BAB III
ASKEB TEORI
LANGKAH I (PENGKAJIAN)
SUBJEKTIF
Biodata atau identitas klien dan suami
Nama
Perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan klien
Umur
Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap permasalahan kesehatan pasien/klien. Dalam kurun waktu
reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun
Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan bila keadaan mendesak. Dengan diketahuinya alamat
tersebut, bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya. Dengan tujuan untuk memudahkan
menghubungi keluarganya, menjaga kemungkinan bila ada nama ibu yang sama, untuk dijadikan petunjuk saat kunjungan
rumah.
Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan pasien/klien. Dengan
mengetahui pekerjaan pasien/klien, bidan dapat mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonominya agar nasehat
bidan sesuai.
Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien. Dengan
diketahuinya agama pasien/klien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan
kebidanan.
Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan
seseorang.
Suku/Ras
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien. Dengan
diketahuinya suku/ras pasien/klien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan
kebidanan.
Riwayat pasien
Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang kepada bidan. Untuk mengetahui keluhan
utama tersebut pertanyaan yang diajukan oleh bidan adalah sebagai berikut: “Apa yang ibu rasakan.
Setelah pasien menjawab pertanyaan yang diajukan diatas maka pertanyaan selanjutnya adalah sebagai berikut :
Sejak kapan timbulnya gangguan dirasakan?
Ceritakan secara kronologis timbulnya gangguan tersebut?
Apakah gangguan tersebut hilang timbul? Bagaimana frekuensinya?
Dimana letak rasa sakit yang dirasakan? Bagaimana intensitas dan tingkat perawatannya?
Apakah ada keluhan lain?
Apakah gangguan tersebutmenghalangi kegiatan sehari-hari?
Apa yang telah dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan tersebut? Apakah efektif?
Riwayat persalinan
Mencakup jarak antara dua kelahiran, tempat melahirkan, lamanya melahirkan, cara melahirkan. Dengan mengetahui
riwayat persalinan, melihat kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil saat persalinan sekarang dan mengupayakan
pencegahannya dan penanggulangannya. Jika persalinan dahulu terdapat penyulit seperti perdarahan, sectio saesaria,
solusio plasenta, plasenta previa kemungkinan dapat terjadi atau timbul pada persalinan sekarang.
Riwayat nifas
Untuk mengetahui adakah penyakit atau kelainan pada masa nifas yang lalu (perdarahan, feloris)
Riwayat kelahiran anak
Berat bayi sewaktu Lahir
Untuk mengetahui kondisi bayi apakah sehat atau mengalami trauma lahir dimana hal ini terjadi karena trauma pada bayi
akibat tekanan mekanik (seperti kompresi dan traksi) selama preses persalianan.Kejadian ini terjadi pada berat badan bayi
lebih dari 4.500 gram.
Kelainan Bawaan Bayi
Untuk dapat segera melakukan tindakan preventif pada bayi agar tidak memperparah kondisi.
Jenis Kelamin Bayi
Untuk mengetahui jenis kelamin bayi sebagai dokumentasi.
Status Bayi yang Dilahirkan: hidup atau mati
Bila bayi hidup, bagaimana keadaannya sekarang,
Bila meninggal, apa penyebab kematiannya
Riwayat psikologis
Perlu ditanyakan untuk mengetahui bagaimana keadaan psikologis ibu sebelum hamil. apakah pernah mengalami riwayat
penyakit gangguan jiwa dan kemungkinan juga sebelumnya ibu pernah mengalami depresi,stress dan trauma sebelumnya.
Riwayat keluarga berencana
Untuk mengetahui jenis kontrasepsi apa yang dipakai klien sebelumnya,apakah ada efek samping setelah penggunaan
kontrasepsi, lamanya menggunakan alat kontrasepsi, alasan pemakaian serta pemberhentian kontrasepsi (bila tidak
memakai lagi), serta keluhan selama memakai alat kontrasepsi. Karena kemungkinan berpengaruh terhadap gangguan
kehamilan ektopik sekarang,contohnya pada infeksi pemakaian IUD yang merupakan salah satu faktornya.
Riwayat penyakit
Untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah diderita pasien/klien. Informasi ini penting untuk melihat kemungkinan
yang dapat terjadi pada klien dan mengupayakan pencegahannya dan penanggulangannya. Klien dengan riwayat Infeksi
saluran telur (salpingitis),seperti bakteri khusus dapat menimbulkan gangguan pada tuba fallopi adalah Chlamydia
trachomatis pada motilitas saluran telur,riwayat operasi tuba,riwayat cacat bawaan pada tuba, seperti tuba sangat
panjang,riwayat kehamilan ektopik sebelumnya,riwayat bekas radang pada tuba yang dapat menyebabkan perubahan-
perubahan pada endosalping,riwayat tumor yang mengubah bentuk tuba,dan riwayat Penyakit Menular Seksual (PMS)
seperti gonorrhea, klamidia dan PID (pelvic inflamamtory disease).
OBJEKTIF
Untuk mengetahui keadaan setiap bagian tubuh dan pengaruhnya terhadap kehamilan untuk diupayakan pencegahan dan
penanggulangannya.
Pemeriksaan Keadaan Umum
Pengukuran tanda tanda vital
Meliputi pemeriksaan tekanan darah,nadi,suhu dan pernafasan.ibu dengan gangguan jiwa didapatkan tekanan
darah,suhu,nadi dan pernafasan melebihi dari normal.
Pemeriksaan khusus
Secara inspeksi
Yaitu pemeriksaan pandang yang di mulai dari kepala sampai kaki.yang di nilai adalah kemungkinan bentuk tubuh yang
normal, kebersihan kulit, rambut, muka, konjungtiva, sclera, hidung dan telinga, mulut apakah ada karies stomatitis, karang
gigi, leher apakah ada pembesaran kelenjer gondok, payu dara apakah simetris kiri dan kanan, keadaan putting susu
menonjol atau tidak, colostrums ada atau tidak, perut membesar sesuai dengan tua kehamilan, apakah ada bekas luka
operasi, vulva apakah bersih, ada varises atau tidak, oedema dan pengeluaran dari vagina. Anus apakah ada hemoroid,
extremitas atas dan bawah apakah ada kelainan.
o Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan Hb.
Tes kejiwaan dengan cara berkolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan,psikiater dan psikologi.
LANGKAH II (INTERPRETASI DATA)
Pada langkah ini, bidan menganalisa data dasar yang diperoleh pada langkah pertama, menginterpretasikannya secara
akurat dan logis, sehingga dapat merumuskan diagnose atau masalah kebidanan.
Di dalam diagnosa unsur – unsur berikut perlu dicantumkan yaitu:
Keadaan Pasien (ibu)
Keadaan pasien dicantumkan untuk membantu merumuskan masalah (diagnosa).
Masalah Utama dan Penyebabnya
Masalah dirumuskan bila bidan menemukan kesenjangan yang terjadi pada respon ibu terhadap kelahiran bayi. Tujuan
mengetahui masalah utama dan penyebab adalah melakukan pengkajian lebih lanjut untuk diberikan intervensi khusus,
baik berupa dukungan/penjelasan/tindakan/follow up/rujukan.Masalah Utama dan Penyebabnya.
Gangguan aktifitas
Dasar : ketidakmampuan melakukan aktifitas normal
Gangguan rasa nyaman
Dasar : perubahan pola istirahat.
Gangguan makanan dan cairan
Dasar : Ibu mengalami penurunan nafsu makan
Kebutuhan
KIE pada ibu tentang tanda-tanda penyakit jiwa.
LANGKAH III (IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL)
Langkah ini merupakan langkah antisipasi, sehingga dalam melakukan asuhan kebidanan, bidan dituntut untuk
mengantisipasi permasalahan yang akan timbul dari kondisi yang sudah ada/sudah terjadi.
LANGKAH IV (TINDAKAN SEGERA)
Pada tahap ini bidan mengidentifiksi perlunya tindakan segera, baik tindakan intervensi, tindakan konsultasi,
kolaborasi dengan dokter atau rujukan berdasarkan kondisi klien.Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari
proses penatalaksanaan kebidanan dalam kondisi emergensi, berdasarkan hasil analisa data bahwa klien membutuhkan
tindakan segera untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
LANGKAH V (PERENCANAAN)
Tujuan di dalam rencana kegiatan ini adalah untuk menunjukkan perbaikan-perbaikan yang diharapkan.
LANGKAH VI (PELAKSANAAN TINDAKAN)
Merupakan tindakan pelaksanaan dari rencana tindakan yang akan diberikan pada pasien agar mendapatkan asuhan
yang komperhensif.
LANGKAH VII (EVALUASI)
Merupakan penilaian ulang yang dilakukan oleh bidan yang berguna untuk menentukan sejauh mana hasil
pelaksanaan yang telah dilakukan terhadap pasien sehingga asuhan yang diberikan efektif.
BAB IV
KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN
DEPRESI POST PARTUM TERHADAP Ny. “Y” P1AOH1 HARI KE 2 POST PARTUM DI KLINIK BERSALIN
SEHAT SENTOSA PADANG
TANGGAL 14 JUNI 2012
PENGUMPULAN DATA DASAR
Tanggal 14 Juni 2012
pukul 14.00 wib
Identitas
Nama : Yeni Susanti Nama suami : Jatmiko
Umur : 21 tahun umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : DIII Pendidikan : S1
Suku : Jawa Suku : Jawa
Alamat : Jalan Melati No. 45 Alamat : Jalan melati No. 45
Kota Alam Kota Alam
Anamnesa
Keluhan utama
Ibu post partum hari ke 2 mengeluh sangat merasa sedih, tidak ingin melihat apalagi mendekati bayinya, karena lahir bayi
perempuan, ibu tidak nafsu makan, merasa lelah yang berlebihan dan tidak bisa tidur.
Riwayat persalinan sekarang
A. Waktu persalinan : 12 Juni 2012 pukul 12.30 wib
B. Tempat persalinan : BPS
C. Ditolong oleh : Bidan
D. Jenis persalinan : spontan
E. Lama persalinan
– Kala I : ± 10 jam
– Kala II : ± 30 menit
– Kala III : ±15 menit
– Kala IV : ± 2 jam
6. Ketuban
– Warna : jernih
– Jumlah : ± 500 cc
– Bau : amis
7. Bayi
– Jenis kelamin : perempuan
– A/S : 9/10
– BB : 3500 gr
– PB : 47 cm
– Molase : tidak ada
– Kelainan : tidak ada
8. Plasenta
– Ukuran : 500 gr
– Insersi : normal
– Kotiledon : lengkap
– Kelainan : tidak ada
9. Perdarahan selama persalinan : ± 55 cc
10. Komplikasi persalinan : tidak ada
11. Riwayat kontrasepsi ; Tidak ada
12. Riwayat kesehatan
Jentung : tidak ada
Ginjal : tidak ada
DM : tidak ada
Hipertensi : tidak ada
Hepatitis : tidak ada
Dll : tidak ada
13.Status perkawinan
Usia nikah pertama kali : 22 thun
Status pernikahan : syah
Lama pernikahan : 2 tahun
Pernikahan ke :1
14.Pola nutrisi.
Makan
– Frekwensi : 1 x sehari
– Warna : kuning padat
– Keluhan : tidak ada
2. BAB
– Frekwensi : 3-4 x sehari
– Konsistensi : cair
– Warna : kuning jenih
– Keluhan : tidak ada
16. Pola istirahat dan tidur
i. Istirahat siang : 1-2 jam
ii. Istirahat malam : 3-4 jam
iii. Keluhan : susah tidur
iv. Personal hygiene
Mandi : 1 x sehari
Gosok gigi : 2 x sehari
Keramas : 1 x dua hari
Ganti pembalut : 2-3 x sehari
Ganti pakaian : 2 x sehari
Olah raga
Senam nifas : dilakukanFrekwensi : 1 x seminggu.
17.Pola hidup sehatMerokok : tidak ada
Alcohol : tidak ada
Jamu-jamu : tidak ada
6. Ekstremitas
Oedema : tidak ada
Reflex : ka/ki (+/+)
Kemerahan : tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium
Darah
– Hb : 11 gr %
SOAP
Subjektif :
1. Keluarga mengatakan bahwa Ny. “ Y “ tidak ingin melihat apa lagi mendekati bayinya kerena jenis kelamin bayinya
tidak sesuai dengan harapan.
2. Keluarga mengatakan ibu tidak nafsu makan ,merasa lelah yang berlebihan ,dan tidak bisa tidur.
Objektif:
1. Pemeriksaan Fisik
2. Keadaan umum : ibu tampak kusut dan lemah
3. Kesadaran : composmentis
4. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36 ⁰C
P : 24 x/menit
Pemeriksaan Khusus
1. Wajah
– Conjungtiva : tidak pucat
– Sclera : tidak kuning
2. Leher : tidak ada perbesaran kelenjar tyroid
3. Payudara
– Pengeluaran : ada (+)
– Bentuk : simetris kiri dan kanan.
– Putting susu : menonjol
4. Abdomen
– Bentuk : simetris
– Tinggi fundus uteri : 2 jari bawah pusat
– Kontraksi : ada
– Kandung kemih : kosong
5. Genetalia
– Perineum : utuh
– Lochea : rubra
Warna : darah merah
Jumlah : 10 cc
Bau : tidak busuk
6. Ekstremitas
Oedema : tidak ada
pemeriksaanlaboratorium
Darah
Hb : 11 gr %
Assessment :
Ibu nifas P1A0H1 hari ke 2 dengan depresi post partum.
Dasar :
1. Ibu P1AoH1 post partum tanggal 12 Juni 2012 pukul 12.30 WIB
2. Ibu mengatakan sulit tidur, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang melihat bayinya, tidak mau
mendekati bayinya, tidak ada perhatian terhadap penampilannya dengan keadaan ibu yang kotor dan lemah.
Planning :
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini.
2. Jelaskan pada ibu bahwa ibu menderita depresi post partum yaitu depresi setelah melahirkan karena tidak
mengingkan anak perempuan.
3. Libatkan keluarga untuk membantu ibu untuk beristirahat, melakukan aktivitas dan melakukan interaksi dengan
bayinya.
4. Observasi keadaan umum ibu dan tanda vital
5. Memantau keadaan ibu apakah masih lemah dan kusut.
6. Anjurkan pada ibu untuk makan 3 x sehari dengan menu yang sehat dan bergizi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://bukankuyg biasa.blogspot.com/2007/02/depresi-post-partum.htm/
2. http://fadlan’s world-sheikh famili-depresi pasca melahirkan
3. http://klinis.wordpress.com/2007/12/29/depresi-post partum/
4. http://rinie.info/2008/05/05/post-psrtum-blues-aka-baby-blues/
5. http://ilma95.net/kasih-suami_pulihkan-depresi.htm
6. Home»Artikel Kedokteran»DEPRESI PASCA MELAHIRKAN (DEPRESI POSTPARTUM)
7. As’ari, Y. 2005. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kestabilan Emosi Dalam Menghadapi Kelahiran Anak
Pertama. Skripsi. (tidak diterbitkan). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
8. Erikania, J. 1999. Mengenal Post Partum Blues. Nakita. 8 Mei 199. No. 05/1. Halaman 6. Jakarta : PT Kinasih Satya
Sejati.
9. Hinton, J. 1989. Depresi dan Perawatannya. Jakarta : Dian Rakyat.
10. Ibrahim, Z. 2002. Psikologi Wanita. Bandung : Pustaka Hidayah.
11. Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita : Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan Nenek. Jilid Dua. Bandung : Mandar Maju.
Share this: