Anda di halaman 1dari 31

METODE DAN TEKNIK PEKERJAAN SOSIAL

DENGAN MASYARAKAT (MAKRO)

Disampaikan pada Pelatihan Pra Sertifikasi Tenaga


Kesejahteraan Sosial (TKS)
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini peserta diharapkan mampu memahami
cakupan mengenai metode dan teknik pekerjaan sosial dalam pendekatan makro.

 Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini peserta mampu:
❑ Menjelaskan pengertian dan tujuan praktik pekerjaan sosial makro
❑ Memahami pengetahuan tentang masyarakat dan organisasi
❑ Menjelaskan prosedur pemecahan masalah dalam praktek pekerjaan makro
❑ Menjelaskan model utama pekerjaan sosial dengan masyarakat
❑ Mempraktikkan teknik, strategi dan peranan dalam praktek pekerjaan sosial makro
METODE PEKERJAAN SOSIAL MAKRO

Aktivitas keahlian pekerja sosial


Pelayanan yg menggunakan
dalam bekerja bersama
masyarakat dan organisasi dlm
pendekatan pemberdayaan
upaya utk mengubah peraturan & dengan memperhatikan
kebijakan-kebijakan kesejahteraan keragaman dan pengguna dan
sosial melalui aktivitas-aktivitas
pemberi pelayanan.
kolektif/terorganisasi.
METODE PEKERJAAN SOSIAL MAKRO

Upaya pemenuhan kebutuhan orang yg tidak beruntung/ tertindas


disebabkan kemiskinan, diskriminasi berdasarkan kelas sosial,
1 suku, jender, jenis kelamin, usia, & kecacatan.

• Memfokuskan pada upaya menolong anggota masyarakat yg


memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi
2 kebutuhan bersama dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
TUJUAN PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL MAKRO

Mengidentifikasi masalah-masalah masyarakat

Membuat rancangan pemecahan masalah masyarakat

Mengatasi masalah atau solusi yang ditawarkan

Membuat rekomendasi
PROSEDUR PRAKTEK PEKERJAAN MAKRO
LANGKAH URAIAN

Perumusan masalah Dilaksanakan sesuai masalah atau kebutuhan masyarakat


setempat

Penetapan program Setelah masalah diidentifikasi & disepakati sebagai prioritas yg


perlu segera dipecahkan dirumuskan program penanganan
masalah
Perumusan tujuan Program dapat dilaksanakan dengan baik dan keberhasilannya
dapat diukur, rumuskan tujuan

Penentuan kelompok sasaran Sejumlah orang yang akan ditingkatkan kualitas hidupnya.

Identifikasi sumber & tenaga pelaksana Sumber adalah segala sesuatu yg dapat digunakan utk
menunjang program kegiatan (sarana, sumber dana, sumber
daya).
Penentuan strategi & jadwal kegiatan Strategi adalah cara atau metode yang dapat digunakan dalam
melaksanakan program kegiatan.

Monitoring &evaluasi Dilakukan untuk memantau proses & hasil pelaksanaan program.
Apakah program dapat dilaksanakan sesuai strategi & jadwal
kegiatan? Apakah program sudah mencapai hasil sesuai dgn
tujuan yg telah ditetapkan dan indikator keberhasilan?
MODEL UTAMA PEKERJAAN SOSIAL DENGAN
MASYARAKAT (MAKRO)

Pengembangan Perencanaan
masyarakat sosial Aksi sosial
Lokal
MODEL PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL

Proses untuk menciptakan Proses interaksi antara


kemajuan sosial dan ekonomi anggota masyarakat setempat
bagi masyarakat melalui yang difasilitasi oleh pekerja
partisipasi aktif dan inisiatif sosial
anggota masyarakat itu
sendiri

Tujuan: memperbaiki kualitas • Berorientasi pada tujuan


hidup masyarakat melalui proses daripada tujuan
pendayagunaan sumber yg hasil.
ada pada mereka dengan • Melibatkan masyarakat
prinsip partisipasi sosial. pada perencanaan,
pelaksanaan & evaluasi
program kesejahteraan
MODEL PERENCANAAN SOSIAL

Proses untuk
Keterlibatan masyarakat
menentukan
keputusan dan bukan merupakan
menetapkan tindakan prioritas karena
dlm memecahkan pengambilan keputusan
dilakukan pekerja sosial
masalah sosial
yang dipandang sebagai
tertentu
Perencana sosial
Masyarakat dipandang sebagai 'ahli'
dipandang sbg (expert)
penerima pelayanan.
MODEL AKSI SOSIAL

Tujuannya membuat
perubahan fundamental Masyarakat diorganisir
Mensyaratkan adanya dalam kelembagaan & melalui proses
segmen populasi yg tidak struktur masyarakat penyadaran,
beruntung & perlu melalui proses pemberdayaan dan
diorganisasikan untuk pendistribusian kekuasaan tindakan-tindakan aktual
mengajukan tuntutan (distribution of power), untuk mengubah struktur
demi meningkatkan pendistribusian sumber kekuasaan agar lebih
sumber/mendapatkan (distribution of resources) memenuhi prinsip
perlakuan yang adil. dan pengambilan demokratis, kemerataan
keputusan (distribution of (equality) dan keadilan
decision making). (equity).
KOLABORASI

Kolaborasi dilakukan apabila sistem sasaran setuju (mudah


teryakinkan untuk sepakat) dgn sistem kegiatan mengenai

1 perlunya perubahan & dukungan alokasi sumber.

Jenis Kolaborasi
1. Implementasi, digunakan manakala sistem kegiatan &
sistem sasaran bekerjasama dengan kesepakatan akan
perubahan yang diinginkan, serta adanya dukungan

2 pengambil keputusan akan alokasi dana yg dibutuhkan.


2. Membangun kapasitas yg dilakukan melalui partisipasi &
pemberdayaan.
KAMPANYE (PENYULUHAN SOSIAL)

Digunakan, apabila sistem sasaran tidak menolak utk


berkomunikasi dengan sistem kegiatan, akan tetapi
konsensus akan perlunya perubahan belum
tercapai/sistem sasaran mendukung perubahan tetapi
tidak ada alokasi sumber untuk perubahan.
BENTUK KAMPANYE (PENYULUHAN SOSIAL)
Edukasi: sistem perubahan berinteraksi dgn sistem sasaran
menyajikan berbagai persepsi, sikap, opini, data & informasi
mengenai perubahan yg diinginkan, bertujuan untuk
meyakinkan sistem sasaran mengubah cara berpikir atau
1 bertindaknya yg selama ini dianggap kurang sejalan dgn
perubahan yg diperlukan.

• PERSUASI: Mengacu pada seni untuk meyakinkan


orang lain agar menerima & mendukung
2 pandangan/persepsinya mengenai suatu isu.
BENTUK PERSUASI

• Kooptasi, meminimalkan kemungkinan terjadinya


oposisi dgn cara melibatkan anggota sistem
1 sasaran kedalam sistem kegiatan.

• Lobi, mengarah pada perubahan kebijakan dgn


sasaran para elit yg menjadi kunci dlm
perumusan kebijakan dalam suatu tingkat
2 masyarakat tertentu.
PENGGUNAAN MEDIA MASSA

• Mengembangkan & menayangkan cerita dalam bentuk


berita kedalam media-media elektronik dan cetak dgn
tujuan untuk mempengaruhi pendapat umum.
• Digunakan utk mendesak para pengambil keputusan
menyepakati cara-cara pemecahan masalah yg telah
teridentifikasi.
PENGGUNAAN MEDIA MASSA

Kontes

Tawar menawar Aksi


(bargaining) & masyarakat
negosiasi
PENGGUNAAN MEDIA MASSA

• Kontes: dilakukan apabila sistem sasaran tidak setuju dgn perubahan & atau
alokasi sumber dan masih terbuka bagi terjadinya komunikasi ttg
ketidaksepakatan ini.
• Tawar menawar (bargaining) & negosiasi: dilakukan jika kesepakatan
pelaksanaan perubahan yg harus dilakukan masih belum dicapai & masih
perlu perundingan. Atau, kesepakatan perubahan yg diinginkan telah dicapai,
tetapi alokasi sumber masih belum disepakati.
• Aksi masyarakat/kelompok besar: hanya dilakukan Hanya dilakukan jika
peksos berhadapan dgn situasi dimana masyarakat berada di pihak yg
dirugikan pihak lain & peksos maupun masy.
PERANAN PEKERJAAN SOSIAL
DALAM INTERVENSI MAKRO

 FASILITATOR
 MEDIATOR
 PELINDUNG
 ADVOKASI
FASILITATOR
 Peranan "fasilitator“/ "pemungkin" (enabler): membantu klien
menjadi mampu menangani tekanan situasional atau transisional.
 Strategi khusus pencapaian tujuan meliputi: pemberian harapan,
pengurangan penolakan & ambivalensi. Pengakuan & pengaturan
perasaan, pengidentifikasian, motivasi kekuatan personal & asset
sosial, pemilahan masalah menjadi beberapa bagian, shg lebih
mudah dipecahkan, serta pemeliharaan sebuah fokus pada tujuan &
cara-cara pencapaiannya.
 Pekerja sosial memfasilitasi/memungkinkan klien mampu
melakukan perubahan yg telah ditetapkan dan disepakati bersama.
TUGAS YANG DAPAT DILAKUKAN
• Mendefinisikan keanggotaan atau siapa pun yg akan dilibatkan dlm pelaksanaan kegiatan.
• Mendefinisikan tujuan keterlibatan.
• Mendorong komunikasi & relasi, serta menghargai pengalaman & perbedaan.
• Memfasilitasi keterikatan & kualitas sinergi sebuah sistem: menemukan kesamaan dan perbedaan.
• Memfasilitasi pendidikan: membangun pengetahuan & keterampilan.
• Memberikan model atau contoh & memfasilitasi pemecahan masalah bersama (kegiatan kolektif).
• Mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dipecahkan.
• Memfasilitasi penetapan tujuan.
• Merancang solusi-solusi alternatif.
• Mendorong pelaksanaan tugas.
• Memelihara relasi sistem.
• Memecahkan konflik.
MEDIATOR

• Diperlukan ketika terjadi perbedaan yg mencolok & mengarah pada


konflik antara berbagai pihak. Pekerja sosial dpt memerankan sebagai
"fungsi kekuatan ketiga" untuk menjembatani anggota kelompok dgn
sistem lingkungan yg menghambatnya.
• Kegiatannya meliputi kontrak perilaku, negosiasi, pendamai pihak
ketiga dan resolusi konflik.
• Upaya diarahkan utk mencapai "solusi menang-menang" (win-win
solution). Hal ini berbeda dengan peran sebagai pembela, dimana
bantuan pekerja sosial diarahkan untuk memenangkan kasus klien atau
membantu klien memenangkan dirinya sendiri.
TEKNIK & KETERAMPILAN YG DIGUNAKAN DALAM MENERAPKAN
PERAN SBG MEDIATOR
 Mencari persamaan nilai dari pihak-pihak yg terlibat konflik.
 Membantu semua pihak, agar mengakui legitimasi kepentingan pihak lain.
 Membantu pihak yg bertikai dlm mengidentifikasi kepentingan bersama.
 Hindari situasi yg mengarah pada kondisi menang & kalah.
 Berupaya melokalisir konflik ke dalam isu, waktu & tempat yg spesifik.
 Membagi konflik dalam beberapa isu.
 Membantu pihak-pihak yg bertikai utk mengakui bahwa mereka lebih
memiliki manfaat jika melanjutkan hubungan positif ketimbang terlibat dalam
konfiik berkepanjangan.
 Memfasilitasi komunikasi dengan cara mendukung mereka agar mau
berbicara satu sama lain.
 Gunakan prosedur-prosedur persuasif.
PELINDUNG (GUARDIAN ROLE)
Pekerja sosial bertindak berdasarkan kepentingan klien, calon
klien, & populasi yg berisiko lainnya. Peran ini mencakup
penerapan berbagai kemampuan yg menyangkut:
(a) Kekuasaan
(b) Pengaruh
(c) Otoritas
(d) Pengawasan sosial.
PRINSIP-PRINSIP DLM PERAN SBG
PELINDUNG
• Menentukan siapa klien pekerja sosial yg paling utama.
• Menjamin bahwa tindakan dilakukan sesuai dengan proses
perlindungan.
• Berkomunikasi dengan semua pihak yg dipengaruhi &
berpengaruh sesuai dengan tanggungjawab etis, legal &
rasional praktik pekerjaan sosial.
PEMBELA (ADVOCATE)

 Peran pembelaan dapat dibagi menjadi dua: 1) advokasi


kasus (case advocacy), dan 2) advokasi kausal (cause
advocacy).
 Pekerja sosial yg melakukan pembelaan atas nama
seorang klien secara individual, maka ia berperan sebagai
pembela kasus.
 Pembelaan kausal terjadi, manakala klien yg dibela
pekerja sosial bukanlah individu, melainkan sekelompok
anggota masyarakat.
ACUAN MEMAINKAN PERAN SBG PEMBELA

• Keterbukaan - membiarkan beragam pandangan utk didengar.


• Perwakilan luas - mewakili semua pelaku yg memiliki
kepentingan dalam pembuatan keputusan.
• Keadilan – memiliki sistem kesetaraan (kesamaan) shg posisi-
posisi yg berbeda dpt diketahui sbg pembanding,
• Minimalisasi konflik – mengembangkan keputusan yg mampu
mengurangi konflik & keterasingan.
• Informasi - menyajikan setiap pandangan secara bersama
dengan dukungan dokumen & analisis.
• Pendukungan - mendukung patisipasi secara luas.
• Kepekaan - mendorong pembuat keputusan utk mendengar,
mempertimbangkan & peka thd minat maupun posisi orang lain.
PEMBAHASAN KASUS (DISKUSI KELOMPOK)
• Peserta dibagi tiga kelompok (tiap kelompok membahas satu
kasus) & diskusikan dlm kelompok (30 menit)
• Analisa secara komprehensif & tentukan:
✓Model intervensi makro yg akan diterapkan dalam
penyelesaian kasus tsb.
✓Tentukan langkah-langkah implementasinya, serta
✓Peranan apa yg harus dimainkan pekerja sosial dalam
merealisasikan tujuan penanganannya!
• Paparkan hasil diskusi kelompok kepada kelompok lain (setiap
kelompok tampil selama 15 menit).

Anda mungkin juga menyukai