3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.
Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan
penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode
ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin
memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri
belum dirumuskan?
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan
pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir
ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu
mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan
penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui
rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang
benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya
dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang
sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang
telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab
berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan
bergantung pada data yang dikumpulkan.
Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu
permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah
proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak
membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut.
Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan
taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin
tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf
signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu
sendiri.
Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah
kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan
masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam
bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis
data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap
cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan
yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan
Merumuskan Teori
Melakukan Eksperimen
Menarik Kesimpulan
Mempublikasikan Hasil
Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas.
1. Perumusan masalah
Merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai
faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan.
3.
Perumusan hipotesis
Merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang
materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
4.
Pengujian hipotesis
Merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk
memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
5.
Penarikan kesimpulan
Merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.
Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakat yang cukup mendukung hipotesis maka
hipotesis itu diterima. Sebaliknya, sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang
cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.
Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab
telah memenuhi pernyaratan keilmuan yaitu mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten
dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya.
Schluter (1926) dalam Nazir (1988) mengungkapkan bahwa terdapat 15 langkah dalam
melakukan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-masalah yang ingin
dipecahkan
3. Membangun sebuah bibliografi
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hubungannya dengan data
atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok
dasar dalam masalah
8. Menentukan apakah data atau bukti yang diperlukan tersedia atau tidak
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi
13. Mengatur data untuk presentase dan penampilan
14. Menggunakan sitasi (kutipan), referensi, dan footnote (catatan kaki)
15. Menulis laporan penelitian
Nazir (1988) dalam buku Metode Penelitian, menyimpulkan bahwa penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah, sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1.
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk
menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan serta jelas. Sampai ke mana
luas masalah yang akan dipecahkan.
2.
Langkah kedua adalah mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya
yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. mencari bahan di
perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindari oleh seorang peneliti.
3.
Memformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh informasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut pautnya
dengan masalah yang ingin dipecahkan, maka tiba saatnya peneliti memformulasikan
hipotesa-hipotesa untuk penelitian. Hipotesa tidak lain dari kesimpulan sementara tentang
hubungan sangkut paut antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan
kesimpulan tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.
4.
Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan fakta yang
digunakan untuk menguji hipotesis perlu dikumpulkan.
Teknik pengumpulan data akan menjadi berbeda tergantung dari masalah yang dipilih serta
metode yang digunakan. Misalnya, penelitian yang menggunakan metode percobaan, maka
data diperoleh dari plot-plot percobaan yang dibuat sendiri oleh peneliti. Penelitian yang
menggunakan metode sejarah ataupun survei normatif, data diperoleh dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada responden, baik secara langsung ataupun dengan
menggunakan questionair.
6.
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk mengadakan analisa. Sebelum analisa
dilakukan, data tersebut disusun lebih dahulu untuk mempermudah analisa. Penyusunan data
dapat dalam bentuk tabel ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah
data dianalisa, maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
7.
Langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil
yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri
pula.
Untuk lebih jelasnya Nazir juga mengungkapkan langkah-langkah tersebut dalam sebuah
bagan, seperti berikut ini:
4.
2.
3.
4.
2)
1.
2.
3.
4.
3)
1.
2.
4)
a.
b.
5)
6)
Perlakuan yang berbeda dalam melakukan percobaan. Contoh; daerah gelap,dan daerah yang
terkena cahaya
Variable terikat
Hasil dari variable bebas.contoh: perbedaan pertumbuhan kecambah kacang hijau daerah
gelap, dan daerah yang terkena cahaya
Variable control(terkendali)
Yaitu perlakuan yang sama pada semua percobaan.
Contoh:
- ukuran wadah
Jenis media, mis; tanah
Penyiraman
Jumlah biji dan ukuranya harus sama
Pemupukan
Kelembaban
Variablel penggangu
Yaitu variable yang tidak dikehndaki tetapi dapat mempengaruhi hasil percobaan.
Contoh: hama, hewan pengganggu.
Mengumpulkan informasi atau data-data
Cara;
Melakukan studi kepustakaan
Membaca buku refrensi
Mewawancarai para ahli
Mencari data informasi dari hasil obsevasi
Menyusun hipotesis atau dugaan sementara
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah ,
Hipotesis terbagi 2:
Hipotesis nol (hipotesis statistic)
Yaitu dgaan sementara yg menyatakan bahwa tidak ada pengaruh variable bebas terhadap
variable terikat.
Hipotesis kerja (hipotesis alternative)
Dugaan sementara yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variable bebas terhadap
variable terikat.
Melakukan percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis.
Tahap persiapan percobaan
Menentukan alat dan bahan
Contoh: biji kecambah kacang hiaju,pot, media(tanah)
Menyusun cara kerja
Penjabaran variable
Menentukan waktu percobaan
Uji coba model percobaan.
Tahap perlakuan percobaan
Dalam percobaan terdapat duak kelompok
-kelompok yang tidak diberi perlakuan ( kelompok control)
- kelompok yang diberikan perlakuan( eksperiman)
Mengolah hasil percobaan (analisisdata)
Analisis data kuantitatif memerlukan perhitungan statistic. Hasil analisis kualitatif dan data
kuantitatif kemudian digunakan untuk menjawab hipotesis yang pernah diajukan dan sebagai
dasaruntuk mengambil kesimpulan.
Membuat kesimpulan
7)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Kesimpulan merupakan sjawaban yang sebenarnya dari hipotesis yang pernah diajukan .
hipotesis diterima apabila sesuai dengan hasil percobaan namun bila hipotesis tidak sesuai
dengan hasil percobaan maka hipotesis ditolak.
Mengomunikasikan hasil penelitian pada khalayak
Teknik dan posedur penulisan laporan dalam ventuk makalh yang mengandung unsur-unsur :
Judul
Abstrak
Prakata
Daftar isi
Pendahuluan
Kerangka teori dan pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
Pembahasan
Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
Lampiran
Permasalahan: penggundulan hutan untuk perkebunan yang mengancam habitat satwa liar
didalamnya.
Cabang ilmu biologi: ekologi
.. . Bioma
Permasalahan: pembakaran hutan di riau yang disebabkan oleh lading berpindah sehingga
meruksak keseimbangan alam.
Cabang ilmu biologi: ekologi