DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MASSENGA
JL.Olahraga No Telp. 0428 21130
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan pertama yang bertugas melaksanakan
upaya kesehatan di suatu wilayah tertentu. Upaya kesehatan yang di selenggarakan termasuk
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, demi terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas
harus dapat meningkatkan kinerja pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien.
Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari berbagai kendala yang muncul dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat baik dari segi internal maupun eksternal puskesmas.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang mengutamakan kepuasan
pelanggan untuk itu puskesmas harus dapat meningkatkan standar mutu pelayanan yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan adanya Akreditasi Puskesmas Massenga di
harapkan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan
kesehatan berstandar yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Manual Mutu Puskesmas Merupakan pedoman bagi Puskesmas Massenga yang
menjelaskan secara garis besar sistim Management Mutu. Manual Mutu adalah suatu dokumen
yang digunakan untuk :
a. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh personel Puskesmas.
b. Menggambarkan keterkaitan dengan prosedur sistim mutu yang terdokumentasi.
c. Memberikan gambaran bahwa Puskesmas memiliki kebijakan dalam mengelola organisasi
untuk mencapai target mutu yang telah di tentukan.
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
1) Keadaan Geografis
Puskesmas Massenga adalah salah satu puskesmas yang berada di kabupaten
Polewali mandar yang terletak di kelurahan polewali kecamatan polewali yang
merupakan ibukota kabupaten polewali mandar, yang secara geografis dengan
batas wilayah kerja sebagai berikut :
Sebelah Utara : wilayah Puskesmas Pekkabata
Sebelah Barat : wilayah Puskesmas Pekkabata
Sebelah Timur : wilayah Puskesmas Polewali
Sebelah Selatan : Pantai Teluk Mandar
Luas wilayah Kerja Puskesmas Massenga 11,8 Km2 yang terdiri dari 4
kelurahan yaitu kelurahan Polewali dengan luas wilayah 1,7 km2 Kelurahan
Wattang dengan luas wilayah 3,5 km2 , Kelurahan Lantora dengan luas wilayah
2,6 km2 dan Kelurahan Sulewatang dengan luas Wilayah 4 Km2.
Puskesmas Massenga sendiri terletak di kelurahan Polewali dan merupakan
salah satu dari empat kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Massenga
yang mempunyai tugas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Polewali Mandar untuk melaksanakan 3 (tiga) fungsi pokok fungsi
puskesmas yang meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat esensial, Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan, dan Upaya Kesehatan Perorangan.
Sampai akhir Tahun 2016 Puskesmas Massenga hanya membawahi satu
Puskesmas Pembantu (PUSTU) dengan jenis pelayan berupa promotif, preventif,
dan kuratif.
Puskesmas Massenga memiliki jumlah karyawan sebanyak 115 orang yaitu
Pegawai Negeri Sipil Sebanyak 33 orang yang terdiri dari :
Kepala Puskesmas 1 orang, kepala Tata Usaha 1 orang, Dokter Umum 1
orang, Dokter Gigi 1 orang, Perawat 9 orang, Bidan 8 orang, Kefarmasian 3
orang, Adminkes 3 orang, tenaga gizi 1 orang, tenaga kesehatan lingkungan 2
orang, penyuluh kesehatan 1 orang
Tenaga sukarela sebanyak 83 orang, yang terdiri dari Dokter Umum 1 orng,
administrasi 2 orang, operator 2 orang analisis kesehatan 1 orang, farmasi 2
orang, perawat orng, bidan ..... orang, supir ...... orang, cleaning service 2
orang....
2) Keadaan penduduk
Masalah Utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi 3 hal pokok,
yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang
menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi
dan penyebaran penduduk yang tidak merata.
a) Pertumbuhan penduduk
Jumlah Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Massenga
sebanyak 4 Kelurahan dengan Jumlah Penduduk Sebanyak 24. 612
orang, yang terdiri dari laki – laki sebanyak 11.977 jiwa dan perempuan
sebanyak 12.635 jiwa
b) Komposisi Penduduk menurut kelompok umur
Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat
menggambarkan tinngi rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu, juga
mencerminkan angka beban tanggungan, yaitu perbandingan antara
jumlah penduduk produktif (Umur 15 – 64 tahun) dengan tidak produktif
( umur 0 – 14 tahun dan umur 65 tahun keatas). Sex Rasio diwilayah
kerja Puskesmas Massenga pada tahun 2016 menunjukkan jumlah
penduduk prempuan sebesar ......jiwa dan penduduk laki – laki
sebesar ...... jiwa.
c) Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Penduduk yang ada diwilayah kerja Puskesmas Massenga pada
tahun 2016 Sebanyak 24.612 jiwa dan tersebar di 4 Kelurahan namun
persebaran ini tidak merata, Kelurahan yang paling banyak jumlah
penduduknya adalah kelurahan Polewali dengan jumlah penduduk
sebanyak 8.584 jiwa, kemudian kelurahan wattang dengan jumlah
penduduk sebanyak 6.200 jiwa, kemudian Kelurahan Lantora dengan
jumlah penduduk sebanyak 5.605 jiwa dan Kelurahan yang paling rendah
jumlah penduduknya adalah Kelurahan Sulewatang dengan jumlah
penduduk sebanyak 4.259 jiwa.
3) Keadaan Ekonomi
Keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari banyaknya
penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian
berbagai aspek termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi. Jumlah masyarakat
miskin di wilayah kerja Puskesmas Massenga ......... jiwa yang mendapat
pelayanan kesehatan. Semua yang datang kesarana kesehatan pemerintah dengan
jaminan kesehatan daerah (JAMKESDA).
4) Tingkat pendidikan
Indikator yang dapat digunakan mengukur tingkat pendidikan
masyarakat yaitu kemampuan baca tulis ini tercermin dari angka melek huruf
penduduk usia 10 tahun keatas dapat membaca dan menulis seperti huruf arab,
mandar, bugis, dan indonesia.
5) Keadaan Lingkungan
Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya pemukiman
dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat rumah sehat serta
terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat – tempat umum termasuk sarana
dan cara pengolahannya.
6) Keadaan Perilaku Masyarakat
Selanjutnya perilaku kesehatan adalah hal – hal yang dilakukan oleh
manusia yang didasari oleh pengetahuan, sikap, dan kemampuan yang dapat
berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan.
b. Visi Organisasi
“Puskesmas massenga dengan pelayanan prima menuju masyarakat kecamatan
polewali yang sehat, mandiri, dan berkeadilan”.
c. Misi organisasi
1) Meningkatkan Mutu Pelayanan yang berkualitas.
2) Meningkatkan Kualitas SDM.
3) Mengembangkan Sarana dan Prasarana Pelayanan.
4) Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Terhadap Kesehatan.
d. Strategi
1) Meingkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan bermutu,
merata, terjangkau, dan berkualitas.
2) Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
3) Meningkatkan upaya promosi melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
4) Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.
5) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mempertahankan pelayanan
puskesmas.
6) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas Massenga dapat dilihat pada lampiran 1 (Halaman ..).
f. Motto
“Melayani dengan Sepenuh Hati”.
g. Budaya Kerja
Melayani dengan sepenuh hati, profesional, transparan, disiplin, tanggung jawab dan
kerjasama yang baik adalah cara kami bekerja.
h. Tata Nilai
1) Profesional
Adalah suatu sikap seseorang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang
dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada
nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan
2) Transparan
Adalah suatu sikap yang
3) Disiplin
Adalah suatu sikap menghargai, menghormati, patuh dan taat kepeda peraturan-
peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang ada
ditempat kerjanya.
4) Tanggung Jawab
5) Kerja Sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Kerjasama merupakan interaksi yang paling penting
karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain
sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain.
2. Kebijakan Mutu
a. Kami penanggung jawab dan seluruh karyawan dan karyawati Puskesmas Massenga
berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bekualitas dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan masyarakat serta memperbaiki proses kebijakan berdasarkan
fakta
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien pada lampiran
manual mutu ini.
3. Poses Pelayanan
a. Penyelenggaraan Upaya kesehatan masyarakat
b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
B. RUANG LINGKUP
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA / KB
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit TB Kusta, DBD, PD3i, IMS /
HIV AIDS, Filariasis, Malaria, PTM, Survailans
f. Pelayanan Perkesmas
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan UKS / UKGS
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Pelayanan kesehatan olahraga
e. Pelayanan kesehatan indra
f. Pelayan kesehatan lansia
g. Pelayanan kesehatan kerja
3. Upaya Kesehatan Masyarakat Perorangan
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA / KB
d. Pelayanan gawat darurat
e. Pelayanan gizi
f. Pelayanan kesehatan lingkungan
g. Pelayanan persalinan
h. Pelayanan rawat inap
i. Pelayanan keparmasian
j. Pelayanan laboratorium
C. TUJUAN
Manual mutu ini disusun sebagai acuan bagi puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun penyelenggaraan pelayanan
klinis
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun Manual Mutu ini adalah :
1. Undang – undang no. 36 th 2009 tentang kesehatan ( lembaga negara republik
indonesia tahun 2009 no. 144 , tambahan lembaga negara republik indonesia nomor
5063 ).
2. Undang- undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah ( lembaga negara
republik indonesia tahun 2014 no 59 tambahan lembaga negara republik indonesia
nomor 5587 )
3. Peraturan presiden nomor 35 tahun 2015 tentang kementrian kesehatan ( lembaga
negara repoblik indonesia tahun 2015 nomor 15 tambahan lembaga negara republik
indonesia nomor 59 )
4. Peraturan menteri kesehatan nomor 71 tahun 2013 tentang pelayanan kesehatan pada
jaminan kesehatan nasional ( berita negara republik indonesia tahun 2013 no. 1400 ) .
5. Peraturan menteri kesehatan no. 75 tahun 2014 tentang pusat pelayanan kesehatan
masyarakat ( berita negara republik indonesia tahun 2014 no. 1676 ).
6. Undang – undang no. 32 tahun 2014 tentang pemerintah daerah sebagaimana yang telah
diubah beberapa kali terakhir dengan undang – undang no. 12 tahun 2008 tentang
perubahan ke II atas undang – undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah
daerah .
7. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia no. 46 tahun 2015 tentang akreditasi
puskesmas , klinik pratama , tempat praktek mandiri dokter , dan tempat praktek doktor
8. Peraturan menteri kesehatan menteri kesehatan no. 71 tahun 2013 tentang pelayanan
kesehatan pada jaminan kesehatan nasional
9. Keputusan menteri kesehatan no 59 tahun 2015 tentang komisi akreditasi fasilitas
kesehatan tingkat pertama .
10. Peraturan daerah kabupaten polewali mandar no. 29 tahun 2003 tentang perizinan
dibidang kesehatan (lembaran daerah kabupaten polewali mandar tahun 2003 no.4/E)
11. Peraturan wali kabupaten polewali mandar nomor 42 tahun 2011 tentang rincian tugas
dan fungsi dinas kesehatan kabupaten polewali mandar ( berita daerah kabupaten
polewali mandar tahun 2011 nomor 67 ) sebagaimana telah diubah dengan peraturan
wali kabupaten polewali mandar nomor 26 tahun 2012 ( berita daerah kabupaten
polewali mandar tahun 2012 nomor 27 ).
12. Keputusan kepala dinas kesehatan kabupaten polewali mandar nomor 800 / 11 884/ 436
. 6. 3/ 2015 tentang akreditasi puskesmas kabupaten polewali mandar tahun 2015
Acuan yang digunakan dalam penyusunan manual mutu ini adalah : standar akreditasi
puskesmas
A. PERSYARATAN UMUM
B. Pengendalian dokumen
C. PENGENDALIAN REKAMAN.
Masing – Masing pengelola supaya mengumpulkan data ke kepala tata usaha untuk
dianalisis dan dikonsultasikan ke kepala puskesmas, kepala puskesmas menyetujui rencana
tindakan .
Kepala tata usaha membuat perencanaan kegiatan dan melakukan pembagian tugas
staf tata usaha melaksanakan tugas masing – masing yang di kepalai tata usaha . kepala tata
usaha mengumpulkan hasil kegiatan untuk di verifikasi dan menyusun hasil kegiatan
kemudian diserahkan ke kepala puskesmas , kepala puskesmas memverifikasi , menyetujui
dan menandatangani hasil kegiatan selanjutnya kepala tata usaha mengarsipkan hasil
kegiatan .
BAB III
Pelayanan yang disediakan oleh oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan/pasien dan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan.
perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayananklinis, pelaksanaan pelayanan ,
monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan .
C. Kebijakan Mutu
1. Pendaftaran dan RM
a) Jam buka pelayanan Poli dimulai jam 08.00 – selesai.
b) Waktu penyediaan dokumen RM pelayanan rawat jalan <10 menit.
c) Kepuasan pelanggan.
2. Poli Umum
a) Jam buka pelayanan poli dimulai 08.00 – selesai.
b) Waktu tunggu di rawat jalan poli umum <60 menit.
c) Kepuasan pelanggan.
3. Poli Gigi
a) Jam buka pelayanan poli dimulai 08.00 – selesai.
b) Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas.
c) Kepuasan pelanggan
4. Poli KIA/KB
a) Waktu pelayanan di poli ANC/KB lebih dari 30 menit.
b) Kepuasan pelanggan.
5. Pelayanan Farmasi
a) Waktu tunggu pelayanan obat jadi < 10 menit.
b) Waktu tunggu pelayanan obat racikan < 30 menit.
c) Kepuasan pelanggan.
6. Unit Laboratorium
a) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium.
b) Waktu tunggu hasli pemeriksaan laboratorium lebih < 120 menit.
c) Kepuasan pelanggan.
7. Unit UGD
a) Jam buka pelayanan unit gawat darurat 24 jam.
b) Ketepatan pelaksanaan triase di UGD.
c) Kepuasan pelanggan
8. Unit Perawatan.
a) Tidak terjadinya Infeksi akibat jarum infus.
b) Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat.
c) Kepuasan pelanggan.
Indikator Layanan UKM
Perencanaan mutu Pusekesmas dan keselamatan pasien berisi program progam kegiatan
peningkatan mutu yang meliputi :
Tugas, tanggung jawab dan wewenang pimpinan/karyawan diatur dengan jelas dan
terdokumentasi khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan mutu
kepuasan pelanggan serta seluruh karyawan dapat mengetahui tugas masing masing.
1. Kepala Puskesmas
Wewenang
a) Menerapkan visi, misi puskesmas yang telah disusun bersama.
b) Menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan program kesehatan di puskesmas
berdasarkan petunjuk dari dinas kesehatan.
c) Menetapkan aturan dan kebijakan intern puskesmas yang tidak bertentangan dengan
aturan diatasnya untuk melaksanakan fungsi Puskesmas.
Tanggung Jawab
Tugas
Tugas tambahan
Melaksanakan tugas tugas tambahan yang diberikan oleh kepala dinas kesehatan.
2. Ketua Tim Mutu Puskesmas/wakil Management Mutu.
Wewenang
Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil
management.
Tanggung jawab
Bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas implementasi sistim
management mutu.
Tugas
a) Menjamin sistim dilakukan secara efektif pada semua fungsi.
b) Melaporkan hasil kinerja sistem management mutu kepada top manager.
c) Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman karyawan dalam sitem
management mutu.
d) Mengkoordinikan kegiatan audit internal.
6. Sekretaris akreditasi
Wewenang
Memiliki wewenang untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab kesekretariatan
akreditasi.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab untuk menyiapkan seluruh dokumen internal dan eksternal akreditasi
Puskesmas Massenga.
Tugas
a) Menyiapkan semua dokumen internal dan eksternal.
b) Mengajukan semua dokumen yang sudah siap untuk diperiksa oleh wakil management
mutu dan disahkan oleh kepala puskesmas.
c) Menyusun dan mencatat semua dokumen yang ada di sekretariat secara rapi.
d) Memastikan seluruh dokumen poli/unit didistribusikan secara teratur dan tercatat.
Tugas tambahan
Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas sesuai dengantugas
dan fungsinya.
7. Audit internal
Wewenang
Memiliki wewenang dalam proses pengukuran dan penilaian secara sistematik objektif
dan terdokumentasi untuk memastikan bahwa kegiatan management mutu telah selesai
dengan pengaturan.
Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada kepala puskesmas atas hasil audit internal untuk menyelesaikan
permasalahan organisasi terutama ditinjau dari perspektif mutu dan kepuasan pelanggan
dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi secara umum.
Tugas
a) Merencanakan pelaksanaan audit puskesmas meliputi pembagian audit dan auditor,
jadwal pelaksaaan pembuatan surat kepada wakil management, menyiapkan semua
sarana untuk melakukan audit internal.
b) Melaksanakan tugas audit internalterhadap seluruh poli/unit meliputi : mengamati
proses, meminta penjelasan, meminta peragaan, menelaah dokumen, memeriksa daftar
periksa, mencari bukti bukti, memriksa silang, mewawancarai audit, melakukan survei,
mencari informasi dan sumber kuat, menganalisis data informasi dan menyimpulkan
hasil temuan.
c) Melaporkan hasil temuan kepada tim akreditasi wakil management.
d) Merencanakan audit internal yang akan dilakukan priode berikutnya.
Tugas tambahan
Melaksanakan perinytah lain yang diberikan oleh kepala puskesmas.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab penuh terhadap kepala puskesmas atas pelaksanaan dan hasil
survey yang telah dilakukannya.
Tugas
a) Merencanakan pelaksaan survey Puskesmas.
b) Melaksanakan seluruh kegiatan survey Puskesmas.
c) Mengelola, menganalisa dan melaporkan hasil survey kepada tim akreditasi.
d) Merenvcanakan pelaksanaan survey selanjutnya.
9. Tugas koordinat unit
Wewenang
a) Menetapkan sasaran mutu setiap unit yang harus sesuai dengan kebijakan mutu dan
pastikan terdokumentasi.
b) Merencanakan sistim management mutu dan unit kerjanya.
Tanggung jawab
a) Mengkomunikasikan kepada seluruh staf unit mengenai target-target pasien dan
memastikan semua terpenuhi.
b) Memastikan unit yang dipimpinnya membuat perencanaan pennapaian sasaran mutu
untuk memastikan tercapainya targetsasaran mutu masing-masing
c) Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas sistim management mutu.
d) Menindaklanjuti temuan audit pada unitnya.
Tugas
a) Bersama pelaksana di unit membuat standar operasional prosedur dan
terdokumentasi.
b) Meningkatkan kesadaran karyawan unit untuk mencapai sasran mutu dan kepuasan
pasien.
c) Mengupayakan dan menjaga agar lingkungan kerjanya terkendali yaitu lingkungan
kerja dalam kedaaan bersih, rapi dan nyaman.
d) Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang terkait termasuk kepala puskesmas
untuk pembahasan semua persyaratan pasien.
Tugas
a) Bersama koordinator unit membuat standar operasional prosedur dan
terdokumentasi.
b) Menambah pengetahuan dnan keterampilan guna peningkatan mutu.
c) Bekerja secara profesional untuk mencapai kepuasan pelanggan.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi sistim
manajemen mutu.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. Infrastruktur
Infrastruktur merupakan penunjang utama terlaksananya kegiatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas sehingga pelayanan didalam puskesmas dapat berjalan dengan baik,
sehingga perlu dilakukan pemeliharaan secara teratur alat-alat medis ataupun fasilitas
pendukung lainnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap di operasikan.
D. Lingkungan Kerja
Agar pelayanan kesehatan terhadap pelanggan pasien dapat berjalan dengan baik
maka diperlukan situasi lingkungan kerja yang sehat dan menyenangkan karna hal ini dapat
membantu karyawan bebas dari stress sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
1) Proses penyelenggran upaya kesehatan masyarakat dipastikan dijalankan secara
terkendali
2) Kegiatan UKM dilakukan sesuai dengan POA masing masing Program
3) Pengendalian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan
berdasar SOP dan di monitori oleh koordinator program dan koordinator UKM
4) Tiap penanggung jawab program membuat SOP untuk setiap tindakan yang
dikerjakan.
5) SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat melaksanakan
kegiatan sesuai prosedur.
6) Peralatan yang diperlukan untuk proses penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat dipastikan tersedia dan memenuhi persyaratan.
b. Validasi proses penyelenggaraan Upaya
1) Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan proses yang akan
dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai hasil yang di isyaratkan.
2) Pelaksanaannya dikerjakan oleh personel yang di tugaskan sebagai penanggung
jawab program.
c. Identifikasi dan mampu telusur
1) Semua tahap-tahap penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat harus
dipastikan diberikan identifikasi secara jelas.
2) Semua catatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya
kesehatanmasyarakat harus dipastikan diberikan identifikasi dan dapat di telusur
secara jelas.
3) Identifkasi dimaksudkan untuk menghindari kesalahan atau ketidaksesuaian
yang tidak diinginkan.
d. Hak dan Kewajiban Sasaran
1) Hak dan kewajiban sasaran upaya kesehatan masyarakat diketahui dan dipahami
oleh penanggung jawab program masing-masing.
2) Hak dan kewajiban sasaran UKM adalah sebagai berikut.
i). Hak Sasaran Program
Hak untuk mendapatkan informasi mengenai program kesehatan,
tujuan dan kegiatan yang dilaksanakan.
Hak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan program yang dilaksanakan
oleh puskesmas.
Hak untuk menolak mengikuti kegiatan-kegiatan program yang
dilaksanakan puskesmas.
Hak untuk berperan aktif dalam UKBM.
BAB VII
PENUTUP
Demikian manual mutu dibuat dan disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk dijadikan acuan
dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem serta tugas dan
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.
Apabila Puskesmas Massenga lolos dalam Penilaian Akreditasi dan mendapat Sertifikasi
Akreditasi, bukan merupakan hasil akhir dari proses implementasi mutu, tetapi merupakan awal
dari penerapan kualitas secara akhir dari proses implementasi Mutu terdiri dari aspek pelaksanaan
Implementasi sistem kualitas dan peningkatan kualitas secara terus menerus.
Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh sehingga
improvement learning selalu berjalan memenuhi tuntutan konsumen global.