DNA Sebagai Materi Genetik
DNA Sebagai Materi Genetik
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
2.1 GENETIKA...................................................................................................4
2.1.1 DEFINISI........................................................................................................4
2.1.2 MANFAAT GENETIKA DI KEDOKTERAN.........................................................4
2.1.3 PERKEMBANGAN GENETIKA.........................................................................4
2.2 GEN.................................................................................................................7
2.2.1 FUNGSI GEN..................................................................................................7
2.2.2 SIFAT GEN.....................................................................................................8
2.3 DNA SEBAGAI MATERI GENETIK.................................................................8
2.3.1 BUKTI DNA SEBAGAI MATERI GENETIK.......................................................8
2.3.2 PENGERTIAN DNA......................................................................................13
2.3.3 SIFAT-SIFAT DNA........................................................................................16
2.3.4 STRUKTUR DNA.........................................................................................17
2.3.5 STRUKTUR DOUBLE HELIX DNA................................................................18
2.3.6 KOMPONEN PENYUSUN STRUKTUR DNA...................................................22
2.3.7 FUNGSI DNA...............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Para ahli pada tahun 1930-an telah melakukan studi dan mempelajari
susunan kimia gen melalui pendekatan biofisik dan biokimia. Hal ini yang
kemudian berkembang melahirkan cabang ilmu baru yang disebut Biologi
Molekular (Henuhili, 2000) Biologi molekuler merupakan ilmu pengetahuan
merupakan multi disiplin ilmu dari biokimia, biologisel, dan genetika yang
mempelajari aktivitas biologi pada level molekular, termasuk interaksi antara
perbedaan tipe DNA, RNA, protein, dan biosintesisnya (Wahyudi, 2011).
Istilah biologi molekular pertama kali diperkenalkan oleh William Astbury
pada tahun 1945. Biologi molekular pada saat ini diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari fungsi dan organisasi jasad hidup (organisme) ditinjau dari struktur
dan regulasi molekular unsur atau komponen penyusunnya.
Biologi molekular atau biologi molekul merupakan salah satu cabang
biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada skala
molekul. Hal ini menyangkut tentang interaksi molekul dalam benda hidup dan
kesannya, terutama tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi
DNA, RNA, dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur. Bidang
ini juga berhubungan dengan bidang biologi (dan kimia) lainnya, terutama
genetika dan biokimia.
Perkembangan ilmu dan pengetahuan dalam biologi molekuler, khususnya
pada pengkajian karakter bahan genetik telah menghasilkan kemajuan yang sangat
pesat bagi perkembangan penelaahan suatu organisme dan pemanfaatannya bagi
kesejahteraan manusia (Suryanto, 2003). Keterkaitan antara Genetika dan Biologi
Molekular ini memunculkan istilah Genetika Molekular, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang seluk beluk gen (Henuhili, 2000). Area penting dalam
genetika molekuler adalah penggunaan informasi molekuler untuk menentukan
pola penurunan atau hereditas, dan juga dalam pengklassifikasian (molecular
systematics) melalui penggunaan metode-metode genetika dan biologi molekuler
(Sutarno, 2012)
Para ahli menyadari bahwa pola dari hereditas bisa dijelaskan dari
segregasi yang dicapai kromosom pada meiosis. Hal ini bisa menjawab
pertanyaan yang muncul dari ahli biologi selama lebih dari 50 tahun (Johnson, G
dan Raven, 2002) Berdasarkan uraian di atas, maka makalah ini disusun untuk
memahami pembuktian DNA sebagai materi genetik
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memahami DNA sebagai Materi Genetik
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui tentang Genetika
2. Mengetahui tentang Gen
3. Mengetahui tentang DNA sebagai Materi Genetik
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GENETIKA
2.1.1 Definisi
Genetika berasal dari Bahasa latin genos yang berate suku bangsa atau
asal-usul. Artinya, genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan yang
diwariskan, serta variasai yang timbul di dalamnya (Hartono, 2019).
Genetika berasal dari Bahasa Yunani Genno yang berarti melahirkan. Jadi,
genetika adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut
pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme
(Rahmadina, 2019).
3. Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom. Zarah adalah zat terkecil yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi.
kultur bakteri tipe S yang telah mati karena pemanasan. Mereka memecah sel
bakteri dengan detergen dan menggunakan sentrifus memisahkan komponen sel
(ekstrak sel) dengan penyusun sel lainnya. Ekstrak sel bakteri tersebut kemudian
diinkubasi bersama kultur bakteri R yang hidup, kemudian ditumbuhkan pada
media kultur di petridish. Adanya pertumbuhan bakteri S pada media kultur
menunjukkan bahwa ekstrak mengandung prinsip transformasi, yaitu materi
genetik dari bakteri S mengubah bakteri R menjadi bakteri S. Avery dkk menduga
bahwa satu diantara komponen makromolekul yang terdapat di dalam ekstrak--
polisakarida, protein, RNA, dan DNA -- adalah penyebab transformasi.
Untuk menentukan penyebabnya, komponen penyusun sel dirusak satu per
satu dengan menggunakan enzim yang spesifik untuk substansi tersebut. Contoh :
untuk merusak protein menggunakan enzim protease, untuk merusak RNA
menggunakan enzim ribonuklease. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa
degradasi komponen–komponen penyusun sel tidak menghalangi berlangsungnya
prinsip transformasi, kecuali ketika molekul DNA dirusak dengan menggunakan
enzim deoksiribonuklease.
Gambar Percobaan Oswald Avery, Colin MacLeod
Percobaan ini dimana terjadi transformasi pada bakteri membuktikan
bahwa DNA merupakan materi genetik. Dalam hal ini ditemukan bahwa DNA
merupakan materi genetik pada bakteri (Lewin, 2004). Bukti lain bahwa DNA
merupakan materi genetik dibuktikan dari bakteriofag. Komponen virus terdiri
dari DNA (atau RNA pada virus tertentu) dan protein yang menyelubunginya.
Untuk memperbanyak diri, virus harus menginfeksi sel dan mengambil alih
perangkat metabolisme sel tersebut. Bakteriofag artinya pemakan bakteri. Materi
genetik dari bakteriofag yang dikenal sebagai T2 itu adalah DNA. Alfred Hershey
dan Martha Chase menyebutkan T2 merupakan salah satu dari faga yang
menginfeksi bakteri Escherichia coli (E. coli) yang hidup di usus mamalia.
Seperti virus lainnya T2, terdiri dari DNA dan protein. Melalui E.coli, T2 bisa
memperbanyak diri, sehingga disebutkan bahwa E.coli sebagai pabrik penghasil
T2 yang dilepas ketika sel itu pecah. T2 dapat memprogram sel inang (E.coli)
untuk memproduksi virus, tetapi belum diketahui bagian mana dari virus tersebut
yang berperan program tersebut, protein atau DNA.
Hershey dan Chase melakukan percobaan untuk membuktikan bagian
mana dari dua komponen penyusun T2 yang masuk ke dalam sel bakteri. Dalam
percobaan ini mereka menggunakan isotop radio aktif yang berbeda untuk
menandai DNA dan protein. Pertama kali, T2 ditumbuhkan dengan E.coli dalam
sulfur radio aktif (35S). Karena protein mengandung sulfur, atom-atom radio aktif
ini hanya masuk ke dalam protein faga tersebut. Dengan cara yang serupa, kultur
T2 yang berbeda ditumbuhkan dalam fosfor radio aktif (32P).
Karena DNA mengandung fosfor, bukan protein, maka fosfor radio aktif
akan melekat pada DNA. Kedua macam kultur mengandung T2 yang sudah
berlabel radio aktif tersebut kemudian dibiakkan secara terpisah bersama kultur E.
Coli yang non radio aktif. Setelah terjadi infeksi, kultur diblender untuk
melepaskan bagian faga yang terdapat di luar sel bakteri. Hasil blender kemudian
diputar dengan sentrifus, sehingga ada bagian sel yang membentuk pelet di dasar
tabung sentrifus. Bagian lainnya yang lebih ringan berada di dalam cairan
(supernatan).
Dari hasil pengamatan radioaktivitas di dalam pelet dan supernatan, dapat
dibuktikan bahwa bakteri yang terinfeksi faga T2 yang berlabel radioaktif pada
proteinnya, sebagian radioaktifnya ditemukan di dalam supernatan yang
mengandung partikel-partikel virus. Hasil ini membuktikan bahwa protein faga
tidak memasuki sel inang. Pada bakteri yang terinfeksi faga T2 yang DNA-nya
ditandai dengan fosfor radioaktif, hasil peletnya yang merupakan materi bakteri,
sebagian besar mengandung unsur radioaktif tersebut. Ketika bakteri tersebut
dikembalikan ke dalam kultur, infeksi terus berjalan, dan melepaskan faga-faga
yang mengandung fosfor radioaktif.
Hershey dan Chase menyimpulkan bahwa DNA virus masuk ke dalam sel inang,
sementara sebagian besar protein tetap berada di luar. Masuknya molekul DNA
ini menyebabkan sel-sel memproduksi DNA dan protein virus baru. Peristiwa ini
membuktikan bahwa asam nukleat merupakan materi genetik.
Gambar Percobaan Hershey dan Chase
Pada umumnya organisme memiliki DNA sebagai materi genetiknya,
tetapi sebagian virus yang menginfeksi bakteri memiliki RNA sebagai pembawa
informasi genetik. TMV (Tobacco Mosaic Virus) adalah virus penyebab penyakit
pada tanaman tembakau yang memiliki RNA, bukan DNA, sebagai materi
genetiknya. A Gierer dan G. Schramm pada tahun 1956 melakukan percobaan
menginokulasi RNA murni dari TMV pada tanaman tembakau. Percobaan ini
dilanjutkan oleh H. Fraenkel-Conrat dan B. Singer pada tahun 1957. Mereka
memisahkan RNA dan protein dari strain TMV yang berbeda. RNA dan protein
tersebut kemudian di rekonstruksi dengan pasangan yang RNA dan protein dari
strain yang berlainan. Kedua hasil hibrida virus ini kemudian diinfeksikan pada
daun tanaman tembakau. Isolasi virus dari daun yang terinfeksi menunjukkan
bahwa gejala penyakit yang disebabkan hibrida virus tersebut sangat spesifik
dengan RNA dari strain TMVnya, bukan proteinnya. Dari percobaan ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa pada TMV, RNA adalah materi genetik.
Gambar Percobaan H. Fraenkel-Conrat dan B. Singer
Effendi, Yunus. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Pustaka Rumah Cinta :
Magelang.
Faatih m.2009. Isolasi dan digesti DNA kromosom. Jurnal penelitian sains &
teknologi. 61-67:10(1)
Klug, W. S. et al. (2019) Essentials of Genetiks. 10th edn. New York: Pearson.
Available at: https://www.pearsonhighered.com/klug-11e-
info/assets/pdf/klug11e-ch10.pdf.
Manafi A. 2017. Analisis hukum islam terhadap hasil pembuktian hasil tes DNA
dalam sumpah lian terkait penentuan nasab anak. Jurnal uin sunan ampel. 10(2) :
61-66
Raven et al. 2016. BIOLOGY 11th Ed. New York, McGraw-Hill Education