NIM : 1908203004 Kelas : Perbankan syariah A Mata kuliah : SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH
ULANGAN TENGAH SEMESTER
PENERAPAN SISTEM A. Konsep Dasar Penerapan Sistem Teknologi Informasi Perbankan
a) Makna Penerapan Teknologi Informasi Perbankan
Panerapan teknologi formasi untuk bidang perbankan sangat penting karena hampir seluruh mekanisme dalam pelaksanaan dan pemrosesan data bank dalam bentuk informasi yang hanya dapat diselesaikan dengan teknologi informasi. Teknologi informasi (TI) adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperl pribadi, bisnis, pemerintahan, dan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan b) Tren Produk Sistem Informasi Perbankan Pemanfaatan teknologi merupakan keharusan bagi dunia perbankan karena sangat potensial dalam pengembangan dan penyediaan berbagai produk baru/fasilitas pelayanan jasa perbankan. Electronic Fund Transfer (EFT) merupakan salah satu contoh inovasi yang mendasar dalam teknologi sistem informasi di bidang perbankan. Contoh produk-produk EFT, antara lain Automated Teler Machine (ATM), Point of Sales (POS) Electronic Home Banking (biasa disebut sebagai Internet Banking), dan Money Transfer Network. B. Sistem Informasi Perbankan a. Sistem Jasa Perbankan Menurut Rose. jasa-jasa keuangan yang diberikan oleh bank kepada masyarakat adalah sebagai berikut. 1) Jasa Bank yang Berkembang dalan Sejarah Jasa bank yang berkembang dalam sejarah terdiri atas sebaga berikut. 1) Carrying out currency exchanges yaitu melakukan perdagangan mata uang satu negara (misalkan rupiah) dengan mata uang negara lain (misalkan dollar). 2) Discounting commercial notes and unkong business lomms, yaitu memberikan pinjaman pada pelaku bisnis yang ingin mendirikan dan memperluas usaha 3) Offering svanga deposits, yaitu memberikan jasa simpanan dana dengan tujuan untuk meningkatkan dana yang dapat dipinjamkan kembali kepada masyarakat Layanan simpanan di bank ini disertai bunga dengan periode mingguan, bulanan, atau tahunan, bergantung pada tingginya tingkat suku bunga. 4) Offering equipment leasing yaitu dengan menyewakan barang kepada nasabah bank 5) Making venture capital loans yaitu mendanai biaya pendirian perusahaan baru, terutama dalam industri teknologi tinggi (high-tech industries). Untuk mengurangi risiko, pengelolaan modal perusahaan dilakukan bersarna antara anak perusahaan bank induk dan investor, 6) Selling insurance services, yaitu memberikan jasa asuransi jiwa kepada nasabah yang menerima pinjaman sehingga mnenjamin pengembalian pinjaman jika nasabah meninggal atau bangkrut 7) Selling retirement plans, yaitu mengelola retirement plans yang disediakan oleh sebagian besar pebisnis untuk karyawan yang telah mencapai masa pensiun atau tidak mampu untuk bekerja lagi 8) Offering security brokerage investment services, yaitu menawarkan kesempatan kepada nasabah untuk membeli saham, obligasi, dan surat berharga individu lainnya tanpa harus mendatangi pedagang sekuritas, 9) Offering mutual funds and annuities, yaitu menawarkan produk reksadana dan simpanan hari tua. Simpanan hari tua terdiri atas simpanan berjangka panjang yang menjanjikan permnbayaran aliran pendapatan bagi pemegangnya. Rekasadana merupakan produk investasi yang dikelola secara profesional dengan menjual saham, obligasi, dan sekuritas lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 10) Offering investment banking and merchant banking services, yaitu mengidentifikasi target merger yang mungkin dilakukan untuk membiayai akuisisi perusahaan lain, menjual surat-surat berharga, dan menawarkan jasa hedging untuk melindungi nasabah dari risiko fluktuasi harga mata uang dan tingkat suku bunga dunia 11) Convenience: the sum total of all bank services, yaitu melakukan berbagai inovasi terhadap produk dan jasa yang ditawarkan kepada nasabahnya.
b. Sifat Operasional Aplikasi (Product Operation )
Perbankan bekerja sama dengan bidang teknologi informasi untuk membangun sistem informasi perbankan dengan membuat aplikasi khusus yang dapat mempermudah semua proses transaksi untuk melihat sifat operasional aplikasi, hal-hal yang diukur adalah berhubungan dengan teknis analisis perancangan aplikasi dan arsitekturnya. Seorang pakar lnggris bernama McCall merumuskan kualitas Product Operation sebagai berikut: 1) Correctess (Kebenaran) Correctness atau kebenaran, yaitu sejauh mana suatu aplikasi memenu.hi spesifikasi dan objectives dari users. Dalam hal ini yang harus diperhitungkan adalah sejauh mana pengembang internal ataupun eksternal (vendor) dapat mengetahui kebutuhan bisnis (business requirement'). Dalam hal ini mereka harus mengerti bahwa ada beberapa perbedaart signifikan antara arsitektur bank konvensional dengan arsitektur bank syariah 2) Reliability (Keandala) Reliabilitkeandala, yaitu kemar puan sebuah aplikasi melaksanakan kemampuan sesuai dengan fungsinya dan ketelitian yang akurat 3) Efficiency (fisien) Efficiency, yaitu seberapa besar kapasitas parameter yang mendukung modul-modul yang saling berkaitan untuk memudahkan user membuat turunan produk, interfacing antarmodul serta interfacing terhadap aplikasi lain yang mungkin dihubungkan untuk mendukung suatu transaksi 4) Integrity (Integritas) Integrity, yaitu sejauh mana akses ke aplikasi dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan, seberapa Aggi akurasi dan tingkat security yang dimiliki. 5) Usability (Keguaan) Usability, yaitu menentukan sejah maa kemudahan user mermpelajari, menggunakan, dan mengerti output yang dihasilkan. c. Kemampuan Aplikasi dalam Menjalani Perubahan (Product Revision) Dalam peralanan suatu usaha sering terdapat perubahan perubahan, baik darisisi strategi maupun perubahan yang diakibatkan oleh regulasi. Beberapa faktor pokok yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut 1) Maintainability (Pemeliharaan) Maintainability, yaitu usaha untuk menemukan perbaikan dari kesalahan (error) ataupun usaha untuk melakukan perubahan; usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaikikesalahan (error) dalam software. Maintainability juga disebut sebagai pemeliharaan system 2) Flexibility (Sedang) Flexibility, yaitu usaha untuk melakukan modifikasi, terutama terhadap aplikasi yang berhubungan dengan hal-hal operasional 3) Testability Testability, yaitu usaha untuk menguji atau memastikan suatu aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan bisnis (business requirement) comply dengan regulasi yang ada, dan sebagainya. Testability adala.h salah satu faktor kualitas software. Semakin tinggi testability, semakin baik kualitas software. 4) Daya Adaptasi Software terhadap Lingkungan Baru (Product Transition) kercepatan teknologi informasi semakin hari terasa semakin cepat. Perubahan- perubahan terjadi mulai dari operating system yang hampir setiap tahun mengeluarkan versi baru, software pendukung delivery channel ataupun hardware yang terus dikembangkan untuk mengembangkan aplikasinya sehingga dapat beradaptasi terhadap lingkungan baru. C. Berbagai Macam Teknologi Perbankan Penggunaan teknologi informasi dan komurikasi di perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan dengan sektor lainnya. Berbagai jenis teknologinya meliputi automated teller machine, banking application system, real time gross settlement system, sisten kiring elektronik, dan internet banking. Saat ini sebagian besar layanan e-banking terkait langsung dengan rekening bank. Jenis e- banking yang tidak terkait rekening biasanya berbentuk nilai moneter yang tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu (chip dalam smartcard. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas transaksi, berbagai jenis e-banking semakin sulit dibedakan karena fungsi dan fiturnya cenderung terintegrast atau mengalami konvergensi. Beberapa jenis teknologi e-banking, yaitu sebagai berikut." a. Automated Teller Machine [ATM) Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana. b. Computer Banking Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain c. Debit (or check) Card Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan nasabah memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya d. Direct Deposit Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah e. Direct Payment (also Eectronic Bill Payment) Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekerning kreditor. f. Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, nasabah dapat membayar tagihan terse but secara online juga. g. Electronic Check Conversion Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening jumlah transaksi, dan lain-lain) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau proses lebih lanjut. h. Electronic Fund Transfer (EFT) Perpindahan "uang"atau "pinjaman" dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik i. Payroll Card Sala.h satu tipe "stored-vale card"yang diterbitkan oleh pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayarannya pada terminal ATM atau Point of Sales. j. Preauthorized Debit (Automatic Bill Payment Bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisas pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tanggal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telepon, dan lain- lain) k. Prepaid Card Salah satu tipe Stored- Value Card yang menyimpan nilai moneter dan sebelumnya nasabah sudah membayar rilai tersebut ke penerbit kartu l. Smart Card Salah satu tipe stored.babe card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menvimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu iri bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup (misalnya Master Card atau Visa Networks) m. Stored-Vale Card Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi melalui pembayaran sebelumnva oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain.
PRINSIP OPERASIONAL BANK SYARIAH
Bank syariah memiliki perbedaan yang mendasar apabila dibandingkan dengan bank non syariah (bank yang beroperasi dengan sistem bunga). Pada dasarnya, segala dunia usaha, termasuk perbankan Islam, bertujuan untuk menciptakan keuntungan (profit oriented). Namun, guna menghasilkan keuntungan tersebut terdapat. beberapa hal yang harus dihindari oleh bank syariah karena bertentangan dengan syariat Islam. Salah satunya adalah bunga bank, yang dalam istilah Islam disebut dengan riba. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT yang menyebutkan bahwa "Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba". Di samping riba, semua transaksi dalam perbankan syariah juga harus sesuai dengan syariat Islam yang antara lain menghindari transaksi yang mengandung unsur haram, perjudian/spekulasi ( maisir), serta ketidakjelasan/manipulatif ( gharar). Apabila dibandingkan dengan bank nonsyariah, bank syariah memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Perbedaan- perbedaan tersebut. dapat dilihat dari berbagai hal di bawah ini: 1) Bank syariah tidak menerapkan sistem bunga, tetapi sistem loss and profit sharing. Dengan prinsip ini, maka bank syariah tidak menetapkan tingkat bunga tertentu bagi para penabung dan para debitur. 2) Bank syariah lebih menekankan pada pengembangan sektor riel. Karena diharamkannya bunga, maka bank syariah mencari strategi lain untuk menghasilkan keuntungan. 3) Usaha sektor riil yang dijalankannya. Bank syariah hanya bersedia membiayai investasi yang halal. Bank syariah lebih selektif dalam memiliki investasi yang akan dibiayainya. 4) Bank syariah tidak hanya profit oriented, tetapi juga berorientasi pada falah, sedangkan bank nonsyariah hanya berorientasi pada keuntungan. 5) Hubungan antara Bank syariah dan nasabah adalah atas dasar kemitraan (ta'awun). Dengan hubungan kemitraan ini maka tidak terdapat pihak yang merasa dieksploitasi oleh pihak lain. 6) Seluruh produk dan operasional bank syariah didasarkan pada syariat. Produk bank syariah harus merupakan produk perbankan yang halal. Bank Islam dalam menjalankan usahanya adalah minimal mempunyai 5 prinsip operasional yang terdiri dari: 1) Prinsip Simpanan Murni, 2) Bagi Hasil (Syirkah) 3) Prinsip Jual beli (at-Tijarah) 4) Prinsip Sewa (al-Ijarah) 5) Prinsip jasa/fee (al-Ajr walumullah) Kegiatan usaha atau operasional bank syariah menganut 3 (tiga) prinsip utama dalam bank syariah. Prinsip-prinsip utama tersebut adalah: 1) Prinsip Keadilan, Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara bank dan nasabah 2) Prinsip Kesederajatan, Bank syariah menempatkan nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna dana, maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat. 3) Prinsip Ketentraman, Produk-produk bank syariah telah sesuai dengan prinsip dan kaidah mu'amalah Islam (halal), antara lain ada unsur riba dan menerapkan zakaat harta.
A. Sistem Informasi Perbankan Syariah
Dalam melakukan kegiatannya perbankan syariah bekerja sama dengan bidang teknologi informasi untuk membangun sistem informasi perbankan syariah dengan membuat aplikasi khusus yang dapat mempermudah semua proses-proses transaksi yang ada di perbankan syariah yang salah satunya adalah proses transaksi jual beli salam. Dan sudah menjadi sesuatu yang sangat relatif bila dikatakan bahwa sebuah aplikasi teknologi perbankan syariah itu baik atau lebih baik dari aplikasi yang lain. Tetapi seorang ahli teknologi informasi Eropa menerangkan bahwa aplikasi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan penting dan saling berhubungan, yaitu: 1. Sifat Operasional Aplikasi (Product Operation) 2. Kemampuan aplikasi dalam menjalani perubahan (Product Revision) 3. Daya adaptasi software terhadap lingkungan baru (Product Transition)
B. E-Banking Pada Perbankan Syari'ah
Terbentuknya masyarakat digital tersebut dipacu oleh perkembangan dan penerapan teklnologi informasi dan komunikasi yang sangat intensif di bidang perbankan yang disebut Electronic Banking atau disingkat E-Banking E-banking merupakan inovasi yang dipergunakan untuk mempermudah dan mempercepat mengakses data yang dibutuhkan oleh nasabah sebagai pihak eksternal.
C. Produk-produk E-Banking Syariah E-banking dapat didefinisikan sebagai jasa dan
produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E- Banking meliputi sistem sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e- banking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC, laptop, PDA, ATM, atau Smatphone. Sistem informasi merupakan bagian penting dari struktur informasi diberbagai lembaga keuangan karena sistem informasi sebagai sistem pelaporan dan pengendalian keuangan menyeluruh yang tidak hanya sebatas fungsi-fungsi rutin yang mencakup pemeliharaan sebuah lembaga keuangan dengan demikian maka mekanisme serta sistem operasional dalam lembaga keuangan tersebut berjalan. Tak dapat dipungkiri, sekarang sudah terjadi pergeseran era dalam bisnis termasuk dalam bisnis perbankan. Era bisnis sekarang adalah era dimana arus informasi memegang peranan sangat vital dibandingkan arus barang. Sehebat dan sebesar apapun sebuah perusahaan memonopoli arus barang, hal tersebut tidak berarti apa apa jika tidak memiliki informasi yang akurat, terkini, mudah diakses dan terkendali. Hal ini yang melanda bisnis perbankan di Indonesia, jika mereka tidak mengikuti arus perubahan informasi, maka tak akan ada perkembangan perbankan dan asuransi syariah di Indonesia yang semakin naik dan berkembang. Adapun kemanfaatan dari sisitem infromasi perbankan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Manfaat Berwujud (tangible benefit) Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara factual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen. Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi perusahaan Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat. Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam perusahaan, pengurangan biaya operasional, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal. Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima orang maka dengan implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cakup dikerjakan oleh satu orang saja. 2. Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit) a) Peningkatan kepuasan nasabah Dengan menerapkan sistem informasi penjualan/transaksi yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya, hal ini akan memberi kesan tersendiri bagi nasabah yang tidak perlu menunggu lama ketika bertransaksi di Bank syariah sehingga menimbulkan kepuasan nasabah. b) Peningkatan kepuasan karyawan Perusahaan yang menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat dan benar. Sehingga tidak ada lagi masalah ketidakpuasan karyawan karena kesalahan perhitungan manajemen dalam memasukkan daftar insentif karyawan secara manual. c) Peningkatan mutu dan jumlah informasi Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan laporan-laporan hasil kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas serta menyeluruh. d) Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat bergantung kepada informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut. e) Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya.