Disiapkan oleh :
dr. Meirina Erni Wuleang
Wakil Manajemen Mutu
Dokumen ini milik Puskesmas Mungkajang, Kota Palopo dan tidak dapat
Digunakan tanpa ijin Kepala Puskesmas
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas bimbingan dan hidayah – Nya
kepada kita, sehingga Puskesmas Mungkajang Kota Palopo telah memiliki Sistem Manajemen
Mutu yang mengacu kepada standar Akreditasi Puskesmas.
Sistem Manajemen Mutu yang telah didokumentasikan ini merupakan acuan
operasional Puskesmas dalam menjalankan aktivitasnya sesuai dengan Visi, Misi dan Kebijakan
Mutu yang telah ditetapkan serta menjadi acuan dalam melakukan kaji ulang terhadap kinerja
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Bagi para pelanggan (pasien dan masyarakat), Pedoman Mutu ini memberikan peragaan
mengenai Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan di Puskesmas Mungkajang Kota Palopo dan
memberikan informasi bahwa suatu pengendalian spesifik yang diterapkan untuk memastikan
konsistensi mutu pelayanan kesehatan, komitmen terhadap peningkatan kinerja dan pengakuan
standar internasional dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan (pasien dan masyarakat).
Saya berharap agar Sistem Manajemen Mutu ini dapat diterapkan, dipelihara dan
ditingkatkan secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan Puskesmas
Mungkajang Kota Palopo guna memuaskan kepada pihak – pihak yang terkait.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RIWAYAT PERUBAHAN
DAFTAR DISTRIBUSI
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Puskesmas
2. Kebijakan Mutu
3. Sasaran Mutu Pelayanan
B. RUANG LINGKUP
C. TUJUAN
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
E. ISTILAH DAN DEFENISI
BAB II. SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGARAAN
PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
C. PENGENDALIAN REKAMAN
BAB III. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
B. FOKUS PADA SASARAN/PASIEN
C. KEBIJAKAN MUTU
D. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN
SASARAN KINERJA/MUTU
E. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI
F. WAKIL MANAJEMEN MUTU/PENANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
MUTU
G. KOMUNIKASI INTERNAL
BAB IV. TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
B. MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN
C. LUARAN TINJAUAN
BAB V. MANAJEMEN SUMBER DAYA
A. PENYEDIAAN SUMBER DAYA
B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
C. INFRASTRUKTUR
D. LINGKUNGAN KERJA
BAB VI. PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS
1. Perencanaan Realisasi Pelayanan
2. Proses Yang Berhubungan Dengan Sasaran
3. Pembelian
4. Penyelenggaraan UKM
5. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM
B. PELAYANAN KLINIS (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang Berhubungan Dengan Pelanggan
3. Pembelian/Pengadaan Barang Terkait Dengan Pelayanan Klinis
4. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
6. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan
BAB VII. PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Puskesmas
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Mungkajang terletak di Kecamatan Mungkajang dan berada
didekat dengan ibukota kecamatan. Puskesmas Mungkajang mempunyai luas
wilayah kerja 53, 8 km2 dan wilayah kerjanya terdiri dari 4 kelurahan yaitu
Mungkajang, Murante, Latuppa dan Kambo.
Puskesmas Mungkajang dibangun di atas tanah seluas 8.308 m2 dengan luas
gedung/bangunan 909 m2 . Puskesmas Mungkajang mempunyai 2 rumah dinas, 1
rumah dinas dokter umum dan 1 rumah dinas paramedis. Sarana penunjang terdiri
dari 2 unit Puskesmas Pembantu, 2 unit Poskeskel, 15 Posyandu, 1 unit mobil
Puskesmas Keliling (Pusling) serta 9 unit kendaraan roda 2.
b. Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga : 96 orang
Pegawai Negeri Sipil 38 orang, tenaga kontak 5( Dokter gigi 1 orang,Dokter umum 1
orang,S1 AKK 1 orang,DIII Kebidanan 2 orang, dan tenaga sukarela 53 orang
S1 Kedokteran umum : 5 orang
S1 Kedokteran gigi : 3 orang
S1 Kesehatan masyarakat : 3 orang
S1 Gizi : 2 orang
S1 Kesling : 1 orang
Profesi Ners : 12 orang
Profesi apoteker : 1 orang
S1 Keperawatan : 11 orang
S1 Farmasi : 1 orang
S1 Umum : 1 orang
DIII Keperawatan : 9 orang
DIV Keperawatan gigi : 1 orang
DIV Kebidanan : 3 orang
DIII Kebidanan : 41 orang
DIII Gizi : 1 orang
DIII Farmasi : 1 orang
DIII Analis laboratorium : 1 orang
SPK : 1 orang
SMA : 2 orang ( Security dan Cleaning Service)
c. Visi, Misi dan Motto
Visi : “Terwujudnya Puskesmas Mungkajang Sehat, Menuju Kecamatan
Mungkajang Berbasis Wisata Sehat Tahun 2023”
Misi : - Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Mungkajang
- Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Mungkajang
- Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
Motto : Disiplin dalam bekerja prima dalam pelayanan
Tata nilai : “CERIA”
C Cepat
E Efisien
R Ramah
I Inovatif
A Amanah
d. Layanan Kesehatan
- Administrasi dan Manajemen (ADMIN)
Pembuatan Surat Keterangan Sehat/Sakit
Pembuatan Surat Keterangan Perkiraan Persalinan
Pelayanan Pengaduan Masyarakat
- Upaya Kesehatan perorangan (UKP)
Pelayanan Pemeriksaan Umum
Pelayanan gigi dan mulut
Pelayanan KIA
Pelayanan KB
Pelayanan pemeriksaan lansia dan prolanis
Pelayanan Farmasi
Pelayanan Laboratorium
Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Kesehatan Akupresur
Pelayanan Konseling : - Konseling TB/Kusta dan Malaria
- Konseling Gizi
- Konseling ISPA/Diare
- Konseling HIV/AIDS dan IMS
- Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes)
Pelayanan UKS dan UKGS
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling)
Pelayanan Gizi Masyarakat
Pelayanan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Pelayanan Penyakit Tidak Menular
Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Pelayanan Kesehatan Jiwa
Pelayanan Kesehatan Olahraga (Kesorga)
Pelayanan Kesehatan Indera
Pelayanan Kesehatan Lansia
Pelayanan Kesehatan Kerja
Pelayanan Pengobatan Tradisional (Battra)
- Jaringan Puskesmas
Pustu Latuppa
Pustu Murante
Poskeskel Siguntu
Poskeskel Kambo
2. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi Puskesmas Mungkajang yang memuat
komitmen mutu dan kepedulian terhadap kepuasan pelanggan. Kebijakan mutu menjadi
acuan untuk menetapkan sasaran mutu, mengevaluasi pencapaian sasaran serta acuan
perbaikan yang akan dilakukan. Untuk mencapai visi dan misi, Puskesmas Mungkajang
berkomitmen :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima, akurat dan terpercaya berdasarkan
peraturan perundang – undangan
2. Menerapkan dan meningkatkan secara berkesinambungan efektivitas sistem
manajemen mutu
3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menuju kemandirian hidup sehat secara
pribadi maupun masyarakat.
Kebijakan mutu meliputi
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis dan penanggung
jawab upaya puskesmas wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pemimpin wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan diseluruh jajaran puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM dan UKP disepakati bersama
dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
4. Tata nilai Puskesmas Mungkajang adalah “CERIA” (Cepat, Efisien, Ramah, Inovatif
dan Amanah).
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja.
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, misi dan
tujuan puskesmas.
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Mungkajang dengan
pendekatan multidisiplin dan dikoordinasikan oleh wakil manajemen mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen,
perencanaan mutu/kinerja UKM dan perencanaan mutu pelayanan klinis.
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak :
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kaji banding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
f. Pengukuran indikator mutu
10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak :
a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
b. Pengukuran indikator mutu oleh masing – masing penanggung jawab
c. Penerapan manajemen risiko
d. Penerapan rencana monitoring dan evaluasi
11. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi paling
tidak :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan – kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
e. Pengukuran indikator pelayanan klinis.
f. Upaya – upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada pelayanan klinis .
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan – kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
12. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir – butir di bawah ini:
a. Konsistensi dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas dan perencanaan
puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari kementerian kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan
13. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan
14. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
15. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah :
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan gawat darurat
Kebijakan mutu di atas disosialisasikan dan dipastikan dipahami oleh seluruh staf
puskesmas serta ditinjau secara berkala untuk menjamin kesesuaiannya.
3. Sasaran Mutu Puskesmas
I Indikator Mutu Administrasi dan Manajemen
NO. SASARAN INDIKATOR TARGET
1. Kepegawaian Kenaikan pangkat 100 %
Kenaikan gaji berkala 100 %
Kelengkapan arsip :
a. Agenda surat masuk 95 %
b. Agenda surat keluar 100 %
Melaksanakan Lokakarya Mini Bulanan 100 %
Melaksanakan Lokakarya Mini Lintas Sektor 100 %
Melaksanakan Sosialisasi Hasil Pertemuan dan Pelatihan 85 %
Pengantaran jadwal 100 %
2. Perencanaan Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah 90 %
berdasarkan prioritas tahunan
Menyusun RPK secara terinci dan lengkap 75 %
Validasi RPK bulanan yang terinci dan lengkap setiap 100 %
bulan
Pelaporan SP2TP paling lambat tanggal 8 setiap bulan 100 %
Membuat data 10 penyakit terbanyak paling lambat 100 %
tanggal 8 setiap bulan
Membuat dan mengirim laporan bulanan ke dinas keseha- 100 %
tan tepat waktu paling lambat tanggal 5 setiap bulan
Pelaporan dengan sistem 1 pintu disertai dengan arsip 95 %
paling lambat tanggal 5
3. Keuangan Persentase realisasi anggaran
a. Realisasi APBD 100 %
b. Realisasi JKN 90 %
c. Realisasi BOK 99,90 %
Membuat pencatatan dan pelaporan secara berkala setiap
bulan
a. Anggaran APBD
Buku kas tunai 100 %
Buku kas umum 100 %
Buku bantu pajak 100 %
b. Anggaran JKN
Buku kas tunai 100 %
Buku kas umum 100 %
Buku bantu pajak 100 %
Buku bantu rekening 100 %
Buku kas umum non kapitasi 100 %
c. Anggaran BOK
Buku kas tunai 100 %
Buku kas umum 100 %
Buku bantu pajak 100 %
Buku bantu rekening 100 %
4. Barang Update data inventaris sekali setahun 100 %
Melaksanakan stok opname secara berkala setiap akhir 100 %
bulan
Pelaksanaan jadwal pemeliharaan 100 %
Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing – 100 %
masing ruangan sekali setahun
Pembuat laporan :
a. Pembuat laporan 100 %
b. Laporan triwulan 100 %
c. Laporan semester 100 %
II Indikator Mutu Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
NO URAIAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/STRATEGI
1. Pelayanan Pemberi pelayanan 100% Dilakukannya pelayanan gigi oleh
poli gigi adalah dokter gigi tenaga yang kompeten dan berwenang
Kepuasan pasien 100% Bekerja sesuai dengan SOP dan
menjalankan kartu kepuasan
Waktu tindakan 100% Bekerja sesuai SOP
2. Pelayanan Pemberi pelayanan 100% Dilakukannya pelayanan oleh tenaga
poli adalah dokter yang kompeten dan berwenang
umum Meminimalkan 100 Bekerja sama dengan tim Promosi
angka kunjungan pasien/ kesehatan dan Program ISPA untuk
pasien ISPA bulan melakukan langkah promotif dalam
rangka preventif penyakit ISPA
Waktu 100% Bekerja sesuai SOP
pemeriksaan
Kepuasan pasien 100% Bekerja sesuai dengan SOP dan
menjalankan kartu kepuasan
3. Rekam Cakupan pelayanan 100% Memberikan pelayanan yang merata
medik dan dasar masyarakat pada semua masyarakat di wilayah
pendafta- miskin kerja Puskesmas Mungkajang
ran Jumlah pelayanan 100% Memberikan rujukan pada semua
rujukan masyara- pasien yang membutuhkan sesuai
kat miskin dengan syarat dan ketentuan yang
berlaku
Kunjungan rawat 15%
jalan (poli umum)
Kunjungan rawat 4%
Jalan (poli gigi)
Waktu tunggu 100% Bekerja sesuai SOP
pasien
Kepuasan pasien 100% Bekerja sesuai dengan SOP dan
menjalankan kartu kepuasan
4. Pelayanan Tersedianya fasi- 90% Memelihara fasilitas yang ada dan
Laborato- litas laboratorium melakukan permintaan untuk
rium sesuai dengan pengadaan fasilitas yang belum ada
PMK No.75 2014
Waktu tunggu hasil 100% Melakukan pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan sesuai SOP dengan
mempertimbangkan waktu tunggu
pasien sesuai yang telah ditetapkan
Kepuasan Pasien 90% Bekerja sesuai dengan SOP dan
menjalankan kartu kepuasan
5. Pelayanan Pelayanan resep
Farmasi yang rasional
a. Penggunaan 20%
antibiotik pada
pasien ISPA
Berkomunikasi dan bekerja sama
b. Penggunaan 8%
dengan dokter dalam upaya pemberian
antibiotik pada
resep yang rasional(tidak Polifarmasi
pasien diare
dan tepat antibiotik)
c. Penggunaan 1%
injeksi pada
pasien mialgia
d. Rerata item 2,6-3
obat per resep item/resep
Waktu tunggu 100% Bekerja sesuai dengan SOP, dengan
pasien memperhatikan waktu pengerjaan,
tidak lebih 25 menit untuk resep
racikan dan tidak lebih dari 10 menit
untuk resep non racikan
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
puskesmas yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Perorangan serta Upaya Kesehatan Masyarakat dan diimplementasikan.
Hal ini dilakukan karena berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 bahwa Puskesmas, dalam hal ini adalah Puskesmas Mungkajang
merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kota Palopo. Oleh
karenanya, Puskesmas Mungkajang tidak melakukan proses desain dan pengembangan
pelayanan mandiri.
C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis.
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Pedoman mutu ini disusun berdasarkan Standar Internasional dan Peraturan Perundang
– undangan berkaitan tentang Kesehatan dan Pelayanan Publik, diantaranya yaitu :
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan;
5. Permenakertrans Nomor 4 Tahun 1980 tentang Syarat – Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008 tentang
Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2015 tentang
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
21. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Gigi;
22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di FKTP.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Mungkajang Kota Palopo menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan dan memelihara SMM serta terus – menerus memperbaiki keefektifannya
melalui langkah – langkah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk SMM dan aplikasinya sesuai pemetaan
proses Puskesmas Mungkajang Kota Palopo;
b. Menetapkan urutan dan interaksi dari proses – proses tersebut;
c. Menetapkan kriteria dan metode untuk memastikan operasi dan pengendalian setiap
proses efektif;
d. Menyediakan sumber daya dan informasi untuk mendukung pelaksanaan proses tersebut;
e. Memantau, mengukur dan menganalisa proses – proses;
f. Menerapkan tindakan – tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
direncanakan dan perbaikan terus – menerus.
1. Persyaratan Dokumentasi
Dokumen SMM Puskesmas Mungkajang Kota Palopo, terdiri dari :
Kebijakan mutu dan sasaran mutu;
Pedoman mutu;
Standar Operasional Prosedur ( SOP );
Prosedur tetap/instruksi kerja dan dokumen pendukung
Rekaman mutu ( Laporan, checklist, lembar kerja dan form ).
Sistem mutu didokumentasikan dalam suatu hirarki Dokumentasi Sistem Mutu dengan
susunan sebagai berikut :
Kebijakan
Mutu, Sasaran Level – 1
Mutu, Pedoman
Prosedur sistem manajemen mutu Level – 2
Rencana mutu, instruksi kerja, uraian
Jabatan, standar kompetensi, matriks kompetensi Level – 3
dan dokumen lainnya
Formulir dan rekaman Level – 4
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Setiap perubahan dokumen, harus mengacu pada proses pengendalian dokumen.
Persetujuan dan penerbitan data dinyatakan sah bila telah ditinjau oleh fungsi yang
berwenang. Untuk menjamin agar dokumen yang dipergunakan adalah yang terbaru, maka
semua dokumen yang berlaku dicatat dalam Daftar Master Dokumen. Dokumen yang sudah
tidak berlaku/kadaluarsa dipisahkan dan ditarik dari peredaran.
Dokumen – dokumen yang didistribusikan sesuai dengan Daftar Distribusi
Dokumen. Master dokumen tidak didistribusikan, hanya sebagai informasi dan arsip yang
disimpan dan dipelihara oleh Pengendali Dokumen.
Perubahan atau revisi dokumen yang dilakukan harus dilaporkan ke WMM, dimana
sebelumnya disahkan lagi sesuai hirarki pengesahan yang terdapat dalam prosedur
pengendalian dokumen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Prosedur Pengendalian
Dokumen ( PKM-M/SOP/WMM/01).
C. PENGENDALIAN REKAMAN
Manajemen Puskesmas Mungkajang Kota Palopo menetapkan dan memelihara
rekaman untuk memberikan bukti kesesuaian pada persyaratan dan operasi efektif dari
SMM.
Semua rekaman yang mendukung SMM selalu dijaga agar tetap mudah dibaca, siap
ditunjukkan dan diambil.
Prosedur rekaman mutu ditetapkan dengan mengendalikan identifikasi,
pengumpulan, pengambilan, pengarsipan, penyimpanan, perlindungan, masa simpan dan
pembuangannya mengacu kepada Prosedur Pengendalian Rekaman Mutu (
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas Mungkajang Kota Palopo komitmen pada pengembangan dan
penerapan SMM dan terus – menerus memperbaiki keefektifannya dengan :
1. Menyampaikan kepada setiap personil tentang pentingnya memenuhi harapan pelanggan
serta undang – undang dan peraturan yang terkait.
2. Menetapkan kebijakan mutu.
3. Memastikan bahwa sasaran mutu telah ditetapkan.
4. Melakukan tinjauan manajemen.
5. Memastikan tersedianya sumber daya.
C. KEBIJAKAN MUTU
Syarat kebijakan mutu adalah :
1. Sesuai dengan maksud organisasi
2. Memuat komitmen untuk mematuhi persyaratan dan secara berkelanjutan
menyempurnakan efektivitas SMM.
3. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu
4. Dikomunikasikan dan dipahami dalam organisasi
5. Ditinjau agar selalu sesuai
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Kepala Puskesmas Mungkajang Kota Palopo memastikan bahwa proses komunikasi
yang sesuai ditetapkan dalam lingkungan puskesmas dan menjamin keefektifan
berlangsungnya SMM. Contoh komunikasi yang telah berjalan adalah rapat
evaluasi/lokakarya mini setiap bulan.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Kepala Puskesmas Mungkajang Kota Palopo dan WMM bertanggung jawab
mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali
sesuai Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (PKM-M/SOP/WMM/03)
C. LUARAN TINJAUAN
Keluaran RTM adalah :
- Penyempurnaan efektivitas SMM dan proses – prosesnya
- Penyempurnaan produk yang berhubungan dengan persyaratan pelanggan
- Penyediaan sumber daya
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. INFRASTRUKTUR
Kebutuhan akan sarana prasarana diidentifikasi, disediakan dan dirawat, baik
perangkat keras maupun lunak, agar memenuhi syarat – syarat untuk mencapai kesesuaian
pada persyaratan produk.
Prasarana ini mencakup :
- Gedung, ruang kerja dan kelengkapan terkait
- Peralatan proses (baik perangkat keras maupun perangkat lunak)
- Alat/jasa pendukung (transportasi dan komunikasi)
Hal – hal yang lebih rinci mengenai masalah ini diatur dalam Prosedur Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana
D. LINGKUNGAN KERJA
Puskesmas Mungkajang Kota Palopo mengidentifikasi dan mengelola lingkungan
kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan pelayanan, termasuk
mempertimbangkan isu – isu lingkungan seperti konservasi, polusi, penanganan sampah dan
daur ulang. Hal – hal yang lebih rinci mengenai masalah ini diatur dalam Prosedur
Penanganan Sampah Medis
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
BAB VII
PENUTUP