pada Permasalahan
Psikologis Perempuan
dan Anak
•
Mengapa perempuan memilih
jalan tersebut ?
tersebut mengalami :
• Kehamilan Tidak Diinginkan atau
tidak
• direncanakan
Gambaran Psikologis Klien KTD
Depresi : beban psikologis, ekonomi,
tuntutan suami, pekerjaan .
Stress,Cemas :
Merasa rendah diri, malu : kerena telah
hamil di luar nikah,membunuh janin dll
Kurang percaya diri : tidak bisa mengambil
keputusan,
Perasaan dosa, Ketakutan: moral ,agama
KTD selalu berakhir
dengan
aborsi tidak aman
Dengan cara apa ?
• Minum jamu
• Minum obat
• Dipijit kedukun pijat
• Makan makanan tertentu /
minum
• Ke Klinik ilegal
Kebanyakan dari
mereka…………
Meninggal sia sia
Mempunyai anak
yang tidak
sehat
/ cacat
Apa yang bisa Kita lakukan ?
• “Marijadikan kembali KB sebagai
isyu yang tetap Sexy”
Alasan medis dan non medis klien
Kegagalan KB
Kesulitan ekonomi
Jumlah anak banyak
Masalah pada anaknya (autism, cacat)
Usia anak terkecil <1 tahun
Usia ibu >40 thn
Ibu punya penyakit/keluhan
Belum menikah, kontrak kerja
KDRT, Perkosaan
Klien sudah melakukan upaya
pengguguran kandungan sebelumnya
dengan obat-obatan, jamu, secara fisik
dll
Ekonomi
Sosial
Alasan
Penghentian Kesehatan
Kehamilan
Pekerjaan
Gagal KB
Aspek Legalitas
Alasan
Akses Terbatas
Tidak Langsung
Ke
Dokter/Klinik
Biaya Mahal
Melakukan tindakan
Fisik tertentu
Minum buah,
makanan tertentu
Upaya Penghentian
Kehamilan yang Minum obat / jamu
Sudah Dilakukan
Ke dukun
Dokter / klinik
Diri Sendiri
Teman
Pencetus
Penggunaan Pacar / Suami
Jamu/Obat
Media
Provider
Modern Tradisional
Dampak KTD pada Klien
1. Gangguan psikiatris
cemas,
meliputidepresi dan bunuh diri
2. Penyalahgunaan obat terlarang
3. Kekerasan dalam rumah tangga
4. dengan riwayat aborsi
Penelantaran anak pada
ibu
berikutnya
5. Keguguran pada
kehamilan
Peran konseling menjadi
Penting
1. Membantu memecahkan masalah
2. Meningkatkan fungsi kepribadian orang yang di
bantu/klien ( Aktualisasi diri, kesadaran diri,
Kapasitas diri )
3. Meningkatkan akses informasi mengenai
Kesehatan reproduksi.
4. Meningkatkan tanggung jawab pribadi terhadap
kesehatan reproduksi
5. Menghindari dampak psikologis yang terjadi
Aborsi menjadi
pilihan
Masih kurangnya tanggung jawab suami istri
danterhadap kesehatan
reproduksi.
akibatkan kegagalan KB
Terlalu banyak anak dan ketidaksiapan ekonomi
dan psikis.
Adanya larangan aborsi secara legal , sehingga memilih
no
save abortion
Kekerasan rumah tangga
Bagan
KTD
Dampak buruk dilanjutkan
kehamilan
Depresi ringan sampai berat pada ibu dapat terjadi, yang
bisa sangat berpengaruh pada janin, bahkan berakibat
keguguran atau terlahir cacat.
Jika kehamilan tak diinginkan terjadi pada pasangan
yang
belum menikah, akibat yang terjadi bisa jauh lebih besar.
Tidak saja karena akan mengalami konflik internal, semisal
ketidaksiapan, tapi juga mesti menghadapi tekanan dari
lingkungan sosial, semisal celaan.
Selain itu juga berisiko hilangnya kesempatan untuk
mendapat pendidikan formal. Adanya potensi kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT) dan penelantaran anak juga
telah menjadi isu akibat dari aborsi.
Mengurangi kasus KTD
Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi
di sekolah
Dukungan keluarga dengan cara berkomunikasi yang
baik dengan anak sehingga dapat menanamkan
tentang kesehatan reproduksi
Perlunya lembaga di masyarakat yang mengayomi
kebutuhan remaja akan hak reproduksinya, contohnya
klinik remaja
Adanya dukungan pemerintah meliputi penyuluhan dari
BKKBN bekerja sama dengan LSM yang bergerak
dibidang ini
lanjuta
n
Adanya tanggung jawab bersama dalam
melindungi
kesehatan reproduksi di keluarga
Surat nikah
Kartu keluarga
KTP suami istri
Kartu KB sebelumnya
Dokumen yang dibutuhkan
Untuk yang belum menikah :
KTP klien
KTP ortu/pendamping
Akte kelahiran
Kartu keluarga
Wajib didampingi ortu/yang bertanggungjawab
Terimakasi
h