Anda di halaman 1dari 33

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN

“Optimalisasi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai


(BMHP) di Puskesmas Tangkura”

Oleh
Nama Peserta : Ni Made Milia Pitrianti, A.Md.Far
No. Peserta : 22
Unit Kerja : Puskesmas Tangkura

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLI


PEMERINTAH KABUPATEN POSO
Kerja sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan
rahmat dan nikmat-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar
Aparatur Sipil Negara” yang merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan
selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang, selaku Bupati Pemerintah
Kabupaten Poso y
2. Bapak Dr. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi
Tengah
3. Bapak Ir. Yusak Theri Mentara, MM. selaku Kepala Badan
Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
kabupaten Poso
4. Ibu Agustinah, SH.MSi selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, saran dan dukungan sehingga laporan rancangan aktualisasi
ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Yafet E Maradindo, S.Kep.Ns. selaku mentor yang telah
meluangkan waktunya dalam memberi arahan dan bimbingan
6. Bapak Boby Banangi, A.Md.Far selaku penggungjawab pengelolaan
perbekalan farmasi yang telah memberikan saran dan bimbingannya.
7. Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 Lingkup
Pemerintah Kabupaten Poso
8. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan
selama mengikuti kegiatan

iii
9. Rekan-rekan keluarga besar Puskesmas Tangkura atas dukungan dan
kerjasamanya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah
banyak membantu penulis.
Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,
sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan ini.

Poso, November 2022


Penulis

Ni Made Milia Pitrianti, A.Md.Far


NIP. 199402242022052001

iv
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan………………………………………………………….……ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang ..………………………………………………………………1
1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah…………………..……...3
1.3 Tugas dan Fungsi Jabatan ……………………………………..……………...7
1.4 Tujuan Aktualisasi ……………………………………………………………8
1.5 Manfaat Aktualisasi…………………………………………………………...8
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI………………………………………..9
2.1 Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara .......................................................9
2.2 Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Governance............................................................................................................11
2.3 Analisis Isu ………………………………………………………………..13
2.4. Rencana Kegiatan Aktualisasi………………………………………..……18
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi……………………………….……………….25

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut undang-undang No.5 Tahun 2014 Apratur Sipil Negara


(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pumpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Aparatur Sipil
Negara mempumyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan
masyarakat madani yang taat hokum, berperadaban modern, demokratis, adil
dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik dalam bidang
kesehatan. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting
dalam pelayanan publik. Berdasarkan PERMENKES RI Nomor 75 Tahun
2014, Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehata perseorangan tingkat pertam,
dengan mengutamakan upaya promotive dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Aktualisasi di lingungan kerja dilaksanakan linier dengan jabatan


yang dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara. Salah satu jabatan aparatur sipil
negara dalam bidang kesehatan adalah Tenaga Teknis Kefarmasian, yang
membantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian. Dalam
melaksanakan tugas pekerjaan kefarmasian, harus menerapkan nilai-nilai

1
dasar aparatur sipil negara sehingga mampu meningkatan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia, ksususnya di wilayah kerja Puskesmas Tangkura.

Pengelolaan perbekalan farmasi atau sistem manajemen perbekalan


farmasi merupakan suatu siklus kegiatan yang dimulai dari perencanaan
sampai evaluasi yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Pengelolaan
perbekalan farmasi harus dikelola secara efektif dan efisien demi
meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas. Keberhasilan pengelolaan
perbekalan farmasi tergantung pada kondisi, ketaatan, kebijakan, tugas pokok
dan fungsi.

Dalam pelayanan kefarmasian di puskesmas, tenaga teknis kefarmasia


berperan penting dalam Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai yang meliputi perencanaan, permintaan, peneriman,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan dan
pengarsipan, serta pemantauan evaluasi pengelolaan.

Beberapa kegiatan pengelolaan sediaan farmasi telah dilakukan guna


meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di puskesmas, namun beberapa
hal masih belum berjalan secara optimal dan masih diperlukan perbaikan
diantaranya pada pendistribusian obat ke bidan desa, penyimpanan obat di
puskesmas dan pencatatan obat expired date.

Kondisi dalam pelaksanaan Pengelolaan Sediaan Farmasi pada saat ini


di Puskesmas Tangkura belum berjalan secara optimal hal ini di karenakan
beberapa faktor seperti tidak tersedianya gudang perbekalan farmasi,
keterlambatan pendistribusian obat ke Poskesdes dikarenakan LPLPO dari
bidan desa yang tidak setiap bulan, penyimpanan obat tidak sesuai standar
pelayanan kefarmasian dan pencatatan obat expired belum terlaksana
sehingga apabila isu tersebut tidak teratasi akan berdampak pada menurunnya
kualitas pelayanan kefarmasian di Puskesmas maupun di wilayah kerja bidan
desa serta dapat menyebabkan terjadinya medication eror pada saat
pelaksanakan pekerjaan kefarmasian.

2
Oleh karena itu penulis mengangkat isu ini menjadi rancangan
aktualisasi dengan judul “ Optimalisasi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan medis Habis Pakai (BMHP) di Puskesmas Tangkura “ dengan
harapan pengelolaan obat di Puskesmas Tangkura dapat dilakukan secara
optimal dan sesuai dengan aturan standar pelayanan kefarmasian.

1.2 Visi dan Misi Kabupaten Poso


 Visi
Poso Menjadi Kabupaten Maju, Tangguh, dan Terdepan di Sulawesi
Tengah

 Misi
1. Desa Maju
Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam uggulan daerah berbasis
kawasan melaui tata kelola desa yang akuntabel, transparan, inovatif,
produktif menuju desa maju
2. Poso Sehat
Mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat menuju poso sehat
3. Poso Pintar
Mewujudkan Pendidikan yang terjangkau, berkualitas dan inklusif
menuju poso pintar
4. Poso Sejahtera
Mewujudkan perekonomian masyarakat dan daerah yang sejahtera dan
berdaya saing melalui pengembangan potensi sumberdaya local
5. Poso Pakaroso
Mewujudkan pemerintahan yang responsif, professional, transparan,
melayani, bekerja tuntas, inovatif dan akuntabel
6. Poso Harmoni dan Tangguh
Mewujudkan kehidupan masyarakat poso yang harmoni dan Tangguh
bencana, sadar akan lingkungan berkelanjutan, toleran dan damai
7. Poso Bersinar dan Terdepan

3
Mewujudkan kota poso sebagai kota transit yang ramah, indah dan
nyaman dengan infrastruktur yang terdepan dan merata di seluruh
wilayah

1.2.1 Gambaran Singkat Organisasi


Puskesmas Tangkura merupakan instansi yang bertanggung
jawab atas pelayanan Kesehatan di Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Puskesmas telah banyak melakukan upaya-upaya kesehatan untuk
mengatasi permasalahan kesehatan di Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
A. Letak Geografis
Wilayah kecamatan Poso Pesisir Selatan terdiri atas dartan dan
daerah perbukitan dengan batas administratif sebagai berikut :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Poso Pesisir
b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Poso Pesisir Utara
c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Lage
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lore Utara

Luas wilayah kecamatan Poso Pesisir Selatan sekitar 563, 06


km² atau sekitar 6,4 % dari luas daratan kabupaten Poso, yang secara
administrative terdiri atas Sembilan desa, yaitu :

a. Desa Tangkura f. Desa Taunca


b. Desa Patiwunga g. Desa Sangginora
c. Desa Betalemba h. Desa Dewua
d. Desa Pantangolemba i. Desa Malitu
e. Desa Padalembara

B. Kependudukan
1. Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Kecamatan Poso Pesisir Selatan pada tahun
2020 sebanyak 9.173 jiwa sedangkan jumlah penduduk tahun
2021 meningkat menjadi 9.362 jiwa. Dalam hal ini terdapat

4
ketambahan jumlah penduduk sebesar 189 Jiwa, hal ini
sebabkan meningkatnya jumlah kelahiran dan factor lainnya
2. Komposisi jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Berdasarkan data hasil rekapitulasi jumlah penduduk Kecamatan
Poso Pesisir Selatan Tahun 2021, diketahui jumlah penduduk
sebanyak 9.362 jiwa dengan jumlah laki-laki sebesar 4.795 jiwa
dan jumlah Perempuan sebesar 4.567 jiwa. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah penduduk laki-laki masih sedikit lebih tinggi dari
penduduk perempuan.
3. Kepadatan Penduduk
Luas Wilayah kecamatan Poso Pesisir Selatan 563,06 Km² yang
terdiri dari 9 Desa dengan jumlah keseluruhan penduduk Tahun
2021 sebanyak 9.173 jiwa. Maka Angka kepadatan penduduk
pada Tahun 2021 yakni ± 17 jiwa per Km² dengan rata-rata
jumlah jiwa/rumah tangga sebesar ± 4 jiwa/rumah tangga

C. Struktur Organisasi

5
D. Strategi Puskesmas
Strategi yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Puskesmas
Tangkura yaitu :
1) Meningkatnya kapasitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan
merata
2) Terjangkaunya wilayah-wilayah yang sulit
3) Meningkatnya perilaku sehat dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat
4) melalui upaya promotif dan preventif
5) Berkurangnya masyarakat terutama balita yang berstatus gizi buruk
dan Bumil KEK
6) Meningkatnya kapasitas pelayanan KIA & KB yang berkualitas
7) Intensifikasi upaya kesehatan terhadap penurunan angka kematian
dan kesakitan terutama yang disebkan oleh penyakit menular
dengan prioritas pada upaya preventif dan promotif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative
8) Terciptanya lingkungan sehat melalui pembinaan kesehatan
lingkungan
9) Mengusahakan terpenuhinya jumlah tenaga teknis di Puskesmas
seperti Analis dan Nutrisionis. Meningkatkan kesejahteraan
pegawai Puskesmas Tangkura

E. Program
Dalam rangka menunjang pencapaian Visi Puskesmas Tangkura dan
dengan memperhatikan sumber daya manusia yang tersedia maka
program-program yang dilaksanakan merupakan program wajib
Puskesmas menurut Kementerian Kesehatan yaitu :
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. KIA/KB
4. Perbaikan Gizi

6
5. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Pengobatan

1.3 Tugas dan Fungsi Jabatan

Berdasarkan PERMENPAN RB No. 08 Tahun 2008, Tugas pokok


Asisten Apoteker adalah melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang
meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, penyiapan pengelolaan farmasi
dan penyiapan pelayanan farmasi klinik. Jabatan fungsional Asisten Apoteker
adalah Jabatan Tingkat terampil. Rincian kegiatan Asisten Apoteker sesuai
dengan jenjang jabatan sebagai Asisten Apoteker Pelaksana meliputi :

1. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan


dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian.
2. Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
3. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi
Sediaan Farmasi Non Steril
4. Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi
dalam rangka Peoduksi Sediaan Farmasi Steril
5. Mengemas alat-alat dalm rangka Sterilisasi Sentral
6. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan
Perbekalan Farmasi
7. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan
Farmasi
8. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta
menghitung harga obatnya dalam rangka Dispensing Resep individual.

7
1.4 Tujuan Aktualissi
1. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam
memberikan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Tangkura
2. Untuk mengoptimalkan pengelolaan perbekalan farmasi sesuai standar
aturan pelayanan kefarmasian
3. Untuk menerapakan nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan serta peran ASN
dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai tenaga teknis kefarmasian

1.5 Manfaat
1. Bagi Peserta
Dapat menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAk sebagai
pembentukan karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang prosefional dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan pelayanan publik khsususnya
sebagai tenaga teknis kefarmasian di Puskesmas Tangkura.
2. Bagi organisasi
Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat
kabupaten Poso khususnya di wilayah kerja Puskesmas Tangkura.
3. Bagi pemerintah kabupaten
Dapat membantu pencapaian misi Poso Pakaroso dengan
mewujudkan pemerintahan yang responsive, professional, transparan,
melayani, bekerja tuntas, inovatif dan akuntabel
4. Bagi masyarakat
Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masayarakat dalam
mendapatkan pelyanan publik terkait keamanan dan kualitas pengobatan.

8
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara


Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai
pelaksana kebijakan public, pelayanan public, perekat dan pemersatu bangsa,
maka di perlukan ASN yang professional, berintegritas dan berkarakter
BerAKHLAK yang mempunyai nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Adapun
Internalisasi nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN adalah sebagai
berikut :
Table 2.1 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
No. Nilai Dasar Afirmasi Kata kunci Panduan Perilaku
1. Berorientasi Kami  Responsivitas 1. Memahami dan
Pelayanan berkomitmen  Kualitas memenuhi kebutuhan
memberikan  Kepuasan masyakat
pelayanan 2. Ramah, cekatan,
prima demi solutif, dan dapat
kepuasan diandalkan
masyarakat 3. Melakukan perbaikan
tiada henti.
2. Akuntabel Kami  Integritas 1. Melaksanakan tugas
bertanggung-  Konsisten dengan jujur,
jawab atas  Dapat bertanggungjawab,
kepercayaan dipercaya cermat, disiplin dan
yang  Transparan berintegritas tinggi
diberikan 2. Menggunakan
kekayaan dan barang
milik negara secara
bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
3. Tidak
menyalahgunakan
kewenangan jabatan
3. Kompeten Kami terus  Kinerja 1. Meningkatkan
belajar dan terbaik kompetensi diri untuk

9
mengembang  Sukses menjawab tantangan
kan  Keberhasilan yang selalu berubah
kapabilitas  Learning 2. Membantu orang lain
agility belajar
Ahli 3. Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
4. Harmonis Kami saling  Peduli 1. Menghargai setiap
peduli dan  Perbedaan orang apapun latar
menghargai  Selaras belakangnya
perbedaan 2. Suka menolong orang
lain
3. Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
5. Loyal Kami  Komitmen 1. Memegang teguh
berdedikasi  Dedikasi ideologi Pancasila,
dan  Kontribusi UUD 1945, setia pada
mengutamak  Nasionalism NKRI serta
an  Pengabdian pemerintahan yang
kepentingan sah
Bangsa dan 2. Menjaga nama baik
Negara sesama ASN,
Pimpinan, Instansi,
dan Negara
3. Menjaga rahasia
jabatan dan negara
6. Adaptif Kami terus  Inovasi 1. Cepat menyesuaikan
berinovasi  Antusias diri menghadapi
dan antusias terhadap perubahan
dalam perubahan 2. Terus berinovasi dan
menggerakka  Proaktif mengembangkan
n ataupun kreativitas
menghadapi 3. Bertindak proaktif
perubahan
7. Kolaboratif Kami  Kesediaan 1. Memberi kesempatan
membangun bekerja sama kepada berbagai
kerjasama  Sinergi untuk pihak untuk
yang sinergis hasil yang berkontribusi
lebih baik 2. Terbuka dalam
bekerja sama untuk

10
menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan Bersama.

2.2 Kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung Terwujudnya Smart


Government
1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai


ASN yang professional, memiliki nlai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi pihak, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Pegawai ASN bertugas melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh


Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional
dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Selanjutnya peran dari ASN yaitu perencana,
pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
public yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,


pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutase, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pension dan hari tua dan
perlindungan. Manajemen PNS pada Instansi Pusat dilaksanakan oleh

11
pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Manajemen PNS pada Instansi Daerah dilaksanakan oleh pemerintah
daerah seduai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Setiap
Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi. Pengembangan kompetensi antara lain melalui Pendidikan
dan pelatihan, seminar, kursus dan penataran.

2. Smart ASN

Kominfo menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi yaitu


kecakapan menggunakan media digital (digital skills), budaya
menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan media digital
(digital ethics) dan aman menggunakan media digital (digital safety).
Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital
safety, digital culture dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi
digital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi
kognitif dan efektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah


yang harus dijalankan yaitu perluasan akses dan peningkatan infrastruktur
digital, persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor
strategis, baik di pemerintahan, layanan public, bantuan social, sektor
Pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor industry, sektor
penyiaran, percepat integrase Pusat Data Nasional sebagaimana sudh
dibicarakan. Persiapan kebutuhan SDM talenta digital. Persiapan terkait
dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi
digital dilakukan secepat-cepatnya.

12
2.3 Analisis Isu

1. Identifikasi Isu

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas


adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.

Dalam pelaksanaan teknis tersebut puskesmas memiliki kewajiban


untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat secara merata
sehingga dapat mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat menuju Poso
sehat, misalnya dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang harus
sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian yang merupakan tolak ukur
yang digunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.

Terkait standar pelayanan kefarmasian tersebut terdapat beberapa isu


yang saya temukan pada Puskesmas Tangkura yaitu :

1) Fasilitas Gudang Obat kurang memadai di Puskesmas Tangkura


2) Ketersediaan Obat di Apotek terbatas
3) Belum Optimalnya Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) di Puskesmas Tangkura
4) Penyimpanan Obat yang kurang Optimal
5) Terbatasnya persediaan Bahan Medis Habis Pakai

Berdasarkan hasil identifikasi isu-isu yang ada di lingkungan


Puskesmas Tangkura kab. Poso maka tahap selanjutnya untuk menetapkan
isu yang berkualitas atau isu yang bersifat actual, dibutuhkan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni analisis APKL (Aktual,Problematik,
Kekhalayakan dan Layak)

13
Tabel 2.2 Metode APKL (Aktual,Problematik,Khalayak,Layak)

No. Isu A P K L Jumlah


1. Fasilitas Gudang Obat kurang memadai 3 4 3 5 15
di Puskesmas Tangkura
2. Ketersediaan Obat di Apotek terbatas 4 4 5 5 18
3. Belum Optimalnya Pengelolaan Sediaan 4 5 5 5 19
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) di Puskesmas Tangkura
4. Penyimpanan Obat yang kurang Optimal 3 3 3 4 13
5. Terbatasnya persediaan Bahan Medis 3 3 3 4 13
Habis Pakai

Adanya beberapa isu yang memenuhi kriteria dari hasil analisis


APKL, maka dari itu dibutuhkan alat analisis lain untuk menentukan isu
utama yakni dengan menggunakan analisis tapisan USG (Urgency,
Seriouness dan Growth).

Table 2.3 Metode USG (Urgency, Seriouness Growth)

No. Identifikasi isu U S G Jumlah


1. Belum Optimalnya Pengelolaan Sediaan 4 5 4 13
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) di Puskesmas Tangkura
2. Ketersediaan Obat di Apotek terbatas 5 3 4 12
3. Fasilitas Gudang Obat kurang memadai di 4 4 4 12
Puskesmas Tangkura

Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG terhadap setiap isu


yang telah dirumuskan, maka isu yang terpilih menjadi core issue dan
penting untuk segera diselesaikan adalah Belum Optimalnya Pengeolaan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Puskesmas
Tangkura. Selanjutnya isu yang menjadi prioritas utama perlu dianalisis
factor-faktor penyebabnya sehingga dapat ditemukan solusi untuk

14
mengatasi masalah tersebut. Masalah yang terjadi memiliki penyebab yang
selanjutnya akan dianalisis dengan metode fishbone.

2. Identifikasi Penyebab Isu

Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan,


selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam untuk isu yang telah
memenuhi kriteria USG dengan menggunakan alat bantu dengan teknik
berpikir kritis, yakni fishbone diagram. Fishbone diagram akan
mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah,
dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah
akan di pecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup
manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan dan sebagainya. Setiap
kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui
brainstorming.

15
Dari analisis isu actual dengan Fishbone Diagram di perole
penyebab=penyebab terjadinya isu tentang pengelolaan sediaan farmasi.
Penyebab tersebut kemudiaan dikelompokkan menjadi empat yaitu :

a. Man (manusia)
Belum optimalnya pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas
tangkura disebabkan kurangnya petugas pelaksana mengikuti
pelatihan atau memperbaharui informasi terkini terkait aturan standar
pelayanan kefarmasian di puskesmas.
b. Mesin (tools)
Di dalam kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi harus sesuai
dengan standar pelayanan kefarmasian misalnya pada suhu ruangan
penyimpanan obat harus sesuai dengan suhu kamar. Suhu kamar
terkendali adalah suhu yang diatur antara 15-30 derajat. Sehinggan
perlunya suhu ruangan obat dikontrol agar kualitas sediaan farmasi
tetap terjaga. Selain itu di puskesmas belum terdapat gudang
perbekalan farmasi sehingga stok perbekalan farmasi tergabung di
ruangan apotek
c. Material
Di dalam penyimpanan sediaan farmasi harus sesuai standar
pelayanan kefarmasian namun pada kondisi saat ini penataan belum
sesuai berdasarkan jenis sediaan, alfabetis serta belum adanya
penyimpanan melalui label LASA.
d. Metode
Pendistribusian obat ke poskesdes disesuiakan dengan LPLPO dari
bidan desa namun saat ini terjadi keterlambatan pendistribusian
dikarenakan LPLPO dari bidan desa tidak setiap bulan sehingga perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi langsung. Untuk obat expired
harus dilakukan pencatatan agar obat tersebut tidak menumpuk di
puskesmas sehingga memepermudah untuk kegiatan pelaporan nant.

16
3. Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 2.4 Alternatif pemecahan masalah

No. Penyebab Masalah Pemecahan Masalah/gagasan ide


1. Kurangnya Petugas Pelaksana Mengadakan pelatihan tentang
mengikuti pelatihan kesehatan khususnya dalam bidang
farmasi yang di fasilitas dari
puskesmas atau dinas kesehatan.
2. Tidak terkontrolnya suhu  Pembuatan SOP pengaturan suhu
ruangan penyimpanan obat ruang
 Melakukan pencatatan suhu
ruangan obat setiap hari di
Puskesmas Tangkura
3. Penyimpanan obat tidak sesuai Melakukan penataan obat
standar pelayanan kefarmasian berdasarkan jenis sediaan, alfabet
dan memberi label LASA pada obat
4.  Keterlambatan  Membuat jadwal pengumpulan
pendistribusian obat ke LPLPO untuk bidan desa
bidan desa
 LPLPO dari bidan desa 
Diadakan monitoring dan evaluasi
tidak setiap bulan langsung di poskesdes
5. Pencatatan obat expired belumMembuat form obat expired dan
terlaksana mencatat obat-obat yang sudah
expired
6. Belum tersedianya gudang Mempersiapkan gudang perbekalan
perbekalan farmasi farmasi di puskesmas

17
2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Tangkura

Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pengelolaan Sediaan Farmasi


dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di
Puskesmas Tangkura

Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi pengelolaan sediaan farmasi sesuai


standar pelayanan kefarmasian di puskesmas.

Tabel 2.5. Rencana Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Output/ Keterkaitan Terhadap Penguatan
kegiatan Hasil Substansi Mata Visi Misi Nilai OPD
Pelatihan Pemda
1 2 3 4 5 6 7
1. Persiapan Manajemen Kegiatan ini Kegiatan
pelaksana ASN berkontribus persiapan
kegiatan (melaksankan i terhadap dan
tugas dengan pencapaian pelaksanaan
cermat dan misi ke-5 menguatkan
disiplin) mewujudkan nilai
pemerintaha
Berorientasi
n yang
pelayanan
responsif,
professional, Akuntabel
transparan, Kompeten
melayani, harmonis
bekerja Adaptif
tuntas, Kolaboratif
inovatif dan Manajemen
akuntabel ASN

18
1. Konsultasi Terlaksana Berorientasi
rencana nya pelayanan
kegiatan konsultasi (responsivitas)
dengan
Akuntabel
Mentor
(integritas,
Konsisten,
Transparan)
Kompeten (
Kinerja terbaik)
Harmonis
(peduli dan
selaras)
Adaptif
(Proaktif)
Kolaboratif (
kesediaan
bekerja sama )
2. Kordinasi Terlaksana Akuntabel
dengan nya (integritas,
Penanggun kordinasi Konsisten,
g jawab Transparan)
pengelolaa Kompeten (
n Kinerja terbaik)
perbekalan Harmonis
farmasi (peduli dan
selaras)
Adaptif
(Proaktif)
Kolaboratif (
kesediaan
bekerja sama )
3. Meminta Dokument Akuntabel
petunjuk asi dan (integritas,
tentang mendapatk Konsisten,
rencana an Transparan)
kegiatan petunjuk Kompeten (
kegiatan Kinerja terbaik)
Harmonis
(peduli dan
selaras)
Adaptif
(Proaktif)
Kolaboratif (
kesediaan
bekerja sama )

19
2. Penataan 1. Menyiapka Tersediany Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan
penyimpan n alat dan a alat dan (integritas, berkontribus penataan
an sediaan bahan bahan Konsisten, i terhadap penyimpana
farmasi pembuatan pencapaian
Transparan) n sediaan
berdasark label misi ke-5
Kompeten ( farmasi
an jenis Kinerja terbaik) mewujudkan berdasarkan
sediaan, pemerintaha
Adaptif jenis sediaan
alfabetis n yang
(Proaktif) alfabetis dan
dan responsif,
penyimpan 2. Membuat Tersediany Akuntabel professional, label LASA
label nama a label (integritas, transparan, menguatkan
an melalui
obat nama obat Konsisten, nilai
label melayani,
menurut dan label
LASA Transparan) bekerja Akuntabel
alfabetis LASA
dan LASA Kompeten ( tuntas, Kompeten
Kinerja terbaik) inovatif dan Adaptif
Adaptif akuntabel
(inovasi)
3. Membersih Bersihnya Akuntabel
kan rak rak (integritas,
penyimpana penyimpan Konsisten,
n obat an obat Transparan)
Kompeten (
Kinerja terbaik)
Adaptif
(Proaktif)
4. Mengelomp Obat sudah Akuntabel
okkan obat sesuai jenis (integritas,
sesuai jenis sediaan Konsisten,
sediaan dan serta obat- Transparan)
obat-obat obat lasa
LASA Kompeten (
sudah Kinerja terbaik)
dikelompo
Adaptif
kkan
(Proaktif)
5. Memasang Selesainya Akuntabel
label dan penataan (integritas,
Menata obat Konsisten,
obat sesuai
Transparan)
jenis
sediaan Kompeten (
Kinerja terbaik)
Adaptif
(Proaktif)
3. Melakuka 1. Kordinasi Terlaksana Manajemen Kegiatan ini Kegiatan
n dengan nya ASN berkontribus melakukan
persiapan pihak-pihak kordinasi (melaksankan i terhadap persiapan
gudang yang terkait pencapaian
tugas dengan gudang
perbekalan cermat dan misi ke-5 perbekalan
farmasi disiplin) mewujudkan farmasi
pemerintaha
Akuntabel menguatkan
n yang
(integritas, nilai

20
Konsisten, responsif, Akuntabel
Transparan) professional, Kompeten
Kompeten ( transparan, Adaptif
Kinerja terbaik) melayani, Harmonis
Harmonis ( bekerja Kolaboratif
peduli) tuntas, Manajemen
inovatif dan ASN
Adaptif
akuntabel
(proaktif)
Kolaboratif
(kesediaan
bekerja sama)
2. Menyiapka Tersediany Akuntabel
n sarana a sarana (integritas,
dan dan Konsisten,
prasarana prasarana Transparan)
Kompeten (
Kinerja terbaik)
Adaptif
(proaktif)
Kolaboratif
(kesediaan
bekerja sama)
3. Menyiapka Tersediany Akuntabel
n rak a rak (integritas,
penyimpana penyimpan Konsisten,
n obat an obat Transparan)
Kompeten (
Kinerja terbaik)
Adaptif
(Proaktif)
4. Menyiapka Tersediany Akuntabel
n lemari a rak (integritas,
penyimpana penyimpan Konsisten,
n obat an obat Transparan)
narkotika narkotika Kompeten (
dan dan Kinerja terbaik)
psikotripik
psikotripika Adaptif
a
(Proaktif)
Kolaboratif
(Kesediaan
bekerja sama)
5. Menata Tertatanya Akuntabel
sediaan sediaan (integritas,
farmasi perbekalan Konsisten,
sesuai farmasi Transparan)
aturan Kompeten (
standar Kinerja terbaik)
pelayanan Adaptif

21
kefarmasian (Proaktif)
di Kolaboratif
puskesmas (Kesediaan
bekerja sama)
4. Pembuata 1. Pembuatan tersedianya Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan
n formulir form obat formulir (integritas, berkontribus pembuatan
obat expired obat Konsisten, i terhadap formulir
expired expired Transparan) pencapaian obat expired
dan Kompeten ( misi ke-5 dan
memcatat Kinerja terbaik) mewujudkan mencatat
obat-obat pemerintaha
Adaptif obat-obat
expired n yang
(inovasi) expired
responsif,
2. Mengumpul Terkumpul Akuntabel menguatkan
professional,
kkan obat- nya obat (integritas, nilai
transparan,
obat expired Konsisten, Akuntabel
melayani,
expired Transparan) bekerja Kompeten
Kompeten ( tuntas, Adaptif
Kinerja terbaik) inovatif dan
Adaptif akuntabel
(Proaktif)
3. Mencatat Tercatatny Akuntabel
dan mengisi a obat (integritas,
form obat expired Konsisten,
expired Transparan)
Kompeten (
Kinerja terbaik)
Adaptif
(Proaktif)
5. Pembuata 1. Pembuatan  Terselesa Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan
n SOP dan SOP dan ikannya (integritas, berkontribus pembuatan
formulir formulir SOP Konsisten, i terhadap formulir
pemantaua pemantauan Pemanta Transparan) pencapaian pemantauan
n suhu suhu uan Suhu Kompeten ( misi ke-5 suhu
ruangan ruangan  Tersedia Kinerja terbaik) mewujudkan ruangan dan
serta nya pemerintaha
Harmonis ( mencatat
mencatat formulir n yang
peduli) suhu
suhu pemanta responsif,
ruangan Loyal ( professional, ruangan
uan suhu
setiap hari ruangan Komitmen) transparan, setiap hari
Adaptif melayani, menguatkan
(inovasi) bekerja nilai
Kolaboratif ( tuntas, Akuntabel
kesediaan inovatif dan Kompeten
bekerja sama)

22
2. Menempelk Tertempel Akuntabel akuntabel Harmonis
an formulir nya (integritas, Loyal
pada formulir di Konsisten, Adaptif
dinding di dinding Transparan) Kolaboratif
samping Kompeten (
alat pngkur Kinerja terbaik)
suhu Adaptif
(proaktif)
3. Mencatat Tercatatny Akuntabel
suhu a suhu (integritas,
ruangan ruangan Konsisten,
setiap hari Transparan)
Kompeten (
Kinerja terbaik)
Adaptif
(Proaktif)
6. Monitorin 1. Menyiapka Tersediany Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan
g dan form a form (integritas, berkontribus monitoring
evaluasi moitoring monitoring Konsisten, i terhadap dan evaluasi
pengelolaa dan evaluasi dan Transparan) pencapaian pengelolaan
n sediaan evaluasi Kompeten ( misi ke-5 sediaan
farmasi Kinerja terbaik) mewujudkan farmasi
secara pemerintaha
Adaptif secara
langsung n yang
(inovasi) langsung ke
ke wilayah responsif,
kerja professional, bidan desa
bidan desa transparan, menguatkan
serta melayani, nilai
pembuatan bekerja Berorientasi
jadwal tuntas, pelayanan
pengumpul inovatif dan Akuntabel
an LPLPO 2. Membuat Tersediany Akuntabel akuntabel Kompeten
untuk jadwal a jadwal (integritas, Harmonis
bidan desa untuk pengumpul Konsisten, Loyal
pengumpula an LPLPO Transparan) Adaptif
n LPLPO Kompeten ( Kolaboratif
dari bidan Kinerja terbaik)
desa Adaptif
(inovasi)

23
3. Mengkordin Terdkordin Akuntabel
asi dengan asi dengan (integritas,
bidan desa bidan desa Konsisten,
Transparan)
Kompeten (
Kinerja terbaik)
Harmonis
(peduli dan
selaras)
Adaptif
(Proaktif)
Kolaboratif (
kesediaan
bekerja sama )
4. Melakukan Terlaksana Berorientasi
tugas secara nya tugas pelayanan
langsung ke secara (responsivitas)
wilayah langsung Akuntabel
kerja bidan (integritas,
desa Konsisten,
Transparan)
Kompeten (
Kinerja terbaik)
Harmonis
(peduli dan
selaras)
Adaptif
(Proaktif)

5. Melakukan Terlaksana Akuntabel


monitoring nya (integritas,
dan evaluasi monitoring Konsisten,
langsung dan Transparan)
evaluasi Kompeten (
Kinerja terbaik)
Loyal
(kontribusi)
Adaptif
(Proaktif)
6. Merekap Selesainya Akuntabel
hasil rekapan (integritas,
evaluasi dan hasil Konsisten,
monitoring evaluasi Transparan)
dan Kompeten (
monitoring Kinerja terbaik,
keberhasilan)
Loyal
(kontribusi)

24
Adaptif
(Proaktif)

25
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, di perlukan jadwal kegiatan untuk mempermudah melakukan tahapan kegiatan
aktualisasi untuk mencapai target dengan baik. Jadwal 26able26ive aktualisasi ini dapat dilihat pada 26able berikut ;

Tabel 2.6. Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi

No
Kegiatan Oktober November
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. Persiapan pelaksanaan
kegiatana
2. Penataan penyimpanan
sediaan farmasi
berdasarkan jenis sediaan
alfabetis dan melalui
lablel LASA
3. Melakukan penyiapan
gudang perbekalan
farmasi
4. Pembuatan formulir obat
expired dan memcatat
obat-obat expired

26
5. Pembuatan SOP dan
formulir pemantauan
suhu ruangan serta
mencatat suhu ruangan
setiap hari
6. Monitoring dan evaluasi
pengelolaan sediaan
farmasi secara langsung
ke bidan desa

27
28

Anda mungkin juga menyukai