Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam


rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis,makmur, adil dan bermoral tinggi
dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil
dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada pancasila dan undang-undang Dasar Tahun 1945.
ASN memiliki fungsi sebagaimana tertuang dalam UU No.5 Tahun
2014 yaitu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
ASN harus memiliki pemahaman yang lengkap tentang nilai-nilai
dasar profesi ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam negara
kesatuan repuplik indonesia yang akan menjadi modal bagi ASN
dalam merancang suatu rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan di unit kerja masing-masing. Kelima nilai dasar profesi
tersebut yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi (ANEKA).
Nilai dasar profesi ASN harus menjadi dasar bagi terbentuknya
pelayanan yang optimal salah satunya dalam pelayanan dibidang
kesehatan misalnya puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
2

mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan


pelayanan mutu pelayanan kepada perorangan.
Pelayanan kesehatan di puskesmas sendiri masih dihadapkan
pada masalah yang berkaitan dengan pelayanan secara menyeluruh.
Keberhasilan program prolanis salah satunya yang sangat strategis
ditentukan oleh konsistensi pelayanan secara menyeluruh yang
diberikan di unit-unit pelayanan kesehatan salah satunya pelayanan
dalam program prolanis. Namun dalam pelaksanaanya pelayanan
prolanis di puskesmas maniis masih belum optimal dan masih
terdapat kekurangan dikarenakan menurunnya keteraturan kunjungan
pasien prolanis.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin merancang
kegiatan aktualisasi habituasi dengan isu “BELUM OPTIMALNYA
PELAYANAN PROLANIS PADA PASIEN HIPERTENSI DAN
DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS MANIIS.” sebagai penerapan
nilai-nilai dasar profesi ASN.

1. Gambaran Umum Puskesmas Maniis


A. Letak geografis daerah
Kecamatan Maniis merupakan salah satu Kecamatan di
Kabupaten Purwakarta yang Terletak di sebelah Selatan Kota
Kabupaten yang berjarak 37 Km, dengan waktu tempuh + 1 jam
menggunakan kendaraan roda 4. Keadaan geografisnya
berbukit-bukit dengan ketinggian antara 200 – 400 meter diatas
permukaan laut, suhu maximum 28 º Celcius, dengan curah
hujan tertinggi pada bulan Oktober s/d Maret. Di aliri oleh 2
buah sungai, dan dikelilingi Waduk Cirata. Kecamatan Maniis
dari 8 Desa. Dari jumlah Desa tersebut seluruhnya masuk
katagori Desa Swadaya (8 Desa), terbagi menjadi 25 Dusun, 57
RW, 160 RT dengan jarak Desa terjauh 20 Km dari Ibu Kota
3

Kecamatan dengan waktu tempuh 1 jam menggunakan


kendaraan roda 4. Luas wilayah sebesar 51,91 Km2.
Jumlah posyandu terdiri dari 36 posyandu dengan
jumlah kader 108 orang, dukun terlatih 37 orang, dukun tidak
terlatih 5 orang dan jumlah Bidan Desa 10 orang dimana setiap
desanya telah terisi.
Secara Administrasi Kecamatan Maniis berbatasan
dengan:
Sebelah utara : Kecamatan Tegal waru
Sebelah Timur : Kabupaten Bandung
Sebelah Barat : Kabupaten Cianjur
Sebelah Selatan: Kabupaten Cianjur

Keadaan Tanah di wilayah kerja Puskesmas Maniis terdiri dari


Tanah pemukiman : 15,47 km2
Tanah Sawah : 17,46 km2
Tanah darat dan sungai : 18,98 km2

2. Visi dan Misi Organisasi


1. Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta
Visi
“Purwakarta sehat mandiri dan berkarakter”
Misi
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu,
terjangkau oleh masyarakat
2) Mewujudkan upaya perlindungan masyarakat agar bebas
dari masalah-masalah penyakit
3) Mendorong untuk mewujudkan lingkungan sehat bagi
masyarakat dan
4) Mendorong untuk mewujudkan perilaku yang bersifat
proaktif, mandiri untuk memelihara kesehatan masyarakat.
4

2. Puskesmas Maniis
Visi
“Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat”
Misi
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu,
terjangkau oleh masyarakat
2) Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional
3) Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
4) Melindungi masyarakat dari berbagai macam penyakit
termasuk wabah dan kejadian luar biasa serta penyakit yang
disebabkan oleh degeneratif
5) Membina dan mendorong peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan untuk hidup sehat dan mandiri.

3. Tugas dan Fungsi Unit kerja


Berdasarkan Permenkes No.75 Tahun 2014 tugas pokok
dan fungsi puskesmas adalah sebagai berikut:
Tugas Pokok:
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Fungsi:
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
2) Penyelenggaraan UKP diwilayah kerjanya
3) Wahana pendidikan tenaga kesehatan
4.Tugas dan Fungsi Dokter Umum
Berdasarkan Permenkes No.73 Tahun 2013 tugas pokok
dokter umum di puskesmas adalah sebagai berikut :
5

1) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama


2) Melakukan pemeliharaan kesehatan lansia
3) Melakukan penyuluhan medik
4) Melayani atau menerima konsultasi

4. Stuktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2009
tentang tentang Organisasi, Rincian Tugas, Fungsi,  dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Purwakarta serta Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
maka struktur organisasi puskesmas Purwakarta sebagai berikut :

Gambar 1.1 Stuktur Organisasi Puskesmas

B. Tujuan

1. Tujuan umum
Meningkatkan pelayanan pasien prolanis yang optimal, sejalan
dengan fungsi ASN, maka rancangan kegiatan aktualisasi ini
6

diharapkan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pelayanan


publik dengan mengoptimalkan nilai – nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) dalam profesi dokter di Puskesmas Maniis.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pelayanan prolanis yang optimal pada pasien
hipertensi dan diabetes melitus.
b. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN
dalam melaksanakan pekerjaanya dan berkontribusi dalam
memperkuat visi dan misi organisasi.
c. Peserta mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara
profesional sebagai pelayan publik, serta sebagai peserta latsar
cpns yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di
instansi masing-masing.
d. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas prolanisi
dalam merencanakan dan melaksanakan,membina, memantau
dan mengevaluasi upaya pelayanan prolanis pada pasien
hipertensi dan diabetes melitus.

C. Manfaat
1. Bagi Penulis
a. Sebagai langkah agar terciptanya pelayanan prolanis lebih
baik terhadap pasien.
b. Dapat mengontrol perkembangan pasien meliputi tekanan
darah dan kadar gula darah.
c. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
khususnya tentang nilai ASN yaitu ANEKA
(akuntabilitas,nasionalisme,etika publik,komitmen mutu,anti
korupsi) seerta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut
di instansi kerja.
7

2. Bagi Organisasi
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pelayanan prolanis
dan menanggulangi masalah pelayanan prolanis.
b. Sebagai langkah terciptanya kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan prolanis di puskesmas.
c. Sebagai pengembangan kompetensi pegawai Masyarakat
mengetahui terkait pengetahuan mengenaii prolanis dan
dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
8

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Gambaran Umum
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diatas,
diketahui isu yang diangkat adalah belum optimalnya pelayanan
prolanis pada penyakit hipertensi dan diabetes melitus DI
Puskesmas Maniis. Sementara tujuan yang ingin dicapai adalah
mengoptimalisasikan pelyanan prolanis pada penyakit hipertensi
dan diabetes melitus di Puskesmas Maniis.
Untuk mendongkarak pencapaian tujuan tersebeut penulis akan
melaksanakan 6 kegiatan yaitu melakukan anamnesa pasien
prolanis pada penyakit hipertensi dan diabetes melitus,
pemeriksaan fisik prolanis, menulis resep pasien secara rasional,
menulis rekam medis pasien secara lengkap dan sistematis,
menentukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi, melakukan
penyuluhan prolanis di dalam gedung puskesmas.

B. URAIAN KEGIATAN
1. Melakukan anamnesa pasien di poli umum
a. Tahapan Kegiatan
1) Mengawali pemeriksaan pasien dengan mengucapkan
senyum, salam dan sapa serta memperkenalkan diri
kepada pasien dan keluarga pasien.
2) Menanyakan identitas pasien.
3) Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien
sehingga pasien datang ke poli umum.
4) Menanyakan tentang riwayat penyakit yang dirasakan
sekarang secara rinci.
5) Menanyakan tentang riwayat penyakit sebelumnya
9

yaitu hipertensi atau diabetes melitus.


6) Menanyakan tentang riwayat pengobatan yang pernah
dijalani.
b. Hasil Kegiatan
1) Dokter mendapatkan informasi mengenai keluhan
pasien secara efektif dan efisien sebagai identifikasi
awal dalam penegakan diagnosis yang dapat
dipertanggung jawabkan.
2) Pasien merasa dihormati sehingga lebih terbuka dalam
menyampaikan informasi mengenai apa yang dirasakan
bila diperlakukan sama.
3) Pasien merasa nyaman untuk menyampaikan informasi
yang diperlukan apabila dokter mengedepankan rasa
hormat dan sopan santun.
c. Nilai – nilai dasar (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Setiap kegiatan yang dilakukan dalam melakukan
anamesa pasien dapat dipertanggung jawabkan karena
dilakukan secara teliti efektif dan efisien.
2) Nasionalisme
Perlakuan ASN adalah sama terhadap semua pasien
tidak memandang jenis pembayaran, suku, agama, ras
dan golongan.
3) Etika Publik
Dalam melakukan anamnesa harus diawali dengan
senyum, salam, sapa dan dilakukan dengan sopan,
santun dan empati.
4) Komitmen Mutu
Anamnesa yang dilakukan sesuai dengan teliti, efektif,
dan efisien dapat meningkatkan mutu pelayanan
puskesmas.
10

5) Anti Korupsi
ASN melayani pasien dengan penuh ikhlas tanpa
meminta imbalan diluar ketentuan yang berlaku.
d. Kontribusi terhadap Visi/Misi Puskesmas Maniis
Melakukan anamnesa sesuai nilai – nilai ANEKA
berkontribusi dalam visi organisasi yaitu memberikan
pelayanan yang prima dan juga misi dalam meningkatkan
sumber daya manusia yang profesional.
e. Penguatan nilai – nilai Puskesmas Maniis
Penerapan ANEKA dalam melakukan anamnesa dapat
menguatkan nilai – nilai Puskesmas Maniis yaitu integritas
yang tinggi, manusiawi dan profesional.
f. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan Publik
melakukan anamnesa kepada pasien secara partisipatif
dengan pasien dan keluarga, tidak diskriminatif dan
akuntabel
2) Manajemen ASN
ASN melakukan anamnesa dengan menunjukkan
integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap pasien.
3) Whole of Goverment
ASN dapat berkoordinasi dengan pasien dalam
menggali penyakit yang dialami dan menentukan
tatalaksana yang akan diberikan.
2. Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien prolanis
a. Tahapan kegiatan
1) Mengawali pemeriksaan fisik pada pasien prolanis
dengan melakukan hand hygiene dengan hands rub
atau cuci tangan.
2) Meminta izin atau persetujuan kepada pasien prolanis
11

atau keluarga untuk dilakukan pemeriksaan.


3) Memeriksa tanda – tanda vital pasien terdiri dari
Tekanan Darah, Nadi, Respirasi dan Suhu.
4) Memeriksa secara sistematis mulai dari kepala, leher,
toraks, abdomen dan ekstremitas.
b. Hasil kegiatan
1) Pasien dapat terhindar dari infeksi silang karena dokter
bertanggungjawab melakukan hand hygiene sebelum
kontak dengan pasien.
2) Dengan dilakukan pemeriksaan fisik secara teliti, dan
efektif maka dapat dilakukan penegakan diagnosa yang
dapat dipertanggung jawabkan.
3) Pasien merasa nyaman dan dihormati.
c. Nilai – nilai dasar (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Pemeriksaan fisik yang dilakukan secara teliti
menghasilkan diagnosa yang dapat dipertanggung
jawabkan.
2) Nasionalisme
Pemeriksaan fisik pada pasien dilakukan sama dan
tidak membeda-bedakan dan adil ke semua pasien.
3) Etika Publik
ASN melakukan pemeriksaan fisik dengan
memperhatikan sopan santun dan meminta izin
sebelum dilakukan pemeriksaan.
4) Komitmen Mutu
ASN melakukan pemeriksaan fisik secara teliti
sehingga mutu pelayanan dapat semakin meningkat.
5) Anti Korupsi
Pasien melakukan pemeriksaan fisik tanpa meminta
imbalan diluar ketentuan yang berlaku.
12

d. Kontribusi terhadap Visi/Misi Puskesmas Maniis


Melakukan pemeriksaan fisik sesuai nilai – nilai ANEKA
berkontribusi dalam visi Puskesmas Maniis yaitu
memberikan pelayanan yang prima dan juga misi
Puskesmas maniis dalam meningkatkan sumber daya
manusia yang profesional.
e. Penguatan nilai – nilai Puskesmas Maniis
Penerapan ANEKA dalam melakukan pemeriksaan fisik
dapat menguatkan nilai – nilai Puskesmas Maniis yaitu
integritas yang tinggi, manusiawi dan profesional.
f. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan Publik
ASN melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien
dengan rasa hormat dan santun sehingga pasien
merasa nyamaan saat pemeriksaan dilakukan.
2) Manajemen ASN
Melakukan pemeriksaan fisik dengan kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab merupakan kewajiban
pegawai ASN.
3) Whole of Goverment
ASN dapat berkoordinasi dengan perawat dalam
melakukan pemeriksaan fisik. Perawat dapat
memberikan bantuan bila diminta dan bisa bertindak
sebagai pendamping yang menyaksikan proses
pemeriksaan fisik.
3. Menulis resep medikamentosa secara rasional
a. Tahapan Kegiatan
1) Menulis tanggal pembuatan resep
2) Menulis nama yang menuliskan resep
3) Menuliskan obat yang diresepkan sesuai norma
penulisan resep
13

4) Menuliskan jumlah obat sesuai yang dibutuhkan


5) Menulis identitias pasien
6) Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca
b. Hasil Kegiatan
1) Resep yang dituliskan sesuai dengan yang dibutuhkan
pasien sehingga kesembuhan pasien menjadi prioritas
2) Tidak ada konflik kepentingan dalam penulisan resep
karena penulisan resep sesuai formularium rumah sakit.
3) Mengurangi medication error karena tulisan yang tidak
dapat dibaca oleh apoteker.
c. Nilai – nilai dasar (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Penulisan resep dapat dipertanggung jawabkan sesuai
dengan indikasi penyakit pasien.
2) Nasionalisme
Tidak ada peresepan yang dibedakan antara pasien
umum, BPJS dan SKTM.
3) Etika Publik
ASN yang menulis resep secara rasional dapat
berkoordinasi dengan apoteker secara sopan dan
santun.
4) Komitmen Mutu
Penulisan resep sesuai formularium, dapat dibaca,
merupakan penilaian dalam peningkatan mutu
puskesmas.
5) Anti Korupsi
Tidak melakukan perjanjian – perjanjian tertentu dengan
perusahaan farmasi adalah upaya anti korupsi dalam hal
ini gratifikasi.
d. Kontribusi terhadap Visi/Misi Puskesmas Maniis
14

Menulis resep secara rasional sesuai nilai – nilai ANEKA


berkontribusi dalam visi Puskesmas Maniis yaitu
memberikan pelayanan yang prima dan juga misi
Puskesmas Maniis dalam meningkatkan sumber daya
manusia yang profesional.
e. Penguatan nilai – nilai Puskesmas Maniis
Penerapan ANEKA dalam melakukan penulisan resep
dapat menguatkan semua nilai – nilai Puskesmas Maniis
yaitu kerjasama tim, integritas yang tinggi, manusiawi dan
profesional.
f. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan Publik
ASN menuliskan resep dengan menggunakan prinsip
tidak diskriminatif, mudah dan murah, aksesibel dan
akuntabel.
2) Manajemen ASN
ASN menuliskan resep dengan memperhatikan
kewajiban dan kode etik serta kode perilaku ASN.
3) Whole of Goverment
ASN sebagai dokter berkoordinasi dengan apoteker
dalam penulisan resep sehingga tidak terjadi
medication error agar keselamatan pasien terjamin.
4. Menulis rekam medis Poli Umum secara lengkap dan
sistematis.
a. Tahapan Kegiatan
1) Menulis asesmen awal medis Puskesmas dimulai dari:
a) Menulis hasil anamnesa pasien
b) Menulis hasil pemeriksaan fisik pasien
c) Menulis diagnosa kerja medis
d) Menulis tatalaksana medis disertai waktu pemberian
e) Menulis hasil konsul dari dokter penanggung jawab
15

pasien.
f) Menandatangani setiap form yang harus
ditandatangani.
b. Hasil Kegiatan
1) Tercapainya fungsi rekam medis sebagai sumber analisa
penyakit, pembuktian masalah hokum dan untuk
pendidikan dan pelatihan.
2) Hasil rekam medis yang objektif dan tidak diskrimatif.
3) Hasil rekam medis yang jujur tidak ditambah atau
dikurangi
4) Secara profesional menjaga kerahasiaan rekam medis.
c. Nilai – nilai dasar (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Isi rekam medis dapat dipertanggung jawabkan oleh
ASN
2) Nasionalisme
ASN tidak diskriminasi terhadap pengisian rekam medis
3) Etika Publik
ASN merahasiakan isi dari rekam medis adalah salah
satu etika publik dalam menuliskan rekam medis
4) Komitmen Mutu
Penulisan rekam medis asesmen awal yang lengkap
tanpa meninggalkan satupun bagian dari rekam medis
adalah suatu komitmen mutu puskesmas.
5) Anti Korupsi
Penulisan rekam medis yang dilakukan ASN harus jujur.
d. Kontribusi Visi/Misi Puskesmas Maniis
Menulis rekam medis poli umum secara lengkap dan
sistematis sesuai nilai – nilai ANEKA berkontribusi dalam visi
Puskesmas Maniis yaitu memberikan pelayanan yang prima
dan juga Misi Puskesmas dalam meningkatkan sumber daya
16

manusia yang profesional dan meningkatkan sistem


informasi dan manajemen puskesmas yang akuntabel.
e. Penguatan nilai – nilai Puskesmas Maniis
Penerapan ANEKA dalam melakukan penulisan resep dapat
menguatkan nilai – nilai Puskesmas Maniis yaitu integritas
yang tinggi, manusiawi dan profesional.
f. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan Publik
ASN menuliskan rekam medis ASN secara lengkap
menggunakan prinsip efektif dan akuntabel.
2) Manajemen ASN
Penulisan rekam medis yang dilakukan ASN mengacu
kepada tugas fungsi serta kode etik dan kode perilaku
ASN.
3) Whole of Goverment
Dokter ASN berkolaborasi dengan perawat atau bidan
dalam mengisi rekam medis secara lengkap dan
sistematis.
5. Menentukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
a. Tahapan kegiatan
1) Menginformasikan kepada pasien bahwa akan
dilakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan
indikasi pasien.
2) Melengkapi formulir pengantar pemeriksaan penunjang
yang dibutuhkan yaitu gula darah, asam urat dan
kolesterol.
3) Menandai formulir dengan menggunakan kata “CITO”.
4) Menandatangani formulir pengantar pemeriksaan
penunjang.
5) Mengintepretasikan hasil dari pemeriksaan penunjang
yang diperiksa.
17

b. Hasil Kegiatan
1) Hasil pemeriksaan penunjang dapat dipertanggung
jawabkan sesuai indikasi.
2) Pasien dan keluarga merasa puas karena informasi
disampaikan tanpa memandang status kepesertaan
pasien.
3) Hasil pemeriksaan penunjang akan lebih cepat ketika
tertulis “CITO” di formulir permintaan pemeriksaan
penunjang.
c. Nilai – nilai dasar (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sudah sesuai
dengan indikasi dan dapat dipertanggung jawabkan.
2) Nasionalisme
ASN tidak memandang status kepesertaan pasien yang
akan dilakukan pemeriksaan penunjang.
3) Etika publik
ASN memberikan informasi tentang intepretasi hasil
pemeriksaan penunjang dengan sopan dan santun.
4) Komitmen Mutu
Hasil pemeriksaan sesuai indikasi dan hasil
pemeriksaan yang lebih cepat keluar dengan pelabelan
“CITO” berkomitmen pada keefektifan dan keefisienan,
serta meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
5) Anti Korupsi
ASN tidak meminta imbalan diluar ketentuan yang
berlaku dipuskesmas.
d. Kontribusi Visi/Misi Puskesmas Maniis
Menentukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi sesuai
nilai – nilai ANEKA berkontribusi dalam visi Puskesmas
Maniis yaitu memberikan pelayanan yang prima dan juga
18

Misi Puskesmas Maniis dalam meningkatkan sumber daya


manusia yang profesional dan meningkatkan sistem
informasi dan manajemen puskesmas yang akuntabel.
e. Penguatan nilai – nilai Puskesmas Maniis
Penerapan ANEKA dalam melakukan pemeriksaan
penunjang dapat menguatkan nilai – nilai Puskesmas
Maniis yaitu integritas yang tinggi, manusiawi, dan
profesional.
f. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan Publik
Dalam menentukan pemeriksaan penunjang sesuai
indikasi ASN berprinsip partisipatif, responsif, tidak
diskriminatif, efektif dan efisien serta akuntabel.
2) Manajemen ASN
Menentukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
indikasi adalah tugas dan fungsi sebagai pelayan publik
dengan berpedoman pada kode etik dan kode perilaku
ASN.
3) Whole of Goverment
Dalam menentukan pemeriksaan penunjang yang
sesuai indikasi, dokter ASN berkolaborasi dengan
analis lab untuk pengambilan sampel darah.
6. Memberikan penyuluhan prolanis di dalam gedung
Puskesmas
a. Tahapan kegiatan
1) Menyiakapkan ruangan
2) Menyiapkan proyektor
3) Menyiapkan materi penyuluhan
4) Memberikan penyuluhan dengan quiz
b. Hasil kegiatan
1) Tercapai asuhan medis yang diinginkan sesuai dengan
19

instruksi yang diberikan, dan dapat dipertanggung


jawabkan.
2) Pasien dan keluarga merasa puas ketika semua
informasi disampaikan dengan baik.
c. Nilai – nilai dasar (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Informasi yang diberikan saat penyuluhan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya .
2) Nasionalisme
Dalam melakukan penyuluhan dengan mengadakan
quiz harus menghormati pendapat pasien demi untuk
kepentingan bersama .
3) Etika publik
Informasi hasil konsultasi disampaikan kepada pasien
dengan sopan santun dan bahasa yang baik.
4) Komitmen mutu
Melakukan penyuluhan pada pasien prolanis
merupakan tugas saya sebagai dokter ahli pertama
harus melakukan kegiatan tersebut secara
berkesinambungan dengan pelayanan yang prima
sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di
puskesmas.
5) Anti Korupsi
Melakukan Penyuluhan tanpa meminta biaya
penyuluhan.
d. Kontribusi terhadap Visi / Misi Puskesmas Maniis
Melakukan penyuluhan merupakan tugas saya sebagai
dokter ahli pertama ASN yaitu memberikan pelayanan,
membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kegiatan prolanis sesuai dengan peraturan /kebijakan
pemerintah yang mana fungsi ASN adalah sebagai pelayan
20

publik dan pelaksana kebijakan publik.


e. Penguatan nilai – nilai Puskesmas Maniis
Penerapan ANEKA dalam melakukan konsultasi kepada
Kepala Puskesmas dapat menguatkan nilai – nilai
Puskesmas Maniis yaitu kerjasama tim, integritas yang
tinggi, manusiawi dan profesional.
f. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Pelayanan Publik
ASN mengkonsultasikan hasil penyuluhan kepada
Kepala Puskesmas engan menggunakan prinsip
transparan, tidak diskriminatif, efektif dan akuntabel.
2) Manajemen ASN
ASN mengkonsultasikan hasil penyuluhan kepada
Kepala Puskesmas merupakan tugas fungsi ASN dalam
pelayan publik serta mengacu kepada kode etik dan
kode perilaku ASN.
3) Whole of Goverment
ASN berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas untuk
tindak lanjut asuhan medis yang akan dilakukan. ASN
juga berkoordinasi dengan perawat atau bidan untuk
melaksanakan rencana asuhan yang sudah
direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai