Prepared by:
Firm Infrastructure
Firm Infrastructure mencakup seluruh sistem manajemen, keuangan, dan hukum yang dimiliki
suatu bisnis untuk membuat keputusan bisnis dan mengelola sumber daya secara efektif.
Upaya Direksi dalam mengembangkan layanan berbasis digital yang disertai pengembangan
infrastruktur IT yang stabil dan dapat diandalkan diharapkan dapat membantu BCA untuk
mencapai target yang diharapkan perlu diapresiasi. Pengembangan teknologi yang dilakukan
agar dirancang dan diimplementasikan dengan baik untuk meningkatkan efisiensi dan
mempercepat proses operasional. Upaya kolaborasi yang selama ini telah dilakukan bersama
dengan mitra Fintech dan e-commerce dan sinergi teknologi dengan perusahaan anak dapat
terus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada. Di samping pengembangan teknologi,
kehadiran cabang terutama di daerah yang sedang menjadi prioritas pengembangan oleh
pemerintah juga masih diperlukan. BCA mengharapkan agar model bisnis cabang juga
disesuaikan dengan kondisi demografi nasabah dan penduduk daerah setempat sehingga
pelayanan kepada nasabah dapat menjadi lebih optimal.
Upaya BCA untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi dalam rangka menjaga
keunggulannya dalam lini usaha perbankan transaksi cukup berhasil. Dana Pihak Ketiga BCA
selama tahun 2022 mencapai Rp1.030,5 Triliun yang terutama disebabkan oleh peningkatan
dana murah (Current Account Saving Account – CASA) sebesar 10,4% secara year on year
menjadi Rp844,3 Triliun.
BCA juga turut mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat
antara lain dengan berpartisipasi aktif dalam B20 Summit di Bali serta turut berperan dalam
mewujudkan Sustainability Development Goals (SDG) dengan mendukung kegiatan-kegiatan
UMKM dan kegiatan-kegiatan yang berorientasi ramah lingkungan.
HR Management
Pengembangan teknologi juga harus disertai dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas
sumber daya manusia yang ada. BCA mengapresiasi upaya manajemen yang secara konsisten
melakukan reskilling dan upskilling sumber daya manusia sehingga dapat fokus kepada
pelayanan produk dan jasa yang membutuhkan interaksi antar sesama manusia. BCAi juga
memandang perlu untuk dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia terutama untuk
mendukung pengembangan teknologi yang signifikan yang sedang terjadi maupun untuk
meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan. Para karyawan yang berpotensi menjadi calon
pemimpin BCA di masa mendatang juga perlu dipersiapkan dengan baik sehingga regenerasi
kepemimpinan dapat terjadi secara berkesinambungan.
Technology Development
1) Teknologi pada Keamanan Siber
Tindakan yang dilakukan berkaitan dengan keamanan siber:
1. Mengembangkan teknologi, Menerapkan proteksi terhadap kanal Internet Banking BCA
untuk dapat mendeteksi malware pada komputer nasabah.
2. Menerapkan teknologi data classification di seluruh unit kerja Kantor Pusat dan cabang.
3. Mengembangkan teknologi proteksi data antara lain: Data Loss Prevention (DLP),
Database Activity Monitoring (DAM), data masking untuk melindungi informasi sensitif dari
akses pihak yang tidak berkepentingan, kontrol penggunaan USB storage, dan solusi
yang dapat memisahkan data pribadi dan data pekerjaan pada perangkat BYOD (Bring
Your Own Device).
4. Menerapkan perangkat monitoring lalu lintas data di jaringan BCA untuk bisa
mengantisipasi indikasi serangan siber termasuk risiko data breach dan Advance
Persistent Threat (APT) dan dapat melakukan respons yang cepat dan efektif.
5. Menerapkan proteksi aplikasi dengan kemampuan deteksi perilaku nasabah sehingga
dapat mendeteksi transaksi anomali dengan pengembangan ke arah sistem deteksi fraud.
6. Menerapkan informasi keamanan dan event management dengan event correlation yang
lebih baik dari berbagai sistem TI, serta memanfaatkan teknologi machine learning dan
kecerdasan buatan.
7. Peningkatan kemampuan web secure gateway untuk dapat berintegrasi dengan solusi
Data Loss Prevention, mendeteksi, dan mencegah akses ke situs-situs yang berbahaya.
8. Peningkatan keamanan jaringan dan endpoint dengan memastikan compliance
perangkat-perangkat yang terkoneksi ke jaringan.
9. Pemanfaatan threat intelligence untuk dilakukan integrasi dengan perangkat-perangkat
security.
10. Peremajaan perangkat-perangkat security yang mendekati end-of-life/end-ofsupport,
serta perangkat yang telah out-dated atau tidak relevan lagi dalam menangani serangan
siber.
11. Peningkatan solusi pengamanan remote access mulai dari penerapan multi factor
authentication, pengamanan pada endpoint yang digunakan, pengamanan jaringan, serta
pengamanan server yang diakses, dan juga pengamanan data yang diakses serta
monitoring aktivitas remote session.
12. Penerapan ATM end-to-end encryption untuk membantu mencegah serangan man-inthe-
middle pada perangkat ATM.
13. Peningkatan keamanan penggunaan privilege user id server fisik, virtual, maupun
microservices dengan adanya penerapan privilege access management.
2) Teknologi pada Penurunan Emisi Karbon
Upaya BCA untuk berkontribusi pada penurunan emisi karbon dilakukan dalam solusi sistem
kerja internal antar lini bisnis yang lebih ramah lingkungan.
3) Teknologi pada Digital Payment
Untuk memberikan kemudahan bagi nasabah BCA dalam bertransaksi maupun berinvestasi,
banyak dilakukan inisiatif ke arah digitalisasi khususnya dalam bidang payment. Dengan
digitalisasi payment seperti QRIS, BI Fast, dan Virtual Card, nasabah dapat melakukan
transaksi dengan lebih aman dan lebih mudah.
Procurement
BCA menerapkan manajemen risiko siber pihak ketiga (third party cyber risk management)
melalui pengadaan TI dengan due diligence keamanan siber untuk pihak-pihak yang terkait
dengan aset informasi kritikal dalam Bank. BCA telah mengadakan uji tuntas (due diligence) HAM
terhadap para vendor dalam rantai pasokan Bank melalui wawancara langsung. Kemudian pada
tahun 2022, BCA mengadakan due dilligence HAM kepada pekerja. BCA mendorong mitra kerja
atau rantai pasok untuk menghormati HAM dalam kegiatan kerja sama, antara lain dengan cara:
• Menyusun dan menjalankan kebijakan maupun prosedur yang memperhatikan HAM ketika
menyeleksi ataupun bekerja sama dengan mitra kerja dan/atau rantai pasok;
• Mendorong setiap rekanan BCA untuk memberikan pernyataan kepatuhan terkait penerapan
K3, nihil tenaga kerja anak dan tenaga kerja paksa;
• Mengawasi mitra kerja dan/atau rantai pasok guna memastikan tidak adanya insiden HAM;
• Merespons dampak negatif yang terjadi jika terdapat insiden HAM signifikan yang dilakukan
oleh mitra kerja dan/atau rantai pasok.
Sepanjang tahun 2022, Bakti BCA juga menyerahkan bantuan sarana prasarana untuk
mendukung fasilitas umum penunjang wisata, fasilitas keselamatan wisata, dan juga
perlengkapan homestay.
Inbound Logistic
• Komposisi pemegang saham BCA, 54,94% adalah PT. Dwimuria Investama Andalan, 51%
Robert Budi Hartono, 49% Bambang Hartono, dan 45,06% Masyarakat.
• Total Aset BCA akhir tahun 2022 tercatat sebesar Rp 1.314,7 triliun, meningkat 7% sejalan
dengan pertumbuhan dana giro dan tabungan. Dana pihak ketiga, bertumbuh sebesar 6,4%
menjadi 1.030,5 triliun. Total ekuitas sebesar Rp 221,2 triliun, tumbuh 9% dari tahun
sebelumnya. BCA juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14%
menjadi Rp 64 triliun dan pendapatan operasional selain bunga mengalami kenaikan 5,1%
menjadi Rp 23,5 triliun. Dengan mencatatkan beban operasional dan beban cadangan
kerugian piutang tercatat sebesar Rp 4,5 triliun. Mencatatkan Laba bersih Rp 40,7 triliun,
yang mana mengalai peningkatan sebesar 29,6%.
• Kredit modal kerja meningkat 12,8% menjadi Rp332,1 triliun didukung oleh tingkat
penggunaan (utilitas) yang terus bertumbuh dan kenaikan fasilitas plafon kredit sebesar
13,3% secara tahunan. Kredit investasi naik 10,4% mencapai Rp222,1 triliun, dimana hal
ini mencerminkan kepercayaan bisnis terhadap iklim usaha, serta bukti nyata kepercayaan
nasabah terhadap BCA sebagai bank pilihan untuk kemitraan jangka panjang.
• Pada segmen korporasi, kredit tumbuh 11,8% secara tahunan menjadi Rp319,3 triliun.
Sektor-sektor utama yang menopang pertumbuhan tersebut adalah pertanian, kehutanan,
dan properti & konstruksi. Kredit korporasi yang solid membuka berbagai peluang untuk
solusi keuangan yang komprehensif, baik untuk Business to Business (B2B) maupun
Business to Consumer (B2C). Pada akhir tahun 2022, segmen korporasi berkontribusi
46,2% dari total kredit. Dari segmen komersial dan UKM, permintaan yang lebih tinggi
berasal dari otomotif & transportasi dan makanan & minuman. Kredit komersial dan UKM
BCA meningkat 9,9% YoY mencapai Rp209,2 triliun.
• Volume kredit rata-rata meningkat sebesar 11,5% karena momentum bisnis yang lebih
merata di sepanjang tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Bauran aset produktif
(asset mix) membaik, dan pinjaman pada akhir tahun berkontribusi 52,9% terhadap total
aset dibandingkan dengan 50,6% tahun lalu.
Operations
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu;
b. Memberikan kredit;
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan atau atas
perintah nasabahnya;
BCA menggunakan EBI (Enterprise Backoffice Intregration) untuk mengelola system
pengadaan mencakup proses budgeting, purchase order, sewa-menyewa, pemeliharan
gedung, sampai dengan pembayaran. Kebijakan pengadaan di BCA mengacu pada
Panduan Kerja Digital (PAKAR) – Pengadaan Barang dan Jasa.
Mendukung Inklusivitas di Tempat Kerja, memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
pekerja tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, dan gender. Salah satu aksi
untuk menghormati HAM adalah dengan mendukung inklusivitas dan meningkatkan peran
perempuan dalam kepemimpinan.
Kesempatan Kerja bagi Penyandang Disabilitas, BCA menghormati hak-hak mereka yang
memiliki keterbatasan fisik (difabel) dengan cara memberikan kesempatan bekerja di
BCA. Sampai dengan tahun 2022, 13 orang tenaga kerja alih daya penyandang disabilitas
bergabung sebagai pegawai Call Center di Sentra Layanan Digital.
BCA Touchpoint merupakan area kerja di luar kantor utama yang berfungsi sebagai
alternatif lokasi kerja. Pekerja dapat mengakses BCA Touchpoint aplikasi, melakukan
registrasi, pengajuan hingga persetujuan seat, informasi rencana kerja, pengaturan hari
kolaborasi, maupun informasi jadwal anggota tim. Inisiatif BCA untuk memberikan
fleksibilitas kerja kepada para pekerja BCA.
Pengelolaan Limbah BCA berupaya mengurangi sampah dan limbah kantor melalui
pelibatan AOC dan program green office. Sosialisasi pengelolaan limbah telah dilakukan
ke seluruh kantor wilayah dan cabang.
Outbound Logitcs
• BCA memiliki 138 Kantor Cabang utama, 880 kantor cabang pembantu, dan 18.268 unit
ATM yang tersebar di 32 Provinsi wilayah Indonesia dan 2 kantor perwakilan di luar negeri.
• Penyaluran dana program bakti BCA 2022 dengan total 143,1 miliar. Disalurkan sebagai
berikut;
2,8 miliar untuk program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, 54,7 miliar
untuk pendidikan, 4,4 miliar untuk program literasi dan inklusi masyarakat, 1,6 miliar untuk
program pelestarian budaya nusantara, 2,5 miliar unutk program kesehatan masyarakat,
2,4 miliar untuk program bantuan bencana alam, 1,5 miliar program lingkungan dan
keanekaragaman hayati, 50,3 miliar untuk pembagunan infrastruktur, fasilitas umum, dan
fasilitas sosial, 13,6 miliar untuk program filantropi, 9,3 miliar untuk program
penanggulangan covid-19.
Services
Pengetahuan dan ketrampilan dasar yang perlu dimiliki oleh front office adalah telah
dirumuskan secara singkat, padat dan lengkap dalam istilah “SMART” yang menjadi cermin
identitas para front liner BCA. Adapun program layanan SMART BCA terdiri dari :
S. Sigap artinya : Cekatan dalam melakukan pekerjaan, Tunjukkan sikap siap membantu,
Antisipatif dan tanggap terhadap kebutuhan nasabah, Dapat diandalkan dalam
melaksanakan kepercayaan, Berikan informasi dengan jelas dan tepat, Disiplin dan
konsisten dalam menjalankan tugas
M. Menarik artinya : Tampilkan diri dengan sopan, formal, rapi, bersih dan serasi, Tunjukkan
bahasa tubuh dan perilaku yang baik dan sopan, Tunjukkan percaya diri yang positif,
Memiliki kemampuan berinteraksi yang baik, Tunjukkan kredibilitas dan reputasi yang dapat
dipercaya
A. Antusias artinya :Tunjukkan semangat dalam melayani nasabah, Miliki inisiatif untuk
segera melayani, bukan menunggu (proaktif), Miliki pandangan bahwa nasabah harus
dilayani sebaik mungkin
R. Ramah artinya :Berikan senyum dengan tulus, Lakukan kontak mata saat berbicara
dengan nasabah, Gunakan nada suara yang enak didengar, Berperilaku sopan dan santun
sesuai budaya
T. Teliti artinya : Mampu bekerja dengan akurat, Cermat dan seksama, Konsentrasi penuh
setiap memproses transaksi.