• Ny D, usia 27 tahun, rujukan dari RSIA CICIK dengan diagnosis G1P0A0H0 gravid 39-40 minggu+letak sungsang+IUGR+sifilis
reaktif . Hasil pemeriksaan VDRL positif.
• Pasien datang dari IGD PONEK/masuk ke ruangan Lantai 2 Kebidanan jam 02.00 WIB, dengan wajah tampak cemas. pasien
mengatakan cemas dan bingung tentang kondisi diri dan bayinya karena dirujuk ke RSUP DR. M. Djamil Padang. Pasien kurang
paham akan penjelasan dokter sehingga harus di rujuk dan direncanakan operasi SC. Pasien rutin periksa hamil ke Bidan dan dokter
selama 8 kali di kehamilan ini tidak pernah dinyatakan ada masalah dalam kehamilannya. Saat ini keluar air sedikit-sedikit dari
kemaluan, namun tidak ada terasa mulas dari perut hingga ke pinggang.
• Pada hasil cek labor di IGD, tidak dilakukan pemeriksaan VDRL. Pada buku KIA pasien pernah dicek VDRL pada usia kehamilan
30-31 minggu dengan hasil non reaktif. Pasien KEK, dengan IMT tergolong underweight. Serta dirujuk ke RSIA Cicik karena bayi
susp IUGR. Selanjutnya baru dilakukan test lab ulang tanggal 12/2/2024 saat akan bersalin.
• Pada jam 05.00 WIB pasien mengatakan mulas, his 2-3x/10 menit, 20”. Langsung dilakukan SC CITO.
• Setelah hari nifas pertama pasien menanyakan kondisi bayinya, mulai menyalahkan diri atas keadaan bayinya saat ini, selanjutnya
mulai berbicara tidak menentu. Bidan melapor ke dokter obsgyn menanyakan apakah diperlukan konsul dokter jiwa untuk pasien
tersebut (13/2/24)
• Selanjutnya pasien mulai berbicara dan berperilaku tidak menentu baru dikonsulkan ke dokter jiwa tanggal 15/2/2024, dan
mendapat terapi jiwa.
YANG MENARIK DARI KASUS INI
Kasus Psikosa post partum sangat jarang terjadi pada masa nifas namun dapat berdampak fatal bagi kehidupan ibu
dan bayi. Bidan dalam memberi asuhan harus mempertimbangkan aspek biopsikososiokultural, diharapkan dapat
mencegah, mengenali dan melakukan tatalaksana pada pasien dengan resiko depresi post partum. Semua tenaga
Kesehatan perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarga.
PERASAAN
Positif Negatif
• Bidan mengenali tanda- • Diketahui masalah
tanda psikosa post partum psikologis Ketika sudah
• Bidan dapat melakukan terjadi tanda dan gejala
asuhan baik secara psikosa
mandiri maupun • Belum ada skrining atau
kolaborasi. skala yang resmi
digunakan oleh RS untuk
kasus psikiatri di
kebidanan.
EVALUASI
PSIKOSA POST
Definisi PARTUM
• merupakan tingkatan paling berat setelah baby blues da depresi pasca partum
Faktor predisposisi
• Faktor biologis : perubahan hormone, kelelahan, Riwayat ganguan jiwa, Perawatan dan pengobatan Panjang
yang dijalani, termasuk prosedur operasi.
• Faktor lingkungan : kehilangan, rasa marah, kecewa, koping tidak adekuat, masalah hidup, pengalaman
negative.
• Faktor Psikososial : kesiapan ibu, dukungan, keluarga budaya yang ada.
Deteksi dini
• Edinburgh Postnatal Depression Scale
• Hospital Anxiety dan Depression Scale (HAD)
• Patient Health Questionnaire-9
• Back Depression Inventoru for Primary Care (BDI-PC) (Bahiyatun, 2010)
Perbedaan Post Partum Blues Depresi Post Partum Psikosis
Insiden 60-80 % 10-20 % 3-5 %
Gejala Cemas, Labilitas mood, cemas, rasa kehilangan sedih, Semua gejala yang ada pada
mudah menangis, kehilangan harapan ( hopelessness), depresi postpartum ditambah gejala
nafsumakan menurun, menyalahkan diri sendiri, gangguan halusinasi, delusi, dan agitasi
gangguan tidur, biasanya percaya diri, kehilangan tenaga,
terjadi dalam 2 minggu atau lemah,gangguan nafsu makan
kurang dari 2 minggu ( appetite), berat badan menurun,
insomnia, rasa khawatir yang
berlebihan, adanya perasaan bersalah.
Memiliki ide bunuh diri
Kejadian 1-10 hari post partum 1-12 bulan post partum Bulan pertama post partum
Penyebab Perubahan hormonal dan Ada riwayat depresi. Respon hormonal. Ada riwayat penyakit mental,
perubahan/ adanya stresor Kurangnya dukungan sosisal perubahan hormon, ada riwayat
dalam hidup keluarga dengan penyakit bipolar
Tindakan Support dan empati Konseling, rujukan ke tenaga ahli. Psikoterapi keluarga dan obat
(Marmi, 2012)
Wanita dengan nilai >10 : kemungkinan depresi
Bersifat Umum
Dapat digunakan pada semua pasien non-psikiatri. Bersifat
Umum.
Nilai :
<5 depresi ringan
10-14 depresi sedang
15-19 depresi sedang berat
20< depresi berat
(Khumaidi, 2023)
PENANGANAN PSIKOLOGIS MASA
NIFAS
(Bahiyatun 2010)
Analisis
Hal yang harus dilakukan Ketika ditemukan tanda dan gejala psikosis post partum :
1. Memantau KU pasien
2. Merespon dengan simpatik keluhan pasien
3. Memfasilitasi pemberian dukungan emosional dari keluarga terdekat (suami, keluarga)
4. Melakukan komunikasi terapeutik dalam tindakan apapun
5. Memberikan cukup nutrisi dan cukup istirahat untuk ibu
6. Menjaga Kesehatan lingkungan
7. Menjaga personal hygiene ibu
8. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk tatalaksana secara medis
9. Melibatkan keluarga untuk memantau dan merawat pasien.
Kesimpulan
Psikosa post partum merupakan kasus yang jarang terjadi namun dapat berdampak pada kehidupan ibu dan bayi, pengenalan
dan penanganan lebih awal dapat membantu meminimalkan resiko cidera pada ibu dan bayi.
Komunikasi dan konseling yang baik dapat mencegah dan membantu meredakan gejala psikosa post partum.
Bahiyatun. 2010. Psikologi Ibu dan Anak: Buku Ajar Bidan. Jakarta : EGC
Dina. 2020. Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Post Partum Blues di Wilayah Puskesmas Remaja
Khumaidi. 2023. Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) untuk Skrining Depresi pada Orang dengan HIV Positif: Validitas
dan Reliabilitas Instrumen. Journal of Nursing Innovation Vol 2 : Hal 14-19.
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Puerperium Care.” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
TERIMAKASIH
NY “D” DENGAN P1A0H1 POST SCTPP A/I
ANHIDRAMNION EC KPD+SIFILIS
REAKTIF+LETAK
SUNGSANG+IUGR+PSIKOTIK POST
PARTUM DI RUANG LANTAI 2
KEBIDANAN
Objektif
Muka : tidak pucat, ada chloasma gravidarum. Konjungtiva merah muda, sklera putih
Dada : Payudara membesar, ada hiperpigmentasi, puting susu menonjol bersih, tidak ada luka.
Abdomen : terdapat striae gravidarum. TFU 3 jr b px, 28 cm, presentasi bokong, belum masuk PAP.
TBJ : (28-12)X155 = 2480 HIS : tidak ada DJJ : 130-144 x/m
Genetalia : bersih, tidak ada lesi, keluar air sedikit-sedikit. Lakmus test (+).
Ekstremitas : atas dan bawah tidak ada oedema.
Pemeriksaan Penunjang
CTG
Kategori 1
Analisis
Diagnosa : G1P0A0H0 gravid aterm 38-39 minggu janin tunggal, hidup, intrauteri, letak sungsang, kesan jalan lahir normal, keadaan umum
ibu dan janin baik dengan anhidramnion ec KPD dan sifilis reaktif
Masalah : ansietas
Penatalaksaaan
13/02/2024 Menginformasikan hasil pemeriksaan dan memberikan LOI Ibu dan keluarga mengerti Bintari
jam 01.45
Memberikan dukungan psikologis kepada pasien, mendorong pasien untuk Masih cemas kondisi diri dan Bintari
menerima dan mengikuti perawatan/pengobatan selanjutnya. bayi
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk edukasi penatalaksanaan Perencanaan operasi Bintari
selanjutnya
Melakukan advis dokter : persiapan operasi pasien. Ibu dan keluarga setuju Bintari
rencana operasi
Tanggal 13/02/2024 jam 05.00 WIB
S : terasa lemas, mengantuk, cemas akan bayi dan bertanya dimana bayi dirawat
O : ku : sedang kes : cm
TD : 119/84 mmHg N: 84x/m P : 18x/m S : 36,8 C EWS 1
IVFD RL drip oksitosin 1 amp +metergin 1 amp 28 tpm d cath terpasang urine ada
muka : konjungtiva pucat
payudara : membesar, puting menonjol, kolostrum belum ada
abdomen : TFU 2 jari b pusat, kontraksi keras
genetalia : lochea rubra, jumlah kurang lebih 20 cc
Hasil lab post operasi, (13/02/2024 jam 16.49 WIB)
Hb : 9,6 Leu : 20.05
Advis dokter : tambahan terapi metronidazole 3x500 (IV) 1 kir
A : P1A0H1 Post SCTPP a/i anhidramnion ec KPD+sifilis reaktif+letak sungsang+anemia+ansietas, NH0
P :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
2. Memberitahu keadaan bayi : bayi dirawat di SCN untuk tatalaksana selanjutnya.
3. Melakukan Kolaborasi dengan dokter anak untuk edukasi kepada ibu terkait perawatan dan nutrisi bayi.
4. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pasien
5. Memonitor TTV, KU, TFU, kontraksi, PPV
6. Memberikan terapi sesuai advis dokter
Tanggal 13/02/2024 jam 21.30 WIB
S : ibu gelisah
O : Pasien tampak tidak fokus, gelisah, berbicara sendiri tanpa maksud yang jelas. Komunikasi dengan bidan
/dokter/petugas Kesehatan lainnya tidak sambung, terdapat perubahan perilaku seperti berdiri diatas bed menunjuk-nunjuk.
ku : sedang kes : cm
TD : 118/89 mmHg N: 86x/m P : 18x/m S : 36,8C EWS 1
terpasang threeway
muka : konjungtiva merah muda
payudara : membesar, puting menonjol, kolostrum belum ada
abdomen : TFU 2 jari b pusat, kontraksi keras
genetalia : lochea rubra, jumlah kurang lebih 30 cc/hari
Hasil labor tanggal 15/02/2024 jam 09.58 WIB
VDRL/RPR Non Reaktif TPHA Reaktif, titer 1:160
A : P1A0H1 Post SCTPP a/i anhidramnion ec KPD+sifilis reaktif+letak sungsang+anemia+Susp. Post partum blues, NH2
P :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada keluarga.
2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pasien.
3. Memonitor TTV, KU, TFU, kontraksi, PPV.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter terkait kondisi psikologis pasien, hasil konsultasi dokter jiwa dengan diagnose psikotik post partum :
pasien rawat Bersama, terapi : haloperidol 2x1,5 mg, inj lodomer 5 mg IM bila gelisah, psikoterapi keluarga.
5. Memberikan terapi sesuai advis dokter.
6. Melakukan crossmatch 1 PRC, rencana pulang besok 16/2/2024
Tanggal 16/02/2024 jam 19.00 WIB
S :-
O : Pasien lebih tenang dan minum obat dengan patuh. Keluarga dapat mengerti dan bekerjasama dalam perawatan.
ku : sedang kes : cm
TD : 110/82 mmHg N: 82x/m P : 16x/m S : 36,7 C EWS 1
IVFD NaCL 0,9% 20 tpm
muka : konjungtiva merah muda
payudara : membesar, puting menonjol, kolostrum belum ada
abdomen : TFU 2 jari b pusat, kontraksi keras, luka operasi kering
genetalia : lochea rubra, jumlah kurang lebih 30 cc/hari
Pasien post transfusi PRC 1 unit
Hasil lab 16/02/2024 jam 13.35 WIB
Hb : 11,2 Leu 16.28
Hasil konsultasi dokter kulit dan kelamin : pemeriksaan THA/VDRL kuantitatif, kontrol poli kulit dan kelamin untuk
pemeriksaan lanjutan dan terapi
Hasil konsultasi dokter jiwa : rencana pulang, kontrol poli jiwa tanggal 22/2/2024
A : P1A0H1 Post SCTPP a/i anhidramnion ec KPD+sifilis reaktif+letak sungsang+psikotik post partum, NH3
P :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada keluarga.
2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pasien.
3. Memonitor TTV, KU, TFU, kontraksi, PPV.
4. Memberikan terapi sesuai advis dokter.
5. Merencanakan pulang besok.
I. Pengkajian
Identitas
Nama Pasien : Ny. D Nama Suami : Tn. PY
Umur Pasien : 27 tahun Umur Suami : 26 tahun
Pendidikan Pasien : D2 Pendidikan Suami : SMP
Pekerjaan Pasien : Mengajar Bahasa Arab Pekerjaan Suami : Swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Lubuk Begalung, Padang No HP : 085273126xxx
No. MR : 01.21.03.15
Alasan Masuk RS
Pasien rujukan dari RSIA CICIK dengan diagnosis G1P0A0H0 gravid 39-40 minggu+letak sungsang+IUGR+sifilis reaktif
Keluhan Utama
Keluar air-air dari kemaluan sejak tanggal 12/02/2024 jam 18.00 WIB, tidak ada keluar lendir darah dari kemaluan, tidak ada nyeri perut. Saat
ini cemas keadaan diri dan bayi karena sampai dirujuk ke RS M DJAMIL.
Riwayat Menstruasi
HPHT : 18-05-2023 HPL : 22/02/2024
Siklus : Teratur, tiap bulan
Lama : 5-7 hari
Warna dan Jumlah : kemerahan, 50 cc
Dysmenore : Kadang-Kadang
Fluor Albus : Kadang-Kadang, warna putih tidak gatal dan tidak berbau
Riwayat Obstetri : G1A0P0H0
Riwayat Kesehatan
Tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes, asma, TBC, maupun penyakit menular seksual. Tidak ada
alergi obat dan makanan, tidak ada Riwayat gangguan jiwa.
Pemeriksaan Fisik
Muka : tidak pucat, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak oedema, mulut/bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, lidah bersih
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe, serta tidak terdapat pembesaran vena jugularis.
Dada : Payudara membesar, ada hiperpigmentasi, puting susu menonjol bersih, tidak ada massa abnormal kanan kiri , tidak terdengar
ronchi dan wheezing, suara jantung lup-dup (normal).
Genetalia : bersih, tidak ada lesi, keluar air sedikit-sedikit. Lakmus test (+).
Ekstremitas : Atas : tidak ada oedem, terpasang infus RL menetes lancar.
Bawah : tidak ada oedema, tidak ada varises
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 12/02/2024 (RSIA CICIK)
VDRL reaktif
Tanggal 12/02/2024 jam 00.11 WIB (RS M. DJAMIL PADANG)
Hasil labor
Hb 10,1 Ur/Cr 17/0,6 HIV Non Reaktif
Leu 15,90 Na/K/Cl 139/4,2/113 HBSAg Non Reaktif
Ht 30 GDS 110
Tc 314 PT/APTT 10,1/25,1
Hasil USG 12/02/2024 jam 22.27 WIB (RS M. DJAMIL PADANG)
Sesuai biometri gravid 33-34 minggu , janin hidup, tunggal, intra uterine, presentasi bokong, suspek IUGR.
CTG
Kategori 1
Penatalaksaaan
13/02/2024 Menginformasikan hasil pemeriksaan dan memberikan LOI Ibu dan keluarga mengerti Bintari
jam 01.45
Memberikan dukungan psikologis kepada pasien, mendorong pasien untuk Masih cemas kondisi diri dan Bintari
menerima dan mengikuti perawatan/pengobatan selanjutnya. bayi
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk edukasi penatalaksanaan Perencanaan operasi Bintari
selanjutnya
Melakukan advis dokter : persiapan operasi pasien. Ibu dan keluarga setuju Bintari
rencana operasi
Tanggal 13/02/2024 jam 05.00 WIB
S : terasa lemas, mengantuk, cemas akan bayi dan bertanya dimana bayi dirawat
O : ku : sedang kes : cm
TD : 119/84 mmHg N: 84x/m P : 18x/m S : 36,8 C EWS 1
IVFD RL drip oksitosin 1 amp +metergin 1 amp 28 tpm d cath terpasang urine ada
muka : konjungtiva pucat
payudara : membesar, puting menonjol, kolostrum belum ada
abdomen : TFU 2 jari b pusat, kontraksi keras
genetalia : lochea rubra, jumlah kurang lebih 20 cc
Hasil lab post operasi, (13/02/2024 jam 16.49 WIB)
Hb : 9,6 Leu : 20.05
Advis dokter : tambahan terapi metronidazole 3x500 (IV) 1 kir
A : P1A0H1 Post SCTPP a/i anhidramnion ec KPD+sifilis reaktif+letak sungsang+anemia+ansietas, NH0
P :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan
2. Memberitahu keadaan bayi : bayi dirawat di SCN untuk tatalaksana selanjutnya.
3. Melakukan Kolaborasi dengan dokter anak untuk edukasi kepada ibu terkait perawatan dan nutrisi bayi.
4. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pasien
5. Memonitor TTV, KU, TFU, kontraksi, PPV
6. Memberikan terapi sesuai advis dokter
Tanggal 13/02/2024 jam 21.30 WIB
S : ibu gelisah
O : Pasien tampak tidak fokus, gelisah, berbicara sendiri tanpa maksud yang jelas. Komunikasi dengan bidan
/dokter/petugas Kesehatan lainnya tidak sambung, terdapat perubahan perilaku seperti berdiri diatas bed menunjuk-nunjuk.
ku : sedang kes : cm
TD : 118/89 mmHg N: 86x/m P : 18x/m S : 36,8C EWS 1
terpasang threeway
muka : konjungtiva merah muda
payudara : membesar, puting menonjol, kolostrum belum ada
abdomen : TFU 2 jari b pusat, kontraksi keras
genetalia : lochea rubra, jumlah kurang lebih 30 cc/hari
Hasil labor tanggal 15/02/2024 jam 09.58 WIB
VDRL/RPR Non Reaktif TPHA Reaktif, titer 1:160
A : P1A0H1 Post SCTPP a/i anhidramnion ec KPD+sifilis reaktif+letak sungsang+anemia+Susp. Post partum blues, NH2
P :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada keluarga.
2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pasien.
3. Memonitor TTV, KU, TFU, kontraksi, PPV.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter terkait kondisi psikologis pasien, hasil konsultasi dokter jiwa dengan diagnose psikotik post partum :
pasien rawat Bersama, terapi : haloperidol 2x1,5 mg, inj lodomer 5 mg IM bila gelisah, psikoterapi keluarga.
5. Memberikan terapi sesuai advis dokter.
6. Melakukan crossmatch 1 PRC, rencana pulang besok 16/2/2024
Tanggal 16/02/2024 jam 19.00 WIB
S :-
O : Pasien lebih tenang dan minum obat dengan patuh. Keluarga dapat mengerti dan bekerjasama dalam perawatan.
ku : sedang kes : cm
TD : 110/82 mmHg N: 82x/m P : 16x/m S : 36,7 C EWS 1
IVFD NaCL 0,9% 20 tpm
muka : konjungtiva merah muda
payudara : membesar, puting menonjol, kolostrum belum ada
abdomen : TFU 2 jari b pusat, kontraksi keras, luka operasi kering
genetalia : lochea rubra, jumlah kurang lebih 30 cc/hari
Pasien post transfusi PRC 1 unit
Hasil lab 16/02/2024 jam 13.35 WIB
Hb : 11,2 Leu 16.28
Hasil konsultasi dokter kulit dan kelamin : pemeriksaan THA/VDRL kuantitatif, kontrol poli kulit dan kelamin untuk
pemeriksaan lanjutan dan terapi
Hasil konsultasi dokter jiwa : rencana pulang, kontrol poli jiwa tanggal 22/2/2024
A : P1A0H1 Post SCTPP a/i anhidramnion ec KPD+sifilis reaktif+letak sungsang+psikotik post partum, NH3
P :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada keluarga.
2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pasien.
3. Memonitor TTV, KU, TFU, kontraksi, PPV.
4. Memberikan terapi sesuai advis dokter.
5. Merencanakan pulang besok.
Tanggal 17/02/2024 jam 19.00 WIB
S :-
O : Pasien lebih tenang dan minum obat dengan patuh. Keluarga dapat mengerti dan bekerjasama dalam perawatan.
ku : sedang kes : cm
TD : 110/80 mmHg N: 80x/m P : 16x/m S : 36,7 C EWS 1
muka : konjungtiva merah muda
payudara : membesar, puting menonjol, kolostrum belum ada
abdomen : TFU 2 jari b pusat, kontraksi keras, luka operasi kering
genetalia : lochea rubra, jumlah kurang lebih 15 cc
A : P1A0H1 Post SCTPP a/i anhidramnion ec KPD+sifilis reaktif+letak sungsang+psikotik post partum, NH4
P :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada keluarga.
2. Memonitor TTV, KU, TFU, kontraksi, PPV.
3. Memberikan terapi sesuai advis dokter.
4. Memfasilitasi pasien pulang.
LAMPIRA
N
LAMPIRA
N
Janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi bokong
Gerak anak ada
BPD : 8.35 cm
HC : 31.54 cm
AC : 28.65 cm
FL : 7.13 cm
EFW : 2349 gram
FHR : 160 bpm
SDAU : 2.91
AFI : 20.15 cm
Kesan :
Sesuai biometri gravid 33-34 minggu , janin hidup, tunggal, intra uterine, presentasi bokong, suspek
IUGR.
LAMPIRA
CTG (12-02-2024) N • Baseline : 150
• Variability : 10-15
• Acceleration : (+)
• Deceleration : (-)
• Fetal movement : (+)
• Contraction : (-)
• Kesan : Kategori 1