PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan strata pertama yang bertugas
menyelenggarakan upaya kesehatan di satu wilayah tertentu. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu demi terlaksananya pembangunan
berwawasan kesehatan, puskesmas harus dapat meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dengan
efektif dan efisien. Hal itu tentunya tidak lepas dari berbagai kendala yang muncul dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat baik dari segi internal maupun eksternal
puskesmas. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang mengutamakan
kepuasan pelanggan. Untuk itu puskesmas harus dapat meningkatkan standar mutu pelayanan yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan adanya Akreditasi Puskesmas Monta diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan terstandar
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Manual mutu puskesmas merupakan pedoman bagi Puskesmas Monta yang
menjelaskan secara garis besar. Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas. Manual mutu adalah
suatu dokumen yang digunakan untuk :
a. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh personel Puskesmas.
b. Menggambarkan keterkaitannya dengan prosedur sistem mutu yang terdokumentasi.
c. Memberikan gambaran bahwa Puskesmas memiliki kebijakan dalam mengelola organisasi
untuk mencapai target mutu yang telah ditentukan.
1 Profil Organisasi
Puskesmas Monta sebagai salah satu Puskesmas dari 21 puskesmas di Kabupaten Bima
mempunyai tugas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Bima untuk
melaksanakan tiga fungsi pokok puskesmas. Upaya kesehatan yang dilaksanakan meliputi :
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Puskesmas Monta memiliki 7 (tujuh) Puskesmas Pembantu, 14 Pos Desa siaga,
dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Puskesmas
Monta beralamat di jln Lintas Parado dengan jumlah penduduk 40.500 jiwa.
Puskesmas Monta dengan karyawan sejumlah 71 orang, yang terdiri dari 1 Kepala
Puskesmas, 1 orang Kasubag TU, 9 orang Tenaga Fungsional Umum, 18 orang Perawat, 33
orang bidan, 1 orang Apoteker, 2 orang tenaga analis/laboratorium, 3 orang tenaga gizi ( 1
org merangkap Bendarahara BOK), 1 orang Kesehatan Lingkungan, 3 orang Promosi
Kesehatan, 1 orang tenaga D 3 rekam medik.
MISI
Misi Puskesmas Monta
1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengsan Kerja Sama Lintas Program.
2. Melakukan Pendekatan Dan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Kerja Sama lintas Sektor.
3. Memelihara dan Meningkatkan Derajat Kesehatan Dengan Pelayanan Dari Hati.
Tata Nilai
AGAMA :
A : Aktif Dalam Bekerja
G : Gerak Cepat Dalam Melayani
AMA : Amanah
ALUR PELAYANAN
PUSKESMAS MONTA
IGD/ RAWAT
PASIEN INAP RUJUK
DATANG RUANG
TINDAKAN
TEMPAT PENDAFTARAN
R. PEMERIKSAAN
UMUM
SCREENING
R. KES. GIGI &
PTM
MULUT
R.
R. KES ANAK & KASIR FARMASI PULANG
IMUNISASI
R. KIA DAN KB
RUJU
KONSELING TERPADU K
LABORATORIU
M
C TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya Kesehatan perorangan maupun untuk
upaya Kesehatan Masyaraka
A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Monta menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system
manajemen mutu sesuai dengan Standar Akreditasi Puskesmas dan Standar ISO 9001:2008.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada Masyarakat baik
penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan
proses pelayanan dan interaksi Proses dalam penyelenggaraan Pelayananan, kejelasan
penanggung jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai
dari perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap
rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan
hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan. Manajemen memantau / mengukur / menganalisa setiap proses /
kegiatan dan melakukan tindakan perbaikan. Kegiatan sistem manajemen mutu menerapkan
prinsip manajemen: PDCA Plan – Do – Check – Action dan pengendalian proses
dilakukan sejak awal. Manajemen mutu PDCA merupakan sistem manajemen mutu yang
berupa siklus dinamis dalam standar ISO 9001. PDCA adalah proses yang
berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan
memungkinkan perbaikan yang berkelanjutan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN:
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu disusun meliputi:
1. Kebijakan/SK
2. Pedoman/Manual Mutu
3. Standard Operasional Prosedur/SOP
4. Rekaman-rekaman
5. Dokumen pendukung/dokumen eksterna
C. PENGENDALIAN REKAMAN
Semua rekaman / arsip dikelola dengan baik .
a. Arsip adalah dokumen berisi informasi historis yang timbul dari kegiatan yang
telah dilaksanakan.
b. Tujuan pengendalian arsip adalah untuk memastikan semua data kegiatan
dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan.
c. Arsip dipastikan aman, teridentifikasi dengan jelas, dan ditata dengan rapi
sehingga mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan.
d. Arsip yang ada di unit/ poli dikendalikan oleh sekretariat akreditasi.
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya
kesehatan baik perorangan maupun masyarakat, dan seluruh Karyawan Puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
Manajemen bertekad untuk menjalankan sistem manajemen mutu secara Konsisten
dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang diinginkan. Kepala
puskesmas mewajibkan semua koordinator unit untuk :
Memahami sistem manajemen mutu dan menjalankannya secara konsisten.
Mengkomunikasikan kepada Karyawan (pelaksana) tentang pentingnya mutu dan
kepuasan Pasien.
Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sasaran – sasaran yang ingin dicapai.
Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas sistem manajemen mutu.
Memastikan tersedianya sumberdaya untuk mendukung pelaksanaan sistem.
Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan.
C. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi puskesmas yang sejalan dengan visi misi
atau tujuan puskesmas yang memuat komitmen mutu dan kepedulian terhadap kepuasan
pelanggan.
a. Isi kebijakan Mutu sejalan dengan Visi, Misi atau Tujuan Puskesmas Monta.
b. Kebijakan mutu menjadi acuan untuk menetapkan sasaran mutu, mengevaluasi
pencapaian sasaran serta acuan perbaikan.
c. Kebijakan mutu disosialisasikan dan dipastikan dipahami oleh seluruh personil
Puskesmas.
Kebijakan Mutu Puskesmas
1. Berorientasi pada kepuasan pelanggan.
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional.
a. Kepala Puskesmas
Wewenang
- Menetapkan visi misi puskesmas yang telah disusun bersama
- Menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan program kesehatan di puskesmas
berdasarkan peraturan petunjuk Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pelayanan kesehatan di puskesmas
sesuai protap dan profesionalisme
- Bertanggung jawab dalam pengembangan organisasi puskesmas
- Bertanggung jawab pada kegiatan manajerial : perencanaan; pelaksanaan
pengawasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian program kerja puskesmas.
Tugas
- Membuat keputusan operasional untuk implementasi sistem manajemen mutu
- Bersama seluruh Tim Mutu dan karyawan Puskesmas mengimplementasikan sistem
manajemen mutu
- Membuat perencanaan terpadu kegiatan maupun program kerja puskesmas serta
menyusun rencana evaluasi
- Melakukan pembagian tugas pada stafnya disesuaikan dengan jenis dan jumlah
tenaga yang diperlukan ( menetapkan pelaksana program berdasarkan
kompetensinya dan tugas tambahannya )
- Menjalankan semua kegiatan manajerial puskesmas dan kerjasama dengan lintas
sektor terkait.
Tugas Tambahan
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas Kesehatan
b. Ketua Tim Mutu Puskesmas / wakil manajemen mutu,
Wewenang
- Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai wakil manajemen
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas implementasi sistem
manajemen mutu
Tugas
- Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi.
- Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus.
- Melaporkan hasil/ kinerja sistem manajemen mutu kepada Top Manajer
- Mengupayakan peningkatkan kesadaran/ pemahaman karyawan dalam
sistem manajemen mutu
- Mengkoordinasikan kegiatan internal audit
Tugas Tambahan
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab untuk menyiapkan seluruh dokumen internal dan eksternal
akreditasi Puskesmas Monta
Tugas
- Menyiapkan semua dokumen internal dan dokumen eksternal
- Mengajukan semua dokumen yang sudah siap untuk diperiksa oleh Wakil
Manajemen dan disahkan oleh Kepala Puskesmas
- Menyusun dan mencatat semua dokumen yang ada di sekretariat secara rapi
- Memastikan seluruh dokumen untuk poli /unit terkait terdistribusi secara teratur dan
tercatat
Tugas Tambahan
- Melaksanakan semua tugas tambahan yang diberikan oleh Kepala puskesmas dan
ketua tim akreditasi/wakil manajemen
g. Uraian Tugas Auditor Internal
Wewenang
- Memiliki wewenang dalam proses pengukuran dan penilaian secara sistematik,
objektif dan terdokumentasi untuk memastikan bahwa kegiatan manajemen mutu
telah sesuai dengan pengaturan
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab kepada kepala puskesmas atas hasil audit internalnya untuk
menyelesaikan permasalahan organisasi, terutama ditinjau dari perspektif mutu dan
kepuasan pelanggan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi secara umum
Tugas
- Merencanakan pelaksanaan audit internal puskesmas, meliputi : pembagian auditee
dan auditor, jadwal pelaksanaan, pembuatan surat kepada wakil manajemen,
manajemen,
menyiapkan semua sarana untuk melakukan audit internal.
- Melakukan tugas audit internal terhadap seluruh poli/ unit yang ada di Puskesmas
meliputi: mengamati proses, meminta penjelasan, meminta peragaan, menelaah
dokumen, memeriksa dengan daftar periksa, mencari bukti-bukti, memeriksa
silang,
silang, mewawancarai auditee, melakukan survei, mencari informasi dari sumb
sumber
luar, menganalisis data dan informasi , dan menyimpulkan hasil temuan.
- Melaporkan semua hasil temuan audit kepada ketua tim akreditasi/wakil manajemen
- Merencanakan audit internal yang akan dilakukan periode selanjutnya.
Tanggung Jawab :
- Mengkomunikasikan kepada seluruh staf unit mengenai
target-target/persyaratan pasien dan memastikan semua terpenuhi.
- Memastikan unit yang dipimpinnya membuat perencanaan pencapaian
sasaran mutu, untuk memastikan tercapainya target sasaran mutu masing-masing
unit.
- Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas Sistem Manajemen Mutu.
- Menindaklanjuti temuan Audit pada unitnya.
Tugas :
- Bersama pelaksana di unit membuat Standar Operasional Prosedur dan dipastikan
terdokumentasi.
- Meningkatkan kesadaran karyawan unit mengenai pentingnya peranan setiap
karyawan dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran mutu dan kepuasan
pasien.
- Mengupayakan dan menjaga agar lingkungan kerjanya terkendali yaitu agar
lingkungan kerja dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman.
- Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang terkait termasuk Kepala Puskesmas
untuk pembahasan semua persyaratan pasien.
Tugas Tambahan
- Melaksanakan perintah lain yang diberikan oleh kepala puskesmas.
k. Karyawan / Karyawati Puskesmas :
Tanggung Jawab :
- Memahami tentang pentingnya mutu dan kepuasan pasien.
- Mengetahui target-target/ persyaratan pasien
Tugas :
- Bersama koordinator unit membuat standar operasional prosedur dan
terdokumentasi.
- Menambah pengetahuan dan ketrampilan guna peningkatan mutu pelayanan.
- Bekerja secara profesional untuk mencapai kepuasan pelanggan.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antar pimpinan/karyawan merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur
dengan baik dan menekankan hal-hal sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas mengupayakan agar komunikasi dengan bawahannya dipastikan
berjalan lancar.
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai sistem
manajemen mutu.
3. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang ingin
dicapai .
4. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi.
5. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
6. Komunikasi internal untuk menjelaskan sistem manajemen mutu kepada karyawan
7. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan
8. Penyelenggaraan rapat terkoordinasi dan diatur dengan baik.
9. Kepala Puskesmas mengadakan komunikasi internal dengan seluruh karyawan minimal
1 kali dalam sebulan.
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan, diskusi,
email, sms/WA, dan media lain untuk melakukan komunikasi.
A. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka pengendalian
suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu.
D. Lingkungan Kerja
a) Lingkungan tempat kerja dikendalikan
b) Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar lingkungan kerja senantiasa dalam keadaan
rapi, bersih, aman dan nyaman.
c) Pimpinan dan karyawan berkewajiban mengupayakan dan menjamin agar lingkungan
kerjanya terkendali.
d) Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung komitmen mutu dan
kepuasan pelanggan dan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan proses pelayanan
yang telah ditetapkan.
Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan
setiap 6 bulan sekali.
Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
Penanggung jawab program yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindak - lanjuti temuan audit pada bagiannya.
Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-tindakan
yang telah diambil.
d. Analisis Data
Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola dengan
baik.
Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai, misalkan
menggunakan tehnik statistik.
Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan
Pelanggan/penanggung jawab program untuk mengetahui tanggapan
pelanggan terhadap kualitas pelayanan puskesmas.
Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.
e. Peningkatan berkelanjutan
Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan perbaikan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu sesuai dengan
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey kepuasan pelanggan,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen
f. Tindakan Korektif
1. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan.
2. Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah ketidaksesuaian terulang lagi.
3. Prosedur perbaikan harus mencakup
Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
Merekam hasil tindakan yang diambil.
Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.
g. Tindakan Preventif
4. Analisa Data
Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola dengan baik.
Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai, misalkan
menggunakan tehnik statistik.
Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan Pelanggan/koordinator
unit untuk mengetahui tanggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan
puskesmas.
Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.
5. Peningkatan berkelanjutan
Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan perbaikan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya.
Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey kepuasan pelanggan,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen
6. Tindakan Perbaikan/Korektif
1. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan.
2. Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah ketidaksesuaian terulang lagi.
3. Prosedur perbaikan harus mencakup
Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
Demikian manual mutu dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk
dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem
serta tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang
telah diberikan.
Bagi kami, apabila Puskesmas Monta lolos dalam Penilaian Akreditasi dan mendapat
Sertifikasi Akreditasi, bukan merupakan hasil akhir dari proses implementasi mutu, tetapi
merupakan awal dari penerapan kualitas secara sistematis dan terorganisir karena Total Sistem
Mutu terdiri dari aspek pelaksanaan implementasi sistem kualitas dan peningkatan kualitas
secara terus menerus
Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh sehingga
improvement learning selalu berjalan untuk memenuhi tuntutan konsumen global.
dr. Wahyuni
NIP. 19770814 200604 2013
Isi Perubahan
No Tanggal Berlaku
Dahulu Sekarang
KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Pengawasan SAB
2 SAB yang memenuhi syarat kesehatan 85%
3 Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan 67%
4 Tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat 95%
5 Pembinaan sanitasi perumahan 75%
6 Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan 90%
7 Pembinaan TTU 85%
8 TTU yang memenuhi syarat kesehatan 90%
9 Kelurahan ODF 85%
10 Jumlah jamban sehat 100%
GIZI
1 Pemberian kapsul vitamin A balita 2x pertahun 95%
2 Pemberian Fe 90 pada bumil 98%
3 Balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
4 Pemberian PMT balita gizi buruk 90 %
5 Balita BGM 1,8 %
6 Pemberian MP-ASI anak usia 6-24 bulan 100%
7 Konsumsi garam yodium 70 %
8 N/D 85 %
9 D/S 84 %
P2 (PEMBERANTASAN PENYAKIT)
1 Penemuan penderita AFP ≥ 2%
2 Penanganan penderita AFP 10%
3 Penemuan penderita pneumonia balita 100%
4 Penemuan penderita diare 10%
5 Penanganan penderita diare 100%
6 Penemuan suspek TB (pasien diperiksa sputum) 70%
7 Penemuan pasien baru BTA positif 15%
8 Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif 90%
< 50
9 Penemuan penderita DBD kasus/100.000
10 Penanganan kasus DBD 100%
1 ABJ 95%
12 Imunisasi HB 0-7 hari 91%
13 Imunisasi BCG 80%
14 Imunisasi DPT/HB 1 95%
15 Imunisasi DPT /HB 3 90%
16 Imunisasi campak bayi 90%
17 Imunisasi DT kelas 1 95%
18 Imunisasi campak kelas 1 95%
19 Imunisasi Td kelas 2-5 95%
20 Imunisasi TT WUS 95%
PKPR
Penjaringan kesehatan siswa SMA dan s etingkat 100%
1 Cakupan pelayanan kesehatan remaja 87%
2 Pembinaan kesehatan di sekolah 100%
3 Jumlah kader yang dilatih kesehatannya 10%
4 LANSIA Panduan Manual Mutu Puskesmas Monta 41
Posyandu lansia dibina 100%
1 Pelayanan kesehatan pada pralansia dan lansia 78%
KEPALA PUSKESMAS MONTA
dr. Wahyuni
NIP. 19770814 2006042013
dr. Wahyuni
NIP. 19770814 2006042013
Kesalahan/Penukaran resep
Kepuasan pelanggan 100%
8. GIZI Tidak adanya kejadian kesalahan ≥90%
pemeberian diet pasien
Kepuasan pelanggan 100%
9. SANITASI Kunjungan ulang pada pasien yang ≤1,5%
dirujuk keklinik sanitasi dengan kasus
yang sama
Kepuasan pelanggan 100%
10 REKAM MEDIS Waktu penyediaan dokumen rekam 100%
medik
Kepuasan pelanggan 100%
11 LABORATORIUM Waktu tunggu hasil pemeiksaan widal 100%
≤ 40 menit
Kepuasan pelanggan 100%
dr. Wahyuni
NIP. 19770814 2006042013