PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
TUJUAN
Tujuan pedoman ini adalah untuk membantu Daerah dalam mewujudkan Rencana
Penyediaan dan Kebutuhan SDM Kesehatan di daerahnya.Pedoman ini meliputi:
I.3. Pengertian
1. SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja
secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun
tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
2. Tenaga Kesehatana dalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya
kesehatan.
3. Kegiatan Standar adalah satu satuan waktu (atau angka) yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar
profesinya.
4. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh
seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar
profesional dan telah memperhitungkan waktu libur, sakit, dll.
5. Daftar Susunan Pegawai adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan pangkat
dam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk melaksanakan fungsinya.
6. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara
menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan
persatuan waktu.
7. Beban Kerjaa dalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga
kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan.
9.Perencanaan Skenario adalah suatu perencanaan yang dikaitkan dengan keadaan masa
depan (jangka menengah/panjang) yang mungkin terjadi.
KONDISI TENAGA DI PUSKESMAS CANDI
Di Puskesmas Candi dapat digambarkan bahwa hampir secara keseluruhan
SDM Kesehatan masih kurang tenaga bidan dan Perawat. Hal ini disebabkan Puskesmas
Candi memeiliki wilayah kerja 24 desa, 157.110 jiwa dan untuk perhitungan kebuttuhan
SDM kita menggunakan metode ABK Kesehatan dan standart Minimal Ketenagaan
sehingga tenaga perawat dan bidan berkurang karena sesuai dengan beban kerja . Jumlah
tenaga kesehatan di Puskesmas Candi antara lain bidan desa 24, perawat Ponkesdes 7,
bidan PTT 5, Perawat 13, Dokter Umum 2, Dokter gigi 2 PN, Perawat gigi 1, Analis 2,
Asisten Apoteker 2, petugas gizi 1
Jumlah tenaga Kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas Candi masih kurang dari
indicator perbandingan antara tenaga Kesehatan per 100.000 ribu penduduk yang
dibutuhkan untuk dapat memberikan pelayanan optimal yang berdampak pada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Syarat bagi fasilitas pelayanan kesehatan agar
dapat memberikan pelayanan yang berkwalitas adalah ketersediaan tenaga medis,
prerawat dan dan bidan serta tenaga non medis di Puskesmas.
Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga medis di Puskesmas Candi khususnya tenaga
dokter , perawat dan bidan dengan menerima tenaga PTT dan Kontrak Ponkesdes dari
Dinkes Kab Sidoarjo.
Untuk tenaga non tehnis lainnya seperti : tenaga Sopir, Kebersihan, Administrasi dan
penjaga malam di Puskesmas masih menggunakan tenaga kontrak DPA bukan PNS.
Selanjutnya Pihak Dinas Kesehatan mnegusulkan ke BKD untuk adanya formasi tersebut
untuk pengangkatan tenaga non tehnis tersebut.
Dalam memenuhi kebutuhan formasi SDM Kesehatan Puskesmas mengusulkan ke Dinas
Kesehatan Kab Sidoarjo kemudian disampaikan kepada BKD kabupaten Sidoarjo tentang
penetapan formasi CPNS.
Sebagai upaya terakhir yang dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga yakni
menempatkan tenaga sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau dengan meningkatkan
kemampuan petuags Kesehatan dengan pelatihan atau pendidikan berkelanjutan baik
yang didanai oleh APBD maupun APBN.
Usulan yang telah disampaikan ke Badan Kepegawaian pendidikan dan Pelatihan daerah
Kabupaten Sidoarjo hendaknya menjadi acuan atau pedoman dalam penyusunan formasi
dalam pengangkatan CPNS.
BAB III
KEADAAN SDM KESEHATAN
a. Keadaan SDM Kesehatan di Puskesmas Candi tahun 2017
Di sebutkan dalam dokumen ini, mekanisme alur usulan kebutuhan SDMK dilakukan
melalui dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo untuk selanjutnya di teruskan ke Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. Hal ini dilakukan karena data kepegawaian dari
semua jenjang pendidikan berdasarkan PP 32 Tahun 1996 sudah ada di Sub Bagian
Kepegawaian Dinas Kesehatan, itupun data tersebut di cross check langsung dilapangan
pada saat melakukan validasi data kepegawaian disetiap Puskesmas.
Kelima issu strategis ini selalu saja menjadi kebijakan Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota sidoarjo
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN.
B. REKOMENDASI.