Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur sipil negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat
membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,
profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya. 
Untuk itulah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, dan PerLAN No.12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Yang menjadi dasar ditetapkannya Pelatihan Dasar yang strategis untuk
mewujudkan ASN sebagai bagian dari ASN menjadi profesional.

Dengan adanya Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (LATSAR) pola baru
ini yang disebut dengan Pelatihan Dasar (LATSAR) diharapkan dapat membentuk kader
ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etikas Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA.
Dengan demikian peserta LATSAR dapat menjadi ASN yang profesional dalam menjalankan
peran dan fungsinya.

Menurut beberapa penelitian kejadian penyakit infeksi merupakan salah satu masalah
karena dapat mengancam kesehatan pasien, petugas kesehatan, dan pengunjung. WHO
menjelaskan bahwa 2,5% petugas kesehatan diseluruh dunia menghadapi pajanan HIV,
sekitar 40% menghadapi pajanan virus hepatitis B dan virus Hepatitis C, dan sebagian besar
infeksi yang dihasilkan di negara-negara berkembang.

Pemakaian alat pelindung diri merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas. Alat pelindung diri seperti diantaranaya
sarung tangan, masker, kaca mata pelindung, apron/celemek, serta sepatu tertutup merupakan
alternative tindakan pencegahan bagi petugas dalam melindungi diri dari resiko penularan
penyakit selama berinteraksi dengan pasien. Alat pelindung diri harus digunakan pada saat
melakukan tindakan yang berisiko misalnya kontak dengan darah pasien, secret, lender, kulit
yang tidak utuh, dan benda yang terkonaminasi dengan pasien.

Ketersediaan alat pelindung diri yang lengkap disuatu tempat kerja belum menjadi
jaminan untuk setiap pekerja yang akan memakainya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang menjadi alasan untuk mereka menggunakan alat pelindung diri. Adapun faktor
yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri saat bekerja. Perilaku
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor predisposisi mencakup pengetahuan, sikap, tindakan,
sistem budaya, dan tingkat Pendidikan. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan
prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan dan faktor penguat meliputi sikap petugas
kesehatan, peraturan/kebijakan.

B. TUJUAN AKTUALISASI
Adapun tujuan aktualisasi pada kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan II
1. Mengimplementasikan rancangan kegiatan yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar
profesi Pegawai Negari Sipil (PNS) yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi. Mengidentifikasikan Nilai-nilai
dasar profesi PNS, Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI serta
mengaktualisasikannya.
2. Meningkatnya pemahaman dan wawasan petugas di bidang kesehatan utamanya
mengenai sasaran keselamatan pasien.

C. RUANG LINGKUP
1. Tempat Pelaksanaan
Ruang lingkup Aktualisasi yang dilaksanakan bertempat di Desa Namtabung
2. Waktu Pelaksanaan
Aktualisasi dilakukan terhitung dari tanggal 8 Maret 2020 sampai dengan 7 April
2020
3. Kegiatan
Ada 4 kegiatan yang akan dilakukan selama aktualisasi yakni :
1. Membuat SOP mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Melakukan sosialisasi dan demonstrasi kepada petugas tentang penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) sesuai dengan SOP
3. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui ruang kebidanan
4. Membuat poster mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
5. Membuat lembaran ceklist kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat
pertolongan persalinan
6. Perawatan Alat Pelindung Diri (APD)
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

A. DISKRIPSI UNIT KERJA


Kecamatan Selaru terdiri dari 7 (Tujuh) Desa, memiliki 3 Puskesmas yaitu Puskesmas
Adaut sebagai pusat rujukan di kecamatan selaru, Puskesmas Namtabung dan Puskesmas
Lingat.
Puskesmas Namtabung merupakan salah satu pusat kesehatan masyarakat yang terletak
di Desa Namtabung Kecamatan Selaru Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Desa Namtabung
terletak di sebelah barat Kota Saumlaki dengan memiliki luas wilayah 49 km 2 yang terdiri
dari daerah pemukiman, lahan pertanian dan hutan yang rata-rata pesisir pantai. Waktu
tempuh menuju Desa Namtabung dari pusat Kecamatan Selaru, Adaut, bisa melalui jalan
darat dengan perjalanan ± 1 jam. Sedangkan dari Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar
hanya bisa melalui jalan laut menggunakan speed atau motor kayu dengan waktu tempuh
kurang lebih 2-3 jam.
Puskesmas Namtabung merupakan unit kerja dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Tanimbar yang memiliki dua wilayah kerja yakni Desa Namtabung dan Desa
Kandar, serta memiliki status akreditasi Madya.
Bangunan fisik Puskesmas Namtabung terdiri dari satu gedung rawat jalan, satu gedung
UGD, dan satu gedung ruang rapat, serta satu gedung Puskesmas Pembantu yang terletak di
Desa Kandar. Jumlah total pegawai Puskesmas Namtabung ada 28 orang dengan rincian 12
orang PNS, 3 orang CPNS, 5 orang PPPK Daerah, 5 orang Nusantara Sehat, 1 orang pegawai
Promkes, dan 2 orang pegawai honor lepas yang diperbantuan di ruang tata usaha.

Gambar Puskesmas Namtabung

B. VISI/MISI DAN TATA NILAI


Dibawah ini adalah visi / misi dan nilai-nilai organisasi yang ada di Puskesmas
Namtabung sebagai berikut :
1. Visi / Misi Puskesmas Namtabung
Visi :
“Terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas, berwibawa dan mandiri.”
Misi :
a. Melaksanakan upaya pelayanan masyarakat secara profesional dan bertanggung
jawab
b. Memberikan keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat, beserta
lingkungannya
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan prima
kepada masyarakat
Dengan tujuan Puskesmas Namtabung adalah “Memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.”
2. Nilai-nilai Organisasi
Tata nilai Puskesmas Namtabung adalah “ERAS” yang memiliki makna sebagai
berikut:
E : MPATI : Memiliki kepedulian kepada masyarakat
R : AMAH : Memiliki sopan dan santun kepada masyarakat dan rekan kerja
A : MANAH : Bertanggung jawab terhadap tugas
S : EMANGAT : Selalu giat dalam memberikan pelayanan

C. STRUKTUR ORGANISASI

Bagan 2.1. Struktur Organisasi

Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Namtabung


Jenis Pegawai
No Jenis Ketenagaan JLH
PNS CPNS PPPK HONORER NS

1. Dokter Umum 1 0 0 0 0 1

2. Dokter Gigi 0 0 0 0 0 0

3. Apoteker/Farmasi 0 0 0 0 1 1

4. Bidan 1 2 1 0 1 5

5. Perawat 8 1 2 0 0 11
8. Tenaga Gizi 1 0 0 0 1 2
Tenaga Kesehatan 0 0 0 2 0 2
9.
Masyarakat
10. Administrasi 0 0 2 0 0 2
Kesehatan 1 0 0 0 1 2
11.
Lingkungan
12. Laboratorium 0 0 0 0 1 1

13. Promkes 0 0 0 1 0 1

Jumlah 12 3 5 3 5 28

D. TUPOKSI
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014, ASN
merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. aparatur sipil negara memiliki tugas-tugas
diantaranya:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.

Tugas dan fungsi bidan berdasarkan yang terdapat pada Puskesmas Namtabung
Kecamatan Selaru Kabupaten Kepulauan Tanimbar, berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 1464/MENKES/PER/X/2010 adalah sebagai berikut :
 Fungsi : Melaksanakan (membantu) Kepala Puskesmas dalam menyelanggarakan
kegiatan KIA dan KB Puskesmas
 Tugas :
1. Memberikan Pelayanan KIA
2. Memberikan Pelayanan Kontrasepsi
3. Membina dan mensupervisi Bidan Desa yang ada di wilaya kerja Puskesmas
4. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pencatatan dan pelaporan
program KIA dan KB
5. Membina pelaksanaan posyandu
6. Kemitraan dengan dukun bayi
7. Menyusun rencana kegiatan KIA/KB
8. Melakukan ANC dan PNC di Puskesmas
9. Menyampaikan sosialisasi kesehatan dalam bidang KIA/KB
10. Mendeteksi dan merujuk bumil dan bayi beresiko tinggi
11. Otopsi verbal kematian ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi
12. Merekap dan membuat laporan
13. Melaporkan kegiatan program kepada Kepala Puskesmas

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Dalam kegiatan Aktualisasi pada unit kerja Puskesmas Namtabung terdapat beberapa isu
yang dihadapi. Dibawah ini adalah isu-isu yang ditemukan melalui identifikasi selama kurang
lebih tujuh bulan saya bertugas di sana, sebagai berikut :
- Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang hepatitis
- Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada bidan saat menolong
partus di Puskesmas Namtabung
- Belum optimalnya pelayanan di ruang UGD Puskesmas Namtabung

B. ISU PRIORITAS
Masalah-masalah yang telah teridentifikasi menjadi isu-isu prioritas yang diangkat dan
perlu diselesaikan melalui analisis Urgent, Seriousness, Growth (USG) dapat dilihat pada
tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1. Analisis USG
NO ISSUE U S G SKOR PRIORITAS
1 Rendahnya pengetahuan ibu hamil 5 3 4 12 II
tentang hepatitis
2 Belum optimalnya penggunaan Alat 5 5 5 15 I
Pelindung Diri (APD) pada bidan
saat menolong partus di Puskesmas
Namtabung
3 Belum optimalnya pelayanan di ruang 5 3 3 11 III
UGD Puskesmas Namtabung
Keterangan (menggunakan skala Likert)
Angka 5: sangat gawat/mendesak/cepat;
Angka 4: gawat/mendesak/cepat;
Angka 3: cukup gawat/mendesak/cepat;
Angka 2: kurang gawat/mendesak/cepat;
Angka 1: tidak gawat/mendesak/cepat.

Berdasarkan tabel di atas, ditemukan isu aktual/masalah pokok yang menjadi prioritas
yakni “Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada bidan saat
menolong partus di Puskesmas Namtabung”

C. GAGASAN PEMECAHAN ISI DAN KEGIATAN


Sebagai gagasan pemecahan dari isu “Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) pada bidan saat menolong partus di Puskesmas Namtabung” adalah
“Optimalisasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada bidan saat menolong
partus di Puskesmas Namtabung” dengan beberapa kegiatan yang akan dilakukan
yakni :
7. Membuat SOP mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
8. Melakukan sosialisasi dan demonstrasi kepada petugas tentang penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) sesuai dengan SOP
9. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui ruang kebidanan
10. Membuat poster mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
11. Membuat lembaran ceklist kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat
pertolongan persalinan
12. Perawatan Alat Pelindung Diri (APD)

D. KEGIATAN INISIATIF

Kegiatan dan Tahapan Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Jabatan/Unit Kerja : Bidan Pelaksana di Puskesmas namtabung
Identifikasi isu : 1. Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang hepatitis
2. Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
pada bidan saat menolong partus di Puskesmas Namtabung
3. Belum optimalnya pelayanan di ruang UGD Puskesmas
Namtabung

Isu yang diangkat : Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada
bidan saat menolong partus di Puskesmas Namtabung

Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada bidan
saat menolong partus di Puskesmas Namtabung
Tabel 3.2. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


N OUTPUT/
KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN SUBTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
O HASIL
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

1. Membuat SOP a. Melakukan konsultasi Tersedianya  Pada saat menemui kepala Visi : Tata Nilai
mengenai penggunaan dengan Kepala SOP puskesmas penulis akan Terwujudnya masyarakat Puskesmas
Alat Pelindung Diri Puskesmas Penggunaan berperilaku sopan dan yang sehat, cerdas dan Namtabung
(APD) b. Mencari referensi untuk Alat Pelindung santun (Etika Publik) Mandiri “ERAS” (Empati,
pembuatan SOP Diri (APD)  Penulis mencari referensi Ramah, Amanah,
c. Konsultasi SOP dengan untuk pembuatan SOP Misi : Semangat),
Kepala Puskesmas tentang penggunaan alat Melaksanakan upaya Penyusunan SOP
d. Menindak lanjuti pelindung diri untuk pelayanan kesehatan sesuai dengan tata
perintah Kepala mempermudah proses secara profesional dan nilai organisasi
Puskesmas pemberian tugas serta tanggung jawab yaitu Amanah :
e. Mencetak SOP tanggung jawab kepada Bertanggung
pegawai yang jawab terhadap
menjalankan tugas
(Akuntabilitas).
 Penulis berkonsultasi
dengan Kepala Puskesmas
tentang SOP yang telah
dibuat (WoG)
 Penulis mencetak SOP

2 Pengadaan Alat a. Melakukan konsultasi Tersedianya  Pada saat konsultasi Visi : Tata Nilai
Pelindung Diri (APD) dengan Kepala Alat Pelindung kepada pimpinan penulis Terwujudnya masyarakat Puskesmas
Melalui Kepala Puskesmas Diri (APD) menggunakan bahasa yang sehat, cerdas dan Namtabung
Ruangan KIA / b. Berkoordinasi dengan yang baik dan benar Mandiri. “ERAS” (Empati,
Bersalin Kepala Ruangan KIA / (Etika Publik) Misi : Ramah, Amanah,
Bersalin (bikor) untuk  Penulis berkoordinasi Meningkatkan kualitas Semangat),
melakukan pemeriksaan (WoG) dengan Kepala Sumber Daya Manusia kegiatan
ketersediaan APD di Ruangan KIA / Bersalin (SDM) dalam Membuat
ruang bersalin dengan untuk bersama-sama pelayanan kesehatan pengadaan APD
membuat standar melakukan pemeriksaan prima kepada ini didasari
kebutuhan APD Alat Pelindung Diri masyarakat. dengan tata nilai
c. Membuat daftar (APD) di ruang bersalin organisasi
permintaan APD secara Cermat (Etika Ramah :
d. Mencetak daftar alat dan Publik) Memiliki sopan
diberikan kepada Kepala  Penulis Membuat surat dan santun
Ruangan KIA / Bersalin permintaan APD kepada kepada rekan
(bikor) Kepala Ruangan KIA / kerja
Bersalin dengan cermat,
teliti dan
bertanggungjawab
(Akuntabilitas)
3 Melakukan sosialisasi a. Melakukan konsultasi Terlaksananya  Pada saat konsultasi Visi : Tata Nilai
dan demonstrasi dengan Kepala Sosialisasi dan kepada pimpinan saya Terwujudnya masyarakat Puskesmas
kepada petugas tentang Puskesmas Demonstrasi menggunakan bahasa yang sehat, cerdas dan Namtabung
penggunaan Alat b. Menentukan jadwal yang baik dan benar Mandiri “ERAS” (Empati,
Pelindung Diri (APD) sosialisasi mengenai (Etika Publik) Ramah, Amanah,
sesuai dengan SOP pentingnya penggunaan  Penentuan jadwal Misi : Semangat),
APD sosialisasi dan Meningkatkan kualitas melakukan
c. Menyiapkan surat demonstrasi telah Sumber Daya Manusia sosialisasi dan
pemberitahuan untuk disepakati bersama- (SDM) dalam pelayanan demonstrasi ini
sosialisasi sama dengan atasan dan kesehatan prima kepada didasari yaitu
d. Menyiapkan materi / staf (Nasionalisme) masyarakat. Amanah :
alat-alat dan Tempat  Penulis menyiapkan Bertanggung
e. Pelaksanaan sosialisasi surat pemberitahuan jawab terhadap
dan demonstrasi secara cermat (Etika tugas
f. Daftar hadir Publik).
g. Melaporkan hasil  Petugas menyiapkan
kegiatan pada Kepala materi dan alat untuk
Puskesmas demonstrasi secara teliti
dan Cermat (Etika
Publik)
 Petugas membuka sesi
tanya jawab secara
Transparan
(Akuntabilitas).
 petugas melaporkan hasil
kegiatan kepada Kepala
Puskesmas Dengan
Tanggung Jawab
(Akuntabilitas)

4 Membuat poster a. Konsultasi dengan Tersedianya  Petugas melakukan Visi : Tata Nilai
mengenai Alat Kepala Puskesmas Poster tentang konsultasi dengan Terwujudnya masyarakat Puskesmas
Pelindung Diri (APD) b. Membuat rancangan Alat Pelindung Kepala Puskesmas yang sehat, cerdas dan Namtabung
poster mengenai Alat Diri dengan sopan, santun, Mandiri “ERAS” (Empati,
Pelindung Diri (APD) dan ramah (Etika Ramah, Amanah,
c. Melakukan konsultasi Publik) Misi : Semangat), dalam
rancangan poster dengan Melaksanakan upaya membuat poster
Kepala Puskesmas  Penulis membuat poster pelayanan kesehatan mengenai Alat
d. Mencetak poster sebagai bentuk inovatif secara profesional dan Pelindung Diri
e. Menempelkan poster (Komitmen Mutu) tanggung jawab (APD) sesuai
 Penulis memasang poster dengan tata nilai
agar lebih efektif dan organisasi
efisien bagi petugas Amanah:
dalam melaksanakan Bertanggung
tugasnya (Komitmen jawab terhadap
Mutu). tugas
5 Membuat lembaran a. Konsultasi dengan Tersedianya  Petugas melakukan Visi : Tata Nilai
ceklist kelengkapan Kepala Puskesmas lembaran ceklist konsultasi dengan Terwujudnya masyarakat Puskesmas
Alat Pelindung Diri b. Membuat dan mencetak Kepala Puskesmas yang sehat, cerdas dan Namtabung
(APD) pada saat lembaran ceklist dengan sopan, santun, Mandiri “ERAS” (Empati,
menolong persalinan c. Menjelaskan kepada dan ramah (Etika Ramah, Amanah,
petugas / bidan tentang Publik) Misi : Semangat), dalam
cara mengisi lembaran  Penulis membuat Meningkatkan kualitas membuat
ceklist lembaran ceklsit yang Sumber Daya Manusia lembaran ceklist
d. Meletakkan lembaran sederhana agar mudah (SDM) dalam pelayanan sesuai dengan
ceklist di ruang bersalin digunakan oleh petugas kesehatan prima kepada tata nilai
e. Melaporkan hasil ((Anti Korupsi) masyarakat. organisasi
kegiatan kepada Kepala  Penulis dengan Mandiri
Puskesmas Amanah :
mengajarkan cara
Bertanggung
pengisian lembar ceklist
jawab terhadap
(Anti Korupsi)
tugas
 kemudian penulis
melaporkan hasilnya
kepada Kepala
Puskesmas secara Jujur
(Akuntabilitas)

6 Perawatan Alat a. Konsultasi dengan Terlaksanannya  Pada saat konsultasi Visi : Tata Nilai
Pelindung Diri (APD) Kepala Puskesmas perawatan APD kepada pimpinan saya Terwujudnya masyarakat Puskesmas
b. Menjelaskan prosedur menggunakan bahasa yang sehat, cerdas dan Namtabung
yang baik dan benar Mandiri “ERAS” (Empati,
perawatan Alat
(Etika Publik) Ramah, Amanah,
Pelindung Diri kepada Misi : Semangat), dalam
 Menjelaskan prosedur
petugas perawatan Alat Pelindung Meningkatkan kualitas membuat
c. Menyiapkan air klorin, Diri kepada petugas secara Sumber Daya Manusia lembaran ceklist
air besih dan sabun serta Cermat (Etika Publik) (SDM) dalam pelayanan sesuai dengan
Membersihkan Alat  Menyiapkan air klorin, air kesehatan prima kepada tata nilai
Pelindung Diri (Clemek, bersih dan sabun untuk masyarakat. organisasi
sepatu boots, kacamata) membersihkan APD serta
d. Dikeringkan dan letakan membersihkan Alat
Pelindung Diri (Clemek, Amanah :
pada tempatnya Bertanggung
Sepatu Boots, kacamata)
secara Mandiri (Anti jawab terhadap
Korupsi) tugas
 Kemudian di keringkan
dan diletakan pada tempat
yang efisien sehingga
mudah dijangkau
(Komitmen Mutu)
BAB IV
AKTUALISASI

A. DEKSRIPSI CORE ISU


Alat Pelindung Diri (APD) merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau
tubuh terhadap bahaya-bahaya keceakaan kerja, dimana secara teknis dapat mengurangi
tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi. Peralatan pelindung tidak
menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi
jumlah kontak dengan bahaya dengan cara penempatan penghalang antara tenaga kerja
dengan bahaya (Depkes, 2010).
Alat Pelindung Diri digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari
risiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, san
selaput lendir pasien. Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yaitu sarung tangan, pelindung
wajah seperti masker dan kacamata, penutup kepala, gaun pelindung (jas lab / clemek) dan
sepatu pelindung. Jenis alat pelindung diri digunakan sesuai dengan jenis tindakan atau
kegiatan. Untuk kegiatan pertolongan persalinan sebaiknya semua Alat pelindung Diri
digunakan oleh petugas kesehatan untuk mengurangi terpajan darah dan cairan tubuh lainnya
(Depkes, 2010)
Data dari Puskesmas Namtabung Kecamatan Selaru Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
terdapat 28 petugas kesehatan. Yang didalamnya terdiri dari 5 bidan. Hasil observasi dengan
bidan yang bertugas di ruang bersalin Puskesmas namtabung, bahwa mereka belum
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat membantu proses persalinan dengan
lengkap. Hanya beberapa APD yang digunakan pada saat membantu proses persalinan seperti
masker, sarung tangan, dan apron/clemek. Hal ini sangat beresiko bagi petugas kesehatan
yang menolong proses persalinan.

B. STRATEGI PEMECAHAN ISU


Sebelum masuk pada strategi pemecahan isu telah di ketahui bahwa isu yang di angkat
dalam penulisan aktualisasi adalah “Belum optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) pada bidan saat menolong partus di Puskesmas Namtabung” penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) sudah bagus namun penggunaan APD belum sesuai dengan SOP
serta tidak lengkap peralatan APD. Hal ini menyebabkan penulis memakai gagasan
pemecahan isu yaitu : Optimalisasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada bidan saat
menolong partus di Puskesmas Namtabung sebagai strategi mengurangi risiko ternfeksi /
tertular oleh penyakit pada petugas kesehatan di Puskesmas Namtabung. Penulis telah
menyiapkan kegiatan inisiatif untuk membantu penulis dalam memecahkan isu yang terjadi
yang akan di jelaskan pada point berikut.

C. PROSES PENERAPAN / INISIATIF KEGIATAN

Kegaiatan 1 : Membuat SOP mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri


(APD)
Tanggal : 9 Maret 2020
Daftar Lampiran : Dokumentasi
Capaian Kegiatam : Terlaksana
1.1. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Mencari referensi untuk pembuatan SOP
3. Konsultasi SOP dengan Kepala Puskesmas
4. Mencetak SOP tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
1.2. Uraian Kualitas Hasil Kerja
Rencana pembuatan SOP dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2020 bertempat di Ruang
Kepala Puskesmas Namtabung, kegiatan ini dilakuakn di awal untuk mempersiapkan
segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan selanjutnya dalam upaya
optimalisasi Penggunaan APD di Puskesmas Namtabung.

Ruang Kepala Puskesmas

Adapaun tahapan kegiatan meliputi, berkonsultasi dengan pimpinan Puskesmas untuk


melaporkan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dan menyiapkan prasaran untuk
melanjutkan kegiatan-kegiatan selanjutnya

1.3. Pemaknaan nilai-nilai dasar dipergunakan dalam melandasi kegiatan


 Akuntabilitas
Saya melaksnakan kegiatan ini dengan penuh tangung jawab dan loyalitas
 Nasionalisme
Saya melakukan konsultasi dengan baik dan professional
 Etika Publik
Ketika melaksankan kegiatan ini saya berkomunikasi dengan pimpinan serta rekan-
rekan di puskesamas dengan sopan dan santun
 Komitmen Mutu
Dalam melaksanakn kegiatan perencanaan saya tetap berpatokan kepada mutu
yang ada di puskesmas agar di pertahanakan.
 Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang terkandung adalah melaksanakan perencanaan dengan hadir
tepat waktu saat mekukan konsultasi dan menyiapkan berbagai hal.
 Manajemen ASN
Nilai Manajemen ASN yang terkandung adalah mengikuti setiap isitruksi yang
disampaikan oleh pimpinan.
 WOG
Nilai WOG yang terkandung adalah melakukan koordinasi dengan petugas yang
lain untuk bersama-sama menyiapkan alat penunjang untuk kelancaran kegiatan.

1.4. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi


Membuat SOP mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), akan sesuai dengan Visi
Puskesmas yaitu :
“Terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas, berwibawa dan mandiri.”
dan misi yang dicapai adalah :
1. Melaksanakan upaya pelayanan masyarakat secara profesional dan bertanggung jawab
2. Memberikan keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat, beserta
lingkungannya
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan prima
kepada masyarakat
5. Dengan tujuan Puskesmas Namtabung adalah “Memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.”

1.5. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai – Nilai Organisasi


 Empati
 Ramah
 Amanah
 Semangat
Kegiatan 2 : Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Kepala Ruangan
KIA / Bersalin
Tanggal : 11 Maret 2020
Daftar Lampiran : Dokumentasi
Capaian Kegiatan : Terlaksana
1.1. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Berkoordinasi dengan Kepala Ruangan KIA / Bersalin (bikor) untuk melakukan
pemeriksaan ketersediaan APD di ruang bersalin dengan membuat standar
kebutuhan APD
3. Membuat daftar permintaan APD
4. Mencetak daftar alat dan diberikan kepada Kepala Ruangan KIA / Bersalin (bikor)

1.2. Uraian Kualitas Hasil Kerja


Kegiatan Pengadaan alat pelindung diri (APD) melalui Kepala Ruangan KIA / Bersalin
(bikor) bertempat di ruang KIA Puskesmas Namtabung, kemudian melakukan
pemeriksaan kelengkapan Alat Pelindung Diri di ruang bersalin bersama dengan Kepala
Ruangan KIA / Bersalin. Kegiatan ini dilakukan untuk melengkapi Alat Pelindung Diri
di ruang bersalin.

FOTO

1.3. Pemaknaan nilai-nilai dasar dipergunakan dalam melandasi kegiatan


 Akuntabilitas
Saya melaksanakan kegiatan ini dengan penuh tangung jawab dan loyalitas
 Nasionalisme
Saya melakukan konsultasi dengan baik dan professional dengan Kepala Ruangan
KIA (bikor / Bidan Koordinator)
 Etika Publik
Ketika melaksanakan kegiatan ini saya berkomunikasi dengan pimpinan serta
teman sejawat / teman-teman bidan di puskesamas dengan sopan dan santun
 Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan pengadaan APD, saya tetap berpatokan kepada
komitmen mutu yang ada di puskesmas agar di pertahanakan.
 Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang terkandung adalah membelanjakan perlengkapan APD
dengan penuh tanggung jawab dan jujur
 Manajemen ASN
Nilai Manajemen ASN yang terkandung adalah mengikuti setiap isitruksi yang
disampaikan oleh Kepala Ruangan KIA
1.4. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi
Melakukan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Kepala Ruangan KIA /
Bersalin, akan sesuai dengan Visi Puskesmas yaitu :
“Terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas, berwibawa dan mandiri.”
dan misi yang dicapai adalah :
1. Melaksanakan upaya pelayanan masyarakat secara profesional dan bertanggung jawab
2. Memberikan keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat, beserta
lingkungannya
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan prima
kepada masyarakat
5. Dengan tujuan Puskesmas Namtabung adalah “Memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.”

1.5. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai – Nilai Organisasi


 Empati
 Ramah
 Amanah
 Semangat
Kegiatan 3 : Melakukan sosialisasi dan demonstrasi kepada petugas tentang
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan SOP
Tanggal : 19 Maret 2020
Daftar Lampiran : - Dokumentasi
- Materi Sosialisasi
- Daftar Hadir
Capaian Kegiatan : Terlaksana

1.1. Tahapan Kegiatan


1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Menentukan jadwal sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan APD
3. Menyiapkan surat pemberitahuan untuk sosialisasi / Undangan
4. Menyiapkan materi / alat-alat dan Tempat
5. Pelaksanaan sosialisasi dan demonstrasi
6. Daftar hadir
7. Melaporkan hasil kegiatan pada Kepala Puskesmas

1.2. Uraian Kualitas Hasil Kerja


Kegiatan sosialisasi penggunaan APD di laksanakan pada tanggal 19 Maret 2020
bertempat di ruang rapat puskesmas Namtabung, kegiatan ditujukan untuk petugas
kesehatan (bidan), jumlah total petugas kesehatan (bidan) yang mengikuti kegiatan adalah
4 orang. sosialisasi ini dilakukan agar petugas kesehatan (bidan) memahami pentingnya
penggunaan APD sesuai SOP.
Adapun tahapan kegatan yaitu berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas, menyurati
kepala ruangan beserta para bidan untuk mengikuti sosialisasi, kegiatan sosialisasi dapat
bermanfaat untuk petugas kesehatan (bidan). Saya akan menyiapkan bahan sosialisasi
dengan menyusun materi sosialisasi berdasarkan referensi tebaru agar isi sosialisasi dapat
bermutu. Saya akan memulai sosialisasi dengan sopan dan santun seerta materi
dibawakan dengan profesional. Setelah selesai penyajian materi dan sebelum dilanjutkan
dengan kegiatan berikutnya, dibuka sesi tanya jawab untuk peserta setelah menjawab
pertanyaan, sosialisasi ditutup dengan memberikan salam dan memberikan motivasi
kepada petugas kesehatan (bidan) untuk selalu menggunakan APD sesuai dengan SOP
saat menolong partus

1.3. Pemaknaan nilai-nilai dasar dipergunakan dalam melandasi kegiatan


 Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang terkandung adalah memberikan sosialisasi dengan
profesional serta informatif dan komunikatif.
 Nasionalisme
Nilai Nasionalisme yang terkandung adalah sosialisasi dilakukan tanpa membeda-
bedakan pegawai (senior, junior, PNS maupun honorer) untuk menciptakan
pelayanan yang prima
 Etika Publik
Nilai etika publik yang terkandung adalah saat memberikan sosialisasi menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sopan dan santun saat penyajian materi
 Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu yang terkandung adalah dalam menyiapkan bahan sosialisasi
yaitu materi sosialisasi berdasarkan referensi terbaru.
 Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang terkandung adalah disiplin dengan waktu saat melaksanakan
sosialisasi agar berjalan sesuai yang diharapkan.
1.4. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi
Melakukan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Kepala Ruangan KIA /
Bersalin, akan sesuai dengan Visi Puskesmas yaitu :
“Terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas, berwibawa dan mandiri.”
dan misi yang dicapai adalah :
1. Melaksanakan upaya pelayanan masyarakat secara profesional dan bertanggung jawab
2. Memberikan keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat, beserta
lingkungannya
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan prima
kepada masyarakat
5. Dengan tujuan Puskesmas Namtabung adalah “Memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.”

1.5. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai – Nilai Organisasi


 Empati
 Ramah
 Amanah
 Semangat

Kegiatan 4 : Membuat poster mengenai Alat Pelindung Diri (APD)


Tanggal : 23 Maret 2020
Daftar Lampiran : Dokumentasi
Capaian Kegiatan : Terlaksana

1.1. Tahapan Kegiatan


1. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Membuat rancangan poster mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
3. Konsultasi rancangan poster dengan kepala puskesmas
4. Mencetak poster
5. Menempelkan poster

1.2. Uraian Kualitas Hasil Kerja


Kegiatan rancangan pembuatan poster APD di laksanakan pada tanggal 23 Maret 2020
bertempat di ruang bersalin Puskesmas Namtabung, kegiatan ditujukan untuk
mempermudah / mengingatkan petugas kesehatan (bidan) saat menolong persalinan.

FOTO

Adapun tahapan kegatan yaitu berkonultasi dengan Kepala Puskesmas, melakukan


rancangan pembuatan poster yaitu dengan memakai Kepala Ruangan (Bikor) sebagai
role model pembuatan poster penggunaan dan pelepasan APD yang bertempat di ruang
bersalin, setelah itu rancangan pembuatan poster di konsulkan ke Kepala Puskesmas
setalah disetujui, rancangan posternya di print dan ditempelkan di ruang bersalin.
1.3. Pemaknaan nilai-nilai dasar dipergunakan dalam melandasi kegiatan
 Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang terkandung adalah melakukan kegiatan dengan penuh
tanggung jawab
 Nasionalisme
Saya melakukan konsultasi dengan baik dan professional dengan Kepala Puskesmas
dan Kepala Ruangan KIA (bikor / Bidan Koordinator)
 Etika Publik
Nilai etika publik yang terkandung adalah saat melakukan konsultasi menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sopan dan santun saat penyajian materi
 Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu yang terkandung adalah pemasangan poster di ruang bersalin
agar lebih efektif dan efisien bagi petugas dalam melaksanakan tugasnya
1.4. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Capaian Visi dan Misi
Melakukan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Melalui Kepala Ruangan KIA /
Bersalin, akan sesuai dengan Visi Puskesmas yaitu :
“Terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas, berwibawa dan mandiri.”
dan misi yang dicapai adalah :
1. Melaksanakan upaya pelayanan masyarakat secara profesional dan bertanggung jawab
2. Memberikan keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat, beserta
lingkungannya
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan prima
kepada masyarakat
5. Dengan tujuan Puskesmas Namtabung adalah “Memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.”

1.5. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai – Nilai Organisasi


 Empati
 Ramah
 Amanah
 Semangat

Anda mungkin juga menyukai