Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN

PROGRAM INDONESIA SEHAT


DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

KABUPATEN MALANG
PUSKESMAS PAMOTAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang
telah dikaruniakan kepada penyusun, sehingga Pedoman pendataan program Indonesia sehat
dengan pendekatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Pamotan ini dapat terselesaikan.
Pedoman pedoman pendataan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga
ini berisikan tentang pendataan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga terkait
rincian kegiatan,metode,cara pelaksanaan kegiatan jadwal pelaksanaan, standart fasilitas dll.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam pembuatan pedoman pendataan
program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK) ini, semoga pedoman ini dapat
diterima dan dapat menjadi landasan kegiatan pendataan PIS-PK di wilayah kerja
Puskesmas Pamotan. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk kemajuan Puskesmas Pamotan di masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga pedoman pendataan PIS-PK ini dapat berguna bagi semua pihak yang
memerlukannya. Amin.

Pamotan, 2 Januari 2022

Koordinator PIS PK
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………5
A. Latar Belakang…………………………….………………………………...5
B. Tujuan Pedoman……………..……………………………………………..6
C. Sasaran Pedoman……………….………………………………………….7
D. Ruang Lingkup Pedoman………………………………..………………..7
E. Batasan Operasional……………….……………………..………............7
BAB II STANDAR KETENAGAAN……………………………….............................9
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia…………………………………………9
B. Distribusi Ketenagaan……………………………………………………….9
C. Jadwal Kegiatan……………………………………………………………..11
BAB III STANDART FASILITAS………………………….......................................12
A. Denah Ruang………………………………………………………………..13
B. Standart Fasilitas………………………………………………….............14
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN…………………...……………………………16
A. Lingkup Kegiatan……………………………………………………………16
B. Metode……………………………………………………………………….18
C. Langkah Kegiatan…………………………………………………………...18
BAB V LOGISTIK……………………………........................................................20
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM ………..…………….26
BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………………….………........................28
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU……………………………………………………….29
BAB IX PENUTUP………………………………………………………………………..31
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa
Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh
program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan
Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program
utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini
sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status
kesehatan dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3)
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan
universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan, (5)
terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta (6) meningkatnya
responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama,
yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3)
pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan
dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya
promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan
dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi
berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu
ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Latar Belakang Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari
Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program
ini
didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program
Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I.
Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa
penting untuk menulis pedoman tentang Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PISPK).

B. TUJUAN

Tujuan umum :
Memaparkan pedoman kegiatan pendataan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di wilayah kerja Puskesmas Pamotan.

Tujuan Khusus :
a. Diketahuinya pedoman petugas dalam melaksanakan pendataan PIS-PK di
wilayah kerja Puskesmas Pamotan
b. Diketahuinya indikator pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskemas Pamotan
c. Diketahuinya Instrumen pelaksanaan pendataan PIS-PK di wilayah kerja
Puskemas Pamotan
d. Diketahuinya definisi operasional pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskemas
Pamotan
e. Diketahuinya sasaran pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskemas Pamotan
f. Diketahuinya indeks keluarga sehat dalam pendataan PIS-PK di wilayah kerja
Puskemas Pamotan
g. Diketahuinya peran lintas program dan lintas sector dalam pendataan PIS-PK di
wilayah kerja Puskemas Pamotan

C. SASARAN
1. Semua Keluarga
2. Koordinator pelayanan pis PK
3. Supervesor
4. Surfeyor
5. Tim Entri PIS-PK
D. RUANG LINGKUP
Pedoman ini dilakukan atau menjadi acuan dalam lingkup pendataan PIS-PK di
wilayah kerja Puskesmas Pamotan yang meliputi 6 desa yaitu Desa Pamotan, Desa
Rembun, Desa Jambangan, Desa Pojok, Desa Majang Tengah, Desa Sumbersuko yang
dilaksanakan pada tahun 2016 s.d 2020 dengan menggunakan kuesioner pendataan PIS-
PK. Pendataan ini dilakukan dengan kunjungan rumah ke setiap kepala keluarga yang
ada di wilyah kerja Puskesmas Pamotan. Analisis data menggunakan aplikasi keluarga
sehat (keluargasehat.kemkes.go.id).

E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional pendataan PIS-PK adalah sesuai dengan 12 indikator PIS-PK,
yaitu KB, persalinan di fasilitas kesehatan, imunisasi, Asi Ekslusif, pemantauan tumbuh
kembang, hipertensi, TB, skizofrenia, JKN, merokok, Jamban, dan air bersih.
BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. Kualifikasi sumber daya manusia

Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan dan atau meberdayakan


sumber daya sesuai kebutuhan untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas,
baik untuk penyelenggaraan UKM maupun pelayanan klinis. Penyediaan sumberdaya
manusia dilakukan dengan proses rekruitmen, proses kredensial, proses pelatihan
dan peningkatan kompetensi dalam pelayanan kesehatan.

B. Distribusi ketenagaan

TENAGA
STANDAR TINGKAT
NO JENIS TENAGA YANG ADA
T MINIMAL KESESUAIAN
SAAT INI
2 Dokter Gigi 1 1 Sesuai
3 Perawat Sesuai
4 Bidan Sesuai
Tenaga Promosi
5 1 1 Tidak Sesuai
kesehatan
Tenaga sanitasi
6 1 1 Sesuai
Lingkungan
7 Nutrisionis 1 1 Sesuai
8 Apoteker/TTK 1 1 Tidak Sesuai
Ahli Tehnologi
9 1 1 Sesuai
Laboratorium Medik
Non Kesehatan
1 SIK 1 1 Sesuai
2 Administrasi Keuangan
1 2 Sesuai
3 Ketata Usahaan
4 Pekarya(Admin umum) 1 1 Sesuai
Tenaga tambahan
1 Pustu ( Jumlah ) 2
Paramedis 2 2 Sesuai
Administrasi 1 0 Tidak Sesuai
2 Ponkesdes ( Jumlah ) 6
Bidan 6 6 Sesuai
Perawat 6 6 Tidak Sesuai

a. Penyedian sumber daya manusia dilakukan dengan proses pengajuan oleh


kepala puskesmas kepada kepala dinas kesehatan. Selanjutnya prosedure
pelaksanaan rekrutmen sumberdaya manusia dilakukan oleh dinas kesehatan.
b. Data Khusus

 Sarana upaya kesehatan


Puskesmas induk : 1 buah
Puskesmas pembantu : 2 buah
Ponkesdes : 6 buah
Posyandu : - posyandu.
Dokter praktek swasta : 0 orang
dokter umum : 0 orang
dokter spesialis : 0 orang
dokter gigi : 0 orang
Bidan praktek swasta : orang
Klinik : 1 buah
RS :0
Apotik : 1 buah
Pengobat tradisional/jamu : - orang
Dengan Jumlah penduduk - jiwa dibandingkan dengan puskesmas induk 1 buah ,
pustu 2 buah serta ponkesdes 6 buah untuk kegiatan operasional sudah memadai.
 Potensi masyarakat
Kader terlatih / terbina dari masyarakat ( unsur penunjang )
Dukun bayi aktif/tidak aktif : 0 orang / 0 orang
Kader aktif/seluruhnya :
Kader yang lain – kegiatannya insidentil
Kader Guru UKS Paud : orang
Kader guru UKS di TK : orang
Kader guru UKS di SD : orang
Kader Guru UKS SLTP / SLTA : orang
Kader Toga : 0 orang
Kader kesehatan Gi-lut : 0
Kader kesehatan lingkungan : orang
Potensi masyarakat yang ada perlu dibina terus menerus berkesinambungan agar
kegiatan kesehatan bukan kegiatan puskesmas semata.
 Data sarana
Sarana pendidikan :
- TK : buah
- SD : buah
- SLTP : buah
- SLTA : buah
- Pondok Pesantren : buah.
Sarana ibadah :
- Langgar / Musholla :
- Masjid :
- Gereja :
 Sarana kendaraan
Puskesmas Pamotan memiliki sarana transportasi untuk memperlancar pelaksanan
tugas sehari – hari
- Roda 4 : 4 buah ( dalam keadaan baik/sedang )
- Sepeda motor : 1 buah
- Ambulance Jenazah : 0 buah

C. Jadwal kegiatan

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pendataan Keluarga

2 Intervensi lanjutan Keluarga

3 Updating Data Pis-PK

4 Analisa PIS-PK

5 Entri PIS-PK
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Standart Fasilitas

Alat dan bahan yang harus ada

1. Map dokumen
2. Stiker
3. Ballpoint
4. Form PISPK
5. Name Tag
6. Tensimeter
7. Stetoskop
8. Komputer
9. Jaringan internet
10. Lembar Balik/Leflet
BAB IV
TATALAKSANA LAYANAN

A. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan

1) Setelah petugas mengikuti pelatihan selanjutnya meminta username dan


password untuk mengentri data hasil survey
2) Sosialisasi internal (sosialisasi ke seluruh petugas puskesmas)
3) Membentuk tim survei indikator keluarga sehat (IKS)
4) Sosialisasi eksternal (sosialisasi kepada lintas sektor)
5) Memberitahu jadwal sekaligus teknik pelaksanaan survei ke masing-
masing desa
6) Pendataan indikator keluarga sehat
7) Pada saat pendataan jika ditemukan masalah kesehatan (12 indikator
keluarga sehat), langsung diberikan intervensi berupa penyuluhan
maupun saran rujukan ke puskesmas
8) Evaluasi kegiatan pelaksanaan survey
9) Mengentri data survei IKS
10) Mengolah data hasil survei IKS
11) Melaporkan data hasil survei IKS

B. Metode
Metode yang di gunakan adalah kunjungan rumah interveksi awal dan lanjutan
dengan berdasarkan 12 indikator keluarga sehat

C. Langkah Kegiatan

1) Bidan desa mendata jumlah KK


2) Admin IKS membagi jumlah KK berdasarkan wilayah per desa.
3) Masing-masing tim sudah mengetahui lokasi dan KK yang akan disurvei
4) Pendataan dilaksanakan bertahap dari satu desa ke desa lain.
5) Puskesmas memberitahu kegiatan PIS-PK kepada desa..
6) Tim survei akan ditemani kader dalam pelaksanaan kegiatan.
7) Saat pelaksanaan kegiatan tim survei membawa kuesioner, ATK,
tensimeter dan nama-nama KK
Peran Linprog dan Linsek dalam kegiatan penurunan AKI/AKB:

LINPROG PERAN LINSEK PERAN


Promkes - Sosialisasi PKK -Sosialisasi kegiatan
kegiatan -Penggerakan sasaran
- Membuat dan
menyiapkan
media
penyuluhan
GIZI - Konseling gizi Kader kesehatan -Sosialisasi kegiatan
- Asuhan gizi -Penggerakan sasaran
- Nara sumber
-Kunjungan Rumah
Perkesmas - Asuhan Fatayat/Muslimat -Sosialisasi kegiatan
keluarga -Penggerakan sasaran
- Pendataan
keluarga
KB/ KESPRO - Konseling TOGA/TOMA -Sosialisasi kegiatan
catin -Penggerakan sasaran
- Nara sumber
klas catin
- Penyuluhan
KB kespro
P2PTM - Skrining Kepala Desa -Memberikan dukungan
kespro desa
dana
- Rujukan kasus
PTM -Penggerakan sasaran
-Monitoring kegiatan
UKS - Skrining anak Muspika -Membuat kebijakan
sekolah dan -Monitoring kegiatan
remaja
- Pelayanan -Evaluasi kegiatan
kesehatan
anak sekolah
dan remaja
UKK - Pembinaan KUA -Penggerakan kegiatan
kesehatan klas catin
pekerja wanita
-Memberikan motivasi
kepada catin untuk periksa
kesehatan ke Puskesmas
KESORGA - Pembinaan Korwil Pendidikan -Membuat kebijakan
senam hamil -Penggerakan sasaran
- Test
kebugaran murid untuk skrining
anak sekolah kesehatan
-Monitoring kegiatan
KESLING - Pemeriksaan
lingkungan
perumahan
- Pemeriksaan
kwalitas air
BAB V
LOGISTIK
Logistik harus ada

1. Map dokumen
2. Stiker
3. Ballpoint
4. Form PISPK
5. Name Tag
6. Tensimeter
7. Stetoskop
8. Komputer
9. Jaringan internet
10. Lembar balik/Leaflet
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pendataan PIS-PK perlu


diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan
risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
a. Tindakan pencegahan penyebaran infeksi
Mengidentifikasi strategi pengendalian infeksi: cuci tangan, tehnik aseptik
antiseptik, pembersihan, disinfeksi, sterilisasi, pelaksanaan tindakan keperawatan,
dan pengendalian lingkungan.

b. Memelihara kesehatan surveyor


1. Menggunakan alat pelindung diri ( APD ) ketika melakukan pendataan PIS-PK.
2. Melakukan cuci tangan/antiseptik sebelum dan setelah kontak dengan
keluarga saat pendataan PIS-PK .
3. Menggunakan masker saat melakukan pendataan PIS-PK

c. Jenis alat pelindung


1. Sarung tangan jika diperlukan
2. Masker
3. antiseptik
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pada PIS-PK dilakukan dengan cara:


1. Melakukan monitoring dan evalusi kepada subjek pendataan yang sudah dilakukan
pendataan sebanyak 10%
2. Evaluasi hasil IKS untuk membuat rencana tindak lanjut
3. Berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektor tentang pencapaian hasil
pendataan PIS-PK
BAB IX
PENUTUP

Sebagai bagian dari sistim pelayanan kesehatan, Pengembangan manajemen


kinerja juga dibutuhkan oleh tenaga kesehatan baik Bidan maupun perawat di sarana
pelayanan kesehatan. Harapan bersama bahwa kebijakan pengembangan kinerja dalam
pelayanan dapat mencapai indikator standar pelayanan di Puskesmas untuk mencapai
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar.
Maka dengan penggunaan buku Pedoman internal pendataan program
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK) ini sangat membantu tenaga
kesehatan dalam menjalankan tugas dan tindakan yang sesuai dengan standar
pelayanan.
Kualitas pelayanan publik sangat di tentukan oleh sitem dan tenaga pelayanan.
Namun ketenagaan pelayanan sering kali menghadapi kendala , jumlah, sebaran. Mutu
dan kualifikasi. Sistem pengembangan karir dan kesejahteraan tenaga terlaksana.
Pedoman ini menyampaikan hasil kajian ketenagaan, sarana dan pelayanan puskesmas.
agar puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal pengendalian mutu perlu
dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun sumber daya
yang digunakan.
Demikian pedoman pendataan program Indonesia sehat dengan pendekatan
keluarga (PIS-PK) ini di unit kerja Puskesmas Pamotan dibuat mudah mudahan dapat
bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman di tahun tahun mendatang.

Anda mungkin juga menyukai