Anda di halaman 1dari 4

Kerja Ilmiah, Sikap Ilmiah, Keterampilan Proses,

dan Metode Ilmiah.

KERJA ILMIAH merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh orang yang
memiliki sikap ilmiah, dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dan melalui
langkah-langkah ilmiah.
SIKAP ILMIAH merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau
akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah diantaranya :
1.   Peka dan kritis terhadap fenomena atau kejadian di alam.
2.   Tidak percaya pada takhayul, yang kebenarannya tidak bisa di buktikan
3.   Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
4.   Memiliki minat yang besar untuk menghsilkan produk sains.
5.   Berpikir logis, terbuka, serta mau menerima kirtik dan pendapat orang lain.
6.   Jujur dan objektif terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
7.   Teliti, tekun, dan tidak mudah putus asa.
8.   Optimis dalam keberhasilan penelitian.
9.   Hormat terhadap orang lain maupun peneliti lain.
10. Menghargai hasil penelitian dan penemuan orang lain.
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES (inquiry approach) adalah suatu cara yang
diterapkan pada siswa agar dapat menemukan sendiri fakta dan konsep ilmiah dengan
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuannya.
KETERAMPILAN PROSES adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-
kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan
yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih
lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.
Keterampilan proses antara lain :
1.   Klasifikasi (pengelompokkan) objek.
Objek dikelompokkan berdasarkan kriteria yang ditentukan dan bertujuan untuk
menyederhanakan objek sehingga mempermudah penelitian.

2.   Mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan bisa menjadi rumusan masalah. Kemudian pertanyaan itu dijawab dengan
melakukan penelitian.

3.   Melakukan pengamatan (observasi).


Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang berhubungan dengan
menggunakan panca indra maupun dengan bantuan alat. Data yang didapat dari pengamatan dapat
berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Perbedaan Data Kualitatif dengan Data Kuantitatif :

Data Kualitatif Data Kuantitatif


Tidak dapat dinyatakan dengan
Dapat dinyatakan dengan angka
angka
Pengamatan dengan panca indra Dapat diukur dengan alat ukur
Disajikan dalam bentuk table, uraian, Disajikan dalam bentuk table angka
kalimat, skema, dan gambar dan grafik
Opini, tidak pasti Fakta
Contoh : Cantik, gemuk, bagus, Contoh : Suhu 25˚, beratnya 60 kg,
jelek,dll panjangnya 15 cm, dll.

4.   Menyajikan data
Data hasil pengamtan disajikan secara ringkas dan sistematis.

5.   Menafsirkan data
Bertujuan untuk memberikan arti atau makna pada data hasil pengamatan. Dalam menafsirkan
dibutuhkan dasar teori yang sudah ada.

6.   Memprediksi dan memprakirakan data

Memprediksi adalah kegiatan membuat dugaan berdasarkan logika.


Memprakirakan data adalah membuat dugaan mengenai suatu kejadian yang tidak diketahui
berdasarkan data yang ada. Prakiraan ada dua, yaitu prakiraan intrapolasi dan prakiraan
ekstrapolasi.
Prakiraan intrapolasi adalah kegiatan membuat dugaan terhadap kejadian yang sudah
pernah terjadi, tetapi tidak diketahui.
Prakiraan ekstrapolasi adalah kegiatan membuat dugaan terhadap kejadian yang belum
terjadi dan kemungkinan akan terjadi.

7.   Mengidentifikasi variable dalam percobaan.

Variabel merupakan factor penentu atau factor yang berpengaruh, variable dapat berubah
maupun diubah. Berdasarkan sifatnya variable dibedakan menjadi 3 yaitu :
a.      Variabel fisika, contohnya suhu, kelembapan, tekanan udara, cahaya matahari, radiasi,
angina, dan gravitasi bumi.
b.      Variabel kimia, contohnya kadar oksigen, air, karbondioksida, garam mineral, pH, dan
nutrisi.
c.      Variabel biologi, contohnya organisme parasite, predator, organisme lain dalam
hubungan rantai makanan, siklus hidup, kemampuan bereproduksi, dan daya tahan tubuh.
Dalam percobaan variable dapat dibedakan menjadi :
a.      Variabel bebas (variable manipulasi) adalah perlakuan yang berbeda-beda dalam
percobaan. Variabel bebas sengaja dibuat untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadap
variable terikat.
b.      Variabel terikat (variable respons) adalah hasil dari perlakuan yang berbeda-beda
dalam percobaan.
c.      Variabel control (variable terkendali) adalah perlakuan yang sama pada semua
percobaan. Variabel kontrol digunakan sebagai pembanding dan tidak diteliti.
d.      Variabel pengganggu adalah variable yang tidak dikehendaki, tetapi datap
mempengaruhi hasil percobaan. Variable pengganggu harus dihindari agar hasil percobaan sesuai
dengan yang diharapkan.
METODE ILMIAH merupakan suatu cara yang sistemais untuk memecahkan masalah.
Langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah :
1.   Menemukan dan merumuskan masalah.
2.   Mengumpulkan informasi (data-data).
3.   Menyusun hipotesis (dugaan sementara).
4.   Melakukan percobaan.
5.   Analisis Data.
6.   Membuat kesimpulan.
7.   Publikasi.

1.   Menemukan dan Merumuskan Masalah


Langkah yang paling awal dalam metode ilmiah adalah menemukan masalah. Agar dapat
menemukan masalah yang menarik, dibutuhkan kepekaan seseorang terhadap lingkungannya.
Rumusan masalah disajikan dalan bentuk kalimat tanya, ringkas, jelas, dan bermakna.

2.   Mengumpulkan Informasi (Data-data Pendukung)


Informasi dan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian dapat ditemukan melalui
studi kepustakaan, observasi, wawancara para ahli, maupun didapat dari media. Bila informasi dan
data-data pendukung sudah dirasakan cukup, selanjutnya dijadikan sebagai landasan teori atau
kerangka berpikir.

3.   Menyusun Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah. Hipotesis disusun
berdasarkan landasan teori atau kerangka berpikir yang suda disusun. Kebenaran hipotesis dapat
diuji melalui percobaan atau eksperimen. Hipotesis dibedakan menjadi :
a.   Hipotesis nol (H0) adalah dugaan sementara yang tidak benar. Maksudnya dalam
eksperimen tidak terbukti adanya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat.
b.   Hipotesis kerja (H1) adalah dugaan sementara yang terbukti. Maksudnya bahwa ada
pengaruh variable bebas terhadap variable terikat.

4.   Percobaan
Kegiatan yang dilakukan untuk menguji hipotesis. Dibagi menjadi dua tahap.
a.   Tahap persiapan percobaan
Merancang model percobaan. Yaitu dengan menentukan alat dan bahan, menyusun cara kerja,
penjabaran variable, menentukan waktu perccobaan, dan menguji model percobaan. Pengujian
model percobaan digunakan untuk menghindari kegagalan pada percobaan yang sesungguhnya.

b.   Tahap perlakuan percobaan


Dalam percobaan ada dua kelompok, yaitu kelompok yang tidak diberikan perlakuan
(kelompok kontrol) dan kelompok yang diberi perlakuan (kelompok eksperimen). Pengamatan dan
pencatatan data hasil percobaan dilakukan seteliti mungkin agar diperoleh data yang akurat. Untuk
mendapatkan hasil yang sahih (dapat dipercaya kebenarannya) percobaan dilakukan beberapa kali.
Data hasil percobaan final adalah rata-rata dari hasil pengulangan percobaan.

5.   Analisis Data
Data yang sudah didapat melalui percobaan dianalisis. Analisis data yang berupa data
kuantitatif memerlukan perhitungan statistic. Hasil analisis data kuantitatif maupun kualitatif
digunakan untuk menjawab hipotesis dan sebagai dasar menyusun kesimpulan.

6.   Membuat Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan pembuktian kebenaran hipotesis.
Dalam kesimpulan, hipotesis bisa diterima atau ditolak.

7.   Publikasi
Hasil penelitian dapat dipublikasikan lewat laporan penelitian maupun melalui forum diskusi
dan seminar. Teknik dan Prosedur Penelitian dalam bentuk makalah.

Anda mungkin juga menyukai