Anda di halaman 1dari 40

Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di
Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya
perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan
yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan
upaya pembangunan sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi
kebutuhan mayarakat.
Pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada Kepuasan Pasien
atau pasien menjadi strategi utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia, agar
tetap eksis ditengah persaingan global yang semakin kuat. Salah satu strategi yang
paling tepat dalam mengantisipasi adanya persaingan terbuka melalui pendekatan
mutu paripurna yang berorientasi pada proses pelayanan bermutu, dan hasil
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau pasien. Dimensi
mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, maupun
penyelenggara pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan. Dan
banyaknya pengunjung pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan
pelayanan kesehatan dan Kepuasan Pasien yang diperoleh berdasar pengalaman
sebelumnya.
Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi
Puskesmas yaitu berupa penilaian Kinerja Puskesmas mencakup Managemen
Sumber Daya Tenaga, alat, obat, keuangan dan sistem informasi managemen
Puskesmas.

1.2. Tujuan Pedoman


Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas, penanggung jawab dan
pelaksana pelayanan Puskesmas, dalam melakukan pelayanan di Puskesmas.
Sehingga pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta memperolah
hasil sesuai dengan yang diharapkan.

1
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

1.3. Sasaran Pedoman


Pedoman ini ditujukan bagi Kepala Puskesmas, penanggung jawab dan
pelaksana pelayanan UPT Puskesmas Kecamatan Cikande.

1.4. Ruang Lingkup Pelayanan


Peningkatan mutu pelayanan merupakan upaya terus menerus untuk
mencapai target baik standar maupun indikator yang lebih baik. Puskesmas adalah
suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu bagi seluruh masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan membina peran serta masyarakat.
Pengertian dari pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu disini,
adalah upaya pengobatan penyakit (kuratif), upaya pencegahan (preventif), upaya
peningkatan kesehatan (promotif), dan upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif),
yang ditujukan kepada semua penduduk.

1.5. Ruang lingkup peningkatan mutu Puskesmas meliputi :


1.5.1. Penyelenggaraan Puskesmas
1.5.2. Pengorganisasian
1.5.3. Sarana Prasarana
1.5.4. Sumber Daya Manusia
1.5.5. Proses Pelayanan baik UKP maupun UKM
1.5.6. Pelaksanaan Audit dan Evaluasi serta Pencegahaan Kejadian Tidak di
inginkan
1.5.7. Upaya perbaikan berkesinambunngan.

1.6. Landasan Hukum


1.6.1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
1.6.2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan,
1.6.3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional,
1.6.4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/ Menkes/SK/11/2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas.
1.6.5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

2
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan
yang menghimpun berbagai upaya perencanaan. pendidikan, dan pelatihan, serta
pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Yang dimaksud dengan
kualifikasi SDM, sama halnya dengan job spesifikasi, yaitu minimal golongan /
jabatan, masa kerja minimal, pendidikan minimal, pengalaman kerja, nilai
performance (kinerjanya), dan standar kompetensi.
Secara umum kebijakan tentang tenaga kesehatan, khususnya yang
berkaitan dengan kualitas atau mutu, antara lain dapat dilihat pada Peraturan
Pemerintah (PP) No.32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. Dalam PP ini antara
lain dinyatakan :
2.1.1. Tenaga kesehatan wajib memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang
kesehatan yang dinyatakan dengan ijazah dari lembaga pendidikan (Pasal 3);
dan
2.1.2. Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk
mematuhi standar profesi tenaga kesehatan (Pasal 21).

Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga


pelayanan. Ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah,
sebaran, mutu dan kualifikasi Sumber Daya Manusianya.
Untuk UPT Puskesmas Kecamatan Cikande, Kualifikasi Sumber Daya
Manusia sudah sesuai, walaupun masih ada beberapa tenaga yg belum melanjutkan
ke jenjang yang diharapkan. Namun masih akan terus diupayakan agar semua
tenaga mencapai kualitas seperti yg diharapkan.

Tabel 1
Standar Ketenagaan Puskesmas sesuai Permenkes no 43 tahun 2019

Standar Ketenagaan Puskesmas


No Jenis Tenaga
Kawasan Perkotaan Non Rawat Inap
1 Doker dan/atau dokter layanan 1
primer
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 5
3
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

4 Bidan 4
5 Tenaga Promosi Kesehatan dan 2
Ilmu Perilaku
6 Tenaga Sanitasi Lingkungan 1
7 Ahli Teknologi Laboratorium 1
Medik
8 Nutrisionis 1
9 Tenaga Apoteker dan/atau 1
Tenaga Teknis Kefarmasian
10 Tenaga Sistem Informasi Kesehatan 1
11 Tenaga Ketatausahaan 1
10 Tenaga Administrasi keuangan 1
11 Pekarya 2
Jumlah 23
Keterangan: Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
a. merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat
terselenggara dengan baik.
b. belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
c. Jumlah dan jenis kebutuhan ideal tenaga di Puskesmas ditetapkan
berdasarkan hasil perhitungan analisis beban kerja.

2.2. Distribusi Ketenagaan


Tabel 2
Distribusi Ketenagaaan UPT Puskesmas Kecamatan Cikande

4
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

STATUS KEPEGAWAIAN
JENIS YANG ADA
NO THL/ KET
KETENAGAAN SEKARANG PNS PTT TKS
TKK
1 Dokter Umum 3 3 0 0 0 0

2 Dokter Gigi 1 1 0 0 0 0

3 Apoteker 1 1 0 0 0 0

4 Bidan Puskesmas 12 12 0 0 0 0

5 Perawat 14 9 0 5 0 0

6 Pranata Lab 1 1 0 0 0 0

7 Perawat gigi 1 1 0 0 0 0
Fungsional
8 3 3 0 0 0 0
Umum/ Admin
Tenaga
9 Kesehatan 2 1 0 1 0 0
Masyarakat

10 Akuntansi 1 0 0 1 0 0

11 Kesling 1 1 0 0 0 0

12 Gizi 1 0 0 1 0 0
2.3. Jadwal Kegiatan UPT Puskesmas Kecamatan Cikande
13 Bidan Desa 14 11 0 3 0 0
Sopir (SMA &
14 4 0 0 4 0 0
SMP)
15 OB (SMA, SMP) 4 0 0 4 0 0

16 Juru Masak (SD) 1 0 0 1 0 0

Satpam (SMA &


17 2 0 0 2 0 0
SMP)
18 IT.Pcare 1 0 0 1 0 0

19 Asisten Apoteker 1 0 0 1 0 0

JUMLAH 68 44 0 24 0 0

UPT Puskesmas Kecamatan Cikande buka pelayanan setiap hari kerja,


yaitu Senin sampai Sabtu.
Tabel 3
Jadwal Kegiatan

No. Jenis pelayanan Waktu Keterangan

1. Ruangan Pelayanan Umum 08.00 – 12.00 WIB Jadwal pelayanan

5
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

2. Ruangan Kesehatan Gigi dan 08.00 – 12.00 WIB


Mulut
3. Ruangan MTBS 08.00 – 12.00 WIB rawat jalan khusus
4. Ruangan KIA / KB 08.00 – 12.00 WIB hari Jumat sampai
5. Konsultasi (Gizi, Kesehatan 08.00 – 12.00 WIB jam 10.30 WIB dan
Lingkungan, Lansia) hari Sabtu sampai
6. Laboratorium 08.00 – 12.00 WIB jam 11.00 WIB
7. Ruang Farmasi 08.00 – 12.00 WIB
8. Pelayanan Persalinan 24 Jam
9. Ruangan Gawat Darurat 24 Jam

BAB III
STANDAR SARANA PRASARANA

3.1. Standar Arsitektur Bangunan


3.1.1. Tata Ruang Bangunan
3.1.1.1. Rancangan tata ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan.
3.1.1.2. Bangunan harus diselenggarakan sesuai dengan peruntukan
lokasi yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten/Kota dan/Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) yang bersangkutan.
3.1.1.3. Tata ruang Puskesmas mengikuti Peraturan Tata Ruang
Daerah:
a. Ditetapkan nilai Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
maksimal untuk Puskesmas adalah 60%.
b. Ditetapkan nilai Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
maksimal untuk Puskesmas adalah 1,8.
c. Ditetapkan nilai Koefisien Daerah Hijau (KDH) minimal
untuk Puskesmas adalah 15%.
d. Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan
Pagar (GSP).

3.1.2. Desain

6
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

3.1.2.1. Desain bangunan mengikuti pedoman pembangunan dan


pengembangan bangunan puskesmas yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.
3.1.2.2. Tata letak ruang pelayanan pada bangunan Puskesmas
harus diatur dengan memperhatikan zona Puskesmas
sebagai bangunan fasilitas pelayanan kesehatan.
3.1.2.3. Tata letak ruangan diatur dan dikelompokkan dengan
memperhatikan zona infeksius dan non infeksius.
3.1.2.4. Zona berdasarkan privasi kegiatan:
a. area publik, yaitu area yang mempunyai akses langsung
dengan lingkungan luar Puskesmas, misalnya ruang
pendaftaran.
b. area semi publik, yaitu area yang tidak berhubungan
langsung dengan lingkungan luar Puskesmas, umumnya
merupakan area yang menerima beban kerja dari area
publik, misalnya laboratorium, ruang rapat/diskusi.
c. area privat, yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung
Puskesmas, misalnya ruang sterilisasi, ruang rawat inap,
ruang bersalin dan pasca persalinan.
3.1.2.5. Zona berdasarkan pelayanan: Tata letak ruang diatur
dengan memperhatikan kemudahan pencapaian antar ruang
yang saling memiliki hubungan fungsi, misalnya:
a. Ruang rawat inap pasien letaknya mudah terjangkau dari
ruang jaga petugas.
b. Perawatan pasca persalinan antara ibu dengan bayi
dilakukan dengan sistem rawat gabung.
3.1.2.6. Zona untuk kejadian emergensi
a. Puskesmas harus menyediakan jalulr evakuasi dan titik
kumpul yang merupakan suatu denah evakuasi yang
menunjukkan kemana harus berkumpul bila terjadi kondisi
darurat.
b. Puskesmas harus menyediakan tanda/ arah/ petunjuk
evakuasi yang jelas kea rah titik kumpul jika terjadi
keadaan emergensi.

7
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

c. Tanda/ arah/petunjuk evakuasi harus terpasang dengan


jelas dan mudah dilihat dan dibaca jika terjadi keadaan
emergensi.
3.1.2.7. Pencahayaan dan penghawaan yang nyaman dan aman
untuk semua bagian bangunan.
3.1.2.8. Harus disediakan fasilitas pendingin untuk penyimpanan
obat-obatan khusus dan vaksin dengan suplai listrik yang
tidak boleh terputus.
3.1.2.9. Lebar koridor disarankan 2,40 m dengan tinggi langitlangit
minimal 2,80 m. Koridor sebaiknya lurus. Apabila terdapat
perbedaan ketinggian permukaan pijakan, maka dapat
menggunakan ram dengan kemiringannya tidak melebihi 7°.

3.2. Denah Gedung dan Ruang


Gambar 1
Denah Gedung Puskesmas Non Rawat Inap
berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014

3.3. Standar Alat dan Fasilitas


Surat keputusan Menkes Nomor Nomor 128/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, menyatakan bahwa Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Puskesmas memiliki fungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
pusat pelayanan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan kesehatan
8
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public


goods).
Standar alat dan fasilitas terlampir. Sesuai lampiran SK Permenkes no.
43 tahun 2019

9
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

Tata laksana pelayanan merupakan proses dalam sistem manajemen. Dalam


upaya peningkatan mutu maka harus ditetapkan standar proses yang merupakan
jawaban dari dimensi mutu meliputi Akses, Efektifitas, Efisiensi, Keselamatan dan
Keamanan, Kenyamanan, Kesinambungan Pelayanan, Kopetensi petugas, Informasi
dan Dokumentasi.

4.1. Lingkup Kegiatan


4.1.1. Pendaftaran Pasien
Pendaftaran pasien adalah pelayanan rutin untuk menertibkan
urutan pelayanan dan memudahkan mendapatkan informasi rekam
medis bagi seluruh fasilitas pelayanan yang tersedia di Puskesmas.
Yang dimulai dari persiapan, kedatangan pasien sampai dengan
pengiriman kartu rekam medis ke masing-masing unit pemeriksaan,
kemudian mengembalikan lagi kartu rekam medis kedalam tempat
semula.

4.1.2. Upaya Pengobatan


Layanan klinis adalah pelayanan klinis yang dilakukan untuk
pasien dengan melibatkan seluruh tim kesehatan sesuai dengan
masalah kesehatan klien. Dimulai dari anamnesa sampai dengan
tindakan dan pengobatan yang sesuai dengan diagnosanya.
Upaya Pengobatan, meliputi kegiatan di :
4.1.2.1. Pelayanan Umum,
4.1.2.2. Pelayanan Gigi,
4.1.2.3. Pelayanan KIA,
4.1.2.4. Pelayanan MTBS, dan
4.1.2.5. Pelayanan KB.
4.1.2.6. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium adalah salah satu sarana
kesehatan yang melakukan kegiatan pemeriksaan guna
menunjang diagnose suatu penyakit, berdasarkan rujukan
10
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

dari unit pemeriksaan .yang dimulai dari kedatangan pasien


atas rujukan dari unit pelayanan sampai dengan diperoleh
hasil laboratorium pasien.
4.1.2.7. Kefarmasian
Kefarmasian adalah proses kegiatan yang dilakukan
dalam rangka memenuhi kebutuhan obat yang meliputi
aspek teknis dan non teknis mulai dari perencanaan,
permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi,
pelayanan, pengendalian obat, pencatatan dan pelaporan.
4.1.2.8. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Adalah pelayanan kesehatan yg dilaksanakan diluar gedung
berupa pendekatan promotif, preventif. Kegiatan upaya
meliputi :
a. Upaya KIA
Upaya KIA adalah upaya dibidang   kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan anak balita
serta anak prasekolah.
Upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga
kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi
yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka
kematian ibu.
b. Upaya P2PM
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular
dan tidak menular yaitu upaya pelayanan kesehatan
Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular
penyakit menular/infeksi. untuk melindungi masyarakat
dari tertularnya penyakit, menurunkan jumlah yang sakit,
cacat dan/atau meninggal dunia, serta untuk mengurangi
dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit menular.
Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi
adalah Malaria, demam berdarah dengue, diare, polio,
filaria, kusta tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

11
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi


adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes
mellitus, dan kanker.
c. Upaya Kesling
Kesehatan lingkungan yaitu upaya pelayanan
kesehatan lingkungan puskesmas untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi
dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
peningkatan peran serta masyarakat. Untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
d. Upaya Promkes (Promosi Kesehatan)
Promosi kesehatan adalah salah satu program
puskesmas yang berfokus pada pelayanan preventif dan
promotif kepada masyarakat. Kegiatannya meliputi
penyuluhan kesehatan dan pembinaan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Diantara kegiatannya juga
meliputi pembinaan desa siaga kesehatan, kerjasama
lintas sektor dan upaya dalam merumuskan kebijakan
bersama dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
e. Upaya Perbaikan Gizi
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat  adalah salah
satu upaya pokok Puskesmas  yaitu kegiatan yang
meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan
Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan
Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A,
Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan
Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.
Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat.

12
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Kegiatan Upaya dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan


evaluasi (Plan: rencana; Do: Melaksanakan; Chek / Study: Analisa hasil;
Action: Perubahan / perbaikan).

4.2. Tata Laksana


Tata laksana pelayanan di UPT Puskesmas Kecamatan Cikande diawali
di loket pendaftaran, dimana pasien mengambil nomor urut pendaftaran.
4.2.1. Bagi pasien lama (pasien yang sudah pernah berobat ke Puskesmas),
pendaftaran dilakukan dengan menunjukkan Kartu berobat UPT
Puskesmas Kecamatan Cikande.
4.2.2. Bagi pasien baru (pasien yang belum pernah berobat ke Puskesmas)
pendaftaran dilakukan dengan menunjukkan kartu Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) atau kartu identitas lainnya (KTP/SIM).
4.2.3. Bagi pasien dengan kasus kegawatdaruratan langsung dibawa ke
ruang tindakan untuk mendapatkan penanganan. Salah satu anggota
keluarga atau yang mengantarkan pasien dapat mengurus
pendaftaran.
4.2.4. Bagi pasien JKN harus menunjukkan kartu JKN sebagai bukti
kepesertaan.

4.3. Langkah Kegiatan


Petugas pendaftaran mengambil Rekam medis berdasarkan identitas
pasien. Bagi pasien umum (tidak memiliki kartu JKN) setelah mendapatkan
Rekam medis, pasien diminta untuk membayar retribusi. Kemudian pasien
diminta menunggu di depan ruang pelayanan yang dituju (BP Umum, BP Gigi,
KIA/KB, MTBS, Imunisasi, Klinik IMS, Pemeriksaan IVA). Bagi pasien umum
dengan tindakan, maka wajib membayar retribusi tindakan sesuai Perda.
Pemeriksaan kesehatan pasien dilakukan di unit pelayanan masing-masing.
4.3.1. Bila dari pemeriksaan awal diperlukan pemeriksaan penunjang
diagnostik, maka pasien diberikan rujukan internal ke Laboratorium.
Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang, pasien kembali ke unit
pelayanan sebelumnya untuk mendapatkan resep sesuai dengan
diagnosis penyakit.

13
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

4.3.2. Bila diperlukan konsultasi ke unit pelayanan terkait, maka pasien


diberikan rujukan internal ke unit pelayanan terkait ( missal: pasien dari
BP Gigi dengan Hipertensi, maka dikonsultasikan ke BP Umum).
4.3.3. Bila dari pemeriksaan awal diperlukan untuk pemeriksaan lanjutan ke
Rumah Sakit, maka pasien diberikan rujukan eksternal ke Rumah Sakit
yang dituju.
4.3.4. Bila pasien tidak mendapatkan rujukan internal maupun eksternal,
maka pasien mendapatkan resep untuk mengambil obat di ruang obat.

14
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

BAB V
LOGISTIK

Manajemen Logistik alat kesehatan adalah suatu pengetahuan atau seni


serta proses mengenai perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan,
penyimpanan, pemeliharaan serta penghapusan material atau alat-alat kesehatan.
Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan,
baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien.
Dengan demikian manajemen logistik dapat dipahami sebagai proses penggerakkan
dan pemberdayaan semua sumber daya yang dimiliki dan atau potensial untuk
dimanfaatkan,untuk operasional, secara efektif dan efisien. Oleh karena itu untuk
menilai apakah pengelolaan logistik sudah memadai adalah dengan menilai apakah
sering terjadi keterlambatan dan atau bahan yang dibutuhkan tidak tersedia, berapa
kali frekuensinya, berapa banyak persediaan yang menganggur (idle stock) dan
berapa lama hal itu terjadi. Berapa banyak bahan yang kadaluarsa atau rusak atau
tidak dapat dipakai lagi.

Manajemen logistik sebagai suatu fungsi mempunyai kegiatan-kegiatan :


5.1. Perencanaan Kebutuhan
Fungsi perencanaan ini pada dasarnya adalah menghitung berapa besar
kebutuhan bahan logistik yang diperlukan untuk periode waktu tertentu,
biasanya untuk satu tahun. Ada dua cara pendekatan yang digunakan dalam
perencanaan kebutuhan obat, yaitu :
5.1.1. Dengan mengetahui atau menghitung kebutuhan yang telah dengan
nyata dipergunakan dalam periode waktu yang lalu :
a. Jumlah sisa/persediaan pada awal periode
b. jumlah pembelian pada periode waktu
c. jumlah bahan logistik yang terpakai selama periode
d. membuat analisis efisiensi penggunaan bahan logistik, dikaitkan
dengan kinerja yang dicapai
e. membuat analisis kelancaran penyediaan bahan logistik, misalnya
frekuensi barang yang diminta ‘habis’ atau tidak ada
persediaan,jumlah barang yang menumpuk, serta penyebab
terjadinya keadaan tersebut.

15
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

5.1.2. Dengan melihat program kerja yang akan datang:


a. membuat analisa kebutuhan untuk dapat menunjang pelaksana
kegiatan pada periode waktu yang akan datang, yang berorientasi
kepada program pelayanan, pola penyakit, target kinerja pelayanan
b. memperhatikan kebijakan pimpinan mengenai standarisai bahan,
ataupun kebijakan dalam pengadaan. (Untuk obat misalnya ada
Formularium, untuk pengadaan di Puskesmas)
c. menyesuaikan perhitungan dengan memperhatikan persediaan
awal, baik meliputi jenis, jumlah maupun spesifikasi logistic
d. memperhatikan kemampuan gudang tempat penyimpanan barang.

5.2. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan diatas dengan harga
satuan (dapat berdasarkan harga pembeli waktu yang lalu atau menurut
informasi yang terbaru), sehingga akan diketahui kebutuhan anggaran untuk
pengadaaan bahan logistik tersebut.

5.3. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang
dilakukan untuk mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik
melalui prosedur :
5.3.1. Pembelian
5.3.2. Produksi sendiri, maupun dengan
5.3.3. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat

Untuk pengadaan obat di Puskesmas dilakukan oleh Gudang Farmasi


Kabupaten berdasarkan usulan kebutuhan obat dari Puskesmas.

5.4. Penyimpanan
Fungsi penyimpanan ini sebenarnya termasuk juga fungsi penerimaan
barang, yang sebenarnya juga mempunyai peran strategi. Secara garis besar
yang harus dicek kebenarannya adalah :

16
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

5.4.1. Kesesuaian dengan jenis, jumlah dan spesifikasi bahan serta waktu
penyerahan barang terhadap surat pesan (SP), surat perintah kerja
(SPK) atau purchase order (PO).
5.4.2. Kondisi fisik bahan, apakah tidak ada perubahan warna, kemasan, bau,
noda dan sebagainya yang menindikasikan tingkat kualitas bahan.
5.4.3. Kesesuaian waktu penerimaan bahan terhadap batas waktu SP/PO

Barang yang diterima tersebut kemudian dibuatkan berita acara


penerimaan (BAP) barang. Berdasarkan sifat dan kepentingan barang/bahan
logistik ada beberapa jenis barang logistik, yang biasanya tidak langsung
disimpan digudang, akan tetapi diterimakan langsung kepada pengguna.
Yang penting adalah bahwa mekanisme ini harus diatur sedemikian rupa
sehingga tercipta internal check (saling uji secara otomatis) yang memadai,
yang ditetapkan oleh yang berwenang (Pimpinan).
Fungsi penyimpanan ini sangat menentukan kelancaran distribusi.
Beberapa keuntungan melakukan fungsi penyimpanan ini adalah :
a. Untuk mengantisipasi keadaan yang fluktuatif, karena sering terjadi
kesulitan memperkirakan kebutuhan secara akurat
b. Untuk menghindari kekosongan bahan (out of stock)
c. Untuk menghemat biaya, serta mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga
bahan
d. Untuk menjaga agar kualitas bahan dalam keadaan siap dipakai
e. Untuk mempercepat pendistribusian

5.5. Pengendalian Persediaan Logistik


Ada beberapa teori tentang pengendalian persediaan logistik, namun
dalam penerapannya harus hati-hati. Misalnya saja untuk menerapkan teori
pengendalian persediaan ada beberapa syarat, antara lain :
5.5.1. Kebutuhan bahan dapat diperkirakan dan dihitung dengan pasti.
5.5.2. Kesinambungan pemasok dapat dijamin
5.5.3. Sistem informasi logistik yang terintegrasi dalam sistem informasi
manajemen, memadai
5.5.4. Pengawasan internal (internal auditor) berjalan dengan baik dan
konsekuen

17
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

5.5.5. Membudayakan pelaksanaan kerja yang tertib dan sehat


5.5.6. Reward dan punishment system yang konsisten dan konsekuen
5.5.7. Tersedia gudang dan pengelolaan yang memadai
5.5.8. Anggaran yang cukup.

Metode yang sering digunakan dalam pengendalian persediaan di


Puskesmas adalah dengan memperhatikan sifat barang / obat, apakah
termasuk barang vital, esensial atau normal (VEN system), digabungkan
dengan apakah barang tersebut termasuk fast atau slow moving. Kombinasi
kedua metode ini selama periode tertentu kemudian dihitung kebutuhan atau
penggunaannya akan diketahui rata-rata penggunaan perbulan, dan juga
fluktuasi permintaannya. Dari perhitungan itu secara empiris, dapat ditentukan
berapa besar jumlah :
a. Persediaan minimal/jenis barang per bulan
b. Persediaan maksimal/jenis barang per bulan
c. Persediaan pengaman (iron stock/idle stock)

Untuk menghitung ini, yang perlu diperhatikan adalah berapa lama


(durasi) waktu penyediaan sejak pesanan diterima rekanan / supplier sampai
barang diterima oleh Puskesmas (ini disebut Lead Time) dan berapa
kebutuhan barang selama periode tersebut.
Dalam penyimpanan dikenal ada system FIFO (first in first out).
Khusus di puskesmas seharusnya FIFO juga dibaca sebagai first expired first
out (FEFO), manan yang mempunyai mempunyai masa kadaluarsa pendek /
singkat harus dikeluarkan terlebih dahulu, tidak tergantung kapan diterimanya
digudang.

5.6. Pendistribusian
Efisiensi pelaksanaan fungsi pendistribusian ini juga secara tidak
langsung akan mempengaruhi kecermatan dan kecepatan penyediaan oleh
karena itu harus ditetapkan prosedur yang baku pendistribusian bahan
logistik, meliputi :
5.6.1. Siapa yang berwenang dan bertanggungjawab mengenai kebenaran
dan kewajaran permintaan bahan, baik mengenai jumlah, spesifikasi

18
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

maupun penyerahannya. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi


pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu.
5.6.2. Siapa yang berwenang dan bertanggungjawab menyetujui permintaan
dan pengeluaran barang dari gudang.

5.7. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggung jawab
bendahara barang atas bahan atau barang tertentu sekaligus mengeluarkan
dari catatan / pembukuan yang berlaku, penghapusan barang diperlukan
karena :
5.7.1. Bahan / barang rusak tidak dapat dipakai kembali
5.7.2. Bahan / barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk
didaur ulang.
5.7.3. Bahan / barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
5.7.4. Bahan / barang hilang karena pencurian atau sebab lain

Penghapusan barang dapat dilakukan dengan :


a. Pemusnahan, yaitu dibakar atau dipendam / ditanam
b. Dijual / dilelang. Untuk instansi pemerintah, hasil penjualan dan pelelangan
harus disetor ke kas Negara.

Setelah penghapusan dilaksanakan, maka dibuat berita acara


Penghapusan, yang tembusannya dikirim ke instansi yang berkompeten.

19
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

BAB VI
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu   (quality control) dalam manajemen mutu merupakan


suatu sistem kegiatan  teknis yang bersifat rutin yang dirancang  untuk mengukur
dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan.  Pengendalian
mutu pada pelayanan kesehatan diperlukan agar produk layanan kesehatan terjaga
kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai pelanggan. Penjaminan mutu
pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan melalui pelbagai model manajemen
kendali mutu. Salah satu model manajemen yang dapat digunakan adalah model
PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan pengembangan
berkelanjutan (continuous improvement) atau kaizen mutu pelayanan kesehatan.
Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan
mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi : siapa pelanggan, apa kebutuhannya,
meningkatkan produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk
suatu produksi,
2. Pengendalian mutu : mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan
antara kinerja aktual dan tujuan,
3. Peningkatan mutu : membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan
peningkatan mutu.
Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya mengacu
pada upaya peningkatan mutu.
Peluang untuk memecahkan masalah harus digunakan pada saat yang tepat
oleh mereka yang bertanggungjawab melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1 : Mengidentifikasi, memilih, dan mendefinisikan masalah. Kenali hal-hal
yang berpotensi menjadi masalah dan kaji situasi dimana staf mungkin
dapat mempebaikinya.
Tentukan kriteria untuk memilih masalah yang paling penting. Definisikan
secara operasional masalah yang dipilih, misalnya : bagaimana staff
mengetahui bahwa hal yang diidentifikasi merupakan masalah?
Bagaimana staf mengetahui bahwa masalah sudah terpecahkan, dengan
cara menentukan kriteria keberhasilan pemecahan masalah.
Langkah 2 : Pelajari dengan seksama proses yang terjadi dari segala aspek.

20
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Tentukan di mana dan kapan masalah muncul. Pahami proses terjadinya


masalah.
Langkah 3 : Tentukan sebab masalah yang pokok
Tentukan faktor-faktor yang menimbulkan masalah dan keterkaitannya
dengan masalah. Gunakan metode untuk mengetes hipotesis tentang
sebab-sebab yang mungkin menimbulkan masalah tersebut. Kumpulkan
data untuk mengetes hipotesis dan untuk menentukan faktor penyebab
yang paling dominan.
Langkah 4 : Identifikasi semua solusi yang mungkin. Berfikirlah secara kreatif untuk
menangani sebab-sebab masalah yang mungkin dapat diatasi.
Langkah 5 : Pilih solusi yang dapat dilaksanakan.
Analisalah cara-cara pemecahan masalah yang mungkin dilaksanakan,
dikaji dari aspek kriteria keberhasilan memecahkan masalah, biaya yang
diperlukan, kemungkinan solusi dapat dilaksanakannya, atau kriteria
lainnya.
Langkah 6 : Melaksanakan pemecahan masalah yang berkualitas dengan PDCA

Ada empat langkah menuju pelaksanaan solusi yang efektif, yaitu:


a. Merencanakan (PLAN) : Sebelum dilaksanakan solusi, perlu ditentukan tujuan
dan apa kriteria keberhasilan. Pimpinan harus memutuskan “siapa, apa, dimana,
dan bagaimana” solusi akan dilaksanakan. Pada tahap ini, diperlukan penjelasan
tentang berbagai asumsi, dan dipikirkan tentang kemungkinan adanya penolakan
dari pihak yang dijadikan sasaran. Di sini harus sudah diputuskan tentang data
yang harus dikumpulkan untuk memantau keberhasilan pelaksanaan solusi
masalah.
b. Pelaksanaan (DO) : Melaksanakan solusi sering melibatkan pelatihan, termasuk
proses pengumpulan data/informasi untuk memantau perubahan yang terjadi,
dan mengamati tingkat kemudahan atau kesulitan pelaksanaan solusi. Amati
bagamana solusi tersebut dilaksanakan. Buat catatan tentang segala sesuatu
yang dianggap menyimpang dari kesepakatan. Setiap masalah atau kesalahan
yang muncul dalamproses ini harus diartikan sebagai kesempatan untuk
membuat perbaikan.
c. Cek (CHECK) : Amati efek pelaksanaan solusi dan simpulkan pelajaran apa yang
diperoleh dari tindakan yang sudah dilakukan.

21
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

d. Bertindak (ACTION) : Ambil langkah-langkah praktis sesuai dengan pelajaran


yang diperoleh dari tindakan yang sudah diambil : ”Lanjutkan proses solusi, atau
hentikan, atau ulang kembali tindakan dari awal dengan tujuan melakukan
modifikasi”.

6.1. Indikator Mutu


6.1.1. Indikator Klinis
Tabel 4
Indikator Klinis

NO JENIS KRITERIA INDIKATOR STANDAR


PELAYANAN
1 Pelayanan 1. Pelayanan Rekam Medik dilakukan oleh
Pendaftaran dan Input Petugas Terlatih Sesuai dengan Permenkes 43 90 %
Rekam Medik Tahun 2019
2. Waktu Tunggu Pendaftaran < 15 menit 100 %
3. Penyediaan Rekam Medik Rawat Jalan
Proses 100 %
< 10 menit
4. Kelengkapan dan Ketepatan Identitas Pasien 100 %
5. Kelengkapan pengisian Informed Consent 100 %
Output
6. Kelengkapan pengisian Rekam Medik < 24 jam 100 %
Setelah Selesai pelayanan
Outcome 7. Kepuasan Pelanggan > 80 %
2 Pelayanan Rawat Input 1. Keputusan Klinis dan Rencana Layanan Klinis 90 %
Jalan Dilakukan oleh Dokter
2. Waktu Tunggu < 45 menit 100 %
Proses 3. Penulisan Resep Sesuai Formarium Puskesmas 100 %
4. Kepatuhan Nakes terhadap SOP Pelayanan 100 %
Rawat Jalan
5. Angka rujukan Non Spesialistik ≤5%
Output 6. Angka Kontak ≥ 150 %
7. Penyakit Tidak Menular Hipertensi Terkendali 50 %
Outcome 8. Kepuasan Pelanggan > 80 %
3 Pelayanan Gigi 1. Pelayanan yang dilakukan oleh Dokter Gigi 100 %
Input 2. Ketersediaan Formulir Odontogram 100 %
3. Kepatuhan terhadap SOP Pelayanan Gigi 100 %
Proses 4. Rasio Gigi Tetap yang Ditambal terhadap Gigi 100 %
yang Dicabut
5. Bumil yang Mendapat Perawatan Kesehatan Gigi 60 %
Out put 6. Kesesuaian antara diagnosa dengan Terapi 100 %
Outcome 7. Kepuasan Pelanggan > 80 %
4 Pelayanan Gawat 1. Layanan Dilakukan oleh Petugas Terlatih 90 %
Darurat (UGD) Input 2. Ketersediaan Peralatan, Sarana Prasarana dan 100 %
Obat Memenuhi Standar
3. Kepatuhan Nakes terhadap SOP Pelayanan 100 %
Gawat Darurat
4. Waktu Tanggap Pelayanan < 5 Menit 100 %
Proses 5. Response Time Pelayanan Ambulance untuk 100 %
22
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Rujukan Gadar < 30 Menit


6. Pelayanan UGD 24 Jam 100 %
7. Kelengkapan Pengisian Informed Consent 100 %
8. Angka Rujukan UGD ke RS 15 %
Output 9. Kepatuhan Tenaga terhadap SOP 100 %
Outcome 10.Kepuasan Pelanggan > 90 %
5 Pelayanan Rawat Input 1. Keputusan Klinis dan Rencana Layanan Klinis 90 %
Inap (Ranap) Dilakukan oleh Dokter
2. Kepatuhan terhadap SOP Pelayanan Rawat 100 %
Inap
Proses 3. Ketepatan Waktu Pemberian Makanan kepada 100 %
Pasien
4. Asuhan Keperawatan Dilakukan dan 100 %
Didokumentasikan
5. Visite Pasien Rawat Inap Dilakukan Dokter 100 %
6. Angka Rujukan Pasien Ranap ke RS <5%
7. Lama Perawatan (LOS) ≤ 3 Hari 100 %
Output 8. Angka BOR Puskesmas ≥ 65 %
Outcome 9. Kepuasan Pelanggan > 80 %
6 Pelayanan Input 1. Layanan Dilakukan oleh Apoteker 90 %
Kefarmasian 2. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan < 45 100 %
Menit (Maksimal)
3. Kepatuhan Nakes terhadap SOP Pelayanan 100 %
Kefarmasian
4. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Non Racikan 100 %
Proses < 30 Menit
5. Ketersediaan Obat sesuai Formularium 100 %
Puskesmas (Sesuai ForNas)
6. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian 100 %
Obat
7. Pasien Memperoleh Obat Sesuai Resep 100 %
8. Penggunaan Obat Rasional 88 %
Output 9. Ketersediaan Obat Sesuai Pola Penyakit 100 %
10. Tidak Ada Kekosongan Obat 100 %
Outcome 11. Kepuasan Pelanggan > 80 %
7 Pencegahan dan 1. Semua Nakes di Pelayanan Menggunakan APD 100 %
Pengendalian Input Sesuai dengan Tingkat Risiko
Infeksi (PPI) 2. Tersedia APD di Setiap Unit Pelayanan 100 %
3. Tenaga Kesehatan Terlatih PPI 100 %
Proses 4. Kepatuhan Nakes terhadap SOP PPI 100 %
Output 5. PPI Berjalan Baik (Hasil Monev) 100 %
Outcome 6. Keselamatan Petugas dan Pasien 100 %
8 Penyediaan Input 1. Dilakukan oleh Petugas Terlatih 90 %
Laundry Proses 2. Kepatuhan Petugas terhadap SOP 100 %
Output 3. Ketepatan Waktu Penyediaan Linen untuk 100 %
Ruang Rawat Inap (Ranap)
Outcome 4. Kepuasan Pelanggan > 80 %
9 Pelayanan Input 1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan 100 %
Persalinan terlatih Persalinan (Minimal Nakes 2 Orang)
(PONED) 2. Persalinan dengan Penyulit Dilakukan oleh 50 %
Tenaga Terlatih PONED

23
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

3. Pelaksanaan IMD pada Setiap Ibu dan Bayi 100 %


Proses Lahir Sehat
4. Kepatuhan terhadap SOP Pelayanan Persalinan 100 %
5. Pelayanan Imunisasi HB-0 (BBL Sehat) 100 %
Output 6. Pelayanan Persalinan Sesuai Standar 100 %
Outcome 7. Kepuasan Pelanggan > 80 %
10 Pelayanan 1. Pelayanan Dilakukan oleh ATLM 90 %
Laboratorium 2. Performa Peralatan Baik 100 %
Input 3. Peralatan Terkalibrasi 100 %
4. Reagent Belum ED 100 %
5. Ruangan Sesuai Standar 100 %
6. Metode Analisa Sesuai Standar 100 %
7. Angka Kegagalan Plebotomi < 5 % 100 %
8. Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Darah Rutin 100 %
Maksimal 90 Menit
Proses 9. Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Kimia Darah 100 %
Maksimal 4 Jam
10. Tidak Adanya Kesalahan Pemberian Hasil 100 %
Pemeriksaan Laboratorium
11. Kepatuhan Nakes terhadap SOP Pelayanan 100 %
Laboratorium
12. Pelaksaan PMI Setiap Hari 100 %
13. Keikutsertaan PME Minimal 1 Tahun Sekali 100 %
14. Pasien Memperoleh Hasil Pemeriksaan 100 %
Ouput Laboratorium yang Akurat
15. Pasien Memperoleh Hasil Pemeriksaan 100 %
Laboratorium Tepat Waktu
Outcome 5. Kepuasan Pelanggan > 80 %
11 Pengelolaan Input 1. Dilakukan oleh Petugas Terlatih 90 %
Limbah Proses 2. Pengelolaan Limbah Sesuai SOP 100 %
Output 3. Kepatuhan Petugas terhadap SOP Pengelolaan 100 %
Limbah
Outcome 4. Keselamatan Petugas 80 %
5. Keselamatan Pasien 80 %
12 Keselamatan Pengurangan 1. Tidak Terjadi Pasien Jatuh di Puskesmas 100 %
Pasien Risiko Jatuh
Pengurangan 2. Kepatuhan Petugas Melakukan CTPS dalam 100 %
Risiko Pelayanan
Infeksi
Tidak Salah 3. Kepatuhan Nakes terhadap SOP Tindakan 100 %
Prosedur
Tindakan
Ketepatan 4. Ketepatan Identifikasi dengan Pemakaian 100 %
Identifikasi Gelang Identifikasi Pasien Ranap / Bersalin / UGD
Pasien
Peningkatan 5. Instruksi Verbal via Telepon di Luar Jam Kerja 100 %
Komunikasi yang di Read Back dan Ditandatangani dalam 3 x 24
Efektif Jam
Peningkatan 6. kepatuhan Pemberian Label Obat High Alert 100 %
Keamanan oleh Farmasi
Obat yang
perlu
diwaspadai
(High Alert)

24
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

13 Pelayanan Input 6. Pelayanan Dilakukan oleh Petugas Terlatih 90 %


Konseling 7. Tersedianya Lembar Balik KIE 100 %
Proses 8. Kepatuhan Nakes terhadap SOP Pelayanan 100 %
Konseling
Ouput 9. Semua Pasien Mendapatkan Pelayan Konseling 100 %
Outcome 10.Kepuasan Pelanggan > 80 %

25
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

6.1.2. Indikator Perilaku dan Budaya Pemberi Layanan Klinis


Indikator yang digunakan untuk menilai perilaku pemberi
layanan klinis UPT Puskesmas Cikande, sesui dengan tata nilai UPT
Puskesmas Cikande, yaitu SIMPATI

Tabel 5
Indikator Perilaku dan Budaya Pemberi Layanan Klinis
Perilaku Standar
No Klinis Aspek yang dinilai Penilaian STANDAR
Petugas YA TIDAK
1 S = Sopan Ketaatan SOP yang berhubungan dengan 100%
Santun pengguna pelayanan
2 I = Integritas Tepat waktu pelayanan 100%
3 M = Mutu Kepuasan pengguna pelayanan >80%
4 P = Sesuai kompetensi 100%
Profesional
5 A = Akurat Kepatuhan pada SOP 100%
6 T = Tarif sesuai perda retribusi, lokasi mudah 100 %
Terjangkau diakses
7 I = Ikhlas Tidak ada pungutan liar 100 %

6.1.3. Cara Memonitoring Indikator Mutu


Dari indikator mutu yang sudah di paparkan di atas, maka cara
memonitoring inikator mutu yang ditetapkan di UPT Puskesmas
Kecamatan Cikande adalah sebagai berikut :
Tabel 6
Cara Memonitoring Indikator Mutu Klinis

JENIS CARA MEMONITORING


NO INDIKATOR STANDART
PELAYANAN
1 Ruang Pelayanan Rekam
  pendaftaran dan Medik dilakukan
  Rekam Medik oleh Petugas
   
Terlatih Sesuai 90% Sertifikat pelatihan rekam medis
   
dengan
 
  Permenkes 43
Tahun 2019
Waktu Tunggu
Jumlah lama pelayanan x 100%
Pendaftaran < 15 100%
Jumlah 20 sample pasien
menit
Penyediaan
Rekam Medik Jumlah lama pelayanan x 100%
100%
Rawat Jalan Jumlah 20 sample pasien
< 10 menit
Kelengkapan dan
Jumlah kelangkapan dan ketepatan identitas pasien x 100%
Ketepatan 100%
Jumlah pasien
Identitas Pasien
Kelengkapan 100% Jumlah informed consent yang lengkap x 100%
26
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

pengisian
Jumlah seluruh pengisian informed consent
Informed Consent
Kelengkapan
pengisian RM 24 Jumlah RM yang isi lengkap dalam 24 jam x 100%
100%
jam setelah Jumlah RM yang keluar pada saat pelayanan
selesai pelayanan
Kepuasan Jumlah pasien yang puas
pelanggan >80% (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
2 Pelayanan Keputusan Klinis
  Rawat Jalan  dan Rencana
    Layanan Klinis 100% Absen pemberi pelayanan
    Dilakukan oleh
    Dokter
Waktu Tunggu < Jumlah waktu tunggu pelayanan x 100%
100%
45 menit Jumlah 20 sample pasien
Penulisan Resep
Jumlah resep yang sesuai formularium x 100%
Sesuai Formarium 100%
Jumlah seluruh resep
Puskesmas
Kepatuhan Nakes
terhadap SOP Jumlah pelayanan sesuai SOP x 100%
90%
Pelayanan Rawat Jumlah 20 sample pasien
Jalan
Angka rujukan
< 5% Pcare BPJS
Non Spesialistik
Angka Kontak >150% Pcare BPJS
Penyakit Tidak
Menular
50% Pcare BPJS
Hipertensi
Terkendali
Kepuasan Jumlah pasien yang puas
pelanggan 80% (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
3 Pelayanan Gigi Pelayanan yang
    dilakukan oleh 100% Absen pemberi pelayanan
    Dokter Gigi
   
Ketersediaan
Formulir 100% Tersedia formulir odontogram
Odontogram
Kepatuhan
Jumlah pelayanan sesuai SOP x 100%
terhadap SOP 100%
Jumlah pasien
Pelayanan Gigi
Rasio Gigi Tetap
yang Ditambal
100%
terhadap Gigi
yang Dicabut
Bumil yang
Mendapat Jumlah bumil yang mendapat perawatan gigi x 100%
60%
Perawatan Jumlah keseluruhan bumil yang datang ANC
Kesehatan Gigi
Kesesuaian antara 100% Jumlah terapi yang sesuai x 100%
diagnosa dengan Jumlah pasien yang mendapat terapi
Terapi

27
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Kepuasan Jumlah pasien yang puas


pelanggan 80% (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
4 Pelayanan Layanan 90 %
  Gawat Darurat Dilakukan oleh Sertifikat pelatihan kegawatdaruratan
  (UGD)  Petugas Terlatih
    Ketersediaan 100 %
    Peralatan, Sarana
  Prasarana dan Sesuai PMK No.43 tahun 2019
 
   
Obat Memenuhi
Standar
 
Kepatuhan Nakes 100 %
terhadap SOP Jumlah pelayanan sesuai SOP x 100%
Pelayanan Gawat Jumlah pasien
Darurat
Waktu Tanggap 100 % Jumlah waktu pelayanan x 100%
Pelayanan < 5 Jumlah pasien
Menit
Response Time 100 %
Pelayanan Jumlah waktu pelayanan x 100%
Ambulance untuk Jumlah pasien
Rujukan Gadar <
30 Menit
Pelayanan UGD 100 % Jadwal jaga dan absensi pemberi layanan
24 Jam
Kelengkapan 100 % Jumlah informed consent yang lengkap x 100%
Pengisian Jumlah seluruh pengisian informed consent
Informed Consent
Angka Rujukan 15 % Jumlah pasien yang dirujuk x 100%
UGD ke RS Jumlah pasien yang datang
Kepatuhan 100 % Jumlah pelayanan sesuai SOP x 100%
Tenaga terhadap Jumlah pasien
SOP
Kepuasan > 80 % Jumlah pasien yang puas
Pelanggan (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
5 Pelayanan Keputusan Klinis 90 %
  Rawat Inap dan Rencana
  (Ranap) Layanan Klinis Jadwal jaga dan Absensi pemberi layanan
  Dilakukan oleh
  Dokter
Kepatuhan 100 %
terhadap SOP Jumlah pelayanan sesuai SOP x 100%
Pelayanan Rawat Jumlah pasien
Inap
Ketepatan Waktu 100 %
Pemberian Jadwal pemberian makan dan menu pada pasien
Makanan kepada
Pasien
Asuhan 100 %
Keperawatan Jumlah rekam medis pasien x 100%
Dilakukan dan Jumlah pasien
Didokumentasika
n
Visite Pasien 100 %
Rawat Inap Jadwal jaga dan Absensi pemberi layanan
Dilakukan Dokter
Angka Rujukan <5% Jumlah pasien yang dirujuk x 100%
Pasien Ranap ke Jumlah keseluruhan pasien ranap
RS

28
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Lama Perawatan 100 % Jumlah pasien yang dirawat < 3 hari x 100%
(LOS) ≤ 3 Hari Jumlah pasien ranap
Angka BOR ≥ 65 % Jumlah hari perawatan x 100%
Puskesmas Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam sebulan
Kepuasan > 80 % Jumlah pasien yang puas
Pelanggan (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
6 Pelayanan Layanan 90 %
  Kefarmasian  Dilakukan oleh Absensi pemberi layanan
    Apoteker
    Waktu Tunggu 100 %
    Pelayanan Obat Jumlah lama pelayanan x 100%
    Racikan < 45 Jumlah 20 sample pasien
    Menit (Maksimal)
Kepatuhan Nakes 100 %
terhadap SOP Jumlah pelayanan sesuai SOP x 100%
Pelayanan Jumlah pasien
Kefarmasian
Waktu Tunggu 100 %
Pelayanan Obat Jumlah lama pelayanan x 100%
Non Racikan Jumlah 20 sample pasien
< 30 Menit
Ketersediaan Obat 100 %
sesuai
Formularium Stok obat
Puskesmas
(Sesuai ForNas)
Tidak Adanya 100 %
Kejadian Jumlah kejadian kesalahan pemberian obat x 100%
Kesalahan Jumlah 10 sample resep
Pemberian Obat
Pasien 100 % Jumlah pasien memperoleh obat sesuai resep x 100%
Memperoleh Obat Jumlah resep
Sesuai Resep
Penggunaan Obat 88 % Jumlah resep sesuai formularium x 100%
Rasional Jumlah resep
Ketersediaan Obat 100 % Jumlah pasien memperoleh obat sesuai resep x 100%
Sesuai Pola Jumlah resep
Penyakit
Tidak Ada 100 % Stok obat
Kekosongan Obat
Kepuasan > 80 % Jumlah pasien yang puas
Pelanggan (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
7 Pencegahan dan Semua Nakes di 100 %
Pengendalian Pelayanan
Menggunakan Jumlah nakes yang menggunakan APD x 100%
Infeksi (PPI)
APD Sesuai Jumlah seluruh nakes
dengan Tingkat
Risiko
Tersedia APD di 100 % Stok APD harian
Setiap Unit
Pelayanan
Tenaga Kesehatan 100 % Sertifikat PPI
Terlatih PPI
Kepatuhan Nakes 100 % Jumlah pelayanan sesuai SOP x 100%
terhadap SOP PPI Jumlah pasien
PPI Berjalan Baik 100 % Hasil monev
(Hasil Monev)
Keselamatan 100 % Tidak adanya KTD, KNC, KPC dalam sebulan

29
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Petugas dan
Pasien
8 Penyediaan Dilakukan oleh 100% Sertifikat pelatihan
Laundry Petugas Terlatih
Kepatuhan 100% Jumlah pelayanan sesuai SOP x 100%
Petugas terhadap Jumlah pasien
SOP
Ketepatan Waktu 100% Jumlah linen yang terpasang saat ada pasien x 100%
Penyediaan Linen Jumlah pasien
untuk Ruang
Rawat Inap
(Ranap)
Kepuasan >80% Jumlah pasien yang puas
Pelanggan (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
9 Pelayanan Persalinan 100 %
  Persalinan Ditolong oleh
  (PONED) Tenaga Kesehatan Absen pemberi pelayanan
  terlatih Persalinan
  (Minimal Nakes 2
Orang)
Persalinan dengan 50 %
Penyulit
Dilakukan oleh Sertifikat pelatihan
Tenaga Terlatih
PONED
Pelaksanaan IMD 100 %
pada Setiap Ibu Jumlah pelaksanaan IMD x 100%
dan Bayi Lahir Jumlah persalinan
Sehat
Kepatuhan 100 %
terhadap SOP Daftar tilik APN
Pelayanan
Persalinan
Pelayanan 100 % Jumlah pelayanan HB-0 x 100%
Imunisasi HB-0 Jumlah kelahiran bayi hidup
(BBL Sehat)
Pelayanan 100 %
Persalinan Sesuai Daftar tilik APN
Standar
Kepuasan > 80 % Jumlah pasien yang puas
Pelanggan (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
10 Pelayanan Pelayanan 90 %
  Laboratorium  Dilakukan oleh Sertifikat pelatihan Laboratorium
    ATLM
    Performa 100 % Laporan kalibrasi Lab
    Peralatan Baik
  Peralatan 100 % Jumlah lama pelayanan x 100%
Terkalibrasi Jumlah pasien lab.
Reagent Belum 100 % Kesalahan pemberian hasil x 100%
ED Jumlah hasil lab
Ruangan Sesuai 100 % Jumlah hasil lab sesuai kebutuhan penyakit x 100%
Standar Jumlah hasil lab
Metode Analisa 100 %
Sesuai Standar
Angka Kegagalan 100 %
Plebotomi < 5%
Waktu Tunggu 100 % Jumlah lama pelayanan x 100%
Hasil Jumlah pasien lab.

30
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Pemeriksaan
Darah Rutin
Maksimal 90
Menit
Waktu Tunggu 100 %
Hasil Jumlah lama pelayanan x 100%
Pemeriksaan Jumlah pasien lab.
Kimia Darah
Maksimal 4 Jam
Tidak Adanya 100 %
Kesalahan
Pemberian Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
Kepatuhan Nakes 100 %
terhadap SOP
Pelayanan
Laboratorium
Pelaksaan PMI 100 %
Setiap Hari
Keikutsertaan 100 %
PME Minimal 1
Tahun Sekali
Pasien 100 %
Memperoleh
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
yang Akurat
Pasien 100 %
Memperoleh
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
Tepat Waktu
Kepuasan > 80 % Jumlah pasien yang puas
Pelanggan (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
11 Pengelolaan Dilakukan oleh 90 %
Limbah Petugas Terlatih
Pengelolaan 100 %
Limbah Sesuai
SOP
Kepatuhan 100 %
Petugas terhadap
SOP Pengelolaan
Limbah
Keselamatan 80 %
Petugas
Keselamatan 80 %
Pasien
12 Keselamatan Tidak Terjadi 100 %
Pasien Pasien Jatuh di
Puskesmas
Kepatuhan 100 %
Petugas
Melakukan CTPS
dalam Pelayanan
Kepatuhan Nakes 100 %
terhadap SOP

31
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Tindakan
Ketepatan 100 %
Identifikasi
dengan
Pemakaian
Gelang
Identifikasi Pasien
Ranap / Bersalin /
UGD
Instruksi Verbal 100 %
via Telepon di
Luar Jam Kerja
yang di Read
Back dan
Ditandatangani
dalam 3 x 24 Jam
Kepatuhan 100 %
Pemberian Label
Obat High Alert
oleh Farmasi
13 Pelayanan Pelayanan 90 %
Konseling Dilakukan oleh
Petugas Terlatih
Tersedianya 100 %
Lembar Balik
KIE
Kepatuhan Nakes 100 %
terhadap SOP
Pelayanan
Konseling
Semua Pasien 100 %
Mendapatkan
Pelayan
Konseling
Kepuasan > 80 %
Pelanggan
9 PPI Tersedianya APD
    di unit pelayanan 100% Stok persediaan APD
klinis
Kegiatan
pencatatan dan
100% Register laporan infeksi nosokomial
pelaporan infeksi
nosokomial
10 UGD Petugas ruang
    gawat darurat
    dokter dan 100% Sertifikat pelatihan kegawatdaruratan
    paramedis terlatih
    kegawatdaruratan
jam buka
pelayanan UGD 100% Absen pemberi pelayanan
24 jam
Waktu tanggap
Jumlah lama pelayanan x 100%
pelayanan UGD 100%
Jumlah Pasien UGD
<5 menit
Pasien UGD Jumlah pasien tertangani x 100%
100%
tertangani Jumlah Pasien UGD
kepuasan Jumlah pasien yang puas
pelanggan 70% (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan
11 Pelayanan Adanya mobil 100% SK sopir ambulance

32
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Ambulan ambulan dan sopir


Kecepatan
memberi Jumlah lama pelayanan x 100%
100%
pelayanan <30 Jumlah pasien
menit
Tidak terjadi
100% Laporan kejadian kecelakaan
kecelakaan
Kepuasan Jumlah pasien yang puas
pelanggan 70% (dari kotak kepuasanan pelanggan) x 100%
Jumlah pasien yang memasukan ke kotak kepuasan

6.2. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)


Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib
direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti di
seluruh jajaran yang ada di UPT Puskesmas Gunung Sari, Kepala
Puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan.
6.2.1. Latar Belakang
6.2.1.1. Pendaftaran pasien adalah pelayanan rutin untuk
menertibkan urutan pelayanan dan memudahkan
mendapatkan informasi rekam medis bagi seluruh fasilitas
pelayanan yang tersedia di Puskesmas. Yang dimulai dari
persiapan, kedatangan pasien sampai dengan pengiriman
kartu rekam medis ke masing-masing unit pemeriksaan,
kemudian mengembalikan lagi kartu rekam medis kedalam
tempat semula.
6.2.1.2. Meskipun tidak pernah dilaporkan secara tertulis tetapi
kejadian kesalahan pemberian obat sering kali terjadi.
6.2.1.3. Laboratorium mempunyai peran yang sangat penting dalam
menegakkan diagnosa suatu penyakit.

6.2.2. Pilihan prioritas:


Berdasarkan alasan di atas, maka prioritas pelayanan mutu dan
keselamatan pasien di UPT Puskesmas Kecamatan Cikande adalah:
6.2.2.1. Pendaftaran Pasien
6.2.2.2. Pelayanan obat
6.2.2.3. Pelayanan laboratorium

6.2.3. Pengorganisasian dan Tata Hubungan Kerja


Pengorganisasian :
33
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Bagan 1
Pengorganisasian

Pelindung
Kepala Puskesmas
Dr. Siti Lolo Sundari Manik

Wakil Manajemen Mutu


Drg. Irni Oktaviani, MM

Ketua Tim PMKP


Dr. Dwi Rahma Sergina

Pokja Pelayanan Pokja pelayanan Pokja Obat

6.2.4. Tata Hubungan Kerja dan Alur Pelaporan

6.2.4.1. Tata Hubungan Kerja:

Ketua tim PMKP bertugas melakukan koordinasi mulai dari


perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di UPT
Puskesmas Kecamatan Cikande. Penanggung jawab tiap-
tiap pokja melakukan koordinasi pelaksanaan dan monitoring
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien pada
pokja yang menjadi tanggung jawabnya. Ketua tim PMKP
bertanggung jawab terhadap Wakil Manajemen Mutu dalam
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien. Wakil Manajemen Mutu bersama dengan tim PMKP
mengadakan rapat koordinasi tiap tiga bulan untuk
memonitor kemajuan dalam pelaksanaan kegiatan dan
mengatasi permasalahan.
6.2.4.2. Pelaporan
Tiap pokja melaporkan kegiatan setiap bulan kepada ketua tim
PMKP dalam bentuk laporan bulanan. Ketua tim PMKP
34
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

melaporkan kegiatan PMKP kepada Kepala Puskesmas dengan


tembusan kepada Wakil Manajemen Mutu tiap bulan.

6.2.5. Tujuan:
6.2.5.1. Tujuan umum : meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
di UPT Puskesmas Kecamatan Cikande
6.2.5.2. Tujuan khusus :
a. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
b. Meningkatkan mutu manajemen
c. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien

6.2.6. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Tabel 7
Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


A Penilaian kinerja Memilih dan menetapkan indikator mutu pelayanan klinis
pelayanan klinis dan sasaran Keselamatan Pasien
Menyusun panduan penilaian kinerja pelayanan klinis
Mencatat data melalui sensus harian
Melaksanakan penilaian kinerja pelayanan klinis
Melakukan analisis kinerja pelayanan klinis
Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis kinerja
pelayanan klinis
B Sasaran Keselamatan Membuat panduan system pencatatan dan pelaporan
Pasien insiden keselamatan pasien (IKP)
Memonitor capaian sasaran keselamatan pasien
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sentinel, KTD,
dan KNC
Melakukanan analisis kejadian KTD dan KNC
Melakukan tindak lanjut

C Manajemen risiko Melaksanakan identifikasi risiko pelayanan obat


Melakukan analisis risiko pelayanan obat
Menyusun rencana tindak lanjut
Melaksanakan tindak lanjut
D Diklat PMKP Menyusun rencana diklat PMKP
Melaksanakan diklat PMKP

35
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

E Peningkatan mutu Identifikasi risiko pelayanan laboratorium


pelayanan Analisis risiko dan tindak lanjutnya
laboratorium Pengendalian bahan berbahaya dan beracun di
laboratorium
Pemantauan penggunaan APD di laboratorium
Pelaksanaan pemantapan mutu internal
Pelaksanaan pemantapan mutu eksternal
F Peningkatan mutu Identifikasi risiko pelayanan obat
pelayanan obat Analisis risiko dan tindak lanjutnya
Pemantauan kebersihan penyediaan obat
G Peningkatan mutu Identifikasi risiko pelayanan Pendaftaran
pelayanan Analisis risiko dan tindak lanjutnya
Pendaftaran

6.2.7. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran:


6.2.7.1. Cara melaksanakan kegiatan :
Secara umum dalam pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien adalah mengikuti siklus Plan Do Check
Action
6.2.7.2. Sasaran :
a. Kinerja pelayanan klinis diukur pada semua unit
pelayanan
b. Tercapainya sasaran keselamatan pasien
c. 100 % insiden keselamatan pasien dilaporkan dan
ditindak lanjuti
d. Manajemen risiko diterapkan pada tahun 2019 di
pelayanan laboratorium dan obat
e. Terlaksananya diklat PMKP
f. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
g. Tidak terjadi kesalahan pemeriksaan laboratorium
6.2.7.3. Rincian Kegiatan, Sasaran Khusus, Cara Melaksanakan
Kegiatan
Tabel 8
Rincian Kegiatan, Sasaran Khusus, Cara Melaksanakan Kegiatan

Cara
Kegiatan Sasaran Rincian
No Sasaran melaksanakan
Pokok umum Kegiatan
kegiatan

36
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

1) Penilaian Kinerja Memilih dan Tersusun Pertemuan


kinerja pelayanan menetapkan indikator pembahasan
pelayanan klinis diukur indikator mutu pelayanan indikator mutu
klinis pada semua pelayanan klinis klinis dan pelayanan klinis
unit pelayanan dan Sasaran sasaran dan sasaran
klinis Keselamata keselamatan keselamatan
Pasien pasien pasien
Menyusun Tersusunnya Pertemuan
panduan panduan pembahasan
penilaian kinerja penilaian panduan
klinis kinerja klinis penilaian kinerja
klinis
Mencatat data Terkumpulnya Pencatatan
melalui sensus data melalui sensus harian
harian sensus harian
Melaksanakan Terkumpulnya Pertemuan
penilaian kinerja data indikator pembahasan
pelayanan klinis kinerja capaian
pelayanan indikator
klinis pelayanan klinis
Melakukan Hasil analisis PDCA
analisis kinerja kinerja
pelayanan klinis pelayanan
klinis
Melaksanakan Laporan PDCA
tindak lanjut pelaksanaan
hasil analisis tindak lanjut
kinerja
pelayanan klinis
2) Sasaran Tercapainya Membuat Tersusunnya Pembuatan form
Keselamatan sasaran mutu panduan sistem panduan pelaporan
pasien pasien pencatatan dan pencatatan insiden
pelaporan dan pelaporan keselamatan
insiden insiden pasien
keselamatan keselamatan
pasien pasien
Memonitor Sasaran mutu Monitoring
capaian sasaran tiap unit sasaran mutu
keselamatan pelayanan pada setiap unit
pasien klinis pelayanan klinis
Melaksanakan Terkumpulnya Mencatat data
pencatatan dan data kejadian kejadian
pelaporan sentinel, KTD sentinel, KTD
sentinel, KTD dan KNC dan KNC
dan KNC
Melakukan Hasil analisis PDCA
analisis kejadian kejadian KTD
KTD dan KNC dan KNC
Melakukan Laporan PDCA
tindak lanjut pelaksanaan
tindak lanjut
3) Manajemen Identifikasi Melaksanakan Teridentifikasi Pertemuan
Risiko analisis risiko identifikasi risiko nya risiko- pembahasan

37
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

pelayanan pelayanan obat risiko risiko-risiko


obat pelayanan pelayanan obat
obat
Melakukan Hasil analisis PDCA
analisis risiko risiko-risiko
pelayanan obat pelayanan
obat
Menyusun Laporan PDCA
rencana tindak rencana tindak
lanjut lanjut
Melaksanakanti Laporan PDCA
ndak lanjut pelaksanaan
tindak lanjut
4) Diklat PMKP Terlaksananya Permintaan ke Terlaksananya Permintaan ke
diklat PMKP Dinkes untuk diklat PMKP Dinkes untuk
pelaksanaan pelaksanaan
diklat PMKP diklat PMKP
5) Peningkatan Tercapainya Identifikasi risiko Tersusunnya Pertemuan
Mutu sasaran mutu pelayanan risiko-risiko pembahasan
Pelayanan pelayanan laboratorium pelayanan risiko-risiko
Laboratorium laboratorium laboratorium pelayanan
laboratorium
Analisis dan Hasil analisis PDCA
tindak lanjut dan tindak
lanjut risiko
pelayanan
laboratorium
Pengendalian Terkendalinya Permintaan ke
bahan bahan Dinkes untuk
berbahaya di berbahaya di pengendalian
laboratorium laboratorium bahan
berbahaya di
laboratorium
Pemantauan Petugas Dilakukan audit
penggunaan laboratorium penggunaan
APD di memakai APD APD tiap 3
laboratorium bulan
Pelaksanaan Peralatan Kalibrasi alat
pemantapan laboratorium tiap 3 bulan
mutu internal sekali
Pelaksanaan Petugas Mengikuti
pemantapan laboratorium pelatihan atau
mutu eksternal seminar tentang
pelaksanaan
laboratorium
6) Peningkatan Tercapainya Identifikasi risiko Teridentifikasi Pertemuan
Mutu sasaran mutu pelayanan obat nya risiko- pembahasan
Pelayanan pelayanan risiko risiko-risiko
Obat obat pelayanan pelayanan obat
obat
Analisis risiko Hasil analisis PDCA
dan tindak lanjut dan tindak
lanjut

38
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

Pemantauan Petugas Audit tiap 3


kebersihan laboratorium bulan
penyediaan obat
7) Peningkatan Tercapainya Identifikasi risiko Teridenifikasin Pertemuan
Mutu Sasaran mutu pelayanan ya risiko-risiko pembahasan
Pelayanan pelayanan Pendaftaran pelayanan risiko-risiko
Pendaftaran pendafataran Pendaftaran pelayanan
pendaftaran
Analisis risiko Hasil Analisis PDCA
dan tindak dan Tindak
lanjutnya Lanjut

6.2.8. Audit Mutu


Di UPT Puskesmas Kecamatan Cikande kegiatan akreditasi
dimulai dari penyusunan dokumen berupa Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Kebijakan, implemenasi dokumen sampai
dilaksanakan audit internal, audit eksternal, tinjauan manajemen dan
self assessment untuk pengendalian mutu pelayanan. Adapun jadwal
terlampir .

39
Pedoman Mutu PMKP Pelayanan Unit Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2020

BAB VII
PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada Kepuasan Pasien atau


pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai  jasa pelayanan
kesehatan,maupun penyelenggara pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indiktor kualitas pelayanan. Dan
banyaknya kunjungan pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan
pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga
pelayanan. Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal
jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan
kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan. Permasalahan yang muncul
menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal dari
kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yg
tidak bisa menyesuaikan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu,
managemen risiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Pedoman ini menyampaikan hasil kajian ketenagaan sarana dan
pengendalian mutu pelayanan puskesmas, agar Puskesmas dapat menjalankan
fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan proses
pelayanan maupun sumberdaya yg digunakan.

40

Anda mungkin juga menyukai