PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur sipil negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat
membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,
profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya.
Untuk itulah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, dan PerLAN No.12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Yang menjadi dasar ditetapkannya Pelatihan Dasar yang strategis untuk
mewujudkan ASN sebagai bagian dari ASN menjadi profesional.
Dengan adanya Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (LATSAR) pola baru
ini yang disebut dengan Pelatihan Dasar (LATSAR) diharapkan dapat membentuk kader
ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etikas Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA.
Dengan demikian peserta LATSAR dapat menjadi ASN yang profesional dalam menjalankan
peran dan fungsinya.
Menurut beberapa penelitian kejadian penyakit infeksi merupakan salah satu masalah
karena dapat mengancam kesehatan pasien, petugas kesehatan, dan pengunjung. WHO
menjelaskan bahwa 2,5% petugas kesehatan diseluruh dunia menghadapi pajanan HIV,
sekitar 40% menghadapi pajanan virus hepatitis B dan virus Hepatitis C, dan sebagian besar
infeksi yang dihasilkan di negara-negara berkembang.
Pemakaian alat pelindung diri merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas. Alat pelindung diri seperti diantaranaya
sarung tangan, masker, kaca mata pelindung, apron/celemek, serta sepatu tertutup merupakan
alternative tindakan pencegahan bagi petugas dalam melindungi diri dari resiko penularan
penyakit selama berinteraksi dengan pasien. Alat pelindung diri harus digunakan pada saat
melakukan tindakan yang berisiko misalnya kontak dengan darah pasien, secret, lender, kulit
yang tidak utuh, dan benda yang terkonaminasi dengan pasien.
Ketersediaan alat pelindung diri yang lengkap disuatu tempat kerja belum menjadi
jaminan untuk setiap pekerja yang akan memakainya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang menjadi alasan untuk mereka menggunakan alat pelindung diri. Adapun faktor
yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri saat bekerja. Perilaku
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor predisposisi mencakup pengetahuan, sikap, tindakan,
sistem budaya, dan tingkat Pendidikan. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan
prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan dan faktor penguat meliputi sikap petugas
kesehatan, peraturan/kebijakan.
B. Tujuan Aktualisas
C. Ruang Lingkup
1. Tempat Pelaksanaan
Ruang lingkup Aktualisasi yang dilaksanakan bertempat di Desa Namtabung
2. Waktu Pelaksanaan
Aktualisasi dilakukan terhitung dari tanggal 8 Maret 2020 sampai dengan 7 April
2020
3. Kegiatan
Ada 4 kegiatan yang akan dilakukan selama aktualisasi yakni :
a. Membuat SOP mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
b. Membuat surat permintaan Alat Pelindung Diri (APD) kepada petugas inventaris
barang
c. Sosialisasi kepada petugas mengenai pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD)
d. Membuat poster mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
BAB II
Jenis Pegawai
No Jenis Ketenagaan JLH
PNS CPNS PPPK HONORER NS
1. Dokter Umum 1 0 0 0 0 1
2. Dokter Gigi 0 0 0 0 0 0
3. Apoteker/Farmasi 0 0 0 0 1 1
4. Bidan 1 2 1 0 1 5
5. Perawat 8 1 2 0 0 11
8. Tenaga Gizi 1 0 0 0 1 2
Tenaga Kesehatan 0 0 0 2 0 2
9.
Masyarakat
10. Administrasi 0 0 2 0 0 2
Kesehatan 1 0 0 0 1 2
11.
Lingkungan
12. Laboratorium 0 0 0 0 1 1
13. Promkes 0 0 0 1 0 1
Jumlah 12 3 5 3 5 28
Bidan adalah petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat
sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan dalam profesinya mempunyai Tugas
dan Fungsi sebagai berikut
a. Bidan Koordinator
Fungsi : Melaksanakan (membantu) Kepala Puskesmas dalam menyelanggarakan
kegiatan KIA dan KB Puskesmas
Tugas :
1. Memberikan Pelayanan KIA
2. Memberikan Pelayanan Kontrasepsi
3. Membina dan mensupervisi Bidan Desa yang ada di wilaya kerja Puskesmas
4. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pencatatan dan pelaporan
program KIA dan KB
5. Membina pelaksanaan posyandu
6. Kemitraan dengan dukun bayi
7. Menyusun rencana kegiatan KIA/KB
8. Melakukan ANC dan PNC di Puskesmas
9. Menyampaikan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA/KB
10. Mendeteksi dan merujuk bumil dan bayi beresiko tinggi
11. Otopsi verbal kematian ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi
12. Merekap dan membuat laporan
13. Melaporkan kegiatan program kepada Kepala Puskesmas
b. Bidan Pelaksana
Fungsi : Melaksanakan (membantu) Kepala Puskesmas dalam menyelanggarakan
kegiatan KIA dan KB Puskesmas
Tugas :
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Dalam kegiatan Aktualisasi pada unit kerja Puskesmas Namtabung terdapat beberapa isu
yang dihadapi. Dibawah ini adalah isu-isu yang ditemukan melalui identifikasi selama kurang
lebih tujuh bulan saya bertugas di sana, sebagai berikut :
- Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang hepatitis
- Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada bidan saat menolong
partus di Puskesmas Namtabung
- Belum optimalnya pelayanan di ruang UGD Puskesmas Namtabung
B. Isu Prioritas / Isu yang Diangkat
Masalah-masalah yang telah teridentifikasi menjadi isu-isu prioritas yang diangkat dan
perlu diselesaikan melalui analisis Urgent, Seriousness, Growth (USG) dapat dilihat pada
tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1. Analisis USG
NO ISSUE U S G SKOR PRIORITAS
1 Rendahnya pengetahuan ibu hamil 5 3 4 12 II
tentang hepatitis
2 Belum optimalnya penggunaan Alat 5 5 5 15 I
Pelindung Diri (APD) pada bidan
saat menolong partus di Puskesmas
Namtabung
3 Belum optimalnya pelayanan di ruang 5 3 3 11 III
UGD Puskesmas Namtabung
Keterangan (menggunakan skala Likert)
Angka 5: sangat gawat/mendesak/cepat;
Angka 4: gawat/mendesak/cepat;
Angka 3: cukup gawat/mendesak/cepat;
Angka 2: kurang gawat/mendesak/cepat;
Angka 1: tidak gawat/mendesak/cepat.
Berdasarkan tabel di atas, ditemukan isu aktual/masalah pokok yang menjadi prioritas
yakni “Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada bidan saat
menolong partus di Puskesmas Namtabung”
Isu yang diangkat : Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada
bidan saat menolong partus di Puskesmas Namtabung
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada bidan
saat menolong partus di Puskesmas Namtabung
Tabel 3.2. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
N OUTPUT/
KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN SUBTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
O HASIL
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat SOP a. Melakukan konsultasi Tersedianya Pada saat menemui kepala Visi : Tata Nilai
mengenai penggunaan dengan Kepala SOP puskesmas penulis akan Terwujudnya masyarakat Puskesmas
Alat Pelindung Diri Puskesmas Penggunaan berperilaku sopan dan yang sehat, cerdas dan Namtabung
(APD) b. Mencari referensi untuk Alat Pelindung santun (Etika Publik) Mandiri “ERAS” (Empati,
pembuatan SOP Diri (APD) Penulis mencari referensi Ramah, Amanah,
c. Konsultasi SOP dengan untuk pembuatan SOP Misi : Semangat),
Kepala Puskesmas tentang penggunaan alat Melaksanakan upaya Penyusunan SOP
d. Menindak lanjuti pelindung diri untuk pelayanan kesehatan sesuai dengan tata
perintah Kepala mempermudah proses secara profesional dan nilai organisasi
Puskesmas pemberian tugas serta tanggung jawab yaitu Amanah :
e. Mencetak SOP tanggung jawab kepada Bertanggung
pegawai yang jawab terhadap
menjalankan tugas
(Akuntabilitas).
Penulis berkonsultasi
dengan Kepala Puskesmas
tentang SOP yang telah
dibuat (WoG)
Penulis mencetak SOP
2 Pengadaan Alat a. Melakukan konsultasi Tersedianya Pada saat konsultasi Visi : Tata Nilai
Pelindung Diri (APD) dengan Kepala Alat Pelindung kepada pimpinan penulis Terwujudnya masyarakat Puskesmas
Melalui Petugas Puskesmas Diri (APD) menggunakan bahasa yang sehat, cerdas dan Namtabung
Inventaris barang b. Berkoordinasi dengan yang baik dan benar Mandiri. “ERAS” (Empati,
petugas inventari barang (Etika Publik) Misi : Ramah, Amanah,
untuk melakukan Penulis berkoordinasi Meningkatkan kualitas Semangat),
pemeriksaan (WoG) dengan petugas Sumber Daya Manusia kegiatan
ketersediaan APD di inventaris barang untuk (SDM) dalam Membuat
ruang bersalin dengan bersama-sama melakukan pelayanan kesehatan pengadaan APD
membuat standar pemeriksaan Alat prima kepada ini didasari
kebutuhan APD Pelindung Diri (APD) di masyarakat. dengan tata nilai
c. Membuat surat ruang bersalin secara organisasi
permintaan yang Cermat (Etika Publik) Ramah :
ditujukan kepada petugas Penulis Membuat surat Memiliki sopan
inventaris barang permintaan APD kepada dan santun
d. Mencetak surat dan petugas inventaris barang kepada rekan
diberikan kepada petugas dengan cermat, teliti dan kerja
inventaris barang bertanggungjawab
(Akuntabilitas)
3 Melakukan sosialisasi a. Melakukan konsultasi Terlaksananya Pada saat konsultasi Visi : Tata Nilai
dan demonstrasi dengan Kepala Sosialisasi dan kepada pimpinan saya Terwujudnya masyarakat Puskesmas
kepada petugas tentang Puskesmas Demonstrasi menggunakan bahasa yang sehat, cerdas dan Namtabung
penggunaan Alat b. Menentukan jadwal yang baik dan benar Mandiri “ERAS” (Empati,
Pelindung Diri (APD) sosialisasi mengenai (Etika Publik) Ramah, Amanah,
sesuai dengan SOP pentingnya penggunaan Penentuan jadwal Misi : Semangat),
APD sosialisasi dan Meningkatkan kualitas melakukan
c. Menyiapkan surat demonstrasi telah Sumber Daya Manusia sosialisasi dan
pemberitahuan disepakati bersama- (SDM) dalam pelayanan demonstrasi ini
d. Menyiapkan materi / sama dengan atasan dan kesehatan prima kepada didasari yaitu
alat-alat dan Tempat staf (Nasionalisme) masyarakat. Amanah :
e. Pelaksanaan sosialisasi Penulis menyiapkan Bertanggung
dan demonstrasi surat pemberitahuan jawab terhadap
f. Daftar hadir secara cermat (Etika tugas
g. Melaporkan hasil Publik).
kegiatan pada Kepala Petugas menyiapkan
Puskesmas materi dan alat untuk
demonstrasi secara teliti
dan Cermat (Etika
Publik)
Petugas membuka sesi
tanya jawab secara
Transparan
(Akuntabilitas).
petugas melaporkan hasil
kegiatan kepada Kepala
Puskesmas Dengan
Tanggung Jawab
(Akuntabilitas)
4 Membuat poster a. Konsultasi dengan Tersedianya Petugas melakukan Visi : Tata Nilai
mengenai Alat Kepala Puskesmas Poster tentang konsultasi dengan Terwujudnya masyarakat Puskesmas
Pelindung Diri (APD) b. Membuat rancangan Alat Pelindung Kepala Puskesmas yang sehat, cerdas dan Namtabung
poster mengenai Alat Diri dengan sopan, santun, Mandiri “ERAS” (Empati,
Pelindung Diri (APD) dan ramah (Etika Ramah, Amanah,
c. Mencetak poster Publik) Misi : Semangat), dalam
d. Menempelkan poster Melaksanakan upaya membuat poster
Penulis membuat poster pelayanan kesehatan mengenai Alat
sebagai bentuk inovatif secara profesional dan Pelindung Diri
(Komitmen Mutu) tanggung jawab (APD) sesuai
Penulis memasang poster dengan tata nilai
agar lebih efektif dan organisasi
efisien bagi petugas Amanah:
dalam melaksanakan Bertanggung
tugasnya (Komitmen jawab terhadap
Mutu). tugas
5 Membuat lembaran a. Konsultasi dengan Tersedianya Petugas melakukan Visi : Tata Nilai
ceklist kelengkapan Kepala Puskesmas lembaran ceklist konsultasi dengan Terwujudnya masyarakat Puskesmas
Alat Pelindung Diri b. Membuat dan mencetak Kepala Puskesmas yang sehat, cerdas dan Namtabung
(APD) pada saat lembaran ceklist dengan sopan, santun, Mandiri “ERAS” (Empati,
menolong persalinan c. Menjelaskan kepada dan ramah (Etika Ramah, Amanah,
petugas / bidan tentang Publik) Misi : Semangat), dalam
cara mengisi lembaran Penulis membuat Meningkatkan kualitas membuat
ceklist lembaran ceklsit yang Sumber Daya Manusia lembaran ceklist
d. Meletakkan lembaran sederhana agar mudah (SDM) dalam pelayanan sesuai dengan
ceklist di ruang bersalin digunakan oleh petugas kesehatan prima kepada tata nilai
e. Melakukan evaluasi ((Anti Korupsi) masyarakat. organisasi
tentang cara pengisian Penulis dengan Mandiri
lembaran ceklist mengajarkan cara Amanah :
f. Melaporkan hasil pengisian lembar ceklist Bertanggung
kegiatan kepada Kepala (Anti Korupsi) jawab terhadap
Puskesmas tugas
kemudian penulis
melaporkan hasilnya
kepada Kepala
Puskesmas secara Jujur
(Akuntabilitas)
6 Perawatan Alat a. Konsultasi dengan Terlaksanannya Pada saat konsultasi Visi : Tata Nilai
Pelindung Diri (APD) Kepala Puskesmas perawatan APD kepada pimpinan saya Terwujudnya masyarakat Puskesmas
b. Menjelaskan prosedur menggunakan bahasa yang sehat, cerdas dan Namtabung
yang baik dan benar Mandiri “ERAS” (Empati,
perawatan Alat
(Etika Publik) Ramah, Amanah,
Pelindung Diri kepada Misi : Semangat), dalam
Menjelaskan prosedur
petugas perawatan Alat Pelindung Meningkatkan kualitas membuat
c. Menyiapkan air klorin, Diri kepada petugas secara Sumber Daya Manusia lembaran ceklist
air besih dan sabun serta Cermat (Etika Publik) (SDM) dalam pelayanan sesuai dengan
Membersihkan Alat Menyiapkan air klorin, air kesehatan prima kepada tata nilai
Pelindung Diri (Clemek, bersih dan sabun untuk masyarakat. organisasi
sepatu boots, kacamata) membersihkan APD serta
membersihkan Alat
d. Dikeringkan dan letakan Amanah :
Pelindung Diri (Clemek,
pada tempatnya Sepatu Boots, kacamata) Bertanggung
secara Mandiri (Anti jawab terhadap
Korupsi) tugas
Kemudian di keringkan
dan diletakan pada tempat
yang efisien sehingga
mudah dijangkau
(Komitmen Mutu)