Anda di halaman 1dari 29

PENDEKATAN PSIKOSOSIAL NIFAS

DAN PENGELOLAAN PERUBAHAN


PSIKOLOGI

OLEH

Kelompok 5

Ayu Jani Puspitasari


Elsa Noftalina
Gita Ramadhani
Irma Yeni
Nurul Badriyah
Nela Novita Sari
1. Aspek Psikososial Pada Periode Pascapartum

1. Aspek
Psikososial
Pada Periode
Pascapartum
Aspek Psikososial
Psikosis
Pada Periode
Postpartum
Pascapartum
4. Analisis jurnal
Menjadi orang tua proses
transisi yang berkelanjutan

Konsep Lain Tentang


Menjadi Orang Tua

Transisi Menjadi
Orang Tua

Asumsi Terhadap
Peran Orang Tua

Pengaruh
Terhadap
Perilaku Orang
Tua
Outline
Transisi Menjadi Orang
Tua
Menjadi orang tua proses
transisi yang
berkelanjutan Asumsi Terhadap Peran
Orang Tua
Konsep Lain Tentang
Menjadi Orang Tua
Psikosis Postpartum

Pengaruh Terhadap
Perilaku Orang Tua
Bedah jurnal
Menjadi orang tua proses
transisi yang berkelanjutan

Asumsi tentang menjadi orang tua

Tambahan peran dan penguasaan


peran
• Menjadi orang tua sebagai
perubahan negatif dalam
perubahan hidup
• Menjadi orang tua sebagai krisis
versus transisi

Konsep Lain Tentang


Menjadi Orang Tua
Transisi Menjadi Orang Tua

Fase Bulan
Fase Penantian
Madu
Asumsi Terhadap Peran
Orang Tua

Perilaku ayah

Perilaku Ibu
Pengaruh Terhadap
Perilaku Orang Tua

Orang tua baru dihadapkan pada keputusan besar yang


berkait dengan pengukuhan peran jenis kelamin mereka
selain banyak lagi keputusan besar atau kecil lainnya
yang harus mereka buat sebagai contoh akankan wanita
mengemban peran yang lebih tradisional hanya sebagai
ibu rumah tangga penuh, atau ia akan memadukan karir
dengan peran sebagai orang tua.
Psikosis Postpartum

Secara umum sebagian besar wanita mengalami gangguan


emosional setelah melahirkan, gangguan postpartum yang
umum adalah depresi dan psikosis. Sebagian perempuan
menganggap bahwa masa–masa setelah melahirkan adalah
masa-masa sulit yang akan menyebabkan mereka mengalami
tekanan secara emosional. Gangguan-gangguan psikologis
yang muncul tersebut akan mengurangi kebahagiaan yang
dirasakan, dan sedikit banyak mempengaruhi hubungan anak
dan ibu dikemudian hari.
Ada 3 tipe gangguan jiwa
pascapersalinan

postpartum
postpartum blues
depression

postpartum psikosis
Depresi

merupakan salah satu bentuk gangguan


jiwa yang dilatarbelakangi oleh berbagai
permasalahan kehidupan yang dihadapi
oleh setiap individu. Gangguan yang
paling sering terjadi adalah depresi
postpartum.
Beberapa faktor penyebab depresi adalah sebagai
berikut :

• Kehilangan orang yang dicintai misalnya karena


kematian.
• Peristiwa traumatik.
• Penyakit fisik yang kronis.
• Adanya penyakit mental.
• Seseorang yang mempunyai orang tua atau
saudara kandung akan mengalami peningkatan
resiko depresi 8-18%.
Depresi postpartum

adalah depresi pasca persalinan yang mulai terjadi


pada hari ketiga setelah melahirkan dan berlangsung
sampai berminggu-minggu atau bulan yang
dikategorikan sebagai sindrom gangguan mental
ringan dengan menunjukkan kelelahan, perasaan
sedih, mudah marah, gangguan tidur, gangguan
nafsu makan, dan kehilangan libido (kehilangan
selera untuk berhubungan dengan suami). Tingkat
keparahan depresi postpartum bervariasi.
Psikosis postpartum
• Psikosis postpartum ialah suatu sindrom
yang ditandai oleh depresi berat dan
waham. Umumnya terjadi pada minggu
pertama dalam 6 minggu setelah
melahirkan
• Gejalanya antara lain mengalami delusi,
halusinasi, gangguan saat tidur dan obsesi
mengenai bayinya
Gejala Depresi & Psikosis
Post Partum

• Kelelahan
• Perasaan sedih
• Mudah menangis
• Cemas
• Labil
• Bingung
• Sangat sensitive
• Susah tidur
• Perasaan sendiri
Dampak depresi dan psikosis
postpartum

Dampak biaya Dampak emosi

Dampak fisik Dampak sosial


Gambaran klinis depresi postpartum

Gambaran klinik depresi post partum menyerupai depresi pada saat yang
lain, tetapi mungkin disalah artikan sebagai perubahan fisiologis normal
setelah melahirkan
Gejala yang terjadi dapat berupa:

• Perasaan sedih, putus asa dan hampa


• Kehilangan kemampuan untuk mengalami kesenangan dalam hidup
• Penghargaan yang rendah terhadap diri sendiri
• Apatis, motivasi yang rendah dan tidak berpartisipasi dalam kehidupan
sosial
• Sensitifitas emosional yang berlebihan
• Lekas marah
• Insomnia atau hipersomnia
• Gangguan konsentrasi (dari ringan sampai berat) atau gangguan dalam
kemampuan mengambil keputusan
• Munculnya ide bunuh diri
Analisis Jurnal
Bedah jurnal

Periode postpartum merupakan masa transisi bagi ibu karena


banyak terjadi perubahan, baik secara fisik, psikologis,
emosional dan sosial (Baston & Hall, 2013). Periode
postpartum mempunyai kedudukan yang kuat sebagai faktor
risiko perkembangan dari gangguan mood yang serius.
Menurut Suherni (2008) dalam Pamela (2015) adaptasi pada
periode postpartum dibagi menjadi beberapa fase, diantaranya
fase taking in, fase taking hold, dan fase letting go. Apabila
ketiga fase ini tidak dapat terlewati dengan baik, maka seorang
ibu akan berisiko mengalami gangguan depresi postpartum.
Women’s Experiences of Seeking and Receiving
Psychological and Psychosocial Interventions for
Postpartum Depression: A Systematic Review and
Thematic Synthesis of the Qualitative Literature

Authors : Holly Hadfield, MSc,


AnjaWittkowski, MPhil, ClinPsyD
Years : 2017
Publisher : American College of Nurse-Midwives
Doi : 10.1111/jmwh
Pengalaman Perempuan dalam Mencari dan Menerima
intervensi psikologis dan psikososial untuk depresi
postpartum: Sebuah sistematik review dan Tematik Sintesis
dari literatur kualitatif

Authors : Holly Hadfield, MSc,


AnjaWittkowski, MPhil, ClinPsyD
Years : 2017
Publisher : American College of Nurse-Midwives
Doi : 10.1111/jmwh
Studi penelitian kualitatif ini mengeksplorasi
pengalaman perempuan akan dukungan psikososial
profesional untuk depresi postpartum serta studi yang
mengeksplorasi pengalaman wanita postpartum
dengan obat antidepresan. Data disintesis
menggunakan metode sintesis tematik interpretatif.
Empat tema utama diidentifikasi yaitu :
• proses pencarian bantuan,
• penghalang untuk mencari dan menerima
dukungan,
• aspek dukungan yang berharga, dan
• Hasilnya
Hasil Penelitian

Proses mencari bantuan

1.1: Tahap awal mencari bantuan


Tahap awal mencari bantuan terkait dengan proses mencari bantuan
profeional untuk PPD. Perempuan memiliki berbagai bentuk dukungan
informal sebelum mereka mencari bantuan profeional dari dukungan
profesional kesehatan.

1.2 Proses mengakhiri terapi atau kontak dengan profesional


Proses ini adalah proses yang sulit bagi wanita dimana menimbulkan
perasaan tertekan dan kegeliahan lebih jauh. Hal ini terutama terjadi
ketika wanita merasa seolah-olah mereka memiliki sedikit kontrol akan
keputusasaan untuk mengakhiri terapi atau merasa mereka tidak
menyelesaikan kesulitan mereka selama masa terapi.
2 . Hambatan untuk mencari dan menerima dukungan

2.1. Pandangan dan harapan untuk perawatan kesehatan


Banyak wanita di seluruh penelitian memiliki keraguan tentang
mencari bantuan dari orang lain karena mereka beranggapan
tidak akan membantu.hal ini didasarkan didasarkan pada
pengalaman mereka dengan interaksi perawatan kesehatan
sebelumnya dalam berbagai layanan.

2.2Pandangan model medis


Banyak wanita menyatakan keengganan terhadap model medis
dan gagasan bahwa PPD adalah penyakit. Secara umum tema
yng umum adalah keengganan menggunakan obat
antidepresan.
3. Aspek Berharga dari Dukungan

3.1. Hubungan dengan profeional perawatan kesehatan


Tema yang menonjol dari 17 artikel, terlepas dari jenis interveni yang
ditawarkan adalah peran penting dari hubungan kerja dengan penyedia
dukungan tersebut. Banyak penelitian menggambarkan hubungan ini
sebagai faktor penentu dalam kualitas keseluruhan pengalaman

3.2.Unsur Terapeutik
Unsur nilai pendukung yang sering dikutip adalah pendekatan yang tidak
menghakimi yang diambil oleh perawatan kesehatan. Kemampuan untuk
berbagi pengalaman profesionaltanpa rasa takut akan penghakiman dan
para wanita mendapatkan lebih banyak dari interveni terebut.

3.3.Keinginan Dukungan yang Ideal


Secara umum, pandangan mengenai dukungan ideal sesuai dengan
pengalaman aktual perempuan dari sebuah intervensi.
4. Hasil

Hampir semua penelitian secara khusus merujuk


pada dukungan yang dianggap bermanfaat atau
memiliki pengalaman positif secara keseluruhan.
Satu studi melaporkan bahwa wanita tersebut belajar
bahasa psikologis dan banyak penelitian mengacu
pada peningkatan pemahaman dan persepsi PPD.
Perempuan juga melaporkan bahwa kepercayaan diri
mereka menjadi orang tua meningkat sebagai akibat
dari informasi yang mereka terima dan adanya
perbaikan dalam hubungan mereka baik terhadap
bayinya dan orang sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai