Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 3

Participatory
Learning And
Action SITI AISYAH
ISWAR NUR RAMDHANI HARIS
OLEH : SEFTHIA ANINDRA MARA
MUHAMMAD TAUFIKKURAHMADI
SITI RAHMA AZZAHRA
DEWI
PENGERTIAN
Metode Participatory Learning and Action (PLA) adalah suatu
pendekatan atau metodologi yang digunakan dalam
pembangunan komunitas untuk membantu masyarakat
memecahkan masalah mereka sendiri dengan memfasilitasi
partisipasi aktif mereka dalam proses pembelajaran dan aksi.
Metode PLA sering digunakan dalam proyek-proyek
pembangunan komunitas dan program-program partisipatif
karena menekankan pada partisipasi masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat. Dalam metode PLA, masyarakat
dilibatkan secara aktif dalam proses pengumpulan dan
analisis informasi, serta dalam merencanakan dan
melaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah yang
mereka hadapi.
TEKNIK DALAM METODE
PARTICIPATORY LEARNING
AND ACTION
PEMETAAN PARTISIPATIF PENGAMATAN PARTISIPATIF FOCUS GROUP DISCUSSION

Masyarakat menggambar peta Masyarakat dilatih untuk Sebuah diskusi kelompok kecil
wilayah mereka dan menandai mengamati masalah yang mereka yang difasilitasi oleh seorang
tempat-tempat yang penting hadapi dan menentukan tindakan pengamat atau koordinator, yang
untuk kehidupan mereka. yang dapat dilakukan untuk bertujuan untuk mengumpulkan
Pemetaan partisipatif membantu mengatasinya. informasi dan perspektif dari para
membangun pemahaman tentang peserta.
wilayah dan kehidupan
masyarakat.
TEKNIK DALAM METODE
PARTICIPATORY LEARNING
AND ACTION
ANALISIS SWOT PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PARTISIPATIF
Masyarakat diarahkan untuk
melakukan analisis kekuatan, Masyarakat memainkan peran
kelemahan, peluang, dan aktif dalam pengambilan
ancaman dalam lingkungan keputusan, termasuk memilih
mereka, untuk membantu mereka tindakan yang akan dilakukan
memahami tantangan yang untuk memecahkan masalah yang
mereka hadapi dan membangun mereka hadapi.
strategi yang lebih baik.
Metode PLA sangat efektif dalam meningkatkan partisipasi
dan pemberdayaan masyarakat, serta memperkuat
kemampuan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi program pembangunan
mereka sendiri. Metode ini juga membantu mengembangkan
kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengatasi
masalah yang mereka hadapi, serta meningkatkan rasa
kepemilikan dan tanggung jawab mereka terhadap program
pembangunan yang mereka lakukan.
IDENTIFIKASI MASALAH DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat harus dilakukan melalui


konsultasi dengan masyarakat. Metode yang dapat digunakan dalam
langkah ini antara lain diskusi kelompok, wawancara, dan observasi.

PENENTUAN TUJUAN DAN SASARAN

Setelah masalah dan kebutuhan masyarakat diidentifikasi, tujuan dan

LANGKAH-LANGKAH sasaran program atau proyek yang akan dilaksanakan ditentukan.


Tujuan dan sasaran tersebut harus spesifik, terukur, relevan, dan
realistis.

PELAKSANAAN PEMETAAN PARTISIPATIF


Langkah ini melibatkan masyarakat dalam menggambar peta wilayah
mereka dan menandai tempat-tempat penting, seperti fasilitas umum,
sumber daya alam, dan lain-lain.

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)


Langkah ini melibatkan kelompok kecil peserta dalam diskusi terfokus.
Diskusi ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan perspektif dari
para peserta mengenai masalah dan solusi yang dihadapi.
ANALISIS SWOT
Langkah ini melibatkan masyarakat dalam melakukan analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) terhadap
masalah yang dihadapi. Hasil analisis tersebut kemudian digunakan
untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan.

PENENTUAN TINDAKAN

Setelah masalah dan solusi yang akan diambil diidentifikasi,

LANGKAH-LANGKAH masyarakat kemudian menentukan tindakan yang akan dilakukan.


Tindakan tersebut harus terukur, terencana, dan terjadwal.

PELAKSANAAN PELAKSANAAN TINDAKAN

Langkah ini melibatkan masyarakat dalam melaksanakan tindakan yang


telah ditentukan. Masyarakat harus terus dipantau dan dinilai kemajuan
dan keberhasilan program yang dilaksanakan.

EVALUASI DAN REFLEKSI


Langkah ini melibatkan masyarakat dalam mengevaluasi dan
merefleksikan hasil program yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode seperti diskusi
kelompok, wawancara, observasi, dan lain-lain.
CONTOH PENERAPAN METODE PLA DALAM BIDANG
KESEHATAN
Penyakit Menular : Metode PLA dapat digunakan dalam memerangi penyakit menular, seperti HIV/AIDS dan
malaria. Masyarakat dilibatkan dalam proses pengumpulan data, pemetaan risiko, dan penentuan strategi
pencegahan dan penanggulangan yang tepat.
Kesehatan Ibu dan Anak : Metode PLA dapat digunakan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan
melibatkan masyarakat dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaan program kesehatan. Contohnya,
masyarakat dapat dilibatkan dalam penentuan lokasi dan desain pusat kesehatan, serta dalam pemilihan tenaga
kesehatan yang akan bekerja di pusat tersebut.
Kesehatan Lingkungan : Metode PLA dapat digunakan dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dengan
melibatkan masyarakat dalam pemetaan faktor-faktor lingkungan yang berdampak pada kesehatan, seperti air
minum yang tidak aman atau sanitasi yang buruk. Masyarakat dapat dilibatkan dalam identifikasi dan penanganan
masalah lingkungan yang berdampak pada kesehatan mereka.
Kesehatan Mental : Metode PLA dapat digunakan dalam meningkatkan kesehatan mental dengan melibatkan
masyarakat dalam pengumpulan data dan analisis situasi, serta dalam menentukan strategi pencegahan dan
penanganan yang tepat. Masyarakat juga dapat dilibatkan dalam penyusunan program intervensi dan dalam
pemilihan tenaga kesehatan yang akan memberikan layanan kesehatan mental.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai