Anda di halaman 1dari 8

49

BAB V
HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Dengan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil KEK di Wilayah Kerja Puskemas

Kinali Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020” dengan jumlah responden

sebanyak 62 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer yaitu melalui wawancara terpimpin dengan panduan kuesioner untuk

mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kenaikan Berat Badan

Ibu Hamil KEK di Wilayah Kerja Puskemas Kinali Kabupaten Pasaman

Barat Tahun 2020, setelah data terkumpul kemudian diolah secara

komputerisasi dengan uji statistik chi-squere menggunakan program SPSS

dan disajikan dalam bentuk tabel.

1. Analisa Univariat

a. Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu hamil KEK

Kenaikan berat badan ibu hamil KEK dikategorikan dalam 2 kategori yaitu

maik dan tidak naik, terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil KEK di Wilayah
Kerja Puskesmas Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2020

No Kenaikan berat badan f Persentase (%)


1 Tidak naik 22 35,5
2 Naik 40 64,5
Jumlah 62 100
50

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 62 orang responden

terdapat sebagian besar yaitu 22 orang (35,5%) responden yang tidak

mengalami kenaikan berat badan.

b. Distribusi frekuensi pola makan

Pola makan dikategorikan dalam 2 kategori yaitu cukup dan tidak cukup

terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pola Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Kinali
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020

No Pola Makan f Persentase (%)


1 Tidak cukup 20 32,3
2 Cukup 42 67,7
Jumlah 62 100

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 62 orang responden

terdapat sebagian besar yaitu 20 orang (32,3%) responden yang pola

makan (asupan protein) tidak cukup.

c. Distribusi frekuensi kadar Hb

Kadar Hb dikategorikan dalam 2 kategori yaitu anemua dan tidak anemia,

terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Kadar Hb Ibu Hamil KEK di Wilayah Kerja
Puskesmas Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2020
No Kadar Hb f Persentase (%)
1 Anemia 25 40,3
2 Tidak anemia 37 59,7
Jumlah 62 100
51

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 62 orang responden

terdapat sebagian besar yaitu 25 orang (40,3%) responden yang

mengalami anemia.

d. Distribusi frekuensi budaya pantang makan

Budaya pantang makan dikategorikan dalam 2 kategori yaitu baik dan

tidak baik, terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Budaya Pantang Makan di Wilayah Kerja
Puskesmas Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2020

No Budaya pantang makan f Persentase (%)


1 Tidak baik 34 54,8
2 Baik 28 45,2
Jumlah 62 100

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 62 orang responden

terdapat sebagian besar yaitu 34 orang (54,8%) responden yang budaya

pantang makannya tidak baik.

e. Distribusi frekuensi jarak kelahiran

Jarak kelahiran dikategorikan dalam 2 kategori yaitu beresiko dan tidak

beresiko, terlihat pada tabel dibawah ini :


52

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Jarak Kelahiran di Wilayah Kerja Puskesmas Kinali
Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2020

No Jarak kelahiran f Persentase (%)


1 Beresiko 26 41,9
2 Tidak beresiko 36 58,1
Jumlah 62 100

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 62 orang responden

terdapat sebagian besar yaitu 26 orang (41,9%) responden yang jarak

kelahirannya beresiko.

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan pola makan dengan kenaikan berat badan ibu hamil KEK

Tabel 5.6
Hubungan Pola Makan Dengan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil KEK di
Wilayah Kerja Puskesmas Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2020

Pola Makan Kenaikan BB Total P OR


Value (95%
Tidak naik Naik CI)
N %
n % n %
Tidak cukup 13 65 7 35 20 100
6.810
Cukup 9 21,4 33 78,6 42 100 (2,097
0,002
Jumlah 22 35,5 40 64,5 62 100 –
22,115)

Berdasarkan tabel 5.6 Hasil analisis hubungan antara pola makan

dengan kenaikan berat badan ibu hamil di peroleh dari 20 orang responden

yang pola makan (asupan protein) tidak cukup, terdapat sebanyak 13 orang
53

(65%) reponden yang tidak mengalami peningkatan berat badan dan 7

orang (35%) responden lainnya yang mengalami kenaikan berat badan.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,002 (p < 0,05) maka

dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pola makan

(asupan protein) dengan kenaikan berat badan ibu hamil KEK. Dari hasil

analisis diperoleh pula nilai OR=6,810, artinya ibu yang pola makannya

tidak cukup memiliki peluang 6,810 kali lebih besar tidak mengalami

kenaikan berat badan dibandingkan dengan ibu yang pola makannya

cukup.

b. Hubungan kadar Hb dengan kenaikan berat badan ibu hamil KEK

Tabel 5.7
Hubungan Kadat Hb Dengan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil KEK di
Wilayah Kerja Puskesmas Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2020

Kadar Hb Kenaikan BB Total P OR


Value (95%
Tidak naik Naik CI)
n % n % N %
Anemia 14 56 11 44 25 100
4,614
Tidak anemia 8 21,6 29 78,4 37 100 (1,518
0,012
Jumlah 22 35,5 40 64,5 62 100 –
14,026

Berdasarkan tabel 5.7 Hasil analisis hubungan antara kadar Hb

dengan kenaikan berat badan ibu hamil di peroleh dari 25 orang responden

yang mengalami anemia, terdapat sebanyak 14 orang (56%) reponden

yang tidak mengalami peningkatan berat badan dan 11 orang (44%)

responden lainnya yang mengalami kenaikan berat badan.


54

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,012 (p < 0,05) maka

dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kadar Hb dengan

kenaikan berat badan ibu hamil KEK. Dari hasil analisis diperoleh pula

nilai OR=4,614, artinya ibu yang anemia memiliki peluang 2 kali lebih

besar tidak mengalami kenaikan berat badan dibandingkan dengan ibu

yang tidak anemia.

c. Hubungan budaya pantang makan dengan kenaikan berat badan ibu


hamil KEK

Tabel 5.8
Hubungan Budaya Pantang Makan Dengan Kenaikan Berat Badan Ibu
Hamil KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Kinali
Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2020

Budaya Kenaikan BB Total P OR


pantang Value (95%
makan Tidak naik Naik CI)
N %
n % n %
Tidak baik 16 47,1 18 52,9 34 100
3,259
Baik 6 21,4 22 78,6 28 100 (1,057
0,067
Jumlah 22 35,5 40 64,5 62 100 –
10,051)

Berdasarkan tabel 5.8 Hasil analisis hubungan antara budaya

pantang makan dengan kenaikan berat badan ibu hamil di peroleh dari 34

orang responden yang budaya pantang makannya tidak baik, terdapat

sebanyak 16 orang (47,1%) reponden yang tidak mengalami peningkatan

berat badan dan 18 orang (52,9%) responden lainnya yang mengalami

kenaikan berat badan.


55

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,067 (p > 0,05) maka

dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara budaya

pantang makan dengan kenaikan berat badan ibu hamil KEK. Dari hasil

analisis diperoleh pula nilai OR=3,259, artinya ibu yang yang budaya

pantang makannya tidak baik memiliki peluang 3,259 kali lebih besar

tidak mengalami kenaikan berat badan dibandingkan dengan ibu yang

budaya pantang makannya baik.

d. Hubungan jarak kelahiran dengan kenaikan berat badan ibu hamil


KEK

Tabel 5.9
Hubungan Jarak Kelahiran Dengan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil KEK
di Wilayah Kerja Puskesmas Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2020

Jarak Kenaikan BB Total P OR


kelahiran Value (95%
Tidak naik Naik CI)
n % n % N %
Beresiko 18 69,2 8 30,8 26 100
18,00
Tidak beresiko 4 11,1 32 88,9 36 100 (4,751
0,000
Jumlah 22 35,5 40 64,5 62 100 –
68,189)

Berdasarkan tabel 5.9 Hasil analisis hubungan antara jarak

kelahiran dengan kenaikan berat badan ibu hamil di peroleh dari 26 orang

responden yang jarak kelahirannya beresiko, terdapat sebanyak 18 orang

(69,2%) reponden yang tidak mengalami peningkatan berat badan dan 8

orang (30,8%) responden lainnya yang mengalami kenaikan berat badan.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,000 (p < 0,05) maka

dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara jarak kelahiran


56

dengan kenaikan berat badan ibu hamil KEK. Dari hasil analisis diperoleh

pula nilai OR=18,00, artinya ibu yang jarak kelahirannya beresiko

memiliki peluang 18,00 kali lebih besar tidak mengalami kenaikan berat

badan dibandingkan dengan ibu yang jarak kelahirannya tidak beresiko.

Anda mungkin juga menyukai