NO: 01/PED/REV-00/WHK
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas Nania bertekad untuk membangun dan menerapkan sistem
manajemen mutu (SMM) yang di dasarkan pada sistem akreditasi puskesmas.
Penerapan tersebut di tunjukan untuk dapat memberikan pelayan yang lebih
baik dan bermutu kepada masyarakat.
Akreditasi puskesmas Nania merupakan upaya peningkatan mutu dan kinerja
pelayanan yang di lakukan melalui membangun sistem manajemen mutu (SMM),
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan sistem pelayanan klinis untuk
memenuhi standar akreditasi yang di tetapkan dan peraturan perundangan yang
berlaku.
Untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan sistem
pelayanan maka perlu di susun aturan internal yang menjadi dalam pelaksanaan
upaya kesehatan di puskesmas Nania.
Regulasi internal tersebut berupa kebijakan, manual mutu, standar prosedur
operasional (SPO) dan dokumen lain yang disusun berdasarkan peraturan
perundangan dan pedoman-pedoman eksternal yang berlaku.
Manual mutu yang di susun oleh puskesmas dapat di jadikan acuan untuk
mengetahui sistem gambaran dasar sistem manajemen mutu yang di terapkan di
lingkup puskesmas Nania. Selain di jadikan pedoman bagi manajemen dan
pegawai puskesmas Nania dalam pelaksanaan kegiatan operasional harian,
manual mutu ini juga dapat di jadikan sebagai bahan /sumber informasi yang benar
bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan puskesmas Nania.
Manual mutu ini akan di jabarkan kembali dalam dokumen sistem mutu yang
lain, di mana akan di jelaskan lebih detail tata cara pelaksanaan berbagai proses
yang sudah di gambarkan dalam manual mutu. Penyusunan manual mutu di
puskesmas Nania di dasarkan pada instrumen Akreditasi Puskesmas. Secara garis
besar manual mutu ini membahas berbagai hal sebagal berikut :
Lingkup penerapan sistem manajemen mutu puskesmas Nania dan justifikasi
untuk mengesampingkan yang di perkenankan (permissible exlusions).
Dokumentasi sistem mutu yang di terapkan
Gambaran dan interaksi berbagai proses yang di terapkan
Tujuan Landasan hukum dan acuan dalam penyusunan dokumen mutu
1. PROFIL PUSKESMAS
a. Gambaran Umum Puskesmas
Puskesmas Nania terletak di kelurahan Nania kecamatan Sirimau Kota
Ambon, dengan wilayah kerja meliputi satu kelurahan dan satu dusun
yang keduanya masuk wilayah administratif Kecamatan Sirimau Kota
Ambon yang terdiri dari :
Dusun Ahuru terdiri dari 2 RW dan 5 RT
Kelurahan Nania terdiri dari 5 RW dan 14 RT
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Nania adalah :
Sebelah utara berbatasan dengan desa Soya
Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Amantelu
Sebelah barat berbatan dengan Kelurahan karang panjang dan
Sebelah timur berbatasan dengan desa Batu Merah.
Luas dan jarak puskesmas Nania terdiri dari:
Kelurahan Nania S5 km 2
Dusun Ahuru 20 km 2
b. Visi Puskesmas
Terwujudnya masyarakat yang sehat dan mandiri melalui pelayanan
kesehatan yang merata dan prima
c. Misi Puskesmas
1) Mengupayakan penyelenggaraan rawat jalan yang bermutu dan
merata melalui pelayanan kesehatan di puskesmas dan Pustu
2) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para tenaga kesehatan di
puskesmas dan memberikan pelayanan yang optimal kepada
masyarakat
3) Menyelenggarakan program upaya kesehatan masyarakat yang
meliputi usaha promosi kesehatan, pemberantasan penyakit menular,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, upaya kesehatan ibu dan anak
termasuk KU dan pengobatan dasar serta upaya lainya sesuai
kebutuhan
4) Membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pada seluruh
lapisan masyarakat
d. Struktur Organisasi Puskesmas.
Lampiran 1
e. Moto Puskesmas
SMARTIESS (senyum, Menyapa, Aktif, Ramah, Terprogram, Inovatif, Empati, Salam
Simpatik)
f. Tata Nilai
Kejujuran, Keterbukaan, Melayani Dengan Rendah Hati Dan Penuh Dengan Cinta
Kasih
2. KEBUAKAN MUTU
Pimpinan Dan Staf Puskesmas Nania Berkomitmen Untuk:
1) Puskesmas Nania mewujudkan masyarakat Nania yang sehat melalui
pelayanan kesehatan yang profesional dan sasaran mutu yang terukur
dan berorientasi pada pelanggan dengan melakukan peningkatan
berkelanjutan dan sesuai ketentuan yang berlaku dan menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku
2) Puskesmas Nania memastikan kebijakan Mutu :
a. Telah di tetapkan dan di gunakan sebagai dasar untuk meninjau dan
menetapkan sasaran mutu
b. Sesuai visi dan misi puskesmas serta mencakup komitmen bersama
c. Di komunikasikan dan di mengerti oleh seluruh karyawan puskesmas
Nania
d. Senantiasa di tinjau ,di sesuaikan dengan perkembangan zaman
bersama dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
3. PROSES PELAYANAN /ALUR
PELAYANAN
Lampiran 2
B. RUANG LINGKUP
Manual mutu ini di susun berdasarkan standar akreditasi puskesmas dan IS0
9001:2008 yang meliputi persyaratan umum SMM tanggung jawab manajemen,
manejernen sumber daya, dan proses pelayanan yang terdiri dar pelayanan
kesehatan masyarakat (wajib pengembangan) dan pelayanan kesehatan
perorangan
Ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat wajib meliputi:
1. Promosi kesehatan
2. KIA/KB
3. Gizi Masyarakat
4. Kesehatan lingkungan
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit (p2p)
6. Pengobatan masyarakat
Ruang lingkup pelayanan kesehatan perorangan meliputi:
1. Loket pendaftaran
2. Poli umum
3. Poli Gigi
4. Poli tindakan (UGD)
5. Poli KIA/ KB
6. Poli Gizi
7. Laboratorium
8. Apotek
C. TUJUAN
Manual mutu ini di susun sebagai acuan bagi puskesmas Nania dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat maupun untuk menyelenggarakan pelayanan klinis.
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Landasan hukum yang di gunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah:
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1996 Tentang kesehatan
3. Peraturan pemerintah nomor 65 Tahun 2005 tentang pedoman penyusunan dan
penerapan standar pelayanan minimal
4. Kepmenkesb Nomor 128/MENKES/ SK/l1/2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas
Acuan yang di gunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah akreditasi
puskesmas dan persyaratan ISO 9001;2008
E. ISTILAH DAN DEFINIS
1. Pelanggan ; pihak yang menerima /menggunakan produk
2. Kepuasan pelanggan : persepsi pelanggan tentang sejauh mana kebutuhan
pelanggan dapat di penuhi
3. Pasien : Seseorang yang membutuhkan atau menerima pelayanan medis
4. Tindakan koreksi : Kegiatan atau usaha untuk menghilangkan penyebab dari
suatu ke tidak sesuaian yang suda terjadi
5. Tindakan preventif: Kegiatan atau usaha untuk menghilangkan dari suatu
organisasi
6. Manual Mutu : Dokumen yang menjelaskan sistem manajemen mutu dari suatu
organisasi
7. Dokumen : Seperangkat informasi dan media pendukungnya yang bertujuan
sebagai acuan dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar sesuai dengan sistem
manajemen mutu.
8. Rekaman : Suatu dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu telah di capai atau
suatu bukti bahwa kegiatan telah di laksanakan
9. Efektivitas: seberapa besar tingkat output yang di capai dengan output yang di
harapkan
10. Efisiensi : hubungan antara hasil yang dicapai dengan sumber daya yang di
gunakan
11. Proses : Seperangkat kegiatan yang saling berhubungan yang merubah input
menjadi output.
12. Sasaran mutu: Sesuatu yang ingin di capai yeng berhubungan dengan mutu
13. Perencanaan mutu: aktivitas pengembangan produk dan proses yang di
butuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
14. Kebijakan mutu : Maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi
tentang mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh tiap manajemen
II. SISTEM MANEJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Nania menetapkan mendokumentasikan ,memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi puskesmas dan standar ISO
9001 :2008 Sistem ini di susun untuk memastikan telah di terapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses proses penyelenggaraan pelayanan
kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayanan
klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung Jawab penyediaan sumber
daya mulai dari perencanaan yang berdar pada kebutuhan dan harapan
masyarakat. Verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan
dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang di capai,monitoring
dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan
B. PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
1. Pengendalian Dokumen
a. Dokumen sistem manajemen mutu adalah suatu dokumen yang memuat
informasi yang bertujuan sebagai acuan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan agar sesuai dengan sistem manajemen mutu.
b. Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang di
susun meliputi :
Dokumen level I: Kebijakan
Dokumen level 2:Manual mutu
Dokumen level 3:standar operasional prosedur
Dokumen level 4 Rekaman hasil pelaksanaan kebijakan dan prosedur/data
c. Prosedur pengendalian dokumen mengatur :
pembuatan dokumen
pemeriksaan dokumen
Pengesahan dokumen .
Menetapkan status dokumen
Mendaftarkan dokumen ke daftar induk dokumen
Pendistribusian dokumen
penerimaan dokumen
Peninjauan ulang atau revisi dokumen
Penanganan dokumen eksternal
menerus
d. Melaporkan hasil kinerja sistem manajemen mutu kepada tiap manajemen
manajemen mutu
7. Komunikasi internal
Komunikasi internal antara pimpinan atau antar pegawai merupakan kegiatan
yang sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem
komunikasi di pastikan di atur dengan baik dan menekankan hal-hal sebagai
berikut :
a. Tiap manajemen mengupayakan agar komunikasi dengan bawahannya di
pastikan. berjalan lancar
b. Komunikasi di arahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya
mengenai sistem manajemen mutu
c. Komunikasi di arahkan agar pegawai memahami target-target pekerjaan
yang ingin di capai
d. Komunikasi di arahkan untuk memastikan persyaratan yang telah di
tetapkan di penuhi
e. Komunikasi internal di atur secara sistematis dan terdokumentasi
D. TINIAUAN MANEJEMEN
Tinjauan manejemen di lakukan 2 kali dalam setahun
a. Agenda manajemen rapat tinjauan manajemen mencakup antara lain :
Hasil audit internal
Umpan balik/ pengaduan pelanggan
Kinerja proses/Hasil kerja rawat jalan
Hasil tindakan koreksi/ pencegahan
Tindak lanjut dari hasil tinjauan sebelumnya
Rencana perubahan/perbaikan sistem manajemen mutu
Sasaran sebelumnya
b. Hasil dari tinjauan manajemen
Peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu
Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan
Identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang
di perlukan
c. Manejemen Sumber Daya
1. Penyediaan sumber daya
Pimpinan puskesmas memastikan ketersediaan sumber daya untuk
menjalankan sistem manajemen mutu serta untuk mencapai sasaran yang
telah di tetapkan Sumber daya yang di perlukan di identifikasi oleh
koordinator unit dan di sampaikan kepada manajemen melalui mekanisme
yang telah di atur
2. Manajemen sumber daya manusia
Puskesmas menjamin pegawai yang bekerja di pelayanan memiliki
kompetensi berdasarkan pendidikan, pelatihan keahlian dan pengalaman
yang sesuai. Kompetensi yang perlukan oleh setiap pegawai agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara tepat dan benar
sesuai dengan sasaran dan persyaratan yang telah di rencanakan harus di
pastikan di penupenuh
3. Infrastruktur
a. Sarana kerja/ Infrastruktur untuk mendukung pekerjaan dan mencapai
sasaran, persyaratan produk/proses di pastikan terpenuhi.
b. Memelihara secara teratur terhadap alat-alat medis maupun fasilitas
pendukungnya perlu di lakukan agar senantiasa dalam kondisi baik dan
siap si operasikan.
c. Sarana Kerja baru yang di perlukan secepatnya di identifikasikan di
tindak lanjuti sesuai dengan prosedur yang berlaku
d. Koordinator unit bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan dan
kelengkapan sarana kerja dan kelayakan kondisi sarana kerja pada
bagian yang di pimpinnya
4. Lingkungan Kerja
a. Lingkungan tempat kerja di kendalikan, sesuai prosedur yang ada
b. Pengendalian lingkungan kerja di maksudkan agar lingkungan kerja
senantiasa dalam keadaan rapi,bersih,aman dan nyaman
c. Pegawai dan pimpinan berkewajiban mengupayakan dan menjamin
agar lingkungan kerja terkendali
d. Pengendalian lingkungan kerja di maksudkan untuk mendukung
komitmen mutu dan kepuasan pelanggan untuk mencapai kesesuaian
terhadap persyaratan proses pelayanan yang telah di tetapkan
e. Setiap manajemen mewajibkan semua pegawai untuk menjalankan
program tata graha (5 R = Ringkas,rapi,Resik,Rawat, rajin)
f. Setiap koordinator unit bertanggung jawab untuk memastikan program
5R di pahami dan di jalankan oleh seluruh pegawai pada unit kerjanya.