NIM : 858924303
Semester : 5B
Pokjar : Genteng A
RANCANGAN
TUGAS TUTORIAL
3
Kompetensi Khusus:
Setelah menyelesaikan Tugas Tutorial ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan metode pengumpulan data.
2. Menjelaskan pengertian validitas dan reliabilitas instrumen.
3. Menjelaskan pengembangan instrumen pengumpulan data.
4. Menjelaskan skala pengukuran dan jenis data.
5. Menjelaskan berbagai teknik dalam menyajikan laporan penelitian.
Naskah Tugas
Soal No. 1 (skor maks. 15)
Jelaskan tentang metode pengumpulan data!
JAWAB
Dalam dunia penelitian dikenal dua jenis data, yaitu data primer dan sekunder. Data
primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneiliti dan biasanya
dikumpulkan menggunakan metode survei, observasi, eksperimen atau pun
dokumentasi. Sedangkan data sekunder merupakan data yang tidak dikumpulkan
peneliti secara langsung melainkan diambil dari berbagai dokumen cetak ataupun
elektronik. Data sensus merupakan salah satu contoh data sekunder yang biasa kita
jumpai.
1. Metode survei
Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang banyak
digunakan dalam penelitian bidang sosial termasuk pendidikan. Metode ini
mungkin merupakan metode penelitian yang paling sering digunakan dalam
ilmu sosial. Dalam hal ini subjek penelitian dianggap sebagai responden atau
informan, metode survei dapat digunakan untuk menjaring informasi
mengenai opini, sikap, pilihan, dan persepsi orang atau subjek yang diteliti.
2. Metode observasi
Istilah observasi mnegacu pada prosedur objektif yang digunakan untuk
mencatat subjek yang sedang diteliti. Metode observasi, misalnya dapat
digunakan untuk menjaring informasi mengenai bagaimana sikap siswa dan
karakteristik satu sama lain di skeolah. Untuk itu, peneliti dapat
menggunakan instrumen penelitian yangberupa pedoman observasi atau
dapat juga berupa suatu ceklis.
3. Metode eksperimen
Metode eksperimen digunakan utnuk mengumpulkan data atau informasi
dalam suatu kondisi yang dikontrol. Dua karakter penting dari suatu
eksperimen adalh: (a) adanya perlakuan (treatment) yang diberikan untuk
memanipulasi variabel independen, dan (b) subjek penelitian yang akan
diberi perlakuan khusus dipilih secara acak. Kegiatan pertama pada
penelitian elsperimen meliputi tahapan seperti halnya pada penelitian
lainnya, yaitu pemilihan atau seleksi sampel penelitian.
4. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan
dalam penelitian dan praktek mengenai suatu fenomena dalam suatu bidang.
Partisipan penelitian mencatat semua kejadian yang diteliti dalam catatan
harian atau jurnal, peneliti kemudian melakukan analisis konten terhadap
hasil-hasil kajian, laporan-laporan maupun catatan-catatan peelitian. Metode
dokumentasi banyak digunakan pada penelitian historis (historical research),
literatur (literature review), meta analisis (meta analysis), analisis konten
(content analysis), dan penelitian yang digunakan data sekunder. Penelitian
historis didefinisikan sebagai pencarian fakta yang dilakukan secara
sistematis tenatng hal-hal yang berhubungan dnegan pertanyaan tentang
masa lalu, yang dapat menjelaskan instutitusi, praktek dan isu-isu pendidikan
yang berlaku saat ini. Kajian literasi dalam penelitian pendidikan
menyediakan sarana yang memungkinkan kita untuk menjadi yang terdepan
dalam bidang yang kita tekuni. Meta analisis mengkombinasikan hasil-hasil
penelitian yang sedang dikaji. Analisis konten secara sistematis
menggambarkan bentuk atau isi dari amteri tertulis atau lisan. Data sekunder
bisa digunakan untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Pc = ∑ nii/n
i=I
Dimana:
Pc = indeks reliabilitas kasar
L = data matriks
nii = jumlah jawabn garis diagonal
n = jumlah jawaban seluruhnya
berdasarkan rumus diperoleh
Pc = (24+18) = 0,70
60
Angka 0,70 menunjukkan bahwa 70% orang yang menjadi responden
memberikan jawaban yang konsisten baik pada survei I maupun survei II.
Dengan perkataan lain tingkat reliablitas dari alat ukur yang kita buat cukup
baik. Alat ukur dalam penelitian sosial umumnya mengukur sikap responden.
Menurut gay (1980), koefisien reliabilitas instrumen peneliti sosial yang
dapat diterima bekisar antara 0,60 sampai 0,90. Namun yang terbaik berada
antara 0,70 sampai 0,80.
Dalam metode ulang ini ada beberapa keterbatasan. Menyamakan kondisi
sehingga persis sama bukanlah hal yang mudah. Seansainya kondisi-kondisi
fisik telah memenuhi syarat, kondisi mental responden mungkin sudah
berbeda. Gejala konsep yang diukur itu sendiri mungkin berubah karena
adanya tenggang waktu antara pengukuran I dan pengukuran II. Selain
tenggang waktu tersebut memungkinkan responden lebih cepat tanggap
terhadap pertanyaan yang diberikan sehingga mempengaruhi respon mereka.
Denagn demikian, pengukuran ulang dapat mengubah gejala/konsep yang
hendak diukur.
b. Metode paralel
Dalam metode ini pengujian reliabilitas dilakukan memlalui 2 cara. Cara
pertama, pengukuran dilaukan oleh dua orang peneliti dnegan menggunakan
suatu alat ukur yang sama. Sedangkan cara kesua, pengukuran dilakukan oleh
satu ornag peneliti, namun menggunakan dua alat ukur yang berbeda.
Masing-masing cara etrsebut mengukur konsep yang sama, menggunakan
kelompok responden yang sama, dan dilaksanakan pada waktu sama. Pada
cara pertama, alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika hasil yang
diperoleh oleh kedua peneliti adalah sama. Pada cara kedua, kedua alat ukur
dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi jika hasil pengukuran keduanya
sama.
c. Metode belah dua
Dalam metode ini alat ukur dibagi menjadi beberapa bagian yangberbeda,
umumnya dibagi emnjadi dua bagian. Walaupun ala ukur terbagi emnjadi dua
bagian, kedua berfungsi untuk mengukur satu konsep yang sama. Setiap
bagian harus terdiri dari pertanyaan yang homogen dimana seluruh
pertanyaan yang mengukur satu faktor yang sama. Masing-masing alat ukur
tersebut diberi skor ynag merupakan jumlah angka total. Hasil kedua bagian
alat ukur tersebut dibandingkan. Jika perbandingan tadi emnunjukkan
adanya korelasi yang tinggi maka alat ukur tersebut mempunyai reliabilitas
yang tinggi. Jika korelasinya rendah maka tingkat reliabilitas alat ukur
tersebut juga rendah.
Pada metode belah dua ini penekanannya adalah apakah kedua bagian yang
dibelah tersebut memenag mengukur hal yang sama. Pembelahan alat ukur
dapat dilakukan dnegan membagi dua pertanyaan yang ada secara random,
atau kelompok. Pertanyaan bagian atas bawah menjadi satu kelompok dan
bagian bawah menjadi kelompok lain, atau mengumpulkan pertanyaan
bernomor genap dalam satu kelompok dan pertanyaan nomor ganjil ke dalam
kelompok lainnya.