BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, yang dimaksud dengan Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pada pasal 10 disebutkan
bahwa fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan public, komitmen mutu, dan
anti korupsi yang disingkat ANEKA. Selain itu, dapat mengaktualisasikannya dalam
member pelayanan kepada publik sehingga pelayanan prima bisa terwujud.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam Undang-Undang (UU) No.5 Tahun
2014, yang secara implicit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai
birokrt bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah
profesi pelayanan publik. Selanjutnya pada pasal 63 ayat 3 dan 4 tercantum dalam
Peraturan Kepala LAN No.12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon PNS dijelaskan bahwa calon PNS wajib menjalani masa
pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi, nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan mayarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih meningkatkan upaya upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya di wilayah kerja.
(Depkes RI, 2004). Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang berfungsi sebagai
penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, yang memberikan
pelayanan langsung kepada masyarakat. Puskesmas merupakan unit pelaksana
teknis dari dinas kesehatan kabupaten/kota yang berada di wilayah kecamatan untuk
melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan (Depkes RI, 2004).
2
C. Ruang Lingkup
Aktualisasi peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam NKRI
sebagai unsur Aparatur Negara dilakukan di UPT Puskesmas Buay Rawan
Kabupaten Oku Selatan. Aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 03 Mei 2021
s.d 09 Juni 2021. Ruang lingkup aktualisasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan
sampah medis di Puskesmas secara optimal oleh sanitarian melalui media yang
berkaitan dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Adapun kegiatan yang akan
dilaksanakan selama aktualisasi adalah :
1. Melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala puskesmas selaku
mentor
2. Membuat SOP pengelolaan sampah medis
3. Merencanakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah medis
4. Melakukan sosialisasi tentang pengelolaan sampah medis
5. Melakukan evaluasi hasil kegiatan
5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Deskripsi Organisasi
1) Profil Organisasi
UPT Puskesmas Buay Rawan adalah Puskesmas yang terletak di desa
Gunung Cahya perlintasan jalan raya menuju Kecamatan BPR Ranau Tengah.
Puskesmas Buay Rawan merupakan pemekaran dari UPT Pusksesmas Muaradua
dan Resmi menjadi UPT Puskesmas Buay Rawan melalui SK Bupati Kabupaten
OKU Selatan pada tanggal 8 Oktober 2012. Awalnya UPT Puskesmas Buay
Rawan menempati Pustu Gunung Cahya Sebagai Puskesmas induk.dan pada
Januari 2013 UPT Puskesmas Buay Rawan menempati bangunan Puskesmas
yang baru yaitu di desa Gunung Cahya sampai sekarang ini.
c. Motto :
“Pelayanan Prima Prioritas Kami”
d. Nilai Organisasi
1. P : Profesional
2. R : Ramah
3. I : Inovatif
4. M : Malu
5. A : Amanah
3) Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, UPT Puskesmas
Buay Rawan memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui Upaya
Kesehatan UKM Esensial dan UKM Pengembangan, UKP, Pelayanan
Kefarmasian dan Pelayanan Laboratorium sederhana yang ditentukan
berdasarkan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat. Seluruh
program kegiatan tersebut baik didalam maupun diluar gedung difasilitasi
dengan adanya ruangan dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber
daya manusia yang selalu ditingkatkan kemampuannya dan protaf-protaf
sebagai standar pelayanannya.
sebagai berikut:
1. Belum optimalnya penerapan 6 langkah cuci tangan pakai sabun pada
pasien dan pengunjung UPT Puskesmas buay Rawan hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan cara cuci tangan pakai sabun dengan benar.
Tabel 1
Deskripsi Isu / Situasi Problematik
Keterkaitan Dengan
No Identifikasi Isu/Kondisi Kedudukan dan Kondisi yang
Sekarang Peran PNS dalam Diharapkan
NKRI
1. Kurang Optimalnya Manajemen Pasien dan Pengunjung
Penerapan 6 Langkah Cuci ASN Mampu Menerapkan 6
Tangan Pakai Sabun Pada Langkah Cuci Tangan
Pasien dan Pengunjung Pakai Sabun
UPT Puskesmas buay Pelayanan Publik
Rawan
2. Rendahnya Pemahaman Manajemen Meningkatnya
Masyarakat Tentang ASN Pemahaman Masyarakat
Pemilahan Sampah Organik tentang Pemilahan
dan Anorganik di UPT Whole of Sampah Organik Dan
Puskesmas Buay Rawan Government Anorganik
Pelayanan Publik
3. Belum Optimalnya Manajemen Optimalnya Pengelolaan
Pengelolaan Sampah Medis ASN Sampah Medis di UPT
di UPT Puskesmas Buay Puskesmas Buay Rawan
Rawan Whole of
Government
4. Belum Adanya Sosialisasi Manajemen Adanya Sosialisasi
Perilaku Hidup Bersih dan ASN Tentang Pentingnya
Sehat di Sekolah Perilaku Hidup Bersih
Whole of Dan Sehat di Sekolah
Government
Pelayanan
Publik
5. Masih Kurangnya Manajemen Meningkatnya Kesadaran
Kesadaran Masyarakat ASN Masyarakat Tentang
Untuk Menggunakan Pentingnya Penggunaan
Jamban Sehat Whole of Jamban Sehat
Government
Pelayanan
Publik
11
C. Analisis Isu
Berdasarkan identifikasi dan pemetaan isu diatas, selanjutnya dilakukan
analisis menggunakan metode analisis AKPK untuk menentukan isu terpilih. Adapun
kriteria instrumen yang digunakan untuk penilaian dalam metode AKPK adalah
sebagai berikut:
1. Aktual yaitu benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan yaitu Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif.pemecahan masalahnya.
Tabel 2
Pembobotan Analisis AKPK
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
12
Tabel 3
Analisis Isu Menggunakan AKPK
NO ISU A K P K JUMLAH RANKING
1. Kurang Optimalnya
Penerapan 6
Langkah Cuci
Tangan Pakai
Sabun Pada 5 4 3 3 15 3
Pasien dan
Pengunjung UPT
Puskesmas buay
Rawan
2. Rendahnya
Pemahaman
Masyarakat
Tentang
Pemilahan 4 4 4 4 16 2
Sampah Organik
dan Anorganik di
UPT Puskesmas
Buay Rawan
3. Belum Optimalnya
Pengelolaan
Sampah Medis di 4 5 5 5 19 1
UPT Puskesmas
Buay Rawan
4. Belum Adanya
Sosialisasi Perilaku
4 3 3 3 13 5
Hidup Bersih dan
Sehat di Sekolah
5. Masih Kurangnya
Kesadaran
Masyarakat Untuk 4 4 3 3 14 4
Menggunakan
Jamban Sehat
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang sama dan mampu menciptakan
serta membentuk kedaulatan dalam sebuah negara, dengan mempertahankan
dan mewujudkan suatu konsep identitas milik bersama dari sekelompok manusia
yang memiliki tujuan, visi, cita-cita yang sama demi mewujudkan kepentingan
nasional, serta juga dapat diartikan sebagai rasa yang ingin mempertahankan
negaranya baik itu sisi luar maupun dalam.
17
Fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan Negara yaitu
setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan
yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan Negara, menjadi
perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di selurih wilayah Indonesia,
dan menjaga keutuhan NKRI. Maka indikator Nasionalisme yang harus dimiliki
aparatur sipil Negara adalah ialah berwawasan kebangsaan yang kuat,
memahami pluralitas, beroientasikepublikan yang kuat, serta memntingkan
nasional di atas segalanya.
Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki
integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik perilaku
yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN.Etika-etika dalam kode etik
tersebut harus diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan
kepentingan masyarakat luas.
3. Etika Publik
Etika adalah refleksi atas nilai tentang benar/salah, baik/buruk atau pantas
tidak panas yang harus dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayan publik etika
publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik buruk, benar
salah prilaku tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menajalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan
hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut, Catalano, 1991 (dalam
Widita, 2015).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9).Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat
19
mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Bill Creech (dalam LAN, 2015)
memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses,
organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima pilar tersebut memiliki keterkaitan
dan ketergantungan yang tinggi, sehingga target mutu dapat diwujudkan bahkan
dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah
mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan.Mutu kerja aparatur
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak
yang tidak mengindahkan peraturan perundang-undangan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkankerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat
dan kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun
waktuyang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus maupun pegawai
negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya merka yang dekat dengan dirinya, dengan cara menyalahgunakan
kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu Jujur, Peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani serta adil.
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang.Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap
23
diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan
utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan
yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada
24
F. Matrik Aktualisasi
Unit Kerja : UPT Puskesmas Buay Oku Selatan
Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pengelolaan Sampah Medis
di UPT Puskesmas Buay Rawan
Tabel 4
Matrik Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Kontribusi Kontribusi
Mata Diklat Kegiatan Kegiatan
Terhadap Visi Terhadap
dan Misi Penguatan
Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Melakukakan konsultasi Terlaksananya kegiatan Keterkaitan dengan nilai Kegiatan ini Ramah
koordinasi dan dengan kepala aktualisasi atas persetujuan ANEKA : sejalan dengan Kegiatan ini
konsultasi kepada puskesmas mentor, dibuktikan dengan : Akuntabilitas misi Kepala berkaitan
kepala 2. Meminta persetujun 1. Surat permohonan 1. Tanggung Jawab : Daerah Oku dengan nilai
puskesmas pelaksanaan kegiatan 2. Surat persetujuan dari Melaksanakan aktualisasi Selatan yaitu ramah dalam
selaku mentor kepala puskesmas yang telah disetujui kepala “mewujudkan melakukan
3. Dokumentasi kegiatan puskesmas dengan penuh reformasi musyawarah
tanggung jawab. birokrasi kepada kepala
2. Transparansi : Komunikasi berasaskan puskesmas
dilakukan secara terbuka pelayanan selaku mentor.
untuk menghindari masyarakat”.
kesalahpahaman saat
pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
Nasionalisme
Pancasila Sila ke-4
Melakukan musyawarah dengan
atasan dan menerima dengan
baik masukan yang diberikan
oleh atasan/mentor untuk
menyempurnakan rancangan
aktualisasi.
28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Kontribusi Kontribusi
Kegiatan Kegiatan
Mata Diklat
Terhadap Visi Terhadap
dan Misi Penguatan
Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik
1. Jujur: Menjelaskan kegiatan
aktualisasi dilakukan secara
jujur terbuka.
2. Menghargai Komunikasi
Konsultasi dan Kerjasama:
Melaksanakan koordinasi
untuk bermusyawarah
dalam penyelesaian tugas.
3. Sopan, Santun dan Ramah:
Dalam melakukan
koordinasi dengan
atasan/mentor.
Komitmen Mutu
1. Efisiensi : dapat
melaksanakan kegiatan
sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang telah
dibuat.
2. Orientasi mutu : memastikan
seluruh tahapan kegiatan
berjalan lancar karena sudah
mendapatkan izin dari
atasan/mentor.
29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Kontribusi Kontribusi
Mata Diklat Kegiatan Kegiatan
Terhadap Visi Terhadap
dan Misi Penguatan
Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Anti Korupsi
1. Jujur : memulai kegiatan
sesuai dengan izin dari
atasan/mentor.
2. Disiplin : meminta izin
terlebih dahulu sebelum
memulai seluruh kegiatan.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Kontribusi Kontribusi
Mata Diklat Kegiatan Kegiatan
Terhadap Visi Terhadap
dan Misi Penguatan
Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat SOP 1. Membuat rancangan Tersusunnya SOP Keterkaitan dengan nilai Kegiatan ini Inovatif
pengelolaan SOP pengelolaan pengelolaan sampah medis, ANEKA sejalan dengan SOP yang
sampah medis sampah medis dibuktikan dengan : Akuntabilitas misi Kepala disusun sesuai
2. Mencetak dan 1. SOP 1. Tanggung jawab : dengan Daerah Oku dengan nilai
menempelkannya 2. Dokumentasi kegiatan SOP yang dibuat dan Selatan yaitu inovatif yang
ditempat penampungan mematuhinya “mewujudkan mencurahkan
sementara (TPS) 2. Transparansi : dalam reformasi segala
kegiatan membuat SOP birokrasi kemampuan
mengutamakan sikap berasaskan diri dalam
transparansi agar tercipta pelayanan berpikir untuk
komunikasi yang lebih besar masyarakat”. menciptakan
dan kerjasama dengan sesuatu yang
rekan kerja. baru bagi
kesehatan
Nasionalisme masyarakat
1. Sila Keempat : Melakukan dan
musyawarah dengan atasan lingkungan.
dan menerima dengan baik
masukan yang diberikan
oleh atasan untuk
menyempurnakan SOP.
Etika Publik
1. Dalam membuat SOP harus
berpacu dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku yg dijadikan acuan
dalam pembuatan SOP, dan
melaksanakan kegiatan
dengan penuh tanggung
31
Anti Korupsi
1. Dalam melakukan kerjasama
pembuatan SOP
pengelolaan limbah medis
dengan rekan kerja
berusaha untuk menjaga
situasi agar tidak terjadi
konflik kepentingan dan
perselisihan pendapat yang
dapat menghambat
tercapainnya kegiatan.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Kontribusi Kontribusi
Mata Diklat Kegiatan Kegiatan
Terhadap Visi Terhadap
dan Misi Penguatan
Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Merencanakan 1. Membuat daftar hadir Terencanannya sosialisasi Keterkaitan dengan nilai Kegiatan ini Profesional
sosialisasi sosialisasi kepada petugas kesehatan di ANEKA sejalan dengan Merencanakan
tentang 2. Membuat banner unit terkait : Akuntabilitas misi Kepala sosialisasi
pengelolaan sosialisasi 1. Daftarl hadir 1. Tanggung jawab : Daerah Oku sesuai dengan
sampah medis 2. Banner sosialisasi bertanggung jawab atas apa Selatan yaitu tugas pokok.
3. Dokumentasi kegiatan yang direncanakan untuk “mewujudkan
sosialisasi. reformasi
birokrasi
Nasionalisme berasaskan
1. Integritas : Melakukan pelayanan
sesuai rencana yang telah masyarakat”.
dibuat.
Etika Publik
1. Tanggung jawab :
mempertanggung jawabkan
atas rencana yang dibuat.
Komitmen Mutu
1. Profesional :
Merencanakan sosialisasi
sesuai dengan tugas pokok.
Anti Korupsi
1. Bekerja keras dalam
merencanakan sosialisasi.
34
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Kontribusi Kontribusi
Mata Diklat Kegiatan Kegiatan
Terhadap Visi Terhadap
dan Misi Penguatan
Organisasi Nilai-Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Keterkaitan dengan Agenda
Peran dan Kedudukan ASN
Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi
secara professional,
bertanggung jawab, dan
integritas.
35
Tabel 5
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Tahapan Kegiatan Mei Juni
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-1
1. Melakukan koordinasi
dan konsultasi kepada
kepala puskesmas
selaku mentor
2. Membuat SOP
pengelolaan sampah
medis
3. Merencanakan
sosialisasi tentang
pengelolaan sampah
medis
4. Melaksanakan
sosialisasi pengelolaan
sampah medis
5. Melakukan evaluasi
hasil kegiatan
36
BAB III
KEGIATAN 1
Tabel 3.1 Melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala puskesmas selaku
mentor
Kegiatan : Melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala
puskesmas selaku mentor
a. Akuntabilitas:
1) Tanggung Jawab: Melaksanakan aktualisasi yang telah disetujui oleh
mentor dengan penuh tanggung jawab.
2) Transparansi: Komunikasi dilakukan secara terbuka untuk menghindari
kesalahpahaman saat pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
b. Nasionalisme:
Pancasila sila keempat: Melakukan musyawarah dengan atasan dan
menerima dengan baik masukan yang diberikan oleh atasan/mentor untuk
menyempurnakan rancangan aktualisasi.
c. Etika Publik:
1) Jujur: Menjelaskan kegiatan aktualisasi dilakukan secara jujur dan terbuka.
2) Menghargai Komunikasi Konsultasi dan Kerjasama: melaksanakan
koordinasi untuk bermusyawarah dalam penyelesaian tugas.
3) Sopan, Santun dan Ramah: Dalam melakukan koordinasi dengan
atasan/mentor.
39
d. Komitmen Mutu:
1) Efisiensi: Dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang telah dibuat
2) Orientasi mutu: Memastikan seluruh tahapan kegiatan berjalan lancar
karena sudah mendapatkan izin dari atasan/mentor.
e. Anti Korupsi:
1) Jujur: Memulai kegiatan sesuai dengan izin dari atasan/mentor.
2) Disiplin: Meminta izin terlebih dahulu sebelum memulai seluruh kegiatan.
D. BUKTI Output
Gambar.1 Gambar.2
Gambar.3
KEGIATAN 2
Tabel 3.2 Membuat SOP Pengelolaan Sampah Medis
Kegiatan : Membuat SOP pengelolaan sampah medis
Lampiran : 1. SOP
2. Dokumentasi Kegiatan
1. Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA
a. Akuntabilitas:
1) Tanggung Jawab : dengan SOP yang dibuat dan mematuhinya.
2) Transparansi : dalam kegiatan membuat SOP mengutamakan sikap
transparansi agar tercipta komunikasi yang lebih besar dan kerjasama
dengan rekan kerja.
b. Nasionalisme:
Sila Keempat : Melakukan musyawarah dengan atasan dan menerima
dengan baik masukan yang diberikan oleh atasan untuk menyempurnakan
SOP.
c. Etika Publik:
1) Dalam membuat SOP harus berpacu dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang dijadikan acuan dalam pembuatan SOP,
dan melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan
berintegritas tinggi.
d. Komitmen Mutu:
1) Efektifitas : membuat SOP yang mudah dipahami sehingga akan
meningkatkan efektifitas dalam pengelolaan sampah medis.
2) Efisien : Membuat SOP yang ringkas namun tepat sehingga lebih efisien
43
ketika menerapkannya.
e. Anti Korupsi:
1) Dalam melakukan pembuatan SOP pengelolaan limbah medis berusaha
untuk menjaga situasi agar tidak terjadi konflik kepentingan dan
perselisihan pendapat yang dapat menghambat tercapainnya kegiatan.
E. BUKTI Output
Gambar.1
Gambar.2 Gambar.3
KEGIATAN 3
Tabel 3.3 Merencanakan Sosialisasi Tentang Pengelolaan Sampah Medis
Kegiatan : Merencanakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah medis
b. Nasionalisme:
Integritas : Melakukan sesuai rencana yang telah dibuat.
c. Etika Publik:
1) Tanggung Jawab : mempertanggung jawabkan atas rencana yang dibuat.
d. Komitmen Mutu:
1) Profesional : Merencanakan sosialisasi sesuai dengan tugas pokok.
f. Anti Korupsi:
1) Bekerja keras dalam merencanakan sosialisasi.
47
D. BUKTI Output
Gambar.1
Daftar Hadir
Gambar.2 Gambar.3