Anda di halaman 1dari 20

PENDEKATAN, STRATEGI &

METODE PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Dosen Pengampu :

Matheus Gratiano Mali, S.Sos.,M.P.A


NIP. 198809092022031003
Pendekatan Pemberdayaan
Pendekatan Mikro Pendekatan Mezzo
01 Pemberdayaan dilakukan kepada sasaran 02 Pemberdayaan dilakukan terhadap
sekelompok klien (penerima manfaat),
secara individu melalui bimbingan,
konseling, stress management, dan crisis dan menggunakan kelompok ini sebagai
intervention. media intervensi.
Tujuanya agar membimbing sasaran agar Pendidikan dan pelatihan, dinamika
mampu menjalankan tugas – tugas kelompok, digunakan sebagai strategi
kehidupanya dalam meningkatkan kesadaran,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap-
Pendekatan Makro sikap masyarakat sasaran agar mampu
03 Masyarakat sasaran diarahkan pada sistem
lingkungan yang lebih besar ( Strategi Sistem Besar )
memecahkan persoalan yang
dihadapinya.
Bentuk kegiatan berupa : perumusan kebijakan,
perencanan sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying,
pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik.
Parson, et, al., 1994
Strategi Pemberdayaan Suharto (1997)

Self Management (Manajemen Diri)


Kelompok masyarakat diarahkan utk mampu
Motivasi mengatur kegiatan mereka sendiri.
Masyarakat dimotivasi untuk terlibat dalam Tahap awal pendamping dapat membantu mereka
kegiatan – kegiatan peningkatan kapasitas mengembangkan sebuah sistem. Kemudian
dengan menggunakan sumber – sumber 1 3 mereka diberikan wewenang penuh utk
dan kemampuanya sendiri melaksanakanya
Mobilisasi Sumberdaya
Peningkata Kesadaran & Kemampuan 2 4 Setiap orang pasti memiliki sumber daya. Jika
Peningkatan kesadaran bisa dilakukan dihimpun akan menjadi besar dan mampu
melalui pendidikan dasar, perbaikan memberikan dampak peningkatan kehidupan
kesehatan, dll. Keterampilan vokasional sosial. Disini perlu pengembangan sistem
bisa dikembangkan melalui cara partisipatif 5 penghimpunan dan pengalokasian serta
penggunaan sumber daya
Pembangunan & Pengembangan Jejaring
Pengorganisasia kelompok masyarakat disertai dengan peningkatan membangun dan
meningkatkan jejaring, agar masyarakat mampu mengembangkan akses terhadap berbagai
sumber dan kesempatan
Suharto (1997)
Strategi Pemberdayaan 5P
Pemungkinan
1 Penciptaan iklim yang memungkinkan masyarakat berkembang optimal

Penguatan
2 Penumbuhkembangan kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat

Perlindungan
3 Melindungi kelompok lemah agar tidak tertindas kelompok kuat

Penyokongan
4 Pemberian bimbingan agar masyarakat mampu menjalankan peranya

Pemeliharaan

5 Memelihara kondusifitas yang memungkinkan setiap orang memperoleh


kesempatan berusaha
Pemilihan Strategi

Strategi pemberdayaan yang efektif perlu dirancang


sesuai dengan kebutuhanya, khususnya yang berkaitan
dengan tingkat adopsi yang sudah ditunjukkan
masyarakat penerima manfaat
METODE PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

Metode adalah suatu kerangka kerja untuk menyusun suatu tindakan atau suatu
kerangka pikir, yang beraturan, berarah, dan berkonteks yang relevan dengan
maksud dan tujuan
Rural Rapid Appraisal
Dilakukan orang dari luar / bukan penduduk setempat
Teknik yang digunakan :
a. Telaah data sekunder termasuk peta wilayah dan pengamatan lapangan ringkas
b. Observasi/ pengamatan lapangan secara langsung
c. Wawancara dengan informan kunci
d. Pemetaan dan pembuatan diagram
e. Studi kasus, sejarah lokal dan biografi
f. Kecenderungan- kecenderungan
g. Pembuatan kuesioner sederhana dan singkat
h. Pembuatan laporan lapangan secara cepat
Participatory Rapid Appraisal
Banyak melibatkan penduduk lokal (orang dalam) difasilitasi orang luar
Teknik yang digunakan :
a. Pemetaan wilayah dan kegiatan terkait dengan topik penilaian
b. Analisis keadaan, yang berupa :
 Keadaan masa lalu, sekarang, dan kecenderungan di masa depan
 Identifikasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi beserta alasanya
 Identifikasi akar masalah beserta alternatif pemecahanya
 SWOT terhadap semua alternatif pemecahan masalah
c. Pemilihan akternatif pemecahan masalah yang paling layak
d. Rincian tentang stakeholders dan peran yang diharapkan dari para pihak, serta jumlah
sumber-sumber pembiayaan.
Focus Group Discussion
Saat ini FGD banyak diterapkan dalam kegiatan perencanaan dan evaluasi program
Pelaksanaan FGD melibatkan semua pemangku kepentingan suatu program,partisipatif, dan
dipandu oleh fasilitator, atau juga bisa mengundang narasumber.
Kemampuan fasilitator memandu diskusi sangat menentukan mutu proses dan hasil FGD.
Oleh karenanya jenis pertanyaan yang harus disiapkan dalam FGD yaitu :
• Pertanyaan Pembuka, yang berfungsi sebagai pencair suasana
• Pertanyaan Pengantar, tentang isu umum yang juga sebagai pencair suasana
• Pertanyaan Transisi, tentang isu-isu pokok sebagai pembuka wawasan partisipan tentang
topik diskusi
• Pertanyaan Kunci, terdiri dari sekitar 5 (lima) isu yang akan dikaji melalui FGD
• Pertanyaan Penutup, tentang catatan tambahan yang ingin disampaikan para peserta
Parcipatory Learning and Action (PLA)
Metode ini dikenal dengan “Learning by Doing”
PLA yaitu:
Proses belajar (ceramah, diskusi, dll) tentang suatu topik, yang segera setelah itu diikuti
dengan aksi / kegiatan riil yang relevan degan materi pemberdayaan
Manfaat :
a. Masyarakat sasaran akan memperoleh banyak pengetahuan yang berbasisi pada
pengalaman
b. Akan diperoleh pengetahuan / informasi mengenai sesuatu yang tidak diketahui oleh
fasilitator
c. Masyarakat akan merasa mampu mengemukakan masalah dan solusi
d. Fasilitator dapat memainkan peran sebagai penghubung antara masyarakat setempat
dengan lembaga lain yang dibutuhkan
Field School

• Sekolah lapangan merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan sekelompok


masyarakat pada hamparan / lokasi tertentu
• Kegiatan diawali dengan membahas masalah yang sedang dihadapi – dilanjutkan
dengan curah pendapat – berbagi pegalaman (sharing) tentang alternatif & pemilihan
cara-cara pemecahan masalah.
• Difasilitasi oleh para fasilitator atau narasumber yang kompeten
Pelatihan Partisipatif
Pelatihan partisipatif dicirikan dengan :
a. Hubungan antara fasilitator / instruktur dengan peserta didik bersifat horizontal
b. Lebih mengutamakan proses daripada hasil. Keberhasilan pelatihan tidak diukur dari
seberapa banyak alih pengetahuan, tetapi seberapa jauh interaksi dan diskusi
berbagi pengalaman antar sesama peserta maupun antar peserta dengan fasilitator.
c. Substansi materi pelatihan selalu mengacu pada kebutuhan peserta dan diwali
dengan kontrak belajar
No Tahapan Kegiatan Ragam Metode Disarankan Keterangan
1 Penetapan dan Pengenalan Pertemuan, diskusi, FGD, lokakarya Semua pemangku kepentingan
wilayah Kerja
2 Sosialisasi Kegiatan Percakapan, Media Masa, Media Cetak, Pertemuan, Semua pemangku kepentingan
FGD
3 Penyadaran Masyarakat Percakapan, Media Masa, Media Cetak, Pertemuan, Birokrasi, Fasilitator,
FGD, RRA, PRA Tokoh Masyarakat, LSM
4 Pengorganisasian Masyarakat Percakapan, Pertemuan, Lokakarya, FGD, Anjangsana, Birokrasi, Fasilitator,
Anjang-karya Tokoh Masyarakat, LSM
5 Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan, Percakapan, Anjangsana, Anjang-karya, Birokrasi, Fasilitator,
Sekolah Lapangan, PLA, Diskusi, FGD, Lokakarya LSM
6 Advokasi Kebijakan Percakapan, FGD, Pertemuan, Lokakarya, Anjangsana, Semua pemangku kepentingan
Anjang-karya
7 Politisasi Media cetak, Media masa, Pertemuan, PLA, FGD, Semua pemangku kepentingan
Lokakarya
Pemilihan Metode

Metode demonstrasi sering kali dipandang sebagai metode


yang paling efektif.
Ada istilah “seeing is believing” (melihat menjadi percaya)
Artinya dalam pemberdayaan masyarakat perlu ditunjukkan
bukti-bukti nyata agar masyarakat sasaran percaya segala
sesuatu yang disampaikan fasilitator.
Kelemahanya : membutuhkan biaya relatif mahal
KEDEWASAAN SIKAP
MASYARAKAT

Pemberdayaan hendaknya dilakukan tahap demi tahap. Apabila dipaksakan


Justru akan menjadi bumerang bagi pemerintah atau fasilitator itu sendiri
Afeksi Kognitif Psikomotorik Konatif
(Tanggapan Perasaan) (Pengetahuan) (Keterampilan) (Perilaku)
Sangat Penyuluhan Tidak Pembelajaran Unskilled Pelatihan Perilaku Keteladanan
rendah untuk berpengetahuan utk membuka untuk acuh tak perilaku pem
penyadaran wawasan keterampilan acuh erintah & age
dasar n pembaharu
Rendah Mobilisasi Pengetahuan Pembelajaran Semiskilled Pelatihan Bersedia ikut Motivasi
pada rendah untuk lanjutan serta menjadi
program peningkatan obyek
Cukup Motivasi Cukup Pilot Project Skilled Percobaan/ Inisiatif untuk Pilihan-pilihan
untuk Uji coba berperan peran utama
berperan
Relatif Supporting Relatif tinggi Peluang bagi Sangat Peluang Berperan Perilaku
Tinggi program pemikiran Terampil berkarya mandiri fasilitasi
inovatif inovatif
Kurang / Tidak Matang/ Kurang Dewasa Matang / Dewasa
Pasif Aktif
Tergantung Tidak tergantung
Sedikit alternatif tindakan Banyak alternatif
Minat yang dangkal Minat yang dalam
Berpikir jangka pendek Berpikir jangka panjang
Menempatkan diri sebagai bawahan Menempatkan diri sama (sederajat) atau
menjadi atasan
Kurang mempunyai kehati-hatian atas dirinya Hati – hati dan mengendalikan diri
sendiri
PERIHAL TINGGI RENDAH
Pengalaman kerja Memiliki pengalaman yang Tidak memiliki pengalaman
erat hubunganya dengan yang berarti
pekerjaan
Pengetahuan tentang Memiliki pengetahuan yang Tidak memiliki
pekerjaan perlu
Pengetahuan tentang Secara mendalam mengerti Sedikit mengerti yang perlu
tuntutan yang diperlukan apa yang harus dikerjakan dikerjakan
untuk pekerjaan
KEMAUAN MEMIKUL TINGGI RENDAH
TANGGUNGJAWAB
Keinginan untuk berprestasi Sangat tinggi Rendah
Komitmen untuk pekerjaan Sangat berdedikasi Acuh
Thank you

Anda mungkin juga menyukai