Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat disingkat Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Upaya kesehatan
tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan
untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal,
tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Penulis melaksanakan tugas di Puskesmas Tamako, sebagai Tenaga
Perawat, sudah selama hampir 3 (satu) bulan lebih penulis
melaksanakan tugas di Puskesmas tersebut, adalah merupakan waktu
yang cukup untuk penulis dapat 2 melihat kekurangan atau masalah-
masalah yang muncul di Puskesmas tersebut. Melihat dari masalah-
masalah yang muncul Puskemas harus banyak melakukan perbaikan.
Beberapa masalah yang perlu diperbaiki antara lain: Pertama, Belum
optimalnya pengisian form pengkajian awal keperawatan gawat darurat
pada unit gawat darurat Puskesmas Tamako dimana masih ada perawat
yang belum melakukan pengisian form pengkajian secara menyeluruh.
untuk itu diperlukan sosialisasi kepada perawat dalam pengisian form
pengkajian awal keperawatan gawat darurat.
Kedua Ketidakpatuhan perawat dalam penerapan 5 moment cuci
tangan dengan 6 langkah cuci tangan di Puskesmas Tamako Dalam
kegiatan pelayanan yang dilakukan setiap hari masih ada perawat yang
tidak melakukan tindakan cuci tangan dengan tepat. Dengan adanya
sosialisasi kepada petugas kesehatan diharapkan adanya kepatuhan

1
petugas kesehatan untuk menerapkan 5 moment cuci tangan dengan 6
langkah cuci tangan dalam kegatan pelayanan di puskesmas Tamako.
Ketiga, Ketidakpatuhan perawat dalam menggunakan APD di
Puskesmas Tamako. Dalam hal ini masih ada tenaga kesehatan yang
belum menggunakan APD dalam melakukan tindakan medis. Jika
perawat tidak menggunakan APD dengan tepat dapat menimbulkan
resiko kepada tenaga medis dan juga masyarakat.
Keempat, Belum optimalnya penerapan komunikasi teraupeutik dalam
pemberian Asuhan Keperawatan di ruang rawat inap Puskesmas
Tamako. Hal ini mengacu pada kegiatan pelayanan setiap hari yang
dilakukan perawat di ruangan rawat inap dan Unit gawat darurat, dimana
perlu adanya kerjasama dalam berkomunikasi antara perawat dan pasien
agar adanya kepercayaanan dalam memberikan pelayanan.
Kelima, Kurangnya Kepatuhan perawat dalam Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan di Ruangan Rawat Inap Puskesmas Tamako. Di
era globalisasi, masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan
dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat
baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, maupun
rehabilitatif. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap
kesehatan semakin meningkat terutama pada kesehatan umum
masyarakat yang mana hal tersebut berdampak pada tercapainya derajat
kesehatan yang optimal. Setiap institusi pelayanan kesehatan selalu
berusaha maksimal untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas,
prima serta bertanggungjawab dengan memenuhi kebutuhan SDM,
sarana dan prasarana penunjang kegiatan.
Data ruang rawat inap Puskesmas Tamako selama bulan juni 2022,
diperoleh data pendokumentasian pengkajian 45%, diagnosa
keperawatan 10%, intervensi keperawatan 25%, implementasi 10% dan

2
evaluasi 10%. Dimana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
hanya diisi pengkajian awal saja. kurangnya kesadaran dan kepatuhan
shift jaga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama dalam hal
pendokumentasian asuhan keperawatan juga menjadi faktor pencetus
pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal.
Berdasarkan temuan masalah diatas maka tugas sebagai ASN yang
berAKHLAK perlu untuk di laksanakan untuk mencapai suasana yang
kondusif dan menyenangkan untuk melakukan tugas, agar setiap temuan
masalah terutama masalah yang sangat penting dapat di sediakan
solusinya
B. Tujuan
Tujuan dari aktualisasi dan habituasi ini yaitu:
1. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yang BerAKHLAK yakni,
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif dalam melaksanakan pekerjaan dan
berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi.
2. Mengoptimalkan Pendokumetasian asuhan keperawatan di ruang
rawat inap Puskesmas Tamako.
C. Manfaat
1. Bagi Peserta
Menjadi media bagi Peserta dalam mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ASN yang BerAKHLAK, melatih Peserta dalam mengidentifikasi
isu dan masalah yang terjadi di satuan kerja serta melatih kemampuan
berpikir solutif dan keterampilan dalam pemecahan masalah/isu.
2. Bagi Puskesmas
Menguatkan visi dan misi organisasi serta mutu pelayanan sehingga
dapat meningkatkan kinerja menjadi lebih baik.
3. Bagi Masyarakat
Mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik

3
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi sebagai ASN. Ruang
lingkup aktualisasi bagi penulis dilaksanakan di lokasi orientasi lapangan
CPNS, tepatnya di Puskesmas Tamako.
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan untuk menyampaikan rancang
an aktualisasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Melakukan sosialisasi tentang pendokumentasian yang benar bagi
perawat di ruang rawat inap Puskesmas Tamako.
3. Melaksanakan Pengawasan pendokumentasian asuhan keperawatan
bagi perawat di ruang rawat inap Puskesmas Tamako.
4. Melaksanakan evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan oleh
perawat diruang rawat inap Puskesmas Tamako.

4
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. Profil Organisasi
Puskesmas Tamako adalah salah satu Puskesmas yang berada
diKabupaten Kepulauan Sangihe tepatnya di Kampung Pokol Kecamatan
Tamako. Puskesmas Tamako merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama yang melayani masyarakat Kecamatan Tamako maupun
masyarakat di sekitaran Kecamatan Tamako. Wilayah kerja Puskesmas
Tamako terdiri dari 12 Kampung dengan batas wilayah sebelah Utara :
Kecamatan Manganitu, Sebelah Selatan : Kampung Pananaru Kecamatan
Tamako, Sebelah Barat dengan Laut Sulawesi dan Sebelah Timur dengan
Kecamatan Tabukan Selatan.

Gambar 1 Puskesmas Tamako

Saat ini jumlah Sumber Daya Manusia yang menjalankan operasional di


Puskesmas Tamako adalah 48 pegawai yang terdiri dari ASN, THL Daerah,
dan Tenaga Sukarela.

5
JENIS TENAGA JUMLAH
Dokter Umum 2
Bidan 9
Perawat ASN 17
Perawat Kontrak Daerah 8
Perawat Gigi 1
Sanitarian 1
Farmasi 1
Gizi 2
Admin Umum 1
Kesehatan Masyarakat 1
Analisis Laboratorium 1
Pekerya Kesehatan 1
Cleaning Servis 2
Sopir 1
Tabel I Jumlah SDM di Puskesmas Tamako

B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas Kepala
Puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan penanggung jawab upaya/kegiatan
Puskesmas. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
penanggung jawab didukung oleh pelaksana upaya/kesehatan.

Kepala Puskesmas menetapkan penanggung jawab dan pelaksana


upaya/kegiatan serta uraian tugas dan tanggung jawabnya di Puskesmas,
berdasarkan uraian tugas dan tanggung jawab serta kriteria yang
ditetapkan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dan hasil kredensial
tenaga kesehatan oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.

6
Adapun posisi beserta tugas dan tanggung jawabnya ialah :
1. Kepala Puskesmas
Yang menjadi Kepala Puskesmas ialah dr. Kristian Parera yang
memiliki tugas melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
melakukan pemeriksaaan dan pengobatan pasien dalam rangka
rujukan menerima konsultasi, mengkoordinir kegiatan penyuluhan
kesehatan masyarakat dan mengkoordinir pengembangan PKMD.
2. Kepala Tata Usaha
Sampai sekarang belum ada yang menggantikan posisi Kepala
Tata Usaha karena yang menjadi Tata Usaha sebelumnya sudah
pensiun. Tugas dari Kepala Tata Usaha ialah koordinator tim
manajemen Puskesmas, sistem informasi Puskesmas,
kepegawaian, rumah tangga dan keuangan.
3. Penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat
Penanggung jawab UKM adalah F. Th. Darea, A.Md.Kep yang
meliki tugas menyusun rencana kerja dan kegiatan, menyiapkan
bahan dan melaksanakan teknis operasional kegiatan upaya
kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat
4. Penanggung jawab UKM Pengembangan, membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan Puskesmas
Yang menjadi penanggung jawab UKM Pengembangan ialah Ch.
T. Manulong, SST, mempunyai tugas mengkoordinir kegiatan UKM
Pengembangan dan mengefektifkan kelancaran pelaksanaan
program pengembangan.
5. Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium ialah
D.K.E.K. Adiyono, S.Kep, memiliki tugas mengkoordinasikan
pelayanan pemeriksaan umum, pelayanan kesehatan gigi dan

7
mulut, pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP,pelayanan gawat
darurat dan pelayanan gizi yang berifat UKP.
6. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
Puskesmas
Penanggung jawabnya ialah J. Dalinda, A.Md. Keb, memiliki tugas
mengoordinasikan dan melaksanakan jaringan pelayanan
puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang
menjadi kewenangannya sesuai peraturan perundang-undangan.
7. Penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan
Puskesmas, Penanggung jawabnya ialah Ch. Lukas, SST, yang
memilki tugas merencanakan, melaksanakan, memonitoring, dan
mengevaluasi pelaksanaan pengamanan lingkungan fisik dan
kebersihan lingkungan Puskesmas serta melakukan koordinasi
program dan lintas sector terkait pelaksanaan pengamanan
lingkungan fisik
8. Penanggung jawab mutu
Yang menjadi penanggung jawab mutu ialah dr. Dimas P.
Gunawan, memilik tugas melakukan koordinasi penyusunan
dokumen sistem manajemen mutu, mengkoordinasi pemeliharaan
dokumen dan melaporkan hasil pelaksanaan audit.

Gambar II. Struktur Organisasi

8
BAB III
IDENTIFIKASI ISU, ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Identifikasi Isu
Identifikasi isu dalam rancangan aktualisasi ini diperoleh dari
penemuan masalah atau problematika yang terjadi pada instansi tempat
penulis bekerja yakni Puskesmas Tamako dan berdasarkan hasil diskusi
dengan mentor, didapatkan beberapa isu kontemporer di Puskesmas
Tamako antara lain sebagai berikut:
1. Kurangnya Kepatuhan Perawat dalam Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan di Ruangan Rawat Inap Puskesmas
Tamako
2. Ketidakpatuhan perawat dalam menggunakan APD di
Puskesmas Tamako
3. Belum optimalnya penerapan komunikasi teraupeutik dalam
pemberian Asuhan Keperawatan di ruang rawat inap
Puskesmas Tamako
4. Belum optimalnya pengisian form pengkajian awal
keperawatan gawat darurat pada unit gawat darurat
Puskesmas Tamako
5. Ketidakpatuhan perawat dalam penerapan 5 moment cuci
tangan dengan 6 langkah cuci tangan di Puskesmas Tamako
Kelima isu kontemporer dianalisis dengan matriks APKL dengan
penjelasan sebagai berikut :
1. Aktual (A) adalah isu yang sedang hangat dibicarakan atau
yang diperkirakan akan segera terjadi.
2. Problematik(P) adalah isu yang menarik dan mendesak.

9
3. Khalayak (K) adalah isu yang menyangkut hajat/hidup
orang banyak, bukan hanya untuk kepentingan seseorang
atau sekelompok kecil orang.
4. Layak (L) adalah isu yang masuk akal, pantas, realistis dan
sesuai kewenangan.
Penilaian isu kontemporer menggunakan bobot penilaian
sebagai berikut :
Angka 5 : Sangat (actual/problematic,khalayak/layak).
Angka 4 : aktual/problematik/khalayak/layak
Angka 3 : cukup (aktual/problematik/khalayak/layak)
Angka 2 : Kurang (aktual/problematik/khalayak/layak
Angka 1: tidak(aktual/problematik/khalayak/layak)

10
No ISU KRITERIA SKOR RANGKING
A P K L
1 Kepatuhan perawat dalam 5 5 4 5 19 I
Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di Ruangan
Rawat Inap Puskesmas
Tamako
2 Belum optimalnya penerapan 5 4 3 3 15 II
komunikasi teraupeutik dalam
pemberian Asuhan
Keperawatan di ruang rawat
inap Puskesmas Tamako
3 Ketidakpatuhan perawat dalam 5 3 3 3 14 III
penerapan 5 moment cuci
tangan dengan 6 langkah cuci
tangan di Puskesmas Tamako
4 Belum optimalnya pengisian 4 3 3 3 13
form pengkajian awal IV
keperawatan gawat darurat
pada unit gawat darurat
Puskesmas Tamako

5. Ketidakpatuhan perawat dalam 4 3 3 3 13 V


menggunakan APD di
Puskesmas Tamako

Tabel 2 Analisis Isu menggunakan APKL

Penilaian masing-masing isu konteporer dalam table 1 dapat dijesakan


sebagi berikut :

1. Belum optimalnya pengisian form pengkajian awal keperawatan gawat


darurat pada unit gawat darurat Puskesmas Tamako
 Aktual (5) : Isu ini sangat aktual sesuai dengan kondisi yang
ada saat ini, dimana kurangnya belum optimalnya pengisian
form pengkajian awal di Unit Gawat dararut.

11
 Problematik (3) : Isu ini sangat problematik karena banyaknya
kasus di dunia kesehatan dimana banyak perawat belum
melakukan pelayanan sesuai pendokumentasian yang lengkap.
 Khalayak (3) : isu ini berkaitan dengan khalayak ramai karena
pertanggung gugatan terhadap tindakan yang dilakukan
perawat terhadap klien.
 Layak (3) : isu ini sangat layak diangkat karena sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab perawat di bidang kesehatan
dalam pengisian form pengkajian awal.
2. Ketidakpatuhan perawat dalam penerapan 5 moment cuci tangan
dengan 6 langkah cuci tangan di Puskesmas Tamako
 Aktual (5) : isu ini sangat hangat dibicarakan karena jika
perawat tidak melakukan tindakan cuci tangan dengan tepat
dapat menimbulkan resiko infeksi kepada tenaga medis dan
juga masyarakat.
 Problematik (3) : isi ini merupakan masalah yang harus
ditangani karena bisa menimbulkan resiko infeksi bagi tenaga
medis dan juga masyarakat.
 Khalayak (3) : isu ini cukup menyangkut hajat hidup orang
banyak karena resiko infeksi yang di timbulkan bukan hanya
bagi tenaga medis tetapi juga bagi masyarakat.
 Layak (3) : isu ini cukup layak untuk ditangani untuk
mengurangi resiko infeksi yang ditimbulkan
3. Ketidakpatuhan perawat dalam menggunakan APD di Puskesmas
Tamako
 Aktual (5) : isu ini sangat hangat dibicarakan karena jika
perawat tidak menggunakan APD dengan tepat dapat
menimbulkan resiko kepada tenaga medis dan juga
masyarakat.

12
 Problematik (3) : isi ini merupakan masalah yang harus
ditangani karena bisa menimbulkan resiko kecelakan kerja bagi
tenaga medis dan juga masyarakat.
 Khalayak (3) : isu ini cukup menyangkut hajat hidup orang
banyak karena resiko yang di timbulkan bukan hanya bagi
tenaga medis tetapi juga bagi masyarakat.
 Layak (3) : isu ini cukup layak untuk ditangani untuk
mengurangi resiko yang ditimbulkan
4. Belum optimalnya penerapan komunikasi teraupeutik dalam
pemberian Asuhan Keperawatan di ruang rawat inap Puskesmas
Tamako
 Aktual (4) : Isu ini hangat dibicarakan karena penerapan
komunikasi dalam memberikan pelayanan sangat penting untuk
menjalin kerja sama antara perawat dg pasien.
 Problematik (3) : isu ini menjadi masalah karena jika tidak
adanya penerapan komunikasi antara perawat dg pasien tidak
akan ada kepercayaan
 Khalayak (3) : isu ini menyakut hajat hidup orang banyak
untuk menjalin kerja sama antara perawat dengan pasien
 Layak (3) : isu ini layak untuk diatasi untuk menunjang
pelayanan di Puskesmas agar lebih baik.

5. Kurangnya Kepatuhan perawat dalam Pendokumentasian Asuhan


Keperawatan di Ruangan Rawat Inap Puskesmas Tamako.
 Aktual (5) Isu ini hangat dibicarakan karena menyangkut
pendokumentasian riwayat penyakit pasien

13
 Problematik (5) isu ini menjadi masalah karena jika lembar
anamnese tidak diisi dengan lengkap bisa mempengaruhi
pendokumentasian riwayat penyakit pasien
 Khalayak (4) isu ini menyakut hajat hidup orang banyak untuk
mengetahui riwayat penyakit pasien yang berobat di
Puskesmas.
 Layak (5) isu ini layak untuk diatasi untuk menunjang
pelayanan di Puskesmas agar lebih baik.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan matriks APKL
tersebut maka yang menjadi isu kontemporer utama/prioritas adalah
Kurangnya Kepatuhan perawat dalam Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di Ruangan Rawat Inap Puskesmas Tamako
B. Analisis dan Pemecahan Masalah
Analisis dan pemecahan masalah Rancangan/ Laporan Aktualisasi
dan Habituasi Nilai–nilai Dasar PNS menggunakan pendekatan
hubungan kausal dengan teknik Tree Analysis (Analisis Pohon).
Kurangnya Kepatuhan perawat dalam Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di Ruangan Rawat Inap Puskesmas Tamako yang
menjadi isu kontemporer utama terkait dengan core pelayanan
dibidang kesehatan pada Puskesmas Tamako diakibatkan oleh
Masalah Utama Perawat belum optimal dalam melakukan
pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruangan Rawat Inap
Puskesmas Tamako. Hasil analisis lebih jauh menunjukkan bahwa
Masalah Utama ini disebabkan beberapa Variabel penyebab :
1. Kurangnya pengawasan dari pimpinan
2. Kurangnya kepatuhan perawat melaksanakan tugas dan
fungsinya terutama dalam hal pendokumentasian asuhan
keperawatan
3. Kurangnya komunikasi yang efektif petugas

14
Hasil analisis terhadap ketiga Indikator penyebab menunjukkan
bahwa kurangnya kesadaran dan kepatuhan shift jaga dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya terutama dalam hal
pendokumentasian asuhan keperawatan di puskesmas Tamako
merupakan Indikator penyebab yang paling dominan terhadap
variable penyebab masalah di atas. Untuk jelasnya analisis masalah
tersebut dapat digambarkan dalam pohon masalah sebagaimana
dalam bagan berikut ini :
Contoh Pohon Masalah :

POHON MASALAH

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di


Ruang Rawat Inap Puskesmas Tamako belum
Terlaksana dengan baik.

Akibat 15
Belum Optimalnya Perawat dalam
melaksanakan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di ruang rawat inap Puskesmas
Tamako

Kurangnya Kurangnya kepatuhan perawat


pengawasan dari melaksanakan tugas dan fungsinya Kurangnya
pimpinan terutama dalam hal pendokumentasian komunikasi yang
asuhan keperawatan efektif petugas

Kurangnya Motivasi Perawat


Kurangnya pengetahuan dalam pendokumentasi Kurangnya kesadaran perawat
Perawat dalam asuhan keperawatan tentang pentingnya
pendokumentasian Asuhan pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Keperawatan secara lengkap

Analisis Pohon Sasaran digunakan untuk menentukan pemecahan


terhadap permasalahan yang dihadapi dan merupakan pernyataan positif
suatu keadaan atau tujuan yang akan dicapai berdasarkan analisis
permasalahan terdahulu, sebagaimana tampak pada gambar berikut ini
(Gambar IV).

POHON SASARAN

Optimalnya Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan di Ruangan
Rawat Inap Puskesmas Tamako

16
Akibat
Optimalnya Perawat dalam melaksanakan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di
ruang rawat inap Puskesmas Tamako

Sebab

Adanya pengawasan Terwujudnya Kepatuhan Perawat dalam Terwujudnya Komunikasi


dari pimpinan pendokumentasian Asuhan Keperawatan di yang efektif.
Puskesmas Tamako

Terwujudnya kesadaran
Terwujudnya Pelaksanaan Terwujudnya motivasi perawat dalam
perawat untuk melakukan
pendokumentasian asuhan pendokumentasian Asuhan
pendokumentasian Asuhan
keperawatan Keperawatan
keperawatan

Selanjutnya pada analisis Pohon Alternatif diidentifikasi serta


ditetapkan alternatif kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran. Pohon alternatif tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut (Gambar V) :

POHON ALTERNATIF

Optimalnya Implementasi Pendokumentasian


Asuhan Keperawatan di Ruangan Rawat Inap
Puskesmas Tamako
17
Terwujudnya Kepatuhan Perawat dalam
pendokumetasian asuhan keperawatan secara
optimal di ruangan rawat inap puskesmas tamako

Terwujudnya Motivasi Perawat dalam


pendokumentasian asuhan keperawatan di
ruangan rawat inap tamako

Melakukan diskusi dengan pim Melaksanakan pengawasan Melaksanakan Evaluasi


Melakukan Sosialisasi tentang
pinan untuk menyampaikan ran pendokumentasian asuhan pendokumentasian Asuhan
pendokumentasian yang benar
cangan aktualisasi tentang kegi keperawatan bagi perawat di Keperawatan yang di lakukan
bagi perawat di ruang rawat inap. oleh perawat di ruang rawat
atan yang akan dilaksanakan. ruang rawat inap.
inap Puskesmas Tamako.

18
Berdasarkan bagan pohon alternatif di atas, terdapat 4(empat) kegiatan
kreatif yang dapat diaktualisasikan, antara lain:

1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan untuk menyampaikan rancang


an aktualisasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Melakukan sosialisasi tentang pendokumentasian yang benar bagi
perawat di ruang rawat inap Puskesmas Tamako.
3. Melaksanakan Pengawasan pendokumentasian asuhan keperawatan
bagi perawat di ruang rawat inap Puskesmas Tamako.
4. Melaksanakan evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan oleh
perawat diruang rawat inap Puskesmas Tamako.

Melalui aktualisasi 4 (empat) kegiatan kreatif tersebut diharapkan dapat


mewujudkan indikator pendokumentasian asuhan keperawatan. Dengan
tercapainya indikator sasaran ini maka Kurangnya Kepatuhan Perawat dalam
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruangan Rawat Inap
Puskesmas Tamako yang menjadi variable sasaran dapat di
wujudkan,sehingga pada giliranya sasaran utama yakni Petugas kesehatan
di Puskesmas Tamako sudah optimal dalam melakukan kegiatan
pedokumentasian asuhan keperawatan

C. Nilai-nilai Dasar PNS


Aparatur Sipil Negara (ASN) di tuntut untuk memiliki nilai- nilai dasar (Core
Value) sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar
yang dimaksud adalah BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompoten, Harmonis,Loyal,Adaptif dan Kolaboratif).
1. Berorientasi Pelayanan
ASN Berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat.
Panduan Perilaku
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

19
 Ramah,cekatan,solutif dan dapat diandalkan
 Melakukan Perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
ASN mampu mengemban amanat dan kepercayaan yang diberikan
dengan penuh tanggung jawab.
Panduan Perilaku
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
 Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompoten
Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitis dengan
panduan perilaku sebagai berikut :
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
 Membantu orang lain belajar
 Melaksanakan tugas dengan kualitas baik
4. Harmonis
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan dengan panduan
perilaku antara lain :
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
 Suka menolong orang lain
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara dengan panduan perilaku sebagai berikut :

20
 Memegang teguh ideology pancasila, Undang –Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan
yang sah
 Menjaga nama baik sesame ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara
 Menjaga rahasia jabatan dan Negara
6. Adaptif
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta
menghadapi perubahan dengan panduan perilaku antara lain :
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
 Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang sinergis dengan panduan
perilaku yaitu :
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
 menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama
D. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Tamako
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya Kepatuhan perawat dalam Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan di Ruangan Rawat Inap Puskesmas
Tamako
2. Ketidakpatuhan perawat dalam penerapan 5 moment cuci
tangan dengan 6 langkah cuci tangan di Puskesmas Tamako
3. Ketidakpatuhan perawat dalam menggunakan APD di
Puskesmas Tamako

21
4. Belum optimalnya penerapan komunikasi teraupeutik dalam
pemberian Asuhan Keperawatan di ruang rawat inap
Puskesmas Tamako
5. Belum optimalnya pengisian form pengkajian awal keperawatan
gawat darurat pada unit gawat darurat Puskesmas Tamako

Isu kontemporer utama :


Kurangnya Kepatuhan perawat dalam Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di Ruangan Rawat Inap Puskesmas Tamako
Gagasan Pemecah Isu : Melakukan sosialisasi tentang
pendokumentasian Asuhan Keperawatan

22
Tabel III. Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil mata pelatihan Terhadap Visi- Organisasi
Misi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1. Melakukan diskusi 1. Menghadap 1. Terciptanya 1. Loyal : Dengan Adanya
dan Koordinasi Kepala kesepakatan Ketika Menghadap berkonsultasi keterbukaan
dengan Kepala Puskesmas dengan kepala kepala Puskesmas bersama kepala antara pimpinan
Puskesmas. untuk puskesmas Tamako untuk Puskesmas dan dan bawahan,
menyampaikan disertai dengan menyampaikan maka saya sudah sehingga ada
rancangan saran dan rencana Kegiatan, berkontribusi keterkaitan
kegiatan yang dukungan Perawat harus sesuai misi dengan nilai
akan pelaksanaan Bersikap ramah Puskesmas BerAhklak yaitu
dilaksanakan. kegiatan dan sopan dalam Tamako yaitu : Harmonis.
bertutur kata dan Meningkatkan
bersikap. kemapuan dan
2. Akuntabel profesionalisme
Dengan sumber daya
berkonsultasi dan manusia

23
menyampaikan Puskesmas
kegiatan kepada Tamako.
Kepala Puskesmas
berarti tidak
menyalahgunakan
kewenanangan
Jabatan.

3. Harmonis :
Dengan meminta
persetujuan,
dukungan dan
saran maka akan
membangun
lingkungan kerja
yang kondusif.

2. Menunggu surat
2. Meminta persetujuan dari

24
persetujuan Kepala 1. Loyal :
dari pimpinan Puskemas. Dengan meminta
serta dukungan persetujuan dari
dan saran untuk pimpinan
pelaksanaan Puskesmas maka
kegiatan berarti menjaga
aktualisasi yang nama baik pimpinan
sudah instansi.
direncanakan. 2. Harmonis
Dengan meminta
persetujuan dari
pimpinan
puskesmas berarti
saya menghargai
setiap orang
apapun latar
belakangnya.
3. Kolaboratif
Dengan meminta
saran dan

25
dukungan dari
pimpinan
puskesmas, berarti
memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak
3. Menerima surat untuk berkontribusi
3. Mendapatkan persetujuan dari
surat Izin dan kepala
persetujuan dari Puskesmas 1. Adaptif :
kepala untuk Saat menerima
Puskesmas melaksanakan surat izin dan
Tamako kegiatan. persetujuan, saya
bersikap proaktif
bahwa saya bisa
melaksanakan
tugas dan kegiatan
dengan baik.

26
2. Akuntabel :
Setelah menerima
surat izin dan
persetujuan dari
pimpinan
puskesmas, saya
harus bisa
melaksanakan
tugas dengan
bertanggung jawab
dan disiplin.
3. Kompeten :
Dengan izin dan
persetujuan yang
ada saya
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik

27
yang saya miliki.
2. Melakukan Sosialisasi 1. Melakukan Terlaksananya 1. Kompeten: Berkontribusi Berkontribusi
tentang koordinasi koordinasi dengan Melaksanakan Tugas terhadap misi Terhadap Tata
pendokumentasian dengan kepala kepala ruang rawat Dengan Kualitas Puskesmas, Nilai Puskesmas:
yang benar bagi ruang rawat inap. Terbaik yaitu: Santun Dalam
perawat di ruang inap 2. Adaptif: Tempat Bertutur Kata
rawat inap Bertindak Proaktif Pelayanan Dan Profesional
3. Kolaboratif: Kesehatan yang dalam pelayanan
Terbuka Dalam bermutu dan
Bekerjasama Untuk mandiri.
Menghasilkan Nilai
Tambah.

Tersedianya surat 1. Akuntabel


2. Menyusun surat undangan dan Dilaksanakan
undangan dan daftar hadir rapat dengan penuh
daftar hadir sosialisasi tanggungjawab
rapat sosialisasi untuk kepentingan
publik.

28
2. Kompoten.
Penulis menyusun
surat secara teliti
dan sesuai
dengan prosedur.
3. Adaptif
Dalam penyusunan
draftsurat dan daftar
hadir,penulis
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baku, sopan,
dan santun.

3. Melakukan Terlaksananya 1. Harmonis:


koordinasi koordinasi dengan Membangun
dengan petugas ruang lingkungan kerja yang
petugas ruang rawat inap kondusif
rawat inap

29
2. Kolaboratif:
Terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah
3. Adaptif:
Bertindak Proaktif
4. Melakukan Terlaksananya 1. Akuntabel:
rapat internal rapat internal Melaksanakan tugas
dengan petugas dengan petugas dengan jujur,
rawat inap rawat inap. bertanggung jawab,
terkait cermat, disiplin dan
pendokumentas berintegritas tinggi
ian asuhan 2. Loyal:
keperawatan. Menjaga nama baik
istansi
3. Kompeten:
Meningkatkan
kompetensi diri untuk

30
menjawab tantangan
yang selalu berubah
3. Melaksanakan 1. Mendampingi Terlaksananya 1. Harmonis Berkontribusi Seorang ASN
pengawasan petugas koordinasi dengan Dengan terhadap misi harus cepat
pendokumentasian kesehatan kepala ruangan memberikan Puskesmas, menyesuaikan
asuhan keperawatan dalam rawat inap dukungan dan yaitu: Pelayanan diri dengan
bagi perawat di ruang pendokumentas saran kepada yang berkualitas perubahan serta
rawat inap ian asuhan petugas kesehatan terus berinovasi
keperawatan. maka akan dan
membangun mengmbangkan
lingkungan kerja kreativitas
yang kondusif. sehingga
2. Loyal keterkaitannya
Menjaga hubungan dengan nilai
baik dengan BerAKHLAK
sesama petugas yaitu Loyal
kesehatan.

31
3. Kolaboratif
Memberi kesempatan
kepada petugas
kesehatan untuk
berkontribusi dalam
pendokumentasian
asuhan keperawatan.
4. Melaksanakan 1. Merancang Tersedianya format 1. Kompeten: Dengan lembar Berkontribusi
. Evaluasi format monitoring monitoring dan Melaksanakan tugas evaluasi kegiatan Terhadap Tata
pendokumentasian dan evaluasi evaluasi dengan kualitas merupakan Nilai Puskesmas:
Asuhan Keperawatan kegiatan terbaik penerapan dari Profesional
yang di lakukan oleh 2. Berorientasi misi dalam pelayanan
perawat di ruang Pelayanan: menyelenggarak
rawat inap Memahami dan an pelayana
Puskesmas Tamako memenuhi kebutuhan kesehatan
masyarakat masyarakat yang
meliputi kegiatan
promotif dan
preventif, kuratif

32
3. Kolaboratif: dan rehabilitative.
Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi

2. Melakukan Tersedianya format 1. Harmonis:


evaluasi monitoring dan Menghargai setiap
kepatuhan evaluasi orang apapun latar
perawat dalam belakangnya
pendokumentasi 2. Kompeten:
an asuhan Membantu orang lain
keparawatan. belajar
3. Akuntabel:
Mengevaluasi suatu
kegiatan adalah salah
satu bentuk
pertanggungjawaban
seorang ASN untuk
mengetahui sejauh
mana keberhasilan

33
suatu kegiatan.
Dilakukan dengan
transparan sesuai
dengan hasil yang
didapatkan selama
berkegiatan.

34
A. Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi

Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi

N September Oktober
KEGIATAN
O 3 4 1 2
1. Melakukan diskusi dan Koordinasi
dengan Kepala Puskesmas dan
Kepala Ruang rawat inap.
2. Melakukan Sosialisasi tentang
pendokumentasian yang benar
bagi perawat di ruang rawat inap
3. Melaksanakan pengawasan
pendokumentasian asuhan
keperawatan bagi perawat di ruang
rawat inap
4. Melaksanakan Evaluasi
pendokumentasian Asuhan
Keperawatan yang di lakukan oleh
perawat di ruang rawat inap
Puskesmas Tamako

35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Hasil Aktualisasi
Adapun kegiatan aktualisasi yang di rancang seperti pada Tabel 3.3, telah saya laksanakan selama masa
habituasi 21 september 2022 samapi dengan 05 Oktober 2022 di Puskemas Tamako. Kegiatan ini merupakan
bentuk penerapan panduan perilaku, dimana setiap nilainya memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tahapan-
tahapan kegiatan aktualisasi tersebut. Keterkaitan panduan perilaku dengan tahapan-tahapan kegiatan
aktualisasi dapat dilihat pada tabel berikut :

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Tanggal Output Nilai Dasar Keterangan


Pelaksanaan
1. Melakukan 1) Melakukan 21 Dokumentasi foto dan  Loyal Terlaksana
diskusi dan Konsultasi dengan September video pada saat  Harmonis
Koordinasi Kepala Puskesmas 2022 pertemuan dengan  akuntabel
dengan Kepala dan koordinasi pimpinan.
Puskesmas dengan Kepala
dan Kepala ruang rawat inap 21
Ruang rawat 2) Meminta September Dokumentasi foto dan

36
inap. persetujuan dari 2022 video pada saat  Loyal Terlaksana
pimpinan serta pertemuan dengan  harmonis
dukungan dan saran pimpinan.  kolaboratif
untuk pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
yang sudah
direncanakan.
21
September
2022 Dokumentasi foto dan
3) Mendapatkan Surat surat Izin Persetujuan  adaptif Terlaksana
Izin dan persetujuan dari Pimpinan
 akuntabel
dari Pimpinan
 Kompoten
Puskesmas
2. Melakukan 1) Melakukan 24 Dokumentasi foto dan  Kompoten Terlaksana
Sosialisasi koordinasi dengan September Video pada saat  Adaptif
tentang kepala ruang rawat 2022 koordinasi dengan  Kolaboratif
pendokumenta inap Kepala Ruang rawat
sian yang 2) Menyusun surat inap.
benar bagi undangan dan daftar 26

37
perawat di hadir rapat September  Akuntabel Terlaksana
ruang rawat sosialisasi 2022 Dokumentasi foto pada  Kompoten
inap saat pembuatan surat  Adaptif
3) Melakukan 27 undangan dan daftar
koordinasi dengan September hadir  Harmonis
petugas ruang rawat 2022 Dokumentasi foto pada Terlaksana
 Klaboratif
inap saat koordinasi dengan
 adaptif
petugas rawat inap

4) Melakukan rapat 28
internal dengan September Terlaksana
 akuntabel
petugas rawat inap 2022 Dokumentasi foto dan
 loyal
terkait video pada saat rapat
 kompoten
pendokumentasian internal dengan petugas
asuhan keperawatan. rawat inap.
3. Melaksanakan 1) Mendampingi 29-30 Dokumentasi foto dan  Harmonis Terlaksana
pengawasan petugas kesehatan September Video pada saat  Loyal
pendokumenta dalam 2022 pengawasan .pendokume  kolaboratif
sian asuhan pendokumentasian ntasian asuhan
keperawatan keperawatan oleh tenaga

38
bagi perawat di asuhan keperawatan. kesehatan
ruang rawat
inap
4. Melaksanakan 1) Merancang format 30 Dokumentasi foto dan  Kompoten Terlaksana
Evaluasi monitoring dan September Video pada saat  Berorientasi
pendokumenta evaluasi kegiatan 2022 koordinasi dengan Pelayanan
sian Asuhan Kepala Ruang rawat  Kolaboratif
Keperawatan 2) Melakukan evaluasi inap.
yang di kepatuhan perawat
lakukan oleh dalam 1-5 oktober  Harmonis
perawat di pendokumentasian 2022  Kompoten Terlaksana
ruang rawat asuhan Dokumentasi foto dan
 Akuntabel
inap keparawatan. lembar evaluasi.
Puskesmas
Tamako

39
B. Pembahasan Sosialisasi
1.Kegiatan 1 : Melakukan diskusi dan Koordinasi dengan Kepala Puskesmas
dan Kepala Ruang rawat inap.
a. Tahapan kegiatan I
Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas dan koordinasi
dengan Kepala ruang rawat inap
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Pada tanggal 21 September 2022 di Ruang Kepala Puskesmas
Mengawali semua rangkaian kegiatan, saya sebagai peserta Latsar
CPNS Tahun 2022 unit kerja Puskesmas Tamako menghadap
Kepala Puskesmas Tamako dr. Kristian Parera untuk melapor bahwa
saya akan melakukan kegiatan aktualisasi dan habituasi di ruang
Rawat Inap Puskesmas Tamako selama 30 hari. Saat melapor saya
melakukan komunikasi dengan bersikap ramah serta sopan dalam
bertutur kata (Loyal). Kemudian dalam berkomunikasi dengan kepala
Puskesmas saya tetap memberikan kesempatan kepala puskesmas
untuk menganalisa dan membaca terlebih dahulu agenda kegiatan
yang akan saya buat tanpa melalui kegiatan apapun, agar tidak
menyalahgunakan kewenangan jabatan (Akuntabel) Dengan
berkonsultasi dan Mengkomunikasikan rencana kegiatan maka akan
membangun lingkungan kerja yang kondusif, sehingga kegiatan
aktualisasi dapat berjalan dengan baik (Harmonis).
 Analisis Dampak
Panduan perilaku Berorientasi Pelayanan (bersikap Ramah dan
sopan dalam bertutur kata) saat berkonsultasi, dengan bersikap
ramah dan bertutur kata yang sopan akan menciptakan suasana
yang damai dan kondusif sehingga berdampak baik dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi. Panduan perilaku
Akuntabel (Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan) ketika
berkonsultasi, dengan bersikap memberikan sepenuhnya keptusan

40
kepada kepala Puskesmas. Maka saya tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan sehingga kegiatan aktualisasi boleh terlaksana
dengan baik lewat dukungan dari kepala Puskesmas. Panduan
perilaku Harmonis (membangun lingkungan kerja yang kondusif)
selain bersikap ramah, sopan dan tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan maka saya juga menghadap terlebih dahulu dan
menyampaikan agenda kegiatan kepada kepala Puskesmas agar
tercipta suasana lingkungan kerja yang kondusif guna terlaksananya
kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan baik karena diketahui oleh
Pimpinan Puskesmas.
b. Tahapan Kegiatan II
Meminta persetujuan dari pimpinan serta dukungan dan saran untuk
pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang sudah direncanakan.
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Pada Tanggal 21 September 2022, diruang Kepala Puskesmas
saya masih tetap meminta izin dan persetujuan dari Kepala
Puskesmas, dengan meminta Izin dengan persetujuan dari Kepala
Puskesmas, dengan meminta izin dan persetujuan berarti saya
bersikap (Loyal) yaitu menjaga nama baik pimpinan instansi.
Kemudian saya juga meminta dukungan dan saran dari kepala
puskemas selaku mentor saya, dengan meminta dukungan dan
saran berarti saya menghargai setiap latar orang apapun latar
belakangnya (Harmonis). Selain itu dengan meminta dukungan dan
saran saya memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi agar kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik
dan di dukung sepenuhnya (Kolaboratif).
 Analisis Dampak
Panduan perilaku Loyal (menjaga nama baik pimpinan instansi)
dengan melaksanakan panduan perilaku tersebut, yaitu tetap
meminta izin dan persetujuan dari kepala Puskesmas, maka akan

41
tercipta suasana yang saling menghargai dan menghormati
sehingga dapat berdampak baik dalam pelaksanaan aktualisasi.
Panduan perilaku Harmonis (menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya) dengan tetap meminta dan menunggu izin dan
persetujuan serta meminta saran dan dukungan , maka berarti saya
menghargai keberadaan kepala Puskesmas tanpa melihat latar
belakangnya sehingga Kepala Puskesmas bisa memberikan izin
dan persetujuan serta saran untuk kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan. Panduan perilaku Kolaboratif (Memberikan
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi) dengan
meminta saran dan dukungan dari kepala Puskesmas berarti
memberi ruang untuk kepala Puskesmas berkontribusi dalam
kegiatan aktualisasi, sehingga akan lebih baik juga dampaknya bagi
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
c. Tahapan Kegiatan III
Mendapatkan Surat izin dan persetujuan dari Pimpinan Puskesmas
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Pada tanggal 21 september 2022 diruang Kepala Puskesmas, saya
menumui kepala puskesmas untuk mendapatkan surat izin dan
persetujuan dari kepala Puskemas terkait kegiatan aktualisasi ini.
Saat telah mennerima surat izin dan persetujuan saya bersikap
(Proaktif) bahwa saya pasti bisa melaksanakan tugas dan kegiatan
aktualisasi dengan baik. Kemudian setelah menerima surat izin dan
persetujuan saya berjanji akan melaksanakan tugas dengan
tanggung jawab dan displin (Akuntabel) sehingga kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana
yang sudah dibuat. Selanjutnya setelah mendapat surat izin dan
persetujuan saya mulai melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
yang saya miliki (Kompeten) agar kegiatan aktualisasi dapat
terlaksana dengan sebaik mungkin.

42
 Analisis Dampak
Panduan perilaku Adaptif (bersikap proaktif) saat menerima surat
izin dan persetujuan dengan bersikap proaktif maka kegiatan
aktualisasi pasti bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab yang ada. Panduan perilaku Akuntabel
(melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab dan disiplin) saat
menerima surat izin dan persetujuan melaksanakan tugas dengan
bertanggung jawab dan disiplin maka kegiatan akan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah dibuat. Panduan perilaku Kompeten
(melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik) ketika melaksanakan
tugas dengan kualitas yang terbaik maka kegiatan akan terlaksana
dan sebaik mungkin juga.
2.Kegiatan II : Melakukan Sosialisasi tentang pendokumentasian yang benar
bagi perawat di ruang rawat inap.
a. Tahapan Kegiatan I : Melakukan koordinasi dengan kepala ruang rawat
inap
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Dalam melakukan koordinasi dengan kepala ruang rawat inap
terhadap kegiatan yang akan dilakukan, Penulis menyampaikannya
dengan jelas dan konsisten terhadap tujuan yang ingin dicapai.
Penulis menunjukkan sikap profesional saat berkoordinasi dengan
kepala ruang rawat inap terkait kegiatan yang dilakukan diruang
rawat inap. Setelah mendapat persetujuan saya mulai
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik yang saya miliki
(Kompeten) agar kegiatan aktualisasi dapat terlaksana dengan
sebaik mungkin dengan bersikap proaktif (Adaptif) maka kegiatan
aktualisasi pasti bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab yang ada. Selain itu dengan meminta

43
dukungan dan saran dari kepala Ruang Rawat Inap, saya
memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi agar kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik
dan di dukung sepenuhnya (Kolaboratif).
 Analisis Dampak
Panduan perilaku Adaptif (bersikap proaktif) saat menerima
persetujuan dengan bersikap proaktif maka kegiatan aktualisasi
pasti bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang ada. Panduan perilaku Kompeten
(melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik) ketika melaksanakan
tugas dengan kualitas yang terbaik maka kegiatan akan terlaksana
dan sebaik mungkin juga. Panduan perilaku Kolaboratif
(Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi) dengan meminta saran dan dukungan dari kepala
ruang Rawat Ianp berarti memberi ruang untuk kepala ruang rawat
inap berkontribusi dalam kegiatan aktualisasi, sehingga akan lebih
baik juga dampaknya bagi kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan.
b. Tahapan Kegiatan II : Menyusun surat undangan dan daftar hadir rapat
sosialisasi
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Pada tanggal 23 September 2022, Saya menyusun untuk surat
undangan dan daftar hadir. Dalam menyusun surat undangan dan
daftar hadir saya melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab
dan cermat ( Akuntabel). saya bertindak Proaktif (Adaptif) bahwa
saya bisa dan memang itu adalah tanggung jawab dan tugas saya.
Saya melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Kompeten)
supaya tersedia surat undangan dan daftar hadir yang bermutu dan
efektik untuk digunakan dalam kegiatan sosialisasi.
 Analisis Dampak

44
Panduan perilaku Akuntabel (cermat dan bertanggung jawab) dengan
bersikap cermat dan bertanggung jawab, maka ketersediaan alat dan
bahanpun dapat di rampungkan kemudian dapat di buat media ajar.
Panduan perilaku Adaptif (bersikap Proaktif) dengan bersikap proaktif
maka saya bisa menyiapkan surat undangan dan daftra hadir.
Panduan perilaku Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik) saat melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik .
c. Tahap III : Melakukan Koordinasi dengan petugas ruang rawat inap.
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Sebelum melakukan sosialisasi dengan petugas rawat inap penulis
berkooordinasi terlebih dahulu terkait kegiatan yang akan dilakukan,
saat berkoordinasi penulis menunjukkan sikap profesionalisme
(Harmonis). Pada saat Koordinasi saya memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi agar kegiatan aktualisasi
dapat berjalan dengan baik dan di dukung sepenuhnya (Kolaboratif)
dengan bertindak secara proaktif.
 Analisis Dampak
Panduan Perilaku Harmonis (membangun lingkungan kerja yang
kondusif) dengan bersikap profesionalisme dan tidak
menyalahgunakan kewenangan jabatan maka akan tercipta suasana
lingkungan kerja yang kondusif guna terlaksanannya kegiatan
aktualisasi dan habituasi. Panduan perilaku Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama untuk menghasilkkan nilai tambah) dengan
berkoordinasi bersama petugas kesehatan ruang rawat inap, maka
saya membuka peluang untuk petugas kesehatan ikut serta dalam
kegiatan agar dapat tercapai tujuan yang diperlukan.
Tahap IV : Melakukan Rapat Internal dengan Petugas Rawat Inap
Terkait Pendokumentasian Asuhan Keperawatan.
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar

45
Dalam melakukan sosialisasi dengan petugas ruang rawat inap
penulis menyampaiakannya dengan jelas dan konsiten terhadap
tujuan yang ingin dicapai yakni diharapkan pendokumentasian status
pasien menjadi lengkap (Akuntabel).
Dengan memberikan sosialisasi kepatuhan pendokumentasian
asuhan keperawatan kepada petugas kesehatan, Maka demikian
saya berkontribusi dalam Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan
mandiri (Loyal). Setelahnya saya melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik (Kompeten) supaya tersedia Asuhan Keperawatan
yang bermutu dan efektik untuk digunakan dalam pelayanan
kesehatan diruang rawat inap.
 Analisis Dampak
Panduan Perilaku Akuntabel (Bertanggung Jawab dan
Cermat )Ketika memberikan sosialisasi Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan
cermat dengan kalimat yang mudah dimengerti. Panduan Perilaku
(Loyal) Dengan memberikan sosialisasi kepatuhan
pendokumentasian asuhan keperawatan kepada petugas kesehatan,
Maka demikian saya berkontribusi dalam Pelayanan Kesehatan yang
bermutu dan mandiri. Panduan Perilaku Kompoten (Melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik) ketika melaksanakan tugas dengan
kualitas yang terbaik maka kegiatan akan terlaksana dengan sebaik
mungkin juga.
3. Kegiatan III : Melaksanakan pengawasan pendokumentasian asuhan
keperawatan bagi perawat di ruang rawat inap.
a. Tahap I : Mendampingi petugas kesehatan dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Pada tanggal diruang rawat inap Puskesmas saya masih tetap
meminta izin kepala ruang rawat inap untuk mendampingi petugas

46
kesehatan, dengan meminta izin kepala ruang rawat inap berarti saya
bersikap (Loyal). Saya mendampingi petugas Kesehatan yang shift
dalam pendokumentasian Asuhan Keperawatan, maka saya
menolong orang lain (Harmonis). Selanjutnya, dengan mendampingi
petugas kesehatan dalam pendokumentasian sebagai petugas
kesehatan maka saya telah ikut Berkontribusi dalam Pelayanan yang
berkualitas. Dengan mendampingi petugas kesehatan maka saya
bersikap terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah (Kolaboratif).
 Analisis Dampak
Panduan Perilaku (Suka menolong orang lain) dengan mendampingi
petugas kesehatan maka berarti mendorong petugas kesehatan
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Panduan perilaku
Loyal dengan mendampingi petugas kesehatan maka saya
berkontribusi dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas. Panduan
perilaku Kolaboratif (terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkkan nilai tambah) dengan melibatkan diri dalam
mendampingi petugas kesehatan, maka saya membuka peluang
untuk petugas kesehatan ikut serta dalam kegiatan agar dapat
tercapai tujuan yang diperlukan.
4. Kegiatan IV : Melaksanakan Evaluasi pendokumentasian Asuhan
Keperawatan yang di lakukan oleh perawat di ruang rawat inap
Puskesmas Tamako.
a. Tahap I : Merancang format monitoring dan evaluasi kegiatan
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Pada tanggal saya membuat format monitoring dan evaluasi
kegiatan. Saat saya membuat format monitoring dan evaluasi
kegiatan saya bertindak cekatan (Berorientasi Pelayanan).
Setelahnya saya melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
(Kompoten) agar tersedia format monitoring dan evaluasi kegiatan

47
untuk digunakan dalam mengevaluasi pendokumentasian Asuhan
Keperawatan. Dalam membuat format monitoring dan Evaluasi
Kegiatan saya bersikap terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah (Kolaboratif).

 Analisis Dampak
Panduan perilaku Berorientasi Pelayanan (Cekatan) saat membuat
format monitoring dan evaluasi kegiatan dengan bersikap cekatan
maka media format monitoring dan evaluasi kegiatan akan cepat
tersedia. Panduan perilaku Kompoten (Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik) saat menyiapkan format monitoring dan evaluasi
kegiatan dengan menggunakan kualitas terbaik maka ketersedian
format monitoring dan evaluasi kegiatan akan cepat dan
penggunaaanya juga akan efektif. Panduan Perilaku Kolaboratif
dengan membuat format monitoring dan evaluasi kegiatan maka saya
memanfaatkan sumber daya yang telah saya buat, dengan tujuan
bersama yaitu adanya Kepatuhan Perawat dalam Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan.
b. Tahap II : Melakukan evaluasi kepatuhan perawat dalam
pendokumentasian asuhan keparawatan.
 Deskripsi Keterkaitan dengan Nilai Dasar
Kegiatan evaluasi ini dilakukan penulis dengan meminta izin mentor
untuk melaksanakan evaluasi terhadap Kepatuhan Perawat dalam
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan dengan penuh
tangggungjawab (Akuntabel). Pada saat proses evaluasi kegiatan
serta penyusunan Laporan Aktualisasi Habituasi ini, penyusun
melakukannya secara Transparasi, jujur, bertanggung jawab dalam
menyampaikan isi dari laporan kegiatan serta evaluasinya
(Kompoten). Dalam membuat laporan evaluasi kegiatan, penyusun
juga melakukan konsultasi dengan mentor dan coach terkait kegiatan

48
yang telah dilakukan serta sistematika penulisan laporan. Selain
konsultasi , penyusun bersikap terbuka dalam melaporkan hasil
kegiatan serta mendengarkan arahan dan masukan dari mentor dan
coach. Selain itu penyusun juga bersikap proaktif dalam
menjelasakan isi laporan kegiatan terhadap mentor dan coach.
Berdasarkan arahan dan masukan dari mentor dan coach, penyusun
melakukan perbaikan tiada henti (Harmonis)
 Analisis Dampak
Panduan Perilaku Akuntabel dalam melaporkan hasil kegiatan,
tentunya harus secara transaoaran agar pimpinan mengetahui
tentang kegiatan yang sudah dilakukan. Selain itu juga kegiatan
evaluasi dilakukan dengan jujur,kita dapat menilai apa yang menjadi
kekurangan khususnya dalam pendokumentasian Asuhan
Keperawatan sehingga bisa diperbaiki demi meningkatkan mutu
pelayanan puskemas. Panduan Perilaku Kompoten melakukan
tugas dengan kualitas baik sangat diperlukan karena jika tidak
dilaksanakan dengan baik, maka hasil yang akan diperoleh tidak
maksimal. Panduan Perilaku Harmonis membangun hubungan yang
baik dengan rekan kerja dapat membantu kita, terutama dalam
pekerjaan. Pekerjaan akan lebih ringan dan cepat selesai jika
dikerjakan bersama.

49
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan Terlaksananya Kegiatan Aktualisasi, maka dapat disimpulkan:
1. Nilai-nilai dasar BerAKHLAK mampu diterapkan dalam melaksanakan
setiap kegiatan Aktualisasi dan berkontribusi dalam memperkuat visi
dan misi organisasi.
2. Kepatuhan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
menjadi lebih Optimal dengan adanya Sosialisasi Pentingnya
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap
Puskesmas Tamako. Hasil ini merupakan kontribusi dari beberapa
kegiatan yang telah dilaksanakan yakni :
a. Melakukan diskusi dan Koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan
Kepala Ruang rawat inap.
b. Melakukan Sosialisasi tentang pendokumentasian yang benar bagi
perawat di ruang rawat inap
c. Melaksanakan pengawasan pendokumentasian asuhan
keperawatan bagi perawat di ruang rawat inap
d. Melaksanakan Evaluasi pendokumentasian Asuhan Keperawatan
yang di lakukan oleh perawat di ruang rawat inap Puskesmas
Tamako.
B. Saran

50
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi pada unit
kerja Puskesmas Tamako, ada beberapa saran yang dapat diberikan,
yaitu:
1. Penerapan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Kolaboratif, Adaptif,
dan Loyal (BerAKHLAK) yang telah diaktualisasikan sebaiknya
dilanjutkan dan dikembangkan secara terus menerus bukan hanya
ketika melaksanakan latihan dasar dan aktualisasi saja melainkan
disetiap waktu dalam melaksanakan tugas maupun dalam
kehidupan sehari-hari selaras dengan fungsi ASN yaitu sebagai
pelaksana kebijakan, pelayan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa.
2. Dengan adanya sosialisasi Pentingnya Kepatuhan Perawat dalam
pendokumentasian Asuhan Keperawatan diharapkan adanya
kepedulian petugas terhadap kelengkapan pendokumentasian
asuhan Keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan
Puskemas Tamako.

51
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
https://www.kopasiana.com/
erenzhpulalo6866/616298e30101904de01ba6f2/tujuh-alasan-mengapa-
kita-harus-berdoa?page=2&page_images=1
Diakses pada Jumat, 19 Agustus 2022 pukul 10.37

52

Anda mungkin juga menyukai