Anda di halaman 1dari 13

METODE ILMIAH

TATA TULIS LAPORAN


MINGGU 2
PENGERTIAN METODE ILMIAH
 Metode ilmiah (scientific method): proses berpikir untuk
memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan
terkontrol.

 Merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah:


◦ Berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya.
◦ Tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan,
◦ Bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus
◦ Lebih berdasar kepada masalah nyata.
◦ Jadi untuk memulai metode ilmiah, pertama-tama harus
dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari
pemecahannya.
◦ Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.
 Proses berpikir dilakukan secara sistematis
◦ Bertahap, tidak zig-zag.
◦ Dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk
sebuah kesimpulan.
◦ Dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis
dan berurutan.

 Didasarkan pada data empiris


◦ Masalah yang hendak ditemukan pemecahan/jawabannya harus
tersedia datanya.
◦ Data diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif.
◦ Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria
penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan
lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk
metode ilmiah.
 Pada metode ilmiah, proses berpikir
dilakukan secara terkontrol
◦ Dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara
sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang
juga ingin membuktikan kebenarannya dapat
dilakukan seperti apa adanya.
◦ Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya
dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan
tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.
KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
 Ada 4 karakteristik metode ilmiah, yaitu:
1. Sistematik
2. Logis
3. Empirik
4. Replikatif
1. SISTEMATIK
Suatu penelitian ilmiah harus disusun dan dilaksanakan
secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar,
dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

2. LOGIS
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima
akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian
kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau
kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran
yang dipakai bisa dengan prosedur induktif yaitu cara
berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai
kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu
cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat
khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. EMPIRIK
Suatu penelitian dapat didasarkan pada pengalaman sehari-
hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba, kemudian
diangkat sebagai masalah penelitian. Landasan empirik ada tiga
yaitu :
a) Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan
(ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b) Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c) Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada
penyebabnya.

4. REPLIKATIF
Suatu penelitian yang pernah dilakukan harus dapat diuji
kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang
sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang
sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional
variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH
 Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis
dan berencana, maka terdapat langkah-langkah
yang harus dilakukan secara urut dalam
pelaksanaannya.
 Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara
terkontrol dan terjaga.
 Langkah-langkah metode ilmiah:
1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.
1. Merumuskan Masalah
 Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului
dengan kesadaran akan adanya masalah.
 Permasalahan kemudian harus dirumuskan dalam

bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat


tanya diharapkan akan memudahkan orang yang
melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkannya, menganalisis data
tersebut, kemudian menyimpulkannya.
 Perumusan masalah adalah sebuah keharusan.

Tidak mungkin memecahkan sebuah permasalahan


bila masalahnya sendiri belum dirumuskan.
2. Merumuskan Hipotesis
 Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan
masalah yang masih memerlukan pembuktian
berdasarkan data yang telah dianalisis.
 Perumusan hipotesi sangat penting dalam metode
ilmiah dan proses berpikir ilmiah,
 Rumusan hipotesis yang jelas dapat membantu
mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode
ilmiah.
 Seringkali pada saat melakukan penelitian, peneliti
merasa semua data sangat penting. Rumusan
hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang benar-benar
dibutuhkannya, sebab berpikir ilmiah dilakukan hanya
untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan
3. Mengumpulkan Data
 Tahap pengumpulan data agak berbeda dari
tahapan-tahapan karena dilakukan di lapangan.
 Peneliti perlu mengumpulkan data berdasarkan

hipotesis yang telah dirumuskannya.


 Pengumpulan data memiliki peran penting dalam

metode ilmiah, sebab berkaitan dengan


pengujian hipotesis.
 Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan

bergantung pada data yang dikumpulkan


4. Menguji Hipotess
 Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang telah diajukan.
 Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah
proses pengujian hipotesis.
 Dalam menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan
atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau
menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih
dahulu menetapkan taraf signifikansinya.
 Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka
akan semakin tinggi pula derajat kepercayaan terhadap
hasil suatu penelitian.Hal ini karena taraf signifikansi
berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu
pengujian hipotesis itu sendiri.
5. Merumuskan Kesimpulan
 Merupakan langkah paling akhir dalam metode
ilmiah.
 Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan

masalah yang telah diajukan sebelumnya.


 Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk

kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas.


 Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang

tidak relevan dengan masalah yang diajukan,


walaupun dianggap cukup penting. Tuliskan yang
hanya yang relevan dengan rumusan masalah
yang diajukan.

Anda mungkin juga menyukai