitu isi tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

34
Skala nilai :
1 = Tidak aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
2 = Kurang aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
3 = Cukup aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
4 = Tinggi aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
5 = sangat tinggi aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
Melalui proses analisis isu menggunakan metode APKL maka ditentukanlah
core issue yaitu “Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya keluarga pasien
tentang penerapan 5M pada Ruang Perawatan Inap Dewasa Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kolaka Timur”.

35
B. Analisis Isu
Gambar 3.1. Peta Permasalahan

DAMPAK
TERJADINYA INFEKSI
NOSOKOMIAL

Kurangnya Kesadaran Masyarakat Khususnya Keluarga ISU


Pasien Tentang Penerapan 5M pada Ruang Perawatan
Inap Dewasa RSUD Kabupaten Kolaka Timur

Kurangnya Media
Informasi Kurangnya
Kesehatan PENYEBAB
Pengetahuan Masyarakat

Membuat Media Sosialisasi SOLUSI


Informasi Penerapan 5M

36
C. Gagasan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecahan Isu
Berikut ini adalah permasalahan/isu yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur khususnya Ruang rawat inap dewasa, yang seharusnya
menjadi perhatian lebih, guna tewujudnya visi dan misi RSUD Kabupaten Kolaka
Timur, sebagai berikut :
Tabel 3.3. Gagasan Kreatif
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kolaka Timur
Identifikasi Isu: Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya keluarga
pasien tentang penerapan 5M pada Ruang Rawat Inap
Dewasa RSUD Kabupaten Kolaka Timur

Isu yang diangkat: Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Penerapan


sosialisasi 5M pada Ruang Rawat Inap Dewasa di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur.
Tujuan pemecahan Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan
isu: penerapan sosialisasi 5M di ruang rawat inap dewasa
RSUD Kabupaten Kolaka Timur
Gagasan kreatif Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Penerapan
pemecahan isu: Sosialisasi 5M pada Ruang Rawat Inap Dewasa Melalui
Media (Leaflet, dan Poster) di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kolaka Timur. Kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi kepada atasan/mentor;
2. Membuat Media Informasi (Leaflet dan Poster)
tentang penerapan 5M;
3. Melakukan Sosialisasi pada masyarakat khususnya
keluarga pasien tentang pentingnya penerapan 5M;
4. Melakukan evaluasi kegiatan.

37
D. Deskripsi / Penjelasan Kegiatan
Tabel 3.4. Matriks Kegiatan Aktualisasi
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan Manajemen ASN: Mewujudkan Visi Kegiatan ini
1
konsultasi kepada Saya akan melakukan konsultasi “Rumah Sakit terkait dengan
1
atasan/ mentor dengan profesional. Pilihan Utama nilai organisasi :
Smart Asn:
Masyarakat Akuntabilitas
Saya akan melakukan konsultasi
Kabupaten Kolaka dalam
dengan ramah.
Timur”bagi melaksanakan
1. Menyiapkan Adanya bahan Akuntabel:
masyarakat tugas
bahan konsultasi Dalam menyiapkan bahan
Kabupaten Kolaka
konsultasi konsultasi saya akan melakukan
Timur.
dengan dengan ketelitian dan penuh
atasan/ mentor tanggung jawab.
kompeten:
Dalam menyiapkan bahan
konsultasi saya akan
melaksanakan dengan cermat
untuk menghasilkan kualitas
terbaik.

38
2. Membuat Terjadwalnya Adaptif:
jadwal waktu waktu Ketika membuat jadwal
pertemuan pertemuan pertemuan saya akan
dengan dengan menyesuaikan diri dengan waktu
atasan/mentor atasan/ atasan/ mentor
mentor Kolaboratif:
Dalam membuat jadwal
pertemuan saya akan memohon
kerja sama dengan atasan
Akuntabel: Dalam penetuan
waktu pertemuan saya akan
konsisten terhadap jadwal
pertemuan yang telah disepakati
3. Melakukan Adanya Berorientasi Pelayanan:
konsultasi catatan Dalam melakukan konsultasi saya
dengan konsultasi akan bersikap ramah dan dapat
atasan/ kepada diandalkan kepada atasan/ mentor.
mentor atasan/ Harmonis:
mentor Dalam melakukan konsultasi saya
menghargai pendapat, ide dan
gagasan atasan/ mentor.

39
Adaptif:
Dalam melakukan konsultasi saya
bersikap Proaktif dengan atasan/
mentor..
4. Meminta Adanya Loyal :
persetujuan lembar Pada saat meminta persetujuan
dari atasan persetujuan dari atasan, saya akan
dan penyataan atasan & berkomitmen untuk jujur dan
dukungan dari penyataan bertanggungjawab dalam
mentor. dukungan menyelesaikan kegiatan.
mentor
1. Perkiraan hambatan : atasan/ mentor tidak ada ditempat
Analis Dampak 2. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tertundanya konsultasi
3. Alternatif Solusi : Menyesuaikan waktu konsultasi dengan atasan/mentor

40
Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Membuat Manajemen ASN : Mewujudkan visi Kegiatan ini terkait
2
Media Saya akan menunjukkan sikap “Rumah Sakit dengan nilai
2
Informasi profesionalitas dalam melakukun Pilihan Utama organisasi :
(Leaflet, dan kegiatan sesuai tupoksi. Masyarakat Empati terhadap
Poster) tentang Smart ASN : Kabupaten Kolaka Pasien dalam
penerapan 5M Saya akan bersikap professional Timur” serta melaksanakan
untuk meningkatkan kemampuanya mewujudkan misi tugas
sesuai tupoksi, mengoperasikan IT rumah sakit
dalam mendesign dan “Menciptakan
mengelolahnya. kemandirian
1. Mencari Tersedinya Berorientasi Pelayanan : Saya akan masyarakat untuk
referensi berupa bahan materi. memberikan pelayanan prima dan hidup sehat”.
gambar dan dapat diandalkan dan akan melakukan
materi tentang perbaikan tanpa henti.
penerapan 5M Akuntabel :
Saya akan bertanggung jawab atas
kepercayaan yang telah diberikan dan

41
akan bekerja secara efektif dan
efesien pada saat mencari referensi.
Kompeten :
Saya akan belajar dan meningkatkan
kompetensi diri dalam upaya mencari
referensi dan akan bersikap
professional sesuai dengan
perencanaan yang sudah dibuat tanpa
meminta imbalan dari pekerjaan yang
dilaksanakan.
Loyal :
Saya akan berdedikasi untuk rela
mengorbankan tenaga, pikiran, dan
waktu demi keberhasilan penyusunan
rencana kegiatan.
Adaptif :
Saya akan proaktif dan inovatif
mencari referensi berupa gambar dan
materi.

2. Membuat design Tersedinya Berorientasi Pelayanan : Saya akan

42
leaflet dan design leaflet memberikan pelayanan prima dan
Poster tentang dan Poster dapat diandalkan pada saat membuat
tentang design dan akan melakukan perbaikan
penerapan 5M tanpa henti.
Akuntabel :
Saya akan bertanggung jawab atas
kepercayaan yang telah diberikan dan
akan bekerja secara efektif dan
efesien .
Harmonis :
Saya akan menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya terkait
dengan pembuatan design media
infoemasi.
Kompeten :
Saya akan belajar dan meningkatkan
kompetensi diri dalam membuat
design dan akan bersikap professional
sesuai dengan perencanaan yang
sudah dibuat tanpa meminta imbalan
dari pekerjaan yang dilaksanakan.

43
Loyal :
Saya akan berdedikasi untuk rela
mengorbankan tenaga, pikiran, dan
waktu demi keberhasilan penyusunan
rencana kegiatan.
Adaptif :
Saya akan proaktif dan inovatif
dalam membuat design leaflet dan
Banner.

3. Mencetak Tersedinya Berorientasi Pelayanan :


Leaflet dan Leaflet dan Saya akan memberikan pelayanan
Poster Poster prima dan dapat diandalkan dan akan
penerapan 5M melakukan perbaikan tanpa henti
sebagai media Loyal :
informasi Saya akan berdedikasi, berkontribusi
dan akan mengutamakan kepentingan
bangsa dan Negara untuk rela
mengorbankan tenaga, pikiran dan
waktu demi keberhasilan rencana
pelaksanaan kegiatan.
Kolaboratif :

44
Saya akan membangun kerjasama
yang sinergis dengan menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber yaitu
bekerjasama dengan percetakan
Poster agar tercapainya rencana
kegiatan
1. Perkiraan hambatan :
a. Banyaknya referensi dari internet sehingga penulis sulit memilah materi yang akan diambil dan banyaknya materi
diinternet yang tidak jelas sumbernya
b. Saat membuat desain, penulis bingung saat proses pengeditan untuk membuat desain yang menarik
c. Penulis tidak bisa mencetak Poster secara mandiri, karena ukuran yang besar
Analis Dampak 2. Dampak kegiatan bila tidak terlaksana : Tidak optimalnya pelayanan pemberian informasi penerapan 5M melalui media
3. Alternatif solusi :
a. Mencari referensi yang jelas sumbernya
b. Membuat desain yang menarik dengan membuat tulisan yang terang dan banyak gambar
c. Mencari tempat percetakan sehingga Poster dapat tercetak dan dipasang pada ruang perawatan inap dewasa Rumah
Sakit Umum Daerah kabupaten Kolaka Timur.

45
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

3 Melakukan Manajemen ASN : Mewujudkan misi Kegiatan ini


3 Sosialisasi pada Penulis menunjukkan “Meningkatkan terkait dengan
masyarakat sikap keterbukaan dalam Pelayanan nilai organisasi :
khususnya melaksanakan pemberian Kesehatan Dengan Empati terhadap
keluarga pasien informasi kesehatan Menciptakan Pasien dalam
tentang pentingnya dengan keluarga pasien Pelayanan yang melaksanakan
penerapan 5M Smart ASN: Bermutu, Cepat, tugas.
Penulis menggunakan Tepat Serta
teknologi IT untuk Terjangkau; serta
menghasilkan materi yang Menciptakan
menarik tentang penerapan Kemandirian
5M Masyarakat Untuk
Hidup Sehat”

46
1. Konsultasi pada Persetujuan Berorientasi Pelayanan:
atasan/ mentor sosialisasi Dalam melakukan
tentang sosialisasi konsultasi saya akan
bersikap ramah dan dapat
diandalkan kepada
atasan/mentor
Adaptif:
Dalam melakukan
konsultasi saya bersikap
Proaktif dengan
atasan/mentor
Harmonis:
Dalam melakukan
konsultasi saya
menghargai pendapat, ide
dan gagasan atasan/mentor
2. Penyampaian Adanya jadwal Berorientasi Pelayanan:
untuk kegiatan sosialisai Dalam melakukan
sosialisasi di ruang penyampaian kegiatan
perawatan inap saya akan bersikap ramah
dewasa dan dapat diandalkan.

47
Adaptif:
Saya akan bersikap
proaktif dalam
menyampaiakan kegiatan
sosialisasi.
Kolaboratif:
Dalam melakukan
penyampaian kegiatan
sosialisasi saya akan
meminta kesediaan
perawat lain untuk bekerja
sama.
3. Mempersiapkan Adanya media Berorientasi Pelayanan :
bahan sosialisasi informasi untuk Saya akan memberikan
(Masker, Leaflet sosialisasi pelayanan prima dan dapat
dan Poster) diandalkan pada saat
mempersiapkan bahan
sosialisasi.
Akuntabel :
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan
yang telah diberikan dan

48
akan bekerja secara efektif
dan efesien .
Kompeten :
Saya akan belajar dan
meningkatkan kompetensi
diri dalam mempersiapkan
bahan sosialisasi dan akan
bersikap professional
sesuai dengan perencanaan
yang sudah dibuat tanpa
meminta imbalan dari
pekerjaan yang
dilaksanakan.
Loyal :
Saya akan berdedikasi
untuk rela mengorbankan
tenaga, pikiran, dan waktu
demi keberhasilan
penyusunan rencana
kegiatan.
Adaptif :
Saya akan proaktif dalam

49
mempersiapkan bahan
sosialisasi.
4. Membagikan Keluarga pasien Berorientasi Pelayanan :
leaflet dan telah mendapat Saya akan memberikan
menjelaskan isi penjelasan tentang pelayanan prima berupa
materi pada penerapan 5M pemberian informasi
keluarga pasien kesehatan kepada keluarga
pasien di rumah sakit dan
akan bersikap ramah pada
saat berdiskusi.
Akuntabel :
Saya akan bertanggung
jawab dalam memberikan
penjelasan mengenai
penerapan 5M dan akan
bekerja secara efektif dan
efesien .
Harmonis :
Saya akan bersikap
toleransi dengan saling
menghargai perbedaan dan
menghormati seluruh

50
peserta diskusi.
Loyal :
Saya akan berdedikasi,
berkontribusi untuk
kepentingan masyarakat
dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan.
Adaptif :
Saya akan berinovasi dan
antusias dalam pemberian
informasi kesehatan
dengan upaya kreatif,
inovatif, serta proaktif
untuk memberikan
pelayanan terbaik pada
masyarakat
Kolaboratif :
Saya akan membangun
kerjasama yang sinergis
dalam upaya memberi
kesempatan kepada
petugas kesehatan lain

51
untuk berkontribusi agar
tercapainya rencana
kegiatan.
1. Perkiraan Hambatan : Keluarga pasien tidak kooperatif dan tidak ingin mendapatkan sosialisasi
2. Dampak kegiatan bila tidak terlaksana :
a. Pasien dan tenaga kesehatan tidak merasa nyaman karena banyak pengunjung yang berkerumun juga tidak
Analis Dampak menggunakan masker dan mencuci tangan.
b. Pengunjung puskesmas tidak akan paham dan sadar untuk menerapkan protokol kesehatan 5M.
3. Alternatif solusi : Memberikan pemahaman kepada keluarga pasien dan pengunjung tentang pentingnya sosialisasi
penerapan 5M ini.

52
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

4 Melakukan Manajemen ASN : Mewujudkan visi Kegiatan ini terkait


evaluasi kegiatan Kegiatan menyusun hasil Rumah Sakit yaitu dengan nilai organisasi :
menjadi “Rumah
evaluasi sesuai dengan Keterbukaan dan
Sakit Pilihan
kode etik ASN yaitu Utama Transparansi dalam
bertanggung jawab dan Masyarakat menjalankan tugas
Kabupaten
berintegritas tinggi dalam untuk meningkatkan
Kolaka Timur”
melaksanakan tugasnya. dan mewujudkan pelayanan yang bermutu.
Smart ASN : misi
“Meningkatkan
Penulis membangun
Pelayanan
networking untuk Kesehatan Dengan
menjalin hubungan Menciptakan
dengan atasan agar Pelayanan yang
Bermutu, Cepat,
mewujudkan Tepat Serta
keberhasilan kegiatan Terjangkau”.
aktualisasi.
1. Menyiapkan form Tersedianya Akuntabel :
evaluasi form evaluasi Saya akan

53
bertanggungjawab dan
berupaya jujur pada saat
dalam dalam
menyiapkan form
evaluasi.
Kompeten :
Saya akan menyiapkan
form dengan
professional sesuai
dengan perencanaan
yang sudah dibuat tanpa
meminta imbalan dari
pekerjaan yang
dilaksanakan.
Loyal :
Saya akan berdedikasi
untuk rela
mengorbankan tenaga,
pikiran, dan waktu demi
keberhasilan rencana
kegiatan.

54
Adaptif :
Saya akan bekerja
proaktif dalam
menyiapkan form
evaluasi.
2. Mengisi form Tersedianya Akuntabel :
evaluasi hasil evaluasi Saya akan
bertanggungjawab dan
berupaya jujur pada saat
dalam dalam mengisi
form evaluasi.
Kompeten :
Saya akan mengisi form
dengan professional
sesuai dengan
perencanaan yang sudah
dibuat tanpa meminta
imbalan dari pekerjaan
yang dilaksanakan.
Loyal :
Saya akan berdedikasi

55
untuk rela
mengorbankan tenaga,
pikiran, dan waktu demi
keberhasilan
penyusunan rencana
kegiatan.
Adaptif :
Saya akan bekerja
proaktif dalam
pengisian form evaluasi
3. Melakukan Tersedianya Harmonis:
konsultasi dengan catatan hasil Dalam melakukan
pimpinan/mentor konsultasi konsultasi saya
menghargai pendapat, ide
dan gagasan atasan.
Loyal :
Saya akan berkomitmen
untuk mengutamakan
kegiatan pelaksanaan
secara konsisten dengan
tetap berkonsultasi

56
terhadap hasil yang
didapatkan dengan
pimpinan/ mentor.
Adaptif :
Saya akan antusias
dalam melakukan
komunikasi dan
konsultasi hasil evaluasi
kepada pimpinan/ mentor
dan akan berupaya
kreatif, inovatif, serta
proaktif.
Kolaboratif :
Saya akan membangun
kerjasama yang sinergis
dengan berupaya
berkomunikasi kepada
pimpinan/ mentor, agar
penerapan kegiatan dapat
menghasilkan nilai yang
baik.

57
Akuntabel :
Saya akan
bertanggungjawab atas
kepercayaan yang telah
diberikan untuk saling
bertukar pendapat dan
akan saling menghargai
antar sesama petugas
kesehatan.
4. Melaporkan hasil Tersedianya Berorientasi pelayanan:
capaian kegiatan laporan Saya akan cekatan dalam
aktualisasi melaporkan hasil capaian
kegiatan.
Akuntabel :
Saya akan
bertanggungjawab atas
kepercayaan yang
diberikan untuk
melaporkan hasil capaian
kegiatan.
Kompeten :
Saya akan meningkatkan

58
kompetensi diri dalam
upaya melaporkan hasil
capaian dan akan
berorientasi hasil untuk
keberhasilan kegiatan
yang telah dilaksanakan.
Kolaboratif :
Saya akan berkomunikasi
dengan pimpinan/ mentor
untuk melaporkan hasil
capaian dalam bentuk
aktualisasi.
5. Meminta Disetujuinya Berorientasi pelayanan:
persetujuan laporan Saya akan cekatan dalam
laporan aktualisasi aktualisasi meminta persetujuan
kepada laporan aktualisasi
atasan/mentor Akuntabel :
Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan
yang diberikan dalam
meminta persetujuan

59
laporan aktualisasi
Kolaboratif :
Saya akan berkomunikasi
dengan pimpinan/ mentor
untuk meminta
persetujuan laporan
aktualisasi.

1. Perkiraan hambatan : Atasan tidak ada ditempat.


Analis Dampak 2. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tertundanya konsultasi dan penyampaian laporan aktualisasi.
3. Alternatif Solusi : Menyesuaikan waktu konsultasi dengan atasan

60
E. Estimasi Biaya Kegiatan
Adapun estimasi biaya selama aktualisasi dan habituasi sebagai berikut :

Tabel 3.5. Estimasi biaya kegiatan


HARGA
ITEM JUMLAH
NO KUANTITAS SATUAN SATUAN
PERBELANJAAN HARGA
(Rp)
1 Kertas A4 2 Rim 55.000 110.000
2 Kuota 25 GB 75.000 75.000
3 Poster 2 Buah 25.000 50.000
4 Masker 1 Dos 40.000 45.000
TOTAL 280.000

61
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilakukan selama masa off campus dengan jadwal sebagai berikut :
Tabel 3.6. Jadwal kegiatan aktualisasi

B u l a n
Tahapan
No Kegiatan Juni Juli
Kegiatan
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Menyiapkan bahan
konsultasi dengan
atasan/mentor
Membuat jadwal
waktu pertemuan
dengan atasan/mentor
1. Melakukan Konsultasi dengan
atasan Melakukan konsultasi
dengan atasan/mentor

Meminta persetujuan
atasan dan pernyataan
dukungan mentor
Mencari referensi
berupa gambar dan
materi tentang
penerapan 5M
Membuat Media Informasi
Membuat design
(Leaflet, dan Poster) leaflet dan Poster
2.
tentang penerapan 5M; tentang tentang
penerapan 5M

Mencetak Leaflet, dan


Poster penerapan 5M
sebagai media
informasi

62
Konsultasi pada
atasan/ mentor tentang
sosialisasi

Melakukan Sosialisasi pada Penyampaian untuk


kegiatan sosialisasi di
masyarakat khususnya ruang rawat inap
dewasa
3. keluarga pasien tentang Mempersiapkan
bahan sosialisasi
pentingnya penerapan 5M; (Masker, Leaflet dan
Poster)
Membagikan leaflet
dan menjelaskan isi
materi pada keluarga
pasien
Menyiapkan form
evaluasi

Mengisi form evaluasi

Melakukan evaluasi Melakukan konsultasi


dengan atasan/mentor
4. kegiatan.
Melaporkan hasil
capaian kegiatan

Meminta persetujuan
laporan aktualisasi
kepada atasan/ mentor

Keterangan :

Merah : Tanggal Merah/ Libur Nasional

Biru : Pelaksanaan Aktualisasi

63
G. Rencana Habituasi /Aktualisasi Nilai Dasar

Tabel 3.7. Rencana Habituasi /Aktualisasi Nilai Dasar


Nilai Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Jumlah per
a b c d a b c a b c d a b C d MP
Manajemen ASN √ √ √ √ 4
Smart ASN √ √ √ √ 4
Berorientasi Pelayanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
Akuntabel √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
Kompeten √ √ √ √ √ √ √ 7
Harmonis √ √ √ √ √ 5
Loyal √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
Adaptif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11
Kolaboratif √ √ √ √ √ √ 6
Jumlah Nilai per kegiatan 2 2 3 1 6 6 3 3 3 5 6 4 4 5 4

64
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Realisasi Kegiatan
Tabel 4.1. Realisasi kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Realisasi Keterangan
1. Melakukan konsultasi a. Menyiapkan Sesuai Rancangan Terlaksana/
kepada atasan/mentor bahan konsultasi foto
dengan atasan/
mentor
b. Membuat jadwal
waktu pertemuan
dengan atasan/
mentor
c. Melakukan
konsultasi
dengan atasan/
mentor
d. Meminta
persetujuan dari
atasan dan
pernyataan
dukungan mentor
2. Membuat Media a. Mencari referensi Sesuai Rancangan Terlaksana/
Informasi (Leaflet, berupa gambar foto
dan Poster) tentang dan materi
penerapan 5M tentang
penerapan 5M
b. Membuat design
leaflet dan Poster
tentang tentang
penerapan 5M
c. Mencetak Leaflet
dan Poster
penerapan 5M
sebagai media
informasi
3. Melakukan a. Konsultasi pada Sesuai Rancangan Terlaksana/
Sosialisasi pada atasan/ mentor foto
masyarakat tentang sosialisasi Ter

khususnya keluarga b. Penyampaian


pasien tentang untuk kegiatan
pentingnya penerapan sosialisasi di
5M ruang perawatan
inap dewasa
c. Mempersiapkan
bahan sosialisasi
(Masker, Leaflet
dan Poster)
65
d. Membagikan
leaflet dan
menjelaskan isi
materi pada
keluarga pasien

4. Melakukan evaluasi a. Menyiapkan form Sesuai Rancangan Terlaksana/


evaluasi foto
kegiatan
b. Mengisi form
evaluasi
c. Melakukan
konsultasi dengan
pimpinan/ mentor
d. Melaporkan hasil
capaian kegiatan

66
B. Capaian Aktualisasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi, penulis merancang 4 kegiatan, dimana setiap kegiatan
terdiri dari beberapa sub kegiatan. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK> serta kedudukan dan peran PNS. Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini adalah
Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan menerapkan sosialisasi 5M pada Ruang
Perawatan Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur. Kegiatan
ini dilaksanakan mulai tanggal 13 Juni 2022 – 9 Juli 2022 di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur.

Tabel 4.2 Capaian Aktualisasi

Judul Kegiatan 1 Melakukan Konsultasi Kepada Atasan/Mentor

Tanggal Pelaksanaan
13 Juni - 16 Juni 2022
Kegiatan

1. Menyiapkan bahan konsultasi dengan atasan/ mentor


2. Membuat jadwal waktu pertemuan dengan atasan/
mentor
Tahap Kegiatan
3. Melakukan konsultasi dengan atasan/ mentor
4. Meminta persetujuan dari atasan dan pernyataan
dukungan mentor
1. Dokumentasi bahan konsultasi
2. Dokumentasi percakapan dengan atasan/ mentor
Daftar Lampiran Bukti
3. Dokumentasi konsultasi kepada atasan/ mentor
Kegiatan/Evidence
4. Dokumentasi surat persetujuan dari atasan dan
pernyataan dukungan mentor
Uraian kegiatan yang dilaksanakan:
A. Deskripsi Kegiatan
Sebelum melakukan konsultasi kepada atasan/ mentor, terlebih dahulu saya
menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan saat konsultasi. Setelah semua bahan telah
siap, maka saya meminta jadwal bertemu atasan dan mentor di Rumah sakit untuk
melaporkan rancangan kegiatan yang akan saya lakukan. Setelah isi dalam rancangan
sudah tersampaikan, maka atasan dan mentor di Rumah Sakit memberikan saran dan
masukan serta surat persetujuan dan penyataan dukungan terkait pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan.

67
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan melakukan konsultasi kepada pimpinan ini berkaitan dengan kedudukan dan
peran PNS yaitu Manajemen ASN dan SMART ASN:
Saya telah melakukan konsultasi kepada atasan/ mentor dengan profesional; dan saya telah
melakukan konsultasi kepada atasan / mentor dengan ramah.

1. Menyiapkan Bahan Konsultasi dengan Atasan/ Mentor

Gambar 4.1 Menyiapkan bahan konsultasi

Gambar 4.2 Tersedinya bahan


konsultasi
Akuntabel:
Dalam menyiapkan bahan konsultasi saya telah melakukan dengan ketelitian dan penuh
tanggung jawab.
kompeten:
Dalam menyiapkan bahan konsultasi saya telah melaksanakan dengan cermat untuk
menghasilkan kualitas terbaik.

68
2. Membuat jadwal waktu pertemuan dengan atasan/ mentor

Gambar 4.3. Meminta jadwal konsultasi


dengan mentor.

Adaptif:
Ketika membuat jadwal pertemuan saya telah menyesuaikan diri dengan waktu atasan/mentor.
Kolaboratif:
Dalam membuat jadwal pertemuan saya telah memohon kerja sama dengan atasan/mentor.
Akuntabel:
Dalam penetuan waktu pertemuan saya telah konsisten terhadap jadwal pertemuan yang
telah disepakati.

69
3. Melakukan konsultasi dengan atasan/ mentor

Gambar 4.4. Melakukan Konsultasi Gambar 4.5. Melakukan Konsultasi dengan


dengan atasan

Gambar 4.6. Tersedianya catatan hasil konsultasi


Berorientasi Pelayanan:
Dalam melakukan konsultasi saya telah bersikap ramah dan dapat diandalkan kepada atasan/
mentor.
Harmonis:
Dalam melakukan konsultasi saya menghargai pendapat, ide dan gagasan atasan/ mentor.
Adaptif:
Dalam melakukan konsultasi saya telah bersikap Proaktif dengan atasan/ mentor.

70
4. Meminta persetujuan dari atasan dan pernyataan dukungan mentor

Gambar 4.7. surat persetujuan pelaksanaan Gambar 4.8. Surat penyataan dukungan
aktualisasi

Loyal :
Pada saat meminta persetujuan dari atasan/ mentor, saya telah berkomitmen untuk jujur dan
bertanggungjawab dalam menyelesaikan kegiatan.

Judul Kegiatan 2 Membuat Media Informasi (Leaflet, dan Poster) tentang


penerapan 5M
Tanggal Pelaksanaan
14 Juni - 17 Juni 2022
Kegiatan

1. Mencari referensi berupa gambar dan materi tentang


penerapan 5M
2. Membuat design leaflet dan Poster tentang tentang
Tahap Kegiatan
penerapan 5M
3. Mencetak leaflet dan Poster penerapan 5M sebagai
media informasi

71
1. Dokumentasi mencari referensi
Daftar Lampiran Bukti
2. Dokumentasi design leaflet dan poster 5M
Kegiatan/Evidence
3. Dokumentasi leaflet dan poster 5M yang telah dicetak

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:


A. Deskripsi Kegiatan
Sebelum membuat design leaflet dan poster tentang penerapan 5M terlebih dahulu
saya mencari referensi materi di internet. Setelah semua bahan telah siap, maka saya
mulai mendesign leaflet dan poster tersebut.

B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan membuat media informasi ini berkaitan dengan kedudukan dan peran PNS
yaitu Manajemen ASN dan SMART ASN:
Saya telah menunjukkan sikap profesionalitas dalam melakukun kegiatan sesuai tupoksi;
dan Saya telah bersikap professional untuk meningkatkan kemampuanya sesuai tupoksi,
mengoperasikan IT dalam mendesign dan mengelolahnya.

1. Mencari referensi berupa gambar dan materi tentang penerapan 5M

Gambar 4.9. Mencari referensi


Berorientasi Pelayanan :
Saya telah memberikan pelayanan prima dan dapat diandalkan dan akan melakukan perbaikan
tanpa henti.
Akuntabel :
Saya telah bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan dan akan bekerja secara

72
efektif dan efesien pada saat mencari referensi.
Kompeten :
Saya telah belajar dan meningkatkan kompetensi diri dalam upaya mencari referensi dan akan
bersikap professional sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat tanpa meminta imbalan dari
pekerjaan yang dilaksanakan.
Loyal :
Saya telah berdedikasi untuk rela mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan
penyusunan rencana kegiatan.
Adaptif :
Saya telah proaktif dan inovatif mencari referensi berupa gambar dan materi.

1. Membuat design leaflet dan Poster tentang tentang penerapan 5M

Gambar 4.10. design leaflet 5M

Gambar 4.11. design poster penerapan 5M

73
Berorientasi Pelayanan :
Saya telah memberikan pelayanan prima dan dapat diandalkan pada saat membuat design dan
akan melakukan perbaikan tanpa henti.
Akuntabel :
Saya telah bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan dan akan bekerja secara
efektif dan efesien .
Harmonis :
Saya menghargai setiap orang apapun latar belakangnya terkait dengan pembuatan design media
infoemasi.
Kompeten :
Saya telah belajar dan meningkatkan kompetensi diri dalam membuat design dan akan bersikap
professional sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat tanpa meminta imbalan dari pekerjaan
yang dilaksanakan.
Loyal :
Saya telah berdedikasi untuk rela mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan
penyusunan rencana kegiatan.
Adaptif :
Saya telah proaktif dan inovatif dalam membuat design leaflet dan Poster.

2. Mencetak Leaflet dan Poster penerapan 5M sebagai media informasi

Gambar 4.12. Tersedianya leaflet dan poster

Berorientasi Pelayanan :
Saya telah memberikan pelayanan prima dan dapat diandalkan dan akan melakukan perbaikan
tanpa henti.

74
Loyal :
Saya telah berdedikasi, berkontribusi dan akan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara
untuk rela mengorbankan tenaga, pikiran dan waktu demi keberhasilan rencana pelaksanaan
kegiatan.
Kolaboratif :
Saya telah membangun kerjasama yang sinergis dengan menggerakkan pemanfaatan berbagai
sumber yaitu bekerjasama dengan percetakan poster agar tercapainya rencana kegiatan.

Judul Kegiatan 3 Melakukan Sosialisasi pada masyarakat khususnya


keluarga pasien tentang pentingnya penerapan 5M
Tanggal Pelaksanaan
20 Juni – 28 Juni 2022
Kegiatan

1. Konsultasi pada atasan/ mentor tentang sosialisasi


Membuat design leaflet dan Poster tentang tentang
penerapan 5M
2. Penyampaian untuk kegiatan sosialisasi di ruang

Tahap Kegiatan perawatan inap dewasa


3. Mempersiapkan bahan sosialisasi (Masker, Leaflet dan
Poster)
4. Membagikan leaflet dan menjelaskan isi materi pada
keluarga pasien
1. Dokumentasi konsultasi dengan atasan dan surat
permohonan izin sosialisasi di ruangan
2. Dokumentasi penyampaian jadwal sosialisasi di
Daftar Lampiran Bukti
ruangan dan undangan sosialisasi
Kegiatan/Evidence
3. Dokumentasi bahan sosialisasi
4. Dokumentasi kegiatan sosialisasi

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:


A. Deskripsi Kegiatan
Sebelum melakukan sosialisasi penerapan 5M di ruang perawatan inap dewasa
terlebih dahulu saya berkonsultasi dan meminta surat izin sosialiasi kepada pimpinan/
mentor. Setelah itu saya menyampaikan jadwal sosialisasi kepada kepala ruangan dan
memberikan undangan kepada para perawat ruangan untuk ikut berpartisipasi dalam
75
kegiatan sosialisasi tersebut. Sebelum melakukan sosialisasi saya menyiapkan bahan
materi sosialisasi yaitu media informasi berupa leaflet dan poster, serta masker untuk
keluarga pasien yang tidak membawa masker.

B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan melakukan sosialisasi penerapan 5M ini berkaitan dengan kedudukan dan peran
PNS yaitu Manajemen ASN dan SMART ASN:
Saya telah menunjukkan sikap keterbukaan dalam melaksanakan pemberian informasi
kesehatan dengan keluarga pasien; dan saya telah menggunakan teknologi IT untuk
menghasilkan materi yang menarik tentang penerapan 5M.
1. Konsultasi pada atasan/ mentor tentang sosialisasi

Gambar 4.13. Konsultasi pada


atasan/mentor
Gambar 4.14. Surat Permohonan Izin
Sosialisasi tentang sosialisai

Berorientasi Pelayanan:
Dalam melakukan konsultasi saya telah bersikap ramah dan dapat diandalkan kepada
atasan/mentor.
Adaptif:
Dalam melakukan konsultasi saya bersikap Proaktif dengan atasan/mentor.
Harmonis:
Dalam melakukan konsultasi saya menghargai pendapat, ide dan gagasan atasan/mentor.

76
2. Penyampaian untuk kegiatan sosialisasi di ruang perawatan inap dewasa

Gambar 4.16. penyampaian kegiatan sosialisasi

Gambar 4.17. undangan sosialisasi


di ruangan

Berorientasi Pelayanan:
Dalam melakukan penyampaian kegiatan saya telah bersikap ramah dan dapat diandalkan.
Adaptif:
Saya telah bersikap proaktif dalam menyampaiakan kegiatan sosialisasi.
Kolaboratif:
Dalam melakukan penyampaian kegiatan sosialisasi saya telah meminta kesediaan perawat lain
untuk bekerja sama.

3. Mempersiapkan bahan sosialisasi (Masker, Leaflet dan Poster)

Gambar 4.18. Pemasangan poster diluar


Gambar 4.19. Pemasangan poster di dalam ruangan
ruangan

77
Gambar 4.20. Bahan sosialisasi Masker dan Leaflet

Berorientasi Pelayanan :
Saya telah memberikan pelayanan prima dan dapat diandalkan pada saat mempersiapkan bahan
sosialisasi.
Akuntabel :
Saya telah bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan dan akan bekerja secara
efektif dan efesien .
Kompeten :
Saya telah belajar dan meningkatkan kompetensi diri dalam mempersiapkan bahan sosialisasi
dan akan bersikap professional sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat tanpa meminta
imbalan dari pekerjaan yang dilaksanakan.
Loyal :
Saya telah berdedikasi untuk rela mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan
penyusunan rencana kegiatan.
Adaptif :
Saya telah proaktif dalam mempersiapkan bahan sosialisasi.

78
4. Membagikan leaflet dan menjelaskan isi materi pada keluarga pasien

Gambar 4.22. Sosialisasi penerapan 5M

Gambar 4.21. Sosialisasi penerapan 5M

Berorientasi Pelayanan :
Saya telah memberikan pelayanan prima berupa pemberian informasi kesehatan kepada keluarga
pasien di rumah sakit dan akan bersikap ramah pada saat berdiskusi.
Akuntabel :
Saya telah bertanggung jawab dalam memberikan penjelasan mengenai penerapan 5M dan akan
bekerja secara efektif dan efesien .
Harmonis :
Saya telah bersikap toleransi dengan saling menghargai perbedaan dan menghormati seluruh
peserta diskusi.
Loyal :
Saya telah berdedikasi, berkontribusi untuk kepentingan masyarakat dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan.
Adaptif :
Saya telah berinovasi dan antusias dalam pemberian informasi kesehatan dengan upaya kreatif,
inovatif, serta proaktif untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat
Kolaboratif :
Saya telah membangun kerjasama yang sinergis dalam upaya memberi kesempatan kepada
petugas kesehatan lain untuk berkontribusi agar tercapainya rencana kegiatan.

79
Judul Kegiatan 4
Melakukan evaluasi kegiatan

Tanggal Pelaksanaan
20 Juni – 1 Juli 2022
Kegiatan

1. Menyiapkan form evaluasi


2. Mengisi form evaluasi
3. Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor
Tahap Kegiatan
4. Melaporkan hasil capaian kegiatan
5. Meminta persetujuan laporan aktualisasi kepada
atasan/mentor
1. Dokumentasi form evaluasi
2. Dokumentasi hasil evaluasi
3. Dokumentasi konsultasi hasil evaluasi dengan
Daftar Lampiran Bukti pimpinan/ mentor dan dokumentasi catatan hasil
Kegiatan/Evidence evaluasi
4. Dokumentasi hasil laporan aktualisasi
5. Dokumentasi persetujuan laporan aktualisasi

Uraian kegiatan yang dilaksanakan:


A. Deskripsi Kegiatan
Sebelum melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi, terlebih dahulu saya menyiapkan
form evaluasi pre-test dan post-test untuk 10 responden. Hasil evaluasi dituangkan dalam
bentuk diagram batang yang menunjukkan perubahan pengetahuan dan sikap responden
tentang penerapan 5M. setelah hasil evaluasi tersedia, saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan/ mentor. Kemudian saya menyusun laporan aktualisasi dan meminta persetujuan
laporan aktualisasi kepada atasan/ mentor.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Pada kegiatan melakukan evaluasi sosialisasi penerapan 5M ini berkaitan dengan
kedudukan dan peran PNS yaitu Manajemen ASN dan SMART ASN:
Saya telah menyusun hasil evaluasi sesuai dengan kode etik ASN yaitu bertanggung jawab
dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya; dan saya telah membangun
networking untuk menjalin hubungan dengan atasan agar mewujudkan keberhasilan
kegiatan aktualisasi.
80
1. Menyiapkan form evaluasi

Gambar 4.23. Form evaluasi sosialisasi

Akuntabel :
Saya telah bertanggungjawab dan berupaya jujur pada saat dalam dalam menyiapkan form
evaluasi.
Kompeten :
Saya telah menyiapkan form dengan professional sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat
tanpa meminta imbalan dari pekerjaan yang dilaksanakan.
Loyal :
Saya telah berdedikasi untuk rela mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan
rencana kegiatan.
Adaptif :
Saya telah bekerja proaktif dalam menyiapkan form evaluasi.
2. Mengisi form evaluasi

Gambar 4.24. Mengisi Form evaluasi sosialisasi

81
Pre Test
8
7

Jumlah Responden
6
5 Mengetahui
4 Tidak mengetahui
3
2 Menerapkan
1 Tidak menerapkan
0
Pemahaman Penerapan
Responden Protokol 5M

Gambar 4.25. Hasil evaluasi pre-test

Post Test
10
Mudah memahami
Jumlah Responden

8
6 Cukup Memahami
4
Sulit Memahami
2
0 Mematuhi protokol
Pemahaman Penerapan 5M
Responden Protokol 5M

Gambar 4.26. Hasil evaluasi post-test

Akuntabel :
Saya telah bertanggungjawab dan berupaya jujur pada saat dalam dalam mengisi form evaluasi.
Kompeten :
Saya telah mengisi form dengan professional sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat
tanpa meminta imbalan dari pekerjaan yang dilaksanakan.
Loyal :
Saya telah berdedikasi untuk rela mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan
penyusunan rencana kegiatan.
Adaptif :
Saya telah bekerja proaktif dalam pengisian form evaluasi.

82
2. Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor

Gambar 4.27. Konsultasi dengan atasan

Gambar 4.28. Konsultasi dengan mentor

Gambar 4.29. Catatan Hasil konsultasi evaluasi

83
Harmonis:
Dalam melakukan konsultasi saya menghargai pendapat, ide dan gagasan atasan.
Loyal :
Saya telah berkomitmen untuk mengutamakan kegiatan pelaksanaan secara konsisten dengan
tetap berkonsultasi terhadap hasil yang didapatkan dengan pimpinan/ mentor.
Adaptif :
Saya telah antusias dalam melakukan komunikasi dan konsultasi hasil evaluasi kepada pimpinan/
mentor dan akan berupaya kreatif, inovatif, serta proaktif.
Kolaboratif :
Saya telah membangun kerjasama yang sinergis dengan berupaya berkomunikasi kepada
pimpinan/ mentor, agar penerapan kegiatan dapat menghasilkan nilai yang baik.
Akuntabel :
Saya telah bertanggungjawab atas kepercayaan yang telah diberikan untuk saling bertukar
pendapat dan akan saling menghargai antar sesama petugas kesehatan.

3. Melaporkan hasil capaian kegiatan

Gambar 4.30. Melaporkan Hasil Capaian kegiatan pada atasan

Gambar 4.31. Melaporkan Hasil Capaian kegiatan pada mentor

84
Gambar 4.32. Tersedianya Laporan Aktualisasi

Berorientasi pelayanan:
Saya telah cekatan dalam melaporkan hasil capaian kegiatan.
Akuntabel :
Saya telah bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan untuk melaporkan hasil capaian
kegiatan.
Kompeten :
Saya telah meningkatkan kompetensi diri dalam upaya melaporkan hasil capaian dan akan
berorientasi hasil untuk keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Kolaboratif :
Saya telah berkomunikasi dengan pimpinan/ mentor untuk melaporkan hasil capaian dalam
bentuk aktualisasi.
4. Meminta persetujuan laporan aktualisasi kepada atasan/mentor

Gambar 4.33. Surat Persetujuan Laporan Aktualisasi Gambar 4.34. Surat Pernyataan Mentor

85
Berorientasi pelayanan:
Saya akan cekatan dalam meminta persetujuan laporan aktualisasi
Akuntabel :
Saya akan bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan dalam meminta persetujuan
laporan aktualisasi
Kolaboratif :
Saya akan berkomunikasi dengan pimpinan/ mentor untuk meminta persetujuan laporan
aktualisasi.

86
C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)

Tabel 4.3. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)


Kegiatan
Jumlah Aktualisasi per MP
No Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1. Berorientasi Pelayanan 1 1 3 3 4 4 1 1 9 9
2. Akuntabel 1 1 2 2 2 2 4 4 9 9
3. Kompeten 1 1 2 2 1 1 3 3 7 7
4. Harmonis 1 1 1 1 2 2 1 1 5 5
5. Adaptif 2 2 2 2 4 4 3 3 11 11
6. Kolaboratif 1 1 1 1 2 2 2 2 6 6
Jumlah Aktualisasi per
7 7 11 11 15 15 14 14 47 47
Kegiatan

87
D. Capaian Penyelesaian Core Isu
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada Ruang Perawatan Dewasa
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur berupa penerapan sosialisasi 5M
dengan media informasi leaflet dan poster pada 10 responden (keluarga pasien)
didapatkan capaian data sebagai berikut :
Tabel 4.4. Capaian Penyelesaian Core Isu
No Aspek Kondisi sebelum Kondisi Sesudah
Pemahaman tentang 5M Mengetahui = 30% Mudah Memahami = 30%
1 Tidak Mengetahui = 70% Cukup Memahami = 60%
Sulit Memahami = 10%
Penerapan Protokol 5M Menerapkan = 40% Mematuhi = 80%
2 Tidak Menerapkan = 60% Tidak Mematuhi = 20%

Nilai diatas menunjukkan bahwa dari 10 responden yang telah diberikan informasi
melalui sosialisasi dengan media leaflet dan poster, 30% keluarga pasien mudah
memahami terhadap informasi yang telah diberikan oleh perawat, 60% cukup memahami
informasi yang diberikan, dan 10% sulit memahami informasi yang diberikan karena
faktor latar belakang kurangnya pendidikan. Sedangkan untuk penerapan protokol
kesehatan 5M, dari 10 responden yang telah diberikan informasi mengenai pentingnya
penerapan 5M, 80% mematuhi protokol 5M dan 20% tidak mematuhi karena kurangnya
kesadaran diri dan disiplin dari responden tersebut.

E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu


Adapun manfaat yang didapatkan dari penyelesaian kegiatan aktualisasi yang
dilakukan di ruang perawatan dewasa Rumah Sakit Umum Daerah KAbupaten Kolaka
Timur, sebagai berikut :
1. Individu Peserta
Penulis selaku peserta Pelatihan dasar CPNS, telah mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK>, peran dan kedudukan ASN, selain itu penulis
telah menjalankan tugas dan fungsinya dalam pemberian pelayanan kesehatan yaitu
melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
2. Organisasi
Dari capaian kegiatan aktualisasi telah mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur dan memberikan pelayanan kesehatan
kepada publik yang berkualitas serta memberikan stimulus / dorongan dalam

88
penyelenggaraan pelayanan publik ke depan.
3. Masyarakat
Masyarakat sebagai penerima pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur telah mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas. Dari
capaian aktualisasi penulis, masyarakat telah mendapatkan pelayanan informasi
kesehatan dan bebas penularan resiko infeksi melalui penerapan 5M pada Ruang
Perawatan Inap Dewasa Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur.

F. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi


Berisi penjelasan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta untuk
menindaklanjuti hasil aktualisasi di tempat kerja, dengan matrik sebagai berikut :

Tabel 4.5. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi

Durasi dan Para Pihak


No Kegiatan Output Waktu Terlibat
1. Melakukan monitoring Disiplinnya keluarga Setiap hari Perawat dan
penerapan 5M pada pasien dalam (selama jam seluruh staff
keluarga pasien di menerapkan protokol shift) Rumah Sakit
Ruang rawat inap kesehatan 5M.
RSUD Kabupaten
Kolaka Timur
2. Melakukan sosialisasi Keluarga pasien Setiap hari Perawat dan
penerapan 5M pada mendapatkan (selama jam seluruh staff
keluarga pasien di pelayanan informasi shift) Rumah Sakit
Ruang rawat inap kesehatan dan bebas
RSUD Kabupaten penularan resiko
Kolaka Timur infeksi melalui
penerapan 5M.
3. Melakukan Terpeliharanya poster Seminggu Perawat dan
pemeliharaan poster penerapan 5M di ruang sekali seluruh staff
penerapan 5M perawatan RSUD Rumah Sakit
kabupaten kolaka timur.

89
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Aktualisasi/Habituasi Mata Pelatihan
a. Kegiatan 1 : Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif
b. Kegiatan 2 : Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif
c. Kegiatan 3 : Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif
d. Kegiatan 4 : Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif
2. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Dari isu yang diangkat bahwa kurangnya kesadaran masyarakat khususnya
keluarga pasien tentang penerapan 5M pada Ruang Perawatan Inap Dewasa Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur, sehingga untuk penyelesaian dari isu
ini ditemukan gagasan kreatif yaitu dengan membuat media leaflet dan poster sebagai
media informasi pelayanan kesehatan dan sosialisai penerapan 5M pada keluarga
pasien di Ruang Perawatan Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kolaka Timur.
3. Capaian Hasil Penyelesaian Core Isu
Kegiatan hasil aktualisasi penulis dalam pemberian media informasi dan
penerapan sosialisasi 5M dengan menggunakan leaflet dan poster didapatkan 80%
keluarga pasien mematuhi protokol kesehatan 5M dan 20% tidak mematuhi karena
kurangnya kesadaran diri dan disiplin dari responden tersebut.
B. Saran
1. Untuk Masyarakat
Penulis mengharapkan agar masyarakat khususnya keluarga pasien di RSUD
Kabupaten Kolaka Timur lebih memahami tentang pentingnya penerapan 5M untuk
mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

90
2. Untuk Instansi Asal Peserta
Penulis mengharapkan agar seluruh staff RSUD Kabupaten Kolaka Timur selalu
melakukan sosialisasi dan monitoring penerapan 5M pada masyarakaat khususnya
keluarga pasien.

C. Rencana Tindak lanjut


a. Melakukan monitoring penerapan 5M pada keluarga pasien di Ruang rawat inap
RSUD Kabupaten Kolaka Timur;
b. Melakukan sosialisasi penerapan 5M pada keluarga pasien di Ruang rawat inap
RSUD Kabupaten Kolaka Timur;
c. Melakukan pemeliharaan poster penerapan 5M
.

91
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2009.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


tentang Rumah Sakit. Jakarta.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat .Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Golongan III:
Aktualisasi. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kader PNS, 2016. Manajemen Aparatur Sipil Negara.
Jakarta:LANRI

Lembaga Administrasi Negara..2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III:. Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara..2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Berorientasi pelayanan. Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara..2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Akuntabel. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Kompeten. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.

92
Lembaga Administrasi Negara..2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Harmonis. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Loyal. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III:Adaptif. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III: Kolaboratif. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Unair News. 2021. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.
http://www.news.unair.ac.id/2021/05/01/program-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-
di-rumah-sakit/, diakses pada tanggal 2 Juni 2022.

93
LAMPIRAN
Lampiran 1.
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : RIMA NINGSI, S.Kep.,Ns
NIP : 19940107 202203 2 009
Jabatan : Perawat - Ahli Pertama
Instansi : RSUD Kabupaten Kolaka Timur
adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVII Tahun 2022
berkomitmen untuk menindaklanjuti aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK)
sesuai kedudukan dan peran sebagai PNS dalam NKRI.

Tabel Rencana Aksi “Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Penerapan sosialisasi 5M


pada Ruang Rawat Inap Dewasa di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka
Timur”.

Rencana aksi/
Keterkaitan dengan Nilai Rencana
Kegiatan yang
Dasar BerAKHLAK dan Mata Pelatihan Waktu
No Akan
Agenda III Pelaksanaan
Dilanjutkan
1. Melakukan  Manajemen ASN Setiap hari
monitoring Saya akan menunjukkan sikap keterbukaan (saat jam dinas)
penerapan 5M pada dalam melaksanakan pemberian informasi Setelah
keluarga pasien di kesehatan. kegiatan
Ruang rawat inap  Smart ASN aktualisasi.
RSUD Kabupaten Penulis membangun networking agar
Kolaka Timur mewujudkan keberhasilan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
(BerAKHLAK)
 Berorientasi Pelayanan
Saya akan berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
dan meningkatkan responsivitas serta kualitas
pelayanan.
 Akuntabel
Saya akan bertanggungjawab atas
kepercayaan yang diberikan, melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
 Kompeten
Saya akan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
 Harmonis
Saya akan membangun lingkungan kerja
yang kondusif.
 Loyal
Saya akan berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan Bangsa dan Negara.
 Adaptif
Dalam melaksanakan tugas saya akan
berindak proaktif.
 Kolaboratif
Saya akan memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi.
2. Melakukan  Manajemen ASN : Setiap hari
sosialisasi Penulis menunjukkan sikap keterbukaan (saat jam dinas)
penerapan 5M pada dalam melaksanakan pemberian informasi Setelah
keluarga pasien di kesehatan dengan keluarga pasien. kegiatan
Ruang rawat inap  Smart ASN: aktualisasi.
RSUD Kabupaten Penulis menggunakan teknologi IT untuk
Kolaka Timur menghasilkan materi yang menarik tentang
penerapan 5M.
(BerAKHLAK)
 Berorientasi Pelayanan
Saya akan memberikan pelayanan prima
berupa pemberian informasi kesehatan
kepada keluarga pasien di rumah sakit dan
akan bersikap ramah pada saat berdiskusi.
 Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab dalam
memberikan penjelasan mengenai penerapan
5M dan akan bekerja secara efektif dan
efesien .
 Kompeten
Saya akan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
 Harmonis
Saya akan bersikap toleransi dengan saling
menghargai perbedaan dan menghormati
seluruh peserta diskusi.
 Loyal
Saya akan berdedikasi, berkontribusi untuk
kepentingan masyarakat dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan.
 Adaptif :
Saya akan berinovasi dan antusias dalam
pemberian informasi kesehatan dengan upaya
kreatif, inovatif, serta proaktif untuk
memberikan pelayanan terbaik pada
masyarakat.
 Kolaboratif :
Saya akan membangun kerjasama yang
sinergis dalam upaya memberi kesempatan
kepada petugas kesehatan lain untuk
berkontribusi agar tercapainya rencana
kegiatan.
3. Melakukan  Manajemen ASN Seminggu
pemeliharaan Saya akan menunjukkan sikap keterbukaan sekali
poster penerapan dan tanggung jawab dalam melaksanakan Setelah
5M pemeliharaan poster penerapan 5M kegiatan
 Smart ASN aktualisasi.
Penulis membangun networking agar
mewujudkan keberhasilan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
(BerAKHLAK)
 Berorientasi Pelayanan
Saya akan bersikap ramah, cekatan, solutif,
dan dapat diandalkan, serta melakukan
perbaikan tiada henti.
 Akuntabel
Dalam melaksanakan tugas saya akan jujur,
bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
 Kompeten
Saya akan meningkatkan kapabilitas dan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
 Harmonis
Saya akan membangun lingkungan kerja
yang kondusif.
 Loyal
Saya akan berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan Bangsa dan Negara.
 Adaptif
Dalam melaksanakan tugas saya akan
berindak proaktif.
 Kolaboratif
Saya akan memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi.
Demikian untuk menjadikan periksa.

Welala Juni 2022


Mengetahui Mentor Pembuat Komitmen
Peserta

(SANDRA MAYASARI, AMG) (RIMA NINGSI, S.Kep.,NS)


NIP 19831124 200903 2 001 NIP 19940107 202203 2 009
Lampiran 2.
BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI OLEH MENTOR

Nama Peserta : RIMA NINGSI, S.Kep.,Ns


NIP : 19940107 202203 2 009
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Kolaka Timur
Jabatan : Perawat – Ahli Pertama
Rumusan Isu : Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Penerapan sosialisasi 5M
pada Ruang Rawat Inap Dewasa di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur.

Tanggal dan Catatan Hasil Kegiatan /


No Media Komunikasi
Waktu Bimbingan Output
1 31 Mei 2022 Analisis isu Adanya isu &
dan penetapan judul rancangan
judul aktualisasi
rancangan
aktualisasi

2 7 Juni 2022 Sistematika Laporan


penulisan nilai rancangan
dasar aktualisasi sesuai
BerAKHLAK dengan arahan
pada hasil yang diberikan
kegiatan
rancangan
aktualisasi

3 16 Juni 2022 Design leaflet Design leaflet dan


dan poster poster penerapan
penerapan 5M 5M sesuai dengan
arahan yang
diberikan
4 30 Juni 2022 Sistematika Laporan
penulisan nilai aktualisasi sesuai
dasar dengan arahan
BerAKHLAK yang diberikan
pada hasil
kegiatan
aktualisasi

5 30 Juni 2022 Bab IV : Laporan


Capaian hasil aktualisasi sesuai
laporan dengan arahan
aktualisasi yang diberikan
Bab V : dan sesuai dengan
Sistematika sitematika yang
Penulisan telah disepakati
Kesimpulan dan berlaku.

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan pada tanggal, 26 Agustus 2022.

MENTOR PESERTA

(SANDRA MAYASARI, AMG) (RIMA NINGSI, S.Kep.,NS)


NIP 19831124 200903 2 001 NIP 19940107 202203 2 009
Lampiran 3.
BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI OLEH COACH
Nama Peserta : RIMA NINGSI, S.Kep.,Ns
NIP : 19940107 202203 2 009
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Kolaka Timur
Jabatan : Perawat – Ahli Pertama
Rumusan Isu : Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Penerapan sosialisasi 5M
pada Ruang Rawat Inap Dewasa di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur.

Tanggal dan Catatan Hasil Kegiatan /


No Media Komunikasi
Waktu Bimbingan Output
1 8 Juni 2022 Analisis isu Adanya isu &
dan penetapan judul rancangan
judul aktualisasi
rancangan
aktualisasi

2 8 Juni 2022 Sistematika Laporan


penulisan nilai rancangan
dasar aktualisasi sesuai
BerAKHLAK dengan arahan
pada hasil yang diberikan
kegiatan
rancangan
aktualisasi

3 14 Juni 2022 Design leaflet Design leaflet dan


dan poster poster penerapan
penerapan 5M 5M sesuai dengan
arahan yang
diberikan
4 22 Juni 2022 Sistematika Sistematika
penulisan form penulisan form
evaluasi evaluasi
sosialisasi sosialisasi sesuai
arahan

5 26 Juni 2022 Sistematika Laporan


penulisan nilai aktualisasi sesuai
dasar dengan arahan
BerAKHLAK yang diberikan
pada hasil
kegiatan
aktualisasi

6 26 Juni 2022 Bab IV : Laporan


Capaian hasil aktualisasi sesuai
laporan dengan arahan
aktualisasi yang diberikan
Bab V : dan sesuai dengan
Sistematika sitematika yang
Penulisan telah disepakati
Kesimpulan dan berlaku.

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan pada tanggal1 26 Agustus 2022.

COACH PESERTA

(ABDUL KAHAR MUZAKIR, S.SE.,M.Si) (RIMA NINGSI, S.Kep.,NS)


NIP 19680903 199603 1 006 NIP 19940107 202203 2 009
Lampiran 4.
Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasidari Atasan
Lampiran 5.
Surat Pernyataan Dukungan Mentor
Lampiran 6.
Surat Permohonan Izin Sosialisasi
Lampiran 7.
Surat Undangan Sosialisasi
Lampiran 8.
Surat Persetujuan Laporan Aktualisasi dari Atasan
Lampiran 9.
Surat Pernyataan Mentor
Lampiran 10.
Lembar Monitoring Pelaksanaan Aktualisasi (1/3)
Lembar Monitoring Pelaksanaan Aktualisasi (2/3)
Lembar Monitoring Pelaksanaan Aktualisasi (3/3)
Lampiran 11
Form Evaluasi
Lampiran 12
Pengisian Form Evaluasi
Lampiran 13
Hasil Evaluasi pre-test dan post-test

Pre Test
8

6
Jumlah Responden

5 Mengetahui

4 Tidak mengetahui
Menerapkan
3
Tidak menerapkan
2

0
Pemahaman Responden Penerapan Protokol 5M

Post Test
9

7
Jumlah Responden

6 Mudah memahami
5 Cukup Memahami

4 Sulit Memahami
Mematuhi protokol 5M
3
Tidak mematuhi Protokol 5M
2

0
Pemahaman Responden Penerapan Protokol 5M
Lampiran 14
Leaflet Penerapan 5m
Lampiran 15
Poster Penerapan 5m

Anda mungkin juga menyukai