Anda di halaman 1dari 19

TEKNIK PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT
OUTLINE

1. Pengertian

2. Ciri Peberdayaan Masyarakat

3. Prinsip Pemberdayaan Masy Bidang Kesehatan

4. Ragam Metode Pemberdayaan Masyarakat

5. Metode Dalam Upaya Pemberdayaan Masy Partisipatif


1. Pengertian

Pemberdayaan masyarakat  upaya atau


proses untuk menumbuhkan kesadaran ,
kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi
dan meningkatkan kesejahteraan mereka
sendiri (Kemenkes, 2009)
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan 
proses pemberian informasi kepada individu, keluarga
atau kelompok (klien) secara terus menerus dan
berkesinambungan mengikuti perkembangan klien,
serta proses membantu klien, agar klien tsb berubah
dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
pengetahuan atau knowledge)
2. Ciri Peberdayaan Masyarakat

 Adanya tokoh atau pemimpin (leader)


 Ada organisasi atau wadah berkelompok
(organization)
 Adanya dana yang berasal dari masyarakat (fund)
 Tersedianya materi di masyarakat
 Masyarakat memiliki pengetahuan dan teknologi
3. Prinsip Pemberdayaan Masy Bidang
Kesehatan
1) Kesukarelaan,  3) keswadayaan, 
keterlibatan seseorang kemampuannya untuk
dalam kegiatan merumuskan
pemberdayaan masyarakat melaksanakankegiatan dgn
tidak boleh berlangsung penuh tanggung jawab
karena adanya pemaksaan, 4) partisipatif, keikutsertaan
emalinkan hrs dilandasi semua pemangku
oleh kesadaran sendiri kepentingan sejak
pengambilan keputusan
2) Otonom, 
kemampuannya utk 5) Egaliter, yang menempatka
semua pemangku
mandiri dari ketergantungan
kepentingan dlm
yg dimiliki oleh org lain kedudukan yg setara
4. Ragam Metode Pemberdayaan Masyarakat

No Kelompok Metode Ragam Metode Keterangan

1. Tatap muka Percakapan/dialog, anjang sana, anjang Individual


karya pertemuan, ceramah, diskusi, Kelompok
FGD, RRA, PRA, PLA, sekolah Massal
lapang, pelatihan pameran
2. Percakapan tak Telepon, TV, radio, teleconference Individual
langsung Kelompok
3. Demonstrasi Demonstrasi cara, demonstrasi hasil, Kelompok
demonstrasi cara dan hasil
4. Barang cetakan Foto, pamflet, leaflet, folder, brosur,
poster, baliho dll
5. Media massa Surat kabar, tabloid, majalah, radio, Media cetak
tape recorder, TV, VCD, DVD Media lisan
6. Kampanye Gabungan semua metode diatas
5. Metode Dalam Upaya Pemberdayaan
Masy Partisipatif
a) Metode Rapid RRA menggabungkan beberapa teknik
penilaian, yang terdiri dari :
Rural Appraisal a) Review/telaah data sekunder, termasuk
(RRA)/ penilaian peta wilayah dan pengamatan lapang
desa secara secara ringkas
partisipatif. b) Observasi/pengamatan lapang secara
 Teknik penilaian langsung
yang relatif terbuka, c) Wawancara dengan informan kunci dan
cepat dan bersih lokakarya
dibanding dengan d) Pemetaan dan pembuatan
teknik kunjungan diagram/grafik
singkat sebagai e) Studi kasus, sejarah lokal dan biografi
sebuah metode f) Pembuatan kuesioner sederhana yang
penilaian. ringkas
g) Pembuatan laporan lapang secara cepat
Untuk menjalankan RRA dengan baik prinsip yang
harus diperhatikan, yaitu:
a) Efektivitas dan efisiensi. Kaitannya dengan biaya, waktu,
serta perolehan informasi yang dapat dipercaya yang
dapat digunakan dibanding sekedar jumlah dan
ketepatan serta relevansi informasi yang dibutuhkan
b) Hindari bias. Dengan cara introspeksi, mendengarkan,
menanyakan secara berulang-ulang, menanyakan
kepada kelompok termiskin
c) Triangulasi sumber informasi dengan melibatkan tim
multidisiplin untuk bertanya dalam beragam perspektif
d) Belajar dari dan bersama masyarakat
e) Belajar cepat melalui eksplorasi, dan jangan terpaku
pada bakuan yang teah disiapkan
b) Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) /
penilaian desa secara partisipatif
 Merupakan metode pengkajian pemberdayaan
masyarakat desa yang lebih banyak melibatkan pihak
dalam yang terdiri dari pihak stakeholder (pemangku
kepentingan kegiatan) dengan difasilitasi pihak luar
yang berfungsi sebagai narasumber/ fasilitator.
Langkah – langkah metode 7. Pembuatan diagram kajian
PRA :
lembaga desa
1. Penelusuran sejarah desa
2. Pembuatan bagan 8. Pembuatan bagan alur
kecenderungan input-output
3. Penyusunan kalender 9. Bagan hub antar pihak
musim dan profil 10. mengkaji mata
perubahan
pencaharian masy
4. Analisis pola penggunaan
waktu 11. membuat matrik dan
5. Observasi lgsg terhadap peringkat permasalahan yg
dinamika sosial dihadapi & ditemukan
6. Transect (penelusuran masy
desa) dan pembuatan 12. Pengorganisasian masalah
gambar lingk.
Prinsip PRA :
1. Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan) : bahwa di
masyarakat ada kelompok masyarakat – biasanya merupakan bagian
terbesar – yang terpinggirkan dan terabaikan oleh pembangunan
2. Prinsip pemberdayaan masyarakat : Pemberdayaan (empowerment)
adalah upaya memperkuat kemampuan kelompok masyarakat yang
lemah agar bisa mengontrol dan menentukan pilihan di dalam
kehidupannya ( otonomi ).
3. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator :
”orang luar” harus menyadari perannya sebagai Fasilitator dan
bukannya sebagai ”guru”, ”penyuluh”, ”instruktur” bahkan atasan
atau penguasa.
4. Prinsip santai dan informal : Agen pembangunan dan pihak-pihak
yang bekerja bersama masyarakat, sebaiknya mengembangkan
suasana yang bersifat luwes, terbuka, tidak memaksa, akrab, dan
informal
Persyaratan PLA :
c) PLA (Participatory a) Adanya kemauan &
komitmen utk
Learning and Action)/ mendengarkan,
proses belajar dan menghormati
mempraktikkan secara b) Tersedia banyak waktu
yg dibutuhkan utk
partisipatif. pertemuan
 bentuk baru dari c) Komunitas telah
metode pemberdayaan didampingi oleh
organisasi yg paham dgn
masyarakat yang dahulu keadaan masy
dikenal sebagai “learning d) Perlu dibangun
by doing” atau belajar komunikasi yg
sambil bekerja mendorong masy
memiliki kepercayaan
pada fasilitator
Melalui kegiatan PLA, akan diperoleh beragam manfaat,
berupa :
a) Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat dijawab oleh
“orang luar”;
b) Masyarakat setempat akan memperoleh banyak
pengetahuan yang berbasis pada pengalaman yang
dibentuk dari lingkungan kehidupan mereka yang sangat
kompleks
c) Masyarakat akan melihat bahwa masyarakat setempat
lebih mampu untuk mengemukakan masalah dan solusi
yang tepat dibanding orang luar;
d) Melalui PLA, orang luar dapat memainkan peran
penghubung antara masyarakat setempat dengan lembaga
lain yang diperlukan
d) Participator Assessment and Planning (PAP)
PAP sejalan bahkan serupa dengan metode PRA.
Metode PAP terdiri dari 4 langkah :
 Menemukan masalah
 Langkah ini dimksd agar masy mengidentifikasi
kondisi dan masalah sosial di sekitar masy
 Menemukan – kenali potensi
 Menganalisis masalah dan potensi
 Mengkaji berbagai masalah, penyebab, serta fokus
masalah
Memilih solusi pemecahan masalah
e) Participatory Hygiene and Sanitation
Transformation (PHAST)
Metode pembelajaran partisipatif dalam
membangun kemampuan swadaya masy utk
memecahkan masalah masy.
 tujuan utk memberdayakan masy dalam
mengelola dan mengendalikan penyakit yg
berhubungan dgn sanitasi melalui peningkatan
kesadaran terhadap kesehatan serta perbaikan dan
perilaku.
3) Masy mampu utk
Prinsip pemberdayaan mencapai kesepakatan
masy pada PHAST : mengenai perilaku
hygiene
1) Warga masy 4) Bila masy mengerti
menentukan prioritas bahwa sanitasi itu
pencegahan peny menguntungkan, maka
mrka akan bertindak
2) Warga masy secara
5) masy dpt mengelola
kolektif telah memiliki seperangkat
pengalaman & penghalang/ barrier yg
pengetahuan dpt membantu utk
kesehatan yg sangat menghambat
penularan peny.
hebat, luas
f) Communication for Behavior Impact (COMBI)
Mobilisasi yg diarahkan pada penggerakan tugas
semua masy dan perorangan yg mempengaruhi
tindakan tepat secara perorangan dan keluarga.
 adapun langkah – langkah kunci dalam merancag
rencana COMBI :
 Mengidentifikasi tujuan yg berhub dgn perilaku
 Analisis situasi pasar
 Strategi komunikasi dan campuran
 Implementasi, pemantauan, dan penilaian serta
anggaran

Anda mungkin juga menyukai