Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

Eris Hopipah1, Susi Suciati2, Putri Handayani3


Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
eris23channel@gmail.com 1, susisuciati09@gmail.com 2,
yanihanda72934@gmail.com 3

Abstrak: Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan


penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji
validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan
sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap
atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian
sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data
ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena,
informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.
Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut,
pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang
menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam
metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif.Dalam
penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data: wawancara, angket
dan observasi. Sedangkan dalam penelitian kualitatif dikenal teknik
pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumentasi dan trigulasi.

Pendahuluan
Sanapiah Faisal (2010) menjelaskan perbedaan dan persamaan
antara penelitian kuantitatid dan kualitatif, ia memulai penjelasan
tentang “tabel”. “Tabel” merupakan gambaran tentang para
responden setelah melewati penelitian dengan menggunakan salah
satu teknik penggalian data, sebut saja teknik angket. Setelah angket
terkumpul, biasanya dilanjutkan dengan proses editing, koding, dan
tabulasi. Hasil tabulasi tersebut bisa disajikan dalam bentuk “tabel”.
Gambaran dalam “tabel” tersebut merupakan cerminan dari keadaan
nyata yang tersebar di tengah masyarakat. Ia merupakan hasil
ringkasan kenyataan para responden yang tersebar di masyarakat.
Ringkasan berupa tabel itu, selanjutnya perlu ditafsirkan,
dimaknakan dan disimpulkan berdasarkan perhitungan tertentu dan
menggunakan angka-angka yang ada dalam tabel tersebut.
Proses dari kenyataan lapangan ke “tabel”, dan berdasarkan
“tabel” kemudian ditafsirkan, dimaknakan, kemudian disimpulkan
juga berlangsung dalam penelitian kualitatif. Bedanya, dalam
penelitian kualitatif “tabel” tersebut dianggap tercantum dalam
kenyataan sehari-hari di masyarakat, bukan tercantum di atas kertas
(seperti dalam penlitian kuantitatif).
Kejadian, tindakan, peristiwa, keadaan yang tersebar di
masyarakat merupakan tabel-tabel konkret yang menunggu untuk
ditafsirkan dan bagaimana makna di balik tabel itu diburu dan
dikejar dalam tradisi penelitian kualitatif. Proses kerja dalam
penelitian kuantitatif dimulai dari perumusan masalah, kemudian
perumusan hipotesis, penyusunan instrumen pengumpulan data,
selanjutnya kegiatan pengumpulan data, baru dilakukan analisis
data, dan akhirnya penulisan laporan penelitian. Proses kerja itu
tidak boleh tertukar, harus berurutan secara linier.
Dalam penelitian kualitatif, konseptualisasi, kategorisasi, dan
deskripsi dikembangkan atas dasar “kejadian” yang diperoleh ketika
kegiatan lapangan berlangsung. Karenanya, antara kegiatan
pengumpulan data dan analisis data tidak mungkin dipisahkan satu
sama lain. Keduanya berlangsung secara simultan, prosesnya
berbentuk siklus dan interaktif, bukan linier.
Bagaimana teknik pengumpulan dan analisis data itu dapatkan?
jurnal ini akan berupaya menjawab dan menguraikan.

Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian Kuantitatif

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam


penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan
yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap pertanyaan penelitian.

Data merupakan ukuran suatu nilai. Pengumpulan data merupakan


salah satu tahapan penting dalam penelitian. Data dikumpulan dari
sumbernya (sumber data). Metode pengumpulan data terdiri atas:
metode observasi, metode wawancara, metode angket, dan metode
dokumenter (Agung dan Zarah 2016). Jenis sumber data terutama
dalam penelitian kuantitatif dapat diklasifikasi sebagai berikut:

Metode Observasi

Metode observasi, merupakan teknik pengumpulan data yang


dimaksudkan untuk melakukan pengamatan dari berbagai fenomena/
situasi/ kondisi yang terjadi. Jika sumber data berupa orang, maka
observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya
wawancara: perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek
dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

Metode Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui


tanya-jawab secara langsung antara peneliti dan narasumber atau
sumber data.

a. Metode wawancara terstruktur, merupakan teknik


wawancara yang dilakukan dengan berdasarkan pada daftar
pertanyaan yang telah disusun secara sistematis sebagai
panduan/ pedoman.
b. Metode wawancara tidak terstruktur, merupakan teknik
wawancara bebas, yaitu teknik wawancara yang tidak dilakukan
berdasarkan daftar pertanyaan yang sistematis, melainkan hanya
memuat item-item penting dari peristiwa/ masalah yang ingin
diketahui/ digali dari narasumber atau sumber data.

Metode Angket

Suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti


tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan data, juga disebut angket atau kuesioner, berisi daftar
pertanyaan yang telah disusun secara sistematis yang harus di jawab
atau direspon oleh responden sesuai dengan presepsinya.
a. Metode kuesioner tertutup, merupakan teknik pengumpulan
data dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan
yang telah ditentukan pilihan jawabannya.
b. Metode kuesioner terbuka, merupakan teknik pengumpulan
data dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan
yang tidak menyediakan pilihan jawaban, narasumber diberikan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan secara bebas.
c. Kuesioner semi-terbuka, merupakan teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah
ditentukan pilihan jawabannya, tetapi masih ada kemungkinan
tambahan jawaban dari responden.
Metode Dokumenter

Merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan


dokumentasi yang dimiliki oleh sumber data.

Analisis Pengumpulan Data Metode Penelitian Kuantitatif

JENIS DATA

1. Data Nominal

Data nominal merupakan data dengan pengklasifikasian atau


pengkategorian berdasarkan nama atau simbol lain secara tuntas
dan lepas. Tidak ada order (urutan) atau tingkatan. Semua variabel
dijabarkan dalam alternatif dengan kedudukan setara atau saling
lepas (mutual exclusive) dan tuntas (exhaustive). Umpama:

Jenis kelamin : 1. Laki- laki


2. Perempuan
Tempat tinggal : 1. Desa
2. Kota
2. Data Ordinal

Banyak konsep dalam variabel penelitian tidak hanya dapat


diberi nama atau diklasifikasikan tuntas, tetapi berhubungan antara
satu dan yang lain. Relasi itu ditandai oleh tingkatan atau urutan
menurut besarannya atau ordernya dengan berbagai variasi. Atau,
karena sifatnya yang ingin diketahui sehubungan dengan variable
yang diteliti, maka pengukuran ordinal lebih sesuai dengan kondisi
tersebut.

3. Data Interval

Berbeda dengan pengukuran skala nominal dan ordinal, pada


skala interval telah ada unit pengukuran (unit of measurement)
tertentu, sehingga mempunyai jarak yang bersifat konstan.

Umpama: Secara berturut-turut selama lima hari, seorang peneliti


mengamati suhu badan seseorang. Ia mencatat:

Hari pertama : 380C


Hari kedua : 390C
Hari ketiga : 390C
Hari empat : 39,50C
Hari kelima : 400C

Dalam contoh di atas unit pengukuran yang dipakai Celcius.


Panas badan hari pertama berbeda satu derajat dengan hari kedua,
panas badan hari kelima 0,50C lebih tinggi dari panas badan pada
hari keempat.

Skala interval tidak mempunyai nilai nol mutlak, seperti dalam


bilangan ratio. Titik nol pada Celcius tidak sama dengan harga nol
pada bilangan rasio. Oleh karena itu titik nol Celcius sama letaknya
dengan 32 pada Fahrenheit. Masingmasing termometer itu
mempunyai unit pengukuran sendirisendiri, dan penempatan titik
nol adalah secara “arbitrary”.

Dalam penelitian, skala interval banyak digunakan, karena


peneliti ingin mendeskripsikan suatu objek penelitian lebih
terperinci, bukan hanya sekadar “le bih dari, kurang dari; selalu,
sering kali, kadangkadang; tidak pernah, setuju, kurang setuju,
tidak setuju.” Dengan penggunaan angka yang mempunyai unit
pengukuran yang sama terhadap objek penelitian, peneliti akan
dapat mengatakan hari kelima lebih tinggi dua derajat dari panas
badan hari pertama dan kedua. Tetapi kita tidak dapat mengatakan
bahwa panas badan 400C dua kali lebih dari panas badan 200C.

4. Data Ratio

Jenis ini merupakan peringkat pengukuran yang paling tinggi


dan mempunyai nilai nol mutlak. Kalau pada skala interval titik
nol merupakan arbitrary, dan tidak dapat dibagi atau dikalikan,
maka dalam skala ratio keempatnya dapat dilakukan. Semua sifat
pada skala nominal, ordinal, dan interval juga terdapat pada skala
ratio.

Teknik analisis data dan aplikasinya

Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan


penelitian yang sangat menentukan ketepatan dan kesahihan hasil
penelitian. Perumusan masalah dan pemilihan sampel yang tepat
belum tentu akan memberikan hasil yang benar, apabila peneliti
memilih teknik yang tidak sesuai dengan data yang ada. Sebaliknya,
teknik yang benar dengan data yang tidak valid dan reliabel akan
memberikan hasil yang berlawanan atau bertentangan dengan
kenyataan yang ada di lapangan.

Teknik Analisis Data

Setiap peneliti dalam memilih teknik analisis yang akan digunakan


hendaklah mempertimbangkan karakteristik: tiap formula. Banyak
teknik statistik yang dapat digunakan, tetapi masingmasing teknik itu
mempunyai keterbatasan tersendiri. Ini berarti pula tidak semua teknik
statistik dapat digunakan untuk semua data yang dikumpulkan.

Faktor-faktor Penentu dalam Memilih Teknik Analisis

Pengolahan dan analisis data suatu penelitian tidaklah dapat


dipisahkan dari kegiatan sebelumnya. Tetapi kerangka yang benar
dengan teknik pengumpulan data yang valid dan reliabel akan
menjadi rusak apabila diolah dan dianalisis secara tidak benar.

Secara umum dapat dikatakan, bahwa kegiatan pengolahan dan


analisis data merupakan kegiatan memverifikasi, menggolongkan,
memanipulasi, memproses, me nyusun urutan, menyimpulkan, dan
mempelajari hubungan hasil penelitian dengan penemuan lain atau
teoriteori yang sudah ada.

Analisis Data Menggunakan Ukuran Kecenderungan Sentral

Apabila diteliti secara acak, umur sekelompok orang dalam suatu


desa atau sejumlah murid sekolah dasar akan terdapat sejumlah
penduduk yang berusia tua, muda dan anakanak. Secara keseluruhan
data itu akan tersebar menurut kurva normal, yang berarti penduduk
desa itu akan tersebar menurut suatu klasifikasi tertentu dari yang
berusia anakanak hingga yang berusia lanjut. Andai kata peneliti ingin
menggambarkan dan menentukan distribusi frekuensi penduduk
tersebut menurut kelompok umur, pada usia berapa penduduk yang
terbanyak di desa itu, berapa usia ratarata penduduk desa itu, maka
peneliti dapat menggunakan ukuran kecenderungan/tendensi sentral
atau gejala pusat seperti mean, median, dan mode.

Teknik Analisis Data dalam Kelompok Non-Parametrik


a. Chi-Square (χ2)

Apabila data yang didapat yakni nominal dan mempunyai


variabe lebih, maka χ2 dapat digunakan. Teknik ini menjadi berarti
karena:

(1) l dua atau chi-square merupakan tes perbedaan antara frekuensi


yang diobservasi (f0) dan frekuensi yang diharapkan (fh);

(2) chi-square selalu digunakan dalam gejala yang seku rang-


kurangnya dikotomi.

b. Gamma (G)

Teknik ini digunakan untuk mengetahui asosiasi dua variabel


ordinal, seandainya bentuk hubungan kedua variabel itu simetris.
Tabulasi silang kedua variabel itu akan menampilkan berbagai
pasangan (pairs). Untuk teknik ini yang digunakan ialah jumlah
angka dari “untied pairs” yang sortir dari:

1. Concordant pairs, yaitu angka pasangan yang diurutkan


dalam rank yang sama pada kedua variabel (Ss).
2. Discordant pairs, yaitu angka pasangan yang diurutkan
dalam rank yang berlawanan pada kedua variabel (Nd).

c. Mann-Whitney U Test

Teknik ini wajar digunakan apabila peneliti ingin


membandingkan perbedaan dua kelompok sampel yang
independen, dan data berbentuk ordinal. Keterbatasan lain yang
perlu diperhatikan bahwa N sampel tidak melebihi dari 20 orang
untuk masingmasing kelompok.

d. Phi (ϕ)

Apabila kedua data penelitian yang dikumpulkan merupakan


data nominal dan hubungan bersifat simetris, maka teknik korelasi
Phi dapat digunakan. Dalam pengklasifikasian/pengelompokan
data itu hendaknya dijadikan tabel 2 x 2. Seandainya bukan tabel 2
x 2, maka dianjurkan untuk menggunakan teknik lain yang lebih
tepat.
e. Spearman Rho

Apabila data yang dikumpulkan data ordinal atau dapat


diurutkan, dengan N kecil (N < 30). Dan bentuk hubungan bersifat
simetris, maka Spearman Rho wajar digunakan.

f. Uji Tanda (Sign Test)

Peneliti ingin mengetahui pengaruh dua perlakuan, seperti


bagaimanakah pengaruh pupuk A dan pupuk B dalam
meningkatkan hasil panen jagung? Apakah pupuk A lebih bagus
atau sebaliknya. Percobaan dilakukan dalam lokasi/wilayah yang
terbatas. Ahli pembelajaran ingin mengetahui bagaimanakah
pengaruh penggunaan metode bermain peran (role playing) dan
metode diskusi terhadap peningkat an hasil belajar. Pilihan yang
tepat yaitu menggunakan perlakuan tersebut, yaitu Uji Tanda. Uji
Tanda ini sesuai dengan namanya, menggunakan tanda plus (+)
dan tanda negatif (–) yang didapat dari hasil pengamatan selama
eksperimen. Apabila nilai X lebih besar dari Y diberi tanda positif,
dan apabila nilai x lebih kecil dari Y diberi tanda negatif. Apabila
nilai X sama dengan Y, sampel itu diabaikan.

g. Uji Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank Test)

Penggunaan Wilcoxon merupakan perbaikan dari Uji Tanda.


Kalau dalam Uji Tanda sematamata tanda yang diperhatikan,
sedangkan pada uji Wilcoxon juga diperhatikan nilai selisih (XY).

h. Uji Kruskal-Wallis (Kruskal-Wallis Test)

Analisis ini digunakan untuk menguji perbedaan beberapa


kelompok yang independen, minimal tiga kelompok. Data yang
diuji memiliki distribusi yang bersifat kontinyu dan setidaknya
berskala ordinal, atau ranking. Jumlah sampel dalam masing-
masing kelompok tidak perlu sama.

Uji Persyaratan Sebelum Menggunakan Rumus-rumus Kelompok

Parametrik Sebelum peneliti mengolah data interval dan rasio


dengan teknik analisis dalam kelompok parametrik, peneliti terlebih
dahulu perlu melakukan uji persyaratan tertentu terhadap data yang
telah dikumpulkan. Uji persyaratan tersebut perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang dikumpulkan berdistribusi normal (uji
normalitas), homogen (uji homogenitas), dan linear (uji linearitas).
Hal itu penting dilakukan, karena penggunaan teknik dalam kelompok
parametrik menuntut persyaratan tersebut di samping besarnya ukuran
sampel dan tujuan penelitian.

Seandainya “tidak”, peneliti harus memilih dari teknik-teknik


dalam kelompok nonparametrik. Apabila data yang dikumpulkan ialah
data nominal dan ordinal, maka teknik yang digunakan dipilih dari
teknik dalam kelompok nonparametrik yang sesuai dengan
karakteristik data yang terkumpul.

a. Uji Normalitas

1. Kertas Peluang Normal

Salah satu cara yang sangat sederhana dalam uji normalitas


yaitu dengan menggunakan kertas peluang normal.

2. Menggunakan Rumus Chi-Squares

Cara lain yang dapat digunakan dalam menentukan data


distribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan rumus
chi-square.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas sangat diperlukan untuk membuktikan data


dasar yang akan diolah adalah homogen, sehingga segala bentuk
pembuktian menggambarkan yang sesungguhnya, bukan
dipengaruhi oleh variansi yang terdapat dalam data yang akan
diolah. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk uji
homogenitas adalah uji Bartlett, uji Lavene dan uji Cochran.

c. Uji Linieritas

Di samping uji normalitas dan uji homogenitas, perlu pula


dilakukan uji linieritas terhadap data yang dikumpulkan,
seandainya teknik analisis yang akan digunakan menuntut hal itu.
Umpama: peneliti melihat hubungan antara motivasi berprestasi,
inteligensi dan kebiasaan itu akan dilihat dengan menggunakan
rumus regresi ganda (multiple regression), sehingga dapat pula
ditentukan kemampuan menjelaskan masingmasing variabel itu
terhadap prestasi belajar.

Cara yang dapat digunakan untuk uji linearitas ini antara lain
menggunakan persamaan garis regresi/regresi ganda. Apabila nilai
F yang dapat/diamati lebih besar dari nilai F tabel pada taraf
signifikasi (α) =0.05, maka dapat dikatakan linear.

Teknik Analisis Data dalam Kelompok Parametrik

a. Product Moment Correlation

Apabila peneliti ingin melihat hubungan dua variabel dan data


yang dikumpulkan bukan ordinal maupun nominal, maka teknik
yang paling sesuai adalah product moment correlation.

b. Student’ t

Dalam penelitian sering pula peneliti menggunakan dua sampel


yang diambil dari dua kelompok populasi yang tersebar secara
normal. Peneliti ingin membuktikan apakah terdapat perbedaan
yang berarti. Apabila simpangan bakunya populasi kedua
kelompok sama dengan besarnya tidak diketahui, maka dapat
digunakan uji t (t test).

c. Analisis Regresi Dua Prediktor

Untuk dapat meramalkan sesuatu diperlukan variabel peramal


atau prediktor dan variabel yang diramalkan disebut juga dengan
kriteria. Variabel perama yang merupakan variabel bebas bersama-
sama menentukan suhubungannya terhadap kriteria. Umpama
pengaruh gizi keluarga dan kesehatan lingkungan terhadap
kematian bayi. Gizi keluarga dan kesehatan lingkungan merupakan
prediktor (dua prediktor) sedangkan kematian bayi merupakan
kriteria.

Apabila hasil pengamatan menggunakan dua prediktor atau


lebih, maka peneliti dapat menggunakan analisis regresi ganda
(multiple regression).

d. Korelasi Parsial
Dalam uraian terdahulu telah dibicarakan bagaimana mencari
hubungan antara dua variabel bebas atau dua prediktor terhadap
kriteria. Apabila peneliti menggunakan lebih dari satu variabel
peramal, sedangkan hubungan itu dicari antara satu variabel
terhadap variabel lainnya; maka peneliti tidak dapat mengetahui
seberapa jauh pengaruh variabel yang lain, karena peneliti tidak
mengontrol pengaruh variabel lain itu terhadap kriteria.

e. Anova (Analysis of Variance) Satu Arah

Apabila sampel atau kelompok yang akan diuji lebih dari dua
kelompok, maka uji t tidak tepat lagi digunakan karena dibutuhkan
waktu yang banyak dalam penyelesaiannya, dan kekeliruan yang
terjadi mungkin lebih banyak. Untuk menguji tiga sampel atau
sekaligus dapat digunakan Anova.

Dalam analisis varians ini, karena kelompok lebih dari dua,


maka ada tiga variabilitas yang dipahami, yaitu dalam kelompok,
antarkelompok, dan total. Variabilitas dalam kelompok adalah
variabilitas yang terjadi dalam kelompok masingmasing,
sedangkan variabilitas antarkelompok adalah variabilitas yang
terbentuk antarmasingmasing kelompok, sedangkan variabilitas
total adalah variabilitas yang tersusun dalam kelompok dan
variabilitas antarkelompok.

f. Anova untuk Rancangan Blok Acak Sempurna

Dalam Anova yang telah dikemukakan pada uraian terdahulu,


rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan (desain)
acak sempurna (lengkap). Teknik itu tidak dapat digunakan untuk
rancangan Blok Acak Sempurna, karena tidak
diketahui variance antarblok.

g. Anova untuk Rancangan Bujur Sangkar Latin

Penggunaan teknik Anova untuk rancangan Bujur Sangkar ini


berada dari rancangan blok Acak Sempurna, karena dalam
rancangan ini pemblokan dilakukan secara ganda dan tiap
perlakuan terdapat satu dan hanya satu kali dalam tiap baris, dan
satu dan hanya satu kali dalam setiap kolom.

h. Anova untuk Rancangan Faktorial


Berbeda dengan rancangan eksperimen yang lain, pada
rancangan faktorial penelitian dapat mengetahui pengaruh
beberapa faktor/perlakuan yang terdiri dari beberapa taraf secara
bersamaan. Dengan kata lain, dapat dikatakan melalui rancangan
eksperimen faktorial, semua taraf perlakuan dapat dikombinasikan
dengan hampir semua taraf pada faktor yang lain, yang terdapat
dalam eksperimen itu.

i. Analisis kovarian

Teknik analisis kovarian merupakan teknik uji beda


multivariate yang merupakan perpaduan teknik analisis regresi
(Anareg) dan analisis varian (Anova). Secara khusus analisis
kovarian sering ditekankan pada analisis residu pada garis regresi,
yaitu dengan membandingkan varian residu antarkelompok dengan
varian residu dalam kelompok.

Pengujian Hipotesis

Walaupun tidak semua penelitian menggunakan hipotesis, namun


sebagian besar penelitian kuantitatif akan memerlukan hipotesis untuk
menentukan dalam penelitian. Hipotesis yang disusun itu merupakan
hipotesis statistik yang perlu dibuktikan kebenarannya.

Pengujian hipotesis pada prinsipnya untuk menentukan apakah


hipotesis yang diajukan oleh penelitian di terima atau ditolak sesuai
dengan keadaan data yang sebenarnya, dan bukan untuk
membenarkan hipotesis yang telah disusun.

a. Dua Macam Kekeliruan

Dalam pengujian hipotesis, nilainilai statistik yang didapat


hendaknya dibandingkan dengan kriteria tertentu sesuai dengan
polanya masingmasing. Apabila peneliti menggunakan analisis
hubungan dengan rumus product moment correlation, maka
peneliti hendaknya membandingkan nilai statistik yang didapat
dengan tabel product moment correlatioan.

b. Langkah-langkah Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis bukanlah dimaksudkan untuk menentukan


apakah hipotesis yang disusun itu benar atau tidak (kebenaran
hipotesis), melainkan hanya menerima atau menolak hipotesis.
Oleh karena itu, perlu ditentukan terlebih dahulu apakah hipotesis
yang akan diuji itu hipotesis nihil atau hipotesis kerja/alternatif.
Selanjutnya baru ditentukan kriteria pengujian yang merupakan
daerah penolakan (daerah kritik) dan daerah penerima, dengan
menentukan taraf signifikansi atau taraf kepercayaan.

Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif Keshahihan data sangat tergantung dari


sumber informasi dan cara mendapatkan informasi tersebut. Sumber
informasi sebagai subjek penelitian adalah orang yang paling paham
mengenai apa sedang diteliti atau orang yang dimanfaatkan untuk
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.
Oleh karena itu untuk menentukan subjek penelitian ini ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan yaitu orang yang cukup lama mengikuti
kegiatan yang sedang diteliti dan memiliki waktu yang cukup untuk
dimintai informasi, (Eko 2020) Jenis sumber data terutama dalam
penelitian kualitatif dapat diklasifikasi sebagai berikut:

1. Narasumber (Informan) atau Person

Narasumber dalam hal ini yaitu orang yang bisa memberikan


informasi lisan tentang sesuatu yang ingin diketahui melalui
wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Seorang informan
bisa saja menyembunyikan informasi penting yang dimiliki oleh
karena itu peneliti harus pandai-pandai menggali data dengan cara
membangun kepercayaan, keakraban dan kerjasama dengan subjek
yang dieteliti di samping tetap kritis dan analitis.

2. Tempat atau lokasi atau Place

Palace adalah sumber data yang menyajikan tampilan berupa


keadaan diam dan gerak. Palace yang diam misalnya ruangan,
kelengkapan alat, wujud benda, warna dan lain-lain, sedangkan place
yang bergerak misalnya aktifitas, kinerja, laju kendaraan, ritme
nyanyian, gerak tari, sajian sinetron, serta kegiatan pembelajaran.
Informasi kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa
digali lewat sumber lokasinya, baik merupakan tempat maupun
linkungannya.

3. Dokumen atau Paper

Dukumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan


dengan suatu peristiwa atau aktifitas tertentu. Ia bisa merupakan
rekaman atau dukomen tertulis seprti arsip, database, surat-surat,
rekaman, gambar, benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan
suatu peristiwa.

Jika dilihat dari mana sumber data berasal, (Tangkere, Liando, and
Lengkong 2021) sumber data dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Data Primer Sumber data primer adalah sumber utama yang dapat
meberikan informasi, fakta dan gambaran peristiwa yang
diinginkan dalam penelitian atau sumber pertama dimana sebuah
data dihasilkan. Dalam penelitian kualitatif, sumber data utama itu
adalah kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau
diwawancara.
2. Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data
tambahan baik dalam bentuk dokumen yang tertulis maupun
foto/gambar. Atau sumber data kedua sesudah sumber data primer.
Meskipun disebut sebagai sumber data kedua (tambahan),
dokumen tidak bisa diabaikan dalam suatu penelitian, terutama
dokumen tertulis seperti buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen
pribadi dan dokumen resmi .

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif perlu diperhatikan,


sebab kualitas riset sangat tergantung dari kualitas dan kelengkapan
data yang telah didapatkan. Pertanyaan yang selalu diperhatikan
dalam pengumpulan data adalah apa, dimana, kapan, dan bagaimana
(Fadli 2021). Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif, yaitu: wawancara, observasi, dan dokumen.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang


melibatkan dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dengan demikian
wawancara adalah pertemuan diantara dua orang untuk bertukar
informasi dan pendapat melalui Tanya jawab, sehingga menghasilkan
konstruksi makna tentang topic tertentu (Tangkere, Liando, and
Lengkong 2021). Wawancara bertujuan untuk mencatat opini,
perasaan, emosi, dan hal lain berkaitan dengan individu yang ada
dalam organisasi. Interview dilakukan agar peneliti memperoleh data
yang lebih banyak sehingga peneliti dapat memahami situasi/kondisi
sosial dan budaya melalui bahasa dan ekspresi pihak yang diinterview
dan dapat melakukan klarifikasi atas hal-hal yang tidak diketahui
(Fadli 2021). Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview)
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara
dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Eko
2020). Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat
mewawancarai informan adalah intonasi suara, kecepatan berbicara,
sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam
mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu :

a. Autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau


informan) dan
b. Aloanamnesa (wawancara dengan keluarga informan).

2. Observasi atau Pengamatan

Teknik observasi ini mula-mula dipergunakan dalam etnografi.


Etnografi adalah studi tentang suatu kultur. Tujuan utama etnografi ini
adalah memahami suatu cara hidup dari pandangan orang-orang yang
terlibat didalamnya (Eko 2020). Dilakukan dengan mengamati
(observasi) secara langsung perilaku individu dan interaksi dalam
setting penelitian. Maka dari itu, peneliti harus terlibat langsung dalam
kehidupan sehari-sehari subyek yang dipelajari . Beberapa informasi
yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan
perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk
menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk
menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia,
dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut (Fadli
2021).

(Eko 2020) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat


digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi,
observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

a. Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode


pengumpulan data
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti
benar-benar terlibat dalam keseharian informan.
b. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan
tanpa menggunakan panduan observasi. Pada observasi ini
peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya
pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
c. Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara
berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

3. Dokumen

Dokumen adalah catatan-catatan peristiwa yang telah lalu, yang


bisa berbentuk tulisan gambar atau karya monumental seseorang.
Dengan kata lain, dokumen adalah sumber informasi yang berbentuk
bukan manusia baik foto maupun bahan statistic (Tangkere, Liando,
and Lengkong 2021), hal ini merupakan bukti unik dalam studi kasus
yang tidak ditemui dalam interview dan observasi. Sumber ini
merupakan sumber data yang dapat digunakan untuk mendukung data
dari observasi dan interview. Selain itu, telaah terhadap catatan
organisasi dapat memberikan data tentang konteks historis setting
organisasi yang diteliti. Sumber datanya dapat berupa catatan
administrasi, surat-menyurat, memo, agenda dan dokumen lain yang
relevan (Fadli 2021). (Eko 2020) Macam-macam dokumen :

1. Dokumen Pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara


tertulis mengenai tindakan, pengalaman dan kepercayaan yaitu
antara lain : Buku harian, Surat pribadi dan Otobiografi
2. Dokumen Resmi Terdapat dua macam dokumen resmi antara lain :
a. Dokumen internal ; memo, pengumuman, instruksi, aturan,
rekaman hasil rapat dan keputusan pimpinan yang digunakan
kalangan sendiri.
b. Dokumen eksternal ; bahan-bahan informasi yang dihasilkan
oleh lembaga social, majalah, bulletin, pernyataan dan berita
yang disiarkan kepada media masa.

Analisis Data Metode Penelitian Kualitatif

Pengertian Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh melalui berbagai sumber


dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-
macam, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Dengan pengamatan yang dilakukan secara terus menerus, maka data
yang diperoleh memiliki variasi yang sangat tinggi. Data yang
diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif, meskipun tidak
menolak data kuantitatif sehingga teknik analisis data yang akan
digunakan belum ada polanya yang jelas kepada orang lain. Proses
analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara, dokumen pribadi, dokumen
resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali,
maka setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya ialah
mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan
abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti,
proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap
terjaga di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam
satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan pada
langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dibuat sambil melakukan
koding. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan
pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini
tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori
substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu (Umar
Sidiq 2019). Pada hakikatnya analisis data adalah kegiatan untuk
mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda,
dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan
berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui
serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya
berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk
akhirnya bisa dipahami dengan mudah. Namun sebelum data dianalis
perlu dilakukan dipastikan bahwa data yang terkumpul valid atau
sahih (Eko 2020).

Validitas Data

Validitas data merupakan derajat ketepatan antara data pada subjek


penelitian dengan data yang dapat dilaporkan peneliti. Dengan
demikian data yang valid adalah data ‚yang tidak berbeda‛ antara data
yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada subjek penelitian. (Eko 2020) Validitas penelitian terdiri dari 2
macam, yaitu:

a. Validitas internal, yaitu validitas yang berkaitan dengan derajat


akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Kalau
dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti partisipasi
anggota kelompok tani, maka data yang diperoleh seharusnya
adalah data yang akurat tentang partisipasi anggota kelompok
tani. Penelitian menjadi tidak valid apabila yang ditemukan
adalah motivasi anggota kelompok tani.
b. Validitas eksternal, yaitu validitas yang berkenaan dengan
derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan
atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid
dan reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka
penelitian akan memilki validitas eksternal yang tinggi.

(Eko 2020) Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi


uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability

a. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian


antara lain dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1) Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke


lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber
data yang pernah ditemui maupu yang baru. Hal ini hal ini berati
hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk
rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling
mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data
penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data
yang diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali
ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek
kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu
perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

2) Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara


lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti
dan sistematis.

3) Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai


pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trianguasi sumber, teknik
pengunpulan data, dan waktu. Triangulasi dapat juga dilakukan degan
cara mengecek hasil penelitian, dari tim penelitian lain yang diberi
tugas melakukan pengumpulan data (Tangkere, Liando, and Lengkong
2021).

a) Triangulasi Teknik berarti peneliti menggunkan teknik


pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber data yang sama. Peneliti menggunakan observasi
partisipatif, wawancara mendalam serta dokumentasi untuk
sumber data yang sama secara serempak
b) Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber
yang berbeda-beda dengan teknik yang sama
c) Triangulasi Waktu Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibiltas data dapat dilakukan degan cara melakukan
pengecekan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu
atausituasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang
berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga
sampai ditemukan kepastian datanya.

b. Uji Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal yang berkaitan
dengan derajat kesepakatan atau diterapkannya hasil penelitian ke
populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkaitan
dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau
digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer
bergantung pada pemakai, hingga manakah hasil penelitian tersebut
dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Peneliti sendiri
tidak menjamin validitas eksternal ini

c. Uji Dependability

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan


melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering tejadi
peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa
memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependability-nya.
Untuk itulah perlu dilakukan uji dependabilty dengan cara melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh
auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit
keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

d. Uji Confirmabilty

Pengujian konfirmability dalam penelitian kualitatif mirip dengan


uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian,
dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian,
jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

Model Analisis Data

Penelitian kualitatif ini menggunakan langkah-langkah penelitian


naturalistik, oleh karena itu analisis data dilakukan langsung di
lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. (Umar Sidiq 2019)
Ada empat tahap analisis data yang diselingi dengan pengumpulan
data yaitu:

a. Analisis Domain

Setelah peneliti memasuki obyek penelitian yang berupa situasi


sosial yang terdiri atas, place, actor dan activity (PAA), selanjutnya
melaksanakan observasi partisipan, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan analisis domain. Analisis domain dilakukan
untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang
situasi sosial yang diteliti atau obyek penelitian. Data diperoleh
dari grand tour dan minitour question Hasilnya berupa gambaran
umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah
diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum
mendalam, masih kategori dari situasi sosial yang diteliti.

b. Analisis Taksonomi

Analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data


yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan menjadi
cover term oleh peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan
mendalam melalui analisis taksonomi ini. Hasil analisis taksonomi
dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak (box diagram),
diagram garis dan simpul (lines and node diagram) dan out line.

c. Analisis Komponensial

Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan


dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru
yang memiliki perbedaan atau yang kontradiktif. Data ini dicari
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang terseleksi.
Dengan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi tersebut,
sejumlah dimensi yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen
akan dapat ditemukan. Sebagai contoh, dalam analisis taksonomi
telah ditemukan berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
Berdasarkan jenjang dan jenis pendidikan tersebut, selanjutnya
dicari elemen yang spesifik dan kontras pada tujuan sekolah,
kurikulum, peserta didik, tenaga kependidikan dan system
manajemennya.

d. Analisis Tema

Analisis tema atau discovering cultural themes, sesungguhnya


merupakan upaya mencari “benang merah” yang mengintegrasikan
lintas domain yang ada. Dengan ditemukan benang merah dari
hasil analisis domain, taksonomi, dan komponensial tersebut, maka
selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksi bangunan”
situasi sosial/obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau
remang-remang, dan setelah dilanjutkan penelitian, maka menjadi
lebih terang dan jelas.

Proses Analisis Data

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak


sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai
di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, proses analisis data lebih
difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan
data daripada setelah pengumpulan data (Azizah, 2022). (Umar Sidiq
2019) ada tiga serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam analisis
data yang terdiri dari, sebagai berikut:

a. Data reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang


pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema
dan polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dapat
dibantu menggunakan peralatan elektronik seperti komputer mini
dengan cara memberikan kode-kode pada aspek tertentu. Dalam
mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan
dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada
temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan
penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak
dikenal, belum memiliki pola, justru hal itulah yang harus
dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data Reduksi
data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan dan keluwesan serta kedalaman wawasan yang tinggi.
Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data
dapat mendiskusikan dengan teman atau ahli. Melalui diskusi
tersebut wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat
mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan
pengembangan teori yang signifikan. Contohnya dalam mereduksi
catatan lapangan yang kompleks, rumit dan belum bermakna.
Catatan lapangan berupa huruf besar, huruf kecil, angka, dan
simbol-simbol yang masih berantakan yang tidak dapat dipahami.
Dengan reduksi data, maka peneliti merangkum, mengambil data
yang pokok dan penting, membuat kategorisasi berdasarkan huruf
besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak penting yang
diilustrasikan dalam bentuk simbol-simbol seperti %, #. @ dan
sebagainya dibuang karena dianggap tidak penting bagi peneliti.
Contoh reduksi data hasil observasi berikut:

REDUKSI DATA HASIL OBSERVASI

Tujuan 1 : Mengkaji dukungan pemangku kepentingan dalam


pemberdayaan oleh kelompok tani Duri Kencana dengan
memanfatkan CSR

Waktu : Minggu, 17 September 2013 dan 10 Februari 2014

Kode : O1

Fokus Hasil Hasil Kesimpulan


pengamatan pengamatan I pegamatan II

Kegiatan Pelatihan Pelatihan Pemangku


pemberdayaan olahan salak sortasi dan kepentingan
petani oleh oleh kelompok grading salak memberikan
kelompok tani tani Duri oleh kelompok dukungan
yang Kencana tani Duri sesuai
melibatkan mendapat Kencana dengan
pemangku dukungan dari mendapat bidang dan
kepentingan Dinas dukungan dari tugas
Perindustrian, Asosiasi Salak masing-
baik berupa Sleman Prima masing
tentor pelatih, Sembada, baik
materi berupa
pelatihan dan tentor pelatih,
pendampingan pelatihan dan
dalam pendampingan
mengolah salak dalam sortasi
pondoh dan grading
menjadi salak agar
makanan salak
olahan berupa memenuhi
sirup salak standar pasar.

Sumber: (Eko 2020)


b. Data display (penyajian data)

Setelah data berhasil direduksi, maka langkah selanjutnya


adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif proses
penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sebagainya. Tetapi
yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
teks yang bersifat naratif. Dengan melakukan display data, maka
akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut. Disarankan dalam melakukan display data,
selain menggunakan teks naratif juga dapat menggunakan grafik,
matrik, jejaring kerja dan chart. Setelah peneliti berhasil mereduksi
data ke dalam huruf besar, huruf kecil dan angka, maka langkah
selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam mendisplaykan
data, huruf besar, huruf kecil dan angka disusun ke dalam urutan
sehingga strukturnya dapat dipahami. Setelah itu dilakukan analisis
secara mendalam apakah ada hubungan interaktif antara ketiga hal
tersebut.

c. Conclusion Drawing/ verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan


kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
masihbersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti yang telah
dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah
ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek
yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga
setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.

Simpulan

Data merupakan ukuran suatu nilai. Pengumpulan data merupakan


salah satu tahapan penting dalam penelitian. Data dikumpulan dari
sumbernya (sumber data). Metode pengumpulan data terdiri atas:
metode observasi, metode wawancara, metode angket, dan metode
dokumenter (dokumentasi).
Statistik deskriptif adalah untuk mendeskripsikan data apa adanya,
sedangkan penggunaan statistik Inferensial apabila peneliti melakukan
inferensi/penarikan kesimpulan berdasarkan data. jika dikaitkan
dengan jenis data yang ada, sering pula dijumpai klasifikasi lain, yaitu
parametrik dan nonparametrik. Parametrik merupakan data yang
dikumpulkan dengan instrumen yang menghasilkan data interval dan
rasio, dan memenuhi beberapa kriteria, yaitu (a) data yang diolah
harus berdistribusi normal, homogen, dan (b) linear; sedangkan
nonparametrik adalah apabila data yang dikumpulkan dalam bentuk
ordinal maupun nominal.
Penelitian kualitatif merupakan studi yang meneliti suatu kualitas
hubungan, aktivitas, situasi, atau berbagai material. Artinya penelitian
kualitatif lebih menekankan pada deskripsi holistik, yang dapat
menjelaskan secara detail tentang kegiatan atau situasi apa yang
sedang berlangsung daripada membandingkan efek perlakuan tertentu,
atau menjelaskan tentang sikap atau perilaku orang. Teknik
pengumpulan data dari penelitian kualitatif yaitu wawancara,
observasi, dan dokumen. Dalam menguji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validalitas internal),
transferability (validitas eksternal), dependability(reliabilitas),
comfirmability (obyektifitas). Sedangkan dalam menganalisis datanya
menggunakan teknik trianggulasi data, member checking, dan
auditing. Ada empat tahap analisis data yang diselingi dengan
pengumpulan data yaitu: analisis domain, analisis taksonomi, amalisis
komponensial,dan analisis tema serta proses analisis data yaitu reduksi
data, display data, dan conclusions.
Daftar Pustaka

AZIZAH, LAILA SHAFIROTUL. 2022. “PEMBERDAYAAN EKONOMI


MASYARAKAT MELALUI HOME INDUSTRY DONAT DI DESA
KOTA JAWA KECAMATAN WAY KHILAU KABUPATEN
PESAWARAN Skripsi.” UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN
INTAN LAMPUNG.

Eko, Murdiyanto. 2020. Penelitian Kualitatif (Teori Dan Aplikasi Disertai


Contoh Proposal). Bandung: Rosda Karya. Pertama. YOGYAKARTA:
Yogyakarta Press.
http://www.academia.edu/download/35360663/METODE_PENELITI
AN_KUALITAIF.docx.

Fadli, M. R. 2021. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatife.”


Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum 21 (1): 33–54.

Tangkere, Gabriel Marjulando, Daud Markus Liando, and Johny Pieter


Lengkong. 2021. “EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BANTUAN
KEUANGAN PARTAI POLITIK DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM PENDIDIKAN POLITIK ( Studi Kasus Partai Golongan
Karya Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2018 ) THE
EFFECTIVENESS OF THE USE OF POLITICAL PARTY
FINANCIAL ASSISTANCE IN ( Case Study of the Golkar
Mongondow Regency Party Group of Work in 2018 ) Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Prioritas Penggunaan Bantuan
Keuangan” 17 (November): 995–1006.

Umar Sidiq, Moh. Miftachul Choiri. 2019. Metode Penelitian Kualitatif Di


Bidang Pendidikan. Journal of Chemical Information and Modeling.
Vol. 53. http://repository.iainponorogo.ac.id/484/1/METODE
PENELITIAN KUALITATIF DI BIDANG PENDIDIKAN.pdf.

Maulida, M. (2020). Teknik Pengumpulan Data Dalam Metodologi


Penelitian. Darussalam, 21(2).

Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu


Dakwah, 17(33), 81-95.

Kurniawan, Agung Widhi dan Zarah Puspitaningtyas. 2016. Metode


Penelitian Kuantitati. Yogyakarta: Pandiva
Yusuf, Muri. 2014. METODE PENELITIAN: KUANTITATIF,
KUALITATIF, DAN PENELITIAN GABUNGAN. Jakarta:Kencana.
Biografi Penulis/Author Bio
Nama : Eris Hopipaj
Tempat, tgl lahir : Tasikmalaya, 23 Maret 2001
Pendidikan : SMA Negeri 1 Cisayong, IAIN Syekh Nurjati
Cirebon
Instagram : @erishopipah23
Email : eris23channel@gmail.com

Nama : Susi Suciati,


Tempat, tgl lahir : Indramayu, 11 September 2000
Pendidikan : SMA Negeri 1 Krangkeng, IAIN Syekh Nurjati
Cirebon
Instagram : @ssiucii_
Email : susisuiati09@gmail.com
Putri Handayani biasa dipanggil puthan bertempat tinggal di Desa Patimban,
kec. Pusakanagara, Kab. Subang dan sekarang sedang menempuh pendidikan
S1 di IAIN SYEKH NURJATI CIREBON dengan mengambil jurusan
perbankan syariah. Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri R.A
Kartini di Subang. Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di
MTS Bina prestasi islami di Indramayu . Setelah lulus SMP, ia melanjutkan
pendidikan ke MAN Negeri 3 Indramayu. Kemudian ia berkuliah di Fakultas
Syariah dan Ekonomi Islam IAIN SYEKH NURJATI CIREBON .

Anda mungkin juga menyukai