Anda di halaman 1dari 16

PENDEKAT

AN
DAN START
EGI
PEMBERDA
YA A
N MASYARA
KAT
STRATEGI PEMBERDAYAAN
0 Strategi  cara untuk mengerahkan tenaga, dana,
daya, dan peralatan yang dimiliki guna mencapai
tujuan yang ditetapkan.
0 Pemberdayaan masyarakat  suatu proses yang
mengembangkan dan memperkuat kemampuan
masyarakat untuk terus terlibat dalam proses
pembangunan yang berlangsung secara dinamis
sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi serta dapat mengambil keputusan
secara bebas (independent) dan mandiri (Sumaryo,
1991) in.
Pendekatan Utama dalam
Konsep Pemberdayaan 

0 masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek


pembangunan, tetapi merupakan subjek dari upaya
pembangunannya sendiri
PENDEKATAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
0 Pertama, upaya itu harus terarah (targetted). Ini yang secara populer
disebut pemihakan. Ia ditujukan langsung kepada yang memerlukan,
dengan program yang dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai
kebutuhannya.
0 Kedua, program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan
dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan
masyarakat yang akan dibantu mempunyai beberapa tujuan, yakni supaya
bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan kehendak dan
kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu sekaligus meningkatkan
keberdayaan (empowering) masyarakat dengan pengalaman dalam
merancang, melaksanakan, mengelola, dan mempertanggungjawabkan
upaya peningkatan diri dan ekonominya.
0 Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena secara sendiri-
sendiri masyarakat miskin sulit dapat memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya. Jendekatan kelompok adalah yang paling efektif, dan
dilihat dari penggunaan sumber daya juga lebih efisien. Kemitraan usaha
antara kelompok lebih maju harus terus-menerus di bina dan dipelihara
secara saling menguntungkan dan memajukan.
TIGA DAUR HIDUP
PENDEKATAN MASYARAKAT
(TRIDAYA)
0 Pengembangan sumber daya manusia dalam kelembagaan
kelompok marginal meliputi: proses penyadaran kritis dan
pengembangan kepemimpinan bersama atau kolektif,
dilanjutkan dengan mengembangkan perilaku wira usaha
sosial agar mampu mengelola usaha bersama atau mikro.
0 Pengembangan usaha produktif dalam kelembagaan
kelompok orang miskin meliputi: pengaturan ekonomi
rumah tangga (ERT) agar mampu menabung bersama
dalam kelompok yang akan digunakan untuk modal usaha
mersama dalam kegiatan usaha produktif.
0 Daur hidup kelembagaan kelompok orang miskin meliputi:
pengelolaan organisasi yang akuntabilitas, kepemimpinan
yang partisipatif, pengelolaan keuangan yang transparan,
dan pengembangan jejaring yang luas.
Prinsip Strategi dalam
pemberdayaan Masyarakat
0 Mudah diterima dan didayagunakan oleh masyarakat
sebagai pelaksana dan pengelola (acceptable);
0 Dapat dikelola oleh masyarakat secara terbuka dan
dapat dipertanggungjawabkan (accountable);
0 Memberikan pendapatan yang memadai dan
mendidik masyarakat untuk mengelola kegiatan
secara ekonomis (profitable); Hasilnya dapat
dilestarikan oleh masyarakat sendiri sehingga
menciptakan pemupukan modal dalam wadah
lembaga sosial ekonomi setempat (sustainable); dan
0 Pengelolaan dana dan pelestarian hasil dapat
dengan mudah digulirkan dan dikembangkan oleh
masyarakat dalam lingkup yang lebih luas (replicable)
Tahapan Pemberdayaan
Masyarakat
1. Tahap pertama: seleksi lokasi
Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati
oleh lembaga, pihak-pihak terkait, dan masyarakat. Penetapan
kriteria ini penting agar tujuan lembaga dalam pemberdayaan
masyarakat akan tercapai serta pemilihan lokasi dilakukan
dengan sangat baik.
2. Tahap kedua : sosialisasi pemberdayaan masyarakat
0 Sosialisasi pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan
yang sangat penting untuk menciptakan komunikasi serta
dialog dengan masyarakat. Sosialisasi pemberdayaan
masyarakat pada masyarakat membantu untuk meningkatkan
pengertian pada masyarakat dan pihak terkait tentang
program. Proses sosialisasi sangat menentukan
0 ketertarikan masyarakat untuk berperan dan terlibat di dalam
program.
Tahapan Pemberdayaan
Masyarakat
3. Tahap ketiga: proses pemberdayaan masyarakat

Maksud pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan


kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam
meningkatkan taraf hidupnya (tujuan umum). Dalam proses
tersebut masyarakat bersama-sama:

a. mengidentifikasi dan mengkaji permasalahan, potensinya


serta peluangnya;
b. menyusun rencana kegiatan kelompok berdasarkan hasil
kajian;
c. menerapkan rencana kegiatan kelompok; dan
d. memantau proses dan hasil kegiatannya secara terus
menerus [Monitoring dan Evaluasi Partisipatif (M&EP)].
Tahapan Pemberdayaan
Masyarakat
4. Tahap keempat: Pemandirian masyarakat
0 Proses pemberdayaan masyarakat  suatu proses
pembelajaran terus menerus bagi masyarakat dengan tujuan
kemandirian masyarakat dalam upaya-upaya peningkatan taraf
hidupnya.
0 Peran tim pemberdayaan masyarakat akan pelan-pelan dikurangi
dan akhirnya berhenti.
0 Peran tim pemberdayaan kelompok sebagai fasilitator akan
dipenuhi oleh pengurus kelompok atau pihak lain yang dianggap
mampu oleh masyarakat.
0 Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat tidak tentu.
0 Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang akan
berjalan terus menerus.Seringkali kegiatan memerlukan waktu
dan tidak dapat dilakukan secara terburu-buru
Jenis/ Metode Pemberdayaan
Masyarakat
1. RRA (Rapid Rural Appraisal)
RRA (Rapid Rural Appraisal) merupakan metode penilaian
keadaan desa secara cepat, yang dalam praktek, kegiatan
RRA lebih banyak dilakukan oleh “orang luar” dengan tanpa
atau sedikit melibatkan masyarakat setempat.
Metode RRA digunakan untuk pengumpulan informasi
secara akurat dalam waktu yang terbatas ketika keputusan
tentang pembangunan perdesaan harus diambil segera
RRA
0 Metode RRA memiliki tiga konsep dasar yaitu; (a) perspektif
sistem, (b) triangulasi dari pengumpulan data, dan (c)
pengumpulan data dan analisis secara berulang-ulang (iterative).
0 Sebagai suatu teknik penilaian, RRA menggabungkan beberapa
teknik yang terdiri dari:
0 Review/telaahan data sekunder, termasuk peta wilayah dan
pengamatan lapang secara ringkas.
0 Oservasi/pengamatan lapang secara langsung.
0 Wawancara dengan informan kunci dan lokakarya.
0 Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik.
0 Studi kasus, sejarah lokal, dan biografi.
0 Kecenderungan-kecenderungan.
0 Pembuatan kuesioner sederhana yang singkat.
0 Pembuatan laporan lapang secara cepat.
RRA
0 Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam RRA, yaitu:
0 a. Efektivitas dan efisiensi, kaitannya dengan biaya, waktu,
dengan perolehan informasi yang dapat dipercaya yang
dapat digunakan dibanding sekadar jumah dan ketepatan
serta relevansi informasi yang dibutuhkan.
0 b. Hindari bias, melalui: introspeksi, dengarkan, tanyakan
secara berulang-ulang, tanyakan kepada kelompok
termiskin.
0 c. Triangulasi sumber informasi dan libatkan Tim Multi-
disiplin untuk bertanya dalam beragam perspektif.
0 d. Belajar dari dan bersama masyarakat.
0 e. Belajar cepat melalui eksplorasi, cross-check dan
jangan terpaku pada bekuan yang telah disiapkan.
Jenis/ Metode Pemberdayaan
Masyarakat lanjutan…
2. PRA (Participatory Rural Appraisal)
0 PRA merupakan penyempurnaan dari RRA. PRA dilakukan dengan
lebih banyak melibatkan “orang dalam” yang terdiri dari semua
stakeholders dengan difasilitasi oleh orang-luar yang lebih berfungsi
sebagai narasumber atau fasilitator dibanding sebagai instruktur atau
guru yang menggurui.
0 PRA adalah suatu metode pendekatan untuk mempelajari kondisi dan
kehidupan pedesaan dari, dengan, dan oleh masyarakat desa. Atau
dengan kata lain dapat disebut sebagai kelompok metode
pendekatan yang memungkinkan masyarakat desa untuk saling
berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka
tentang kondisi dan kehidupan desa, membuat rencana dan bertindak.
0 Konsepsi dasar pandangan PRA adalah pendekatan yang tekanannya
pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan. Metode
PRA bertujuan menjadikan warga masyarakat sebagai peneliti,
perencana, dan pelaksana program pembangunan dan bukan
sekedar obyek pembangunan
PRA
PRA dilakukan melalui kegiatan-kegiatan:
a.Pemetaan-wilayah dan kegiatan yang terkait dengan topik penilaian keadaan.
b.Analisis keadaan yang berupa:
1) Kedaan masa lalu, sekarang, dan kecenderungannya di masa depan.
2) Identifikasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dan alasan-alasan
atau penyebabnya.
3) Identifikasi (akar) masalah dan alternatif-alternatif pemecahan masalah.
4) Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman atau analisis strength,
weakness, opportunity, and treat (SWOT) terhadap semua alternatif
pemecahan masalah.
c. Pemilihan alternatif pemecahan masalah yang paling layak atau dapat
diandalkan
(dapat dilaksanakan, efisien, dan diterima oleh sistem sosialnya).
d. Rincian tentang stakeholders dan peran yang diharapkan dari para pihak,
serta
jumlah dan sumber-sumber pembiayaan yang dapat diharapkan untuk
melaksanakan program/ kegiatan yang akan diusulkan/ direkomendasikan.
Tugas Mandiri
0 Cari contoh-contoh penerapan pemberdayaan
masyarakat dengan metode RRA maupun PRA

Anda mungkin juga menyukai