Anda di halaman 1dari 25

TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Oleh :
BINTARI TRI ANGGRAENI (2320332002)
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr.dr.Masrul, M.Sc, SpGK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2024
Pengertian

Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Ciri Pemberdayaan Masyarakat

Prinsip Pemberdayaan Masy Bidang Kesehatan

OUTLINE Pengorganisasian Masyarakat

Proses Pemberdayaan Masyarakat

Langkah-Langkah Pemberdayaan Masyarakat

Ragam Metode Pemberdayaan Masyarakat

Metode Dalam Upaya Pemberdayaan Masy Partisipatif


Pengertian

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya atau proses untuk


menumbuhkan kesadaran , kemauan, dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan proses
pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien)
secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tsb
berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan
atau knowledge)
Tujuan Pemberdayaan
Masyarakat

Mengembangkan kemampuan masyarakat

Mengubah perilaku masyarakat

Mengorganisir diri masyarakat


Ciri Pemberdayaan Masyarakat

1. Adanya tokoh atau pemimpin (leader)

2. Ada organisasi atau wadah berkelompok


(organization)
3. Adanya dana yang berasal dari masyarakat (fund)

4. Tersedianya materi di masyarakat

5. Masyarakat memiliki pengetahuan dan teknologi

6. Teknologi Masyarakat
Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
1) Kesukarelaan  keterlibatan 3) keswadayaan,  kemampuannya untuk
seseorang dalam kegiatan merumuskan melaksanakankegiatan
pemberdayaan masyarakat dgn penuh tanggung jawab
tidak boleh berlangsung 4) partisipatif, keikutsertaan
karena adanya pemaksaan, semua pemangku
melainkan hrs dilandasi kepentingan sejak pengambilan
oleh kesadaran sendiri keputusan
2) Otonom,  kemampuannya 5) Egaliter, yang menempatka semua
utk mandiri dari pemangku kepentingan dlm
ketergantungan kedudukan yg setara
Pengorganisasian Masyarakat
a. Locality Development : Upaya memacu perkembangan social ekonomi, mengurangi kesenjangan wilayah
dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
b. Social Planning : Perencanaan social lebih ke aran promotif dan preventif. Perencanaan didasarkan pada
perincian pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan masa depan yang elbih baik dari
pada sebelumnya.
c. Social Action : aksi social adalah suatu kegiatan yang terkoordinasikan untuk mecapai tujuan perubahan
kelembagaan dalam rangka memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, mengoreksi ketidakadilan atau
meingkatkan kualitas hidup manusia.

Cara menumbuhkan partisipasi masyarakat :


1. Terapi Pendidikan
2. Strategi perubahan perilaku
3. Penambahan Staf
4. Kooptasi, usaha ke arah Kerjasama
5. Strategi kekuatan masyarakat
Proses Pemberdayaan Masyarakat

Getting to know the local community

Gathering knowledge about the local community

Identifying the local leaders

Stimulation the community to realize that it has problem

Helping people to discuss their problem


Proses Pemberdayaan Masyarakat
Helping people to identify their most pressing problems

Fostering self-confidence

Deciding on a program action

Recognition of strength and resources

Helping people to continue to work on solving their problems

Increasing people's ability for self help


Sosialisasi Program

Kajian secara Partisipatif

Langkah- Lokakarya Hasil Pengkajian

Langkah untuk Menjaring Aspirasi Masyarakat

Mewujudkan Perumusan renstra, Tim Pelaksana dan Tim Pengawas

Pemberdayaan Pelaksanaan Program

Masyarakat Mon Ev

Laporan dan dokumentasi


Ragam Metode Pemberdayaan Masyarakat
No Kelompok Metode Ragam Keterangan
Metode
1. Tatap muka Percakapan/dialog, anjang sana, anjang Individual
karya pertemuan, ceramah, diskusi, FGD, Kelompok
RRA, PRA, PLA, sekolah lapang, pelatihan Massal
pameran
2. Percakapan tak Telepon, TV, radio, teleconference Individual
langsung Kelompok
3. Demonstrasi Demonstrasi cara, demonstrasi hasil, Kelompok
demonstrasi cara dan hasil
4. Barang cetakan Foto, pamflet, leaflet, folder, brosur,
poster, baliho dll
5. Media massa Surat kabar, tabloid, majalah, radio, Media cetak
tape recorder, TV, VCD, DVD Media lisan
6. Kampanye Gabungan semua metode diatas
Metode Dalam Upaya
Pemberdayaan Masyarakat
Partisipatif
RRA menggabungkan beberapa Teknik
penilaian, yang terdiri dari :
a) Metode Rapid
Rural Appraisal • Review/telaah data sekunder, termasuk
(RRA)/ penilaian peta wilayah dan pengamatan lapang secara
desa secara partisipatif. • ringkas Observasi/pengamatan lapang secara
 Teknik penilaian langsung
yang relatif • Wawancara dengan informan kunci dan
terbuka, cepat dan lokakarya
bersih dibanding dengan • Pemetaan dan pembuatan
teknik kunjungan • diagram/grafik Studi kasus, sejarah lokal
singkat sebagai • dan biografi Pembuatan kuesioner
sebuah metode sederhana yang ringkas
penilaian. • Pembuatan laporan lapang secara cepat
Untuk menjalankan RRA dengan baik prinsip harus diperhatikan,
yang yaitu:
1. Efektivitas dan efisiensi. Kaitannya dengan biaya, waktu, serta perolehan
informasi yang dapat dipercaya yang dapat digunakan dibanding sekedar
jumlah dan ketepatan serta relevansi informasi yang dibutuhkan
2. Hindari bias. Dengan cara introspeksi, mendengarkan, menanyakan secara
berulang-ulang, menanyakan kepada kelompok termiskin
3. Triangulasi sumber informasi dengan melibatkan multidisiplin untuk
tim bertanya dalam beragam perspektif
4. Belajar dari dan bersama masyarakat
5. Belajar cepat melalui eksplorasi, dan jangan pada bakuan
terpaku teah disiapkan yang
b) Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) /
penilaian desa secara partisipatif
 Merupakan metode pengkajian pemberdayaan masyarakat
desa yang lebih banyak melibatkan pihak dalam yang terdiri
dari pihak stakeholder (pemangku kepentingan kegiatan)
dengan difasilitasi pihak luar yang berfungsi sebagai
narasumber/ fasilitator.
Langkah – langkah metode PRA

1. Penelusuran sejarah desa 7. Pembuatan diagram kajian


2. Pembuatan bagan lembaga desa
kecenderungan 8. Pembuatan bagan alur
3. Penyusunan kalender input-output
musim dan profil 9. Bagan hub antar pihak
perubahan 10. mengkaji mata
4. Analisis pola penggunaan pencaharian masyarakat
waktu 11. membuat matrik dan peringkat
5. Observasi lgsg permasalahan yg dihadapi
& ditemukan masyarakat
terhadap dinamika
sosial 12. Pengorganisasian masalah
6. Transect (penelusuran
Prinsip PRA
1. Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan) : bahwa di masyarakat ada
kelompok masyarakat – biasanya merupakan bagian terbesar – yang terpinggirkan
dan terabaikan oleh pembangunan
2. Prinsip pemberdayaan masyarakat : Pemberdayaan (empowerment) adalah upaya
memperkuat kemampuan kelompok masyarakat yang lemah agar bisa mengontrol
dan menentukan pilihan di dalam kehidupannya ( otonomi ).
3. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator : ”orang luar”
harus menyadari perannya sebagai Fasilitator dan bukannya sebagai ”guru”,
”penyuluh”, ”instruktur” bahkan atasan atau penguasa.
4. Prinsip santai dan informal : Agen pembangunan dan pihak-pihak yang bekerja
bersama masyarakat, sebaiknya mengembangkan suasana yang bersifat luwes,
terbuka, tidak memaksa, akrab, dan informal
c) PLA (Participatory Persyaratan PLA
Learning and Action)/ proses a:) Adanya kemauan &
belajar dan mempraktikkan komitmen utk
menghormati
mendengarkan,
secara partisipatif.
b) Tersedia banyak waktu
bentuk baru dari metode yg dibutuhkan utk
pemberdayaan masyarakat c) pertemuan
Komunitas telah didampingi oleh
yang dahulu dikenal sebagai organisasi yg paham dgn keadaan
“learning by doing” atau belajar masy
sambil bekerja d) Perlu dibangun komunikasi
yg mendorong masy
memiliki kepercayaan pada
fasilitator
Melalui kegiatan PLA, akan diperoleh beragam manfaat,
berupa :

a) Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat dijawab oleh “orang luar”
Masyarakat setempat akan memperoleh banyak pengetahuan yang berbasis
b)
pada pengalaman yang dibentuk dari lingkungan kehidupan mereka yang
sangat kompleks

c) Masyarakat akan melihat bahwa masyarakat setempat lebih mampu


untuk mengemukakan masalah dan solusi yang tepat
dibanding orang luar;

d) Melalui PLA, orang luar dapat memainkan peran penghubung


d) Participator Assessment and Planning (PAP)
PAP sejalan bahkan serupa dengan metode PRA.
Metode PAP terdiri dari 4 langkah :
1. Menemukan masalah  Langkah ini dimksd agar
masyarakat mengidentifikasi kondisi dan masalah sosial di sekitar
masy
2. Menemukan – kenali potensi
3. Menganalisis masalah dan potensi  Mengkaji berbagai
masalah, penyebab, serta fokus masalah
4. Memilih solusi pemecahan masalah
e) Participatory Hygiene and Sanitation Transformation
(PHAST)

Metode pembelajaran dalam


partisipatif kemampuan membangun
swadaya masy utk masy. memecahkan
 Tujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola dan mengendalikan
masalah
penyakit yg berhubungan dgn sanitasi melalui peningkatan kesadaran terhadap
kesehatan serta perbaikan dan perilaku.
Prinsip pemberdayaan masyarakat pada PHAST :

1) Warga masyarakat 3) Masyarakat mampu untuk


menentukan prioritas mencapai kesepakatan
pencegahan penyakit mengenai perilaku
2) Warga masyarakat secara hygiene
kolektif telah memiliki 4) bila masyarakat mengerti
pengalaman & pengetahuan bahwa sanitasi itu
kesehatan yg sangat hebat, luas menguntungkan, maka mrka
akan bertindak
5) Masyarakat dapat mengelola
seperangkat penghalang/
barrier yang dapat
f) Communication for Behavior
Impact (COMBI)
Mobilisasi yg diarahkan pada penggerakan tugas semua masy dan
perorangan yg mempengaruhi tindakan tepat secara perorangan dan
keluarga.
 adapun langkah – langkah kunci dalam merancag rencana COMBI :
 Mengidentifikasi tujuan yg berhub dgn perilaku
 Analisis situasi pasar
 Strategi komunikasi dan campuran
 Implementasi, pemantauan, dan penilaian serta anggaran
TERIMAKASIH…
DAFTAR PUSTAKA

Nurmala Ira, Dkk. 2018. Promosi kesehatan. Surabaya. Airlangga University


press
Sujarwo. 2021. Model Dan Pendekatan Pemberdayaan
Masyarakat. Yogyakarta. UNY Press
Tumurang. 2018. Promosi Kesehatan. Surabaya. Indomedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai