Anda di halaman 1dari 11

Perbedaan eksperimen lapangan dan eksperimen

laboratorium
Eksperimen lab (lab experiments) merupakan desain eksperimen yang diatur dalam
suatulingkungan tiruan dimana kontrol dan manipulasi diberikan untuk
membuktikan hubungan sebabakibat di antara variabel yang diminati peneliti. Sementara
eksperimen lapangan (  fields experiments)merupakan eksperimen yang dilakukan untuk
mendeteksi hubungan sebab akibat dalam lingkunganalami dimana peristiwa terjadi secara

Metode eksperimen lapangan merupakan metode eksperimen yang dilakukan di tempat


yang sesungguhnya, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Melalui eksperimen
lapangan memungkinkan peserta didik melakukan percobaan dan akan mengobservasi fakta
yang terjadi di tempat yang sesungguhnya.

Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu


(laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan. Berdasarkan teknik yang
digunakan, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.

Metode-metode Ilmiah :
1  Metode-metode Ilmiah

2  Metode Ilmiah Apa itu metode? Apa manfaat dari metode untuk peneliti?
Contoh ?

3  Jenis & Karakteristik Metode


Observasi alamiah ?

Dua arena dalam observasi alamiah:Natural environmentSimulated natural environment

4  Penelitian Lapangan Apa yang disebut dengan penelitian lapangan?


Penelitian Korelasional ? Apa yang dikontrol?Penelitian Longitudinal ?Eksperimentasi lapangan ?
Metode yang terakhir  Eksperimentasi laboratorium ?

5  Menentukan Topik Penelitian

6  Ciri Topik Yang Baik Urgensi dari penelitian


Akan membuahkan suatu yang baru untuk IPSumbangan bagi pengembangan ilmu dan
bermanfaataktual

7  Pertimbangan dalam Menentukan Topik


Minat penelitiKetersediaan referensiKetersediaan sdmKemampuan peneliti

8  Sumber Topik Scientific attitude ?? Sumber Topik Studi kepustakaan


Pengamatan lapanganInformasi masyarakatImajinasi kreatif dari peneliti
Jenis Metode Observasi & Syarat Observasi sebagai Metode
Ilmiah"—
1  Jenis Metode Observasi & Syarat Observasi sebagai Metode Ilmiah

2  1. Berdasarkan Kontrol Observasi tidak terkontrol


Bersifat alami, dilakukan secara spontan terhadap suatu gejala, alat-alat yang digunakan
sederhana, umumnya hanya berisi garis besar pedomanObservasi terkontrol Prosedur dan
pelaksanannya ketat, dibantu alat-alat yang peka, umumnya sering diadakan simulasi sebelum
pelaksanaan observasi

3  2. Berdasarkan Kegiatan Observasi partisipan


Observer berperan ganda, terlibat dengan situasi dimana gejala terjadiContoh: Wyn Sargent
meneliti di lembah Waliem papuaObservasi non partisipanFokus mengamati dan mencatat
fenomena, tidak terlibat dalam gejala yang diamati

4  3. Berdasarkan Hal-hal yang Diobservasi


Event samplingFokus pada event yang menjadi target perilaku selama periode observasiContoh:
Kejadian anak bertengkar  suara keras, muka merah, dsbTime SamplingFokus pada aspek
tingkah laku yang dipilih yang terjadi dalam interval waktu tertentu

5  4. Berdasarkan Cara Pencatatan


Pencatatan menyeluruhBiasanya dicatat dalam bentuk naratif recordSangat diperlukan dalam
penelitian kualitatifDisebut juga anecdotal recordingPencatatan terfokusHanya unit-unit perilaku
tertentu yang dicatat

6  5. Berdasarkan Derajat Intervensi yang Dilakukan


Tanpa Intervensi/tidak terkontrolNaturalistic ObservationLab ObservationDengan
IntervensiPartisipan Observation (disguised/tidak tahu dan Undisguised/tahu)Structur
ObservationField Experiment

7  Syarat Observasi Sebagai Metode Ilmiah


Observasi harus dipergunakan dan dirumuskan menurut tujuan-tujuan penelitian tertentu (ada
kerangka teori tertentu, ada perumusan permasalahan, ada teknik-teknik tertentu)Observasi harus
direncanakan secara sistematisObservasi harus “dicatat” secara sistematis sehingga hasilnya dapat
dianalisis dan diinterpretasikan

8  Syarat Observasi Sebagai Metode Ilmiah


Observasi harus dapat diperiksa/diulang kembali (terutama validitas dan reliabilitasnya)Observer
harus objektifObserver harus dapat memisahkan antara fakta dengan interpretasi
(penafsiran)Observer harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang apa yang
diobservasiObserver harus menentukan tujuan observasi berikut aspek-aspeknyaObserver harus
memiliki kualitas pribadi (sabar, toleran, mampu mengatasi perasaan, mudah menyesuaikan diri,
dsb)

Metode penelitian ilmiah


Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan dalam memecahkan
atau mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam suatu penelitian. Penelitian sendiri
merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah suatu pendekatan sistematis dalam mencari ilmu pengetahuan atau menjawab
pertanyaan penelitian yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu dimulai dengan melakukan observasi
terhadap suatu fenomena atau gejala, identifikasi dan formulasi masalah berdasarkan observasi tadi,
menyusun hipotesis, melakukan penelitian untuk menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.
Metode ilmiah juga merupakan cara untuk menyelidiki fenomena, untuk mendapatkan pengetahuan baru,
atau memperbaiki dan menggabungkan penyelidikan dengan pengetahuan sebelumnya, cara bertanya
dan menjawab pertanyaan sains dengan melakukan observasi dan eksperimen, pendekatan yang
sistematik untuk menjawab pertanyan-pertanyaan.
 

Tahapan-tahapan Dalam Metode Ilmiah


Metode ilmiah menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Ada beberapa
tahapan dalam metode ilmiah yang meliputi: 
1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan
masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka. 
3. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data
atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka. 
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian. 
5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan
kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi
subjektivitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan
memberikan hasil yang sama).
6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu
dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi
kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori. 
7. Mengomunikasikan hasil penelitian. Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan dan
mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk laporan tertulis atau melalui forum
diskusi dan seminar.
 

Kriteria Metode Ilmiah


Dalam metode ilmiah ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi antara lain:
 Berdasar kepada fakta
Semua yang ada dalam metode ilmiah harus berdasarkan fakta dan dapat dibuktikan kebenarannya.
 Tidak mengandung prasangka
Bukan hanya faktual, sebuah metode ilmiah juga tidak boleh berisi opini-opini peneliti. Meskipun ada
hipotesis, namun eksperimen harus dilaksanakan dengan objektif, walaupun hasil akhirnya tidak sesuai
dari hipotesis.
 Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Saat menarik kesimpulan, prinsip-prinsip analisis harus digunakan karena dibutuhkan urutan pikiran dan
kejadian yang jelas. Apa yang menjadi permasalahan dan juga hubungan diantaranya harus diketahui
dengan pasti.
 Perumusan masalah atau pembuatan hipotesis
Dibutuhkan untuk mendapatkan penjelasan terhadap terjadinya suatu fenomena.
 Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif
Dengan teknik kuantitatif, akan diperoleh hasil yang dapat diterima secara umum. 
 Menggunakan ukuran objektif
Pada saat melakukan eksperimen, harus menggunakan ukuran objektif.
 
Kriteria Metode Ilmiah
Metode ilmiah harus memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
 Kritis dan analitis
Peneliti harus melakukan observasi dan eksperimennya secara rinci supaya mendapatkan hasil yang
akurat.
 Logis
Peneliti harus dapat menjelaskan setiap langkah pada metode ilmiah secara logis, tidak boleh
berdasarkan firasatnya.
 Objektif
Peneliti harus memastikan hasil penelitiannya nanti dapat diterima oleh orang banyak, bukan hanya untuk
dirinya sendiri.
 Empiris
Peneliti harus mendapatkan hasil penelitiannya dari kejadian yang nyata terjadi, bukan karangan ataupun
opini.
 Konseptual
Peneliti juga harus memberikan perhatiannya bagi konsep-konsep dari fenomena yang diteliti.
 

Sumber:
1. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/959b1b3ab5867b15c36c2b061269bc5b.pdf
2. https://www.studiobelajar.com/metode-ilmiah/
3. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-10/metode-ilmiah-pengertian-syarat-dan-tahapan-
tahapannya-1918/
4. https://sites.google.com/site/tulisanilmiah/metode-ilmiah
5. https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/school-life/calon-peneliti-jangan-lupakan-metode-ilmiah-ya/
6. https://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2015genap/022.pdf
Pengertian Metode Penelitian Eksperimen dan Cara Menggunakannya

Eksperimen laboratorium adalah kajian penelitian di mana dilakukan pengontrolan terhadap


varian dari semua atau hampir semua variabel independen yang berpengaruh, termasuk yang
mungkin ada namun tidak relevan dengan masalah yang sedang diteliti (Kerlinger, 1990,
hlm.640).
Pengertian Metode Penelitian Eksperimen dan Cara Menggunakannya. ... Dapat disimpulkan
bahwa pengertian metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan) terhadap
variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan.

Metode penelitian eksperimen termasuk dalam metode penelitian kuantitatif. Fraenkel dan Wallen
(2009) menyatakan bahwa eksperimen berarti mencoba, mencari, dan mengkonfirmasi. Gordon L
Patzer (1996) menyatakan bahwa hubungan kausal atau sebab akibat adalah inti dari penelitian
eksperimen. Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat, hal ini berarti bila variabel independen
diubah-ubah nilainya maka akan merubah nilai dependen. Misalnya, bila niai insentif dinaikturunkan
maka akan merubah nilai kinerja pegawai.

Creawll (2012) menyatakan bahwa pengertian metode penelitian eksperimen digunakan apabila
peneliti ingin mengetahui pengaruh sebab akibat antara variabel independen dan dependen. Hal ini
berarti peneliti harus dapat mengontrol semua variabel yang akan mempengaruhi outcome kecuali
variabel independen (treatment) telah ditetapkan.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian
kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan)
terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar
tidak ada variabel lain (selain varibel treatment) yanng mempengaruhi variabel dependen. Agar
kondisi dapa dikendalikan maka dalam penelitian eksperimen menggunakan kelompok kontrol dan
sering penelitian eksperimen dilakukan di dalam laboratorium.

Ada empat faktor utama dalam penelitian eksperimen, yaitu hipotesis, variabel independen, variabel
dependen, dan subyek. Hipotesis dalam penelitian eksperimen merupakan keputusan pertama yang
ditetapkan oleh peneliti diuji. Berdasarkan hipotesis tersebut selanjutya dapat ditentukan variabel
independen dan dependen serta subyek yang digunakan untuk penelitian.

Dalam penelitian eksperimen jumlah variabel independen dapat bisa lebih dari satu. Gordon L Patzer
(1996) menyatakan, jumlah variabel independen bisa tunggal atau jamak, bisa kualitatif dan
kuantitatif. Nilai kualitatif dan kuantitatif bisa terjadi dalam penelitian eksperimen. Contoh varibel
kualitatif, warna kemasan suatu barang, variabel kuaantitatif harga barang.

Macam-macam desain dalam metode penelitian


eksperimen
Ada beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian baik untuk skripsi,
tesis, maupun disertasi yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial
Design, dan Quasi Experimental Design.

1. Pre-Experimenal Design (Nondesigns)

Disebut Pre Experimental Design karena desain ini belum termasuk eksperimen yang sungguh-
sungguh, sebab masih terdapat variabel luar yang juga ikut berpengaruh atas terbentuknya variabel
dependen. Jadi eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi
oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak
dipilih secara random. Ada beberapa macam bentuk pre-experimental designs, yaiitu One-Shot Case
Study, One-Group Pretest-Posttest Design, dan Intact-Group Comparison.

2. True Experimental Design

Dalam penelitian ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Dengan begitu kualitas pelaksanaan rancangan penelitian (validitas internal) bisa
menjadi tinggi. Ciri utama true experimental design ialah sampel yang dipakai untuk kelompok
eksperimen maupun kontrol diambil secara acak dari populasi tertentu. Jadi, true experimental design
ialah adanya kelompok kontrol dan sampel penelitian yang dipilih secara acak. Ada dua bentuk true
experimental design yakni Posttest Only Control Design dan Pretest Group Design.

3. Faktorial Design

Faktorial design adalah bentuk modifikasi atas true experimental design. Modifikasi yang dilakukan
ialah dengan mengamati kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi variabel
independen (perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil).
4. Quasi Experimental Design

Quasi Experimental Design juga merupakan pengembangan dari true experimental design, namun


desain ini cenderung sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki kelompok kontrol, namun tidak bisa
berfungsi secara penuh untuk mengontrol varibel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen/percobaan. Walau demikian desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi
experimental design dipakai karena pada pelaksanaanya sulit memperoleh kelompok kontrol yang
dapat dipakai untuk penelitian.

Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak mungkin menggunakan sebagian
para karyawannya untuk eksperimen dan sebagiannya tidak. Maka dari itu, dikembangkan desain
quasi experimental untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian.
Ada dua bentuk desain quasi eksperimen, yaitu Times-Series Design dan Nonequivalent Control
Group Design.

Sekian artikel mengenai pengertian metode penelitian eksperimen. Share artikel ini jika menurutmu
bermanfaat! Bagikan kebaikannya!

Kunjungi dan temukan artikel seputar penelitian yang bisa kamu jadikan referensi dan menambah
wawasan lainnya di ranahresearch.com!!

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN


Eldaberti Greselda

2  PENGERTIANBEBERAPA BENTUK DESAIN EKSPERIMEN

3  A. PENGERTIANEksperimen menurut Kerlinger (1986: 315) adalah sebagai suatu penelitian
ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas dan melakukan
pengamatan terhadap variabel-variabel terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan
dengan manipulasi terhadap variabel bebas tersebut.

4  Sementara itu Isaac dan Michael (1977: 24) menerangkan bahwa penelitian eksperimen
bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan mengenakan satu atau lebih kondisi
perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu
atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.

5  Dapat dipahami bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian,Metode eksperimen
adalah metode penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011:72).

6  Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu
penelitian di dalam laboratorium dan di luar laboratorium.Menurut beberapa ahli penelitian
eksperimen dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan.Dalam
penelitian-penelitian sosial, desain penelitian yang digunakan untuk penelitian akan sulit
mendapatkan hasil yang akurat karena banyak variable luar yang berpengaruh dan sulit
mengontrolnya.
7  B. BEBERAPA BENTUK DESAIN EKSPERIMEN
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu:1. Pre-experimental design, yang meliputi one-
shot case study, one group pretest-posttest design, intact-group comparison2. True-experimental
design, meliputi posttest only control design, pretest- posttest control group design3. Factorial
design4. Quasi experimental design, meliputi time series design dan nonequivalen control group
design

8  1. Pre-experimental design


Disebut preexperiments karena desain ini belum merupakan desain sungguh-sungguh. Mengapa?
Karena masih banyak variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variable dependen itu bukan semata-mata
dipengaruhi oleh variable independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variable control dan
sampel tidak dipilih scara random.

9  One-shot case studyTerdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan selanjutnya diobservasi


hasilnya. Adapun bagan dari one-shot case study adalah sebagai berikut:Dengan X= treatment yang
diberikan (Variabel), dan O=Observasi (Variabel Dependen)X O

10  b. One-Group Pretest-Posttest Design Pada design ini terdapat pretest sebelum diberi
perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Bentuk bagan desain tersebut adalah sebagai
berikut: O1 X O2PretestTreatmentPosttest

11  O1= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)


O2= nilai posttest (setelah diberi perlakuan)O2-O1= Pengaruh perlakuan

12  c. Intact-Group Comparison Satu kelompok digunakan untuk penelitian tetapi dibagi dua yaitu
setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah kelompok untuk
kelompok control (yang tidak diberi perlakuan). X O1 O2

13  O1= hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan


O2= hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuanPengaruh perlakuan: O1 –O2
(selisih O1 dan O2 )

14  2. True-experimental Design


Peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.Sampel
yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu sehingga cirinya adalah kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random.

15  Posttest-only control design


Terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi
perlakuan X dan kelompok yang lain tidak. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
signifikan.R1 X O1 R2 O2

16  Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi
perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1:O2).
17  b. Pretest-Posttest Control Group Design Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelompok antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila tidak terdapat perbedaan
antara kedua kelompok tersebut. Pengaruh perlakuan adalah: (O2 - O1) - (O4-
O3). R1 O1 X O2 R2 O3 O4

18  3. Factorial DesignDesain merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan terhadap
hasil. Semua grup dipilih secara random kemudian diberi pretest. Grup yang akan digunakan untuk
penelitian dinyatakan baik jika setiap kelompok memperoleh nilai pretest yang sama.

19  - R1, R2, R3, dan R4 = kelompok pertama, kedua, ketiga dan keempat
X Y1 O2 R2 O3 O4 R3 O5 Y2 O6 R4 O7 O8- R1, R2, R3, dan R4 = kelompok pertama, kedua,
ketiga dan keempat- Penelitian dianggap baik ketika O1=O3=O5=O7- X = perlakuan- Y1 dan Y2 =
moderator pertama dan kedua- Pengaruh perlakuan (X) pada Y1=(O2-O1)-(O4-O3)- Pengaruh
perlakuan (X) pada Y2=(O6-O5)-(O8-O7)

20  4. Quasi Experimental Design


Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true-experimental design yang sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.Desain digunakan jika peneliti
dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk
melakukan eksperimen yang sesungguhnya.

DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN


PengertianSejarah Penelitian eksperimenKarakteristik eksperimenJenis eksperimenDesain
penelitian eksperimen

2  PENGANTARSeorang dosen ingin mengetahui mana yang lebih efektif model pembelajaran
dengan metode diskusi atau ceramah terhadap prestasi belajar mahasiswa. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, dosen tersebut melakukan penelitian eksperimen pada mahasiswa.Apa itu
penelitian eksperimen?Apa karakteristik penelitian eksperimen?Bagimana cara melakukan
penelitian eksperimen?

3  TIGA DIMENSI PENDEKATAN PENELITIAN


Field ResearchScientis asObserverNaturalisticObservervationTrue ExperimentScientis
asParticipant(Sumber: Ray, 2003)Laboratory Research

4  PENGERTIAN Eksperimen - Menemukan hubungan sebab-akibat/ Kausalitas


Pemberian treatmen guna memperoleh hasil yang dinginkan.“Desain Penelitian Eskperimen
merupakan salah satu prosedur penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui dampak
treatmen terhadap outcome, pada subjek penelitian (Creswell, 2002)”

5  SEJARAH Penelitian eksperimen mulai di akhir abad ke-18.


1879 Lab Eksperimen pertama berdiri di Leipzig Jerman oleh W. Wundt1903 Schuyler melakukan
eksperimen dan mengunakan kontrol group1916 McCall menggunakan penugasan random dalam
ekperimenSemenjak ilmu statistik berkembang, penggunan ekperimen mulai banyak diterapkan
diberbagai disiplin ilmu
6  TAHAPAN EKSPERIMEN Identifikasi masalah Tentukan hipotesis
Tentukan intervensi/treatmen eksperimenIdentifikasi partisipanPilih desain eksperimenLakukan
eksperimenPengaturan dan analisis dataLaporan eksperimen

7  KARAKTERISTIK EKSPERIMEN (Creswell, 2002)


Memilih partisipan dan Penugasan random (random assignment)Intervensi /manipualsi terhadap
satu/lebih kelompokOutcome diukur diakhir peneltian eksperimenIdentifikasi ancaman terhadap
validitasPerbandingan Statistikal antar kelompok

8  Memilih Partisipan dan Penugasan Random


Memilih partispan dilakukan secara terbuka dan bersifat sukarelaSebelum memilih partisipan,
identifikasi unit analsis eksperimen, yang terdiri:Individual/beberapa individualSatu
kelompokDua/lebih kelompokorganisasi

9  PENUGASAN RANDOM (random assignment)


Penugasan Random: Subjek memiliki kesempatan yang sama dalam penempatan ke dalam
kelompok/kondisi dalam eksperimen.Penugasan random dilakukan oleh peneliti.Tujuan: agar bias
dan variasi yang dalam diri partisipan terdistribusi merata di antara kelompok.Metode Penugasan
RandomNomorKoinundian

10  PENUGASAN RANDOM (R) REKSPERIMENKONTROL

11  TREATMEN/INTERVENSI Treatmen= variabel Independen


Identifikasi mana variabel yang dapat dimanipulasi dan yang tidak dapat dimanipulasiTreatmen
dapat dilakukan dalam beberapa kondisi (manipulasi)Manipulasi satu variabel berarti mengatur
kemunculan kuantitas yang berbeda atau nilai yang berbeda dari variabel (D’Amato, 1970)

12  MANIPULASI “Pengaruh Metode belajar terhadap prestasi siswa”.


Anteseden - KonsekuensiSengaja dimanipulasi - Perilaku yang diharapkan Eksperimenter
BerubahMetode Belajar: CeramahDiskusiVariabelIndependenVariabeldependen

13  PENGUKURAN OUTCOME Outcome= variabel dependen


Outcome adalah hasil yang ingin diukur akibat dari intervensi yang diberikan selama
eksperimen.Pengukuran outcome dilakukan diakhir eksperimenOutcome dapat berupa:Skor individu
pada suatu tes/alat ukurPerformance individu

14  ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS


Ancaman terhadap Validitas: adanya kemungkinan statistikal dan desain dapat mengncam
eksperimen sehingga dapat terjadi kesalahan dalam membaca hasil eksperimenAda 4 ancaman
terhadap validitas1. Validitas Internal2. Validitas eksternal3. Validitas statistik4. Validitas konstrak

15  ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS


Validitas Internal: sejauh mana pengaruh Treatment terhadap outcomeAnacaman terhadap validitas
internal dapat berupa:Sejarah kematian/mundurKematangan - kompensasiRegresi - komunikasi
antar kelompokSeleksi - Testing

16  ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS


Validitas Eksternal: sejauh mana hasil eksperimen dapat digeneralisir ke situasi lainValiditas
statistik: ketepatan dalam menggunakan teknik statistik dalam analisis data.Validitas konstrak:
ketepatan dalam pendefinisian/mengoperasionalkan variabel yang diukur.

17  PERBANDINGAN STATISTIKAL
Perbandingan statistik dilakukan terhadap individual atau kelompok yang ada dalam beberapa
kondisi.Perbandingan statistik bertujuan melihat perbedaan mean dan varian yang ada dalam
individu/kelompokSemakin tinggi perbedaan mean dan varian, maka akan terlihat pengaruh
treatmen terhadap outcome.

18  JENIS PENELITIAN EKSPERIMEN


NonEksperimenEksperimenLapangan‘True’LaboratoriumKuasi

19  TRUE EKSPERIMENUntuk meneliti hubungan sebab-akibat di antara variabel dengan beberapa


kelompok dan beberapa macam kondisi perlakuan.Ciri utama : Penugasan random dan
kontrolKeunggulan:Validitas Internal Tinggi: yakin bahwa variabel dependent dipengaruhi oleh
variabel independen.- Kelemahan:Validitas Eksternal Rendah: generalisasi hasil penelitan kepada
subjek yang lebih luas.

20  KONTROLKontrol dilakukan untuk mencegah variabel yang tidak dinginkan (variabel


‘extraneous)Kontrol:Seting fisik :ruang ekperimen, waktu/hari. Balance, eliminasi, dan kondisi yang
konstanSingel Blind Experiment : subjek tdk dibertahu perlakukan yg akan diberikan.2. Seting Sosial
: ekspetasi subjek, personality dan perilaku peneliti.Double Blind Exsperimen: Subjek dan
ekperimenter tidak tahu perlakuan yang diberikan.

21  KUASI EKSPERIMEN Tidak ada Penugasan Random Kontrol rendah


Misalkan: pengaruh pelatihan EQ terhadap Stres.Subjek 40 mhs, dibagi 2 kelompokPembagian
subjek tidak menggunakan penugasan random.Peneliti tidak mengkontrol atribut apa yg dpt
mempengaruhi stres subjek. (IQ)

22  EKSPERIMEN LAPANGANEksperimen lapangan adalah kajian penelitian dalam suatu situasi


nyata (Kerlinger, 1990).Kelebihan:Validitas ekternal tinggiCocok untuk mengkaji proses sosial
psikologis yang kompleksKelemahanSulit melakukan kontrol dan manipulasiValiditas internal
rendahWaktu relatif lama

23  EKSPERIMEN LABORATORIUM
Eksperimen laboratorium adalah kajian penelitian di mana semua variabel bebas yang berpengaruh
namun tidak relevan dengan masalah yang sedang diselidiki dminimalkan (Kerlinger, 1990).Fungsi:
a) untuk mengkaji relasi dalam kondisi murni,b) pengujian dapat dilakukan dalam berbagai seting,
dan c)mempertajan teori dan hipotesis.Kekuatan: kontrol sempurna dan hasil lebih akurat, Validitas
Internal tinggi.Kelemahan :kurangnya kekuatan bariabel bebas dan validitas eksternal rendah.

24  DESAIN EKSPERIMEN Between –Group Design


Pre -Post Tes True or kuasi experimentPost test onlyFactorial designWithin – Group
Design/individual designTimes series experimentsRepeated Measures experimentsSingel subject
experiment

25  DESAIN EKSPERIMEN Between –Group Design


1. Pre –posttest (true experimentrt)R ke Pretes X Postes (Y)kk Pretes Postes (Y)R = penugasan
randomke = kelompok eksperimenkk = kelompok kontrolX = intervensi
26  DESAIN EKSPERIMEN 2. Posttest design. R ke X postes (y)
R kk postes (Y)3. Factorial Design: menguji dua variabel independen/lebih yang memiliki dua/lebih
kategori/level terhadap outcomeMetode belajar(ceramah & diskusi)R Prestasi
belajarKepribadian(ekstrovet & introvet)

27  DESAIN EKSPERIMEN Within – Group Design/individual design


Time series: peneltian eksperimen yang dilakukan terhadap satu kelompok dalam periode waktu
tertentu dgn menggunakn satu /lebih intervensiRepeated Measures: peneltian eksperimen yang
dilakukan terhadap satu kelompok dengan menggunakan satu/lebih intervensi.Singel subject:
eksperimen yang dilakukan terhadap satu orang.

21  Time Series DesignCiri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara
random. Sebelum diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk
mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan grup sebelum diberi perlakuan. Jika hasil pretest
selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam kondisi tidak stabil
dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru
diberi treatment. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak
memerlukan kelompok kontrol.

22  O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8O1=O2=O3=O4 = hasil pretest yang baik (sebelum diberi


perlakuan)O5=O6=O7=O8= hilai posttest yang baik (setelah diberi perlakuan)(O5+O6+O7+O8)-
(O1+O2+O3+O4)= Besarnya pengaruh perlakuan

23  Berbagai Kemungkinan Hasil Penelitian yang Menggunakan Desain Times

24  b. Nonequivalen Control Group Design


Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, tetapi pada desain ini
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random.O1 = Sebelum
perlakuanO2= Setelah perlakuanO3 dan O4= variabel kontrol(O2-O1)-(O4-O3)= pengaruh
perlakuanO1 X O2 O3 O4

Anda mungkin juga menyukai