Anda di halaman 1dari 34

MODUL PEMBELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

KELAS X
BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN

OLEH:
LUKMAN HAKIM, S.Pd., M.Pd.

SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO


SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PETUNJUK SISWA

1. Pelajari dan pahami tujuan pembelajaran dengan baik untuk menentukan


target yang ingin dicapai setelah mempelajari modul
2. Baca dengan baik uraian materi yang ada di modul.
3. Catat hal-hal yang belum dipahami dan cari di sumber ajar lain atau di
internet.
4. Kerjakan lembar kerja siswa sesuai dengan prosedur/langkah-langkah
percobaan.
5. Setelah selesai mengerjakan LKS, cek jawabannya anda berdasarkan
pembahasan LKS.
6. Kerjakan soal latihan tanpa uraian materi dank unci jawaban.
7. Cek jawaban latihan soal berdasarkan kunci jawaban latihan soal dan ikuti
ketentuan yang ada di kunci jawaban.
8. Jika anda sudah memahami semua materi yang anda pelajari, lanjutkan ke
kegiatan belajar selanjutnya.
Kegiatan Belajar 1
GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK

TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


A. Kompetensi Dasar
3. Memahami gejala alam biotik dan abiotik
4. Mengklasifikasikan gejala alam biotik dan abiotik
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menjelaskan metode ilmiah
3.2 Menjelaskan gejala alam biotik dan abiotik
3.3 Menjelaskan berbagai gejala alam biotik dan abiotic dalam kehidupan
sehari-hari
4.1 Melakukan pengamatan terhadap gejala alam biotik dan abiotic pada
lingkungan sekitar
4.2 Mengklasifikasikan hasil pengamatan gejala alam biotik dan abiotic pada
lingkungan sekitar
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan belajar mandiri, diharapkan peserta didik
mampu:
1. menjelaskan metode ilmiah dalam mengamati gejala alam biotik dan
abiotic secara mandiri dan penuh rasa ingin tahu.
2. menjelaskan gejala alam biotik dan abiotik secara mandiri dan penuh rasa
ingin tahu.
3. menjelaskan berbagai gejala alam biotik dan abiotic dalam kehidupan
sehari-hari secara mandiri dan penuh rasa ingin tahu.
4. melakukan pengamatan terhadap gejala alam biotik dan abiotic pada
lingkungan sekitar dengan teliti, jujur, dan bertangggung jawab.
5. mengklasifikasikan hasil pengamatan gejala alam biotik dan abiotic pada
lingkungan sekitar dengan teliti, jujur, dan bertangggung jawab.
D. Alokasi Waktu
6 JP (6 x 45 menit)
E. Penguatan Pendidikan Karakter
Rasa ingin tahu, peduli lingkungan, mandiri, tanggung jawab
URAIAN MATERI

Setelah mempelajari materi Metode Ilmiah secara mandiri, peserta didik


mampu memahami pengertian metode ilmiah, kriteria metode ilmiah, tahapan
metode ilmiah, sikap ilmiah, dan karakteristik penelitian ilmiah.

A. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh
para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini
menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode
ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut.
1. Berdasarkan kenyataan atau fakta
Keterangan, data dan informasi yang ingin didapatkan, baik itu yang
dikumpulkan maupun yang dianalisa harus berdasarkan fakta. Jangan
penemuan yang berdasarkan khayalan, legenda, kira-kira dan lain-lain. Jadi
intinya harus berdasarkan kenyataan atau fakta yang benar-benar ada.
2. Bebas dari prasangka
Harus bersifat bebas dari prasangka dan pertimbangan-pertimbangan
yang sifatnya subjektif. Fakta harus dengan alasan dan berdasarkan bukti
yang jelas serta objektif. Jadi suatu penelitian harus menunjukan adanya
kesesuaian dengan Hipotesis.
3. Memakai prinsip analisa
Dalam memahami dan memberikan arti pada permasalahan yang
kompleks, haruslah menggunakan prinsip-prinsip analisa. Masalah harus
dicari sebab dan juga pemecahannya dengan menggunakan prinsip analisis
yang logis. Fakta-fakta yang dapat mendukung tidak dibiarkan sebagaimana
adanya atau hanya dibuat derkripsinya saja, akan tetapi semua fakta dan
kejadian harus dicari sebab maupun akibatnya dengan menggunakan
analisa.
4. Menggunakan hipotesis
Pada metode ilmiah, seseorang yang melakukan penelitian harus
dituntun dalam proses berfikir menggunakan prinsip analisa. Hipotesis
diperlukan untuk memandu pikiran ke arah tujuannya, sehingga hasil yang
nanti didapatkan akan mengarah kepada sasarannya.
5. Menggunakan ukuran yang objektif
Seseorang yang melakukan penelitian harus memiliki sikap yang
objektif dalam mencari kebenaran. Data dan fakta yang ada harus dianalisis
secara objektif, pertimbangan maupun penarikan kesimpulan dari penelitian
arus menggunakan pikiran yang benar-benar jernih jadi bukan berdasarkan
perasaan seorang peneliti.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi.
Data ukuran yang sifatnya kuantitatif (jumlah satuan angka) yang biasa
haruslah digunakan. Jika terdapat data ukuran misalnya seperti mm, kg,
ohm, per detik dan lain-lain harus digunakan. Teknik kuantifikasi yang
sering digunakan dan tergolong mudah umumnya menggunakan ukuran
rating, ranking dan nominal.
Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi lima tahap, yaitu :
1. Melakukan Observasi
Dalam peroses observasi seorang peneliti akan melakukan identifikasi
terhadap sifat-sifat utama yang dimiliki oleh subjek yang akan diteliti. Proses
ini dapat melibatkan proses penentuan definisi maupun observasi. Observasi
sering sekali membutuhkan perhitungan atau pengukuran yang teliti.
2. Melakukan identifikasi masalah
Perumusan masalah merupakan keharusan dalam metode ilmiah.
Permasalahan dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, dengan menggunakan
kalimat tanya. Dengan pertanyaan tersebut maka diharapkan dapat
mempermudah orang untuk melakukan metode ilmiah, untuk
mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan, melakukan analisis
terhadap data tersebut dan menyimpulkannya.
3. Menyatakan hipotesis
Hipotesis dapat dikatakan sebagai suatu ide atau dugaan sementara
penyelesaian permasalahan yang terdapat dalam penelitian ilmiah. Hipotesis
sangat berguna untuk memungkinkan prediksi yang berdasarkan deduksi.
Prediksi ini dapat meramalkan hasil dari eksperimen yang dilakukan. Dan
hipotesis tersebut belum tentu diketahui akan kebenarannya.
4. Melakukan eksperimen
Tujuan melakukan eksperimen yaitu untuk menguji hipotesis yang
telah diajukan. Perhitungkanlah semua variabel yang ada, yaitu semua yang
mempengaruhi eksperimen yang dilakukan. Hasil dari eksperimen akan
meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis. Hasil eksperimen dapat
menyalahkan hipotesis apabila hasilnya bertentangan dengan hipotesis.
Melakukan pencatatan yang detail pada hasil eksperimen sangatlah penting,
karena untuk membantu dalam laporan eksperimen dan memberikan bukti
efektivitas serta keutuhan dari cara-cara yang dilakukan. Terdapat 3 (tiga)
variabel yang harus diperhatikan, yang diantaranya: (a) Variabel bebas, yaitu
variabel yang dapat diubah-ubah secara bebas; (b) Variabel terikat, yaitu
variabel yang diteliti; dan (c) Variabel kontrol, yaitu variabel yang
dipertahankan tetap saat melakukan eksperimen.
5. Menyimpulkan hasil dari eksperimen.
Seseorang yang melakukan metode ilmiah mungkin saja akan
mengulangi langkah-langkah yang lebih awal karena pertimbangan-
pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk kesimpulan
yang menarik atau tepat dapat membuat seorang peneliti
mempertimbangkan ulang subjek yang dipelajarinya. Karena
ketidakberhasilan hipotesis dalam menghasilkan prediksi atau ramalan yang
menarik dan teruji dapat membuat seorang peneliti mempertimbangkan
hasilnya. Dapat juga membuat seorang peneliti mempertimbangkan ulang
metode dari eksperimen bahkan hipotesis yang mendasarinya. Sering sekali
eksperimen dalam metode ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat
prediksi, karakterisasi didasarkan dari eksperimen yang dilakukan orang lain.
Kesimpulan ilmiah dapat dikatakan sebagai ringkasan dari hasil eksperimen
yang dilakukan dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil yang
didapatkan dari eksperimen dengan hipotesis.
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya
dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang
dimaksud adalah :
1. Rasa ingin tahu
Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia
beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang
obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak
mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan
kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
2. Jujur
Dalam melakukan penelitian seorang saintis harus bersikap jujur,
artinya salalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak
mengada-ngada serta tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya. 
3. Objektif
Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias
pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain
mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan
dirinya sebagai subjek.
4. Tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi
eksprimen yang hasilnya meragukan tidak akan berhenti melakukan
kegiatan-kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
5. Teliti
Artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang
teliti dalam melakukan penelitian akan mengurangi kesalah-kesalahan
dalam proses penelitian. Penelitian dengan kesalahan yang minimal akan
menghasilkan data yang baik.
6. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)
Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda
dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon
negatif terhadap pendapatnya.
Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian
ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat
dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik
penelitian ilmiah, yaitu:
1. Sistematik, Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan
secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah
dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis, Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung
menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur
penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk
menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau
prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang
bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman
sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang
ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai
hasil penelitian.
4. Obyektif, artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu
tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
5. Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji
kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila
dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat
replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah
penting bagi seorang peneliti.
Setelah mempelajari materi Gejala Alam Biotik secara mandiri, peserta didik
mampu memahami pengertian gejala biotik, gejala alam biotik, dan gejala alam
biotik dalam kehidupan sehari-hari.

B. Gejala Alam Biotik


Gejala alam biotik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan makhluk
hidup, misalnya metamorfosis serangga, fotosintesis, penyerbukan,
pertumbuhan makhluk hidup, dan lain-lain. Gejala alam biotik hanya dimiliki
atau dapat dilakukan oleh makhluk hidup, sehingga merupakan ciri-ciri
makhluk hidup.
Gejala alam biotik antara lain sebagai berikut:
1. Tumbuh dan berkembang
Semua makhluk hidup menunjukkan gejala pertumbuhan dan
perkembangan. Biji-bijian seperti biji kacang hijau, kedelai, dan jagung
yang Anda semaikan di tempat yang sesuai akan berkecambah, lalu
seiring dengan waktu akan tumbuh menjadi besar dan berkembang
membentuk daun, akar, bunga, dan menghasilkan buah.
Lain halnya dengan batu, keramik, batu bata dan kaca, meskipun
kamu letakkan selama bertahun-tahun, bentuknya akan tetap seperti itu.
Kemampuan unik dan istimewa untuk tumbuh dan berkembang hanya
dimiliki oleh objek biotik (makhluk hidup) saja.
2. Gerak
Semua makhluk hidup menunjukkan kemampuan untuk bergerak.
Kebanyakan hewan mampu bergerak dengan aktif. Tumbuhan juga
melakukan gerak, meskipun geraknya terbatas. Burung yang Anda
masukkan ke dalam sangkar tentu tak akan diam di tempat, melainkan
bergerak aktif kian kemari. Tumbuhan yang Anda letakkan di tempat
gelap, akan bergerak dalam bentuk pertumbuhan ke arah datangnya sinar
cahaya. Lain halnya dengan buku yang Anda letakkan di almari, tidak akan
dapat berpindah tempat kecuali ada yang memindahkan. Meskipun
kemampuan gerak merupakan ciri khas objek biotik, beberapa objek
abiotic juga menunjukkan kemampuan gerak. Angin bergerak karena
adanya perbedaan tekanan. Air bergerak karena adanya perbedaan
ketinggian. Kipas angin berputar ketika diberi arus listrik.Sepeda motor
bergerak karena adanya mesin dan bahan bakar.
3. Bernapas
Semua makhluk hidup menunjukkan gejala bernapas, yaitu
mengambil oksigen dari udara dan melepaskan karbon dioksida. Oksigen
diperlukan untuk membakar zat makanan agar diperoleh energi. Dengan
energi ini makhluk hidup dapat tumbuh, berkembang, dan melakukan
aktivitasnya. Semua makhluk tak hidup tidak ada satu pun yang memiliki
kemampuan untuk bernapas.
4. Bertambah banyak karena mampu berkembang biak
Makhluk hidup mampu berkembang biak. Sepasang kambing jika
Anda pelihara dengan baik, setelah beberapa tahun akan berkembang
biak, beranak sehingga jumlahnya bertambah banyak. Berbeda dengan
batu akik yang Anda miliki, dari tahun ke tahun tidak akan berkembang
biak meskipun Anda merawatnya dengan baik. Bisa bertambah banyak
namun dengan cara membelinya lagi.
5. Peka terhadap rangsang
Gejala biotik lain yang dimiliki oleh makhluk hidup adalah peka
terhadap rangsang. Contoh, tubuhmu akan berkeringat saat udara panas,
bulu kuduk akan berdiri jika Anda merasa takut. Kucing kesayanganmu
bila kamu panggil namanya akan datang menghampiri, ayam
peliharaanmu akan menghampiri Anda jika diundang dengan kata "kerr".
Daun putri malu bila kamu sentuh akan segera mengatup.
6. Rangsangan dapat berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.
Manusia dan hewan mengenali adanya rangsang melalui indera. Manusia
mempunyai lima indera yang masing-masing peka terhadap jenis
rangsang tertentu.
Gejala alam biotik dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Punahnya spesies yang langka di alam
Salah satu contoh gejala alam dalam kategori biotik adalah
punahnya spesies flora atau fauna yang telah langka di suatu ekosistem.
Hal seperti ini bisa dipicu oleh banyak faktor yang bisa saling berkaitan.
Salah satunya adalah aktivitas perburuan liar yang dilakukan oleh oknum
tertentu. Biasanya, para pelaku perburuan liar tersebut memanfaatkan
hewan langka yang diburunya untuk dimanfaatkan baik secara hidup atau
mati. Aktivitas perburuan liar terhadap makhluk hidup langka yang
dilakukan ini semakin diperparah dengan faktor lain seperti laju
perkembangbiakan dari spesies langka tersebut yang lambat. Akibatnya,
jumlah spesies yang langka di alam pun semakin berkurang dan pada
akhirnya punah. Spesies yang dianggap langka dan terancam habis alias
punah misalnya burung cenderawasih, panda, badak bercula satu, dan
sebagainya.
2. Membludaknya hama atau gulma tanaman di suatu ekosistem tanaman
Jenis gejala kategori ini adalah banyaknya jumlah hama yang
menyerang suatu ekosistem tanaman seperti kebun dan sawah. Seperti
contoh yang pertama, gejala biotik ini bisa terjadi oleh berbagai jenis
faktor. Salah satunya adalah tidak adanya salah satu komponen dalam
rantai makanan alami di lingkungan tersebut. Hal ini juga bisa terjadi
ketika manusia hanya fokus untuk membasmi salah satu hama alami.
Tanpa disadarinya hama lain yang seharusnya dimakan oleh hama yang
dibasmi tersebut berkembang pesat jumlahnya. Contoh membludaknya
pengganggu ekosistem tidak hanya terjadi pada hewan. Tanaman seperti
enceng gondok yang bisa mengganggu suatu ekosistem seperti rawa.
Ketika enceng gondok jumlahnya bertambah pesat, hal ini bisa
memberikan pengaruh yang kurang baik seperti meningkatnya laju
pendangkalan rawa.
3. Meluasnya penyebaran virus berbahaya
Gejala alam biotik yang juga patut diwaspadai adalah meluasnya
penyebaran virus berbahaya seperti virus HIV, Flu Burung, dan
sebagainya. Virus HIV yang bisa menyebabkan seseorang menderita AIDS
merupakan salah satu virus berbahaya yang bisa mengambil nyawa
seseorang. Parahnya, virus ini belum dapat ditemukan vaksinnya. Pada
awalnya, virus ini menjangkiti hewan namun kemudian menyebar ke
manusia. Demikian pula dengan virus lainnya seperti virus flu burung.
Virus ini merupakan salah satu virus yang juga awalnya terjadi pada
hewan namun kemudian dapat menular ke manusia.

Setelah mempelajari materi Gejala Alam Abiotik secara mandiri, peserta didik
mampu memahami pengertian gejala abiotik, gejala alam abiotik, dan gejala
alam abiotik dalam kehidupan sehari-hari.

C. Gejala Alam Abiotik


Gejala alam abiotik berkaitan dengan sifat fisik dan kimia di luar
makhluk hidup, contohnya hujan, pelapukan, erosi, ledakan, dan sebagainya.
Beberapa karakteristik atau sifat gejala alam abiotik antara lain sebagai
berikut:
1. Wujud
Benda abiotik dapat dibedakan wujudnya, yaitu ada yang berwujud
padat, cair, dan gas. Ketika mendefinisikan wujud, kamu harus
menyebutkan suhunya karena wujud zat dipengaruhi oleh suhu. Misalnya
air berwujud padat pada suhu 0°C, pada suhu kamar berwujud cair, dan
bila dipanaskan dapat berubah wujud menjadi gas. Perubahan wujud
merupakan contoh gejala alam kejadian pada objek abiotik.
2. Bentuk
Semua benda abiotik mempunyai bentuk yang dapat kamu gunakan
sebagai cara mengenali benda tersebut. Kertas, pensil, tas, dan buku
mempunyai bentuk yang berbeda sehingga dengan mudah kamu
membedakan satu dengan lainnya.
3. Warna
Gejala alam abiotik dapat diamati karakteristik warnanya, misalnya
benda ada yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, coklat,
hitam, dan putih.
4. Ukuran
Benda abiotik mempunyai ukuran yang dapat diukur, diamati dan
dibandingkan dengan benda lain. Ukuran benda abiotik dapat berupa
ukuran panjang, berat, suhu, berat jenis, dan sebagainya. Misalnya meja
tulis yang Anda miliki berbeda ukurannya dengan ukuran meja tulis yang
ada di sekolahan, berat badan Anda lebih berat daripada teman Anda.
5. Bau
Gejala alam abiotik dapat dicirikan berdasarkan baunya. Dari
baunya kamu bisa mengenal zat belerang, ammonia, tawas, atau yang
lain. Meskipun bau merupakan salah satu cara mengenal suatu bahan,
namun tidak semua bahan aman untuk dihirup uap/baunya guna
mengetahui jenis bahan itu. Misalnya Anda ingin membedakan mana
yang jahe, kencur, kunyit, dan sebagainya dengan cara mencium baunya.
6. Rasa
Beberapa benda abiotik dapat diketahui berdasarkan rasanya.
Contohnya gula rasanya manis, cuka berasa asam, sedangkan garam
rasanya asin. Namun demikian karakteristik ini hanya terbatas pada
benda yang sudah dikenal atau diyakini aman untuk dicoba.
7. Tekstur
Tekstur merupakan halus kasarnya permukaan suatu benda.
Karakteristik benda abiotik dapat dikenali dari teksturnya. Tanpa
membuka mata, tentu kamu dapat membedakan antara pasir dan tepung
dari teksturnya. Anda juga bisa membedakan antara jaket dengan kaos
oblong hanya dengan merabanya.
Gejala alam abiotik dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut.
1. Rotasi Bumi
Bumi yang kita huni ini tidak diam, tetapi berputar pada porosnya
yang disebut rotasi bumi. Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan
satu kali rotasi disebut kala rotasi. Kala rotasi bumi memerlukan waktu 23
jam 56 menit. Manusia tidak dapat merasakan rotasi bumi, tetapi dapat
merasakan akibat dari rotasi bumi tersebut.
akibat rotasi bumi dapat menyebabkan terjadinya siang dan malam,
terjadinya gerak semu harian matahari, terjadinya perbedaan waktu di
berbagai tempat di bumi, terjadinya perbedaan percepatan gravitasi
bumi, terjadinya pembelokan arah angin, terjadinya pembelokan arah
arus laut.
2. Pengertian Revolusi Bumi
Revolusi bumi ialah peredaran bumi mengelilingi matahari. 365¼
hari bumi mengelilingi matahari pada orbitnya dalam sekali. Waktu 365¼
tersebut atau 1 tahun surya disebut kala revolusi bumi. Poros bumi
ternyata tidak tegak lurus dengan bidang ekliptika melainkan miring di
arah yang sama serta membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut
tersebut diukur dari garis imajiner yang menghubungkan antara kutub
utara dengan kutub selatan disebut dengan sumbu rotasi. Revolusi bumi
menimbulkan gejala-gejala alam yang berlangsung berulang tiap
tahunnya, diantaranya adanya perbedaan lama siang dan malam,
perubahan musim, kalender masehi, gerak semu tahunan matahari, dan
perubahan penampakan rasi bintang.
Akibat revolusi bumi, antara lain: perbedaan waktu lama siang dan
malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, perubahan
kenampakan rasi bintang, kalender masehi.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami
tekanan yang sangat hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng yang
menjadi landasan benua. Sebagian besar terjadi ketika dua lempengan di
kerak bumi saling bergesekan. Lempengan yang dimaksud yaitu lempeng
samudera dan lempeng benua. Ketika lempeng saling bergesek dan
bertumbukan, akan menghasilkan gelombang kejut, yang kita rasakan
sebagai gempa bumi.
Lempeng samudera yang rapat massa lebih besar ketika
bertumbukan dengan lempeng benua di area tumbukan (subduksi) akan
bergerak menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami
perlambatan akibat bergesekan dengan selubung bumi, yang lebih lanjut
menyebabkan akumulasi energi di area patahan dan area subduksi.
Akibatnya, di sekitar area-area tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan
geseran. Ketika batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah
patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses
tersebut mengakibatkan getaran partikel ke segala arah yang disebut
sebagai gelombang gempa bumi (seismic waves). Nah, di sekitar daerah
tumbukan lempeng-lempeng itulah gempa bumi bisa terjadi.
Gempa bumi yang dirasakan oleh manusia hanya puluhan kali pada
setiap tahunnya dan akibatnya dapat merusak bangunan yang ada di
atasnya. Kekuatan gempa bumi diukur dengan skala Richter. Skala Richter
diukur mulai dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9 (getaran merusak).
Gempa terburuk dan terparah terjadi pada akhir tahun 2004, yaitu di
lautan Hindia, Banda Aceh, Indonesia.
4. Tsunami
Tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan oleh naiknya
gelombang laut ke daratan dengan kecepatan yang tinggi akibat adanya
gempa yang berpusat di bawah lautan. Tsunami ini biasanya terjadi
apabila besarnya gempa melebihi 7 skala richter. Tsunami ini cukup
berbahaya, utamanya bagi mereka yang bermukim di sekitaran pantai.
Dengan kekuatan besar, ia akan menyapu apa saja yang dilewatinya. 
Proses terjadinya tsunami diawali dengan gempa yang terjadi di
dalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya tekanan ke arah
vertical sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu
yang singkat. Hal ini kemudian akan memicu ketidakseimbangan pada air
lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang besar yang bergerak
mencapai wilayah daratan. 
Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut,
wajar saja jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya.
Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan yang tak
terbayangkan. Ia bisa mencapai 500 sampai 1000 kilometer per jam di
lautan. Dan saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi
50 sampai 30 kilometer per jam. Meski berkurang pesat, namun
kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan kerusakan yang parah bagi
manusia.
LEMBAR KERJA SISWA

LEMBAR KERJA SISWA


“PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG
HIJAU”

Kelompok :
Nama :

A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui pertumbuhan tumbuhan kacang hijau di tempat terang dan
tempat gelap;
2. Mengetahui faktor-faktor hidup dan tak hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan kacang hijau;
3. Mengetahui sikap ilmiah dalam melakukan percobaan perkecambahan
kacang hijau;
4. Mengetahui urutan langkah metode ilmiah dalam melakukan percobaan
perkecambahan kacang hijau.

B. Variabel Penelitian
Variabel terikat (variable yang dipengaruhi) :
Varibel bebas (variable yang mempengaruhi) :

C. Rumusan masalah
D. Hipotesis

E. Alat dan Bahan


1. Gelas aqua 2 buah
2. Kapas secukupnya
3. Biji kacang hijau 10 biji
4. Air secukupnya

F. Langkah-Langkah Percobaan
1. Biji kacang hijau direndam dalam air
selama semalam.
2. Gelas aqua plastik disiapkan dan di
dalamnya diberi kapas yang sudah
ditetesi air.
3. Masing-masing gelas ditandai dengan
memberi label GELAP dan TERANG.
4. Biji kacang hijau yang telah direndam
semalaman diletakkan di dalam 2 gelas aqua.      
5. Masing-masing gelas berisi 5 biji kacang hijau.
6. Letakkan gelas aqua yang berlabel GELAP di tempat yang gelap seperti di
dalam laci meja.
7. Letakkan gelas aqua yang berlabel TERANG di tempat yang terang atau
mendapat cahaya matahari seperti di samping jendela.
8. Setiap hari kedua tanaman tersebut ditetesi air secukupnya.
9. Amati setiap hari perubahan panjang akar, panjang batang, jumlah daun,
dan warna daun selama 7 hari.
G. Hasil Pengamatan
Hari ke- Panjang Batang Jumlah Daun Warna Daun
(mm)
Terang Gelap Terang Gelap Terang Gelap
1
2
3
4
5
6
7

H. Diskusi
1. Bandingkan panjang batang kacang hijau di tempat gelap dan terang,
manakah yang pertumbuhanannya lebih cepat?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan kacang hijau?

3. Sikap ilmiah apa saja yang diperlukan dalam melakukan percobaan


perkecambahan kacang hijau? Jelaskan!
4. Sebutkan urutan metode ilmiah dalam melakukan percobaan
perkecambahan kacang hijau? Jelaskan!

I. Kesimpulan
PEMBAHASAN LEMBAR KERJA SISWA

Variable
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variable bebas Varibel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi variable terikat. Dalam penelitian
tentang Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
artinya cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau dan
pertumbuhan biji kacang hijau dipengaruhi oleh cahaya matahari.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Variabel Terikat adalah Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
Variabel Bebas adalah Cahaya Matahari

Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan (dugaan) awal yang didasarkan pada teori yang
telah dipelajari. Kesimpulan awal atau hipotesis disusun tidak boleh berdasarkan
dugaan saja, tetapi ada teori yang menguatkan. Dalam percobaan ini hipotesis
percobaannya adalah Tanaman kacang hijau yang berada di tempat gelap
lebih panjang dibandingkan dengan tanaman yang berada ditempat terang.

Diskusi
1. Tanaman kacang hijau yang berada di tempat gelap lebih panjang
dibandingkan dengan tanaman yang berada ditempat terang, karena hormon
auksin sangat aktif pada kondisi yang gelap.
2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
kacang hijau adalah persediaan air, cahaya matahari, gelap dan terangnya
tempat meletakkan biji.
3. Sikap ilmiah yang dikembangkan dalam percobaan ini adalah:
a. Jujur dalam mencata setiap data yang diamati.
b. Mengamati pertumbuhan perkembangan biji kacang hijau dengan penuh
rasa ingin tahu.
c. Objektif dalam mengamati pertumbuhkan dan perkembangan biji kacang
hijau
d. Tekun dalam pengambilan data selama 3-4 hari.
e. Teliti dalam melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau.
4. Tahapan metode ilmiah dalam percobaan ini adalah:
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan
b. Mengidentifikasi masalah yang akan diselidiki
c. Menyusun hipotesis penelitian
d. Melakukan percobaan
e. Melakukan analisis data hasil penelitian
f. Menyimpulkan hasil penelitian.

Kesimpulan:
Tanaman kacang hijau yang berada di tempat gelap lebih panjang
dibandingkan dengan tanaman yang berada ditempat terang.
Kerjakan soal latihan dengan baik dan serius tanpa melihat kunci
jawaban terlebih dahulu selanjutnya cek jawaban anda sesuai dengan
kunci jawaban dan tentukan ketuntasan mandiri

SOAL LATIHAN
Petunjuk A!
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

Petunjuk B!
A. Jika 1, 2, dan 3 yang benar.
B. Jika 1 dan 3 yang benar.
C. Jika 2 dan 4 benar.
D. Jika 4 saja yang benar.
E. Jika semuanya benar.

Petunjuk C!
A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan
sebab akibat.
B. Jika pernyataan benar dan alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan
hubungan sebab akibat.
C. Jika pernyataan benar dan alasan salah.
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar.
E. Jika pernyataan dan alasan salah.

Gunakan Petunjuk A
1. Prinsip yang sesuai logika terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan
kebenaran untuk memperoleh suatu hubungan disebut …
a. prinsip ilmiah d. metode ilmiah
b. sikap ilmiah e. berpikir ilmiah
c. prosedur ilmiah
2. Di bawah ini merupakah langkah-langkah metode ilmiah:
1) menarik kesimpulan
2) merumuskan hipotesis
3) merumuskan masalah
4) melakukan eksperimen
5) mengumpulkan data
Urutan langkah metode ilmiah yang benar adalah …
a. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
b. 2 – 3 – 5 – 1 – 4
c. 3 – 5 – 2 – 4 – 1
d. 2 – 5 – 1 – 3 – 4
e. 3 – 2 – 5 – 4 – 1
3. “Ada hubungan antara penggunaan pupuk organic dengan kesuburan
tanaman cabe”. Pernyataan tersebut merupakan langkah dalam metode
ilmiah yaitu …
a. pengamatan
b. hipotesis
c. rumusan masalah
d. mengumpulkan keterangan
e. mengumpulkan data
4. Lingkungan biotik merupakan lingkungan yang terdiri atas …
a. laut d. makhluk hidup
b. darat e. makhluk tak hidup
c. udara
5. Mengambil data sesuai dengan fakta dan tidak dipengaruhi oleh pendapat
pribadi disebut …
a. rasa ingin tahud. tekun
b. jujur e. teliti
c. objektif
6. Penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari disebut …
a. sistematis d. objektif
b. logis e. replikatif
c. empiric
7. Semua makhluk hidup mengambil oksigen dari udara dan melepas karbon
dioksida merupakah gejala biotik …
a. bergerak
b. berkembang biak
c. tumbuh dan berkembang
d. peka terhadap rangsangan
e. bernafas
8. Gejala yang dimiliki oleh komponen tak hidup, kecuali …
a. bentuk d. ukuran
b. wujud e. gerak
c. warna
9. Salah satu ciri komponen tak hidup adalah halus dan kasarnya permukaan
suatu benda adalah …
a. ukuran d. tekstur
b. gerak e. warna
c. wujud
10. Kala revolusi bumi adalah …
a. 1 tahun d. 1 jam
b. 1 bulan e. 1 menit
c. 1 hari

Gunakan Petunjuk B!
11. Kriteria metode ilmiah antara lain:
1) sesuai fakta
2) menggunakan hipotesis
3) bebas dari prasangka
4) objektif
12. Yang termasuk tahap metode ilmiah adalah:
1) merumuskan masalah
2) ukuran objektif
3) mengolah data
4) bebas prasangka
13. Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh peneliti antara lain:
1) manipulasi 3) ceroboh
2) subyektif 4) terbuka
14. Karakteristik penelitian ilmiah yaitu:
1) urut sesuai dengan kaidah yang benar
2) sesuai dengan pengalaman sehari-hari
3) tidak mencampur dengan nilai-nilai etis
4) dapat diterima akal
15. Gejala alam abiotic antara lain:
1) wujud 3) ukuran
2) warna 4) bau
16. Akibat rotasi bumi adalah:
1) perubahan penampakan rasi bintang
2) pembelokan arah angin
3) perbedaan lama siang dan malam
4) terjadinya siang dan malam
17. Akibat revolusi bumi adalah:
1) perbedaan percepatan gravitas bumi
2) perubahan musim
3) pembelokan atas arus laut
4) kalender masehi
18. Kala rotasi bumi adalah:
1) 23 jam 56 menit 3) 1 hari
2) 365¼ hari 4) 1 tahun
19. Ciri-ciri gempa bumi adalah:
1) kerak di bumi mengalami tekanan kuat
2) dua lempengan yang saling bergesekan
3) menghasilkan gelombang kejut
4) menghasilkan tsunami
20. Ciri-ciri tsunami adalah:
1) naiknya permukaan air laut ke daratan dengan kecepatan tinggi
2) gempa berpusat di bawah lautan
3) gempa melebihi 7 skala richter
4) terjadi di laut

Gunakan Petunjuk C!
21. Semua makhluk hidup bernafas
SEBAB
Semua makhluk hidup mengeluarkan CO2 dan mengambil O2.
22. Tidak semua ilmuwan menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan
masalah
SEBAB
Metode ilmiah memiliki langkah-langkah yang sistematis, teratur, dan
terkontrol.
23. Rotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit
SEBAB
Bumi berputar pada porosnya dari arah barat ke timur.
24. Poros bumi tidak tegak lurus dengan bidang ekliptika
SEBAB
Posisi bumi miring membentuk sudut 23,50.
25. Tidak semua gempa bumi dapat menyebabkan tsunami
SEBAB
Tsunami hanya terjadi apabila besarnya gempa di atas 7 skala richter
KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN
Gunakan Petunjuk A!
1. A. Metode ilmiah
2. E. 3 – 2 – 5 – 4 – 1
3. A. Hipotesis
4. D. Makhluk hidup
5. C. Objektif
6. C. Empirik
7. E. Bernafas
8. E. Gerak
9. D. Tekstur
10. A. 1 tahun
Nilai A = jumlah jawaban benar x 3

Gunakan Petunjuk B!
11. E. Semuanya benar
12. B. 1 dan 3 benar
13. C. 2 dan 4 benar
14. E. Semuanya benar
15. E. Semuanya benar
16. C. 2 dan 4 benar
17. C. 2 dan 4 benar
18. B. 1 dan 3 benar
19. A. 1, 2, dan 3 benar
20. E. Semuanya benar
Nilai B = jumlah jawaban benar x 4

Gunakan Petunjuk C!
21. C. Pernyataan benar dan alasan salah.
22. D. Pernyataan salah dan alasan benar
23. A. Pernyataan benar dan alasan benar.
24. A. Pernyataan benar dan alasan benar.
25. A. Pernyataan benar dan alasan benar.
Nilai C = jumlah jawaban benar x 6

PERHITUNGAN PENILAIAN

Nilai Total = Nilai A + Nilai B + Nilai C

Nilai Total > 80: dinyatakan TUTAS dan lanjutkan ke materi berikutnya
Nilai Total 60-80: dinyatakan BELUM TUNTAS dan kerjakan kembali soal
Nilai Total < 60: dinyatakan TIDAK TUNTAS, pelajari dan pahami kembali uraian
materi kemudian kerjakan soal dengan baik.
PEGANGAN GURU
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Moch. 2009. Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) – Madrasah
Aliah (MA) Kelas X. BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Dwiyatmo, Kus. 2007. Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya.


Yogyakarta: Penerbit Citra Aji Pratama.

Kistinnah, Idun. 2009. Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk


SMA/MA Kelas X. BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Krismiyatiningsih, Diana. 2010. Modul Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK Kelas
XI Semester 2. Solo: Penerbit HaKa MJ.

Normala, Lis. ____. Modul Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas XI.
Surakarta. Penerbit Citra Pustaka Mandiri

Parjini. 2011. Modul Ilmu Pengetahuan Alam Kelas XI Semester 2. Solo: Penerbit
Pratama Mitra Aksara.

Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah


Aliyah Kelas X. BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional

Suparwoto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Kejuruan.


BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi X untuk SMA/MA. BSE. Jakarta:


Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tim Diklat. 2012. Modul Pendidikan dan Pelatihan Pengolahan Air Bersih Bagi
Guru SMA/SMK Se- Jawa Timur. Surabaya: Jurusan Teknik Kimia FTI ITS.

___________.2009. Modul Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK Non-Teknik


Kelas XI Semester 2. Solo: Penerbit Pustaka Manggala.
___________.2010. Modul Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK Kelas XI
Semester 2. Solo: Penerbit Grahadi.

Anda mungkin juga menyukai