Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No 12 tahun 2018 bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi sebagaimana dimaksud diukur berdasarkan kemampuan:
menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan
peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Salah satu unit kerja dimana para CPNS diwajibkan mengimplementasikan
NND PNS adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Untuk menjalankan
fungsinya yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya diwilayah kerjanya sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014.
Penulis melaksanakan tahap aktualisasi di Puskesmas Kandang dengan
jabatan sebagai Ahli Pertama – Apoteker, yang merupakan salah satu tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dituntut memiliki
sikap yang professional, memiliki integritas tinggi, dan melakukan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang maksimal akan membantu mewujudkan
kualitas hidup bangsa Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan puskesmas khususnya pelayanan
obat, diperlukan ketelitian petugas dalam pengambilan dan pemberian obat
kepada pasien. Dalam hal ini agar terhindar dari pemberian obat yang sudah
kadaluarsa kepada pasien, perlu dioptimalkan pengendalian obat yang sudah
kadaluarsa atau mendekati tanggal kadaluarsa. Dari permasalahan tersebut maka
penulis menyusun rancangan dengan isu “Kurang optimalnya Penandaan

1
Kadaluarsa obat pada rak penyimpanan Obat di Gudang Farmasi
Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe”.

1.2 Tujuan Penulisan


Ada pun tujuan penulisan ini adalah untuk:

1. Penerapan aktualisasi kelima nilai dasar yang diperoleh dari pelatihan


dasar golongan III angkatan VII.
2. Mengerti dan memahami lebih dalam tentang nilai-nilai profesi aparatur
sipil Negara yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).
3. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar ANEKA
dalam bentuk sikap dan prilaku dan disiplin, dalam kedudukan dan
perannya sebagai anggota ASN yang akan diterapkan di instansi tempat
bekerja.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari rencana kegiatan aktualisasi ini adalah pemahaman
dan penerapan konsep nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ( ANEKA) serta tentang
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang berkaitan dengan konsep
manajemen ASN, pelayan publik sesuai dengan tugas dan fungsi apoteker sesuai
dengan Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

2
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

2.1 Deskripsi Organisasi


Puskesmas Kandang bertempat di Desa Mns Mee Kandang, yang
merupakan salah satu puskesmas yang sebelumnya adalah Pustu Kandang.
Puskesmas Kandang merupakan pemekaran dari Puskesmas Muara Dua dalam
wilayah Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe. Puskesmas Kandang yang
dikepalai oleh ibu Futteimah, S.SiT sesuai dengan Keputusan Walikota
Lhokseumawe Nomor : 824/124 ditetapkan pada tanggal 03 September 2019.
Batas-batas wilayah Puskesmas Kandang yaitu:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Blang Mangat
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Blang Mangat
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Banda Sakti
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Muara Dua

3
Gambar 2.1 Tampak depan Puskesmas Kandang

Secara demografis penduduk wilayah kerja Puskesmas Kandang Tahun


2019 sebanyak 18.154 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 8.935 jiwa dan
perempuan sebanyak 9.219 jiwa.

Tabel 2.1
Distribusi Jumlah Penduduk di wilayah Puskesmas Kandang Kota
Lhokseumawe Tahun 2019

Desa Laki-laki Perempuan Jumlah


Alue Awe 1.404 1.442 2.846
Blang Crum 1.651 1.657 3.308
Mns. Manyang 790 844 1.634
Cut Mamplam 1.081 1.087 2.168
Mns. Mee 1.433 1.556 2.989
Cot Girek 1.386 1.504 2.890
Mns. Blang 1.190 1.129 2.319
TOTAL 8.935 9.219 18.154

2.2 Visi dan Misi Kota Lhokseumawe

1. Visi

“Mewujudkan kota lhokseumawe bersyariat, sehat, cerdas dan sejahtera


berdasarkan uu-pa dan mou Helsinki”

4
2. Misi

1. Mewujudkan masyarakat yang Islami, yaitu membentuk manusia yang


bertaqwa pada Allah SWT, menjadikan nilai-nilai syariat Islam sebagai
dasar dalam mengembangkan nilai-nilai budaya lokal;
2. Meningkatkan perekonomian yang Berdaya Saing dan berbasis potensi
daerah dengan titik berat pada Industri, Jasa, Pariwisata, dan Perikanan
yaitu mengembangkan dan mendorong perekonomian yang berdaya saing
dan mempunyai keunggulan kompetitif yang tinggi, membangun
kerjasama perekonomian dengan berbagai pihak, pengembangan iklim
usaha yang kondusif untuk merangsang investasi dari dalam dan luar
negeri, regulasi yang mendukung perkembangan perekonomian terutama
usaha kecil dan menengah dan mensinergikan sektor-sektor lain berbasis
potensi daerah yang mendukung perindustrian, perdagangan, jasa dan
pariwisata;
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,
yaitu meningkatkan kualitas pendidikan pada semua jenjang, melibatkan
segenap stakeholders dalam penyelenggaraan pendidikan dengan standar
kualitas yang tinggi, pendidikan yang memiliki daya saing dan kompetensi
yang tinggi mengupayakan sistem pendidikan yang unggul, penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas, mengupayakan biaya
pendidikan yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat,
pendidikan yang menjunjung nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur
budaya, sehingga dapat terbentuk manusia yang bertaqwa pada Tuhan
Yang Maha Esa, dan mengamalkan nilai-nilai agama. Demikian pula,
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan;
4. Mewujudkan Kota Lhokseumawe dengan tata kelola Pemerintahan yang
bersih dan baik (Clean and Good Governance), demokrasi yang
berlandaskan hukum, yaitu pemantapan Kinerja Pemerintah Daerah yakni
upaya-upaya peningkatan sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
yang meliputi penetapan kebijakan dan regulasi, pembinaan aparatur
Pemerintahan Daerah, pengembangan sistem perencanaan, penganggaran,

5
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sebagai upaya untuk mewujudkan
tata pemerintahan yang baik (good governance). Demikian pula
memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokok, memperkuat
peran masyarakat sipil, memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi
daerah, menjamin pengembangan dan kebebasan media dalam
mengkomunikasikan kepentingan masyarakat, melakukan pembenahan
struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum
secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak pada rakyat kecil;
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan, serta sarana dan prasarana yang
memadai, adalah mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh,
keberpihakan pada masyarakat yang lemah, menurunkan kemiskinan dan
pengangguran, menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek,
menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap pelayanan sosial
serta sarana dan prasarana dasar perkotaan, membangun sarana dan
prasarana yang mendukung mobilitas barang, jasa dan orang,
meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyediaan sarana
dan prasarana perkotaan;
6. Mewujudkan Kota Lhokseumawe yang Sehat, Asri dan Lestari, adalah
pembangunan yang memperhatikan daya dukung lingkungan, mengelola
Sumber Daya Alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga
keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan budidaya dan kawasan
lindung, memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup untuk mendukung kualitas kehidupan, dan meningkatkan
pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal
dasar pembangunan;
7. Mewujudkan Kota Lhokseumawe yang tentram, tertib, damai dan bersatu,
adalah penciptaan lingkungan yang kondusif dengan memantapkan
kemitraan antara masyarakat, Pemerintah Daerah dan aparat penegak
hukum sehingga mampu melindungi dan mengayomi masyarakat,
mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindak kriminalitas;

2.3 Visi dan Misi Puskesmas

6
1. Visi
“Menjadikan masyarakat sehat secara mandiri dan islami serta
meningkatkan mutu pelayanan menuju Indonesia Sehat”.
2. Misi
1. Perubahan perilaku petugas, disiplin kerja dan peningkatan SDM
2. Berupaya setiap saat memberikan pelayanan prima sesuai dengan
perkembangan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat
3. Menanamkan pengalaman perilaku hidup sehat yang mandiri melalui
promosi kesehatan
4. Meningkatkan prasarana dan sarana kesehatan
5. Menjaga ketersediaan obat-obatan dan pembekalan kesehatan

2.4 Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-nilai yang terkandung dalam organisasi :


a. K = Komitmen
b. A = Akuntabel
c. N = Nyaman
d. D = Disiplin
e. A = Amanah
f. N = Netral
g. G = Gotong Royong

2.5 Struktur Organisasi Ruang Farmasi Puskesmas

KOORDINATOR
CUT LIZAYANTI, A.Md. Farm
NIP. 19760425 200212 2 012

PELAYANAN FARMASI GUDANG FARMASI

LISTIANI APT. RAUDHATUL JANNAH,


NIP.19710510 199202 2 001 S.FARM
NIP. 19920715 202012 2 018

7
ELIS MARLINA, AMD.KEB
NIP.19770716 200604 2 035
NANDA SUKMAWATI, SKM, MSM
NIP.19671202 198812 2 002

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Ruangan

2.6 Tugas Pokok dan Fungsi

1. Membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan


2. Mengklasiikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan
farmasi
3. Menginventarisasi pemasok perbekalan farmasi
4. Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
5. Mengawasi kegiatan dalam rangka sterilisasi sentral
6. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan
7. Merekapitulasi daftar usulan penghapusan
8. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing pada pelayanan
farmasi klinik
9. Visite ke ruang rawat pada pelayanan farmasi klinik
10. Pelayanan Informasi Obat (PIO) pada pelayanan farmasi klinik
11. Konseling obat pada pelayanan farmasi klinik
12. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya pada
pelayanan farmasi klinik
13. Mendokumentasi pemantauan penggunaan obat dan pelayanan farmasi
klinik
14. Pelayanan kefarmasian jarak jauh remote service pada pelayanan farmasi
khusus
15. Home care pada pelayanan farmasi khusus

8
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi dan Identifikasi Isu

Dalam merumuskan core issue digunakan metode USG, dimana USG


(Urgency , Seriousness, Growth) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Analisis USG (kualitas isu) meliputi unsur
berikut:

1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindak
lanjuti,
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan,
3. Growth (pertumbuhan) : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan


rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu
tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.
Berdasarkan hasil pengamatan selama kurang lebih 10 (sepuluh) bulan
masa percobaan pada Puskesmas Kandang terdapat beberapa identifikasi isu yang
dapat diambil diantaranya yaitu:
1. Kurang Optimalnya mekanisme penyimpanan obat di Gudang Farmasi
Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe
2. Kurang Optimalnya penandaan kadaluarsa obat pada rak penyimpanan
obat di Gudang Farmasi Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe
3. Kurang Optimalnya pelabelan Hight Alert pada obat-obat kategori Hight
Alert di Gudang Farmasi Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe

9
1. Kurang Optimalnya mekanisme penyimpanan obat di Gudang Farmasi
Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe

Mekanisme penyimpanan obat di gudang farmasi belum optimal dikarenakan


kurangnya sarana dan prasarana yang ada. Agar penyimpanan obat lebih optimal
diperlukan pengadaan rak penyimpanan obat dan belum adanya alat pengukur
suhu dan kelembaban ruangan yang dapat menjamin mutu stabilitas obat.

2. Kurang Optimalnya penandaan kadaluarsa obat pada rak penyimpanan obat di


Gudang Farmasi Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe

Penandaan kadaluarsa obat diperlukan agar lebih mudah untuk pengendalian


obat yang mendekati masa kadaluarsa. Semakin optimal pengendalian kadaluarsa
akan meminimalkan kerugian terhadap obat yang kadaluarsa dan memaksimalkan
pemberian obat yang kadaluarsa kepada pasien, Sehingga mutu pelayanan terjaga
dan semakin meningkat. Agar penandaan kadaluarsa obat semakin optimal,
diperlukan inovasi dengan pelabelan berdasarkan klasifikasi warna pada rak
penyimpanan obat. Sehingga akan lebih efisien terhadap pengendalian kadaluarsa
obat.
3. Kurang Optimalnya pelabelan Hight Alert pada obat-obat kategori Hight Alert
di Gudang Farmasi Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe
Obat-obat kategori High Alert adalah kategori obat yang memerlukan
kewaspadaan tinggi karena memiliki persentase tinggi dalam menyebabkan
kesalahan dan dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Maka perlu
dilakukan pelabelan dan penyimpanan khusus untuk obat yang termasuk dalam
kategori obat tersebut.

Analisis core isu dilakukan untuk menetapkan dan memilih tiga


permasalahan besar yang menjadi satu core isu yang diangkat menjadi
permasalahan dalam aktualisasi ini. Dari ketiga isu di atas dipilih isu dengan nilai
tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness
dan Growth) untuk menentukan kualitas isu. Berikut tabel dari core isu yang
diangkat:

10
Tabel Skala Nilai
Keterangan
Bobot

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 kuat pengaruhnya

3 Sedang kuat pengaruhnya

2 Kurang kuat pengaruhnya

1 Sangat kurang kuat pengaruhnya


Tabel 3.1 Skala Nilai USG

No
Isu Aktual U S G Jumlah Prioritas
.
1 Kurang optimalnya mekanisme penyimpanan
obat di Gudang Farmasi Puskesmas Kandang 4 4 4 12 3
Kota Lhokseumawe (MA)
2 Kurang optimalnya penandaan kadaluarsa
obat pada rak penyimpanan obat di Gudang
5 5 5 15 1
Farmasi Puskesmas Kandang Kota
Lhokseumawe (PP)
3 Kurang optimalnya pelabelan Hight Alert pada
obat-obat kategori Hight Alert di Gudang
4 5 4 13 2
Farmasi Puskesmas Kandang Kota
Lhokseumawe (PP)
Tabel 3.2 Analisis USG

3.2. Argumentasi Isu Terpilih


Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG diatas
dapat dilihat bagaimana kualitas isu yang ada. Isu yang mendapatkan rangking
tertinggi adalah isu final dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan
masalahnya, yaitu:
“Kurang optimalnya penandaan kadaluarsa obat pada rak penyimpanan
obat di Gudang Farmasi Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe”.

Jika isu tersebut tidak diaktualisasikan maka akan berdampak:


1. Tidak maksimalnya pengendalian obat kadaluarsa di gudang farmasi

11
2. Terjadinya peluang pemberian obat yang sudah kadaluarsa kepada pasien
lebih besar
3. Tidak terjaminnya mutu obat yang diberikan kepada pasien
4. Resiko terjadinya efek yang tidak diinginkan pada pasien karena
pemberian obat yang sudah kadaluarsa
5. Mengakibatkan kerugian bagi Puskesmas
6. Pencapaian tujuan visi dan misi tidak maksimal

12
3.3 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe

Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya mekanisme penyimpanan obat di Gudang Farmasi Puskesmas Kandang Kota
Lhokseumawe
2. Kurang optimalnya penandaan kadaluarsa obat pada rak penyimpanan obat di Gudang Farmasi
Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe
3. Kurang optimalnya pelabelan Hight Alert pada obat-obat kategori Hight Alert di Gudang Farmasi
Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe

Isu Yang diangkat : Kurang optimalnya Penandaan Kadaluarsa obat pada rak penyimpanan Obat di Gudang Farmasi
Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Penandaan Kadaluarsa obat pada rak penyimpanan obat di Gudang Farmasi Puskesmas
Kandang Kota Lhokseumawe melalui pelabelan berdasarkan klasifikasi warna

13
Kontribusi Penguatan
Output/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan  Akan menjumpai  Bertemu tatap Akuntabilitas: Dengan melakukan Konsultasi
konsultasi atasan dan mentor di muka dengan Transparan dan kegiatan tersebut, dengan
dengan atasan ruangan dengan atasan dan mentor tanggung jawab yaitu maka hal ini sesuai pimpinan akan
dan mentor memberi salam  Terlaksananya informasi yang Visi Puskesmas menguatkan
terkait terlebih dahulu konsultasi dan disampaikan transparan yaitu menjadikan nilai organisasi
pelaksanaan  Akan melakukan memperoleh izin/ dan benar adanya serta masyarakat sehat yaitu
kegiatan konsultasi dengan persetujuan dari jelas maksud dan tujuan secara mandiri dan Komitmen,
atasan dan mentor atasan dan mentor tentang agenda aktualisasi islami serta Akuntabel,
serta menyampaikan terkait rancangan yang akan dilakukan meningkatkan dan Displin
rencana kegiatan kegiatan terkait isu dan mutu pelayanan
dengan teratur aktualisasi yang permasalahan tersebut. menuju Indonesia
 Akan membuat akan dilaksanakan Sehat
catatan hasil (Surat izin Nasionalisme:
konsultasi dengan kegiatan) Religius, menghormati, Misi Puskesmas
atasan dan mentor  Catatan hasil menghargai orang lain yaitu Perubahan
 Akan meminta izin konsultasi dan kerja sama yaitu perilaku petugas,
terkait pelaksanaan (notulensi) menghormati dan disiplin kerja dan
rancangan kegiatan  Bukti : foto dan menghargai pimpinan peningkatan SDM
aktualisasi yang video yang telah memiliki ilmu
akan dilaksanakan dan pengalaman kerja
serta memohon izin yang dapat membantu
kembali dengan dalam pelaksanaan

14
Kontribusi Penguatan
Output/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mengucapkan salam aktualisasi.

Etika Publik:
Mengucapkan salam saat
menjumpai atasan serta
menunjukkan sikap sopan
dan santun
2 Melakukan  Akan bertemu dengan  Bertemu tatap Akuntabilitas: Dengan melakukan Koordinasi
koordinasi koordinator dan staf muka dengan Transparan dan kegiatan tersebut, dengan
dengan ruang farmasi dengan koordinator dan tanggung jawab yaitu maka hal ini sesuai koordinator dan
koordinator memberi salam staf ruang farmasi informasi yang visi Puskesmas staf akan
dan staf ruang terlebih dahulu  Terlaksana nya disampaikan transparan yaitu menjadikan menguatkan
farmasi  Akan melakukan koordinasi dan dan benar adanya serta masyarakat sehat nilai organisasi
koordinasi dan mendapat jelas maksud dan tujuan secara mandiri dan yaitu
menyampaikan dukungan dari tentang agenda aktualisasi islami serta Komitmen,
rencana kegiatan koordinator dan yang akan dilakukan meningkatkan Akuntabel,
dengan teratur kepada staf ruang farmasi terkait isu dan mutu pelayanan dan Displin
koordinator dan staf mengenai permasalahan tersebut. menuju Indonesia
ruang farmasi serta rancangan Sehat
meminta dukungan kegiatan Nasionalisme: Misi Puskesmas
terkait rencana aktualisasi yang Religius, menghormati, yaitu Perubahan
kegiatan akan dilaksanakan menghargai orang lain perilaku petugas,

15
Kontribusi Penguatan
Output/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
 Akan mencatat hasil  Daftar hadir, dan kerja sama yaitu disiplin kerja dan
koordinasi serta Catatan hasil menghormati dan peningkatan SDM
membacakan kembali koordinasi menghargai koordinator
hasil catatan tersebut (notulensi) dan rekan staf ruangan
 Bukti : foto dan yang dapat membantu dan
video memberi dukungan dalam
pelaksanaan aktualisasi.

Etika Publik:
Mengucapkan salam saat
menjumpai koordinator
dan staf ruangan serta
menunjukkan sikap sopan
dan santun
3 Menganalisa  Akan menganalisa  Mendapatkan data Akuntabilitas Dengan melakukan Analisa data
data stok obat data dan menghitung jumlah stok dan saat melakukan analisa kegiatan tersebut, stok obat akan
di Gudang stok obat bersama Catatan hasil stok obat dilakukan maka hal ini sesuai menguatkan
Farmasi koordinator dan staf pengelompokan dengan penuh tanggung visi dan misi nilai organisasi
Puskesmas ruang farmasi dengan obat berdasarkan jawab dan bekerja keras puskesmas. yaitu
Kandang jujur, tanggung jawab kadaluarsa agar kegiatan tersebut visi Puskesmas Komitmen,
dan kerja keras (Dokumen dapat terlaksana dengan yaitu menjadikan Akuntabel,
 Mencatat kadaluarsa pengelompokkan baik masyarakat sehat Amanah dan

16
Kontribusi Penguatan
Output/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
masing-masing obat data kadaluarsa) secara mandiri dan Gotong
dan mengelompokkan  Bukti : foto dan Anti korupsi islami serta Royong
data setiap obat video Dalam analisa dan meningkatkan
berdasarkan masa pengambilan data stok mutu pelayanan
kadaluarsa obat dilaporkan dengan menuju Indonesia
Jujur sesuai dengan hasil Sehat
yang didapatkan misi Puskesmas
yaitu:
Etika Publik Menjaga
Dalam pengambilan data ketersediaan obat-
dilakukan dengan obatan dan
memiliki sikap Integritas pembekalan
dan Profesionalisme kesehatan
yang bertujuan untuk
peningkatan mutu
pelayanan
4 Membuat  Akan merancang  tersedianya Akuntabilitas Dengan melakukan Pembuatan
rancangan design label dan design label saat membuat rancangan kegiatan tersebut, rancangan
design label mengklasifikasikan yang design label dilakukan maka hal ini sesuai design label
kadaluarsa warna berdasarkan mengklasifikasi dengan penuh tanggung visi dan misi kadaluarsa akan
berdasarkan lama kadaluarsa kan warna jawab dan bekerja keras puskesmas. menguatkan
klasifikasi  mengkonsultasikan (merah, kuning, agar kegiatan tersebut visi Puskesmas nilai organisasi

17
Kontribusi Penguatan
Output/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
warna kepada mentor hasil hijau) sesuai dapat terlaksana dengan yaitu menjadikan yaitu
design label dan dengan masa baik masyarakat sehat Komitmen dan
klasifikasi warna kadaluarsa obat secara mandiri dan Akuntabel
berdasarkan lama  Diperoleh izin Komitmen mutu islami serta
kadaluarsa dengan hasil design Dalam membuat meningkatkan
sopan santun label oleh rancangan design mutu pelayanan
mentor kadaluarsa harus efektif menuju Indonesia
(Notulensi) dan efisien serta Sehat
 Bukti : foto dan berorientasi mutu karena Misi Puskesmas
video design tersebut akan yaitu Berupaya
digunakan untuk setiap saat
memudahkan/ mencegah memberikan
pemberian obat kadaluarsa pelayanan prima
saat pelayanan sesuai dengan
perkembangan
Nasionalisme: kebutuhan seluruh
Menghormati dan lapisan masyarakat
menghargai dalam
berkonsultasi kepada
mentor dan menerima
semua saran yang diberikan
oleh mentor.

18
Kontribusi Penguatan
Output/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Anti Korupsi:
Jujur, tidak mengambil
keuntungan apapun dalam
persiapan
5 Melakukan  Akan menyiapkan  Tersedianya Komitmen mutu: Dengan melakukan Melakukan
pelabelan bahan dan alat seperti bahan dan alat Efektif dan efisien kegiatan tersebut, pelabelan akan
kadaluarsa gunting dan selotip yang dibutuhkan dalam melakukan maka hal ini sesuai menguatkan
obat pada rak  Akan membuat label  Tersedianya label kegiatan pelabelan visi dan misi nilai organisasi
penyimpanan sesuai design bersama yang sesuai Puskesmas. yaitu
obat koordinator dan staf dengan design Akuntabilitas: Visi yaitu Komitmen,
ruang farmasi  Tersusun nya obat Tanggung jawab menjadikan Akuntabel,
 Akan menyusun obat dengan letak yang menyelesaikan semua masyarakat sehat Nyaman dan
sesuai tanggal sesuai dengan tugas dengan benar dan secara mandiri dan Gotong
kadaluarsa sesuai data masa kadaluarsa tepat islami serta Royong
acuan tata letak obat  Terlaksananya meningkatkan
(menggunakan sistem Pelabelan Nasionalisme: mutu pelayanan
FEFO) kadaluarsa pada Adanya kerjasama dengan menuju Indonesia
 Akan menempelkan rak penyimpanan staf dalam kegiatan Sehat.
label pada rak obat sesuai pelabelan Misi yaitu
penyimpanan obat dengan klasifikasi Berupaya setiap
bersama koordinator warna saat memberikan

19
Kontribusi Penguatan
Output/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan staf ruang farmasi  Bukti : foto dan pelayanan prima
video sesuai dengan
perkembangan
kebutuhan seluruh
lapisan masyarakat
6. Melakukan  Membuat janji  Mendapatkan Akuntabilitas: Dengan melakukan Sosialisasi
sosialisasi dengan rekan jadwal untuk Materi yang di sampaikan kegiatan tersebut, kepada staf
kepada koordinator dan staf sosialisasi harus jelas dan dapat maka hal ini sesuai ruangan akan
koordinator ruang farmasi dengan  Tersedianya dipercaya. Dalam kegiatan visi dan misi menguatkan
dan staf ruang sopan bahan presentasi sosialisasi juga dilakukan puskesmas. nilai organisasi
farmasi terkait  menyiapkan materi yang mudah dengan penuh tanggung Visi Puskesmas yaitu
pelabelan sosialisasi dipahami jawab yaitu menjadikan Komitmen,
kadaluarsa  menjelaskan materi  Penjelasan materi masyarakat sehat Akuntabel,
obat pada rak sosialisasi dapat diterima Etika Publik: secara mandiri dan dan Disiplin
penyimpanan  melakukan review oleh koordinator Saat melakukan islami serta
obat terhadap materi dan staf ruang sosialisasi saya harus meningkatkan
berdasarkan sosialisasi dengan farmasi bersikap sopan dan mutu pelayanan
klasifikasi tanya jawab  Daftar hadir dan santun menuju Indonesia
warna Hasil catatan Sehat
sosialisasi Nasionalisme: Misi Puskesmas
(notulen) Materi disampaikan yaitu
 Bukti : foto dan dengan suasana Perubahan perilaku

20
Kontribusi Penguatan
Output/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
video kekeluargaan petugas, disiplin
kerja dan
Komitmen Mutu: peningkatan SDM
Dalam penyampaian
materi harus efektif dan
efisien serta berorientasi
mutu agar informasi yang
disampaikan mudah di
mengerti
7. Melakukan  Membandingkan hasil  Foto dan video Akuntabilitas: Dengan melakukan Evaluasi dan
evaluasi dan sebelum dan sesudah  melapor dan Bertanggung jawab saat kegiatan tersebut, pelaporan akan
pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan berterimakasih membuat laporan kegiatan maka hal ini sesuai menguatkan
aktualisasi pelabelan kadaluarsa kepada mentor dengan penuh kejelasan visi dan misi nilai organisasi
obat pada rak atas bimbingan yang dirincikan secara puskesmas. yaitu
penyimpanan obat dari awal hingga detail dan mudah Visi Puskesmas Komitmen,
 Akan melaporkan akhir kegiatan dipahami yaitu menjadikan Akuntabel,
hasil kegiatan tentang masyarakat sehat dan Displin
Optimalisasi Komitmen Mutu: secara mandiri dan
penandaan kadaluarsa Laporan ini dibuat islami serta
obat pada rak dengan meningkatkan
penyimpanan obat di mempertimbangkan mutu pelayanan
Gudang Farmasi waktu yang efektif dan menuju Indonesia

21
Kontribusi Penguatan
Output/ Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai
Hasil Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
efisien Sehat
Misi Puskesmas
Etika publik: yaitu
mengucapkan Berupaya setiap
terimakasih atas saat memberikan
kerjasama staf ruang pelayanan prima
farmasi dan bimbingan sesuai dengan
dari atasan dan mentor perkembangan
dengan sopan dan kebutuhan seluruh
santun lapisan masyarakat

Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

22
3.4 Jadwal Aktualisasi
Pelaksanaan Aktualisasi ini dilaksanakan pada Gudang Farmasi
Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe dari Tanggal 26 November s/d 26
Desember 2021 dengan melakukan 7 kegiatan, yang didalamya terkandung nilai-
nilai dasar profesi PNS (ANEKA):
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
26 04 12 20
No Kegiatan November Desember Desember Desember
s/d 03 s/d 11 s/d 19 s/d 25
Desember Desember Desember Desember
Melakukan konsultasi dengan
1 atasan dan mentor terkait
pelaksanaan kegiatan
Melakukan koordinasi dengan
2
koordinator dan staf ruang farmasi
Menganalisa data stok obat di
3 Gudang Farmasi Puskesmas
Kandang Kota Lhokseumawe
Membuat rancangan design label
4 kadaluarsa berdasarkan klasifikasi
warna
Melakukan pelabelan kadaluarsa
5
obat pada rak penyimpanan obat
Melakukan sosialisasi kepada staf
ruang farmasi terkait pelabelan
6 kadaluarsa obat pada rak
penyimpanan obat berdasarkan
klasifikasi warna
Melakukan evaluasi dan pelaporan
7
hasil aktualisasi

Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

23
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Realisasi Kegiatan


Berdasarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS yang telah
ditulis dan diseminarkan selama On Campus, penulis sudah menerapkannya
dalam kegiatan aktualisasi sebagai Apoteker di Puskesmas Kandang Kota
Lhokseumawe. Kegiatan yang terdapat di dalam rancangan aktualisasi sejumlah 7
(tujuh) kegiatan telah berhasil dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan tersebut telah
penulis rangkum dalam tabel-tabel berikut.

Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan 1


Kegiatan Melakukan konsultasi dengan atasan dan mentor terkait pelaksanaan
kegiatan
Tanggal 30 November 2021 – 1 Desember 2021
Tahapan Kegiatan 1. Menjumpai atasan dan mentor di ruangan dengan memberi
salam terlebih dahulu
2. Melakukan konsultasi dengan atasan dan mentor dan
menyampaikan rencana kegiatan dengan teratur
3. Membuat catatan hasil konsultasi dengan atasan dan mentor
4. Meminta izin terkait pelaksanaan rancangan kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan serta memohon izin kembali
dengan mengucapkan salam
Output/Hasil 1. Bertemu tatap muka dengan mentor dan atasan
2. Terlaksananya konsultasi dan memperoleh izin/ persetujuan
oleh mentor dan atasan terkait rancangan kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan (surat izin kegiatan)
3. Catatan hasil konsultasi (notulensi)
4. Bukti : foto dan video
Keterkaitan Nilai  Akuntabilitas: Transparan dan tanggung jawab yaitu informasi
Dasar ASN yang disampaikan transparan dan benar adanya serta jelas
maksud dan tujuan tentang agenda aktualisasi yang akan

24
dilakukan terkait isu dan permasalahan tersebut.
 Nasionalisme: Religius, menghormati, menghargai orang
lain dan kerja sama yaitu menghormati dan menghargai
pimpinan yang telah memiliki ilmu dan pengalaman kerja yang
dapat membantu dalam pelaksanaan aktualisasi.
 Etika Publik: Mengucapkan salam saat menjumpai atasan serta
menunjukkan sikap sopan dan santun.

Penguatan Nilai dasar organisasi: Komitmen, akuntabel, dan disiplin


Terhadap Nilai-
Nilai Organisasi
Analisis Dampak Komunikasi merupakan hal utama dalam berorganisasi, maka dari
itu sebelum saya melaksanakan kegiatan aktualisasi dalam unit
kerja perlu saya mengkonsultasikan kepada atasan dan mentor.
Jika saya tidak menerapkan nilai- nilai dasar ASN saat menjumpai
atasan dan mentor, maka kemungkinan kegiatan ini tidak bisa
terlaksana dengan baik karena tidak ada arahan dari atasan dan
mentor bahkan bisa tidak mendapatkan izin untuk melaksanakan
kegiatan
Dokumentasi

25
Gambar 4.1 Menjumpai Atasan untuk Konsultasi dan Meminta
Izin Kegiatan

Gambar 4.2 Menjumpai Mentor untuk Konsultasi dan Meminta


Persetujuan Kegiatan

Gambar 4.3 Surat Izin Kegiatan dan Notulen Konsultasi dengan


Atasan

26
Gambar 4.4 Surat Persetujuan Kegiatan dan Notulen Konsultasi
dengan Mentor

Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan 2

Kegiatan Melakukan Koordinasi dengan koordinator dan staf ruang Farmasi


Tanggal 07 Desember 2021
Tahapan Kegiatan 1. Bertemu dengan koordinator dan staf ruang farmasi dengan
memberi salam terlebih dahulu
2. Melakukan koordinasi dan menyampaikan rencana kegiatan
dengan teratur kepada koordinator dan staf ruang farmasi serta
meminta dukungan terkait rencana kegiatan
3. Mencatat hasil koordinasi serta membacakan kembali hasil
catatan tersebut
Output/Hasil 1. Bertemu tatap muka dengan koordinator dan staf ruang farmasi
2. Terlaksananya koordinasi dan mendapat dukungan dari
koordinator dan staf ruang farmasi mengenai rancangan kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan
3. Daftar hadir, Catatan hasil koordinasi (notulensi)
4. Bukti : foto dan video

Keterkaitan Nilai  Akuntabilitas: Transparan dan tanggung jawab yaitu informasi


27
dasar ASN yang disampaikan transparan dan benar adanya serta jelas
maksud dan tujuan tentang agenda aktualisasi yang akan
dilakukan terkait isu dan permasalahan tersebut.
 Nasionalisme: Religius, menghormati, menghargai orang
lain dan kerja sama yaitu menghormati dan menghargai
koordinator dan rekan staf ruangan yang dapat membantu dan
memberi dukungan dalam pelaksanaan aktualisasi.
 Etika Publik: Mengucapkan salam saat menjumpai koordinator
dan staf ruangan serta menunjukkan sikap sopan dan santun

Analisis Dampak Komunikasi merupakan hal utama dalam berorganisasi, maka dari
itu sebelum saya melaksanakan kegiatan aktualisasi perlu saya
berkoordinasi dengan koordinator dan staf ruang farmasi. Jika saya
tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN saat melakukan koordinasi
maka kemungkinan kegiatan ini tidak bisa terlaksana dengan baik
karena tidak ada bantuan serta dukungan dari koordinator dan staf
ruang farmasi.
Dokumentasi

Gambar 4.5 Koordinasi


dengan koordinator
dan staf ruang farmasi

Gambar 4.6 Absen dan Notulen


Koordinasi dengan
28
koordinator dan staf ruang farmasi

Tabel 4.3 Pelaksanaan Kegiatan 3


Nama Kegiatan Menganalisa data stok obat di Gudang Farmasi Puskesmas Kandang
Tanggal 9 Desember 2021
Tahapan Kegiatan 1. Menganalisa data dan menghitung stok obat bersama koordinator
dan staf ruang farmasi dengan jujur, tanggung jawab dan kerja
keras
2. Mencatat kadaluarsa masing-masing obat dan mengelompokkan
data setiap obat berdasarkan masa kadaluarsa
Output/Hasil 1. Mendapatkan data jumlah stok dan Catatan hasil pengelompokan
obat berdasarkan kadaluarsa (dokumen pengelompokan data)
2. Bukti : foto dan video

Keterkaitan Nilai  Akuntabilitas: saat melakukan analisa stok obat dilakukan


Dasar ASN dengan penuh tanggung jawab dan bekerja keras agar
kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik
 Anti korupsi: Dalam analisa dan pengambilan data stok obat
dilaporkan dengan Jujur sesuai dengan hasil yang didapatkan
 Etika Publik: Dalam pengambilan data dilakukan dengan
memiliki sikap Integritas dan Profesionalisme yang bertujuan
untuk peningkatan mutu pelayanan

Penguatan Nilai dasar organisasi: Komitmen, akuntabel, amanah, dan gotong


Terhadap Nilai- royong
Nilai Organisasi
Analisis Dampak Pengumpulan data adalah aktivitas mencari data yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan kegiatan. Jika saya tidak menerapkan
nilai-nilai ASN pada kegiatan ini, maka tidak diperoleh data yang
benar sehingga tidak dapat dilakukan kegiatan penandaan
kadaluarsa obat.
Dokumentasi

29
Gambar 4.7 Analisa data dan Menghitung Sisa Stok Obat

Gambar 4.8 Rekapitulasi data stok obat

Tabel 4.4 Pelaksanaan Kegiatan 4


Kegiatan Membuat rancangan design label kadaluarsa berdasarkan klasifikasi
warna
Tanggal 11 Desember 2021
Tahapan 1. Merancang design label dan mengklasifikasikan warna
Kegiatan berdasarkan lama kadaluarsa
2. Konsultasi kepada mentor hasil design label dan klasifikasi
warna berdasarkan lama kadaluarsa dengan sopan santun
30
Output/Hasil 1. Tersedianya design label yang mengklasifikasikan warna (merah,
kuning, hijau) sesuai dengan masa kadaluarsa obat
2. Diperoleh izin hasil design label oleh mentor (notulensi)
3. Bukti: foto dan video
Keterkaitan Nilai  Akuntabilitas: saat membuat rancangan design label dilakukan
Dasar ASN dengan penuh tanggung jawab dan bekerja keras agar
kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik
 Komitmen mutu: Dalam membuat rancangan design
kadaluarsa harus efektif dan efisien serta berorientasi mutu
karena design tersebut akan digunakan untuk memudahkan/
mencegah pemberian obat kadaluarsa saat pelayanan
 Nasionalisme: Menghormati dan menghargai dalam
berkonsultasi kepada mentor dan menerima semua saran yang
diberikan oleh mentor.
 Anti Korupsi: Jujur, tidak mengambil keuntungan apapun
dalam persiapan.

Penguatan Nilai dasar organisasi: Komitmen dan akuntabel


Terhadap Nilai-
Nilai Organisasi
Analisis Dampak Perencanaan adalah proses mengidentifikasi berbagai tujuan untuk
kinerja dimasa yang akan datang serta memutuskan tugas dan
penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Jika
saya tidak menerapkan nilai-nilai ASN pada kegiatan ini maka
tidak diperoleh design yang sesuai dengan kebutuhan.
Dokumentasi Gambar 4.9 Merancang design Kadaluarsa

31
Gambar 4.10 Konsultasi hasil rancangan design dengan mentor

Gambar 4.11 Notulen konsultasi design dengan mentor

32
Gambar 4.12 Design label yang telah disetujui oleh mentor

Tabel 4.5 Pelaksanaan Kegiatan 5


Kegiatan Melakukan pelabelan kadaluarsa obat pada rak penyimpanan obat
Tanggal 15 – 18 Desember 2021
Tahapan Kegiatan 1. Menyiapkan bahan dan alat seperti gunting dan selotip
2. Membuat label sesuai design bersama koordinator dan staf ruang
farmasi
3. Menyusun obat sesuai tanggal kadaluarsa sesuai data acuan tata
letak obat (menggunakan sistem FEFO)
4. Menempelkan label pada rak penyimpanan obat bersama
koordinator dan staf ruang farmasi
Output/Hasil 1. Tersedianya bahan dan alat yang dibutuhkan
2. Tersedianya label yang sesuai dengan design
3. Tersusunnya obat dengan letak yang sesuai dengan masa
kadaluarsa
4. Terlaksananya pelabelan kadaluarsa pada rak penyimpanan obat
sesuai dengan klasifikasi warna
5. Bukti: foto dan video
Keterkaitan Nilai  Komitmen mutu: Efektif dan efisien dalam melakukan
Dasar ASN kegiatan pelabelan
 Akuntabilitas: Tanggung jawab menyelesaikan semua tugas

33
dengan benar dan tepat
 Nasionalisme: Adanya kerjasama dengan staf dalam kegiatan
pelabelan

Penguatan Nilai dasar organisasi: Komitmen, akuntabel, nyaman, dan gotong


Terhadap Nilai- royong
Nilai Organisasi
Analisis Dampak Jika saya tidak menerapkan nilai-nilai ASN pada kegiatan ini maka
kegiatan pelabelan pada rak penyimpanan obat tidak dapat
terlaksana sehingga tidak dapat memudahkan kita dalam
pengawasan obat.
Dokumentasi

Gambar 4.13 Menyiapkan Bahan dan Alat yang diperlukan

34
Gambar 4.14 Proses Penyusunan Dan Pelabelan Obat

Tabel 4.6 Pelaksanaan Kegiatan 6

Nama Kegiatan Melakukan sosialisasi kepada koordinator dan staf ruang farmasi
terkait pelabelan kadaluarsa obat pada rak penyimpanan obat
berdasarkan klasifikasi warna
Tanggal 21 Desember 2021
Tahapan Kegiatan 1. Membuat janji dengan koordinator dan staf ruang farmasi
dengan sopan
2. Menyiapkan materi sosialisasi
3. Menjelaskan materi sosialisasi
4. Melakukan review terhadap materi sosialisasi dengan tanya

35
jawab
Output/Hasil 1. Mendapatkan jadwal untuk sosialisasi
2. Tersedianya bahan presentasi yang mudah dipahami
3. Penjelasan materi dapat diterima oleh koordinator dan staf ruang
farmasi
4. Daftar hadir dan hasil catatan sosialisasi (notulen)
5. Bukti: foto dan video
Keterkaitan Nilai  Akuntabilitas: Materi yang di sampaikan harus jelas dan dapat
Dasar ASN dipercaya. Dalam kegiatan sosialisasi juga dilakukan dengan
penuh tanggung jawab
 Etika Publik: Saat melakukan sosialisasi saya harus bersikap
sopan dan santun
 Nasionalisme: Materi disampaikan dengan suasana
kekeluargaan
 Komitmen Mutu: Dalam penyampaian materi harus efektif dan
efisien serta berorientasi mutu agar informasi yang
disampaikan mudah di mengerti

Penguatan Nilai dasar organisasi: Komitmen, akuntabel, dan disiplin


Terhadap Nilai-
Nilai Organisasi
Analisis Dampak Sosialisasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman terkait kegiatan yang dilakukan sehingga dapat
diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari. Jika saya tidak
menerapkan nilai-nilai ASN pada kegiatan ini maka kegiatan
sosialisasi tidak dapat dilaksanakan sehingga semua petugas tidak
mengerti dan tidak menerapkan kegiatan ini dalam pekerjaan
sehari-hari.
Dokumentasi

36
Gambar 4.15 Penyerahan Undangan Kepada Koordinator Untuk
Hadir Pada Kegiatan Sosialisasi

Gambar 4.16 Sosialisasi kepada Koordinator dan Staf Ruang


Farmasi

Gambar 4.17 Absensi Peserta Dan Notulen Sosialisasi

37
Tabel 4.7 Pelaksanaan Kegiatan 7

Nama Kegiatan Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil aktualisasi


Tanggal 22 Desember 2021
Tahapan Kegiatan 1. Membandingkan hasil sebelum dan sesudah pelaksanaan
kegiatan pelabelan kadaluarsa obat pada rak penyimpanan obat
2. Melaporkan hasil kegiatan tentang optimalisasi penandaan
kadaluarsa obat pada rak penyimpanan obat di Gudang Farmasi
Output/Hasil 1. Foto dan video
2. Melapor dan berterimakasih kepada mentor atas bimbingan dari
awal hingga akhir kegiatan

Keterkaitan Nilai  Akuntabilitas: Bertanggung jawab saat membuat laporan


Dasar ASN kegiatan dengan penuh kejelasan yang dirincikan secara detail
dan mudah dipahami
 Komitmen Mutu: Laporan ini dibuat dengan
mempertimbangkan waktu yang efektif dan efisien

 Etika publik: mengucapkan terimakasih atas kerjasama


koordinator dan staf ruang farmasi dan bimbingan dari atasan
dan mentor dengan sopan dan santun
Penguatan Nilai dasar organisasi: Komitmen, akuntabel, dan disiplin
Terhadap Nilai-
Nilai Organisasi
Analisis Dampak Laporan adalah bentuk penyampaian informasi baik secara lisan
maupun tulisan. Evaluasi juga diperlukan untuk melihat kegiatan
yang dilakukan akan berhasil. Jika saya tidak menerapkan nilai-
nilai ASN pada kegiatan ini maka tidak dapat melihat perubahan
dan mengetahui manfaat dari kegiatan ini. Jika tidak melakukan
pelaporan maka mentor tidak mengetahui apa kegiatan yang telah
diselesaikan.

38
Dokumentasi

39
Gambar 4.18 Perbandingan sebelum dan sesudah dilakukan
pelabelan

Gambar 4.19 Pelaporan Hasil kegiatan

Gambar 4.20 Testimoni Serta Dukungan dari Atasan Dan Rekan


Kerja

40
4.2 Habituasi
Selama 30 hari kegiatan aktualisasi di instansi saya bekerja, yaitu di
Puskesmas Kandang Kota Lhokseumawe, saya berusaha menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi) untuk menjadi seorang ASN yang profesional dalam memberikan
pelayanan prima.
Saya melatih disiplin dengan hadir tepat waktu setiap harinya sesuai
jadwal saya bertugas. Selain itu, saya juga memakai pakaian dengan rapi dan
sopan sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Setelah sampai di Puskesmas, saya
menyapa petugas ruang farmasi dan karyawan Puskesmas dengan ramah dan
sopan. Kemudian saya siap bekerja sesuai dengan tupoksi saya di Gudang
Farmasi Puskesmas Kandang.
Saat bekerja saya selalu mengutamakan sikap cepat tanggap, empati, dan
ramah serta bertanggung jawab terhadap pekerjaan saya. Setiap bertemu
dengan atasan dan rekan kerja di lingkungan Puskesmas, saya selalu menerapkan
sikap ramah, menyapa dengan senyum, saling menghormati, serta sopan dan
santun. Saat melaksanakan tugas ataupun menerima tugas dari atasan, saya
melaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Apabila ada tugas
yang tidak saya mengerti, maka saya bertanya dengan bahasa yang sopan. Saya
juga berdiskusi dengan atasan/senior jika ada pendapat atau mengalami kesulitan.
Saya bertanya dengan berani atau menyampaikan pendapat dengan jelas
sehingga saya bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Apabila sudah
memasuki waktu sholat saya bergegas menunaikan shalat (religius) bersama
rekan kerja di ruangan. Setelah selesai bertugas kegiatan di Puskesmas kemudian
saya pulang kerumah untuk beristirahat, saat berkendara pulang ataupun
berangkat menuju Puskesmas, saya memakai atribut lengkap dan mematuhi
peraturan lalu lintas demi keselamatan.
Kebiasaan ini saya lakukan dengan disiplin dan konsisten setiap harinya
tanpa korupsi waktu (anti korupsi). Kegiatan habituasi ini diinternalisasikan dan
dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas keseharian yang dilaksanakan secara
berulang sehingga menjadi kebiasaan serta mendapatkan hasil yang efektif,
efisien, dan berorientasi mutu. Habituasi ini dijalankan agar nilai instansi dan
organisasi dapat tercapai.

41
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi kegiatan yang telah dilakukan penulis


pada Puskesmas Kandang dari tanggal 26 November sampai 25 Desember 2021
maka dapat disimpulkan hal berikut :

1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi di Puskesmas Kandang berorientasi pada


nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
2. Penerapan nilai-nilai ANEKA tersebut diharapkan tidak hanya diterapkan
selama kegiatan aktualisasi saja, melainkan harus selalu diterapkan dalam
pelayanan kesehatan di Puskesmas Kandang sehingga dapat membentuk
pola pikir bahwa ASN merupakan pelayan masyarakat yang mengutamakan
kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi atau golongan serta
dapat bekerja secara profesional dan sesuai standar sehingga visi misi
instansi dan nilai organisasi dapat tercapai.
3. Penandaan kadaluarsa obat pada rak penyimpanan obat dengan
mengklasifikasikan berdasarkan warna merupakan inovasi untuk
memudahkan pengawasan kadaluarsa obat yang dapat diterapkan dalam
pengelolaan obat di Gudang Farmasi Puskesmas Kandang.

5.2 Saran

Sehubungan dengan kegiatan yang telah dilakukan, maka penulis


memberikan saran sebagai berikut:
1. Nilai-nilai Dasar ASN yaitu nilai ANEKA wajib terus tertanam dan
diaplikasikan dalam diri seorang ASN dalam bekerja sebagai pelayan publik
yang berkomitmen memberikan Pelayanan Prima bagi masyarakat.
2. BKPSDM Kota Lhokseumawe harus selalu memberikan bimbingan dan
evaluasi kepada ASN agar penerapan nilai-nilai dasar ANEKA ini dapat
menjadi budaya di lingkungan kerja atau instansi masing-masing, sehingga
pelayanan publik di Kota Lhokseumawe menjadi lebih baik.
42
3. Penandaan kadaluarsa obat pada rak penyimpanan obat dengan
mengklasifikasikan berdasarkan warna tidak hanya diterapkan di Gudang
Farmasi Puskesmas Kandang, tetapi juga dapat diterapkan di Gudang
Farmasi Puskesmas lain di Kota Lhokseumawe.

43
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 Tentang


Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon
Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara


Tahun 2014

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74 Tahun 2016. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Jakarta: Menkes RI

44

Anda mungkin juga menyukai