Anda di halaman 1dari 9

DOKUMEN RENCANA KEBUTUHAN

Sumber daya manusia


TAHUNAN

PUSKESMAS LINAU

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAUR


TAHUN 2018

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Kaur Tahun 2018 1


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

hidayah–Nya, sehingga dapat menyelesaikan Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM

Kesehatan di Puskesmas Tanjung Linau Kabupaten Kaur tahun 2018 sebagai bentuk

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2018.

Berdasarkan perhitungan perncanaan kebutuhan dengan metode ABK Kesehatan dan

metode ketenagaan minimal, maka dapat dilihat transparansi dan akuntabel data tentang

ketenagaan kesehatan guna mewujudkan good and clean govermance. Puskesmas Linau

Kabupaten Kaur telah menyusun laporan perencanaan SDM kesehatan tahun 2018 sebagai media

untuk perencanaan di tahun-tahun berikutnya.

Secara keseluruhan penyelenggaraan pada Puskesmas Linau telah banyak membuahkan

hasil, namun disadari masih terdapat beberapa kendala yang masih sangat perlu untuk

ditingkatkan terutama masalah pemerataan tenaga, pendidikan, fasilitas dan sarana prasarana

kesehatan demi menunjang kinerja pelayanan kepada masyarakat.

Akhir Kata Kami mengharapkan semoga Laporan Perencanaan Kebutuhan SDM

Kesehatan Tahun 2018 ini dapat Sebagai Bahan Evaluasi Puskesmas Linau Kabupaten Kaur

untuk Lebih Baik lagi di Tahun yang akan Datang dan Menjadi Acuan dan langkah awal untuk

bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan, program dan kegiatan perioritas

selanjutnya di Tahun 2019 .

Bintuhan, Desember 2018

Mengetahui`
Kepala Puskesmas

................................
NIP.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Kaur Tahun 2018 2


BAGIAN I
PENDAHULUAN

Metode ABK Kesehatan adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDMK


berdasarkan pada beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK pada tiap fasilitas
pelayanan-pelayanan kesehatan (Fasyankes) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Metode ini digunakan untuk menghitung semua jenis SDMK.
Pada dasarnya metode setandar ketenagaan minimal merupakan hasil pengembangan dari
metode Analisis Beban Kerja ( ABK ) yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan SDMK
di berbagai fasyankes seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, dan fasyankes lainnya.
Fasyankes dikelompokan kedalam kelas-kelas (misalnya Rumah Sakit Kelas A,B,C, dan D)
dan tipe-tipe Fasyankes (misalnya Puskesmas Kawasan Perkotaan, Puskesmas Kawasan
Pedesaan, dan Puskesmas kawasan Terpencil, dan sangat Terpencil).

Salah satu faktor yang sangat berperan dalam pembangunan kesehatan adalah Sumber
Daya Manusia Kesehatan (SDMK). Pemenuhan akan kebutuhan Sumber Daya Manusia
Kesehatan harus di mulai dari menghitung jenis dan seberapa besar kebutuhannya sampai
dengan bagaimana memenuhinya. Untuk itu harus adanya perencanaan SDM kesehatan yang
memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam perencanaan SDM kesehatan dengan baik.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur, khususnya Puskesmas Linau masih sangat
membutuhkan SDM Kesehatan dikarenakan SDM Kesehatan di Puskesmas Linau saat ini
masih ada kurang sehingga menghambat pekerjaan yang menjadi program prioritas dan
kurang optimalnya dalam pencapaian hasil yang telah ditargetkan pada RENSTRA Dinas
Kesehatan Kabupaten Kaur. dengan adanya Aplikasi Metode Perencanaan SDMK ini dapat
menjadi acuan dalam perencanaan SDM Kesehatan di Puskesmas Linau Kabupaten Kaur,
baik yang diusulkan ke Badan Kepegawaian Daerah maupun melalui usulan langsung ke
Kemeterian Kesehatan sehingga kebutuhan SDM kesehatan di Puskesmas Linau atau
Kabupaten Kaur umumnya dapat terpenuhi.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Kaur Tahun 2018 3


BAB II
TUJUAN

1. Memberikan gambaran singkat tentang ketersediaan SDM kesehatan menurut jenis dan
jumlahnya di Puskesmas Linau

2. Memberikan gambaran kecukupan jenis dan jumlah SDM Kesehatan dibandingkan


dengan hasil perhitungan perencanaan kebutuhan SDMK dengan menggunakan metode
ABK kes dan Standar Minimal Ketenagaan
3. Menjadi acuan dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan melalui PNS,
penugasan khusus, kontrak, pendelegasian kewenangan kepada tenaga dengan kualifikasi
lebih rendah (task shifting), atau model pendayagunaan lainnya.
4. Menjadi acuan dalam meningkatkan pemerataan SDM Kesehatan.
5. Menjadi acuan dalam meningkatkan mutu SDM Kesehatan.
6. Menjadi acuan dalam penyesuaian kapasitas pendidikan tenaga kesehatan

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Kaur Tahun 2018 4


BAGIAN III
KEADAAN SDM KESEHATAN

A. Keadaan SDM Kesehatan Puskesmas Linau Kabupaten Kaur

Untuk mendukung terlaksananya pemberian pelayanan kesehatan yang optimal


kepada masyarakat, Pemerintah Daerah khususnya Puskesmas Linau dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kaur harus memiliki sarana dan prasarana yang cukup seperti
gedung, alat-alat kesehatan yang baik dan bisa digunakan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Selain sarana dan prasarana yang baik jumlah dan jenis SDM
Kesehatan tenaga kesehatan juga harus ditingkatkan. Keadaan SDM Kesehatan di
Puskesmas Linau Kabupaten Kaur pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :

1. Tabel
Pegawai Puskesmas
NO Jenis SDMK
PNS PTT Lainya(TKS) Jumlah
Dokter atau dokter layanan
1. primer
2. Dokter gigi
3. Perawat
4. Bidan
5. Tenaga Kesmas
a. Epidemiolog Kesehatan
b. Promosi Kesehatan &
Ilmu Perilaku
c. Pembimbing Kesehatan
Kerja
d. Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan
e. Biostatistik dan
Kependudukan
f. Reproduksi dan
Keluarga
g. Tenaga Kesmas lainnya
Tenaga kesehatan
6. Lingkungan
a. Sanitasi Lingkungan
b. Entomolog Kesehatan
c. Mikrobiolog Kesehatan
Ahli Teknologi Laboratorium
7. Medik
8. Tenaga gizi
a. Nutrisionis
b. Dietisien
9. Tenaga kefarmasian
a. Apoteker
b. Tenaga Teknis
Kefarmasian
10. Tenaga Administrasi

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Kaur Tahun 2018 5


14. Bidan Pustu
15. Dokter Spesialis
16. Psikologi Klinis
17. Keteknisian Medis
a. Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan
b. Teknik Kardiovaskuler
c. Teknisi Pelayanan Darah
d. Refraksionis
Optisien/Optometris
e. Teknisi Gigi
f. Penata Anestesi
g. Terapis Gigi dan Mulut
h. Audiologis
18. Keterapian Fisik
a. Fisioterapis
b. Terapis Wicara
c. Akupuntur
d. Okupasi Terapis
19. Tenaga Teknik Biomedika
a. Radiografer
b. Teknisi Elektromedis
c. Fisikawan Medik
d. Radioterapis
e. Ortotik Prostetik
Tenaga Kesehatan
20. Tradisional
a. Tenaga Kesehatan
Tradisional Ramuan
b. Tenaga Kesehatan
Tradisional Keterampilan
21. Asisten Tenaga Kesehatan
22. Tenaga Non Kesehatan
23. Kepala Puskesmas
24. Kepala TU
TOTAL

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Kaur Tahun 2018 6


BAGIAN IV
RENCANA KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

1. Metode PerhitunganKebutuhan SDM Kesehatan yang digunakan


a. Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK kes) (Permenkes No. 33 Tahun 2015 /
PermenPANRB No. 26 tahun 2011 / Permendagri No.12 tahun 2008)
b. Metode Standar Ketenagaan Minimal (Permenkes No. 56 tahun 2014 (Untuk RS umum),
Permenkes No. 340 Tahun 2010 (Untuk RS khusus), Permenkes No.75 tahun 2014,
PermenPANRB No. 26 tahun 2011)

2. Hasil perhitungan kebutuhan SDMK, Yaitu :

A. Berdasarkan ABK Kesehatan : ( Terlampir )

B.Berdasarkan Standar Ketenagaan Minimal : ( Terlampir )

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Kaur Tahun 2018 7


BAGIAN V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Metode Analisa Beban Kerja
Kesehatan dan Metode Standar Ketenagaan Minimal masih banyak masalah ketenagaan
yang harus dipenuhi demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan sejahterah.
Adapun beberapa faktor ketenagaan SDMK yang masih menjadi kendala yaitu :

a. Kurang meratanya tenaga SDMK disetiap profesi/jurusan tertentu sementara di Profesi


lain belum ada satupun.

b. Masih terjadi kesenjangan antara tenaga SDMK yang ada, dengan yang diusulkan
berdasarkan Analisis Kebutuhan Pegawai

c. Masih kurangnya SDMK tertentu yang profesiaonal dalam bekerja sehingga dibutuhkan
pelatihan khusus setiap profesi.

B. Rekomendasi
Dengan adanya perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan diharapkan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur
dapat lebih memperhatikan SDMK yang ada baik itu pendidikan, kuwalitas, kuwantitas dan
jumlah SDMK yang ada.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, Pemerintah
Daerah dan SKPD yang berwenang terhadap SDMK di daerah adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan mutu pelayanan tenaga kesehatan yang ada dengan cara
melakukanpelatihan-pelatihan,
b. Menempatkan tenaga kesehatan secara merata,
c. Melakukan perekrutan tenaga kesehatan baik itu melalui Formasi CPNS, PTT,Kontrak
atau PPPK dan Nusantara Sehat sehingga pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua
masyarakat yang ada di pelosok ataupun di daerah sangat terpencil.
d. Jika Melalui Nusantara Sehat kami sangat mengharafkan khususnya kepada Pemerintah
Pusat (Kementrian Kesehatan) untuk menerima pegawai yang lansung putra-putri asli
daerah tempat tugasnya.

Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Kaur Tahun 2018 8


Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Kabupaten Kaur Tahun 2018 9

Anda mungkin juga menyukai