Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keberhasilan Pembangunan di daerah khususnya di Kecamatan Candi sangat
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan peran aktif masyarakat sebagai
pelaku pembangunan tersebut. Oleh karena itu dalam peningkatan kualitas sumber
daya manusia di Kecamatan Candi merupakan prioritas dalam pelaksanaan
pembangunan. Oleh karena itu perlu dipersiapkandan secara optimal dilaksanakan
agar seluruh potensi dari sektor-sektor pembangunan dapat memberi dampak terhadap
derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan Kesehatan di Wilayah Kecamatan Candi
ditujukan untuk menciptakan masyarakat yang Sehat dengan menerapkan
Pembangunan Berwawasan Kesehatan. Untuk mendukung pencapaian visi Dinas
Kesehatan yaitu tersebut diperlukan SDM Kesehatan yang bermutu dan merata.
Pengelolaan SDM Kesehatan khususnya perencanaan kebutuhan SDM
Kesehatan semua ini masih bersifat administrative kepegawaian dan belum dikelola
secara professional yaitu masih bersifat top down (dari Pusat ) belum bersifat bottom
up ( dari bawah ), belum sesuai kebutuhan nyata dilapangan
Di Puskesmas Candi dapat digambarkan bahwa hampir secara keseluruhan SDM
Kesehatan dan non Kesehatan masih kurang.
Adapun jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Candi berjumlah 67 orang
dan non Kesehatan berjumlah 6 orang,
Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan sangat diperlukan dalam upaya pemerataan
kebutuhan tenaga disetiap tingkatan pelayanan baik di Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Polindes maupun Poskesdes.

2. Tujuan
Tujuan pedoman ini adalah untuk membantu Daerah dalam mewujudkan Rencana
Penyediaan dan Kebutuhan SDM Kesehatan di daerahnya. Pedoman ini meliputi:
1. Pedoman penyusunan rencana penyediaan dan kebutuhan SDM di institusi
pelayanan kesehatan.
2. Pedoman penyusunan rencana penyediaan dan kebutuhan SDM Kesehatan diwilayah
(Propinsi, Kabupaten/Kota)
3. Pengertian
a. SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja
secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan
upaya kesehatan.
b. Tenaga Kesehatana dalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
c. Kegiatan Standar adalah satu satuan waktu (atau angka) yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan
standar profesinya.
d. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh
seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar
profesional dan telah memperhitungkan waktu libur, sakit, dll.
e. Daftar Susunan Pegawai adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan
pangkat dam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk
melaksanakan fungsinya.
f. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan
cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja
perorangan persatuan waktu.
g. Beban Kerjaa dalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga
kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan.
h. Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
i. Perencanaan Skenario adalah suatu perencanaan yang dikaitkan dengan keadaan
masa depan (jangka menengah/panjang) yang mungkin terjadi.
BAB III
KEADAAN SDM KESEHATAN

a. Keadaan SDM Kesehatan di Puskesmas Candi tahun 2017

No Jenis SDMK Puskesmas Keterangan


PNS PPPK lainnya Jumlah
1 Kepala Puskesmas 1 1
2 Ka Subag TU 1 1
3 Dokter Umum 2 2
4 Dokter gigi 2 2
5 Perawat 13 7 20
6 Perawat gigi 1 1
7 Bidan 24 5 29
8 Asisten Apoeteker 0 0
9 Analis 2 2
10 Pranata Laboratorium 2 2
11 Kesling 1 1
12 Nutrisionis 1 1
13 Administrasi 6 6

Di Puskesmas Candi dapat digambarkan bahwa hampir secara keseluruhan SDM


Kesehatan masih kurang tenaga bidan dan Perawat. Hal ini disebabkan Puskesmas Candi
memeiliki wilayah kerja 24 desa, 157.110 jiwa dan untuk perhitungan kebuttuhan SDM
kita menggunakan metode ABK Kesehatan dan standart Minimal Ketenagaan sehingga
tenaga perawat dan bidan berkurang karena sesuai dengan beban kerja . Jumlah tenaga
kesehatan di Puskesmas Candi antara lain bidan desa 24, perawat Ponkesdes 7, bidan
PTT 5, Perawat 13, Dokter Umum 2, Dokter gigi 2 PN, Perawat gigi 1, Analis 2, Asisten
Apoteker 2, petugas gizi 1
Jumlah tenaga Kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas Candi masih kurang dari
indicator perbandingan antara tenaga Kesehatan per 100.000 ribu penduduk yang
dibutuhkan untuk dapat memberikan pelayanan optimal yang berdampak pada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Syarat bagi fasilitas pelayanan kesehatan agar
dapat memberikan pelayanan yang berkwalitas adalah ketersediaan tenaga medis,
prerawat dan dan bidan serta tenaga non medis di Puskesmas.
Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga medis di Puskesmas Candi khususnya
tenaga dokter, perawat dan bidan dengan menerima tenaga PTT dan Kontrak Ponkesdes
dari Dinkes Kab Sidoarjo.
Untuk tenaga non tehnis lainnya seperti : tenaga Sopir, Kebersihan, Administrasi dan
penjaga malam di Puskesmas masih menggunakan tenaga kontrak DPA bukan PNS.
Selanjutnya Pihak Dinas Kesehatan mnegusulkan ke BKD untuk adanya formasi tersebut
untuk pengangkatan tenaga non tehnis tersebut.
Dalam memenuhi kebutuhan formasi SDM Kesehatan Puskesmas mengusulkan ke
Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo kemudian disampaikan kepada BKD kabupaten Sidoarjo
tentang penetapan formasi CPNS.
Sebagai upaya terakhir yang dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga
yakni menempatkan tenaga sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau dengan
meningkatkan kemampuan petuags Kesehatan dengan pelatihan atau pendidikan
berkelanjutan baik yang didanai oleh APBD maupun APBN.
Usulan yang telah disampaikan ke Badan Kepegawaian pendidikan dan Pelatihan
daerah Kabupaten Sidoarjo hendaknya menjadi acuan atau pedoman dalam penyusunan
formasi dalam pengangkatan CPNS.
BAB III
RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

1. Metode Perhitungan SDM Kesehatan yang digunakan.


a. Metode Aanalisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kesehatan) (Permenkes no 33 tahun
2015/Permen PANRB no 26 tahun 2011/Permendagri no 12 tahun 2008)
Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan sangat diperlukan dalam upaya
pemerataan kebutuhan tenaga disetiap tingkatan pelayanan baik di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Polindes maupun Poskesdes di Puskesmas Candi tahun 2016.
Di sebutkan dalam dokumen ini, mekanisme alur usulan kebutuhan SDMK
dilakukan melalui dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo untuk selanjutnya di
teruskan ke Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. Hal ini dilakukan
karena data kepegawaian dari semua jenjang pendidikan berdasarkan PP 32 Tahun
1996 sudah ada di Sub Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan, itupun data tersebut
di cross check langsung dilapangan pada saat melakukan validasi data kepegawaian
disetiap Puskesmas.
Isu strategis dalam pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (SDMK) yang  yang biasa kenal dengan tenaga kesehatan yang adalah
1. Pengembangan dan pemberdayaan SDMK belum dapat memenuhi kebutuhan
SDM untuk pembangunan kesehatan
2. Perencanaan kebutuhan SDMK masih perlu ditingkatkan dan belum
didukung dengan system informasi yang memadai
3. Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai SDMK
4. Dalam pendayagunaan SDMK pemerataan dan pemanfaatan SDMK yang
berkualitas masih kurang.
5. Pembinaan dan pengawasan mutu SDMK belum sesuai dengan yang
diharapkan serta Sumber daya pendukung masih sangat terbatas.
Kelima issu strategis ini selalu saja menjadi  kebijakan Kementerian  Kesehatan,
Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota sidoarjo
BAB IV
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN.
1. Pengembangan dan pemberdayaan SDMK belum dapat memenuhi kebutuhan
SDM di Puskesmas
2. Perencanaan Kebutuhan SDMK masih perlu ditingkatkan dan belum didukung
dengan system Informasi yang memadahi
3. Masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai SDMK
4. Dalam pendayagunan SDMK pemerataan dan pemanfaatan SDMK yang
berkwalitas masih kurang.

Anda mungkin juga menyukai